Anda di halaman 1dari 18

TUGAS ANALISA NUMERIK

ANALISA NUMERIK

Diajukan sebagai salah satu syarat


untuk mengikuti Mata Kuliah Anaisa Numerik
Program Studi Teknik Sipil

Oleh :

DEWI SARTIKA

16171019P

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS BINA DARMA
PALEMBANG
2017
1. Sebuah balok beton bertulang terjepit kolom di kedua sisinya.

Beban merata
=q

Panjang bentang L = 3 m = 300 cm.Beban merata termasuk berat


sendiri q = 1 t/m = 10 Kg/cm. Menggunakan ilustrasi pada gambar.

y
-
-

y=
f(x) +Momen Lentur

M
M
(Kiri)
(Kanan)
x
M+
(mak)

Diketahui momen jepit kiri M (Kiri) =95000 kg.cm


Dan momen jepit kanan M ( kanan) = 35000 kg.cm
Persamaan momen lentur balok adalah M (x)= y=f (x)

Sebagaimana persamaan : A= (1 ) ( 12 ) q (1)= 12 q


dengan A = (-1) (1/2) q (-1) = 1/2 q

y ( x= L ) y ( x=0)
B = (-1) B=(1) 1
/2 q l ) + [ L}

C =(-1) [ y (x =0)]

Dimana y (x=0)=M (kiri) yaitu momen jepit kiri

y (x=L)=M (Kanan) yaitu momen jepit kanan

Maka Persamaan Momen lentur menjadi :


y= A x 2+B x +C

f ( x )=5 x 21700 x+ 95000

Diminta :
Carilah posisi momen lentur balok yang sama dengan nol yang
terletak di antara ujung kiri dan sepertiga bentangan balok dengan
menggunakan metode dua potongan dengan toleransi = 200
kg.cm untuk momen lentur f ( x ) .

Penyelesaian :
Permasalahan pada soal ini menjadi pencarian akar persamaan

f ( x )=5 x 21700 x+ 95000 dalam satuan Kg.cm, yang berada 0


x 100 cm, dengan metode dua potongan.

Iterasi pertama (i = 1)
xa = 0, xb = 100

f ( x a ) =f ( 0 ) =5 ( 0 )21700 ( 0 ) +95000=95000 kg . cm

2
f ( x b ) =f ( 100 )=5 ( 100 ) 1700 ( 100 ) + 95000=25000 kg . cm

Dengan f ( x a )f ( x b ) <0 , maka paling sedikit dijumpai satu akar

persamaan
Harga ditengah-tengah :
xa + xb
x t= Atau x t=(0+100)/2=50
2

f ( x )=f (50 )=22500 kg . cm|f (x t )|>

Iterasi kedua (i = 2)
f ( 50 )f ( 100 ) <0 ,dipasang x a=x t =50 cm

xa + xb
Kemudian : x t= 2 Yaitu :
x t=(50+100)/2=75 cm

f ( x t ) =f ( 75 ) =4375 kg . cm|f ( xt )|>

Iterasi ketiga (i = 3)
f ( 50 )f ( 75 ) <0 ,dipasang x b=x t =75 cm

xa + xb
Kemudian : x t= Yaitu :
2

x t=(50+75)/ 2=62,5 cm

f ( x t ) =f ( 62,5 )=8281kg . cm|f (x t )|>

Tabel Ringkasan hasil operasi tahap iterasi (i) dengan metode dua
potongan
i x ai x bi f (x ai ) f ( xbi ) x ti f ( xti ) x
( Cm ) ( Cm ) (kg.cm) (kg.cm) ( Cm ) (kg.cm) (%)
1 0,00 100,00 95000 -25000 50,00 22500

2 50,00 100,00 22500 -25000 75,00 -4375 33,3


3 50,00 75,00 22500 -4375 52,50 8281 20,0
4 62,50 75,00 8281 -4375 68,75 1758 9,1
5 68,75 75,00 1758 -4375 71,88 -1357 4,4
6 68,75 71,88 1758 -1357 70,31 188 2,2
7 70,31 71,88 188 -1357 71,09 -588 1,1
8 70,31 71,09 188 -588 70,70 -201 0,6
9 70,31 70,70 188 -201 70,51 -7 0,3
10 70,31 70,51 188 -7 70,41 91 0,1

