MATA PELAJARAN
PENDIDIKAN AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI
DAFTAR ISI i
I. PENDAHULUAN
A. Rasional 1
B. Kompetensi yang Diharapakan Setelah Siswa Mempelajari Pendidikan
Agama Hindu dan Budi Pekerti di Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah 2
C. Kompetensi yang Diharapakan Setelah Siswa Mempelajari Pendidikan
Agama Hindu dan Budi Pekerti di Sekolah Menengah Pertama 3
D. Kerangka Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Hindu dan
Budi Pekerti Sekolah Menengah Pertama 4
E. Pembelajaran dan Penilaian
1. Pembelajaran 7
2. Penilaian 12
F. Kontekstualisasi Pembelajaran Sesuai Kondisi Lingkungan dan Siswa 15
-i-
I. PENDAHULUAN
A. Rasional
Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang dapat menghasilkan insan Indonesia yang
produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan
pengetahuan yang terintegrasi. Dalam rangka mewujudkan insan Indonesia tersebut,
proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi siswa untuk berpartisipasi
aktif dalam Agama Hindu, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik
serta psikologis siswa.
Kompetensi, materi, dan pembelajaran Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
dikembangkan melalui pertimbangan kepentingan hidup bersama secara damai dan
harmonis (to live together in peace and harmony). Pembelajaran dilaksanakan
berbasis aktivitas pada kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Penumbuhan dan pengembangan sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran,
pembiasaan, keteladanan, dan pembudayaan untuk mengembangkan karakter siswa
lebih lanjut. Sekolah sebagai taman yang menyenangkan untuk tumbuh
berkembangnya pengetahuan, keterampilan, dan sikap siswa yang menempatkan
pengetahuan sebagai perilaku (behavior), tidak hanya berupa hafalan (verbal).
-1-
bahwa Pendidikan Agama bertujuan untuk berkembangnya kemampuan siswa dalam
memahami, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai Agama yang menyerasikan
penguasaannya dalam ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (Pasal 2 ayat (2).
Sebagai warga negara, umat Hindu memiliki konsep Dharma Negara dan Dharma
Agama, yang telah tertuang dalam pesamuhan agung Parisada Hindu Dharma
Indonesia Tahun 1963, tersurat dan tersirat secara langsung maupun tidak langsung,
mendukung keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), di antaranya:
1. agama Hindu selalu mengajarkan konsep Tri Hita Karana (hubungan harmonis
antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, dan manusia dengan
alam lingkungan);
2. agama Hindu selalu menekankan ajaran Tat Twam Asi (toleransi antar sesama)
bahwa dalam diri manusia memiliki sumber hidup yang sama;
3. agama Hindu selalu menekankan persaudaraan pada semua makhluk (Vasudaiva
Kutumbhakam);
4. agama Hindu selalu menjauhkan diri dari fanatisme sempit, perilaku radikalisme
dan anarkisme yang menyimpang dari nilai-nilai Dharma; dan
5. agama Hindu selalu menekankan ajaran Sula, Dharma dan Satya.
Silabus ini disusun dengan format dan penyajian/penulisan yang sederhana sehingga
mudah dipahami dan dilaksanakan oleh guru. Penyederhanaan format dimaksudkan
agar penyajiannya lebih efisien, tidak terlalu banyak halaman namun lingkup dan
substansinya tidak berkurang, serta tetap mempertimbangkan tata urutan (sequence)
materi dan kompetensinya. Penyusunan silabus ini dilakukan dengan prinsip
keselarasan antara ide, desain, dan pelaksanaan kurikulum; mudah diajarkan oleh
guru (teachable); mudah dipelajari oleh siswa (learnable); terukur pencapainnya
(measurable), dan bermakna untuk dipelajari (worth to learn) sebagai bekal untuk
kehidupan dan kelanjutan pendidikan siswa
Silabus ini merupakan acuan bagi guru dalam melakukan pembelajaran agar siswa
mampu memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang sesuai ajaran agama
Hindu. Silabus ini bersifat fleksibel, kontekstual, dan memberikan kesempatan
kepada guru untuk mengembangkan dan melaksanakan pembelajaran, serta
mengakomodasi keungulan-keunggulan lokal. Atas dasar prinsip tersebut, komponen
silabus mencakup kompetensi dasar, materi pembelajaran, dan kegiatan
pembelajaran. Uraian pembelajaran yang terdapat dalam silabus merupakan alternatif
kegiatan yang dirancang berbasis aktivitas. Pembelajaran tersebut merupakan
alternatif dan inspiratif sehingga guru dapat mengembangkan berbagai model yang
sesuai dengan karakteristik masing-masing mata pelajaran. Dalam melaksanakan
silabus ini guru diharapkan kreatif dalam pengembangan materi, pengelolaan proses
pembelajaran, penggunaan metode dan model pembelajaran, yang disesuaikan
dengan situasi dan kondisi masyarakat serta tingkat perkembangan kemampuan
siswa.
-2-
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti di sekolah diharapkan dapat menjadi
wahana bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar. Pendidikan
Agama Hindu dan Budi Pekerti menekankan pada pemberian pengalaman langsung
untuk mengembangkan kompetensi agar siswa mampu menjelajahi dan memahami
alam sekitar secara ilmiah.
Kompetensi Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti pada jenjang Pendidikan
Dasar dan Menengah Sekolah Menengah Pertama (SMP), yaitu siswa mampu:
-3-
Jenjang Kelas VII Kelas VIII Kelas IX
memahami dan memahami, memahami dan
menjabarkan kitab suci menguraikan dan menguraikan Parwa
SMP Weda, Avatara, Deva, mengetahui sifat-sifat dalam Bhagawadgita,
dan Bhatara, Atman, Sapta Timira, budaya hidup sehat,
Karmaphala, Sad Tri Guna, Panca Asta Aiswarya, Panca
Atatayi, Kepemimpinan Mahabhuta, dan Sejarah Yama dan Nyama
dan Paca Yaj Perkembangan Agama Bratha dan Dasa Mala.
Hindu
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti diberikan sejak SD sampai SMA/SMK
sebagai mata pelajaran, dan nilai-nilainya terintegrasi dalam proses pembelajaran di
sekolah. Nilai-nilai tersebut diperkuat melalui pengkodisian aktivitas siswa di
lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat. Pada sekolah menengah pertama
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti mengembangkan dasar-dasar agama dan
budi pekerti secara rasional.
