Anda di halaman 1dari 15

BULETIN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA

VOLUME 19, NO. 2, 2011: 55 - 69 ISSN: 0854-7108

Penyusunan Alat Pengukur Berbasis


Theory of Planned Behavior 1
Neila Ramdhani 2

Fakultas Psikologi
Universitas Gadjah Mada

Abstract

One of theories to which researcher aiming to test peoples attitudes and behaviors always refer is
the Theory of Planned Behavior (TPB). It has been developed from the Theory of Reasoned Action
(TRA) as a response to criticism about the inconsistent relationship between attitude and behavior.
To overcome this weakness, antecedent behaviors are developed in more specific way both in terms
of concept and measurement. This paper aims to provide a description of how to set the aitems of
measuring instruments based on the TPB. Some notes about the way of presenting the measuring
instruments and the stages are depicted in the end of this paper.
Keywords: TRA, TPB, beliefs, subjective norms, attitude

Upaya12memahami perilaku individu gai kerangka konsep pokok masih belum


merupakan topik sentral dalam bidang sepenuhnya diikuti dengan system peng-
psikologi. Salah satu teori yang banyak ukuran yang sesuai dengan teori ini.
digunakan adalah Theory of Reasoned Dimensi sikap, norma subjektif, dan kon-
Action (TRA) yang dikemukakan oleh trol perilaku yang dibangun dari interaksi
Fishbein dan Ajzen (1975). Teori ini antara dua aspek psikologis pendukung
dikembangkan lebih lanjut oleh Ajzen dimensi-dimensi tersebut masih belum
(1985) menjadi Theory of Planned Behavior banyak diperhitungkan di dalam menyu-
(TPB) yang ditujukan untuk memprediksi sun alat ukur variabel penelitian. Padahal,
perilaku individu secara lebih spesifik. TPB yang dikembangkan oleh Ajzen dari
Tulisan ini didasarkan kepada penga- TRA dikembangkan untuk mengatasi
matan yang dilakukan terhadap penelitian kelemahan pengukuran yang menyebab-
yang dilakukan di Indonesia tentang kan rendahnya korelasi antara sikap dan
hubungan antara sikap dan perilaku. perilaku sebagaimana diungkapkan oleh
Penelitian yang menggunakan TPB seba- Seymour Epstein melalui dua artikelnya
yang menarik perhatian para pakar
psikologi pada tahun 1979 dan 1980.
1 Sebagian dari tulisan ini didasarkan kepada disku-
si dengan Profesor Icek Ajzen pada 15 September
Merespons kritik tersebut, Ajzen dan
17 Oktober 2008 dan tulisan beliau yang pada saat Fishbein (1972; 1973) mengemukakan bah-
itu belum dipublikasikan. Penulis menghaturkan wa rendahnya korelasi antara sikap dan
terima kasih dan penghargaan yang setulus- perilaku ini disebabkan oleh level pengu-
tulusnya kepada beliau atas kesediaan berbagi
kuran yang berbeda. Sikap diukur pada
wawasan.
2 Korespondensi mengenai isi artikel ini dapat level yang sangat umum sedangkan peri-
melalui: neila_psi@ugm.ac.id laku diukur pada level spesifik. Sebagai

BULETIN PSIKOLOGI 55
RAMDHANI

contoh kajian tentang pengaruh sikap dengan penilaian subjektif individu terha-
terhadap keluarga berencana dan penggu- dap dunia sekitarnya, pemahaman indivi-
naan kontrasepsi. Sikap diukur pada level du mengenai diri dan lingkungannya,
umum dan luas, yakni sikap terhadap dilakukan dengan cara menghubungkan
keluarga berencana sedangkan perilaku antara perilaku tertentu dengan berbagai
diukur pada level spesifik, penggunaan manfaat atau kerugian yang mungkin
alat kontrasepsi. Untuk meningkatkan da- diperoleh apabila individu melakukan
ya prediksi sikap terhadap perilaku diper- atau tidak melakukannya. Keyakinan ini
lukan pengukuran sikap dan pengukuran dapat memperkuat sikap terhadap peri-
perilaku pada level yang sama. Sikap laku itu apabila berdasarkan evaluasi yang
terhadap penggunaan alat kontrasepsi dilakukan individu, diperoleh data bahwa
(spesifik) dan penggunaan alat kontrasepsi perilaku itu dapat memberikan keun-
(spesifik). tungan baginya (Gambar 2).
Untuk lebih memahami mengenai Ilustrasi berikut dapat memperjelas
pengukuran sikap, norma subjektif, dan keterkaitan keyakinan dan evaluasi dalam
kontrol perilaku terlebih dahulu diulas membentuk sikap terhadap perilaku ter-
konsep atau faktor pembentuknya di tentu. Misalnya, sikap terhadap penggu-
dalam Theory of Planned Behavior. naan email untuk mengkomunikasikan
hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan
Attitude
Toward the (A). Salah satu manfaat yang dipersepsi
Behavior individu dari menggunakan email adalah
dapat mengkomunikasikan dengan cepat.
Pernyataan bahwa penggunaan email da-
Subjective
Intention Behavior
pat membantu individu mengkomunikasi-
norm
kan hal-hal yang berkaitan dengan peker-
jaan dengan cepat adalah sesuatu yang
netral dan bersifat objektif. Pemahaman ini
Perceived
Behavioral
dapat diperoleh individu berdasarkan
Control pengalaman langsung atau dapat juga dari
Gambar 1. Theory of Planned Behavior (Sumber cerita dan pengalaman orang lain. Sebera-
Ajzen, 2005; hlm 118) pa kuat keyakinan individu mengenai
penggunaan email (b) dalam mempercepat
Hubungan antara ketiga dimensi pe- (i) komunikasi yang berkaitan dengan
nentu niat dan perilaku dapat dilihat di pekerjaannya sehari-hari bersifat subjektif.
Gambar 1, dengan penjelasan singkat dari Berdasarkan evaluasi (e) yang dilakukan
masing-masing komponen sebagai beri- individu selama ini bahwa mengkomuni-
kut: kasikan hal-hal yang berkaitan dengan
pekerjaan dengan cepat (i) membuatnya
1. Attitude towards the behavior, di dalam
merasa lebih puas dan senang. Perasaan
tulisan ini disebut Sikap
senang dan puas merupakan perasaan
Ajzen (2005) mengemukakan bahwa subjektif individu yang sangat spesifik,
sikap terhadap perilaku ini ditentukan dapat berbeda dengan yang dirasakan
oleh keyakinan mengenai konsekuensi orang lain karena sudah ada pengaruh
dari suatu perilaku atau secara singkat harapan, dalam hal ini pekerjaan yang
disebut keyakinan-keyakinan perilaku berkualitas maupun cepat dan nilai-nilai
(behavioral beliefs). Keyakinan berkaitan

