Anda di halaman 1dari 21

I.

JAMBU METE

Jambu mete ( Anacardium occidentale L. ) merupakan tanaman buah berupa pohon yang berasal
dari Brasil Tenggara. Tanaman ini dibawa oleh pelaut Portugis ke India 425 tahun yang lalu, kemudian
menyebar ke daerah tropis dan subtropis lainnya seperti Bahana, Senegal, Kenya, Madagaskar,
Mozambik, Srilangka, Thailand, Malaysia, Filipina, dan Indonesia.

Jambu mete tersebar di seluruh Nusantara dengan nama berbeda-beda (di Sumatera Barat: jambu
erang/jambu monye, di Lampung dijuluki gayu, di daerah Jawa Barat dijuluki jambu mede, di Jawa
Tengah dan Jawa Timur diberi nama jambu monyet, di Bali jambu jipang atau jambu dwipa, dan di
Sulawesi Utara disebut buah yaki. Jambu mete mempunyai puluhan varietas, di antaranya ada yang
berkulit putih, merah, merah muda, kuning, hijau kekuningan dan hijau.

Tanaman jambu mete merupakan komoditi ekspor yang banyak manfaatnya, mulai dari akar,
batang, daun, dan buahnya. Selain itu juga biji mete (kacang mete) dapat digoreng untuk makanan bergizi
tinggi. Buah mete semu dapat diolah menjadi beberapa bentuk olahan seperti sari buah mete, anggur
mete, manisan kering, selai mete, buah kalengan, dan jem jambu mete.

SUMBER: id.wikipedia.org/wiki/jambumente

II. KEGUNAAN JAMBU METE

Batang, daun, dan akar tanaman jambu mete memiliki banyak manfaat, antara lain sebagai beriku.
Batang tanaman dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan dan barang kerajinan.

Kulit batang dimanfaatkan dalam bidang kesehatan dan industri, antara lain sebagai obat diare dan
obat kumur untuk penderita sariawan, obat penyamak kulit, bahan batik, bahan tinta, bahan pewarna,
bahan perekat, dan obat anti ngengat. Air rebusan akar jambu mete (ekstrak) dimanfaatkan sebagai obat
pencahar.

Daun jambu mete yang sudah tua dapat digunakan untuk mengobati penyakit eksim dan penyakit
kulit kronis yang sampai saat ini belum ada obatnya, serta sebagai obat luka bakar. Daun jambu mete
yang masih muda sering digunakan sebagai lalapan (dimakan mentah) dan bahan sayur. Daun muda
jambu mete memiliki kemampuan seperti jamu sari rapet dan sekaligus berfungsi sebagai obat
perangsang birahi.

SUMBER: http://nafiatuss.blogspot.com/2012/12/penyakit tanamanjambumente.

III. MANFAAT JAMBU METE UNTUK OBAT TRADISIONAL

Mengingat kandungan senyawa kimia pada jambu mete dapat bermanfaat untuk mengatasi berbagai
jenis penyakit. Inilah beberapa contoh ramuan tradisional dengan memanfaatkan bahan utama jambu
mete, sebagai berikut:
Disentri

Bahan : 1 genggam daun jambu monyet dan 1 potong kulit batang jambu monyet.
Cara Membuat : kedua bahan tersebut direbus bersama dengan liter air sampai mendidih, kemudian
disaring untuk diambil airnya.
Cara Menggunakan : diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.
Diabetes Melitus

Bahan : 2 potong kulit batang jambu monyet dan adas pulawaras secukupnya
Cara Membuat : kedua bahan tersebut direbus bersama dengan 2 liter air sampai mendidih, kemudian
disaring untuk diambil airnya.
Cara Menggunakan : diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.

Mengobati Pegal Linu

Caranya : Cuci bersih 10 g daun jambu mete muda dan 7 g kencur. Kemudian tumbuk dan tambahkan 110
ml air hangat, saring dan minum airnya.

Radang Mulut

Bahan : 1 genggam daun jambu monyet dan 1 potong kulit batang jambu monyet.
Cara Membuat : kedua bahan tersebut direbus bersama dengan 1 liter air sampai mendidih, kemudian
disaring untuk diambil airnya.
Cara Menggunakan : diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.

SUMBER: http://eprints.undip.ac.id/33781/1/makalah angga.pdf.


IV. KANDUNGAN JAMBU METE

Jambu Mete (ANACARDIUM OCCIDENTALE) antara lain mengandung senyawa kimia seperti
tanim, anacardic acid dan cardol, yang bermanfaat sebagai antibakteri dan antiseptik. Selain itu daun
jambu monyet yang masih muda juga mempunyai komposisi kandungan kimia seperti vitamin A sebesar
2689 SI per 100 gram, vitamin C sebesar 65 gram per 100 gram, kalori 73 gram per 100 gram, protein 4,6
gram per 100 gram, lemak 0,5 gram per 100 gram, hidrat arang 16,3 gram per 100 gram, kalsium 33
miligram per 100 gram, fosfor 64 miligram per 100 gram, besi 8,9 miligram dan air 78 gram per 100
gram. Kandungan gizi buah jambu mete sangat bagus, yaitu mengandung riboflavin (vitamin B2), asam
askorbat (vitamin C), dan kalsium serta senyawa aktif yang diketahui dapat mencegah penyakit kanker,
dan disinyalir dapat menyembuhkan tumor. Kandungan vitamin C pada buah mete cukup tinggi mencapai
180 mg/ 100 g. Selain itu, buah ini juga mengandung kalori, protein, lemak kalsium, fosfor besi dan air.