Kerangka Pengembangan Kurikulum Agama Hindu Dan Budi Pekerti Kelas VII
sampai dengan Kelas IX mengikuti elemen pengorganisasi Kompetensi Dasar, yaitu
Kompetensi Inti.
KOMPETENSI INTI
Kompetensi Kelas VII Kelas VIII Kelas IX
Inti
Menghargai dan Menghargai dan Menghargai dan
KI 1 menghayati ajaran menghayati ajaran menghayati ajaran
agama yang dianutnya agama yang dianutnya agama yang dianutnya
Menunjukkan perilaku Menunjukkan perilaku Menunjukkan perilaku
jujur, disiplin, jujur, disiplin, jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli tanggung jawab, peduli tanggung jawab, peduli
KI 2 (toleransi, gotong (toleransi, gotong (toleransi, gotong
royong), santun, royong), santun, royong), santun,
percaya diri, dalam percaya diri, dalam percaya diri, dalam
berinteraksi secara berinteraksi secara berinteraksi secara
efektif dengan efektif dengan efektif dengan
lingkungan sosial dan lingkungan sosial dan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan alam dalam jangkauan alam dalam jangkauan
pergaulan dan pergaulan dan pergaulan dan
keberadaannya keberadaannya keberadaannya
Memahami Memahami dan Memahami dan
pengetahuan (faktual, menerapkan menerapkan
konseptual, dan pengetahuan (faktual, pengetahuan (faktual,
KI 3 prosedural) konseptual, dan konseptual, dan
berdasarkan rasa ingin prosedural) prosedural)
tahunya tentang ilmu berdasarkan rasa ingin berdasarkan rasa ingin
pengetahuan, tahunya tentang ilmu tahunya tentang ilmu
teknologi, seni, budaya pengetahuan, pengetahuan,
terkait fenomena dan teknologi, seni, budaya teknologi, seni, budaya
kejadian tampak mata terkait fenomena dan terkait fenomena dan
kejadian tampak mata kejadian tampak mata
Mencoba, mengolah, Mengolah, menyaji, Mengolah, menyaji,
dan menyaji dalam dan menalar dalam dan menalar dalam
KI 4 ranah konkret ranah konkret ranah konkret
(menggunakan, (menggunakan, (menggunakan,
mengurai, merangkai, mengurai, merangkai, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan memodifikasi, dan memodifikasi, dan
-4-
membuat) dan ranah membuat) dan ranah membuat) dan ranah
abstrak (menulis, abstrak (menulis, abstrak (menulis,
membaca, menghitung, membaca, menghitung, membaca, menghitung,
menggambar, dan menggambar, dan menggambar, dan
mengarang) sesuai mengarang) sesuai mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari dengan yang dipelajari dengan yang dipelajari
di sekolah dan sumber di sekolah dan sumber di sekolah dan sumber
lain yang sama dalam lain yang sama dalam lain yang sama dalam
sudut pandang/ teori sudut pandang/ teori sudut pandang/ teori
Pengembangan Kompetensi Dasar (KD) tidak dibatasi oleh rumusan Kompetensi Inti
(KI), tetapi disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran, kompetensi, lingkup
materi dan psiko-pedagogi. Kompetensi sikap spiritual dan sosial dicapai melalui
pembelajaran langsung maupun tidak langsung. Pembelajaran langsung (direct
teaching) artinya melalui proses atau kegiatan pembelajaran, sedangkan tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan dan budaya sekolah.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Ruang Lingkup Agama Hindu dan Budi Pekerti Pendidikan Dasar dan Menengah
mengajarkan konsep-konsep yang dapat menumbuhkan keyakinan agama siswa
Konsep-konsep tersebut yakni; Kitab Suci, Tattwa, Sula, Acara, dan Sejarah Agama
Hindu.
Kelima lingkup materi Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti pada Sekolah
Menengah Pertama (SMP) sebagaimana tertuang dalam Kurikulum 2013 meliputi.
1. Pemahaman Kitab Suci Veda sebagai tuntunan hidup, serta memahami parwa-
parwa dalam Kitab Mahbhrata, sehingga dalam menjalankan kehidupan
menjadi lebih baik.
2. Tattwa merupakan pemahaman tentang Sraddha, yakni pemahaman tentang widhi
tattwa melalui pembelajaran Avatara, Deva, dan Bhatara, dan Asta Aiswarya,
memahami Atman yang tertuang dalam kitab Bhagavadgita, Karmaphala sebagai
hukum sebab akibat, sehingga keyakinan kita menjadi lebih percaya dan yakin
akan agamanya.
3. Sula yang penekanannya pada ajaran pengendalian diri dari perilaku Sad
Atatayi, Sapta Timira, Dasa Mala, serta melakukan upaya pengendalian diri
dengan meningkatkan perilaku Panca Yama, dan Nyama Bratha untuk
membentuk karakter, sehingga Tri Gunadalam diri menjadi seimbang.
4. Acara yang penekanannya pada pelaksanaan Paca Yaj dalam kehidupan,
mampu memimpin, mengetahui Panca Mahabhuta, sehingga menciptkan budaya
hidup sehat dalam kitab suci.
5. Sejarah Agama Hindu menekankan pada pengetahuan sejarah perkembangan
Agama Hindu di Asia.
Peta Materi Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti tingkat Sekolah Menengah
Pertama (SMP)
Kelas VII Kelas VIII Kelas IX
Kitab Suci Veda Atman dalam kitab Parwa-parwa dalam kitab
Veda sebagai ajaran Bhagavadgita Mahbhrata
utama umat Hindu Atman sebagai sumber Kedudukan Mahbhrata
Nilai-nilai yang hidup seluruh makhluk dalam Veda
terkandung dalam Sloka-sloka terkait Parva dalam kitab
kitab suci Veda Atman Mahbhrata
-5-
Metode mengajarkan Sifat-Sifat Atman Ceritera perjalanan
kitab suci veda pada Upaya-upaya mengenal pandawa ke surga
masyarakat atman sebagai sumber Mahbhrata dalam
Maharsi penyusun hidup kehidupan sehari-hari
kitab Suci Veda
Avatara, Deva, dan Sapta Timira Budaya hidup sehat
Bhatara Sapta Timira dalam diri Hidup sehat menurut
Avatara, Deva, dan Contoh perilaku Sapta kitab suci Veda
Bhatara sebagai Timira Budaya hidup sehat
bagian dari Sraddha Dampak perilaku Sapta nenurut kitab suci Veda
Hubungan Avatara, Timira Manfaat hidup Sehat
Deva dan Bhatara Ceritera-ceritera terkait dalam kehidupan
dengan Sang Hyang Sapta Timira dalam Penerapan hidup sehat
Widhi kehidupan dalam kehidupan
Perbedaan Avatara, Upaya-upaya
Deva dan Bhatara menghindari Sapta
Ceritera turunya dasa Timira.