56 BULETIN PSIKOLOGI
THEORY OF PLANNED BEHAVIOR

yang dianut individu. Apabila karena 2. Subjective Norm, di dalam tulisan ini
sesuatu hal seorang individu tidak meng- disebut Norma Subjektif
harapkan dapat mengkomunikasikan hal- Norma subjektif adalah persepsi indi-
hal yang berkaitan dengan pekerjaannya vidu terhadap harapan dari orang-orang
dengan cepat maka evaluasi yang diberi- yang berpengaruh dalam kehidupannya
kan mungkin rendah. (significant others) mengenai dilakukan
Interaksi antara kekuatan keyakinan atau tidak dilakukannya perilaku tertentu.
individu mengenai meningkatnya kecepat- Persepsi ini sifatnya subjektif sehingga
an komunikasi melalui email dengan rasa dimensi ini disebut norma subjektif.
puas karena komunikasi yang dilakukan Sebagaimana sikap terhadap perilaku,
menjadi lebih cepat inilah yang menen- norma subjektif juga dipengaruhi oleh
tukan sikap individu berupa suka atau keyakinan. Bedanya adalah apabila sikap
tidak suka menggunakan email dalam terhadap perilaku merupakan fungsi dari
bekerja. Contoh manfaat penggunaan keyakinan individu terhadap perilaku
email yang lain misalnya adalah mudah yang akan dilakukan (behavioral belief)
didokumentasi (b1), dapat dilakukan di maka norma subjektif adalah fungsi dari
mana saja (b2), mudah digunakan (b3) dan keyakinan individu yang diperoleh atas
lain-lain. Fishbein maupun Ajzen kemu- pandangan orang-orang lain terhadap
dian merumuskan ke dalam model objek sikap yang berhubungan dengan
matematika, yaitu: individu (normative belief).
Di dalam kehidupan sehari-hari, hub-
ungan yang dijalin setiap individu dapat
dikategorikan ke dalam hubungan yang
(sumber: Ajzen, 2005; hal. 124) bersifat vertikal dan horizontal. Hubungan
Dimana, = Proporsi vertikal adalah hubungan antara atasan
A = Sikap terhadap penggunaan bawahan; gurumurid; profesormahasis-
email wa, atau orang tuaanak. Hubungan hori-
b = Keyakinan zontal terjadi antara individu dengan
e = Evaluasi teman-teman atau orang lain yang bersifat
i = Indeks setara. Pola hubungan ini dapat menjadi
sumber perbedaan persepsi. Pada hubung-
Sebagaimana layaknya variabel dalam
an yang bersifat vertikal, harapan dapat
penelitian umumnya maka keyakinan
dipersepsi sebagai tuntutan (injunctive)
mengenai perilaku ini perlu didefinisikan
sehingga pembentukan norma subjektif
secara operasional terlebih dahulu. Berhu-
akan diwarnai oleh adanya motivasi untuk
bung keyakinan ini bersifat unik indivi-
patuh terhadap tuntutan untuk melaku-
dual dan akan digunakan untuk menyu-
kan atau tidak melakukan suatu perilaku.
sun pertanyaan dalam alat pengukur
Sebaliknya, pada hubungan yang bersifat
berbasis TPB maka keyakinan individu
horizontal harapan terbentuk secara des-
mengenai perilaku yang akan diprediksi
kriptif sehingga konsekuensinya adalah
dapat diperoleh melalui studi pendahu-
keinginan untuk meniru atau mengikuti
luan, dengan cara menanyakan kepada
(identifikasi) perilaku orang lain di
calon responden tentang apa yang mereka
sekitarnya.
yakini tentang sesuatu hal yang menjadi
objek sikap Ilustrasi berikut dapat digunakan un-
tuk memperjelas norma subjektif. Misal-

BULETIN PSIKOLOGI 57
RAMDHANI

nya orang-orang yang dipersepsi meng- Dimana, = proporsi


inginkan atau tidak menginginkan indivi- SN = Norma subjektif
du menggunakan email (SN). Pendapat n = Keyakinan normatif
bahwa seorang atasan (i) adalah orang m = Motivasi
yang menginginkan bawahannya menggu- i = Indeks
nakan email karena dapat mengkomunika- Norma subjektif mengenai suatu peri-
sikan hal-hal yang berkaitan dengan laku akan tinggi apabila keyakinan norma-
pekerjaan lebih cepat adalah betul. Keya- tif maupun motivasi untuk memenuhi
kinan normatif adalah persepsi individu harapan orang-orang yang berhubungan
mengenai seberapa kuat keinginan (n) secara vertikal ini sama-sama tinggi.
atasan (i) ini agar bawahannya menggu- Untuk hubungan yang bersifat horizontal,
nakan email dalam bekerja. Norma sub- norma subjektif akan tinggi apabila keya-
jektif mengenai penggunaan email akan kinan individu bahwa rekan kerja sangat
semakin kuat apabila keyakinan normatif diuntungkan karena menggunakan email
tersebut berinteraksi dengan motivasi untuk berkomunikasi dan keinginan
individu untuk memenuhi keinginan (m) mengidentifikasi perilaku rekan kerja da-
atasan (i) dalam menggunakan email ini. lam menggunakan email tersebut sangat
Ilustrasi lain mengenai norma subjek- kuat.
tif ini adalah pendapat bahwa rekan kerja
yang menggunakan email dijadikan model 3. Perceived behavioral control, di dalam
bagi individu. Seberapa kuat kesan yang tulisan ini disebut Persepsi kontrol
muncul pada individu mengenai kece- perilaku
patan (i) komunikasi yang dilakukan oleh
rekan kerja (n) adalah keyakinan normatif Persepsi kontrol perilaku atau dapat
yang bersifat deskriptif. Keinginan indi- disebut dengan kontrol perilaku adalah
vidu untuk mengidentifikasi (m) dirinya persepsi individu mengenai mudah atau
dengan rekan kerja (i) dalam mengguna- sulitnya mewujudkan suatu perilaku
kan email untuk mengkomunikasikan hal- tertentu (Ajzen, 2005). Untuk menjelaskan
hal yang berkaitan dengan pekerjaan. mengenai persepsi kontrol perilaku ini,
Interaksi antara keyakinan normatif des- Ajzen membedakannya dengan locus of
kriptif dengan keinginan mengidentifikasi control atau pusat kendali yang dikemuka-
adalah contoh lain dari norma subjektif. kan oleh Rotter (1975; 1990). Pusat kendali
berkaitan dengan keyakinan individu
Contoh orang lain yang berpengaruh
yang relatif stabil dalam segala situasi.
secara vertikal ini adalah atasan (c1), orang
Persepsi kontrol perilaku dapat berubah
tua (c2), supervisor (c3). Sedangkan orang
tergantung situasi dan jenis perilaku yang
lain yang mumpunyai hubungan hori-
akan dilakukan. Pusat kendali berkaitan
zontal adalah rekan kerja (c4), tokoh di
dengan keyakinan individu tentang keber-
film iklan (c5), dan lain-lain. Rumus mate-
hasilannya melakukan segala sesuatu, apa-
matika mengenai norma subjektif yang
kah tergantung pada usahanya sendiri
dikembangkan oleh Fishbein dan Ajzen
atau faktor lain di luar dirinya (Rotter,
(1975) dan Ajzen (2005) adalah sebagai
1975). Jika keyakinan ini berkaitan dengan
berikut:
pencapaian yang spesifik, misalnya keya-
SN ni mi kinan dapat menguasai keterampilan
(Sumber: Ajzen, 2005; hlm. 125) menggunakan komputer dengan baik

