Anda di halaman 1dari 4

Contoh batuan gunungapi

1) Tuf: merupakan material gunung api yang dihasilkan dari letusan eksplosif,
selanjutnya terkonsolidasi dan mengalami pembatuan. Tuf dapat tersusun atas
fragmen litik, gelas shards, dan atau hancuran mineral sehingga membentuk tekstur
piroklastika

2)

Gambar VI.2. Batuan tuf gunung api dalam sayatan tipis (kiri: nikol silang dan kanan: nikol
sejajar). Dalam sayatan menunjukkan adanya fragmen litik dan kristal dengan sifat kembaran
pada hancuran plagioklas, dan klastik litik teralterasi berukuran halus.

3) Lapili: adalah batuan gunung api (vulkanik) yang memiliki ukuran butir antara 2-64
mm; biasanya dihasilkan dari letusan eksplosif (letusan kaldera) berasosiasi dengan
tuf gunung api. Lapili tersebut kalau telah mengalami konsolidasi dan pembatuan
disebut dengan batu lapili. Komposisi batu lapili terdiri atas fragmen pumis dan
(kadang-kadang) litik yang tertanam dalam massa dasar gelas atau tuf gunung api atau
kristal mineral. Gambar VI.3 adalah batu lapili yang tersusun atas fragmen pumis dan
kuarsa yang tertanam dalam massa dasar tuf.

4)
Gambar VI.3. Breksi pumis (batu lapili) yang hadir bersama dengan kristal kuarsa dan
tertanam dalam massa dasar tuf halus..

3) Batuan gunung api tak-terelaskan (non-welded ignimbrite): Glass shards, dihasilkan dari
fragmentasi dinding gelembung gelas (vitric bubble) dalam rongga-rongga pumis. Material
ini nampak seperti cabang-cabang slender yang berbentuk platy hingga cuspate, kebanyakan
dari gelas ini menunjukkan tekstur simpang tiga (triple junctions) yang menandai sebagai
dinding-dinding gelembung gas. Dalam beberapa kasus, walaupun gelembung gas tersebut
tidak terelaskan, namun dapat tersimpan dengan baik di dalam batuan (Gambar VI.4).
Gambar VI.4. Tuf tak-terelaskan dari letusan Gunung Krakatau tahun 1883 dengan glass
shards yang sedikit terkompaksi.

Gambar VI.5. Tuf Rattlesnake, berasal dari Oregon pusat, menampakkan shards yang sedikit
memipih dan gelembung gelas yang telah hancur membentuk garis-garis oval.

4) Batuan gunung api yang terelaskan (welded ignimbrite): yaitu gelas shards dan pumis yang
mengalami kompaksi dan pengelasan saat lontaran balistik hingga pengendapannya. Biasanya
pumis dan gelas tersebut mengalami deformasi akibat jatuh bebas, yang secara petrografi
dapat terlihat dengan: (1) bentuk Y pada shards dan rongga-rongga bekas gelembung-
gelembung gas / gelas, arah jatuhnya pada bagian bawah Y, (2) arah sumbu memanjang
kristal dan fragmen litik, (3) lipatan shards di sekitar fragmen litik dan kristal, dan (4)
jatuhnya fragmen pumis yang memipih ke dalam massa gelasan lenticular yang
disebut fiamme (Gambar VI.6.c). Derajad pengelasan dalam batuan gunung api dapat
diketahui dari warnanya yang kemerahan akibat proses oksidasi Fe. Pada kondisi pengelasan
tingkat lanjut, massa yang terelaskan hampir mirip dengan obsidian. Batuan ini sering
berasosiasi dengan shards memipih yang mengelilingi fragmen litik dan kristal.
a. b.

c.

Gambar VI.6. a. Tuf terelaskan dari Idaho, b. Tuf terelaskan dari Valles, Mexiko utara, c. tuf
terelaskan dengan cetakan-cetakan fragmen kristal

Anda mungkin juga menyukai