SUMBER: http://bto.depnakertrans.go.id.com

V. BOTANI TANAMAN JAMBU MENTE

Menurut Bambang Cahyono (2005), taksonomi tanaman jambu mente secara lengkap adalah
sebagai berikut :

Divisi : Spermatophyta.

Subdivisi : Angiospermae.

Kelas : Dicotyledoneae.

Ordo : Sapindales

Famili : Ancardiaceae

Genus : Anacardium

Spechies : Annacardium occidentale L


SUMBER: http://elib.unikom.ac.id/files/disk 1/448/jbptunikompp-gdl-didinbasir-

22387-3-bbi i.pdf

VI. MORFOLOGI JAMBU MENTE


1. Akar

Tanaman jambu mente memiliki aakar tunggang dan akar serabut. akar tunggang menembus tanah
menuju pusat bumi sampai pada kedalaman 5 m lebih sedangkan akar-akar serabut tumbuh menyebar
dalam tanah secara horizontal (Pitojo, 2005).

2. Batang

Batang tanaman jambu mente merupakan batang sejati, berkayu dan keras. batang tanaman
bercabang dan memiliki banyak ranting sehingga dapat membentuk mahkota yang tinggi dan indah.
Batang jamu mente bisa mencapai hingga 7-10 m.

3. Daun

Daun jambu mente merupakan daun tunggal. Daun jambu mente tumbuh pada cabang dan ranting
secara berselang seling dan juga merupakan tempat berlangsungnya proses asimilasi, daun jambu mente
berbentuk bulat panjang hingga oval dan membulat hingga merucing di ujungnya.

4. Bunga

Bunga tanaman jambu mente tumbuh pada ujung tunas atau ranting yang baru terbentuk sehingga
buah muncul pada permukaan luar tajuk tanaman. Pembungaan tanaman jambu mente dapat terjadi
sepanjang tahun atan dua kali dalam setahun dan itupun tergantung pada iklim. Bunga jambu mente
memiliki bentuk yang beragam, misalnya berbentuk piramida dan kerucut.

5. Buah

Buah jambu mente terdiri dari dua bagian, yaitu buah sejati dan buah semu.

SUMBER: http://kumpulan.info/sehat/artikel tanaman jambu.


VII. SYARAT TUMBUH PENANAMAN JAMBU MENTE
1. Iklim

Iklim merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman, dengan
demikian iklim dalam kondisi optimum selama periode pertumbuhan akan memberikan dampak yang
baik pada pertumbuhan dan hasil tanaman. Menurut Adisarwanto (2003), faktor iklim yang sangat
berpengaruh terhadap tanaman jambu mente adalah suhu, cahaya,dan curah hujan.

Suhu yang baik untuk pertumbuhan tanaman jambu mente berkisar antara 15-250C. dan suhu
maksimum 35 0C, namun tanaman ini akan tumbuh baik dan produktif bila di tanam pada suhu 27 0C.
Curah hujan untuk budidaya tanaman jambu mente adalah pada daerah yang mempunyai jumlah curah
hujan antara 1000-2000 mm/th dengan 4-6 bulan kering. Pembungaan tanaman lebih dipengaruhi oleh
musim dari pada panjang hari. di kawasan yang hanya mengalami satu kali musim kemarau, pembungaan
hanya terjadi satu kali yaitu pada awal musim kemarau.

2. Tanah

Jenis tanah lempung berpasir atau ringan pasir. yang juga memungkinkan sistem perakaran
berkembang secara sempurna dan mampu menahan air sehingga tanaman tetap cukup lembab pada
musim kemarau atau pada pH 6,3-7,3, Bambang cahyono, (2005).

SUMBER: http://tanaman .uns.ac.id/?opt=1001&menu=news&option=detail&nid=147

VIII. CARA PEMUNGUTAN BUAH JAMBU METE:

1. Cara Lelesan , yaitu memungut buah yang telah jatuh ke tanah, tapi umunya buah sudah lewat
masak.
2. Cara selektif, yaitu memetik buah di pohon yang benar-benar telah masak. Pemetikan dapt
langsung dengan tangan atau dengan bantuan galah yang ujungnya dilengkapi dengan songkok
bambu atau kawat.

SUMBER :http:// kikinurhayati.blogspot.com/2013/05/cara pemungutan buah jambu

mente.html.
Makalah Jambu Mete

August 27 undefined

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jambu mente (Annacardium occidentale L.) merupakan tanaman yang serba guna. disamping
sebagai sumber pendapatan masyarakat, juga sangat cocok digunakan dalam konservasi lahan keritis dan
gersang, sehingga tanaman jambu mente ini banyak didapatkan di daerah kering dan di kawasan bekas
tambang (Anonim, 2005).

Pertanian modern merupakan struktur dari perekonomian global, dimana pengalihan bahan pangan
dari sektor pertanian ke sektor non-pertanian tidak lagi ditentukan oleh kebutuhan petani dalam
memproleh tukaran bahan atau barang untuk memenuhi kebutuhan pokoknya akan tetapi ditentukan oleh
kekuatan pasar.

Tanaman jambu mente sangat prospektif untuk di kembangkan di Indonesia, karena memiliki daya
adaptasi yang sangat luas terhadap faktor lingkungan. Tanaman jambu mente tahan terhadap kekeringan
dan dapat tumbuh serta menghasilkan buah walaupun ditanam di daerah yang kering dan tandus
(gersang).

Tanaman ini sudah cukup lama dikenal di Indonesia, tetapi tanaman ini belum di budidayakan
secara intensif. Padahal hasil utama tanaman ini, yaitu kacang mente yang merupakan salah satu jenis
makanan ringan yang banyak digemari serta merupakan rasa penyedap rasa produk-produk, seperti es
krim dan coklat batangan. buah semunya pun dapat dimanfaatkan sebagai bahan olahan.