58 BULETIN PSIKOLOGI
THEORY OF PLANNED BEHAVIOR

disebut kontrol perilaku (perceived beha- kontrol perilaku tinggi tahu mengenai
vioral control). tindakan yang perlu diambilnya pada saat
Konsep lain yang agak dekat maksud- mengalami kesulitan. Ia tahu mengenai
nya dengan persepsi kontrol perilaku beberapa hal yang perlu dipersiapkan,
adalah self efficacy atau efikasi diri yang kepada siapa ia meminta bantuan apabila
dikemukakan Bandura (dalam Ajzen, mengalami kesulitan sehingga individu ini
2005). Secara umum, efikasi diri adalah akan terus berusaha lebih keras. Itulah
keyakinan individu bahwa ia akan berha- sebabnya Ajzen (2005) mengemukakan
sil menguasai keterampilan yang dibutuh- bahwa kontrol perilaku ini bersama
kan untuk menyelesaikan tugas-tugas dengan intensi erat hubungannya dengan
tertentu (Bandura, 1977; Pajares, 1996). dilakukan atau tidak dilakukannya sebuah
Konsep persepsi kontrol perilaku yang perilaku.
dikemukakan oleh Ajzen ini dipengaruhi Ilustrasi yang dapat digunakan untuk
oleh riset yang dilakukan oleh Bandura memperjelas pemahaman mengenai kon-
mengenai efikasi diri dengan menam- trol perilaku ini adalah perilaku penggu-
bahkan pentingnya kontrol yang dimiliki naan email untuk mengkomunikasikan
individu terhadap sumber daya yang hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan
dibutuhkan untuk mewujudkan perilaku (PBC). Salah satu faktor yang memung-
tertentu (Ajzen, 2002). kinkan penggunaan email dalam bekerja
Dalam TPB, Ajzen (2005) mengemu- adalah tersedianya alat yang memungkin-
kakan bahwa persepsi kontrol perilaku kan penggunaan email, misalnya kompu-
ditentukan oleh keyakinan individu me- ter dengan koneksi internet. Individu yang
ngenai ketersediaan sumberdaya berupa memiliki komputer yang terhubung
peralatan, kompatibelitas, kompetensi, dengan internet (ci) setiap saat merasa
dan kesempatan (control belief strength) yakin dapat menggunakan email akan
yang mendukung atau menghambat peri- memiliki keyakinan kontrol yang tinggi.
laku yang akan diprediksi dan besarnya Kepemilikan komputer yang terhubung
peran sumber daya tersebut (power of dengan internet ini dipersepsi individu
control factor) dalam mewujudkan perilaku sebagai syarat utama (pi) untuk dapat
tersebut. Semakin kuat keyakinan terha- mengkomunikasikan hal-hal yang ber-
dap tersedianya sumberdaya dan kesem- kaitan dengan pekerjaan melalui email.
patan yang dimiliki individu berkaitan Faktor lain yang dapat dijadikan
dengan perilaku tertentu dan semakin contoh mempengaruhi keyakinan individu
besar peranan sumberdaya tersebut maka dalam menggunakan email misalnya
semakin kuat persepsi kontrol individu kompetensi dalam mengoperasikan soft-
terhadap perilaku tersebut. ware email (c1), ketersediaan waktu (c2),
Individu yang mempunyai persepsi dan lain-lain. Ajzen mengemukakan
kontrol tinggi akan terus terdorong dan rumus matematika untuk menjelaskan
berusaha untuk berhasil karena ia yakin kontrol perilaku yang dipersepsi ini
dengan sumberdaya dan kesempatan yang adalah sebagai berikut:
ada, kesulitan yang dihadapinya dapat PCB ci pi
diatasi. Misalnya jika ada dua orang yang
(sumber: Ajzen, 2005; hlm. 125)
sama-sama ingin belajar menggunakan
komputer, walaupun keduanya mencoba Dimana, = proporsi
dan berlatih, individu yang mempunyai PBC = kontrol perilaku