Terlihat sampai dengan iterasi keenam ( i = 6)

|f ( xt 6)|=188 kg . cm< =200 kg . cm


Maka iterasi dihentikan dan momen lentur sama dengan nol berada
posisi
x=x t 6=70,31 cm

Toleransi dengan kesalahan relative (relative error) 1,00 % untuk


momen lentur, sehingga operasi numerik dihentikan pada iterasi ke
delapan, i=8 dengan hasil akar persamaan/momen lentur sama
dengan nol pada posisi x=x t 8=70,70 cm ,

Dengan perhitungan:
x =|(x t 8x t 7 )||(x t 8 )|

( 70,7071,07 ) /70,70

0,6 < 1,00

Toleransi dengan kesalahan mutlak (absolute error) 1,00 % untuk


momen lentur, sehingga operasi numerik dihentikan pada iterasi ke
tujuh, i=7 dengan hasil akar persamaan/momen lentur sama
dengan nol pada posisi x=x t 7=70,70 cm ,

Dengan perhitungan:
x =|(x t 8x t 7 )||(x t 8 )|

|( 71,0770,31 )|
L
c
0,76 cm <1, 00 cm

2. Perhitungan panjang lengkung/busur jalan dengan parameter


parameter :
PC = titik kurvatur, PT = titik tangensial, PI = titik perpotongan.

P I Kurva mempunyai 7 elemen :

T T 1. Radius kurva, R
E
2. Sudut lengkung. I
L 3. Jarak tangensial, T
M
PC PT 4. Panjang kurva, L
R I 5. Panjang busur, Lc
Hubungan antara lengkungdan
R jari-jari :6. Ordinat tengah, M
7. Jarak Luar,E
Lc ( R+ E) 650(R +195)
R= =
2 2 + E 2
2 390 R+38025

Gunakan metode x = g(x) dalam hal ini : R = g(R)

R G (R)
500 467.9149
467.9149 458.8019 -6.85703
458.8019 456.186 -1.98626
456.186 455.4328 -0.57343
455.4328 455.2158 -0.16538
455.2158 455.1532 -0.04768
455.1532 455.1352 -0.01375
455.1352 455.13 -0,00396
455.13 455.1285 -0.00114
455.1285 455.1281 -0.00033
455.1281 455.1279 -9.5E-05
455.1279 455.1279 -2.7E-05

Diperoleh nilai R = 455,1279 mm


Lc
R=
90 L
2 sin (
455,1279 )
90 L
2sin ( 455,1279 )=1,428169972
Jika diselesaikan akan didapatkan L = 723,9411663 m =723,9412
m

3. Diketahui : Model struktur bangunan tiga lantai yang mendapat


beban akibat pengaruh goncangan gempa secara horizontal
sebagaimana pada gambar berikut :

d3
f3
k3 dd1 2
k1
f2
Beban gempa f1 dianggap bekerja pada lantai ke i , perhitungan
k2
beban gempa tersebut sudah
f1 berdasarkan kemungkinan beban
ekstrim yang terjadi saat goncangan hebat terjadi. Antar lantai ada
sekelompok kolom yang berangkai secara jepit dengan balok-balok
yang membentuk suatu system struktur bangunan tersebut. Pada
sebuah tingkat antar lantai ke i , sekelompok kolom tersebut
mempunyai kekakuan tingkat ki . Bangunan tersebut berdiri
berdampingan dengan gedung kembarannya di sebelah kanan dan
kirinya.
Hitunglah :

Berapa jarak minimum antar bangunan agar antar bangunan


kembar tersebut tidak terjadi benturan atap (pounding) terjadi saat
tergoncang gempa hebat melalui proses hitungan simpangan lantai

di,apabila nilai-nilai ki dan fi .

