BAB I
Aktivitas ekonomi merupakan bagian dari kehidupan manusia ribuan tahun yang lalu. Kata
economics berasal dari kata Yunani klasik yang artinya household management.
Sebelumnya pedagang Yunani telah memahami phenomena ekonomi, seperti apabila terjadi
kegagalan panen akan menyebabkan harga jagung meningkat di pasar, tetapi kekurangan emas
mungkin dapat menurunkan harga jagung. Dalam banyak hal konsep dasar ekonomi hanya
diekspresikan dalam bentuk matematika sederhana, seperti bilangan bulat atau pecahan diikuti
dengan operasi sederhana seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Namun
dengan berkembangnya kehidupan manusia, maka aktivitas ekonomi yang dilakukan semakin
kompleks dan makin saling terkait dengan aktivitas lainnya, sehingga membutuhkan pemecahan
yang kompleks juga.
Secara umum, semakin kompleks suatu masalah, akan semakin kompleks pula alat analisis yang
digunakan untuk pemecahannya. Salahsatu alat yang dianggap mampu mengekspresikan
kekompleksan permasalahan tersebut adalah model matematika. Mentransformasi model
ekonomi kedalam model matematika, memungkinkan terjadinya peralihan tingkat kesulitan
pemecahan masalah ekonomi ke dalam pemecahan masalah matematika. Untuk itu diperlukan
pemahaman tentang beberapa konsep matematika sebagai syarat pemecahan masalah
matematika, sehingga perlu dipelajari oleh ekonom dan pelaku bisnis. Hal ini diperlukan agar
interpretasi pemecahan matematika dapat dikonversikan kedalam penyelesaian masalah ekonomi
dan bisnis, seperti pada Gambar 1. Tingkat kesulitan masalah matematika bukan disebabkan
oleh jenis atau cabang matematika itu sendiri, melainkan disebabkan oleh sulit dan kompleksnya
gejala yang penyelesaiannya diusahakan dicari atau didekati oleh perumusan model matematik.
Memahami matematika ekonomi adalah merupakan cara/pola pikir Ilmu ekonomi dan bisnis
dengan analisis yang bersifat kuantitatip .
MASALAH
MODEL MASALAH
EKONOMI
MATEMATIK MATEMATIKA
& BISNIS
A
1
Sains Manajemen
PENYELESAIAN PENYELESAIAN
MASALAH MASALAH
EKONOMI MATEMATIKA
Teori Ekonomi mengungkapkan hubungan antar variabel ekononomi secara kualitatif, misalnya,
jika harga naik/turun kuantitas permintaan berkurang/naik, jika investasi bertambah maka
pendapatan nasional meningkat, jika konsumsi meningkat maka pendapatan nasional meningkat
dan hungan lainnya yang berhubungan dengan aktivitas ekonomi sebuah kelompok masyarakat
Teori Ekonomi yang terkait dengan phenomena tersebut, tidak memberikan ukuran kekuatan
hubungan secara tegas antara variabel ekonomi. Matematika Ekonomi dapat membantu
menyederhanakan hubungan tersebut dalam sebuah model yang disebut dengan model
matematika, Sebagai contoh secara konsep ekonomi, terdapat gejala bahwa permintaan sebuah
komoditi sangat bergantung pada harganya, dengan anggapan bahwa faktor lain yang dapat
mempengaruhi permintaan komoditi tersebut dianggap konstan (ceteris paribus). Gejala tersebut
dapat diekspresikan sebagai sebuah fungsi matematik Q = f(P). Jika hubungan tersebut
diasumsikan linear, maka kemudian dapat diperjelas dengan model linear Q = a + bP, dengan Q
adalah kuantitas permintaan komoditi dan P adalah harga satuannya, dan a dan b adalah
parameter atau koefisien. Sehingga model teori ekonomi yang kualitatif dapat didekati dengan
model kuantitatif. Menemukan nilai prameter a dan b dalam persamaan matematika Q = a + bP,
diperlukan pengetahuan tentang beberapa konsep dalam matematika atau statistika. Dengan
demikian konsep matematika atau statistika yang mampu mengekspresikan konsep ekonomi dan
permasalahannya serta menemukan pemecahannya disebut sebagai matematika ekonomi atau
statistika ekonomi.
2
Sains Manajemen
Selain model linear sederhana tersebut di atas, masih banyak model matematika lainnya yang
mampu mengekspresikan phenomena ekonomi maupun bisnis dalam dunia nyata. Sebagai
contoh, model eksponensial dapat mengekspresikan kasus pertumbuhan penduduk, pertumbuhan
pendapatan suatu negara, model multivariate dapat mengungkapkan pengaruh berbagai variabel
terhadap permintaan dan penawaran sebuah komoditi, model linear programming, model
kalkulus differensial yang banyak diaplikasikan dalam menyelesaikan masalah ekonomi dan
bisnis yang menyangkut optimalisas. dan model matematika lainnya dengan berbagai
manfaatnya. Untuk itu, pada bagian pendahuluan ini, diperlukan beberapa pemahaman tentang
variabel, parameter, dan konstanta sebagai konsep dasar model matematika yang akan digunakan
dalam penerapan pemecahan masalah nyata.
Model matematika pada umumnya dinyatakan dengan berbagai simbol dan kombinasi antara
variabel dan konstanta. Variabel merupakan unsur yang sifatnya berubah-ubah dari satu keadaan
ke keadaan lainnya, dan dalam suatu rumusan fungsi dapat dibedakan menjadi variabel bebas
dan tidak bebas. Variabel bebas yaitu variabel yang dapat menerangkan variabel lainnya
(mempengaruhi), Variabel tidak bebas yaitu variabel yang diterangkan oleh variabel bebas
(dipengaruhi). Koefisien ialah bilangan atau angka yang diletakkan tepat didepan suatu variabel,
dan terkait dengan variabel yang bersangkutan.
Konstanta adalah suatu besaran bilangan atau angka yang sifatnya tetap dan tidak berubah untuk
suatu kasus dan tidak terkait dengan suatu variabel. Konstanta atau koefisien yang sifatnya
masih umum disebut sebagai parameter, artinya besarannya tetap untuk suatu kasus, tetapi
berubah pada kasus lainnya.
3
Sains Manajemen
Model adalah representasi dari objek atau situasi atau kondisi yang sebenarnya. Model dapat
disajikan dalam berbagai bentuk, yang salahsatunya adalah model matematika. Model matemtika
merepresentasikan suatu masalah dengan sistem yang mencerminkan hubungan antar simbol atau
hubungan matematis. Sebagai contoh, permintaan sebuah komoditi P, penerimaan dari hasil
penjualan produk Q adalah R, biaya total untuk memproduksi Q adalah C, dan laba total dari
penjualan Q ditentukan dengan mendapatkan selisih antara penerimaan R dengan total biaya C
dari jumlah Q yang yang terjual, maka model matematika yang dapat dibuat adalah:
P = a + bQ; a dan b konstanta, (1)
R = PQ = (a + bQ)Q = aQ +bQ2 (2)
C = c + dQ; c dan d konstanta, (3)
= R C, (4)
Tujuan dari adanya sebuah model matematika adalah, memungkinkan dilakukan proses
pengambilan keputusan mengenai situasi nyata dengan menganalisis model tersebut. Nilai
kesimpulan dan keputusan berdasarkan model tergantung pada seberapa baiknya model
matematika dapat merepresentasikan kondisi nyatanya. Dengan pengertian bahwa model yang
baik membuat keputusan menjadi tidak bias.
