Anda di halaman 1dari 31

Struktur

bunga, buah
dan biji
Iriawati SITH -
ITB
Struktur dan fungsi bunga
€ sekumpulan jaringan reproduktif
dan steril yang tersusun dalam
lingkaran dengan ruas yang
sangat pendek
€ terdapat pada sumbu yang
disebut dasar bunga/reseptakel
 bagian steril : kelopak/sepal dan
mahkota/petal € (periantium)
 bagian fertil/reproduktif : benang
sari dan pistilum/karpel
€ merupakan modifikasi dari pucuk
atau tunas / pucuk vegetatif yang
termodifikasi

Iriawati SITH - ITB


Sepal dan Petal
• Struktur anatomi sepal dan petal
menyerupai daun fotosintesis,
tersusun atas tiga sistem
jaringan : epidermis, jaringan
dasar dan jaringan pembuluh.

• Pada kedua bagian bunga


tersebut dapat ditemukan
adanya sel yang mengandung
kristal, latisifer, sel yang
mengandung tanin dan idioblas
lainnya.

• Sepal mengandung kloroplas,


akan tetapi jaringan
dasarnya tidak
terdiferensiasi menjadi
Iriawati SITH - ITBSepal pada tumbuhan Digitalis purpurea
palisade dan spons
Warna petal,
€ pigmen pada kromoplas (karotenoid) Asclepias
petal
€ pigmen di dalam cairan sel
(flavonoid, terutama antosian)
€ modifikasi akibat perubahan kondisi
lingkungan

• Epidermis pada petal seringkali


mengandung minyak yang mudah
menguap € bunga harum

• Epidermis petal, pada sisi adaksial,


berpapila

• Pada epidermis petal maupun


sepal
dapat ditemukan adanya stomata
dan trikoma

Iriawati SITH - ITB


• Bagian fertile/reproduktif : stamen
(secara keseluruhan dinamakan
andresium) dan pistilum/karpel (secara
keseluruhan dinamakan gynesium)

Stamen
€ organ reproduksi jantan, terdiri atas
antera dan filamen.
• antera € 4 mikrosporangium yang
didalamnya terdapat banyak
mikrospora/pollen
• filamen (tangkai sari) Epidermis

Endotesium

Tapetum

Lap. tengah

Iriawati SITH - ITB


Pistilum/Karpel - Ginesium
• Karpel € satuan dasar dari
ginesium
• Bunga dapat memiliki ovarium
dengan satu atau lebih
karpel, mungkin lepas
(apokarp) atau bersatu
(sinkarp)
• Karpel terdiri atas :
– bakal buah (ovarium) € 
terdapat pada bagian pangkal
dari karpel, fertil
• dinding ovarium
• plasenta € tempat pelekatan
tangkai ovulum
• lokulus ruang
• ovulum
– tangkai putik (stilus) €
steril
– kepala putik (stigma) € bagian
ujung dari karpel
Funikulus
Nuselus

Integumen

Ovarium

ovulum

Iriawati SITH - ITB


Struktur dan fungsi buah
Buah merupakan struktur reproduksi tambahan pada tumbuhan
Angiospermae yang di dalamnya mengandung biji.

Perkembangan buah dirangsang oleh adanya polinasi dan/atau


fertilisasi.

Iriawati SITH -
ITB
Buah merupakan organ tempat biji berkembang
dan akan membantu proses penyebaran biji.
Penyebaran dapat dilakukan dengan menggunakan
bantuan :
• Air / angin € hidrochori / anemochori
• Hewan € zoochori
• Mekanik

Iriawati SITH - ITB


Pada umumnya buah sejati memiliki dinding buah berdaging€
perikarp, yang dapat terbagi menjadi :
• eksokarp/epikarp – bagian terluar dari dinding buah, umumnya tipis dan
berkutikula
• mesokarp – bagian tengah, umumnya tersusun oleh jaringan parenkim
• endocarp – bagian terdalam, umumnya tipis

Iriawati SITH - ITB


Asal mula pembentukan buah
• buah sejati € ovarium/ bakal buah, dan
• buah semu € ovarium dan/atau bagian
bunga yang lain

Iriawati SITH - ITB


Klasifikasi Buah
Asal Buah
A. Buah tunggal – terbentuk
dari satu pistilum (pea,
tomato, lily, apple, cucumber)
B. Buah agregat – terbentuk
dari beberapa pistilum yang
terpisah dalam satu bunga
tunggal (strawberry,
raspberry)
C. Buah majemuk – terbentuk
dari beberapa pistilum
pada perbungaan dan
biasanya bergabung
dengan bagian
bunga/perbungaan lainnya
(nanas, nangka, murbei, fig)

Iriawati SITH ITB


-
Deskripsi Jenis Buah
A. Buah berdaging
1. Beri, baka – buah yang memiliki
daging buah lembut/lunak dan
berdaging, kadang-kadang
mengandung banyak biji
€ Lycopersicum esculentum, Vitis
vinifera, Musa paradisiaca, Carica
papaya

Iriawati SITH - ITB


a. Hesperidium – buah baka yang
terspesialisasi memiliki daging buah
yang berminyak, mengandung
kelenjar lisigen.
– eksokarp / flavedo – epidermis luar,
berkutikula, beberapa lapis parenkim
subepidermis padat, mengandung
kelenjar minyak dan sel berlkristal
– mesokarp / albedo – parenkim
dengan ruang antara sel besar
(aerenkim) dan di antaranya terdapat
jaringan pembuluh
– endokarp – epidermis dalam dan
beberapa lapis parenkim yang padat.
Pada bagian ini dihasilkan kantung
berisi cairan
€ Citrus maxima, Citrus sinensis dll.

