Anda di halaman 1dari 4

Hukuman mati bagi pengedar narkoba

internasional apakah membuat efek jera?

Indonesia adalah salah satu negara


yang masih memberlakukan hukuman mati bagi para pelaku kejahatan luar biasa yang mana
salah satunya adalah masalah narkoba,undang-undang yang berlaku yaitu Undang-undang nomor
35 Tahun 2009 tentang narkotika yang mana apabila pelaku kejahatan tersebut melakukan impor
narkotika dari luar negeri secara ilegal dan juga membuat suatu tempat produksi narkotika di
indonesia diancam dengan hukuman mati.tapi ancaman tersebut tidak membuat pelaku kejahatan
narkotika menjadi jera,malah kadang kita sering melihat di televisi bahwa sering dilakukan
penangkapan pelaku narkoba dari dalam lembaga pemasyarakatan dimana seharusnya tempat
tersebut menjadi tempat pembinaan.ada pelaku yang telah berubah perilakunya menjadi baik dan
menyesal akan perbuatannya,tapi ada juga yang tidak,malah makin memperdalam bisnisnya dari
balik penjara.mengapa hal tersebut bisa terjadi?
ada beberapa faktor yang menyebabkan suburnya peredaran narkoba di indonesia yaitu :

Banyaknya pengguna narkoba di indonesia.saat ini hampir 5 juta orang penduduk


indonesia adalah pecandu narkoba,hal itu membuat masuknya narkoba ke indonesia
secara ilegal seolah tak pernah berhenti,baik melalui perbatasan darat,laut maupun
udara,sebaiknya para pecandu tersebut diperhatikan oleh para keluarga masing-masing
dan kemudian diajukan untuk segera dilakukan rehabilitasi pengguna narkoba,kalau tidak
dilakukan rehabilitasi maka tidak akan pernah sembuh dan lepas dari pengaruh narkoba
tersebut.
Hukuman yang tidak maksimal bagi para pengedar narkoba.sebaiknya hukuman
yang diberikan terhadap para pelaku-pelaku narkoba tersebut adalah hukuman maksimal
dengan harapan orang tersebut menyesal dengan perbuatannya dan dilakukan pembinaan
agar dapat merubah hidupnya dengan diberikan ketrampilan sebagai modal hidup apabila
sudah bebas.
Kemiskinan, Banyak pengedar narkoba yang berada ditengah-tengah masyarakat
sebagian besar pelaku pengedar tersebut adalah orang yang pengangguran,perekonomian
keluarga yang pas-pasan sehingga mendorong mereka untuk memiliki pendapatan lebih
sehingga terjerumus dan dimanfaatkan oleh bandar-bandar narkoba,sementara para
pengguna narkoba tersebut sebagian besar adalah orang yang memiliki uang karena harga
narkoba tersebut sangatlah mahal,orang miskin tidak akan mampu untuk membeli
narkoba tersebut,maka sebagian besar yang masuk kategori pengguna adalah orang yang
telah berkecukupan,orang yang frustasi,stres,kurang perhatian keluarga,dan sebagainya.
Integritas para penegak hukum. Penegakan hukum adalah sesuatu yang sangat penting
dalam menekan peredaran narkoba tersebut.penegak hukum tidak boleh melakukan
tebang pilih dalam memberantas peredaran narkoba tersebut,apabila penegak hukum
tidak memiliki integritas dalam melaksanakan tugasnya yang mana dalam bekerja harus
diawasi oleh pimpinan dan apabila tidak dilakukan pengawasan maka akan bekerja
seenaknya,mengabaikan laporan masyarakat tentang narkoba,dan tidak terpaksa dalam
melaksanakan tugasnya.
Integritas pegawai dilembaga pemasyarakatan. Kita sudah sering mendengar atau
menonton di televisi bahwa dilakukan penangkapan bandar narkoba di dalam lembaga
pemasyarakatan.seharusnya lembaga pemasyarakatan itu adalah tempat untuk melakukan
pembinaan para napi,kemungkinan besar ada kerjasama petugas lembaga tersebut dengan
bandar yang kebetulan ditahan didalam lembaga pemasyarakatan tersebut.sebaiknya
pemerintah dapat memisahkan narapidana narkoba tidak digabung dengan narapidana
yang bukan kasus narkoba,atau sebaiknya dibuat lembaga pemasyarakatan khusus
narkoba di tiap-tiap propinsi di indonesia,selain itu adanya batasan komunikasi terhadap
para tahanan tersebut karena pelaku narkoba sangat membutuhkan komunikasi dalam
menjalankan bisnisnya.satu hal lagi yang tidak kalah pentingnya adalah perlunya
dilakukan terobosan terhadap pegawai yang bekerja di lembaga pemasyarakatan yaitu
dengan cara mutasi pegawai dari tempat yang satu ke tempat yang lain secara berkala,hal
tersebut untuk memperkecil kedekatan pegawai dengan narapidana narkoba
tersebut.Keberadaan tamping di rutan juga perlu diawasi oleh pihak yang berwenang
karena tidak menutup kemungkinan orang-orang tersebut sebagai pendukung masuknya
narkoba ke dalam lembaga pemasyarakan ataupun rutan.
Melakukan pemiskinan terhadap bandar narkoba.Bandar narkoba yang sudah kaya
dengan pekerjaannya sebagai pengedar narkoba sudah selayaknya dilakukan pemiskinan
dengan menyita aset-asetnya dengan melakukan pidana pencucian uang ,agar apabila
pelaku tersebut sudah keluar dari lembaga pemasyarakatan tidak kembali menekuni
bisnis narkoba tersebut,
Menjaga wilayah darat,laut dan udara hal ini sangat penting.melakukan pengawasan
terhadap orang yang datang dan masuk ke indonesia,apalagi wilayah lautan indonesia
sangat luas diperlukan pemberdayaan aparatur negara secara maksimal.
Melakukan eksekusi terhadap narapidana hukuman mati.Untuk menekan masuknya
narkoba dari luar negeri ke indonesia perlu dilakukan eksekusi hukuman mati oleh negara
dalam rangka penegakan hukum dengan harapan untuk membuat jera para pengedar
narkoba mengirim barang haram tersebut ke indonesia,dengan tidak terlalu lama setelah
diputuskan oleh pengadilan.