Model matematika selalu melibatkan simbol untuk menyatakan suatu besaran bilangan dan
angka, maka pemahaman himpunan dan operasinya, sistem bilangan dan operasinya perlu
dipahami dengan baik, terutama system bilangan nyata. Penjelasan pada bab selanjutnya akan
mebantu pembaca untuk memahami himpunan dan sistem bilangan nyata dan operasinya. Selain
itu model matematika yang membutuhkan pemahaman tentang konsep linear dan kuadratik,
maupun model-model non linear lainnya dapat dipelajari dalam modul ini. Selain itu modul ini
akan dilengkapi juga dengan bentuk-bentuk kasus matematika dan kasus ekonomi serta bisnis
dalam bentuk soal-jawab, dan beberapa tugas dalam bentuk soal latihan untuk pemahaman lebih
mendalam.
4
Sains Manajemen
BAB II
HIMPUNAN DAN SISTEM BILANGAN NYATA
2.1 Himpunan
Suatu himpunan diartikan sebagai kelompok dari obyek, atau unsur yang dirumuskan dengan
tegas dan dapat dibedakan. Unsur atau anggota himpunan dapat berupa orang, benda, angka,
bilangan, dan lainnya yang sifatnya tangible atau intangible. Notasi atau tanda dari sebuah
himpunan adalah kurung kurawal { } dan unsur atau elemen ditulis didalamnya dan dipisahkan
dengan tanda koma ,. Nama suatu himpunan selalu dinyatakan dengan huruf abjad (huruf
besar).
Contoh : Himpunan mata dadu:
D = {1,2,3,4,5,6}
Bila x merupakan suatu objek atau unsur, sedangkan A merupakan suatu himpunan (set) dimana
x tesebut menjadi anggota dari A. Misalnya terdapat suatu kelompok yang terdiri dari 3
5
Sains Manajemen
mahasiswa merokok, maka di peroleh suatu himpunan yang terdiri dari 3 unsur/elemen. Jika di
ambil hanya satu mahasiswa yang merokok, maka terdapat satu himpunan dengan satu elemen.
Sedangkan bila di ingin mendapatkan mahasiswa yang tidak merokok darinya, maka di peroleh
suatu himpunan dengan tanpa elemen atau terdapat suatu himpunan kosong, yang ditulis .
Pada umumnya cara menulis sebarang himpunan dapat dinyatakan dengan 2 cara. Pertama,
dengan mendaftar (roster method), seluruh anggotanya dalam sebuah daftar. Sebagai contoh,
himpunan A yang terdiri atas unsur-unsur 1,3,5,7,9 dapat dinyatakan sebagai:
A={1,3, 5,7, 9}
Cara kedua, yaitu dengan menuliskan syarat keanggotaan (rule method) yang dimiliki oleh
seluruh anggota suatu himpunan. Apabila himpunan A di atas dinyatakan dengan cara ini, maka
dapat ditulis:
6
Sains Manajemen
A B = {x / x A dan x B}
A - B = {x / x A tetapi x B}
A B = {1, 3, 5, 7, 9, 11, 13, 15}, karena anggota himpunan ini hanya ada pada
himpunan A tidak terdapat pada himpunan B.
B A = {16,18}, karena anggota himpunan ini hanya ada pada himpunan B dan tidak
terdapat pada himpunan A.
= {x / x S tetapi x A} = S A
Contoh 4: Himpunan semesta S = {x / x 20; x bilangan asli}; dan himpunan
A = {y / 0 < y 20; y kelipatan 2}.
= {1, 3, 5, 7, 9, 11, 13, 15, 17, 19} = S A.
Kaidah Idempoten
a. A U A = A b. A A = A
Kaidah Asosiatif
a. (AUB)UC=AU(BUC)
b. (A B) C=A (B C)
Kaidah Komutatif
a. A U B = B U A b. A B = B A
Kaidah Distributif
a. A U (B C) = (A U B) (A U C) b. A (B U C) = (A B) U (A C)
7
Sains Manajemen
Kaidah Identitas
a. A U = A b. A =
c. A U S = S d. A S = A
Kaidah Kelengkapan
a. A U = S b. A =
__ _ _
c. ( ) = A d. S = = S
Kaidah De Morgan
_____ _ _ _____ _ _
a. (A U B)= A B b. (A B) = A U B
Cara mudah untuk menyatakan dan melihat daerah jawaban dari beberapa operasi himpunan
adalah dengan menggunakan diagram atau gambar himpunan yang disebut dengan diagram
Venn. Berikut ini, daerah yang diarsir merupakan jawaban operasi himpunan yang dimaksud.
a. Gabungan (union)
Gambar 2.1 A U B
b. Irisan (intersection)
Gambar 2.2 A B
c. Selisih (Difference)
8
Sains Manajemen
d. Pelengkap (complement)
Gambar 2.5
Banyak anggota himpunan A ditulis n(A) dan memiliki nilainya yang unik dan diukur dengan
bilangan cacah 0, 1, 2, , Beberapa aturan dalam menghitung banyak anggota himpunan,
sebagai berkut:
Untuk A, B, C suatu himpunan yang tidak kosong, dan himpunan kosong, berlaku perhitungan
banyak anggota himpunan sebagai berikut:
1. n() = 0
2. n(A U B) = n(A) + n(B) n(AB)
3. n(A - B) = n(A) - n(A B)
_ _
9
Sains Manajemen
Contoh 4: Dari 200 mahasiswa fakultas ekonomi ada yang mengikuti semester pendek, paling
banyak mengambil 3 mata kuliah, yaitu A, B, dan C. Data yang diperoleh adalah
sebagai berikut:
mengikuti mata kuliah A sebanyak 45 mahasiswa
mengikuti mata kuliah B sebanyak 50 mahasiswa
mengikuti mata kuliah C sebanyak 75 mahasiswa
mengikuti mata kuliah A dan B sebanyak 20 MHS
mengikuti mata kuliah A dan C sebanyak 15 MHS
mengikuti mata kuliah C dan B sebanyak 20 MHS
10
Sains Manajemen
a. Jumlah mahasiswa yang tidak mengikuti semester pendek pada diagram venn adalah
semua mahasiswa yang tidak mengambil satu matakuliah sekalipun, yaitu 75 mahasiswa.
b. Jumlah mahasiswa yang mengambil hanya satu matakuliah seperti pada diagram venn
adalah matakuliah A sebanyak 20 mahasiswa, matakuliah B sebanyak 20 mahasiswa, dan
matakuliah C sebanyak 50 mahasiswa, jadi total yang mangambil hanya satu matakuliah
adalah 90 mahasiswa.
c. Jumlah mahasiswa yang mengambil hanya dua matakuliah pada diagram venn adalah
sebagai berikut:
- mahasiswa yang mengambil matakuliah A dan B tetapi bukan C sebanyak 10
mahasiswa
- mahasiswa yang mengambil matakuliah A dan C tetapi bukan B sebanyak 5 mahasiswa
- mahasiswa yang mengambil matakuliah B dan C tetapi bukan A sebanyak 10
mahasiswa
Jadi total mahasiswa yang mengambil hanya dua matakuliah adalah sebanyak 25
mahasiswa
11
Sains Manajemen
Himpunan pasangan terurut (a,b) adalah suatu himpunan dari dua unsur dalam himpunan yang
urutan anggotanya tertentu, sehingga a sebagai aggota pertamanya dan b anggota keduanya.
Seperti himpunan juara suatu turnamen yang ditulis sebagai pasangan terurut (a,b,c), maka a
sebagai juara pertama, b sebagai juara kedua, dan c sebagai juara ketiga. Pada kondisi ini, maka
pasanganterurut (a,b) (b,a). Misal ditinjau himpunan A = {1,2}, himpunan B = {a,b,c}, dan
himpunan C adalh himpunan pasangan terurut dengan anggota himpunan A sebagai nomor
pasangan pertama dan anggota himpunan B sebagai nomor pasangan kedua, maka diperole
himpunan C adalah:
C = {(1,a), (1,b), (1,c), (2,a), (2,b), (2,c)}
Himpunan C merupakan perkalian Cartesius himpunan A dan himpunan B dan ditulis :
A x B = C = {(a,b) / a A dan b B}
Jika dilakukan perkalian Cartesius himpunan B dan himpunan A, maka diperoleh:
B x A = D = {(b,a) / b B dan a A}
= {(a,1), (b,1), (c,1), (a,2), (b,2), (c,2)}
Hasil kedua perkalian Cartesius tersebut di atas menunjukan bahwa:
A x B B x A.