BULETIN PSIKOLOGI 59
RAMDHANI

c = faktor kontrol. perilaku (lihat garis putus-putus pada


p = kekuatan pengaruh faktor Gambar 2). Sebaliknya, apabila kontrol
kontrol perilaku ini lemah sehingga individu tidak
i = indeks mendapat cukup kesempatan mencoba
Dari rumusan tersebut di atas, seo- dan tidak tahu kepada siapa ia dapat
rang individu dapat menggunakan email memperoleh bantuan pada saat menga-
bila ia memiliki komputer dengan koneksi lami hambatan, maka keyakinan kontrol
internet (c1), dapat mengoperasikan soft- tidak secara langsung mempengaruhi
ware email (c2), memiliki cukup waktu perilaku tetapi hanya memperkuat intensi
untuk menulis email (c3), dan tahu kema- saja.
na atau kepada siapa meminta bantuan
pada saat mengalami gangguan dalam Definisi operasional perilaku yang
menggunakan email (c4) akan memiliki akan diprediksi
keyakinan kontrol (control belief) yang
tinggi. Keyakinan individu bahwa ia Dalam melakukan penelitian yang
memiliki kompetensi yang baik disertai menggunakan model TPB, Ajzen (2006)
dengan tersedianya fasilitas dapat mengemukakan bahwa ada dua kelompok
meningkatkan kontrol perilaku. Ajzen variabel yang akan diukur, yaitu (1)
(2005) mengatakan bahwa pada kondisi variabel perilaku dan (2) variabel predik-
kontrol perilaku kuat dan meyakinkan, tor. Jika kedua jenis variabel ini masih
individu mempunyai informasi yang jelas dalam konstruk laten, maka harus didefi-
mengenai perilaku dimaksud, kemudian nisikan terlebih dahulu secara operasional.
ia dapat mencoba dan berlatih sehingga Definisi operasional akan memudahkan
semakin yakin akan kemampuannya penyusunan alat pengukur sehingga varia-
dalam bidang tersebut (self efficacy), maka bel laten tersebut dapat diubah menjadi
kontrol perilaku ini memperkuat motivasi variabel observasi.
sehingga secara langsung menentukan

Attitude
Behavioral
toward the
beliefs
behavior

Normative Subjective
beliefs norms Intention Behavior

Perceived
Control
behavioral
beliefs
control

Gambar 2. Keyakinan sebagai sumber informasi dari intensi dan perilaku (Sumber: Ajzen, 2005;
hlm. 126)

60 BULETIN PSIKOLOGI
THEORY OF PLANNED BEHAVIOR

Definisi operasional dapat disusun bulan yang akan datang adalah kerangka
paling tidak melalui tiga cara, yaitu (a) waktu.
berdasarkan teori yang diperoleh dari Kejelasan definisi ini dapat memper-
berbagai literatur, (b) mendefinisikan sen- mudah peneliti dalam menyusun kuesio-
diri kemudian didiskusikan dengan para ner yang digunakan dalam penelitian.
ahli, dan (c) mengumpulkan pendapat Misalnya perilaku menggunakan email
para responden mengenai variabel yang bukan media lainnya, sebagai aktivitas
akan diukur (Ancok, 1997). Definisi opera- (action). Email digunakan untuk mengko-
sional ini dapat digunakan untuk memu- munikasikan hal-hal yang berkaitan de-
dahkan dalam menyusun kalima-kalimat ngan pekerjaan, bukan untuk tujuan yang
Aitem kuesioner yang digunakan dapat lain sebagai target. Pekerjaan yang dimak-
pengumpulan data dari masing-masing sud adalah pekerjaan sebagai dosen UGM
variabel penelitian. bukan pekerjaan yang lain sebagai konteks
Dalam pengukuran berbasis TPB, (context). Tiga bulan yang akan datang
variabel perilaku yang akan diprediksi artinya aktivitas menggunakan email yang
didefinisikan berdasarkan kriteria ATCT ditanyakan tersebut adalah penggunaan
(Ajzen, 2006), yaitu Action, Target, Context, email pada tiga bulan yang akan datang
and Time (ATCT) dari perilaku spesifik bukan penggunaan email di luar waktu
yang akan diukur, misalnya: (time) tersebut.
Jalan kaki di atas treadmill di fitness
center selama minimal 30 menit setiap Pentingnya riset pendahuluan untuk
hari pada bulan yang akan datang. mendapatkan salient belief
Jalan kaki selama 30 menit adalah
action atau aktivitas atau perilaku yang Riset pendahuluan dilakukan untuk
akan diukur. Batasan jalan kaki selama mendapatkan jawaban langsung dari sam-
30 menit adalah aktivitas yang akan pel penelitian mengenai keyakinan akan
diukur, bukan jalan kaki di luar waktu manfaat perilaku yang akan diprediksi
tersebut. Jalan kaki di atas treadmill bagi individu, orang-orang yang berpe-
adalah target, di fitness center adalah ngaruh dalam diri individu berkaitan
konteks (context), dan pada bulan yang dengan perilaku tersebut, dan faktor yang
akan datang adalah waktu (Ajzen, memungkinkan atau tidak memungkin-
2006). kan bagi terwujudnya perilaku yang akan
diprediksi. Responden riset pendahuluan
Coba cermati contoh definisi yang lain
ini adalah sampel yang diambil dari
dari riset untuk menguji model perilaku
populasi yang akan diteliti. Misalnya, pa-
penggunaan email (Ramdhani, 2009):
da saat penulis melakukan riset mengenai
Menggunakan email untuk mengkomu- faktor psikologis yang memengaruhi
nikasikan hal-hal yang berkaitan pengguna email di kalangan dosen UGM,
dengan pekerjaan sebagai dosen UGM responden untuk studi pendahuluan
pada tiga bulan yang akan datang. adalah 30 dosen UGM.
Contoh tersebut juga sudah jelas karena Enam pertanyaan terbuka yang di-
aktivitas yang dilakukan adalah menggu- kembangkan untuk mengumpulkan data
nakan email, hal-hal yang berkaitan adalah sbb.:
dengan pekerjaan sebagai target, dosen
a. Apakah keunggulan email dalam
UGM adalah konteks, dan setelah tiga
mengkomunikasikan informasi yang

BULETIN PSIKOLOGI 61
RAMDHANI

berkaitan dengan pekerjaan sebagai ga menemukan sekelompok keyakinan


dosen UGM pada tiga bulan yang akan yang menonjol berkaitan dengan perilaku
datang? (boleh lebih dari satu yang akan diprediksi. Sebagai ilustrasi,
jawaban) Tabel 1 mencantumkan hasil content analy-
b. Apakah kerugian/kelemahan email sis mengenai keyakinan perilaku, keyakin-
dalam mengkomunikasikan informasi an normatif, dan keyakinan kontrol yang
yang berkaitan dengan pekerjaan diperoleh dari 30 responden dosen UGM.
sebagai dosen UGM pada tiga bulan Hasil analisis menunjukkan adanya dela-
yang akan datang? (boleh lebih dari pan keyakinan perilaku, tujuh keyakinan
satu jawaban) normatif, dan enam keyakinan kontrol.