Penyelesaian :

Mengacu pada gambar diatas, matriks kekakuan struktur K dan


matriks gaya gempa F disusun sebagai berikut ini:

[ ] {
k 1+ k 2 k 2 0 f1
k 2 k 2+k 3 k 3 F= f 2
K=
0 k 3 k3 f3

Simpangan lantai di dicari dengan persamaan kekakuan struktur

Kd=F

{
d1
d= d 2
Dimana matriks simpangan lantai :
d3

Apanila vector kolom pada persamaan matrik diatas di transpos,


bentuk vector baris untuk simpangan menjadi :

d =[ d 1 d 2 d 3 ]
T
Dengan memasukan nilai-nilai kekakuan tingkat dan gaya gempa
pada persamaan kekakuan struktur Kd = F dan menggunakan
metode eleminasi Gauss persamaan

( E j( a ji /aii ) E j)(E j)

Dengan mengikuti langkah-langkah untuk mendapatkan matriks


segitiga bawah (lower triangle matrix) dimuka,Sampingan lantai
diperoleh :

d =[ d 1 d 2 d 3 ]
T

Dengan memasukkan nilai nilai kekakuan tingkat dan gaya gempa


dan menggunakan metode eliminasi Gauss dengan mengikuti
langkah-langkah untuk mendapatkan matriks segitiga bawah (lower
triangle matrix) di muka, simpangan lantai diperoleh :

d T =[ 0,060 1,20 1,70 ] cm

Untuk menjamin tidak ada benturan dengan gedung disebelahnya


pada saat goncangan gempa hebat terjadi, maka dianggap gedung
kembarannya sebelah kiri bergerak maksimum ke kanan saat

gedung ini bergerak ke kiri pada atapnya sejauh d 3=1,70 cm , dan

gedung sebelah kanan nya dianggap bergoyang maksimum ke kiri


saat gedung ini bergerak kekanan pada atapnya sejauh

d 3=1,70 cm .

Maka Jarak antar gedung kembar tersebut minimum sebesar :

2 d 3=3,40 cm walaupun asumsi keadaan ekstrim semacam itu

kemungkinan terjadinya sangat kecil.


4. Sebuah kolom beton bertulang dengan dimensi 30 x 50 cm yang
diberi tulangan 625, yaitu 3 pada masing-masing sisi yang kecil.
Dengan Tegangan leleh baja direncanakan fy = 4000 kg/cm2,
sedangkan tegangan tekan beton fc = 300 kg/cm2. Jarak tepi luar
beton ke inti tulangan adalah 5 cm.

Diminta :
Carilah akar fungsi gaya dalam normal P(c) yang bekerja pada
penampang beton dengan Metode bisection dan metode secant
,sehingga dapat ditenntukan letak garis netral penampang kolom
(c), selanjutnya harga c tersebut digunakan untuk membuat
diagram interaksi kolom. Setelah dikalkulasikan, jarak garis netral
(c)pada penampang tersebut adalah 64.959 mm

Gambar Penampang kolom, Regangan dan Tegangan

Diagram Interaksi Kolom Beton Bertulang

Penyelesaian :

Diketahui, notasi-notasi yang dipakai adalah:

P : gaya dalam normal yang bekerja pada penampang (N)

M : momen lentur yang bekerja pada penampang (Nmm) terhadap


plastic centroid
kolom

E : modulus elastisitas baja (= 200000 MPa)

b : lebar penampang (mm)

h : tinggi penampang (mm)

c : lokasi garis netral dari serat atas (mm)

dcs : jarak tulangan tekan dari serat atas (mm)

dts : jarak tulangan tarik dari serat atas (mm)

ecs : regangan tulangan tekan

ets : regangan tulangan tarik

ey : regangan leleh baja (0.002)

a : kedalaman stress block (mm)

Cc :gaya tekan yang disumbangkan penampang beton (N)

Cs :gaya tekan yang disumbangkan tulangan tekan (N)

Ts :gaya tekan yang disumbangkan tulangan tarik (N)

Acs : luas tulangan tekan (mm2)

Ats : luas tulangan tarik (mm2)

lcc : jarak titik berat stress block ke plastic centre penampang (mm)

lcs : jarak tulangan tekan ke plastic centre penampang (mm)

lts : jarak tulangan tarik ke plastic centre penampang (mm)

fy : tegangan leleh tulangan (MPa)

fc : tegangan karakteristik penampang (MPa)