Menurut Nunung ( 2000), penggunaan lahan kering untuk perkebunan dengan teknik konservasi
tanah dan air sebagai komponen pokok sistem pengolahannya, jenis tanaman yang dikembangkan adalah
tanaman yang mempunyai nilai ekonomi tinggi, dapat menyerap tenaga kerja yang lebih banyak,
mempunyai prospek pasar dan pemasaran yang baik serta dapat mempertinggi nilai gizi masyarakat.

Tanaman jambu mente mendapatkan prioritas utama dalam pengembangan di lahan kering adalah,
karena tanaman ini tergolong tanaman yang muda menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan
sehingga tanaman ini sangat dianjurkan untuk di budidayakan.
Berdasarkan uraian di atas, maka disusunlah makalah ini dengan judul budidaya tanaman jambu
mente.

1.2 Tujuan dan Kegunaan

Bertujuan untuk mempelajari dan mengatahui cara budidaya tanaman jambu mente yang baik dan
memberikan keuntungan bagi para petani

Diharapkan nantinya dapat menjadi bahan informasih bagi petani yang ingin melakukan usaha
budidaya jambu mente.

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Umum Tanaman Jambu mente

Tanaman jambu mente bukan tanaman asli Indonesia. beberapa ahli botani berpendapat bahwa
tanaman jambu mente ini berasal dari Amerika Selatan., tanaman ini tumbuh secara alamiah di lembah
sungai Amazon di Brazil bagaian Timur laut. dari Negara asalnya ini, tanaman jambu mente menyebar ke
seluruh penjuru dunia terutama di negara-negara Sub tropis dan iklim tropis termasuk di Indonesia.
(Bambang Cahyono, 2005).

2.2 Botani Tanaman Jambu Mente

Menurut Bambang Cahyono (2005), taksonomi tanaman jambu mente secara lengkap adalah
sebagai berikut :

Divisi : Spermatophyta.

Subdivisi : Angiospermae.

Kelas : Dicotyledoneae.

Ordo : Sapindales

Famili : Ancardiaceae

Genus : Anacardium
Spechies : Annacardium occidentale L

2.3 Morfologi Jambu Mente

2.3.1 Akar

Tanaman jambu mente memiliki aakar tunggang dan akar serabut. akar tunggang menembus tanah
menuju pusat bumi sampai pada kedalaman 5 m lebih sedangkan akar-akar serabut tumbuh menyebar
dalam tanah secara horizontal (Pitojo, 2005).

2.3.2 Batang

Batang tanaman jambu mente merupakan batang sejati, berkayu dan keras. batang tanaman
bercabang dan memiliki banyak ranting sehingga dapat membentuk mahkota yang tinggi dan indah.
Batang jamu mente bisa mencapai hingga 7-10 m.

2.3.3 Daun

Daun jambu mente merupakan daun tunggal. Daun jambu mente tumbuh pada cabang dan ranting
secara berselang seling dan juga merupakan tempat berlangsungnya proses asimilasi, daun jambu mente
berbentuk bulat panjang hingga oval dan membulat hingga merucing di ujungnya.

2.3.4 Bunga

Bunga tanaman jambu mente tumbuh pada ujung tunas atau ranting yang baru terbentuk sehingga
buah muncul pada permukaan luar tajuk tanaman. Pembungaan tanaman jambu mente dapat terjadi
sepanjang tahun atan dua kali dalam setahun dan itupun tergantung pada iklim. Bunga jambu mente
memiliki bentuk yang beragam, misalnya berbentuk piramida dan kerucut.

2.3. 5 Buah

Buah jambu mente terdiri dari dua bagian, yaitu buah sejati dan buah semu.

2.4 Syarat Tumbuh

2.4.1 Iklim
Iklim merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman, dengan
demikian iklim dalam kondisi optimum selama periode pertumbuhan akan memberikan dampak yang
baik pada pertumbuhan dan hasil tanaman. Menurut Adisarwanto (2003), faktor iklim yang sangat
berpengaruh terhadap tanaman jambu mente adalah suhu, cahaya,dan curah hujan.

Suhu yang baik untuk pertumbuhan tanaman jambu mente berkisar antara 15-250C. dan suhu
maksimum 35 0C, namun tanaman ini akan tumbuh baik dan produktif bila di tanam pada suhu 27 0C.
Curah hujan untuk budidaya tanaman jambu mente adalah pada daerah yang mempunyai jumlah curah
hujan antara 1000-2000 mm/th dengan 4-6 bulan kering. Pembungaan tanaman lebih dipengaruhi oleh
musim dari pada panjang hari. di kawasan yang hanya mengalami satu kali musim kemarau, pembungaan
hanya terjadi satu kali yaitu pada awal musim kemarau.

2.4.2 Tanah

Jenis tanah lempung berpasir atau ringan pasir. yang juga memungkinkan sistem perakaran
berkembang secara sempurna dan mampu menahan air sehingga tanaman tetap cukup lembab pada
musim kemarau atau pada pH 6,3-7,3, Bambang cahyono, (2005).

3. PERMASALAHAN DAN PEMBAHASAN

3.1 Permasalahan

Usaha budidaya jambu mente sangat penting untuk dibudidayakan karena seluruh bagian tanaman
ini memberikan manfaat yang cukup tinggi seperti pada, kulit kacang mente yang telah diambil bijinya
dapat kemudian minyaknya sebagai bahan obat-obatan, getah jambu mente dapat digunakan sebagai
bahan lem dan bagian-bagian lainnya. Bagaimana cara budidaya jambu mente yang baik ?

