Anda di halaman 1dari 31

Struktur dan Fungsi

Bunga, Biji, Buah


Proses reproduksi pada tumbuhan
A. Seksual : organ reproduksi
B. Aseksual : organ vegetatif,
propagasi in vitro

Reproduksi seksual
melibatkan pembentukan
gamet (melalui proses
gametogenesis), baik sel telur
maupun sperma, di dalam
gametofit

Pada tumbuhan tinggi,


gametofit jantan diturunkan
dari mikrosporosit atau sel
induk pollen, dan

gametofit betina diturunkan


dari megasporosit atau sel
induk megaspora.
Bunga

sekumpulan jaringan reproduktif dan steril yang


tersusun dalam lingkaran dengan ruas yang sangat
pendek
merupakan modifikasi dari pucuk atau tunas

Bagian bunga

(1) Bagian steril : sepal & petal

Sepal calyx
Bagian terluar/terbawah dari bunga
Terbentuk pertama kali dari meristem
Berwarna hijau dan menyerupai daun Christmas Lillium
(Lilium longiflorum).
1. Stigma, 2. Style, 3.
Petal corolla Stamens, 4. Filament,
Memiliki ciri yang khas yang menunjukkan 5. Petal

kehadiran bunga di antara organ vegetatif lain


Epidermis berpapila Tepal
Dapat digunakan untuk menarik serangga dan Perigoni
binatang lainnya yang mengunjungi bunga um :
karena ketersediaan nectar atau bagian lainnya. Pet
al
(2) Bagian fertil/reproduktif :

Stamen (secara keseluruhan dinamakan andresium) dan


Pistilum/karpel (secara keseluruhan dinamakan gynesium)

Stamen/organ reproduksi jantan

terdiri atas antera dan filamen


Pada antera terdapat 4
mikrosporangium yang didalamnya
terdapat banyak mikrospora/polen

Epidermis
Endotesium
Lapisan tengah
Tapetum
Pistilum

Merupakan organ reproduktif betina


Tersusun atas stigma, stilus dan ovarium,
Ovarium dapat mengandung satu atau lebih
ovulum
Ovarium
Ovulum:
Nuselus
Integumen
Funikulus
Plasenta
POLINASI
Polinasi/penyerbukan diawali dengan adanya penempelan
pollen
pada permukaan stigma

Stigma menghasilkan suatu eksudat untuk perkecambahan


pada pollen tersebut

Pertumbuhan tabung pollen dipandu oleh adanya sinyal yang


diperkirakan berasal dari ovulum itu sendiri.

A bee orchid has evolved


over many generations to
better mimic a female
bee to attract male bees
as pollinators
FERTILISASI
Fertilisasi pada tumbuhan Kedua inti sperma kemudian
Angiospermae merupakan fertilisasi berpindah ke ujung khalaza dari
ganda sinergid, satu inti sperma
berfusi dengan inti sel telur dan
sel telur + satu sperma zigot inti lainnya berfusi dengan inti
(diploid) polar

inti polar + inti sperma lainnya


endosperm (triploid atau
poliploid)

Pada saat terjadinya fertilisasi,


tabung pollen menembus kantung
embrio pada ujung mikropil dan
melepaskan isinya ke dalam kantung
embrio
Struktur dan Fungsi Biji
&
Struktur dan Fungsi Buah
Struktur dan Fungsi Biji

1. Biji berasal dari ovulum (bakal


biji) yang berada di dalam
ovarium (bakal buah)
2. Di dalam ovulum ada kantung
embrio
3. Integumen ovulum akan menjadi
kulit biji
4. Dorman saat dewasa

Dalam Kantung embrio :

1. Inti antipodal dan sinergid senesce and disintegrate


2. Inti polar berfusi dengan sel sperma membentuk endosperm,
jaringan nutrisi yang mengakumulasi pati, protein, dan lemak
sebagai bahan makanan untuk pertumbuhan embrio
4. Sel telur berfusi dengan sel sperma yang lain membentuk zygote.
5. Zygote tumbuh menjadi embrio.
Struktur Umum Biji

Berdasarkan kehadiran endoperm, biji dapat dibedakan


menjadi

Biji exalbuminous, adalah biji yang hanya mengandung sedikit


endosperm atau tidak ada sama sekali
e.g. : Biji pada tumbuhan Fabaceae, Citrus (mengandung klorofil)

Biji albuminous, adalah biji yang mengandung endosperm atau


perisperm

Perisperm, jaringan nuselus yang persisten dan volumenya


bertambah sejalan dengan perkembangan biji.
e.g. : pada tumbuhan Piperaceae, Nymphaeaceae
Biji Zea mays
Bagian-bagian biji

Eksternal (luar)

1. Arilus, jaringan yang berkembang pada permukaan biji


mis. Durio zibethinus, arilus tebal berdaging
Nephelium lappaceum, putih berdaging, enak dimakan
Myristica fragrans, arilus berdaging kering, berwarna merah

Elaeosoma, arilus yang mengandung minyak/lemak.