Avatara ke dunia
Karmaphala Tri Guna Asta Aiswarya
Karmaphala sebagai Tri Gunadalam diri Kemahakuasaan Sang
bagian dari Sraddha Ciri-ciri Tri Guna dalam Hyang Widhi sebagai
Jenis-jenis diri Asta Aiswarya
Karmaphala Pengaruh Tri Gunapada Sloka dan mantram
Ceritera-ceritera manusia terkait Asta Aiswarya
perilaku Karmaphala Ceritera kemahakuasaan
Ceritera-ceritera terkait
dalam kehidupan Tri Gunadalam Sang Hyang Widhi
Akibat perilaku- kehidupan Upaya menghayati
perilaku Karmaphala Upaya-upaya kemahakuasaan Sang
menyeimbangkan TriHyang Widhi sebagai
Guna Asta Aiswarya
Sad Atatayi Panca Mahabhuta Panca Yama, dan Nyama
Sad atatayi yang harus Paca Mahbhta Brata
dikendalikan sebagai pembentuk alam Panc Yam dan Nyam
Ceritera-ceritera yang semesta Brat sebagai pembentuk
terkait Sad Atatayi Contoh-contoh Paca karakter
Upaya menghindarkan Mahbhta pada alam Penerapan Panc Yam
diri dari akibat Sad semesta. dan Nyam Brat dalam
Atatayi Ceritera-ceritera terkait kehidupan untuk
Sloka-sloka unsur-unsur pembentuk membentuk karakter
kemahakusaan Sang alam semesta Contoh Panc Yam dan
Hyang Widhi Upaya-upaya Nyam Brat dalam
menyelaraskan diri dan masyarakat
alam Ceritera-ceritera perilaku
Panc Yam dan Nyam
Brat
Kepemimpinan Sejarah perkembangan Dasa Mala
Kepemimpinan dalam agama Hindu di Asia Perilaku Dasa Mala yang
ajaran Agama Hindu Ceritera singkat sejarah harus dihidari
Tipologi agama Hindu di Asia Sloka-sloka terkait Dasa
kepemimpinan Hindu Perkembangan Agama Mala dalam Kitab Suci
Contoh-contoh Hindu di Asia Contoh perilaku Dasa
kepemimpinan Hindu Peninggalan-Peninggalan Mala yang harus dihindari
Tokoh-tokoh Hindu Agama Hindu di Asia dalam kehidupan
yang dapat dijadikan Upaya melestarikan Upaya menghindarkan
teladan peninggalan agama diri dari pengaruh Dasa
Hindu Mala
Paca Yaj
Landasan dasar
berYaja dalam agama
Hindu
Bentuk-bentuk Yaja
-6-
Syarat-syarat Yaja
yang Satwika dalam
kitab suci
Contoh-contoh
pelaksanaan Yaja
dalam masyarakat
1. Pembelajaran
a. Pendekatan Saintifik
-7-
dalam agar melakukan transisi secara efektif dan efisien.
kelompok-
kelompok
belajar
Membimbing Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat
kelompok siswa mengerjakan tugas.
bekerja dan
belajar
Evaluasi Guru mengevaluasi hasil kerja siswa tentang materi yang
telah dipelajari atau masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil kerjanya
Memberikan Guru mecari cara untuk menghargai upaya atau hasil
penghargaan belajar individu maupun kelompok
Sumber: (Rusman: 2014:211)
-8-
Langkah- Aktivitas guru
langkah
Tahap 1 Guru menyajikan masalah nyata kepada siswa.
Orientasi
terhadap
masalah
Tahap 2 Guru memfasilitasi siswa untuk memahami masalah
Organisasi nyata yang telah disajikan, yaitu mengidentifikasi apa
belajar yang mereka ketahui, apa yang perlu mereka ketahui, dan
apa yang perlu dilakukan untuk menyelesaikan masalah.
Siswa berbagi peran/tugas untuk menyelesaikan masalah
tersebut.
Tahap 3 Guru membimbing siswa melakukan pengumpulan
Penyelidikan data/informasi (pengetahuan, konsep, teori) melalui
individual berbagai macam cara untuk menemukan berbagai
maupun alternatif penyelesaian masalah.
kelompok
Tahap 4 Guru membimbing siswa untuk menentukan
Pengembanga penyelesaian masalah yang paling tepat dari berbagai
n dan alternatif pemecahan masalah yang siswa temukan.
penyajian hasil Siswa menyusun laporan hasil penyelesaian masalah,
penyelesaian misalnya dalam bentuk gagasan, model, bagan, atau
masalah Power Point slides.
Tahap 5 Guru memfasilitasi siswa untuk melakukan refleksi
Analisis dan atau evaluasi terhadap proses penyelesaian masalah
evaluasi yang dilakukan.
proses
penyelesaian
masalah
Sumber: Modul Pelatihan K13 Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
Direktorat PSMP Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2016;49)
-9-
dengan hasil
Sumber: Modul Pelatihan Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
Direktorat PSMP Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2016;52)
Abad 21 membawa kita pada perubahan yang signifikan maka diperlukan juga
keterampilan yang memadai pada abad 21 (21st Century Skills) adalah (1)
keterampilan hidup dan berkarir (life and career skills), (2) Keterampilan belajar
dan inovasi (learning and innovation skills), dan (3) Keterampilan literasi
informasi, media dan teknologi (Information media and technology skills).
Keterampilan hidup dan berkarir (life and career skills) meliputi (a) fleksibilitas
dan adaptabilitas (flexibility and adaptability), (b) inisiatif dan mengatur diri
sendiri (initiative and self-direction), (c) interaksi sosial dan budaya (social and
crosscultural interaction), (d) produktivitas dan akuntabilitas (productivity and
accountability).
Keterampilan belajar dan inovasi (learning and innovation skills) meliputi (a)
berpikir kritis dan mengatasi masalah (critical thinking and problem solving), (b)
komunikasi dan kolaborasi (communication and collaboration), (c) kreativitas
dan inovasi (creativity and innovation).