3.2 Pembahasan

Menurut Nunung (2000), usaha budidaya tanaman jambu mente yang harus perhatikan adalah bibit.
Penanaman bibit bisa beraal dari benih yang tumbuh dari biji yang ditanam langsung atau yang telah
disemaikan sebelumnya, setelah bibit tersebut sudah siap, maka langkah yang harus diperhatikan adalah
sebagai berikut 1. Persiapan lahan

Tanah dan lahan yang akan digunakan untuk menanam jambu mente harus disiapkan sebulan bibit siap
ditanam. Untuk tanaman tandus dan tidak menggunakan tanaman sela, jarak tanam adalah 5 x 5 m,
kalau menggunakan tanaman sela jarak tanamny 7 x7 m. Kemudian selanjutnya, membuat lubang
tanam yang ukuran 30 x 30 x 30 x cm dan biarkan selam 1 minggu setelah itu tanh bagian atas
dicampur dengan pupuk kandang dengan ukuran perbandingan 1 : 1 kemudian dimasukkan kembali
kedalam tanah yang biarkan sampai penanaman siap untuk dilakukan

1) Waktu tanam

Untuk bibit yang berasal dari persemaian, pembungkus bibit yang berupa plastik, kaleng dan lain-
lainya dilepas pada saat sebelum penanaman. setelah bibit dimasukkan kedalam lubang yang sudah
disiapkan .

2) Pemeliharaan

Setelah bibit sudah ditanam, maka hal perlu diperhatikan adalah pemeliharaan. Pemeliharaan dapat
menjamin pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pada saat umur 2-4 tahun tanaman jambu
mente biasanya berada pada tahapan masa kritis, maka sejak tanaman sudah ditanam pada umur
tersebut membutuhkan perawatan yang intensif. ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
pemeliharaan tanaman jambu mente sebagai berikut :

a. Penyiangan dan Penggemburan Tanah

Tanah disekitar jambu mente perlu disiangi yang bertujuan untuk memberantas tumbuh-tumbuhan
yang mengganggu pertumbuhan tanaman yang diusahakan supaya tidak terjadi persaingan dalam
hal penggunaan unsur hara.

b. Penyulaman dan Penjarangan

Apabila ada tanaman yang mati atau tanaman yang pertumbuhannya sangat lambat perlu dilakukan
penyulaman yang bertujuan untuk mempertahankan jumlah popilasi pohon yang sesuai dengan
yang diinginkan. Penyulaman hanya dapat dilakukan sebelum tanaman jambu mete lainyang
tumbuh normal berumur 3 tahun karena setelah melebihi umur tersebut pertumbuhan tanaman
sulaman mengalami kemunduran.

Penjarangan dilakukan untuk mengurangi jumlah populasi tanaman yang juga bertujuan untuk
meningkatkan pertumbuhan dan produktifitas yang tinggi, Penjarangan dilakukan pada umur
tanaman 2-3 bulan.
c. Pemupukan

Tanaman jambu mente mampu tumbuh dan menghasilkan buah pada tanah kritis tanpa pemupukan,
namunmemproleh tingkat pertumbuhan dan produksi buah yang memuaskan tanaman ini
memerlukan pupuk sebagai sumber unsur hara yang akan diserap oleh akar tanaman .

d. Pengairan

Bibit tanaman muda yang baru ditanam atau dipindahkan ke tempat persemaian sangat
membutuhkan air. akan tetapi tanaman jambu mente tidak bisa jika ada genangan air pada areal
penanaman.

e. Pemangkasan

Untuk membentuk cabang yang bagus dan tajuk yang luas perlu dilakukan pemangkasan .
Pemangkasan ada dua jenis : 1). Pemangkasan bentuk yaitu pemangkasan yang dilakukan selama
tanaman berupa bibit, dengan cara menghilangkan tunas-tunas samping sehingga batang utama
tumbuh tegak. 2). Pemangkasan pemeliharaan yaitu pemangkasan setelah tanaman berproduksi
yang bertujuan untuk menghilangkan cabang dan ranting yang kering atau yang sudah mati.

f. Panen

Tanaman jambu mete biasanya berbuah pada umur 3-5 tahun, tetapi produksinya belum
memuaskan. Pada saat tanaman sudah mencapai umur 8-10 tahun produksinya sudah sangat
memuaskan dan akan terus berbuah lebat setiap tahunnya sampai berumur lebih dari 25 tahun dan
akan mengalami penurunan produksi pada umur 30 tahun.

4. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Bahwa budidaya tanaman jambu mente memiliki potensi untuk dibudidayakan karena memiliki
nilai jual yang cukup tinggi sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani serta menjadi konservasi
tanah dan air.

5.2 Saran
Disarankan agar dilakukan praktek tentang budidaya jambu mente dengan pemberian pupuk
organik.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2005. Teknik Budidaya Jambu Mente. Lokakarya, Bandung.

Adi Sarwanto, 2003. Meningkatkan Produksi Kacang-Kacangan. Penebar Swadaya, Jakarta.

Cahyono B, 2005. Manfaat Jambu Mente. Tarat, Baandung.

Nunug, 2000. Budidaya Jambu Mente. Bina Aksarah, Jakarta.

Pitojo, 2005. Konserfasi lahan. Penebar Swadaya, Jakarta.

Samsoeri, 2003. Usaha Budidya Pepaya. Kanisius, Yogyakarta.

Soewito, 1990. Bercocok Tanam Pepaya. Penebar Swadaya, Yakarta.