Fungsi : penyebaran biji oleh semut
2. Testa
Berkembang dari satu atau 2 integumen, dan (kadang) nuselus

Struktur anatomi kulit biji/testa. A. Sinapis alba;


Lapisan testa : B. Citrus aurantiaca

1. Sarkotesta lapisan terluar


2. Sklerotesta bagian tengah, tebal dan keras
3. Endotesta lapisan terdalam, selaput tipis &
berdaging
Pada Gnetum gnemon,

i. sarkotesta
ii. Sklerotesta berlignin
iii. Endotesta

Pada Punica granatum, sarkotesta berair

3. Rambut atau sayap

Gossypium lapisan epidermis terluar dari testa


membentuk rambut yang panjang
Swietenia macrophylla sayap
4. Mikropil, pori/lubang tempat keluarnya radikula saat perkecambahan

5. Hilum: tempat/sisa pelekatan (titik temu) funikulus dengan biji

6. Raphe: bagian/tempat pelekatan funikulus dengan integumen pada


biji dengan ovulum anatrop, kampilotrop

7. Karunkula: Tepi mikropil tumbuh menjadi tonjolan lunak berwarna


putih

hilum
Internal (dalam)

1. Endosperm (poliploid)
hasil pembuahan inti polar + inti sperma
penyimpanan cadangan makanan & nutrisi untuk embrio

Pada beberapa tumbuhan dikotil, i.e. Fabaceae, endosperm


menghilang saat pendewasaan embrio

Pada Nicotiana tabacum, Ricinus communis, endosperm persisten


dan besar

Pada tumbuhan monokotil,


endosperm mengisi 70%
biomassa biji
2. Embrio, bakal sporofit
t.d. radikula dan plumula
3. Kotiledon
merupakan daun pertama
tempat penyimpanan cadangan
makanan
organ fotosintesis pertama untuk
tumbuhan
BUAH

Struktur reproduksi tambahan pada tumbuhan Angiospermae


Perkembangan dirangsang oleh adanya polinasi atau fertilisasi
Di dalamnya mengandung biji (kecuali buah partenokarpi)

Buah Partenokarpi

Buah berkembang tanpa didahului oleh adanya polinasi


mis. Musa sp., Ananas comosus, Citrus

Buah berkembang akibat adanya stimulasi polinasi tanpa


dilanjutkan dengan fertilisasi
mis. Poa sp.

Buah berkembang akibat adanya polinasi dan fertilisasi, akan


tetapi terjadi aborsi embrio sebelum buah dewasa
mis. Prunus, Vitis, Pyrus sp
Fungsi buah

Organ tempat perkembangan biji

Membantu proses penyebaran biji


Air / angin
Hewan
Mekanik

Asal buah

Ovarium/ bakal buah buah sejati

Ovarium dan/atau bagian bunga yang lain buah semu


Pada umumnya buah sejati memiliki dinding buah yang
berdaging atau perikarp

Eksokarp/epikarp - bagian terluar dari dinding buah


umumnya tipis dan berkutikula
Mesokarp bagian tengah
umumnya tersusun oleh jaringan parenkim
Endocarp - bagian terdalam, umumnya tipis
Jenis Buah

A. Buah berdaging

1. Beri, baka

Buah yang memiliki daging buah


lembut/lunak dan berdaging, kadang-kadang
mengandung banyak biji
mis. tomat, pisang

a. Hesperidium

Buah baka yang terspesialisasi memiliki


daging buah yang berminyak mengandung
kelenjar lisigen.
mis: Citrus, grapefruit
b. Pepo
Buah baka dengan kulit/daging buah tebal
bagian eksokarp memiliki tonjolan
(accessory rind)
mis. Cucurbita moschata, Cucumis melo

2. Drupa

buah umumnya berbiji satu


memiliki dinding buah yang berdaging di
bagian luarnya dan keras di bagian dalamnya
(endokarp mengeras)

mis. Mangifera indica, aprikot, plum, olive,


raspberry, Cocos nucifera
Close-up view of the three germination pores on the endocarp
of a coconut. Although only one pore is functional, each pore
represents one of the three carpels of this monocotyledonous
plant. An ordinary paper clip can easily penetrate the
functional germination pore. This allows the developing shoot
to grow out of the hard, woody endocarp. The other two pores
are impenetrable woody depressions. "Blind" coconuts
apparently do not have germination pores. They are rarely
produced and are the alleged source of coconut pearls.
3. Pome

Buah semu berdaging dengan bagian tengah Pear flesh


yang memiliki struktur menyerupai tulang rawan

mis. Pyrus malus


B. Buah kering

1. Buah yang tidak pecah saat matang

Buah Caryopsis (grain)


buah berbiji satu,
dinding buah bersatu dengan kulit biji
Mis. Zea mays, Oryza sativa

Cypsela buah semu berbiji satu, buah


berasal dari ovarium inferior (bunga
matahari)

2. Buah kering yang memecah saat matang


mis. legume/polong

buah berasal dari satu karpel yang


memecah sepanjang alur perut
3. Siliqua

buah yang berkembang dari dua karpel


memecah pada dua alur
melepaskan kedua karpelnya dan
menyisakan sekat
Tipe buah ini merupakan salah satu ciri
khas buah tumbuhan Brassicaceae

Schizokarp

Buah terdiri atas satu atau dua


merikarp
Masing-masing merikarp tersusun atas
satu karpel
Pada saat buah matang, merikarp akan
terpisah dan masing-masing terikat
pada
carpofor

mis. buah Foeniculus vulgaris


This type of Germination is called Hypogeous (Under Ground)
because the Cotyledon (Scutellum) remains under-ground.

Germination like that seen with Bean (Phaseolus) is called Epigeous


because the Cotyledons are pulled above-ground during
Germination
Pine ovules

Anda mungkin juga menyukai