Keterampilan literasi informasi, media dan teknologi (information media and
technology skills) meliputi (a) literasi informasi (information literacy), (b) literasi
medi (media literacy) dan (c) literasi ICT (information and communication
technology literacy
- 10 -
Keterampilan Abad 21
- 11 -
c. Metode Dharma Tula atau metode diskusi adalah metode mengajar
dengan melibatkan dua atau lebih siswa, untuk berinteraksi, seperti saling
bertukar pendapat dan saling mempertahankan pendapat dalam pemecahan
masalah sehingga didapatkan kesepakatan di antara mereka. Metode
Dharma Tula digunakan untuk memberikan kesempatan kepada siswa
yang memiliki kecerdasan yang berbeda-beda. Dengan menggunakan
strategi Dharma Tula, siswa dapat memberikan kontribusi dalam
pembelajaran.
d. Metode Dharma Yatra atau karya wisata adalah metode pembelajaran
dengan mengajak siswa mengunjungi suatu tempat guna menambah
wawasan peserta didik, kemudian membuat laporan dan membukukan
hasil kunjungan tersebut dalam bentuk tugas. Mengunjungi tempat-tempat
suci atau pergi ke tempat-tempat yang dianggap terkait perkembangan
Agama Hindu. Strategi Dharma Yatra baik digunakan pada saat
menjelaskan materi tempat suci, hari suci, budaya, dan sejarah
perkembangan Agama Hindu.
e. Metode Dharma Shanti adalah metode pembelajaran untuk menanamkan
sikap saling asah, saling asih, dan saling asuh yang penuh dengan rasa
toleransi. Metode Dharma Shanti dalam pembelajaran memberikan
kesempatan kepada siswa, untuk saling mengenali temannya, sehingga
menumbuhkan rasa saling menyayangi.
f. Metode Dharma Sadhana adalah metode pembelajaran untuk
menumbuhkan kepekaan sosial siswamelalui pemberian atau pertolongan
yang tulus ikhlas dan mengembangkan sikap berbagi kepada sesamanya
2. Penilaian
1) Sikap spiritual
Penilaian sikap spiritual (KI-1) antara lain: (1) ketaatan melakukan
sembahyang (puja Tri sandhya); (2) berperilaku sopan dan santun; (3)
berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan (makan, tidur,
bepergian); dan (4) toleransi dalam beribadah; (5) konsentrasi/sadar
penuh (duduk hening sebelum dan sesudah pembelajaran, serta
konsentrasi saat proses pembelajaran).
2) Sikap Sosial
Penilaian sikap sosial (KI-2) meliputi: (1) jujur, yaitu perilaku yang
didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu
dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan; (2) disiplin,
yaitu tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada
berbagai ketentuan dan peraturan; (3) tanggung jawab, yaitu sikap dan
perilaku siswa untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang
seharusnya dilakukan terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan,
negara dan Tuhan Yang Maha Esa; (4) santun, yaitu perilaku hormat
pada orang lain dengan bahasa yang baik; (5) peduli, yaitu sikap dan
- 12 -
tindakan yang selalu ingin memberi bantuan kepada orang lain atau
masyarakat yang membutuhkan; (6) menghargai, maksudnya menghargai
pendapat orang lain dan berbagai perbedaan yang ada; (7) percaya diri, yaitu
suatu keyakinan atas kemampuannya sendiri untuk melakukan kegiatan
atau tindakan; (8) tekun, yaitu sikap dan perilaku siswa yang selalu
berusaha melakukan tugas dengan sungguh-sungguh; (9) mandiri, yaitu
perilaku yang dapat mengatur dirinya sendiri tanpa harus selalu
diingatkan; dan (10) kerjasama, yaitu perilaku siswa yang
memperlihatkan semangat kebersamaan.
b. Penilaian Pengetahuan
c. Penilaian Keterampilan
- 13 -
kinerja, penilaian proyek, atau portofolio. Penentuan teknik penilaian
didasarkan pada karakteristik kompetensi keterampilan yang hendak diukur.
Penilaian keterampilan dimaksudkan untuk mengetahui penguasaan
pengetahuan siswadapat digunakan untuk mengenal dan menyelesaikan
masalah dalam kehidupan sesungguhnya (dunia nyata). Penilaian
keterampilan menggunakan angka dengan rentang skor 0 sampai dengan 100
dan deskripsi. Teknik penilaian yang digunakan sebagai berikut.
1) Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja merupakan penilaian yang meminta siswa untuk
melakukan suatu tugas pada situasi yang sesungguhnya dengan
mengaplikasikan atau mendemonstrasikan pengetahuan dan
keterampilan yang dibutuhkan. Pada penilaian kinerja, penekanan
penilaiannya dapat dilakukan pada proses atau produk. Penilaian
kinerja yang menekankan pada produk disebut penilaian produk,
sedangkan penilaian kinerja yang menekankan pada proses disebut
penilaian praktik (praktik). Penilaian praktik, misalnya; memainkan alat
musik, melakukan pengamatan suatu objek dengan menggunakan
mikroskop, mekidung/menyanyi, bermain peran, menari, dan
sebagainya. Penilaian produk, misalnya: poster, kerajinan, puisi, dan
sebagainya.
2) Penilaian Proyek
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas
yang harus diselesaikan dalam periode / waktu tertentu. Tugas tersebut
berupa rangkaian kegiatan mulai dari perencanaan, pengumpulan data,
pengorganisasian, pengolahan, penyajian data, dan pelaporan.
Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman,
kemampuan pengumpulan data, kemampuan mengaplikasikan,
kemampuan inovasi dan kreativitas serta kemampuan
menginformasikan siswa pada muatan tertentu secara jelas.
3) Penilaian Portofolio
Portofolio dapat berupa kumpulan dokumen dan teknik penilaian.
Portofolio sebagai dokumen merupakan kumpulan dokumen yang berisi
hasil penilaian prestasi belajar, penghargaan, karya siswa dalam bidang
tertentu yang bersifat reflektif-integratif dalam kurun waktu tertentu.
Pada akhir periode, portofolio tersebut diserahkan kepada guru pada
kelas berikutnya dan orang tua sebagai bukti otentik perkembangan
siswa.