Tanaman jambu mete bukan tanaman asli Indonesia. Beberapa ahli boteni menduga bahwa
tanaman jambu mete berasal dari Amerika Selatan. Dari negara asalnya ini, tanaman jambu mete
menyebar ke seluruh penjuru dunia, terutama di negara-negara yang memiliki iklim subtropis
dan iklim tropis, termasuk Indonesia. Dalam tatanama atau sistematika (taksonomi) tanaman,
jambu mete di klasifikasikan sebagai berikut :

Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiaceae
Genus : Anacardium
Spesies : Annacardium occdentale L

Usaha budidaya tanaman jambu mete, selain memperhatikan faktor iklim dan tanah, sebaiknya
juga memperhatikan factor penunjang yang berkaitan dengan penentuan lokasi usaha tani.

A. Keadaan Iklim

1. Temperatur
Tanaman jambu mete dapat hidup dan tumbuh di dataran rendah ataupun dataran tinggi. Suhu
udara yang cocok untuk pertumbuhan tanaman jambu mete adalah antara 170C-370C.

2. Curah hujan
Iklim yang hangat dan kering sangat cocok untuk tanaman jambu mete pada saat pembungaan
dan pembentukan buah. Iklim dengan jumlah bulan kering antara 4 6 bulan dengan curah hujan
1.500 2000 mm/tahun paling cocok untuk pertumbuhan dan pembentukan hasil (buah).

3. Kelembapan udara
Tingkat kelembapan udara yang cocok untuk tanaman jambu mete adalah berkisar 70% 80%.
Namun, tanaman jambu mete masih cukup toleran pada tingkat kelembapan udara antara 60%
70%.

4. Penyinaran matahari
Penyinaran matahari yang cukup tinggi sepanjang tahun sangat diperlukan oleh tanaman jambu
mete untuk pertumbuhan vegetatif dan pertumbuhan generatif. Selain itu, penyinaran matahari
yang cukup sangat diperlukan untuk proses fotosintesis tanaman.
B. Keadaan Tanah

1. Jenis tanah
Jenis-jenis tanah yang cocok untuk budi daya tanaman jambu mete adalah tanah latosal merah
yang solumnya dalam, tanah alluvial, tanahlaterit, tanah pedsolik, dan tanah regosal.

2. Sifat kimia tanah


Agar keadaan sifat kimia tanah cocok untuk penanaman jambu mete, maka derajat keasaman
tanah pada lokasi yang akan ditanami harus ditelitri terlebih dahulu. Cara meneliti keasaman
tanah dapat dilakukan dengan menggunakan pH meter. Keasaman (pH) tanah yang rendah
(kurang dari 5,5) dapat diatasi dengan pemberian belerang. Sedangkan apabila pH tanahnya
tinggi (lebih dari 6,3) dapat diturunkan dengan memberikan pengapuran.

3. Sifat fisik tanah


Sifak fisik tanah yang penting adalah tekstur dan struktur tanah. Tekstur tanah yang cocok untuk
tanaman jambu mete adalah tanah yang bertekstur lempung berpasir, liat berpasir, tanah berpasir,
dan pasir liat. Sdangkan struktur tanah yang baik untuk tanaman jambu mete adalah tanah yang
genbur dan mudah mengikat air (porous}.

4. Sifat biologi tanah


tanaman jambu mete memerlukan sifat biologis tanah yang baik. Jika sifat biologis tanah baik,
maka produktivitas jambu mete akan menjadi tinggi. Sifat biologis tanah yang baik dicirikan
oleh banyaknya bahan organik/humus di dalam tanah dan banyaknyaorganisme dalam tanah.

5. Ketinggian tempat
Di dataran rendah hingga dataran medium dengan ketinggian tempat 0-700m diatas permukaan
laut, tanaman jambu mete dapat tumbuh dengan baik dan berproduksi tinggi. Di dataran tinggi
(di atas 1000 m dpl), produktivitas tanaman jambu mete makin berkurang.

6. Derajat kemiringan tanah


Secara teknis, tanah yang miring ataupun bergelombang dapat digunakan untuk budi daya
tanaman jambu mete, asalkan kemiringannya tidak lebih 30%. Tanah yang memiliki kemiringan
30% berarti pada jarak 100 m perbedaan ketinggiannya adalah 30 m. Tanah miring ataupun
tanah bergelombang jika akan digunakan untuk usaha penanaman jambu mete harus dibuat teras-
teras atau tanggul- tanggul.

PEMBIBITAN TANAMAN JAMBU METE


Pembibitan tanaman jambu mete dapat dilakukan secara generatif atau secara vegetatif.
Pembibitan secara generatif adalah pembibitan yang dilakukan dengan dengan penyemaian biji.
Sedangkan pembibitan secara vegetatif dalah pembibitan yang dilakukan dengan penyambungan
(grafting), pencangkokan (air layering), okulasi (budding), dan perundukan cabang bagian bawah
tanaman (groung layering). Keuntungan pembibitan secara vegetatif adalah ukuran tanaman
seragam, waktu berbuah lebih cepat, dan produksinya lebih tinggi daripada pembibitan dengan
biji.
Pekerjaan pembibitan jambu mete meliputi lima hal, yaitu pembuatan kebun induk, pengadaan
benih, penyiapan lahan pembibitan, penanaman benih dan pemeliharaan di persemaian,
penyambungan serta pemeliharaan bibit.

PENANAMAN DAN PEMELIHARAAN TANAMAN JAMBU METE


A. Penanaman Bibit di Kebun

1. Penentuan Saat Tanam


jadwal tanam yang tepat dilahan kering adalah pada permulaan musim hujan sampai dengan
pertengahan musim hujan, yakni bulan Oktober/November sampai dengan Desember/Januari.
Penanaman di lahan yang beririgasi teknis, saat tanam dapat dilakukan kapan saja karena
kebutuhan air untuk pertumbuhan bibit selama masa pertumbuhannya dapat dicukupi dari air
irigasi.