Memperoleh semua pasangan terurut suatu hasil kali Cartesius, dengan mudah dapat dibuat
dalam daftar tabel berikut :
Tabel 2.1 Perkalian Cartesiu AxB
B
1 2
A
a (a,1) (a,2)
b (b,1) (b,2)
c (c,1) (c,1)
Hasil kali Cartesius RxR dinamakan R2 dan angotanya dapat digambarkan sebagai titik-titik
dalam ruang dimensi dua atau dinamakan ruang Euklides dimensi dua. Bentuk perkalian
Cartesius dapat dikembangkan untuk perkalian tiga himpunan atau lebih sampai dengan n
himpunan. Perkalian Cartesius R x R x R akan menghasilkan titik-titik pada ruang R3 atau ruang
Euclides dimensi tiga, misal:
Himpunan A = {1,2}, B= {a,b} dan C = {3,5,7}, maka:
12
Sains Manajemen
3 (1,a,3)
a
5 (1,a,5)
1
3 (1,b,3)
b
5 (1,b,5)
3 (2,a,3)
a
5 (2,a,5)
2
3 (2,b,3)
b
(2,b,5)
5
Jika a merupakan anggota himpunan A, maka dituliskan a A dan dibaca a elemen A. Jika a
bukan anggota himpunan A, maka dituliskan a A dan dibaca a bukan elemen A.
Himpunan semua bilangan asli adalah N = {1, 2, 3, ...} . Himpunan ini tertutup terhadap operasi
penjumlahan dan operasi pergandaan, artinya x + y N dan x. y N untuk setiap x, y N .
Oleh karena itu, himpunan semua bilangan asli membentuk suatu sistem dan biasa disebut sistem
13
Sains Manajemen
bilangan asli. Sistem bilangan asli bersama-sama dengan bilangan nol dan bilangan-bilangan
bulat negatip membentuk Sistem Bilangan Bulat, ditulis dengan notasi B,
Bilangan rasional adalah bilangan yang merupakan hasil bagi bilangan bulat dan bilangan asli.
Himpunan semua bilangan rasional ditulis dengan notasi Q,
a
Q = : a, b B, dan b 0
b
Dalam kehidupan nyata seringkali dijumpai bilangan-bilangan yang tidak rasional. Bilangan
yang tidak rasional disebut bilangan irasional. Contoh-contoh bilangan irasional antara lain
adalah 2 dan . Bilangan 2 adalah panjang sisi miring segitiga siku-siku dengan panjang
sisi-sisi tegaknya masing-masing adalah 1. Sedangkan bilangan merupakan hasil bagi keliling
sebarang lingkaran terhadap diameternya.
Berikut ini digambarkan diagram yang menggambarkan system bilangan nyata (real) yang telah
di jelaskan di atas:
Bilangan
Nyata
Bilangan Bilangan
Rasional Irasional
14
Sains Manajemen
Bilangan Bilangan
Bulat Pecahan
Kombinasi dari dua bilangan nyata x dan y. dapat dilakukan dengan operasi penambahan atau
perkalian, sehingga didapatkan suatu bilangan Nyata yang baru. Operasi penambahan diberi
lambang + sehingga penambahan y dari x ditulis x + y, sedangkan operasi kali diberi lambang
atau untuk memudahkan diberi lambang titik ., sehingga perkalian y terhadap x ditulis x.y
(atau cukup ditulis xy saja). Sifat-sifat dari operasi tambah dan kali dari bilangan nyata dapat
dilihat pada tabel 2.2 di bawah ini:
15
Sains Manajemen
Sebuah perkalian dari bilangan yang identik (identical number) sering kali dinyatakan sebagai
pangkat, sebagai contoh 3 3 3 = 33.
a. Notasi pangkat
Jika a suatu bilangan Nyata dan n sebuah bilangan bulat, maka pangkat n dari a adalah:
a n = a1 4a 4 2a 4 4 3a
n kali
Bilangan a disebut basis dan n disebut eksponen. Perkalian dua perpangkatan yang mempunyai
basis sama, yaitu dengan menjumlahkan eksponennya:
a m a n = (a a a a) (a a a a) = a1 4a 4 2a 4 4 3a = a m + n
1 4 44 2 4 4 43 1 4 44 2 4 4 43
m kali n kali m + n kali
Contoh 6: 35 . 32 = (3 . 3 . 3 . 3 . 3).(3 . 3) = (3 . 3 . 3 . 3 . 3 . 3 . 3)
= 37 = 35 + 2 = 2187
a m a n = a m + n , dimana m dan n bilangan bulat positip. Hal itu akan berlaku untuk m
dan n nol dan negatip seperti terlihat di bawah
16
Sains Manajemen
1 1 1
Contoh 9: 3 4 = = 4 =
3.3.3.3 3 81
c. Bentuk akar
Umumnya yang telah dijelaskan pada pembahasan di atas, yang pembahasan lebih ditekankan
pada pangkat dari suatu bilangan dengan nilai bulat. Tetapi pangkat dari suatu bilangan tidak
selalu bernilai bulat misalkan 22/3. Simbol seperti berikut dibaca dengan akar positip
dari. Sehingga:
d. Akar pangkat n
Akar ke-n dari bilangan a adalah bilangan yang ditimbulkan dari pangkat ke-n suatu bilangan
lain, yaitu: Jika n bilangan bulat positip, maka akar pangkat n dari bilangan nyata a didefinisikan
sebagai:
n
a = b setara dengan bn = a
e. Pangkat Rasional
Jika pangkat rasional m/n, dimana m dan n bilangan bulat dan n > 0, maka:
am/n = ( a)
n
m
setara dengan a m / n = n a m , Jika n genap maka disyaratkan a 0
Berdarkan definisi di atas dapat bibuktikan bahwa hukum perpangkatan juga berlaku untuk
pangkat rasional.
17
Sains Manajemen
641 / 3 = 3 64 = 3 4 3 = 4 3 / 3 = 4
Dengan beberapa aturan yang sudah dikemukakan di atas maka di dapat membuat beberapa
aturan umum untuk menyelesaikan suatu eksponensial, beberapa aturan umum yang dimaksud
dapat di singkat dalam tabel yang ada di bawah ini:
Aturan Deskripsi
a
n
an Pangkat dari pembagian, timbul dari hasil bari pembagian
= n
b b pembilang dan penyebut dengan pangkat sama
a
n
bn Hasil pangkat negatip dari pembagian sama dengan membalik
= n
b a pembagian dengan pangkat sama
3
x4 (x3 y 2 )2
Contoh 11: Sederhanakan persamaan 2 3 3
!
y ( xy )
18
Sains Manajemen
Jawab: Dengan menggunakan beberapa aturan yang ada pada tabel di atas di dapat
menyelesaikan, yaitu
3
x4 ( x 3 y 2 ) 2 x 12 x 6 y 4 x 18 y 4 x 15
2 3 3
= 6 . 3 9 = 3 15 = 11
y ( xy ) y x y x y y
Contoh 12: Sederhanakan penulisan akar menjadi bentuk pangkat dari bilangan berikut!
