Anda di halaman 1dari 24

Struktur dan fungsi buah

Buah merupakan struktur reproduksi tambahan pada tumbuhan


Angiospermae yang di dalamnya mengandung biji.

Perkembangan buah dirangsang oleh adanya polinasi dan/atau


fertilisasi.
Buah merupakan organ tempat biji berkembang
dan akan membantu proses penyebaran biji.
Penyebaran dapat dilakukan dengan menggunakan
bantuan :
• Air / angin  hidrochori / anemochori
• Hewan  zoochori
• Mekanik
Pada umumnya buah sejati memiliki dinding buah berdaging perikarp, yang
dapat terbagi menjadi :
• eksokarp/epikarp – bagian terluar dari dinding buah, umumnya tipis dan
berkutikula
• mesokarp – bagian tengah, umumnya tersusun oleh jaringan parenkim
• endocarp – bagian terdalam, umumnya tipis
Asal mula pembentukan buah
• buah sejati  ovarium/ bakal buah, dan
• buah semu  ovarium dan/atau bagian bunga yang lain
Klasifikasi Buah
Asal Buah
A. Buah tunggal – terbentuk dari
satu pistilum (pea, tomato, lily,
apple, cucumber)
B. Buah agregat – terbentuk dari
beberapa pistilum yang terpisah
dalam satu bunga tunggal
(strawberry, raspberry)
C. Buah majemuk – terbentuk dari
beberapa pistilum pada
perbungaan dan biasanya
bergabung dengan bagian
bunga/perbungaan lainnya
(nanas, nangka, murbei, fig)
Deskripsi Jenis Buah
A. Buah berdaging
1. Beri, baka – buah yang memiliki
daging buah lembut/lunak dan
berdaging, kadang-kadang
mengandung banyak biji
 Lycopersicum esculentum, Vitis vinifera,
Musa paradisiaca, Carica papaya
a. Hesperidium – buah baka yang
terspesialisasi memiliki daging buah
yang berminyak, mengandung
kelenjar lisigen.
– eksokarp / flavedo – epidermis
luar, berkutikula, beberapa lapis
parenkim subepidermis padat,
mengandung kelenjar minyak
dan sel berlkristal
– mesokarp / albedo – parenkim
dengan ruang antara sel besar
(aerenkim) dan di antaranya
terdapat jaringan pembuluh
– endokarp – epidermis dalam dan
beberapa lapis parenkim yang
padat. Pada bagian ini dihasilkan
kantung berisi cairan
 Citrus maxima, Citrus sinensis.
b. Pepo – buah baka dengan kulit/daging buah
tebal dan bagian eksokarp memiliki
tonjolan/pola (accessory rind)
 Cucurbita moschata, Cucumis melo
2. Drupa – buah umumnya berbiji satu, memiliki dinding buah yang berdaging
di bagian luarnya dan keras di bagian dalamnya (endocarp mengeras)
 Mangifera indica, aprikot, plum, olive, raspberry, Cocos nucifera
3. Pome – Buah semu
berdaging dengan bagian
tengah yang memiliki
struktur menyerupai tulang
rawan
 Pyrus malus
B. Buah kering
1. Buah yang tidak pecah saat matang
a. Achene – buah berbiji satu, dinding buah dan kulit biji terpisah
(Ranunculus, strawberry, Helianthus annuus)
b. Caryopsis (grain) – buah berbiji satu, dinding buah bersatu
dengan kulit biji (jagung, gandum)
c. Samara – buah berbiji satu, memiliki
sayap (angsana, Acer)

d. Nut – buah berbiji satu dengan


dinding yang mengeras, sebagian atau
seluruhnya dikelilingi oleh cawan atau
cangkang (oak, hazelnut)
2. Buah yang memecah saat
matang
a. Follicle – buah yang berasal
dari satu karpel, memecah
pada alur punggung
(Catharanthus, Asclepias,
magnolia)
b. Legume – buah yang berasal
dari satu karpel yang
memecah sepanjang alur
perut Buah folikel

Buah legum
c. Siliqua – buah yang berkembang dari dua
karpel, memecah pada dua alur, melepaskan
kedua karpelnya dan menyisakan sekat.
(pada tumbuhan Brassicaceae)
d. Capsule – buah yang berkembang dari
beberapa karpel, memecah sepanjang
persatuan karpel atau melalui pori (durian,
lili, Canna)
Struktur dan Fungsi Biji
Biji,
• berkembang dari ovulum (bakal biji)
• Berisi embrio dan cadangan makanan
(endosperm, perisperm)
• Dorman saat dewasa

Struktur Umum Biji


Berdasarkan kehadiran endoperm, biji dapat dibedakan menjadi :

• Biji exalbuminous, adalah biji yang hanya mengandung sedikit endosperm


atau tidak ada sama sekali
– Mis. : Biji pada tumbuhan Fabaceae, Citrus (mengandung klorofil)
• Biji albuminous, adalah biji yang mengandung endoperm atau perispem
– Perisperm, jaringan nuselus yang persisten dan volumenya bertambah sejalan
dengan perkembangan biji, misalnya pada tumbuhan Piperaceae,
Nymphaeaceae
Bagian-bagian biji

1. Eksternal (luar)
a. arilus, jaringan yang berkembang pada permukaan biji (selaput biji)
mis. Durio zibethinus, arilus tebal berdaging
Nephelium lappaceum
Myristica fragrans, arilus berdaging kering, berwarna merah
• Elaeosoma, arilus yang mengandung minyak/lemak. Fungsi : penyebaran
biji oleh semut, mis pada Sanguinaria canadensis

Arilus

Arilus ariloid
Berasal dari berasal dari bagian
funikulus selain funikulus

karunkula strophiola
tumbuh dekat mikropil menempel pada raphe
R. communis
b. Testa, berkembang dari satu atau 2 integumen, nuselus (kadang-kadang)

A B
Struktur anatomi kulit biji/testa. A. Sinapis alba; B. Citrus aurantiaca

Testa Phaseolus vulgaris


• Lapisan testa :
– Sarkotesta – lapisan terluar
– Sklerotesta – bagian tengah, tebal dan keras
– Endotesta – lapisan terdalam, selaput tipis & berdaging

Pada Gnetum gnemon,


– sarkotesta, bagian terluar berwarna hijau/merah
– sklerotesta, bagian tengah, keras
– endotesta, berupa selaput tipis

Pada Salacca edulis, sarkotesta – putih berdaging


Pada Punica granatum, sarkotesta berair
• Rambut atau sayap
• Gossypium – rambut
• Swietenia macrophylla – sayap
• Mikropil, pori/lubang tempat keluarnya radikula saat perkecambahan
• Hilum, tempat/sisa pelekatan (titik temu) funikulus dengan biji
• Raphe, bagian/tempat pelekatan funikulus dengan integumen.
2. Internal (dalam)
a. Endosperm (poliploid),
• hasil pembuahan inti polar + inti
sperma
• penyimpanan cadangan
makanan & nutrisi untuk
embrio
b. Pada beberapa tumbuhan
dikotil, ex. Fabaceae, endosperm
menghilang saat pendewasaan
embrio
c. Pada Nicotiana tabacum dan
Ricinus communis, endosperm
persisten dan besar.
• Pada tumbuhan monokotil, endosperm mengisi 70% biomassa biji

Endosperm lap. Aleuron – protein


Endosperm – karbohidrat
2. Embrio, bakal sporofit
– radikula
– plumula
3. Kotiledon,
– Merupakan daun pertama
– Tempat penyimpanan cadangan makanan
– Organ fotosintesis pertama untuk
tumbuhan

Anda mungkin juga menyukai