Gaya dalam P dan M pada penampang dapat diturunkan


sebagai fungsi dari c. Komponen komponen yang menyumbangkan
P dan M berasal dari gaya tekan beton serta gaya tulangan tekan
dan tarik. Secara umum perumusannya adalah

P = Cc + Cs + Ts M = Cc*lcc + Cs*lcs + Ts*lts

Komponen Cc, Cs, Ts dan lcc merupakan fungsi dari c, sedangkan


lcs dan lts merupakan konstanta, sehingga persamaan tersebut
dapat juga ditulis:

P = Cc ( c ) + Cs ( c ) + Ts ( c ) M = Cc ( c )*lcc ( c ) + Cs*lcs + Ts*lts

Asumsi-asumsi yang dipakai pada kondisi batas adalah:

1. Regangan tekan batas adalah 0.003

2. Hukum Navier-Bernauli berlaku, sehingga diagram regangan


berbentuk segitiga dapat dipakai

3. Distribusi tegangan beton pada kondisi batas berbentuk segi


empat, yang besarnya adalah 0.85fc dengan tinggi block a

Perumusan gaya sumbangan beton Cc (c), gaya sumbangan


tulangan tarik Ts(c), gaya sumbangan tulangan tekan Cs(c) dan
jarak titik berat stress block ke plastic centre penampang (lcc)
dapat di formulasikan berdasarkan kondisi-kondisi yang lazim.
Formula yang didapat adalah sebagai berikut:

P (c) = 6502 c + (c-50)/c * (882000) 625485

M (c) = (6502 c 37845 ) ( 250 0.85c/2) + (c50)/c * (882000)(200) (-


588200)(200)

PENCARIAN AKAR DENGAN METODE BISECTION + REGULA FALSI


P( c ) = 6502 c + ( c - 50 )/c * (882000) - 625485 P'( c ) = 6502 c +
44100000/ c^2

M( c ) = (6502 c - 37845)( 250 - 0.85c/2) + ( c50)/c * (882000)*(200) -


(588200)*(200)

PENCARIAN AKAR DENGAN METODE NEWTON RAPHSON +


SECANT

P( c ) = 6502 c + ( c - 50 )/c * (882000) 625485

P'( c ) = 6502 c + 44100000/ c^2

M( c ) = (6502 c - 37845) 250 - 0.85c/2) + ( c50)/c * (882000)*(200) -


(588200)*(200) c

= 64.959 mm M(c ) = 243.816 kNm

Tabel 1 pencarian akar dengan metode bisection


Tabel 2 Pencarian akar dengan metode bisection + regu falsi

Setelah terdefinisinya komponen komponen Cc(c), Ts(c), Cs(c) dan lcc(c)


sebagai fungsi c, maka P(c) dan M(c) dapat didefinisikan sebagai fungsi c.
Masing-masing komponen mempunyai pernyataan fungsi yang interval
domainnya terbagi-bagi, sehingga jika digabungkan. P(c) dan M(c) pun
mempunyai interval domain yang terbagi-bagi. Ada 9 interval c yang
menghasilkan formulasi fungsi yang berbeda-beda,

hasilnya ditabelkan sebagai berikut:

Tabel 3. P ( c ) dan M ( c) sebagai fungsi c

Dari formulasi berdasarkan interval-interval tersebut dapat digambarkan


diagram interaksi kolom beton bertulang tersebut
5. Diketahui: y=x 3 +4 x 210
Carilah nilai akar persamaan yang mendekati 1 atau 2, yaitu dicoba

dengan xo=1 (titik bantu) dan x 1=2 (titik coba awal)


Penyelesaian :
y=f ( x ) =x3 + 4 x 210

Iterasi pertama

Sudah ditentukan dalam soal x 0=1 danuntuk i=1 adalah x1 =2 ,

Maka:

f ( x 0 ) =13+ 4 ( 1 )210=5
f ( x 1 )=23 + 4 ( 2 )210=14

|12|
Kesalahan relatifenya : x 1= 100 =50
|2|

Akar persamaan pada iterasi ke i+ 1=2,

dihitung dengan persamaan:

x
x
f ( i1)f ( i)

f (x i)(x i1x i)
x i+1=xi

Dengan demikian akar persamaan pendekatan pada iterasi kedua,

x i+1=x 2 akan

diperoleh :