Jawab:
a. x x x = ( x( x( x 1 / 2 ))1 / 2 )1 / 2 = ( x( xx1 / 2 )1 / 2 )1 / 2 = ( x( x 3 / 2 )1 / 2 )1 / 2
= ( xx 3 / 4 )1 / 2 = ( x 7 / 4 )1 / 2 = x 7 / 8
b. (3 x )( 44 x ) = (3 x 1 / 2 )( 4 x 1 / 4 ) = 12 x 1 / 2 +1 / 4 = 12 x 3 / 4
Sebuah pernyataan persamaan adalah kesamaan dari dua ekspresi aljabar, dapat dinyatakan
dalam satu atau lebih variabel:
Persamaan 3x 10 = 22 5x (satu variabel derajat satu)
2
Persamaan w 5w = -16 (satu variabel derajat dua)
2 r 5 s + 8t
Persamaan = 100
(tiga variabel derajat satu)
3
Jawaban dari sebuah persamaan terdiri atas angka atau bilangan, yang ketika disubstitusi untuk
nilai variabel dalam persamaan akan menjadi benar. Bilangan atau nilai dari variabel yang
membuat persamaan tersebut menjadi benar disebut dengan akar persamaan.
i. Persamaan yang benar untuk setiap nilai untuk variabel dalam persamaan, seperti :
5(x+y) = 5x + 5y
ii. Persamaan yang hanya mempunyai nilai tunggal untuk variabel, seperti
x+3=5
19
Sains Manajemen
iii. Persamaan yang merupakan pernyataan yang salah, tidak terdapat satu nilaipun yang
memenuhi
x=x+5
i. Nilai jawaban persamaan tidak berubah jika kedua sisi persamaan ditambah dengan
bilangan yang sama
ii. Nilai jawaban persamaan tidak berubah jika kedua sisi persamaan dikalikan atau dibagi
dengan bilangan konstan yang sama 0
iii. Kedua sisi persamaan dikuadratkan atau diakarkan atau dilakukan operasi yang sama
(logaritma)
Kebanyakan phenomena nyata dapat direpresentasikan secara matematik, salah satunya adalah
hubungan linear, atau paling tidak dapat didekati secara linear. Hal itu dapat terjadi karena
beberapa alasan diantaranya: 1) aplikasi konsep linear cukup luas penerapannya terutama dalam
bidang ekonomi dan bisnis, 2) hubungan pengaruh dalam model linear lebih mudah
diinterpretasikan dibanding non linear
Bentuk umum persamaan linear dengan dua variabel dapat ditulis sebagai berikut:
ax + by = c; x,y adalah variabel
a,b dan c konstanta
Disebut linear, karena pangkat variabel dalam persamaan adalah pangkat satu dan tidak terdapat
bentuk perkalian antar variabel dalam persamaan. Suatu persamaan linear ax+by=c mempunyai
himpunan jawaban pasangan terurut (x,y) yang memenuhi persamaan tersebut.
Jika S adalah himpunan jawaban dari persamaaqn ax + by = c, maka S dapat ditulis sebagai
berikut:
S = {(x,y)/ax + by = c}
20
Sains Manajemen
Untuk mendapatkan nilai pasangan terurut (x,y) asumsikan salah satu nilai secara konstan, dan
substitusikan ke persamaan untuk mendapatkan pasangan nilai lainnya, sehingga persaamaan
memiliki nilai benar.
Contoh 14: Aplikasi pada bidang produksi: Sebuah perusahaan mempunyai dua jenis produk a
dan b, minggu depan perusahaan alokasikan 120 jam kerja untuk menghasilkan
dua produk tersebut. Dalam mengejar target, perusahaan mengalokasikan waktu 3
jam untuk produk a dan 2.5 jam untuk produk b. Bagaimana model persamaannya?
Jawaban : Jika didefinisikan variabel y = banyak unit produk A yang diproduksi, sedangkan x =
banyak unit produk B yang diproduksi, maka alokasi jam produksi untuk dua jenis
produk tersebut adalah:
2.5 x + 3 y = 120, Jika produksi produk B sebanyak x = 30 unit, maka produk A akan
diproduksi, y = 15 unit
a. Bentuk umum
Persamaan linear dengan n variabel meliputi x1, x2, x3, .., xn, mempunyai bentuk umum :
a1x1+ a2x2+ a3x3+ ..+ anxn = b, dengan a1 , a2 , a3, ,an dan b adalah bilangan
konstan dan a1 , a2 , a3, ,an tidak semuanya nol.
Misalnya:
Persamaan (1).3x1- 2x2+ 5x3 = 0; a1=3 , a2=-2 , a3=5; b=0
Persamaan (2). 2x1+ 5x3+ 2x4+ 4x5 = 10; a1=2 , a2=0 , a3=5, a4=2, a5=4, b=10
21
Sains Manajemen
Suatu persamaan yang mengandung dua variabel digambarkan sebagai grafik garis lurus dalam
dua dimensi. Garis lurus dapat digambarkan melalui dua pasangan titik (x,y) yang memenuhi
persamaan linear. Pasangan titik (x,y) yang terletak pada garis akan merupakan kombinasi x dan
y yang memenuhi persamaan, artinya tidak ada jawaban tunggal.
22
Sains Manajemen
Sebuah garis lurus kecuali garis vertikal , dapat dikarakterisasi berdasarkan slope garisnya.
Dengan slope garis dapat diketahui garis bergerak naik atau turun dari kiri ke kanan sepanjang
sumbu x. Slope garis lurus dapat positip, nol, negatip, atau tidak terdefenisikan.
y
y
(+)
x (-)
x
y y
(tidak didefinisikan)
(0)
x x
a. Bentuk umum
Bentuk umum dari persamaan kuadrat dengan satu variabel x sebagai berikut:
ax2 + bx + c = 0, a 0
23
Sains Manajemen
Jawaban persamaan atau akar persamaan kuadrat dapat diperoleh dengan memanipulasi bentuk
persamaan kuadrat yang dinyatakan dalam bentuk umum di atas dibagi dengan a, maka dapat
diperoleh persamaan kuadrat yang identik sebagai berikut:
x2 + (b/a) x + c/a = 0, a 0; dan jika dimanipulasi menjadi menjadi bentuk
kuadrat sempurna, maka diperoleh persamaan berikut:
(x +
)2 -
=0
(x +
)2 =
(x +
)2
=
24
Sains Manajemen
x1,2 =
Nilai b2 4ac biasa disebut dengan D atau diskriminan, artinya nilai D dapat menjadi pembeda
jawaban atau akar persamaan kuadrat. Dengan demikian sebuah persamaan kuadrat dapat
mempunyai kondisi jawaban atau akar persamaan, sebagai berikut:
1. Tidak mempunyai jawaban nyata, jika D < 0
2. Mempunyai satu jawaban nyata, jika D = 0
3. Mempunyai dua jawaban nyata, jika D > 0
Selain dengan menggunakan rumus abc, penyelesaian persamaan kuadrat satu variabel dapat
menggunakan prosedur yang sangat umum digunakan, yaitu metode faktorisasi. Metode
faktorisasi mencoba membuat persamaan kuadrat menjadi perkalian dari dua faktor sama dengan
nol, sehingga hasil perkalian tersebut dapat terjadi karena paling sedikit salahsatu faktor sama
dengan nol.
Contoh 18: Akar persamaan x2 4x = 0, difaktor x(x-4) = 0; sehingga x = 0 atau x-4=0, atau x=4.
Untuk membedakan kedua akar persamaan disebut x1 = 0, dan x2 = 4
2x = 6
25
Sains Manajemen
x=3
Persamaan berbentuk af(x) = ag(x) dan a 1 dapat diselesaikan dengan menggunakan sifat:
23x-1 = 22x+10
3x-1 = 2x+10
3x 2x = 10 +1
x = 11.