- 14 -
Penilaian keterampilan mencakup dua aspek yaitu keterampilan abstrak
dan keterampilan konkret. Keterampilan abstrak adalah bentuk
keterampilan belajar berupa kemampuan dalam hal mengamati,
menanya, mengumpulkan informasi/data, menalar/mengasosiasi, dan
mengomuniksikan. Keterampilan konkret adalah kemampuan persepsi,
dan gerak yang dapat diamati seperti: (1) memberi penghormatan
(salam panganjali), (2) melakukan Puja Tri Sandhya (3) Dainika
Upasana (menghafalkan mantra sehari-hari); Dharmagita (mekidung,
bhajan, kirtan), (4) membuat puisi, (5) keterampilan bercerita, (6)
menata sarana dan prasarana sembahyang, (7) melantunkan sloka-sloka,
(8) berdarma wacana, dan (9) bermeditasi dan berjapa.
Indonesia sebagai negara kesatuan yang terdiri atas berbagai suku bangsa, agama,
budaya, ras, dan kelas sosial merupakan kekayaan yang patut disyukuri dan dipelihara
agar tetap menjadi sumber kekuatan. Jika tidak disikapi dengan bijak, keberagaman
itu dapat menjadi sumber konflik. Oleh karena itu, berbagai kearifan lokal yang telah
mengakar di masyarakat harus dipelihara dan dikembangkan sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui Pendidikan Agama Hindu
dan Budi Pekerti dengan tetap memperhatikan nilai-nilai agama Hindu, toleran,
demokratis, multikultural, dan berwawasan kebangsaan.
Pembelajaran Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti sesuai ruang lingkup aspek
materi yang diajarkan harus mampu menumbuhkan sikap nasionalisme, mampu
berkomitmen, berkontribusi, dan mampu merancang cita-citanya sehingga berhasil
dalam hidup berdasarkan Dharma Agama (aturan agama) dan Dharma Negara
(aturan negara).
- 15 -
dalam Kurikulum 2103 juga memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
sebagai media dan sumber belajar.
Pemanfaatan Teknologi, Imformasi dan komunikas (TIK) mendorong siswa dalam
mengembangkan kreativitas dan berinovasi serta meningkatkan pemahaman dan
pengetahuan Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti.
- 16 -
II. KOMPETENSI DASAR, MATERI POKOK, DAN PEMBELAJARAN
A. Kelas VII
Alokasi waktu: 3 jam pelajaran/minggu
- 17 -
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran
Karmaphala sebagai Karmaphala Karmaphala sebagai hukum sebab
hukum sebab akibat sebagai akibat dalam ajaran agama Hindu
dalam ajaran agama hukum sebab Meyakini karmaphala sebagai hukum
Hindu akibat dalam sebab akibat untuk mencapai surga,
2.3 menunjukkan konsep ajaran agama neraka, dan atau Moksa
Karmaphala sebagai Hindu Mengamati berbagai tindakan teman
hukum sebab akibat dilingkungan sekolah, rumah, dan
dalam ajaran agama mengamati tindakan keluarga yang
Hindu dapat mengakibatkan Karmapala baik
3.3 menjabarkan konsep dan Karmapala buruk.
Karmaphala sebagai Mempresentasikan hasil diskusi di
hukum sebab akibat depan kelas penuh dengan percaya
dalam ajaran agama diri
Hindu Menceritakan kembali konsep
4.3 menyajikan konsep Karmaphala sebagai hukum sebab
Karmaphala sebagai akibat dalam ajaran agama Hindu
hukum sebab akibat
dalam ajaran agama
Hindu
Siswa mampu: Membaca buku teks atau sumber lain
1.4 menghargai orang yang Sad Atatayi yang relevan tentang Sad Atatayi
dapat menghindari sebagai sebagai perbuatan yang harus
ajaran Sad Atatayi perbuatan dihindari
dalam kehidupan yang harus Mengamati dan mengidentifikasi
sehari-hari dihindari bagian-bagian Sad Atatayi
2.4 menghargai hak orang Mencermati beberapa artikel yang
lain sebagai wujud berkaitan dengan cerita-cerita Sad
pengendalian diri untuk Atatayi
menghindari perilaku Menyaksikan tayangan video yang
Sad Atatayi berkaitan dengan perilaku Sad
3.4 memahami Sad Atatayi Atatayi
sebagai perbuatan yang Mendiskusikan materi yang berkaitan
harus dihindari dalam dengan cara mengendalikan Sad
kehidupan Atatayi sebagai perilaku yang harus
4.4 menyajikan ceritera dikendalikan
singkat perilaku terkait Melaporkan secara tertulis upaya-
ajaran Sad Atatayi upaya mengendalikan diri dari
yang harus dihindari perilaku Sad Atatayi
Siswa mampu: Menghargai perilaku pemimpin yang
1.5 menghayati Konsep bertanggung jawab sesuai konsep
kepemimpinan dalam kepemimpina agama Hindu
konsep agama Hindu n dalam Membaca buku teks atau sumber lain
2.5 menghargai perilaku agama Hindu yang relevan tentang Konsep
pemimpin yang kepemimpinan dalam agama Hindu
bertanggung jawab Menyaksikan tayangan video yang
sesuai konsep agama berkaitan dengan kepemimpinan
Hindu Hindu
3.5 menjelaskan konsep Menyampaikan laporan secara tertulis
kepemimpinan dalam tentang contoh-contoh kepemimpinan
agama Hindu Hindu dalam
4.5 menyajikan tipologi
kepemimpinan dalam
konsep Hindu
Siswa mampu: Membaca buku teks atau sumber lain
1.6 menghayati ajaran Paca Kualitas yang relevan tentang Kualitas Paca
Yaj yang berkualitas Paca Yaj Yaj dalam kehidupan
dalam kehidupan dalam Mengamalkan Yaj yang berkualitas
sehari-hari kehidupan dalam kehidupan sehari-hari
2.6 disiplin mengamalkan Menyaksikan tayangan video salah
Paca Yaj yang satu contoh kegiatan pelaksanaan