c. Adakah orang-orang yang ikut menen-


tukan pilihan anda untuk mengguna- Memformulasikan Aitem skala
kan email dalam mengkomunikasikan pengukur berbasis TPB
informasi yang berkaitan dengan
pekerjaan sebagai dosen UGM pada Skala pengukur berbasis TPB terdiri
tiga bulan yang akan datang? (misal: dari Aitem independen dan aitem berpa-
atasan, rekan kerja, dll.). Bila ada, sangan. Berikut disajikan beberapa contoh
sebutkan (boleh sebanyak mungkin). aitem skala pengukur berbasis TPB yang
disusun penulis untuk mengungkap
d. Kadang-kadang, pada saat anda bi-
pengaruh faktor psikologis terhadap
ngung untuk melakukan sesuatu hal,
perilaku pengguna email. Contoh berikut
anda melihat orang lain melakukan
dimulai dari aitem independen untuk
sesuatu. Pada tiga bulan yang akan
variabel intensi, sikap, norma subjektif,
datang, dalam menggunakan email
dan kontrol perilaku yang diambil dari
untuk mengkomunikasikan informasi
skala pengukur perilaku menggunakan
yang berkaitan dengan pekerjaan seba-
email di kalangan dosen UGM.
gai dosen UGM, siapa sajakah yang
anda jadikan model?
1. Aitem independen
e. Apakah ada faktor atau kondisi
lingkungan yang menyebabkan anda Aitem independen adalah aitem yang
dapat menggunakan email dalam tidak terikat pada aitem lain dan disusun
mengkomunikasikan informasi yang berdasarkan prinsip penyusunan aitem
berkaitan dengan pekerjaan sebagai model Likert atau perbedaan semantik.
dosen UGM pada tiga bulan yang akan Contoh aitem independen disajikan beru-
datang? rutan sesuai dengan variabel yang akan
diungkap adalah sebagai berikut:
f. Apakah ada faktor atau kondisi yang
mempengaruhi anda sehingga anda a. Intensi
tidak dapat menggunakan email
Intensi adalah niat untuk melakukan
dalam mengkomunikasikan informasi
dan terus melakukan perilaku tertentu.
berkaitan dengan pekerjaan sebagai
Beberapa aitem Intensi yang digunakan
dosen UGM pada tiga bulan yang akan
untuk penelitian yang dilakukan penulis
datang?.
menggunakan skala pengukur berbasis
Teknik content analysis digunakan untuk TPB.
menganalisis data yang terkumpul sehing-

62 BULETIN PSIKOLOGI
THEORY OF PLANNED BEHAVIOR

Tabel 1
Keyakinan pengguna email di kalangan dosen UGM
No Respons Kategori Keyakinan
1 Dapat terdokumentasi dengan baik Manfaat penggunaan Keyakinan perilaku
2 Dapat di akses dengan mobile devices email penggunaan email
3 Dapat lebih mudah mengoreksi kesalahan
dalam menulis pesan
4 Dapat mengirim file dalam berbagai bentuk
5 Dapat memudahkan membangun jejaring
6 Dapat menghemat tenaga
7 Dapat memperoleh tanggapan segera
8 Dapat diganggu SPAM Kerugian
menggunakan email
9 Dekan/atasan Orang yang Keyakinan normatif
10 Rekan sesama dosen mempengaruhi mengenai
11 Mahasiswa responden penggunaan email
12 Rekan seprofesi/disiplin ilmu menggunakan email
13 Para ahli penulis artikel
14 Pengurus organisasi profesi

15 Para pakar dalam bidang ilmu serupa Orang-orang yang


ditiru
16 Adanya waktu luang Faktor yang Keyakinan kontrol
17 Ada kompetensi menggunakan email memungkinkan untuk
18 Ada fasilitas menggunakan email menggunakan email
19 Ada koneksi internet
20 Keterbatasan kapasistas
21 Ada teknisi yang membantu

Tiga bulan yang akan datang, saya melakukan atau mendengar informasi
berniat menggunakan email untuk berkaitan dengan perilaku tertentu (Ajzen,
mengerjakan hal-hal yang berkaitan 2006). Evaluasi individu yang dijadikan
dengan profesi sebagai dosen UGM dasar dalam penilaian sikap meliputi dua
hal yang berbeda yaitu pertama, evaluasi
Sangat Sangat
tidak setuju setuju mengenai instrumental yang meliputi
keuntungan-kerugian, memudahkan
Setelah tiga bulan yang akan datang, merepotkan. Kedua, kualitas berdasarkan
saya akan terus menggunakan email pengalaman berhubungan dengan perila-
untuk melaksanakan tugas yang ku tersebut, misal menyenangkantidak
terkait dengan profesi sebagai dosen menyenangkan atau menarikmembosan-
UGM. kan. Contoh aitem independen yang disa-
Sangat Sangat jikan di sini menggunakan model perbe-
tidak sesuai sesuai daan semantik yang lazim digunakan
untuk mengukur sikap secara langsung.
b. Sikap terhadap penggunaan email
Menggunakan email untuk mengkomu-
Sikap adalah keyakinan dan evaluasi
nikasikan hal-hal yang terkait dengan
menyeluruh dari seorang individu ketika