Di Indonesia hukuman mati merupakan hukum positif dan berlaku diindonesia,biasanya


dijatuhkan kepada kasus narkoba,terorisme,pembunuhan berencana,tata adapun cara pelaksanaan
pidana mati yang telah dijatuhkan pengadilan sebagaimana terdapat pada penetapan presiden
nomor 2 tahun 1964 dan tata cara pelaksanaannya diatur dalam peraturan Kapolri nomor 12
tahun 2010 tentang tata cara pelaksanaan pidana mati.hal yang diperhatikan dalam eksekusi mati
adalah sebagai berikut:

1. Pemberitahuan tiga hari sebelum eksekusi. dalam pasal 6 ayat(1) UU


No.2/PNPS/1964 berbunyi bahwa 3 x 24 jam sebelum pelaksanaan pidana mati ,jaksa
tinggi/jaksa tersebut memberitahukan kepada terpidana tentang akan dilaksanakannya
pidana mati tersebut
2. Apabila terpidana mati banyak maka harus dilakukan secara serempak ,Pasal 2 ayat(2)
UU no.2/PNPS/1964
3. Apabila terpidana adalah seorang perempuan dan hamil,maka pelaksanaan eksekusi
mati dilaksanakan setelah 40 hari setelah melahirkan,Pasal 7 UU no.2/PNPS/1964
4. Permintaan terakhir,setiap terpidana mati diberikan hal untuk mengemukakan sesuatu
kepada jaksa agung atau jaksa sebagaimana diatur dalam pasal 6 ayat(2) UU
no.2/PNPS/1964
5. Yang boleh menyaksikan.berdasarkan Pasal 8 UU no 2./PNPS/1964 yang boleh
menyaksikan pidana eksekusi adalah pembela terpidana dan dapat juga didampingi oleh
rohaniawan

Narkoba jenis CC4 tergolong jenis baru di Indonesia,baru-baru ini kita sering mendengar
narkoba jenis CC4 melalui media,dirangkum dari beberapa sumber CC4 tersebut
merupakan suatu bahan atau senyawa kimia dengan nama cytisinylethane,yang
merupakan suatu zat sintetis.narkoba jenis ini tergolong baru dari segi bentuknya yaitu
agak mirip.mirip prangko atau materai,bahannya juga dari kertas pengering tinta .

CC4 tersebut diracik dari tanaman yang mengandung nikotin kemudian dicampur dengan
bahan tertentu sehingka jadilah narkoba mirip prangko bernama CC4.pada dasarnya CC4
berbentuk cair ,bening dan tidak berwarna dan kemudian dengan proses tertentu
menjadikannya mirip prangko.penggunaan narkoba ini diemut seperti permen dengan
diletakkan dibawah lidah,dampak buruk dari penggunaan narkoba tersebut adalah
mengakibatkan ketergantungan terhadap penggunanya dan sangat berbahaya.

Anda mungkin juga menyukai