Contoh 22: Diketahui x1 dan x2 adalah akar akar dari persamaan eksponen 32x+1 =
28.3x 9, maka nilai dari x1 + x2 =
3. 32x -28 . 3x + 9 =0
3 .(3x)2 28 . 3x + 9 = 0
26
Sains Manajemen
(3y 1)(y 9) = 0
y = 1/3 atau y = 9
3x = 3-1 atau 3x = 32
x1 = -1 atau x2 = 2
x1 + x2 = 1
3y2-28y+9=0 misalkan akarnya y1 dan y2 dengan y1 = 3x1 dan y2 = 3x2, maka : y1.y2 = c/a
3x1.3x2 = 9/3
3x1 + x 2 = 3
x1 + x2 = 1
1. f(x) = g(x)
2. h(x) = 1
3. h(x) = 0 <==> f(x) > 0 dan g(x) > 0
4. h(x) = -1 <==> (-1)f(x) = (-1)g(x)
1. 2x-1 = 1, maka x =1
2. 2x-1 = -1, maka x = 0, menyebabkan x2 4x = 0 dan x-6 = -6 , 0 dan -6
adalah bilangan sama-sama genap, jadi x = 0 adalah penyelesaian.
27
Sains Manajemen
( f (x)) g(x)
=(h(x))
g(x)
Jawaban persamaan
dapat dilakukuan
dengan 2 alternatif, yaitu:
1. g(x) = 0
2. f(x) = h(x)
(x 3x+2) =(x+7)
2 6x 6x
Jawab: 1. 6 x = 0, maka x = 6
2. x2 3x + 2 = x + 7
x2 -4x 5 =0
(x-5)(x+1) = 0
x = 5 atau x = -1
Jadi himpunan jawabannya adalah {-1, 5 , 6 }
28
Sains Manajemen
Melakukan operasi logaritma pada kedua sisi, akibatnya f(x) dan g(x) diturunkan dengan
menggunakan sifat logaritma.
Jawab: 3x = 4x+1
log(3x) = log(4x+1)
log4 log4 34
x= = = log4
log3 log4 log(4 )
3
.
a log b
=b
29
Sains Manajemen
1.
a
log b + a log c = a log(b.c)
contoh 26:
a.
2
log 4 + 2 log 16 = 2 log( 4 . 16 ) = 2 log 64 = 6
b.
6
log 4 + 6 log 9 = 6 log 36 = 2
contoh 27:
36
a.
2
log 36 2 log 9 = 2 log = 2 log 4 = 2
9
b.
3
log 90 3 log 5 3 log 2= 3 log 9 = 2
d
log b
d
= a
log b
2. log a
contoh 28:
3
log 4 2
3
= log 4 = 2
a.
log 2
5
log 2 4 1
b. 5
= log 2 =
log 4 2
30
Sains Manajemen
an
3.
logbm = mn a logb
contoh 29:
a.
32
log 4= 2 log 2 2 = 2 2
5
log 2 = 2
5
6 13 1
b.
81
log 3 = 3 log 31 / 2 = log 3 =
12 12
Contoh 30:
24 15 1 1
b. 5 log 2. 16
log 25= 5 log 2. log 5 2 = log 2. 2 log 5 = 5 log 5 =
2 2 2
5. a log1 = 0
Penerapan sifat-sifat logaritma yang telah dijelaskan di atas pada persamaan yang mengandung
fungsi f(x) atau g(x), dapat dijelaskan untuk beberapa bentukk berikut:
a
1. log f(x) = alog g(x)
f(x) = g(x)
a
2. log f(x) = b
f(x) = ab
31
Sains Manajemen
f(x)
3. log a = b
(f(x))b = a
Dengan syarat x yang didapat dari persamaan tersebut harus terdefinisi. (bilangan pokok > 0 1
dan numerus > 0 )
x
1. log
= -1/2
x-1/2 = 2-1
(x -1/2) -2 = (2-1)-2
x = 22 = 4
x
2. log 81 - 2 xlog 27 + xlog 9 + 1/2 xlog 729 = 6
x
log 34 - 2 xlog33 + xlog + 1/2 xlog 36 = 6
4 xlog3 - 6 xlog3 + 2 xlog3 + 3 xlog 3 = 6
3 xlog 3 = 6
x
log 3 = 2
x = 3
x = 3 ; (x>0)
x
3. log (x+12) - 3 xlog4 + 1 = 0
x
log(x+12) - xlog 4 = -1
x
log ((x+12)/4) = -1
(x+12)/4 = 1/x
x + 12x - 64 = 0
(x + 16)(x - 4) = 0
x = -16 (tidak memenuhi); x = 4
32
Sains Manajemen
4. logx - 4 logx + 3 = 0
misal : log x = p
p - 4p + 3 = 0
(p-3)(p-1) = 0
p1 = 3
log x = 3
x1 = 2 = 8
p2 = 1
log x =
1
x2 = 2
2.3.2 Pertidaksamaan
a. Pengertian pertidaksamaan
Pertidaksamaan adalah kalimat terbuka dimana ruas kiri dan kanannya dihubungkan dengan
tanda pertidaksamaan > (lebih dari), < (kurang dari) , (lebih besar dari dan sama
dengan atau (lebih kecil dari dan sama dengan).
Tabel 2.4 Penulisan Pertidaksamaan dan Interpretasi
Pertidaksamaan Interpretasi
b. Sifat-sifat pertidaksamaan
33
Sains Manajemen
1. a < b b>a
2. Jika a >b maka:
i. ab>bc
ii. ac > bc apabila c >0
iii. ac < bc apabila c < 0
iv. a 3 > b 3
3. Jika a > b dan b > c a>c
4. Jika a > b dan c > d a+c>b+d
5. Jika a > b > 0 dan c > d > 0 ac > bd
6. Jika a>b>0 maka :
i. a 2 > b 2
ii.
<
7.
<0 ab<0: b 0
8.
>0 ab>0: b 0
34
Sains Manajemen
) = { x/ x R}
d. Penyelesaian pertidaksamaan
)
Contoh 21: tentukan himpunan jawaban pertidaksamaan -3 < x-2 < 2,
Jawab: -3 < x-2 < 2
-3 + 2 < x < 2 + 2
-1 < x < 4, jadi himpunan jawaban (-1,4)
+ - +
2 3
( x 2)
Contoh 23: tentukan himpunan jawaban pertidaksamaan 0
( x 3 )( x + 1 )
( x 2)
Jawab: 0
( x 3 )( x + 1 ) ; dalam kasus ini walaupun pertidaksamaan
35
Sains Manajemen
- + - +
-1 2 3
Daerah negatip (-) pada garis bilangan merupakan daerah jawabannya, sehinggga
himpunan jawabannya adalah: (-
, -1) [ 2, 3)
Nilai absolut adalah sebuah bilangan sebagai jarak, yang harus lebih besar atau sama dengan nol,
atau dari nol ke sebuah bilangan nyata pada garis bilangan. Nilai absolut dari bilangan a ditulis
|a|, dan didefinisikan sebagai berikut:
a jika a > 0
|a| = 0 jika a = 0
a jika a < 0
i. Sifat nilai absolut
1. | a | 0
2. | -a | = | a |
3. | a-b | = | b-a |
4. | ab | = | a || b |
a a
=
5. b b
36
Sains Manajemen
menghindari kedua kondisi tersebut maka persamaan ini dapat dikuadratkan sehingga pengaruh
nilai absolut menjadi hilang, karena bilangan kuadrat selalu positip.
Jadi persamaan | x | = a, dikuadratkan menjadi :
x2 = a2, selanjutnya difaktorkan menjadi:
x2 - a2 = 0
(x a)(x + a) = 0
x1 = a, atau x2 = -a
Contoh 24: tentukan jawaban persamaan | x 2 | = 1.
Jawab: Jika persamaan ini dikuadratkan di peroleh:
(x-2)2 = 1, atau (x-2)2 1 = 0, kemudian difaktorkan menjadi:
((x-2) + 1)((x-2) 1) = 0
(x 1)(x 3) = 0, jadi x1 = 1 atau x2 = 3.