BULETIN PSIKOLOGI 63
RAMDHANI

profesi sebagai dosen UGM pada tiga Kedua aitem tersebut mengungkap nor-
bulan yang akan datang adalah hal ma subjektif, sesuai dengan sifat
yang .. hubungan antara individu dengan
merugikan menguntungkan
orang-orang yang berpengaruh terha-
membosankan menyenangkan dap dirinya. Kedua jenis Aitem ini hen-
menyulitkan memudahkan daknya dicantumkan di dalam skala
pengukur norma subjektif yang akan
c. Norma subjektif digunakan di dalam penelitian.
Norma subjektif didefinisikan sebagai
persepsi individu mengenai harapan d. Kontrol perilaku
orang atau pihak lain yang penting bagi Kontrol perilaku didefinisikan sebagai
kehidupan individu mengenai dilakukan persepsi individu mengenai kemampuan
atau tidak dilakukannya suatu perilaku mengontrol dilakukan atau tidak dilaku-
tertentu. Hubungan antara individu kannya perilaku tertentu. Kemampuan ini
dengan orang atau pihak lain ini dapat mengungkap dua hal yaitu faktor kontrol
dipersepsi bersifat vertikal atau horizontal. dan kekuatan pengaruh faktor kontrol.
Hubungan vertikal digambarkan oleh Faktor kontrol adalah kebebasan individu
adanya salah satu pihak yang lebih tinggi untuk dapat memilih mengunakan atau
atau lebih menentukan daripada pihak tidak menggunakan email pada saat ingin
lain maka aitem yang disusun harus bersi- mengkomunikasikan hal-hal yang ber-
fat injunctive. Hubungan horizontal adalah kaitan dengan profesi sebagai dosen. Hal
hubungan yang terjadi antara dua pihak ini juga berhubungan dengan ketersediaan
dengan posisi yang sama, misalnya teman komputer, listrik, atau waktu. Contoh
kerja. Dalam hal ini aitem yang digunakan berikut adalah aitem untuk mengungkap
bersifat descriptive. kontrol perilaku ini.
Contoh berikut digunakan untuk Menggunakan email dalam rangka
mengungkap norma subjektif yang tugas sebagai dosen UGM pada tiga
bersifat injunctive adalah sbb.: bulan yang akan datang adalah hal
Atasan saya di kantor menggunakan yang mudah saya lakukan.
email dalam mengkomunikasikan hal- Benar Salah
hal yang berkaitan dengan pekerjaan
sebagai dosen UGM pada tiga bulan Pernyataan di atas dijawab benar apa-
yang akan datang. bila individu merasa memiliki kompe-
tensi sehingga sistem email tidak sulit
Sangat Sangat
untuk digunakan. Apa yang terjadi bila
tidak setuju setuju
individu memiliki kompetensi tetapi
Contoh berikut memperlihatkan aitem tidak dapat menggunakan email karena
dari skala pengukur langsung norma ia tidak sepenuhnya dapat mengontrol
subjektif yang bersifat deskriptif. penggunaan email ini? Misalnya karena
ia tidak mempunyai fasilitas email,
Tiga bulan yang akan datang, rekan misalnya komputer, koneksi internet,
kerja saya menggunakan email dalam dan waktu. Dengan demikian perlu
mengkomunikasikan hal-hal yang disusun aitem yang dapat mengung-
berkaitan dengan pekerjaan kapkan mengenai hal ini.
Benar Salah

64 BULETIN PSIKOLOGI
THEORY OF PLANNED BEHAVIOR

Pada tiga bulan yang akan datang, saya UGM yang diperoleh dari studi penda-
dapat menggunakan email untuk hal- huluan adalah email membuat surat-surat
hal yang berkaitan dengan tugas-tugas dan dokumen dapat didokumentasi dalam
sebagai dosen UGM kapan saja. file dengan baik. Dari hasil inilah pasang-
an aitem untuk mengungkap keyakinan
Benar Salah
dan evaluasi mengenai penggunaan email
Aitem-Aitem serupa perlu disusun untuk mengkomunikasikan hal-hal yang
untuk mengungkap kompetensi dan berkaitan dengan pekerjaan di kalangan
kemampuan (capability), serta kemung- dosen UGM disusun, yaitu:
kinan mengontrol (controllability) dari
Keyakinan perilaku:
individu berkaitan dengan perilaku
yang diungkap. Pada tiga bulan ke depan, penggunaan
email untuk mengkomunikasikan hal-
2. Penyusunan Aitem Berpasangan hal yang berkaitan dengan pekerjaan
Aitem berpasangan adalah Aitem sebagai dosen UGM dapat memudah-
yang disusun secara berpasangan kan mendokumentasikan surat dan
sehingga skor yang diperoleh individu dokumen kedalam file.
dari pasangan aitem ini akan Sangat Sangat
mempengaruhi satu konstruk yang sama. tidak setuju setuju
Aitem berpasangan ini digunakan untuk
Dari studi pendahuluan, diperoleh
mengungkap elemen-elemen pembentuk
bahwa penggunaan email dalam bekerja
sikap, norma subjektif, dan kontrol
sebagai dosen UGM diyakini dapat
perilaku. Sebagaimana dirumuskan oleh
memudahkan pendokumentasikan
Ajzen, sikap terdiri dari elemen keyakinan
surat-surat dan dokumen kedalam file.
dan evaluasi dari hasil perilaku yang
Artinya pada populasi dosen UGM,
dimaksud, norma subjektif terdiri dari
salah satu keuntungan dari penggunaan
elemen keyakinan normatif dan motivasi
email untuk mengkomunikasikan hal-
untuk memenuhi harapan normatif, dan
hal yang berkaitan dengan pekerjaan
kontrol perilaku disusun oleh elemen
sebagai dosen UGM adalah kemam-
faktor kontrol yang memungkinkan atau
puan sistem email dalam pendokumen-
tidak memungkinkan dilakukan suatu
tasian data. Pilihan jawaban yang dise-
perilaku dan kekuatan pengaruh faktor
diakan untuk mengungkap pendapat
kontrol tersebut. Dengan demikian, skor
individu adalah sangat tidak setuju
yang diperoleh individu untuk aitem-
hingga sangat setuju, dengan rentangan
aitem berpasangan akan dikalikan satu
nilai 1 hingga 7. Penilaian yang diberi-
dengan lain untuk menggambarkan
kan oleh masing-masing responden
kekuatan konstruk yang diwakilinya.
dosen UGM ini akan memberikan
Berikut ini disajikan contoh aitem ber- gambaran tingkat kekuatan keyakinan
pasangan untuk masing-masing elemen. yang bersifat individual mengenai
(a) Keyakinan perilaku dan evaluasi hasil manfaat email tersebut.
dari perilaku tersebut. Evaluasi
Salah satu manfaat penggunaan email Bagi saya, surat-surat dan dokumen
untuk mengkomunikasikan hal-hal yang mengenai pekerjaan sebagai dosen
berkaitan dengan pekerjaan bagi dosen UGM pada tiga bulan yang akan datang

BULETIN PSIKOLOGI 65
RAMDHANI

dapat didokumentasikan dengan rapi hal-hal yang berkaitan dengan profesi


adalah hal yang ... sebagai dosen UGM
Sangat Sangat Sangat Sangat
tidak penting penting tidak setuju setuju