berkualitas dalam
- 18 -
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran
kehidupan sehari-hari Yaja di masyarakat
3.6 memahami kualitas Mencari tahu/informasi dengan
Paca Yaj dalam mewawancarai beberapa narasumber
kehidupan di lingkungan sekolah yang berkaitan
4.6 menyajikan contoh dengan landasan dan contoh
Panca Yaj yang pelaksanaan Yaja
tergolong Tamasika, Menyapaikan hasil telaahnya secara
Rajasika, dan Sattwika lisan tentang Kualitas Paca Yaj
dalam kehidupan
B. Kelas VIII
Alokasi waktu: 3 jam pelajaran/minggu
Kompetensi
Materi Pokok Pembelajaran
Dasar
Siswa mampu: Membaca buku teks atau sumber
1.1 menghayati sifat-sifat Sifat-sifat lain yang relevan tentang sifat-sifat
Atman yang tertuang Atman yang Atman yang tertuang dalam kitab
dalam kitab Bhaga- tertuang dalam Bhagavadgita
vadgita kitab Menghargai perilaku rasa ingin tahu
2.1 disiplin menghayati Bhagavadgita tentang sifat-sifat Atman yang
sifat-sifat Atman tertuang dalam kitab Bhagavadgita
yang tertuang dalam Mengamati tayangan video yang
kitab Bhagavadgita berkaitan dengan pembacaan sloka-
3.1 memahami sifat-sifat sloka dalam kitab Bhagadgita
Atman yang tertuang Mengupulkan data dengan mencari
dalam kitab Bhaga- artikel-artikel tentang Atman sebagai
vadgita sumber hidup, seluruh makhluk
4.1 menggambarkan Menyampaikan hasil telaahnya
sifat-sifat Atman secara lisan di depan kelas tentang
yang tertuang dalam Atman sebagai sumber hidup
kitab Bhaga-vadgita
Siswa mampu: Membaca buku teks atau sumber
1.2 menghargai seseorang Sapta Timira lain yang relevan tentang Sapta
yang dapat sebagai Timira sebagai perilaku yang harus
mengendalikan diri perilaku yang dikendalikan dalam kehidupan
dari perilaku Sapta harus Menyimak penjelasan guru tentang
Timira dikendalikan Sapta Timira sebagai perilaku yang
2.2 menghargai orang dalam harus dikendalikan dalam kehidupan
lain untuk kehidupan Menceritakan Sapta Timira sebagai
mengendalikan diri perilaku yang harus dikendalikan
dari perilaku Sapta dalam kehidupan
Timira
3.2 memahami Sapta
Timira sebagai
perilaku yang harus
dikendalikan dalam
kehidupan
- 19 -
Kompetensi
Materi Pokok Pembelajaran
Dasar
4.2 menguraikan Sapta
Timira sebagai
perilaku yang harus
dikendalikan dalam
kehidupan
Siswa mampu: Membaca buku teks atau sumber
1.3 menghayati ajaran Tri Konsep Tri lain yang relevan dengan konsep Tri
Gunadalam Guna dalam Guna dalam kehidupan
mengharmonisasi kehidupan Menghargai seseorang yang dapat
kehidupan beragama mengendalikan ajaran Tri Guna
2.3 menghargai dalam menjalankan kehidupan
seseorang yang dapat beragama
mengharmoniskan Mengamati dan mengidentifikasi
diri dari ajaran Tri bagian-bagian dan pengaruh Tri
Guna Guna dalam kehidupan
3.3 mengetahui konsep Mencari tahu/informasi dengan
Tri Gunadalam mewawancarai beberapa narasumber
kehidupan di lingkungan sekolah terkait
4.3 menyajikan konsep pengaruh Tri Guna dalam kehidupan
Tri Gunadalam Menyajikan hasil laporan di depan
kehidupan kelas terkait konsep Tri Guna dalam
kehidupan dengan penuh tanggung
jawab
Siswa mampu: Membaca buku teks atau sumber
1.4 menghayati ajaran Ajaran Panca lain yang relevan dengan Ajaran
Panca Mahabhuta Mahabhuta Panca Mahabhuta sebagai unsur
sebagai unsur sebagai unsur pembentuk alam semesta
pembentuk alam pembentuk Menghargai perilaku disiplin dalam
semesta alam semesta melestarikan alam semesta yang
2.4 menghargai perilaku terbentuk dari unsur-unsur Panca
disiplin dalam Mahabhuta
melestarikan alam Mengamati tentang contoh-contoh
semesta yang Paca Mahbhta pada alam
terbentuk dari unsur semesta
Panca Mahabhuta Membuat laporan/bahan paparan
3.4 memahami ajaran dari hasil kesimpulan diskusi
Panca Mahabhuta Mempresentasikan laporan/ bahan
sebagai unsur paparan yang telah dibuat terkait
pembentuk alam ajaran Panca Mahabhuta sebagai
semesta unsur-unsur pembentuk alam
4.4 menguraikan ajaran semesta
Panca Mahabhuta
sebagai unsur-unsur
pembentuk alam
semesta
Siswa mampu: Membaca buku teks atau sumber
1.5 menghargai Sejarah lain yang relevan tentang sejarah
perkembangan perkembangan perkembangan agama Hindu di Asia
sejarah agama Hindu agama Hindu Mengamati peninggalan-
di Asia di Asia peninggalan agama Hindu di Asia
2.5 menghargai melalui berbagai sumber
peninggalan sejarah Menyimak penjelasan guru tentang
perkembangan agama sejarah perkembangan agama Hindu
Hindu di Asia di Asia
3.5 menguraikan sejarah Mengumpulkan data dengan
perkembangan agama wawancara beberapa narasumber
Hindu di Asia tentang perkembangan Agama
4.5 menceriterakan Hindu di Asia
secara singkat sejarah Menyimpulkan hasil wawancaranya
- 20 -
Kompetensi
Materi Pokok Pembelajaran
Dasar
perkembangan agama tentang perkembangan Agama
Hindu di Asia Hindu di Asia
menceriterakan secara singkat
sejarah perkembangan agama
Hindu di Asia
C. Kelas IX
Alokasi waktu: 3 jam pelajaran/minggu
Kompetensi
Materi Pokok Pembelajaran
Dasar
Siswa mampu: Membaca buku teks atau sumber