Himpunan Jawabannya {1,3}
Jawab:
+ - +
-2 6
37
Sains Manajemen
Jawab:
+ - +
-1/2 3/4
38
Sains Manajemen
f) C - (AUB)
2. Jika diketahui A = {x/ x 27; x Bilangan Asli}
B = {y/ 0 y 18; y Bilangan Kelipatan tiga}
C = {z/ z < 19; z Bilangan Prima}
a) Tentukan himpunan A B, A C
b) Tentukan himpunan A
B, dan B
C
c) Tentukan himpunan
A
(B C)danA( B
C)
d) Tentkan himpunan A-B dan B-A
3. Gambarlah diagram Venn untuk tiga himpunan A, B, dan C yang tidak saling lepas yang
menyatakan:
a) (A-B)
C, Apakah A
C?
b) Apakah (A B)
C?
c) (B-A) C dan bukan himpunan kosong
d) Rumuskan Himpunan A, B, dan C sebagai himpunan dari Bilangan Nyata yang
memenuhi a, b, dan C dengan anggota yang terbatas
4. Dari 50 mahasiswa angkatan 2011 jurusan manajemen program manajemen perhotelan akan
mengambil 3 matakuliah semester pendek, 20 mahasiswa mengambil matakuliah statistik, 25
matematik, 23 pancasila. 4 mahasiswa mengambil 3 matakuliah tersebut, 4 mengambil
statistik dan matematik. 9 mahasiswa hanya mengambil statistik. 10 mahasiswa hanya
mengambil matematik. Gambar diagram Venn untuk data ini dan jawablah pertanyaan
berikut:
a) Berapa jumlah mahasiswa yang tidak mengambil semester pendek ?
b) Berapa jumlah mahasiswa mengambil matakuliah matematik dan pancasila?
c) berapa jumlah mhasiswa yang mengambil hanya 2 matakuliah
39
Sains Manajemen
_____ _ _
a) (A U B) =AB
_____ _ _
b) (A B) =AUB
1
p 1 qr 2
c. (3a) 3
d. 2 5
r qp
3/ 2
x4 y
e. ( a 2/3 5/2
) f. 3
y
2
a 3 b 5 2a 3 b 2
g. h. (2ab c ) 2
3 2
a 6 b 7 c
2. Gunakan manipulasi aljabar untuk menghilangkan tanda kurung dari soal di bawah ini
a. 4 6(8 9) 13
b. 3 2 ( 2 8 )
c. 23 4 (3 2 + 3 16 )
d. ( 56 + 13 ) 2
3. Sederhanakan penulisan berikut:
x 2
2
a. x 3 x 4x + 3
5 5
+
x 1 x 3
18 4 6
b. +
x + 3x x x + 3
2
x3 8
c.
2x 4
40
Sains Manajemen
d. (2 x 3) 2
e. (2x + 3)(5x+1)
4. Buktikan pertidaksamaan bahwa:
a+b
a<b a< <b
2
III. Persamaan
1. x2 + 3x + 1 = 0
2. 3x2 - 2x + 5 = 0
3. x2 + 10x + 25 = 0
Pertidaksamaan dengan harga mutlak
i.
ii.
iii.
iv.
v.
BAB III
41
Sains Manajemen
Sebelum memahami konsep fungsi, terlebih dahulu memahami pengertian relasi. Suatu bentuk
relasi dapat disajikan dengan diagram panah, diagram Cartesius atau dengan himpunan terurut,
seperti yang telah dijelaskan pada Bab II.
Contoh 1: Relasi orang tua dengan anak dapat disajikan dengan diagram panah maupun diagram
Cartesius
Sulis
Ahmad Agus
Surya Puji
Romi
Puji Suryo
Gunawan Sulis
Agus
Relasi dari dua himpunan adalah hubungan atara dua himpunan dengan cara memasangkan
setiap angota himpunan asal dengan anggota himpunan tujuan yang lain. Relasi dari himpunan A
ke himpunan B adalah hubungan atau pasangan antara setiap anggota himpunan A dengan
anggota himpunan B.
b. Sifat-sifat relasi
1. Reflektif; relasi R pada himpunan A dikatakan bersifat reflektif, jika a A maka (a,a)
R atau a R a.
2. Simetris; relasi R dikatakan bersifat simetris,jika (a,b) R maka (b,a) R atau jika a R b
maka b R a.
3. Transitif; relasi R dikatakan bersifat transitif ,jika (a,b) R maka (b,c) R maka(a,c) R
atau jika a R b dan b R c maka c R c.
42
Sains Manajemen
Contoh 2: Diketahui himpunan A = {1,2,3} dan himpunan B = {1,4,9}, relasi dari himpunan A
ke himpunan B, yaitu menghubungkan setiap anggota himpunan A ke kuadratnya
sebagai anggota himpunan B, sehingga mendapatkan himpunan {(1,1),(2,4),(3,9)},
sebagai pasangan terurut.
1 1
2 4
3 9
3.2 Fungsi
a. Definisi Fungsi
Suatu fungsi dapat ditunjukan sebagai suatu proses input menjadi output.
Jika y = x2 + 3x + 1, maka akan ditemukan hubungan input dan output sebagai berikut:
43
Sains Manajemen
Persamaan di atas menunjukan suatu aturan yang mentransformasikan satu nilai dari x kepada
satu nilai y. Sehingga fungsi merupakan suatu aturan yang menghubungkan setiap nilai input
kepada satu dan hanya satu nilai output, atau suatu pemetaan dari himpunan A ke himpunan B
yang merupakan suatu relasi khusus sedemikian rupa sehingga, setiap anggota A dipasangkan
dengan tepat satu dan hanya satu anggota B, dan dapat ditulis:
f : A
2. Bila a
A, maka b
B yang menyatakan pasangan dari A, disebut image (peta) dari A. ditulis f(a) = b
b. Notasi fungsi
Dalam menulis notasi fungsi, perlu diperhatikan kedudukan antar variabel dalam fungsi tersebut.
Pada umumnya kedudukan variabel bebas dinotasikan dengan x dan notasi variabel tidak
bebas dengan y. Penulisan fungsi yang menyatakan hubungan antar dua variabel tersebut di
atas adalah :
Walaupun penulisan fungsi pada umumnya seperti yang dinyatakan di atas, namun penggantian
notasi variabel (x,y) dan fungsi (f) masih dapat diganti dengan analogi yang tidak berbeda,
seperti:
44
Sains Manajemen
Fungsi merupakan hubungan matematis antara suatu variabel dengan variabel lainnya. Unsur-
unsur pembentuk fungsi adalah; variabel, koefisien, dan konstante atau parameter. Seperti telah
disinggung pada Bab I; Variabel merupakan unsur yang sifatnya berubah-ubah dari satu keadaan
ke keadaan lainnya, dan dalam suatu rumusan fungsi dapat dibedakan menjadi variabel bebas
dan tidak bebas. Variabel bebas yaitu variabel yang dapat menerangkan variabel lainnya
(mempengaruhi) Variabel tidak bebas yaitu variabel yang diterangkan oleh variabel bebas
(dipengaruhi)
Koefisien ialah bilangan atau angka yang diletakkan tepat didepan suatu variabel, dan terkait
dengan variabel yang bersangkutan. Konstanta adalah suatu besaran bilangan atau angka yang
sifatnya tetap dan tidak terkait dengan suatu variabel. Konstanta dan koefisien yang sifatnya
umum disebut sebagai parameter, artinya besarannya tetap untuk suatu kasus, tetapi berubah
pada kasus lainnya
Penulisan Fungsi dapat dilakukan secara implisit maupun eksplisit, penulisan fungsi y = f(x),
atau x = g(y) merupakan bentuk penulisan fungsi secara eksplisit, karena kedudukan variabel
dalam persamaan fungsi sebagai variabel bebas (independent variable) dan variabel tidak bebas
(dependent variable) telah jelas. Sedangkan penulisan fungsi f(x,y) = c, merupakan penulisan
fungsi secara implisit, yaitu kedudukan variabel sebagai variabel bebas dan tidak bebas dalam
persamaan fungsi belum jelas.
c. Sifat-sifat fungsi
45
Sains Manajemen
Contoh 4: Himpunan A = {1, 2, 3} dan himpunan B = {a, b, c, d}, aturan yang menghasilkan
pasangan terurut {(1,c), (2,a), (3,d)} seperti yang digambarkan pada gambar 3.4
merupakan fungsi injektif.
f: A B
1 a
2 b
3 c
d
Gambar 3.4 Fungsi Injektif
f: A B
1 a
2
b
3
B disebut fungsi bijektif jika fungsi tersebut merupakan fungsi surjektif dan fungsi
injektif. Dengan kata lain, fungsi bijektif adalah fungsi dalam korespondensi satu-
satu, yaitu setiap anggota himpunan A dipasangkan dengan tepat satu dan hanya
46
Sains Manajemen
satu anggota himpunan B, dan setiap anggota himpunan B juga dipasangkan dengan
tepat satu dan hanya satu dalam himpunan A, sehingga hubungan dari B ke A juga
sebagai sebuah fungsi.