Aitem yang mengungkap evaluasi Motivasi untuk patuh:


terhadap manfaat email ini mengukur
Berkaitan dengan penggunaan email di
pentingnya pendokumentasian surat-
kalangan dosen UGM pada tiga bulan
surat dan dokumen yang berkaitan
yang akan datang, saya ...... melakukan
dengan pekerjaan sebagai dosen UGM.
apa yang diharapkan oleh dekan
Apabila responden menganggap
fakultas
pendokumentasian adalah sesuatu yang
sangat penting, maka sikapnya Sangat Sangat
terhadap penggunaan email akan tinggi. tidak ingin ingin

(b) Keyakinan normatif dan motivasi Selain harapan dari atasan, individu
untuk memenuhi harapan juga dapat meniru pihak-pihak yang
dijadikan model (descriptive referent)
Keyakinan normatif dapat diperoleh
dalam menggunakan email. Contoh
dari pola hubungan antara individu de-
pasangan aitem berikut dapat
ngan individu lain atau dengan institusi.
digunakan untuk mengungkap norma
Bila hubungan bersifat vertikal maka
subjektif yang bersumber dari descriptive
norma subjektif adalah keyakinan nor-
referent.
matif yang bersifat keharusan (injunctive)
dikalikan dengan motivasi untuk patuh Keyakinan normatif (descriptive)
terhadap keharusan tersebut. Sebaliknya
Pada tiga bulan yang akan datang,
untuk hubungan yang bersifat horizontal
rekan-rekan satu jurusan/bagian dengan
maka norma subjektif bersumber dari
saya menggunakan email untuk meng-
perkalian antara keyakinan normatif yang
komunikasikan hal-hal yang berkaitan
bersifat deskriptif dengan identifikasi
dengan pekerjaan sebagai dosen UGM
terhadap orang atau institusi lain tersebut.
Sangat Sangat
Studi pendahuluan yang dilakukan
tidak setuju setuju
terhadap dosen UGM memperlihatkan
bahwa salah satu contoh pihak yang Identifikasi terhadap model
dipersepsi mengharuskan (injunctive
Berkaitan dengan penggunaan email di
refferent) responden menggunakan email
kalangan dosen UGM pada tiga bulan
untuk mengkomunikasikan hal-hal yang
yang akan datang, saya ----- melakukan
berkaitan dengan pekerjaan sebagai dosen
hal-hal yang disarankan rekan seprofesi
UGM adalah Dekan. Maka dari itu contoh
pasangan Aitem berikut dapat digunakan Sangat Sangat
tidak ingin ingin
untuk mengungkap norma subjektif.

Keyakinan normatif (injunctive): 3. Keyakinan kontrol dan kekuatan


Pada tiga bulan yang akan datang, pengaruh faktor kontrol
Dekan berharap agar saya mengguna- Persepsi individu mengenai faktor-
kan email untuk mengkomunikasikan faktor yang mengontrol penggunaan email
untuk mengkomunikasikan hal-hal yang

66 BULETIN PSIKOLOGI
THEORY OF PLANNED BEHAVIOR

berkaitan dengan tugas sebagai dosen atau sebaliknya, maka skor aitem ini
UGM dan pengaruhnya terhadap dilaku- adalah 7. Dengan demikian pengukuran
kan atau tidak dilakukannya perilaku tidak langsung ini lebih teliti daripada
tersebut membentuk kontrol perilaku. pengukuran yang menggunakan aitem-
Faktor-faktor ini biasanya berupa kompe- aitem independen.
tensi yang dimiliki individu dan kompa-
tibelitas perilaku dengan ketersediaan
Beberapa catatan mengenai TPB
kesempatan melakukan perilaku tersebut.
Pasangan pertanyaan berikut adalah con- Beberapa catatan dalam penggunaan
toh untuk mengungkap persepsi kontrol skala pengukur berbasis TPB dalam
perilaku dalam menggunakan email untuk melakukan prediksi terhadap perilaku
mengkomunikasikan hal-hal yang berkait- adalah sebagai berikut:
an dengan pekerjaan sebagai dosen UGM.
1. Seleksi Aitem
Keyakinan kontrol:
Secara garis besar, penyusunan aitem-
Pada tiga bulan yang akan datang, saya aitem skala berbasis TPB terdiri dari dua
akan mempunyai pengetahuan yang bagian yaitu skala pengukur langsung dan
baik dalam berinternet skala pengukur tidak langsung. Aitem-
aitem untuk skala pengukur langsung
Sangat Sangat
tidak benar benar disusun berdasarkan definisi teoretik yang
bersifat umum mengenai konstruk yang
Kekuatan pengaruh dari faktor kontrol: akan diukur. Dengan demikian, Ajzen
Bekal saya dalam hal pengetahuan in- (2006) menganjurkan untuk menyusun
ternet pada tiga bulan yang akan dating banyak Aitem untuk masing-masing
mengakibatkan penggunaan email konstruk sehingga memungkinkan untuk
untuk hal-hal yang berkaitan dengan mendapatkan aitem yang berkualitas.
profesi sebagai dosen menjadi . Teknik seleksi aitem yang terbaik
dilakukan berdasarkan kepada
Sangat Sangat pemenuhan terhadap persyaratan
sulit mudah psikometri berupa internal consistency dan
Mengacu kepada rumus matematika reliability.
yang dikemukakan oleh Ajzen (2005) Berbeda halnya dengan aitem-aitem
bahwa sikap, norma subjektif, dan kontrol untuk skala pengukur tidak langsung
perilaku dibangun oleh dua elemen yang disusun berdasarkan kepada keya-
sehingga favorability dan unfavorability kinan yang paling menonjol (salient beliefs)
sikap dan kuat lemahnya norma subjektif mengenai perilaku yang akan diprediksi.
dan kontrol behavior akan tergantung Keyakinan yang menonjol adalah keyakin-
kepada respon yang diberikan terhadap an yang paling banyak dikemukakan oleh
pasangan Aitem tersebut. Apabila pernya- subjek studi pendahuluan mengenai
taan untuk keyakinan dan motivasi dampak dari perilaku yang diprediksi.
masing-masing diberi skor = 7 maka skor Oleh karena itu, internal consistency tidak
individu untuk pasangan aitem tersebut dapat digunakan untuk menyeleksi aitem-
adalah 49. Apabila individu sangat yakin aitem yang disusun untuk skala pengukur
(skor = 7) tetapi tidak termotivasi (misal: tidak langsung.
skor = 1) untuk memenuhi harapan Dekan