1.1 menghayati ceritera Isi parwa- lain yang relevan dengan Isi parwa-
Mahbhrata sebagai parwa dalam parwa dalam Kitab Mahbhrata
tuntunan hidup Kitab Mengumpulkan data/informasi
2.1 disiplin dalam Mahbhrata dengan mencari artikel tentang
menghayati kitab kedudukan Mahbhrata dalam
Mahbhrata sebagai Veda
tuntunan hidup Mengumpulkan data lanjutan terkait
3.1 menguraikan isi dengan Isi parwa-parwa dalam Kitab
parwa-parwa dalam Mahbhrata
Kitab Mahbhrata Menyajikan ceritera singkat parwa-
4.1 menyajikan ceritera parwa dalam kitab Mah-bhrata
singkat parwa-parwa
dalam kitab Mah-
bhrata
Siswa mampu:
1.2 menghargai budaya Budaya hidup Membaca buku teks atau sumber
hidup sehat dalam sehat dari sudut lain yang relevan tentang budaya
kehidupan sehari-hari pandang kitab hidup sehat dari sudut pandang kitab
sesuai ajaran Kitab suci Veda suci Veda
Suci Veda Menyimak penjelasan guru tentang
2.2 berperilaku budaya budaya hidup sehat dari sudut
hidup sehat dalam pandang kitab suci Veda
kehidupan sehari-hari Mengamati budaya hidup sehat
sesuai ajaran Kitab nenurut kitab suci Veda di
Suci Veda lingkungan sekolah dan rumah
3.2 memahami budaya Mencari artikel berkaitan dengan
hidup sehat dari sudut hidup sehat
pandang kitab suci Menyampaikan hasil diskusinya
Veda tentang penerapan hidup sehat dalam
4.2 menyajikan contoh kehidupan melalui laporan tertulis
budaya hidup sehat
dari sudut pandang
kitab suci Veda
Siswa mampu:
1.3 menghayati Kemahakuasaa Membaca buku teks atau sumber
kemahakuasaan Sang n Sang Hyang lain yang relevan tentang
- 21 -
Kompetensi
Materi Pokok Pembelajaran
Dasar
Hyang Widhi sebagai Widhi sebagai Kemahakuasaan Sang Hyang Widhi
Asta Aiswarya Asta Aiswarya sebagai Asta Aiswarya
2.3 disiplin menghayati Membiasakan berdisiplin diri untuk
kemahakuasaan Sang selalu bersyukur akan kemahakuasan
Hyang Widhi sebagai Sang Hyang Widhi dalam konsep
Asta Aiswarya Asta Aiswarya
3.3 memahami Mencermati dengan mendengarkan
kemahakuasaan Sang sloka dan mantram terkait Asta
Hyang Widhi sebagai Aiswarya
Asta Aiswarya Mengumpulkan data/informasi
4.3 menguraikan dengan mewawancarai beberapa
kemahakuasaan Sang narasumber di lingkungan sekolah
Hyang Widhi sebagai berkaitan Asta Aiswarya
Asta Aiswarya Menyimpulkan hasil diskusi tentang
Asta Aiswarya dan cerita
kemahakuasaan Sang Hyang Widhi
Mengomunikasikan ceritera
kemahakuasaan Sang Hyang Widhi
sebagai Asta Aiswarya
Siswa mampu:
1.4 menghayati ajaran Ajaran Panca Membaca buku teks atau sumber
Panca Yama, dan Yama, dan lain yang relevan tentang ajaran
Nyama Bratha untuk Nyama Brata Panca Yama, dan Nyama Brata
membentuk karakter untuk untuk membentuk karakter
dalam rangka membentuk Mengamati dan mengidentifikasi
pembentukan jati diri karakter bagian-bagian Panca Yama dan
2.4 berperilaku disiplin Panca Nyama Brata
dalam menjalankan Mencari informasi dengan
ajaran Panca Yama, mewawancarai beberapa narasumber
dan Nyama Bratha di lingkungan sekolah yang
untuk membentuk berkaitan dengan ajaran Panca Yama
karakter dalam dan Nyama Brata
rangka pembentukan Menyimpulkan data hasil diskusinya
jati diri tentang contoh Panc Yam dan
3.4 memahami ajaran Nyam Brat dalam Masyarakat
Panca Yama, dan Menyajikan contoh Panca Yama,
Nyama Bratha untuk dan Nyama Bratha untuk
membentuk karakter membentuk karakter dalam rangka
4.4 menyajikan contoh pembentukan jati diri
Panca Yama, dan
Nyama Bratha untuk
membentuk karakter
dalam rangka
pembentukan jati diri
Siswa mampu:
1.5 menghayati contoh Perilaku Dasa Membaca buku teks atau sumber
perilaku Dasa Mala Mala yang lain yang relevan tentang Perilaku
yang harus dihindari harus dihindari Dasa Mala yang harus dihindari
2.5 berperilaku jujur dalam dalam kehidupan
dalam berpikir, kehidupan Mengamati lingkungan sekolah dan
berkata, dan berbuat keluarga tentang upaya
untuk menghindari menghindarkan diri dari pengaruh
perilaku Dasa Mala Dasa Mala
dalam kehidupan Mengumpulkan data tentang contoh
3.5 mengurai-kan perilaku Dasa Mala yang harus
perilaku Dasa Mala dihindari dalam kehidupan melalui
yang harus dihindari gambar-gambar
dalam kehidupan Menceritakan contoh perilaku Dasa
4.5 menyajikan contoh Mala yang harus dihindari
- 22 -
Kompetensi
Materi Pokok Pembelajaran
Dasar
perilaku Dasa Mala
yang harus dihindari
- 23 -
III. MODEL SILABUS SATUAN PENDIDIKAN
A. Kelas VII
Alokasi waktu: 3 jam pelajaran/minggu
- 24 -
B. Kelas VIII
Alokasi waktu: 3 jam pelajaran/minggu
Kompetensi Materi Pokok dan Penilaian
Kegiatan Pembelajaran
Dasar Materi Pembelajaran
Siswa mampu: Sikap:
1.1 menghayati Sifat-sifat Atman Membaca buku teks Penilaian diri
sifat-sifat yang tertuang dalam pendidikan agama Hindu (self assessment)
Atman yang kitab Bhagavadgita dan budi pekerti kelas VIII, dalam
tertuang Atman sebagai tentang Kitab mensyukuri
dalam kitab sumber hidup Bhagavadgita anggota
Bhaga- seluruh Makhluk Mengamati tayangan video tubuhnya untuk
vadgita Sloka-sloka yang berkaitan dengan menghargai
2.1 disiplin terkait Atman pembacaan sloka-sloka ciptan tuhan.