2. Persiapan Lahan
Penyiapan lahan untuk penanaman jambu mete yang utama adalah pembersihan semak belukar,
sisa-sisa bekas tanaman sebelumnya, pembuatan parit irigasi dan drainase, pembuatan jalan
control, pembuatan jalan angkutan produksi, dan pembrntukan teras-teras bagi lahan miring.

3. Penentuan Jarak Tanam


Jarak tanam yang dianjurkan untuk budi daya tanaman jambu mete adalah sebagai berikut :
a. 6 m X 8 m : Jarak dalam barisan tanam yang membujur arah Barat Timur adalah 6m dan
jarak antar barisan tanam 8 m
b. 8 m X 10 m : Jarak dalam barisan 8 m dan jarak antar barisan tanam 10 m
c. 12 m X 12 m : Jarak dalam barisan 12m dan jaraj antar barisan tanam 12 m.

4. Pembuatan Lubang tanam


Lubang tanam dibuat menurut jarak tanam yang telah ditetapkan. Ukuran lubang tanam adalah
50 cm X 50 cm X 50 cm. Pembuatan lubang tanam dapat dilakukan secara manual atau dengan
peralatan tekhnis.

5. Penanaman
Langkah-langkah penanaman bibit mete di dalam lubang tanam adalah :
a. Lubang tanam ditutup dengan tanah seperti semula, yakni lapisan tanah bagian bawah
dimasukkan ke dalam lubang tanam terlebih dahulu, kemudian menyusul lapisan tanah atas yang
telah dicampur dengan pupuk kandang. Setelah itu, lubang tanm yang telah ditutupbiarkan
selama 2 4 hari sebelum ditanami bibit jambu mete.
b. Buat lubang tanam sebesar kantong polybag yang digunakan untuk pentemaian bibit jambu
mete pada lubang tanam yang telah ditutup tadi. Pembuatan lubang tanam harus tepat di tengah.
c. Masukkan bibit jambu mete beserta tanahnya kedalam lubang tanam dengan melepas kantong
polybag terlebih dahulu, kemudian timbun dengan tanah galian tadi sampai se batas leher akar
sambil ditekan-tekan sedikit agar tanaman dapat berdiri tegak dan kuat.
d. Selesai penanaman, di sekitar tanaman dapat diberi mulsa jerami padi untuk menjaga
kelembapan tanah, kemudian disiram air secukupnya.
6. Waktu Tanam
waktu penanaman bibnit jambu mete yang baik adalah pada pagi hari sebelum pukul 09.00 atau
pada sore hari setelah pukul 15.00. Penanaman bibit jambu mete pada siang hari dapat
menyebabkan kelayuan, bahkan mati.

7. Penyulaman
Penyulaman adalah penggantian tanaman yang rusak akibat serangan hama dan penyakit,
tanaman yang tumbuh kerdil, dan tanaman yang mati. Penyulaman harus segera dilakukan
apabila ada bibit yang pertumbuhannya kurang baik, rusak, atau mati. Bibit sulaman harus
diambil dari bibit cadangan yang memilikiumur sama dengan tanaman yang digatiokan.
Penyulaman untuk tanaman jambu mete masih dapat dilakukan sampai tanaman berumur 2 3
tahun.

B. Pemeliharaan Tanaman

1. Penyiangan
Rumput atau gulma yang tumbuh di areal perkebunan jambu mete sangat mengganggu
pertumbuhan tanaman jambu mete dan pembentukan hasilnya. Penyiangan rumput/gulma yang
sempurna dapat meningkatkan perkembangan tajuk tanaman sehingga tanaman tersebut dapat
mereduksi luas permukaan tanah dan pada saat yang sama dapat meningkatkan produksi
tanaman.

2. Pemupukan
Pemupukan bertujuan memberikan unsure makanan yang dibutuhkan oleh tanaman. Unsur-unsur
makanan yang diperlukan oleh tanaman dikelompokkan dalam dua kelompok yaitu unsur makro
yang terdiri atas nitrogen, phospat, kalium, belerang, magnesium, dan kalsium. Unsuir mikro
terdiri atas molybdenum (Mo), tembaga (Cu), boron (B), seng (Zn), besi (Fe), mangan (Mn) dan
lain-lain.

3. Penyiraman
Air merupakan bahan pelarut sel dan merupakan medium untuk pengangkutan unsure hara dalam
tan ah. Air juga dapat mempertahankan turgor dalam proses transpirasi. Di samping itu, air itu
sendiri unsure hara bagi tanaman.

4. Pemangkasan
Dengan pemangkasan, maka akan terbentuk percabangan yang bagus, tajuk yang luas, dan pohon
yang luas. pemangkasan ini harus dimulai sejak tanaman masih berupa bibit sampai tanaman
berbuah. Pemangkasan tanaman yang masih berupa bibit hanya dilakukan untuk membuang
tunas-tunas sampingnya saja.

5. Perlindungan tanaman
Perlindungan tanaman dari serangan hama dan penyakit pada prinsipnya dapat dilakukan dengan
cara-cara sebagai berikut :
a. Tindakan preventif, yaitu mencegah serangan hama dan penyakit dengan melakukan
pengolahan tanah secara intensif, menanam dengan jarak tanam yang sesuai, penyiraman dengan
air yang dehat, dan penyiangan.
b. Tindakan kuratif, yaitu mengendalikan serangan hama dan penyakit. Dengan
memelihara/menyebarkan musuh alami (predator), membunuh hama secara langsung ,
memangkas bagian tanaman yang terserang hama/penyakit dan membakarnya, atau menyemprot
tanaman dengan obat-obatan pemberantas haman dan penyakit.

PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT


Tanaman jambu mete tidak luput dari serangan hama dan penyakit, beberapa hama yang
menyerang tanaman jambu mete antara lain ulat kipas, kutu daun, penggerek batang dan akar,
pengendaliannya dapat dilakukan dengan memungut ulat-ulat yang berkelompok pada daun, lalu
memusnahkannya dengan menyemprotkan insektisida, memangkas bagian tanaman yang
terserang, serta memoles sekitar permukaan pangkal batang/akar dengan suspensi BMC.
Begitupula dengan penyakit yang menyerang tanaman ini ada beberapa jenis penyakit yang
menyerang seperti layu pada bibit, mati pucuk, busuk kering pada buah dan biji, anthracnosis
pada daun dan lain-lain. Dapat pula dikendalikan dengan cara pengolahan tanah secara intensif,
penyemprotan dengan fungisida medesinffektan benih dan bibit, menanam dengan jarak tanam
yang sesuai serta sanitasi kebun.

PANEN
Panen buah mete umumnya dilakukan dengan memetik buah-buah yang telah masak dipohon
atau memungut buah-buah yang telah gugur di tanah tetapi sudah matang. Pemetikan buah mete
ini tidak dapat dilakukan sekaligus karena buah mete tidak masak secara bersamaan, pemetikan
dapat dilakukan setiap 3 5 selama 2 3 bulan. tewrgantung pada banyaknya buah, buah-buah
yang telah mencapaiu derajat kemasakan yang optimal ditandai dengan penampakan fisik buiah
semu seperti buah semu berwarna merah cerah jingga atau kuning, daging buah semu jika dipijit
sudah agak terasa lunak, dan buah telah berumur 60 70 hari sejak bunga mekar.

PENANGANAN PASCA PANEN

1. Pemisahan buah dari tangkai


Biji mete harus dipisahkan dari buah semunya. Cara memisahkannya biji mete cukup dengan
cara dipuntir kemudian ditaruh di tempat terpisah, setelah itu biji mete tadi dicuci untuk
membersihkan segala kotoran yang menempel.

2. Sortasi dan Grading jambu mete


Biji-biji mete yang telah dipisahkan dari buah semunya harus segera disortasi yaitu pemisahan
antara biji yang baik dan biji mete yang rusak dan sekaligus dilakukan grading yaitu
pengelompokkan biji mete yang b erukuran besar dan kecil. Tujuan keduanya adalah untuk
menyeragamkan ukuran agar memudahkan proses pelembapan, penggorengan dan pemecahan.

3. Pengeringan biji mete


Biji mete yang telah dipetik masih memiliki kadar air sekitar 25%, oleh karena itu biji mete yang
telah di panen tersebut segera dikeringkan untuk mempertahankan kualitas biji. Pengeringan
dapat dilakukan denmgan cara dijemur di bawah panas matahari dengan dihamparkan di lantai
jemur, pengeringan biji mete dilakukan hingga kadar airnya mencapai 5 %.
4. Penyimpanan biji mete gelondong
Biji-biji mete yang telah kering harus segera disimpan dengan baik agar kualitas biji tersebut
tetap baik. hal-hal yang harus diperhatikan dalam menyimpan biji mete gelondong adalah suhu
udara dan kelembapan udara di dalam tempat penuimpanan.

5. Pelembapan biji mete


Biji mete yang telah dikeringkan dan disimpan umumnya memiliki kadar air 5%, biji tersebut
bila akan dipecah untuk diambil kacang metenya harus digoreng terlebih dahulu, namun sebelum
di goring biji mete yang memiliki kadar air rendah harus dinaikkan lagi kadar airnya hingga
batas optimum sekitar 16%, peningkatan kadar air biji mete dilakukan dengan cara pelembapan.
Lama proses pelembapan bervariasi antara 24 48 jam (1 2 hari) tergantung pada
besarnyaukuran biji mete, kadar air dikehendaki,dan proses pelembaban yang digunakan.

6. Pengembalian kacang mete


Kacang mete merupakan bagian yang dikonsumsi. untuk mengambil kacang mete kulit mete
dipecah atau dikupas.pengupasan kulit mete dapat dilakukan secara mekanis,semi mekanis,atau
secara manual.

7. Pengeringan kacang mete


Kacang mete yang telah dipisahkan dari kulitnya dikeringkan lagi hingga kadar air mencapai
sekitar 3%.Pengeringgan kacang mete ini bertujuan untuk memudahkan pengelupasan kulit dari
kacang mete dan mencegah dari serangan jamur,danhama,serta meningkatkan daya tahan.

8. Pengupasan kulit ari


Pengupasan kulit ari kacang mete dilakukan segera setelah pengeringaan.pengupasan kulit ari
kacang mete yang dilakukan secara manual dapat dikerjakan dengan penggesekan menggunakan
jari tangan secara hati-hati atau menggunakan pisau jika sulit dilakukan dengan tangan.

9. Pelembapan mete
Sebelum dikemas kacang mete yang telah dikeringkan dengan kadar air 3% harus dilembabkan
hingga mencapai kadar air 5%.Pelembapan kacang mete dilakukan dengan menyimpannya di
dalam ruang pelembang secara beberapa jam.

10. Pengemasan
untuk mencegah kerusakan kacang mete perlu dikemas dengan baik.pengemasan selain
melindungi kacang mete dari kerusakan serangga,bertujuan pula untuk melindungi kerusakan
mekanis karena penggangkutan untuk kerusakan fisiologis karena pengaruh lingkungan suhu dan
kelembapan.