BULETIN PSIKOLOGI 67
RAMDHANI

Namun demikian, apabila TPB ini secara berurutan mulai dari skala sikap,
akan digunakan untuk memprediksi peri- norma subjektif yang terdiri dari injunctive
laku setelah mengalami intervensi maka diikuti deskriptif, kontrol perilaku, intensi,
teknik test-retest reliability dapat dan perlu dan perilaku.
dilakukan untuk menguji stabilitas aitem
skala langsung maupun skala tidak lang- 3. Tahap Penyajian
sung. Dengan menggunakan aitem-aitem TPB mengandung perilaku dan
yang stabil, perubahan perilaku yang terja- prediktor. Dengan keunggulannya dalam
di pada subjek penelitian dapat dipastikan memprediksi perilaku maka penyajian
sebagai akibat intervensi. skala dilakukan dalam dua tahap, skala-
skala yang mengungkap predictor yaitu
2. Penomoran Aitem skala sikap, norma subjektif, kontrol peri-
Skala perilaku berbasis TPB diguna- laku, dan intensi. Pertanyaan yang meng-
kan untuk mengungkap sikap, norma ungkap perilaku yang diprediksi disajikan
subjektif, dan kontrol perilaku yang secara setelah periode waktu yang sudah
bersama-sama mempengaruhi intensi ditentukan. Misalnya pada contoh di atas
melakukan perilaku tertentu. Intensi seca- yaitu tiga bulan setelah skala-skala predik-
ra langsung menentukan perilaku indi- tor disajikan.
vidu. Metode ini termasuk salah satu dari
teknik self report untuk memrediksi perila-
Penutup
ku, maka dari itu cara atau urutan penya-
jian aitem akan menentukan data yang Upaya untuk memperkuat daya pre-
akan terkumpul. diksi skala sikap terhadap perilaku dapat
Dalam salah satu komunikasi yang dilakukan dengan cara menyusun perta-
dilakukan penulis dengan Ajzen (14 Okto- nyaan yang spesifik sesuai dengan
ber 2008) menyatakan bahwa penomoran perilaku yang akan diprediksi. Semakin
Aitem dimulai dari skala pengukuran spesifik pertanyaan yang dikemukakan
tidak langsung baru kemudian diikuti untuk mengungkap sikap terhadap perila-
dengan aitem skala pengukur langsung. ku tertentu maka tingkat prediksi skala
Skala pengukur tak langsung yang sikap tersebut dapat diharapkan semakin
disajikan di depan adalah skala yang tinggi.
digunakan untuk mengukur evaluasi
dampak perilaku, baru kemudian diikuti Daftar Pustaka
oleh aitem-aitem keyakinan perilaku. Hal
ini dilakukan untuk menghindari Ajzen, I., & Fishbein, M. (1972). Attitudes
pengaruh jawaban yang diberikan and normative beliefs as factors
individu terhadap aitem-aitem keyakinan influencing behavioral intentions. Jour-
perilaku pada saat menjawab evaluasi. nal of Personality and Social Psychology,
Demikian pula aitem-aitem motivasi 21(1), 1-9. http://dx. 10.1037/h0031930.
untuk patuh disajikan terlebih dahulu Ajzen, I., & Fishbein, M. (1973). Attitudinal
daripada aitem-aitem keyakinan normatif. and normative variables as predictors
aitem-aitem yang mengungkap kekuatan of specific behavior. Journal of Perso-
pengaruh faktor kontrol disajikan terlebih nality and Social Psychology, 27(1), 41-
dahulu sebelum menyajikan aitem-aitem 57. Doi: 10.1037/h0034440.
keyakinan kontrol. Di bagian akhir disaji-
kan aitem-aitem skala pengukur langsung

68 BULETIN PSIKOLOGI
THEORY OF PLANNED BEHAVIOR

Ajzen, I. (1985). From Intentions to much of the Time. Journal of personality


Actions: A Theory pf Planned Beha- & social psyology, 37(7), 1097-1111. Doi:
vior. In J. Kuhl and J. Beckman (Eds.), 10.1037//0022-3514.37.7.1097
Action-Control: From Cognition to Beha- Epstein, S. (1980). The stability of behavior:
vior (hal. 11-39). Heidelberg: Springer. II. Implication for psychology
Diunduh dari http://people.umass. research. American psychologist, 35(9),
edu/aizen pada Nov, 17 2006. 790-806. Doi: 10.1037/0003-066X.35.9.
Ajzen, I. (2002). Perceived behavioral 790
control, self-efficacy, locus of control, Fishbein, M., & Ajzen, I. (1975). Belief,
and the theory of planned behavior. Attitude, Intention, and Behavior: An
Journal of Applied Social Psychology, 32, Introduction to Theory and Research,
665-683. Doi: 10.1111/j.1559-1816.2002. Reading, MA: Addison-Wesley.
tb00236.x.
Pajares, F. (1996). Self-efficacy beliefs in
Ajzen, I. (2005). Attitudes, Personality and academic settings. Review of Educa-
Behavior, (2nd edition), Berkshire, UK: tional Research, 66, 543-578. Doi:
Open University Press-McGraw Hill 10.3102/00346543066004543.
Education.
Ramdhani, N. (2009). Model Teoritis
Ajzen, I. (2006). Constructing a TpB Ques- Perilaku Penggunaan Surat Elektronik.
tionnaire: Conceptual and Methodological (Disertasi, tidak dipublikasikan) Yog-
Considerations. September 2002 yakarta: Fakultas Psikologi UGM.
(revised January 2006). Diunduh dari
Rotter, J. B. (1975). Some problems and
http://people.umass.edu/aizen tanggal
misconceptions related to the cons-
17 November 2006.
truct of internal versus external control
Ancok, D. (1997). Teknik Penyusunan Skala of reinforcement. Journal of Consulting
Pengukur. Yogyakarta: Population Stu- and Clinical Psychology 43, 5667.
dies Center. Doi:10.1037/h0076301.
Bandura, A. (1977). Self-efficacy: Toward a Rotter, J.B. (1990). Internal vs. external
Unifying Theory of Behavioral control of reinforcement: A case his-
Change. Psychological Review, 84(2), tory of a Variable. American Psycholo-
191-215. Doi: 10.1037/0033-295X.84. gist, 45(4), 489493. Doi:10.1037/0003-
2.191 066X.45.4.489.
Epstein, S. (1979). The stability of behavior:
I. On predicting most of the people

BULETIN PSIKOLOGI 69

Anda mungkin juga menyukai