NIM : 2217051095
Absen : 30
Rombel : 28
Jawaban : Geopolitik berasal dari kata “geo” yang berarti bumi dan “politik”.
Mencakup arti sebagai usaha memperoleh dan juga mempertahankan kekuasaan
dan mewujudkan kesejahteraan bersama (kehidupan bernegara). Geopolitik dalam arti
kehidupan bernegara dapat diartikan sebagai upaya pemerintahan suatu negara
mewujudkan cita-cita atau tujuan Negara, diseluruh wilayah negara. Geopolitik secara
tradisional menunjukkan hubungan antara kekuatan politik dan ruang geografis.
Konkretnya, geopolitik sering dilihat sebagai prasyarat untuk belajar pemikiran strategis
berdasarkan kepentingan relative dari darat dan laut kekuatan dalam sejarah dunia. Tradisi
geopolitik konsissten meneliti kolerasi kekuatan geopolitik dalam dunia, identifikasi
wilayah internasional, dan hubungan antara darat dan laut. Mempelajari geopolitik suatu
negara berarti mempelajari tentang potensi baik yang menyangkut potensi bumi maupun
potensi warga yang berdiam diwilayah sebagai anggota dari negara ia berada.
Jawaban :
Hubungan geopolitik dengan wawasan nusantara adalah geopolitik merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi cara pandang dan sikap bangsa Indonesia terhadap keseluruhan
bangsa Indonesia yang majemuk sebagai satu kesatuan dari aspek geografinya/kewilayahan
(dimana letak geografis Indonesia sangat strategis karena merupakan negara kepulauan
dengan salah satu pantai terpanjang dan terluas di dunia ditambah lagi dengan posisinya yang
terletak di antara dua samudera dan dua benua) yang berdasarkan Undang–Undang Dasar
1945 dan Pancasila yang pada akhirnya akan berpengaruh pada sistem ketatanegaraan
Indonesia untuk menghadapi dunia internasional.
3. Jelaskan 3 faktor utama yang berpengaruh terhadap wawasan nasional, dan
mengapa faktor itu disebut sebagai lingkungan strategis!
Jawaban :
Faktor geografis (bumi atau ruangan) dimana bangsa itu ada, yang dimana luas RI
mencapai 8,5 Jt Km2 dan terdiri atas ribuan pulau dan dikelilingi oleh lautan dan
benua-benua (faktor ini berpotensi jadi modal tapi dapat pula menjadi ancaman).
Faktor Manusia (jiwa, tekad, dan semangat manusia/rakyatnya), penduduknya 235 jt
terdiri dari bermacam-macam suku bangsa yang adat istiadat/agamanya berbeda-beda.
Faktor Lingkungan, wilayah Indonesia dikelilingi oleh lautan (perairan yang luas)
yang dapat menjadi titik rawan terutama ditinjau dari aspek sosial budaya dan
hankam.
Jawaban :
Berdasarkan pemikiran kewilayahan bentuk negara di tinjau dari segi geografisnya yaitu yang
pertama land locked country atau negara yang di kelilingi oleh daratan yang batas-batas
wilayah negara tersebut dengan negara-negara lain semuanya berada di daratan, jadi negara
tersebut tidak punya jalan ke laut. Nah jadi keterkaitannya dengan archiphellago principle
adalah bahwa arti dari archiphellago principle sendiri yaitu asas kepulauan atau lautan
terpenting jadi mereka sama-sama memiliki letak geografisnya masing-masing meskipun
dengan segi yang berbeda-beda tetapi tetap sebagai unsur penghubung satu sama lain.
Jawaban :
Wilayah Nusantara sebagai satu kesatuan politik berarti bahwa Kebulatan wilayah nasional
dengan segala isi dan kekayaan merupakan satu kesatuan wilayah, wadah, ruang lingkup dan
kesatuan matra seluruh bangsa, serta menjadi modal dan milik bersama bangsa.
6. Bagaimana implikasi wawasan nusantara terhadap aspek kewilayahan Negara
Republik Indonesia?
Jawaban :
Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan
lingkungannya dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah
dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk
mencapai tujuan nasional.
Implikasi wawasan nusantara terhadap aspek kewilayahan Negara Republik Indonesia adalah
sebagai berikut:
- Wawasan nusantara menetapkan bahwa wilayah Indonesia adalah satu kesatuan yang utuh
dan bulat yang meliputi daratan, lautan, udara, ruang angkasa, dan kekayaan alam di
dalamnya. Wilayah Indonesia tidak dapat dipisahkan atau dibagi-bagi atas dasar apapun.
- Wawasan nusantara menuntut adanya pengelolaan wilayah yang berdasarkan pada prinsip-
prinsip keseimbangan, keserasian, keadilan, dan kepentingan nasional. Pengelolaan wilayah
harus memperhatikan potensi dan tantangan yang ada di setiap daerah serta memperkuat
integrasi nasional.