Iriawati SITH - ITB


b. Pepo – buah baka
dengan kulit/daging
buah tebal dan
bagian eksokarp
memiliki tonjolan/pola
(accessory rind)
€ Cucurbita moschata,
Cucumis melo

Iriawati SITH - ITB


2. Drupa – buah umumnya berbiji satu, memiliki dinding buah yang
berdaging di bagian luarnya dan keras di bagian dalamnya
(endocarp mengeras)
€ Mangifera indica, aprikot, plum, olive, raspberry, Cocos nucifera

Iriawati SITH - IT
B
3. Pome – Buah semu
berdaging dengan bagian
tengah yang memiliki
struktur menyerupai
tulang rawan
€ Pyrus malus

Iriawati SITH -
ITB
B. Buah kering
1. Buah yang tidak pecah saat matang
a. Achene – buah berbiji satu, dinding buah dan kulit biji terpisah
(Ranunculus, strawberry, Helianthus annuus)

Iriawati SITH - ITB


b. Caryopsis (grain) – buah berbiji satu, dinding
buah bersatu dengan kulit biji (jagung, gandum)

Iriawati SITH - ITB


c. Samara – buah berbiji
satu, memiliki sayap
(angsana, Acer)
d. Nut – buah berbiji satu
dengan dinding yang mengeras,
sebagian atau seluruhnya
dikelilingi oleh cawan atau
cangkang (oak, hazelnut)

Iriawati SITH -
ITB
2. Buah yang memecah
saat matang
a. Follicle – buah yang berasal
dari satu karpel, memecah
pada alur punggung
(Catharanthus, Asclepias,
magnolia)
b. Legume – buah yang
berasal dari satu karpel
yang memecah
sepanjang alur perut Buah folikel

Iriawati SITH - ITB


Buah legum
c. Siliqua – buah yang berkembang
dari dua karpel, memecah pada dua
alur, melepaskan kedua karpelnya
dan menyisakan sekat. (pada
tumbuhan Brassicaceae)
d. Capsule – buah yang berkembang
dari beberapa karpel, memecah
sepanjang persatuan karpel atau
melalui pori (durian, lili, Canna)

Iriawati SITH - ITB


Struktur dan Fungsi Biji
Biji,
• berkembang dari ovulum
(bakal biji)
• Berisi embrio dan
cadangan makanan
(endosperm, perisperm)
• Dorman saat dewasa

Iriawati SITH - ITB Struktur Umum Biji


Berdasarkan kehadiran endoperm, biji dapat
dibedakan menjadi :
• Biji exalbuminous, adalah biji yang hanya mengandung sedikit
endosperm atau tidak ada sama sekali
– Mis. : Biji pada tumbuhan Fabaceae, Citrus (mengandung klorofil)
• Biji albuminous, adalah biji yang mengandung endoperm atau
perispem
– Perisperm, jaringan nuselus yang persisten dan volumenya bertambah
sejalan dengan perkembangan biji, misalnya pada tumbuhan
Piperaceae, Nymphaeaceae

Iriawati SITH - IT
B
Bagian-bagian biji
1. Eksternal (luar)
a. arilus, jaringan yang berkembang pada permukaan biji
mis. Durio zibethinus, arilus tebal berdaging
Nephelium lappaceum
Myristica fragrans, arilus berdaging kering, berwarna merah
• Elaeosoma, arilus yang mengandung minyak/lemak. Fungsi :
penyebaran biji oleh semut, mis pada Sanguinaria canadensis

Arilus

Arilus ariloid
Berasal dari berasal dari bagian
funik selain funikulus
ulus

karunkula strophiola
tumbuh dekat mikropil menempel pada raphe
R. communis

Iriawati SITH - ITB


b. Testa, berkembang dari satu atau 2 integumen, nuselus (kadang-kadang)

A B
Struktur anatomi kulit biji/testa. A. Sinapis alba; B. Citrus aurantiaca

Testa Phaseolus vulgaris

Iriawati SITH -
ITB
• Lapisan testa :
– Sarkotesta – lapisan terluar
– Sklerotesta – bagian tengah, tebal dan keras
– Endotesta – lapisan terdalam, selaput tipis & berdaging

Pada Gnetum gnemon,


– sarkotesta, bagian terluar berwarna hijau/merah
– sklerotesta, bagian tengah, keras
– endotesta, berupa selaput tipis

Pada Salacca edulis, sarkotesta – putih berdaging


Pada Punica granatum, sarkotesta berair

Iriawati SITH - ITB


• Rambut atau sayap
• Gossypium – rambut
• Swietenia macrophylla – sayap
• Mikropil, pori/lubang tempat keluarnya radikula saat
perkecambahan
• Hilum, tempat/sisa pelekatan (titik temu) funikulus dengan biji
• Raphe, bagian/tempat pelekatan funikulus dengan integumen.

Iriawati SITH -
ITB
2. Internal (dalam)
a. Endosperm (poliploid),
• hasil pembuahan inti polar +
inti sperma
• penyimpanan cadangan
makanan & nutrisi
untuk embrio
b. Pada beberapa tumbuhan
dikotil, ex. Fabaceae,
endosperm menghilang saat
pendewasaan embrio
c. Pada Nicotiana tabacum
dan Ricinus communis,
endosperm persisten dan
besar.

Iriawati SITH - ITB


• Pada tumbuhan monokotil, endosperm mengisi 70% biomassa biji

Endosperm lap. Aleuron – protein


Endosperm – karbohidrat

Iriawati SITH - ITB


2. Embrio, bakal sporofit
– radikula
– plumula
3. Kotiledon,
– Merupakan daun pertama
– Tempat penyimpanan cadangan
makanan
– Organ fotosintesis pertama untuk
tumbuhan

Iriawati SITH -
ITB

Anda mungkin juga menyukai