x
x
f ( 0)f ( 1)

f ( x 1)( x 0x 1 )
x 2=x 1

iterasi kedua

pada iterasi sebelumnya nilai pada iterasi kedua ini : i = 1 dan

x
x
i1 f ( 0)f ( 1)
, digunakan dengan persamaan,
f (x 1)(x 0x 1 )
x 2=x 1

( 14 ) ( 12 ) 14
2 =2 =1,26316
(5 )( 14 ) 19

Harga persamaan nya adalah :

f ( x 2 )=f ( 1,26316 )=1,263163 + 4 ( 1,26316 )210

= -1,60228

Kesalahan relatifnya adalah :

|x 2x1| |21,26313|
x 2= x 100 = 100 =8,3333
|x 2| |1,26313|

Iterasi ketiga

digunakan persamaan yang sama dengan proses iterasi kedua:

x
x
f ( 1)f ( 2)

f ( x 2)( x 1x 2 )
x 3=x 2

(1,60228 )( 21,26316 )
1,26316 =1,33883
(14 )(1,60228 )

Harga persamaan nya adalah :

f ( x 3 )=0,43036

Kesalahan relatifnya adalah :

|1,263161,3383|
x 2= 100 =5,652
|21,33883|

iterasi keempat dan seterusnya :


dapat diperoleh dengan cara serupa pada iterasi proses
sebelumnya, seperti yang ada pada tabel berikut :

Ringkasan hasil operasi dengan metode sekan atau metode


modifikasi Newton-Raphson

i x i1 =xt x i=x t x x x()


x=x
i1 ( n1)

f dy
( i1)=
dx
'
f
1 1,00000 2,00000 -5,00000 14,00000 50,000
2 2,00000 1,26316 14,00000 -1,60228 58,333
3 1,26316 1,33883 -1,60228 -0,43036 5,652
4 1,33883 1,36662 -0,43036 0,02291 2,033
5 1,36662 1,36521 0,02291 -0,00030 0,103
6 1,36521 1,36523 -0,00030 -0,00000 0,001

6. Hubungan antara debit air Q penampang saluran terbuka


berbentuk trapezium terhadap parameter geometri penampang
adalah :
2 1
Q=
[
1 ( b+ zy ) y 3 2
n b +2 y 1+ z ]
. S . ( b+zy ) y

Dengan :
b = lebar dasar penampang
y = ketinggian air
z = kemiringan dinding
S = kemiringan saluran
N = angka Manning
Jika S = 0,009, n = 0,025, z = 0,15, b = 50 cm dan Q rencana = 0,83
m3/det
Hitung besarnya y?
Penyelesaian :
2 1
Q=
[
1 ( b+ zy ) y 3 2
n b +2 y 1+ z ]
. S . ( b+zy ) y
Subsitusikan nilai-nilai yang diketahui ke dalam persamaan

tersebut: 0,83=
1
[
( 0,5+0,15 y ) y 3
0,025 0,5+ 2 y 1+ 0,15 ]
. 0,009 . ( 0,5+ 0,15 y )

00,02075
y= 2

[ ( 0,5+0,15 y ) y
0,5+2,144761059 y ] 3
0,09486832981(0,5+0,15 y)

Gunakan metode x = g(x) dalam soal ini y = g (y)

y g (y) ( )
1 0.857628
0.857628 0.925607 -16.6007
0.925607 0.89166 7.34427
0.89166 0.908241 -3.80715
0.908241 0.900054 1.825603
0.900054 0.904075 -0.90964
0.904075 0.902095 0.444775
0.902095 0.903068 -0.2195
0.903068 0.902589 0.107835
0.902589 0.902825 -0.0531
0.902825 0.902709 0.026114
0.902709 0.902766 -0.01285
0.902766 0.902738 0.006322
0.902738 0.902752 -0.00311
0.902752 0.902745 0.00153
0.902745 0.902748 -0.00075
0.902748 0.902747 0.00037
0.902747 0.902748 -0.00018
0.902748 0.902747 8.97E-05
0.902747 0.902747 -4.4E-05

Maka diperoleh ketinggian air (y) = 0,902747 m 0,9 m

Anda mungkin juga menyukai