Jawaban :
Di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE), semua negara baik negara berpantai atau tidak
berpantai, menikmati kebebasan-kebebasan pelayaran dan penerbangan serta
kebebasan meletakkan kabel dan pipa bawah laut.
Landas Kontinen
a) Landas kontinen suatu negara pantai meliputi dasar laut dan tanah di bawahnya dari
daerah di bawah permukaan laut yang terletak di luar teritorialnya sepanjang
kelanjutan alamiah wilayah daratannya hingga pinggiran luar tepi kontinen atau
hingga jarak 200 mil laut dari garis pangkal dari mana lebar teritorial diukur, dalam
hal pinggiran luar tepi kontinen tidak mencapai jarak tersebut.
b) Negara pantai menjalankan hak berdaulat di landas kontinen untuk tujuan
mengeksploitasi sumber kekayaan alam. Hak negara pantai atas landas kontinen tidak
memengaruhi status hukum perairan di atasnya atau ruang udara di atas perairan
tersebut. Untuk lebih memudahkan pemahaman kita terkait engan kewenangan
Indonesia atas lautannya. Di bawah i digambarkan pembagian laut berdasarkan
hukum nternasional.
8. Uraikan tujuan utama wawasan nusantara bagi bangsa dan negara Indonesia!
- Mewujudkan nasionalisme atau rasa cinta tanah air terhadap semua aspek kehidupan
masyarakat Indonesia.
- Menjamin kepentingan nasional dalam era globalisasi yang kian mendunia maupun
kehidupan dalam negeri.
Jawaban :
Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan
lingkungannya dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah
dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk
mencapai tujuan nasional. Wawasan nusantara merupakan visi bangsa yang mencerminkan
nasionalisme yang tinggi dalam segala aspek kehidupan rakyat Indonesia.
Wawasan nusantara harus diimplementasikan dalam berbagai bidang, seperti politik,
ekonomi, sosial budaya, hingga pertahanan dan keamanan. Implementasi wawasan nusantara
bertujuan untuk mewujudkan rasa cinta tanah air, kesadaran bela negara, kesejahteraan
rakyat, keadilan sosial, kerukunan masyarakat, dan stabilitas nasional.
Dalam bidang politik, implementasi wawasan nusantara dapat dilakukan dengan menerapkan
sistem politik yang jujur dan mencerminkan demokrasi Pancasila. Sistem politik yang
demokratis harus menghormati hak asasi manusia, mengakui perbedaan pendapat,
mengedepankan musyawarah dan mufakat, serta menjamin partisipasi rakyat dalam
penyelenggaraan negara.
Implementasi wawasan nusantara dalam bidang politik juga harus memperhatikan prinsip-
prinsip berikut:
- Ideologi Pancasila sebagai dasar dan pedoman bagi bangsa dan negara dalam mencapai
tujuan nasional.
- UUD 1945 sebagai konstitusi negara yang mengatur hubungan antara pemerintah dan rakyat
serta antara negara dengan negara lain.
- Wawasan nusantara sebagai cara pandang yang menekankan persatuan dan kesatuan bangsa
serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
- GBHN sebagai garis besar haluan negara yang ditetapkan oleh MPR sebagai lembaga
tertinggi negara.
- Kepentingan nasional sebagai acuan utama dalam menentukan kebijakan dan keputusan
politik negara.
- Ekonomi berkeadilan yang menjamin distribusi pendapatan dan kekayaan secara adil dan
merata serta memberantas kemiskinan dan ketimpangan sosial.
- Ekonomi berkelanjutan yang memanfaatkan sumber daya alam secara optimal dan
bertanggung jawab serta menjaga keseimbangan lingkungan hidup.
Implementasi wawasan nusantara dalam bidang ekonomi juga harus memperhatikan potensi
dan tantangan yang ada di setiap daerah serta memperkuat integrasi ekonomi nasional. Hal ini
dapat dilakukan dengan cara:
- Meningkatkan kapasitas produksi dan kelancaran barang dan jasa secara merata ke seluruh
wilayah negara.
- Mendorong kemandirian daerah dalam mengelola sumber daya alam dan anggaran daerah
serta meningkatkan koordinasi antar pemerintah pusat dan daerah.
- Meningkatkan kerjasama antar daerah dalam rangka memperluas pasar, meningkatkan daya
saing, dan mengatasi permasalahan bersama.
Dalam bidang sosial budaya, implementasi wawasan nusantara dapat dilakukan dengan
menerapkan pola-pola perilaku, norma-norma, adat istiadat, bahasa, agama, seni, dan budaya
yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Pola-pola sosial budaya tersebut harus mencerminkan
nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi bangsa.