Contoh 6: Himpunan A = {1, 2, 3} dan himpunan B = {a, b, c}, aturan yang menghasilkan
pasangan terurut {(1,c), (2,a), (3,b)} seperti yang digambarkan pada gambar 3.6
merupakan fungsi bijektif.
f: A B
1 a
2 b
3 c
d. Fungsi Invers
Misalkan aturan fungsi f: A B adalah fungsi bijektif, maka invers fungsi f adalah fungsi yang
mengawankan setiap elemen pada B dengan tepat satu dan hanya satu elemen pada himpunan A.
Fungsi yang mempunyai invers disebut invertible. Invers dari fungsi f dinyatakan dengan f -1
dengan penulisan:
-1
f : B A, sehingga dapat disimpulkan bahwa, jika f adalah fungsi bijektif yang
dapat ditulis: y = f(x) maka selalu dapat ditemukan x = f -1 (y).
47
Sains Manajemen
Contoh 7: Misalkan f fungsi dari {a, b, c} ke {1, 2, 3} dengan aturan f(a) = 2, f(b) = 3 dan f(c) =
1. Apakah f invertibel. Jika ya, tentukan inversnya.
Jawab: fungsi f bijeksi karena setiap anggota himpunan A memiliki pasangan 1-1 dengan
anggota himpunan B, dan sebaliknya setiap anggota himpunan B memiliki
pasangan 1-1 dengan anggota himpunan A, sehingga fungsi dikatakan
invertible, dengan f -1(1)=c, f -1(3)=b dan f -1(2)=a.
e. Fungsi komposisi
SOAL
1. Jelaskan apa yang disebut dengan relasi !
2. Nyatakan relasi berikut dalam pasangan berurut .
a. Relasi kelipatan dari dari himpunan A={1,2,3,4} ke himpunan
B={1,2,4,6,8,9,10,14,16}
48
Sains Manajemen
a. 1 b. a
a
2 b
b 6
3 c
c
C 1 d. a
1 a
2 b 2 b
3 c c
4. Diketahui f(x)=8x+4.Tentukan
a. f(-3) c.f(x) jika x=6
b. f(4) d.x jika f(x)=26
BAB IV
FUNGSI MATEMATIKA
Terdapat beberapa jenis fungsi yang umumnya digunakan dalam penerapan dunia nyata. Fungsi
yang dimaksud digolongkan dalam fungsi aljabar, dan fungsi non aljabar (transenden). Fungsi
tersebut juga digunakan pada kasus nyata bidang ekonomi dan bisnis. Penggolongan fungsi
matematik dapat disajikan pada Diagram 4.1 berikut.
49
Sains Manajemen
Tidak semua jenis fungsi pada Diagram 4.1 di atas akan dibahas dalam modul ini. Beberapa jenis
fungsi yang akan berguna dalam pemodelan dan pemecahan masalah ekonomi dan bisnis akan
dibahas lebih lanjut.
Fungsi linear atau fungsi garis lurus merupakan sebuah hubungan fungsional antar variabel tidak
bebas y dengan variabel bebas x yang berpangkat satu. Fungsi linear dengan hanya
menggunakan satu variabel x disebut sebagai fungsi linear sederhana. Jika menggunakan
berbagai variabel bebas x (lebih dari satu variabel), maka disebut fungsi linear berganda.
Seperti telah dijelaskan di atas fungsi linear sederhana menggunakan satu variabel bebas x di
dalam model. Grafik dari fungsi ini berbentuk garis lurus, yang dapat digambarkan pada ruang
dua dimensi.
Y = a + b X;
a, b, konstanta (parameter)
X adalah variabel bebas; Y adalah variabel tidak bebas
Untuk menemukan nilai a dan b pada persamaan linear di atas dapat dilakukan dengan beberapa
cara, namun dalam modul ini diberikan dua cara.
50
Sains Manajemen
Contoh 1; terdapat hubungan fungsional antara x dan y dengan kondisi x = 4, y = 12, dan x =
8, y = 20, jika hubungan antara x dan y linear, tentukan persamaan Y = a + b X
Jawab:
Seperti telah dijelaskan di atas bahwa grafik dari fungsi linear swderhana adalah garis lurus,
sehingga pendekatan persamaan fungsi dapat dilakukan dengan geometri garis lurus tersebut.
Perhatikan Gambar 4.1 di bawah ini:
Y
y = a + bx
y2
y y= y2y1
y y 2 y1
y1 tg = = .......(1)
x x 2 x1
x =x2-x1
y-y1 juga
y y1
tg = .........(2)
x-x1 x x1
x1 x x2 X
51
Sains Manajemen
; sebagai persamaan (2), dan tg merupakan slope dari garis lurus Y = a + bx.. Dari persamaan
(1) dan persamaan (2), dapat ditemukan formula persamaan garis lurus Y = a + bX, sebagai
berikut:
y y1 x x1
y 2 y1 = x 2 x1
Contoh 2; tentukan persamaan garis lurus yang melalui titik (4,12) dan (8,20).
Jawab:
y y1 x x1
y 2 y1 = x 2 x1
y 12
20 12 = x4
84
4 (y 12) = 8(x-4)
y = 2x + 4
Jika tg atau slope garis lurus y = a + bx diketahui, maka tg = b, dan persamaan garis lurus
melalui (x1,y1) di atas dapat ditulis sebagai berikut:
y y1 = b(x x1)
52
Sains Manajemen
Contoh 3: persamaan linear sederhana y = a + bx, mempunyai sifat sebagai berikut: apabila x
berubah satu satuan x maka y akan berubah 1/2 satuan y, dan untuk x = 2, y = 5. tentukan
persamaan linear tersebut.
Jawab: Dalam persamaan linear sederhana y = a + bx, mempunyai sifat, apabila x berubah
satu satuan x, maka y akan berubah b satuan y. Sehingga pada kasus ini nilai x = 1, y = ,
jadi b = y/x = , sehingga persamaanya menjadi:
y - 5 = (x - 2)
y = x -1 + 5
y=x+4
Jika terdapat dua garis lurus: y1 = a1 + b1X dan y2 = a2 + b2X maka dapat terjadi: y1 sejajar y2
pada saat b1 = b2, y1 berpotongan y2 jika b1 b2, dan khusus berpotongan tegak lurus b1 = -1/b2.
Y
Y2 = a2 + b2X
Y1 = a1 + b1X
2
a2 Y1 // Y2
1
b1= b2 atau
a1
tg 1 = tg 2
X
53
Sains Manajemen
Y
Y2 = a2 + b2X
Y1 Y2
a1
b1 = -1/ b2
a2
Y1 = a1 + b1X
X
Menentukan titik potong dua garis lurus y1 dan y2 pada gambar di atas, tidak lain adalah mencari
pasangan titik (x,y) yang memenuhi persamaan kedua persamaan y1 dan y2, yaitu (x,y) yang
memenuhi persamaan y1 = y2.
