Anda di halaman 1dari 38

4.2.

Persiapan Pembuatan batimetri

1. Siapkan peta batimetri dalam bentuk autocad dengan ekstensi ( .dxf)


2. Pisahkan data untuk garis pantai dan kedalaman laut. Jadi ada dua file.
3. Siapkan software untuk mengkonvert dari .dxf ke .xyz (sebab Mike hanya bisa
membaca ekstensi file dalam bentuk .xyz). software bisa di download di,
http://dxf2xyz.software.informer.com/2.0/
4. Buka software dxf2xyz

Pada output format


Pada Entittes

5. Kemudian Save As
6. Buka hasil convert ke notepad
7. Hilangkan semua tulisan (jika ada) dan tanda koma (,).
Pilih Edit Replace ganti koma dengan spasi atau tab
8. Ctrl + S
9. Close
Step by Step Pemodelan dengan Mike 21 (Mike 21 versi 2007)

Modul Flow Model Hydrodynamic

Step 1

File new file mike zero mesh generator ok

Step 2

Tentukan workspace projection atau UTM zone (saya bisanya menggunakan UTM zone
Global. Tanpa memilih daerah Indonesia utara atau selatan)
Step 3

Data import boundary digitasi darat.xyz open

Akan muncul kotak dialog seperti dibawah ini


Pada arc definition pilih Add all vertices to one arc

OK

Step 4

Tampilan digitasi daratan yang harus dirapikan


Titik berwarna biru merupakan node yang merupakan akhir setiap vertice. Jika garis pantai
yang kita masukan seperti diatas, dimana node garis pantai tidak pada akhir garis pantai. Maka
harus kita rapikan.

Pilih perintah select point kemudian pilih vertice pada akhir garis pantai. Klik kanan dan
pilih vertice node. Untuk perintah zoom secara mudah, pencet pada keyboard shift dan scroll.
Kemudian hapus garis yang tidak terpakai dengan select arc dan del.

Step 5

Rapikan garis pantai dengan klik garis pantai, setelah redistribusi vertice (klik kanan pada arc
redistribute arc pada set number of vertices as isikan dengan sebanyaknya agar smooth.
Sebab ini menunjukan jumlah node dalam garis. Semakin banyak garis semakin smooth. Dan
meshing lebih bagus, namun pengaruh waktu running ok)
Step 6

Buat boundary, laut (open boundary) dan sungai (jika ada).

Langkahnya sebagai berikut, Draw arc pada batas yang kita inginkan. Kemudian rapikan
dengan cara seperti merapikan pada garis pantai.
Pemberian nama kode boundary.
Klik arc (pada open boundry) properties arc property (land= code 1 ; sea = code 2)

Jika ada sungai, maka bisa kita buat boundary pada sungai. Misal seperti pada gambar diatas
yang dilingkari. Jadikan vertice yang kita definisikans ebagai sungai dengan cara select point

. jadikan vertice itu menjadi node agar teripsah dari garis pantai. Kemudian beri nama
code 3 dengan cara seperti cara di atas.
Step 7

Untuk memasukkan data kedalaman laut (batimetri)

Data import scatter data add digitasi batimetri apply close


Step 8

Mesh triangulate maximum element area = 200000 triangulate


Smallest allowable angel = 27
Maximum number of nodes =100000

Mesh smooth mesh number of itteration = 30 ok

Mesh interpolate interpolation method = natural neighbour = size of bounding windows


1000% beyond convex hull interpolate close
Simpan file.

Di mike 21, file simpanan ini adalah tempat menyimpan file hasi running kita.

Mesh export mesh export as = mesh file file name = meshing model.mesh ok

Mesh export mesh export as = dfsu file file name= output_arus.dfsu ok

Output untuk arus dan sediment harus dibedakan. Jika ingin tambah outputan harus buat file
output baru juga.

Membuat Data Pasang surut

Membuat time series file untuk input elevasi kondisi pasang surut.

File new file mike zero time series.dfs0 blank time series ok
Axis type: pilih equidistant

Start time : masukan data tanggal dan jam psang surut.