Implementasi wawasan nusantara dalam bidang sosial budaya juga harus memperhatikan
prinsip-prinsip berikut:
- Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan bangsa yang menunjukkan keragaman suku, ras,
agama, bahasa, adat istiadat, seni, dan budaya yang ada di Indonesia sebagai kekayaan
bangsa.
- Gotong royong sebagai sikap saling membantu dan bekerja sama antar sesama anggota
masyarakat dalam menyelesaikan masalah-masalah bersama.
- Toleransi sebagai sikap saling menghargai dan menghormati perbedaan pendapat,
keyakinan, pilihan hidup, dan hak asasi manusia antar sesama warga negara.
- Nasionalisme sebagai sikap cinta tanah air, bangga menjadi bagian dari bangsa Indonesia,
serta menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa.
Implementasi wawasan nusantara dalam bidang sosial budaya juga harus memperhatikan
potensi dan tantangan yang ada di setiap daerah serta memperkuat integrasi sosial budaya
nasional. Hal ini dapat dilakukan dengan cara:
- Meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan rakyat sebagai modal dasar pembangunan
manusia Indonesia.
- Meningkatkan kesadaran hukum dan kedisiplinan rakyat sebagai wujud tanggung jawab
terhadap diri sendiri, masyarakat, bangsa, dan negara.
- Meningkatkan apresiasi terhadap seni dan budaya lokal sebagai sarana pelestarian warisan
budaya bangsa serta pengembangan kreativitas rakyat.
Dalam bidang pertahanan dan keamanan, implementasi wawasan nusantara dapat dilakukan
dengan menerapkan sistem pertahanan semesta yang melibatkan seluruh komponen bangsa
dalam membela kedaulatan, kesatuan,
dan persatuan bangsa dan negara dari segala bentuk ancaman, gangguan,
dan tantangan baik dari dalam maupun dari luar. Sistem pertahanan semesta
- Pertahanan negara adalah hak dan kewajiban setiap warga negara tanpa terkecuali.
- Pertahanan negara dilaksanakan secara totalitas oleh seluruh potensi nasional baik militer
maupun nonmiliter.
- Pertahanan negara dilaksanakan secara terpadu oleh seluruh komponen pertahanan yaitu
TNI (Tentara Nasional Indonesia), Polri (Kepolisian Republik Indonesia), Pemda
(Pemerintah Daerah), Dephan (Departemen Pertahanan), Dephankam (Departemen
Pertahanan Keamanan), Dephan RI (Departemen Pertahanan Republik Indonesia), Dephan RI
(Departemen Pertahanan Republik Indonesia), Dephan RI (Departemen Pertahanan Republik
Indonesia), Dephan RI (Departemen Pertahanan Republik Indonesia), Dephan RI
(Departemen Pertahanan Republik Indonesia), Dephan RI (Departemen Pertahanan Republik
Indonesia), Dephan RI (Departemen Pertahanan Republik Indonesia), Dephan RI
(Departemen Pertahan
10. Deskripsikan bagaimanakah tantangan wawasan nusantara saat ini dan di masa
mendatang!
Jawaban :
- Globalisasi, yaitu proses integrasi ke ruang lingkup dunia yang melibatkan berbagai aspek
seperti politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Globalisasi dapat
memberikan peluang dan tantangan bagi Indonesia. Peluangnya adalah dapat memperluas
pasar, meningkatkan kerjasama, dan memperkaya budaya. Tantangannya adalah dapat
menimbulkan persaingan, dominasi, dan degradasi nilai-nilai nasional.
- Pembangunan nasional yang belum merata, yaitu ketimpangan pembangunan antara pusat
dan daerah, antara pulau-pulau besar dan kecil, antara kota dan desa, antara sektor-sektor
ekonomi. Pembangunan nasional yang belum merata dapat menimbulkan ketidakpuasan,
ketidakadilan, dan konflik sosial.
- Perubahan iklim dan bencana alam, yaitu fenomena alam yang berdampak negatif terhadap
lingkungan hidup dan kesejahteraan manusia. Perubahan iklim dan bencana alam dapat
menyebabkan kerusakan sumber daya alam, penurunan produktivitas pertanian, penyebaran
penyakit, pengungsi lingkungan, dan konflik sumber daya.
- Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berdaya saing, berwawasan global, tetapi
tetap berakar pada nilai-nilai nasional.
- Meningkatkan integrasi nasional yang berdasarkan pada semangat Bhinneka Tunggal Ika
dengan menghargai dan menghormati perbedaan serta menyelesaikan konflik secara damai.
- Meningkatkan adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim dan bencana alam dengan
menerapkan teknologi ramah lingkungan, pengelolaan risiko bencana, dan kerjasama regional
dan internasional.