11. Menyimpan kacang mete.


Dalam penyimpanan ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti ruang gudang
penyimpangan harus selalu bersih,memiliki konstruksi yang kuat,pintu-pintu yang
rapat,memiliki ventilasi,memiliki penerangan,penantaan peti kemas harus disusun secara
teratur,suhu udara dalam gudang di usahakan sel;alu konstan (30oC- 370C).
12. pemasaran hasil
Pasar kacang mete sangat luas mulai dari tingkat rumah tangga hingga tingkat industri makanan.
factor penting dalam memasarkan hasil panen kacang mete adalah mendapatkan harga yang
tinggi. Pemasaran kacang mete dengan jalur pemasaran yang pendek dapat menguntungkan
semua pihak yaitu petani produsen, lembaga pemasaran, dan konsumen.

BUDIDAYA BUAH JAMBU METE ( MEDE )

BUDIDAYA BUAH JAMBU METE ( MEDE )


A. Mengenal Buah Jambu Mete ( Anacardium Accidentale L.)

Jambu monyet atau jambu mede / Jambu Mede (Anacardium occidentale) adalah sejenis
tanaman dari suku Anacardiaceae yang berasal dari Brasil dan memiliki buah yang dapat
dimakan. Yang lebih terkenal dari jambu mede adalah kacang mede, kacang mete atau kacang
mente; bijinya yang biasa dikeringkan dan digoreng untuk dijadikan pelbagai macam penganan.
Secara botani, tumbuhan ini sama sekali bukan anggota jambu-jambuan (Myrtaceae) maupun
kacang-kacangan (Fabaceae), melainkan malah lebih dekat kekerabatannya dengan mangga
(suku Anacardiaceae).Tanaman nnjambu mete termasuk pohon rendah, namun pada keadaan
lingkungan yang tidak menguntungkan tanaman dapat berubah bentuk manjdai semak. Dalam
keadaan normal, tanaman dapat mencapai tinggi 12-20 m bila keadaan lingkungan baik.

Daun bertangkai pendek, berwarna cokelat kehijauan. Bunga tersusun dalam kerangan bunga
(malai) yang terletak ujung-ujung ranting dan ketiak daun.

Jambu mete tidak menghendaki hujan yang berlebihan, terutama pada saat tanaman sedang
berbunga. Tanaman jambu mete dapat tumbuh dan menghasilkan hampir pada semua jenis tanah,
bahkan tanpa pengolahan dan pemupukan. Bijinya diambil untuk dijual.

B. Bibit Buah Jambu Mete

Bibit berasal dari benih. Benih yang akan disemai biasanya telah disimpan paling sediki 2-3
bulan dan paling lama 7-12 bulan, tergantung tempat penyimpanan. Pembibitan biasanya diberi
naungan berupa atap dari anyaman bambu atau tanaman yang tahan dipangkas, misalnya
lamtoro. Benih berkecambah 16-28 hari setelah penaburan. Bibit dipindah di lapangan setelah
berumur 2 bulan, bibit dicabut dari bedengan yang sebelumnya diairi.

C. Cara Penanaman Buah Jambu Mete

Persiapan Lahan
Menentukan letak tanaman di lapangan ditandai dengan ajir-ajir. Pengolahan tanah terbatas
hanya pada tempat-tempat yang akan ditanami. Membuat lubang tanam dengan ukuran 50 x 50 x
50 cm.

Pemindahan Bibit Jambu Mete.

Pemindahan dilakukan dengan cara putaran. Cara putaran menghindari rusaknya akar berlebihan
karena tanah terbawa pada perakaran, sehingga bibit tumbuh baik ditempat baru.

Penanaman.

Bibit hasil putaran segera ditanam pada tempat yang telah disiapkan. Untuk mengurangi
besarnya penguapan, pucuk dan sebagian daun dipotong.

D. Cara Memelihara pohon Buah Jambu Mete

Penyiangan

Pemeliharaan yang intensif dilakukan pada tanaman umur 2-3 tahun karena merupakan masa
kritis. Penyiangan pada tanaman yang masih muda dapat dilakukan secara mekanis dengan
membersihkan tumbuhan pengganggu bersamaan dengan pengolahan tanah secara ringan.

Penyulaman

Penyulaman merupakan suatu tindakan yang penting, untuk mengganti bibit mati.

Pemupukan.

Walaupun tanaman jambu mete dapat berbuah dan menghasilkan di tanah-tanah miskin, tetapi
tetap memerlukan pemupukan.

Pengairan

Pengairan dalam bentuk siraman diberikan pada tanaman muda yang baru dipindah ke lapangan.
Selanjutnya saluran drainase yang lancar dan tidak menggenang.

Pemangkasan

Pemangkasan dilakukan sejak tanaman masih berupa bibit dengan menghilangkan tunas-tunas
samping dan pemangkasan sebelum tanaman berbunga atau masih stadium vegetatif, sehingga
diperoleh pohon yang lurus.

Penjarangan
Dilakukan penjarangan tanaman pada saat-saat tertentu karena pertumbuhan dan perkembangan
tanaman relatif sangat cepat dan adnya produksi yang meningkat pada tanaman umur 15-25
tahun.

E. Cara Panen Buah Jambu Mete

Pemungutan hasil dilakukan bila telah ada buah-buah yang masak. Masaknya buah ditandai
dengan warna cerah, kuning, aau jingga, tergantung varietasnya.

F. Cara Pemungutan Buah Jambu Mete:

3. Cara Lelesan , yaitu memungut buah yang telah jatuh ke tanah, tapi umunya buah sudah lewat
masak.
4. Cara selektif, yaitu memetik buah di pohon yang benar-benar telah masak. Pemetikan dapt
langsung dengan tangan atau dengan bantuan galah yang ujungnya dilengkapi dengan songkok
bambu atau kawat.

Anda mungkin juga menyukai