Time step : kalau data perjam, pada hour isikan rentang jamnya. (1:00:00)

No. of time step : jumlah time step. Jika perjam dan data 15 hari berarti isikan 360.

Kemudian item information, type data adalah surface elevation

Akan muncul
Dari data elevasi muka air pada rentang waktu tersebut, kemudian dicopy ke kolom yang
tersedia, hingga keluarlah tampilan grafik elevasi muka air di sebelah kiri berikut. Save
pasut hd.dfs0 ok close
Modelkan dalam Mike Flow FM

Memasukkan data ke hydrodinamics module untuk disimulasikan

File new file mike 21 flow model FM (.m21fm) ok

Checklist input untuk simulasi yang harus diselesaikan

Klik domain mesh & bathymetry open mesh file = input run.mesh open
Setting periode simulasi menyesuaikan data pasut menurut rentang waktu yang telah ditentukan
sebelumnya

No. of time step = 359 (karena dimulai dari nol)


Time step interval = 1 hour = 3600 sec
Simulation start date = 01/01/2009 01:00:00
Simulation end date = 16/01/2009 00:00:00

Pemilihan modul untuk pengerjaan simulasi. Dalam hal ini menggunakan hydrodynamic
module dan particle tracking module
Solution Technique

Untuk PC dengan kemampuan standar, sebaiknya memilih Low order, fast algorithm.
Maximum time step disesuaikan dgn data pasang surut, dimana data yang saya dapat per jam
(3600 s), untuk minimum tipe step optional.

Density
Untuk densitas air laut di lokasi digunakan barotropic sebagai input default mike 21. Input
default digunakan karena keterbatasan data yang ada

Eddy Viscosity

Digunakan nilai default karena keterbatasan data

Bed Resistance

Digunakan nilai default karena keterbatasan data


Coriolis Forcing

Digunakan nilai default karena keterbatasan data


Wind Forcing

Berdasarkan data yang didapat, diketahui bahwa arah angin dominan dari barat laut (3150)
dengan kecepatan tertinggi 11,716 m/s

Tidal Potential

Perhitungan tidal potential menggunakan operasi default mike 21

Initial Condition
Seperti kondisi di lokasi, bahwa elevasi permukaan bervariasi akibat terjadi pasang surut

Boundary Condition

Yang ter-meshing adalah lokasi laut yang akan dianalisa


Boundary Code 3

Boundary Code 2
Outputs

Tulis nama output simulasi, misal ouput 2 kemudian klik go to untuk mengedit input untuk
simulasi

Melengkapi ouput spesification

File type : 2D horizontal

Output format: area series


Melengkapi output simulasi yang diinginkan dengan cara mencentang opsi-opsi basic variable
dan additional variables yang tersedia

klik tab Run run simulation

tunggu proses running hingga selesai


kemudian lihat hasilnya di checklist outputs result view

Step 12

Memasukkan data ke particle tracking module


BAB V

KESIMPULAN

5.1 Hydrodynamic Simulation (Kondisi Eksisting Lokasi)

5.1.1 Surface Elevation

Pada detik ke = 0

Pada detik ke = 1
5.1.2 Still Water Depth

Pada detik ke = 0

Pada detik ke = 1
5.1.3 U Velocity

Pada detik ke = 0

Pada detik ke = 1
5.1.4 V Velocity

pada detik ke = 0

Pada detik ke = 1
5.1.5 Current Speed

Pada detik ke = 0

Pada detik ke = 1
5.1.6 Current Direction

Pada detik ke = 0

Pada detik ke = 1
5.1.7 Wind U Velocity

Pada detik ke = 0

Pada detik ke = 1
5.1.8 Wind V Velocity

Pada detik ke = 0

Pada detik ke = 1
5.1.9 Eddy Viscosity

Pada detik ke = 0

Pada detik ke = 1
5.2 After Dredging Simulation (Kondisi ketika material pengerukan dibuang di
lokasi)

5.2.1 Pollutant Concentration

Pada detik ke = 0

Pada detik ke = 1
5.2.2 Surface Elevation

Pada detik ke = 0

Pada detik ke = 1

Anda mungkin juga menyukai