Contoh 4: tentukan titik potong antara garis lurus y1 = 2x - 10, dan y2 = 2 x dan gambar grafik
fungsinya.
Jawab: titik potong sb-x dan sb-y persamaan garis lurus y1 = 2x 10, titik potong sb-x;
pada saat y = 0, jadi 2x 10 = 0, x = 5, atau (5,0)
Titik potong sb-y; pada saat x = 0, y = -10 atau (0,-10).
Titik potong sb-x dan sb-y persamaan garis lurus y2 = 2 - x, titik potong sb-x;
pada saat y = 0, jadi 2 - x = 0, x = 2, atau (2,0), titik potong sb-y; pada saat x
= 0, y = 2 atau (0,2).
Titik potong kedua garis tersebut adalah: y1 = y2 ;
2x - 10 = 2 - x
3x = 12
x= 4
y = 2 4 = -2
Jadi titik potong (4,-2)
54
Sains Manajemen
Y
Y = 2x - 10
0 X
2 4 5
-2
Y=2-x
-10
Grafik dari fungsi kuadrat adalah parabola, dengan sumbu simetri sejajar sumbu-Y
55
Sains Manajemen
Fungsi Kuadrat mempunyai nilai ekstrem tunggal (mutlak), atau hanya satu-satunya
Nilai Ekstrem fungsi Kuadrat akan sangat bergantung pada nilai koefisien X2, yaitu nilai
a0 pada persamaan y = ax2 + bx + c.
56
Sains Manajemen
Menggambar nilai fungsi ekstrem dengan menggunakan konsep kuadrat sempurna y = ax2 + c,
pada gambar di bawah terlihat bahwa nilai ekstrem fungsi tidak berubah selalu sama dengan c,
jika yang terjadi perubahan bentuk kuadrat sempurna dengan nilai a dan c tidak berubah.
Perubahan yang terjadi adalah pergeseran sumbu simetri, sedangkan bentuk dan luas parabola
tidak berubah.
Perhatikan persamaan kuadra sempurna Y = ax2 + c; nilai x2>0, untuk setiap nilai x Jika a > 0,
maka aX2 > 0, sehingga untuk : c > 0, ax2 + c > c dan untuk c < 0, ax2 + c > c
57
Sains Manajemen
Jika Jika a < 0, maka aX2 < 0, sehingga untuk :nilai c > 0, aX2 + c < c , sedangkan untuk nilai c
< 0, aX2 + c < c, dan pada saat nilai x = 0, Y = ax2+ c = 0 + c atau Y = c, merupakan nilai
terbesar . Sehingga nilai Y(maksimum) = c untuk nilai x = 0.
Analogi dengan bentuk kuadrat sempurna di atas, dapat dilihat bahwa; jika Y = au2+c, akan
memberikan kesimpulan yang sama, yaitu, jika a>0, maka y(minimum) = c untuk u= 0, dan jika
a<0, maka y(maksimum) = c untuk u = 0.
Apabila u=x+b, maka, bentuk di atas menjadi Y = a(x+b)2+ c, artinya Ymin = c untuk x = -b, jika
a>0, atau Ymax = c untuk x = -b; jika a< 0. Seperti ditunjukan pada gambar ( ) dan gambar ( )
58
Sains Manajemen
Perhatikan model fungsi kuadrat: Y = aX2 + bX + c, a0; Model ini dapat dimanipulasi
menjadi :
Y = a(X 2
+ b
a X )+ c
Y = a(X +
Jadi untuk model fungsi kuadrat:
)
Y = aX2+bX+c,
b
2a
b2
2 a0; atau
4a + c
Y = a ( X + 2ba ) 2 4Da
Y = a(X + b 2
) ( b2
c)
nilai ekstremnya adalah: y = -D/4a dengan2Da= b2-4ac, disebut4Diskriminan
a
Y = a(X + b
Jika a > 0, Y(minimum)=- D/4a untuk X=-b/2a
2a ) (
2 b 2 4 ac
4a )
Jika a < 0, Y(maksimum)=- D/4a untuk X=-b/2a
D = b 2 4 ac , maka :
Y = a(X + b
Tentukan Ekstrem fungsi dan Gambar grafiknya
2a )2 D
4a
1. Y = 4 2x + x2
2. Y = 10 + 6x -3x2
3. Y = x2 + x + 2
Penyelesayan . Y = x2 -2x + 4
Y = (x-1)2+3
Y(min) = 3 untuk x = 1
59
Sains Manajemen
Jawab . Y = 10 + 6x -3x2
Y = -3(x-2)2+13
Y(max) = 13 untuk x = 2
60
Sains Manajemen
1. Y = x2 + x + 2
Y = (x2+2x) +2
Y = (x+1)2 +3/2
Y = (x+1)2 +3/2
61
Sains Manajemen
Jika parobola y1=ax2 + bx +c, a>0, dan garis lurus y2= px + q, p<0, yang saling
berpotongan, maka dapat terjadi seperti gambar berikut :
Jika parabola y1=ax2+bx+c, a<0 dan garis lurus, y2 = px + q, p>0, yang saling berpotongan,
maka dapat terjadi seperti gambar berikut:
62
Sains Manajemen
Jika parabola y1=ax2+bx+c, a>0 dan parabola y2 = px2 + qx + r, p<0, yang saling berpotongan,
maka dapat terjadi seperti gambar berikut:
63
Sains Manajemen
Fungsi eksponen mempunyai hubungan yang erat, karena merupakan kebalikan satu
sama lainnya
Fungsi eksponen berbeda dengan fungsi pangkat
Fungsi pangkat adalah fungsi yang variabelnya dipangkatkan dengan bilangan konstan
Fungsi eksponen adalah konstannya yang dipangkatkan dengan variabel
Y = x1/2 adalah fungsi pangkat
Y = 2x adalah fungsi eksponen
Fungsi eksponen mempunyai dua basis eksponen, yaitu (1) basis konstante a dengan
0<a<1, dan a>1 (bilangan biasa), dan (2) basis konstante e = 2.71828..
Y = ax dengan a>1, akan mempunyai perilaku sebagai berikut :
Nilai Y akan mendekati tak berhingga jika x menuju tak berhingga positip, akan
mendekati nol apabila x menuju tak berhingga negatip
Nilai Y = 1 untuk x = 0 untuk setiap a
64
Sains Manajemen
Jika terdapat a>0 dan b> 0 dan m dan n bilangan nyata, maka berlaku :
1. bmbn = bm+n
2. bm/bn = bm-n
3. (bm)n = bmn
4. ambm = (ab)m
5. bm/n = (bm)1/n
6. am = an , maka m = n
FUNGSI LOGARITMA
65
Sains Manajemen
Logaritma dapat diartikan sebagai pangkat dari sebuah bilangan pokok untuk
menghasilkan bilangan tertentu yang diinginkan.
Bilangan dasar atau basis dari logaritma adalah bilangan bulat positip kecuali bilangan 1
Dalam kasusus umum bilangan pokok yang digunakan adalah 10 atau e
Bilangan pokok atau basis 10 biasanya tidak ditulis, sehingga log 10 = 1, karena 101= 10
Bilangan pokok e juga tidak ditulis, tetapi penulisan ln e = 1, artinya elog e = 1
Grafik fungsi logaritma merupakan kebalikan dari fungsi eksponensial, namun grafik
fungsi logaritma Y = log X hanya berada pada nilai Domain: x > 0, dan nilai Range
~<Y<~; sedangkan grafik fungsi eksponen mempunyai Domain: -~<x<~ dan Range : y >
0
x
1
SIFAT-SIFAT LOGARITMA
66
Sains Manajemen
67