menghayati Sifat-sifat Atman dalam kitab Bhagadgita
sifat-sifat Upaya-upaya Mendengarkan sloka-sloka Mencatat
Atman yang mengenal atman terkait Atman dalam kitab kejadian-
tertuang sebagai sumber suci agama Hindu kejadian yang
dalam kitab hidup Mengajukan pertanyaan terjadi terkait
Bhaga- tentang sifat-sifat Atman dengan perilaku
vadgita dalam kitab suci agama rasa ingin tahu
3.1 memahami Hindu tentang sifat-sifat
sifat-sifat Mengupulkan data dengan Atman kitab
Atman yang mencari artikel-artikel Bhagavadgita.
tertuang tentang Atman sebagai dalam (Penilaian
dalam kitab sumber hidup, seluruh jurnal /anecdotal
Bhaga- makhluk record)
vadgita Mempraktekan cara Penilaian teman
4.1menggambark menghargai perilaku rasa sebaya (peer
an sifat-sifat ingin tahu teman tentang assessment)
Atman yang sifat-sifat Atman yang
tertuang tertuang dalam kitab Pengetahuan:
dalam kitab Bhagavadgita Pendidik
Bhaga-
Menganalisis sloka-sloka memberikan
vadgita pertanyaan baik
terkait Atman dalam kitab
suci agama Hindu secara lisan dan
Menyampaikan hasil tertulis tentang
telaahnya secara lisan di Pengertian
depan kelas tentang Atman Atman dan
sebagai sumber hidup sifat-sifat Atman
Menceritakan kembali Penugasan
tentang sifat-sifat Atman Keterampilan:
yang tertuang dalam kitab Persiapan,
Bhagavadgita disertai pengumpulan
dengan contoh. data, pengolahan
data dan
pelaporan yang
dibimbing
pendidik tentang
Siswa diminta
mecari artikel di
Koran, majalah,
selebaran tentang
atman.
Pendidik
meminta siswa
melakukan
wawancara pada
sulinggih dan
tokoh tentang
hubungan Atman
- 25 -
Kompetensi Materi Pokok dan Penilaian
Kegiatan Pembelajaran
Dasar Materi Pembelajaran
dengan
Brahman.
C. Kelas IX
Alokasi waktu: 3 jam pelajaran/minggu
Penilaian teman
sebaya (peer
assessment)
Pengetahuan:
Pendidik
memberikan
pertanyaan baik
secara lisan dan
tertulis tentang
ceritera
Mahabharata
sebagai ceritera
kepahlawanan
dalam agama
Hindu,
menceriterakan
ceritera singkat
parwa-parwa
dalam
- 26 -
Kompetensi Materi Pokok dan Penilaian
Kegiatan Pembelajaran
Dasar Materi Pembelajaran
Mahabharata
Penugasan
Keterampilan:
Persiapan,
pengumpulan
data, pengolahan
data dan
pelaporan yang
dibimbing
pendidik tentang
tentang ceritera
Mahabharata
sebagai ceritera
kepahlawanan
dalam agama
Hindu,
menceriterakan
ceritera singkat
parwa-parwa
dalam
Mahabharata
Siswa diminta
untuk membuat
kliping tentang
tokoh-tokoh
dalam ceritera
Mahabharata.
Unjuk kerja:
Menceriterakan
kembali hasil
kesimpulan yang
telah disepakati
bersama terkait
tentang tentang
ceritera
Mahabharata
sebagai ceritera
kepahlawanan dalam
agama Hindu,
menceriterakan
ceritera singkat
parwa-parwa dalam
Mahabharata
- 27 -
IV. MODEL RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menunjukan perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, peduli (toleran, gotong
royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji berbagai hal dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan dari berbagai sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
- 28 -
agama Hindu 3.3.4 Menyebutkan contoh bagian-bagian Karmaphala
dan seterusnya ...
4.3. Menguraikan konsep 4.3.1 Menceritakan dampak akibat perbuatan baik dan
Karmaphala sebagai hukum tidak baik
sebab akibat dalam ajaran 4.3.2 Menceritakan bagian-bagian Karmaphala
agama Hindu 4.3.3 Membedakan bagian-bagian Karmaphala
4.3.3 Menceritakan contoh bagian-bagian Karmaphala
dan seterusnya ...
C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran siswa dapat:
1. Menjelaskan pemahaman konsep Karmaphala
2. Menyebutkan bagian-bagian Karmaphala
3. Menceritakan dampak akibat perbuatan baik dan tidak baik
4. Menceritakan uraian bagian-bagian Karmaphala
5. Meyakini konsep Karmaphala dengan cara selalu menumbuhkan sikap untuk berpikir
yang baik
6. Menerima konsep Karmaphala melalui penumbuhkan Sikap untuk selalu berkata yang
baik
7. Menunjukan sikap menghargai pendapat orang lain dalam diskusi
8. Menunjukan perilaku jujur
Pertemuan kedua
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran siswa dapat:
1. Menguraikan bagian-bagian Karmaphala
2. Menyebutkan contoh bagian-bagian Karmaphala
3. Membedakan bagian-bagian Karmaphala
4. Menceritakan contoh bagian-bagian Karmaphala
5. Menerima ajaran Karmaphala dengan cara menumbuhkan Sikap untuk selalu
berperilaku yang baik
6. Mematuhi ajaran Karmaphala dengan cara selalu menghindari Asubakarma
7. Menunjukan perilaku peduli dan bertanggungjawab
8. Menunjukan sikap percaya diri untuk selalu berbuat baik
D. Materi Pembelajaran
1. Materi Reguler Pembelajaran Reguler
Konsep Karmaphala sebagai hukum sebab akibat dalam ajaran agama Hindu
a. Konsep pengertian karmaphala
b. Bagian-bagian karmaphala
c. Karmaphala sebagai hukum sebab akibat
2. Materi Pembelajaran Pengayaan
Membaca buku Panca Sraddha
3. Materi Pembelajaran Remedial
Karmaphala sebagai hukum sebab akibat
- 29 -
F. Media dan Bahan
1. Media
a. Gambar terkait Karmaphala
b. Laptop dan infocus
c. LKS
2. Alat dan Bahan
a. Kertas warna
b. Kertas HVS
G. Sumber Belajar
1. Sugita, Ida Made, 2016. Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Kelas VII, Jakarta,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
2. Parbhasan, I Nyoman. 2009. Panca raddh . Denpasar: Widya Dharma.
3. Puja, Gde, 2004, Bhagavadgita, Surabaya, Paramita.
H. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama: 3 JP
a. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
1) Guru mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan, dengan cara
masing-masing siswa menceritakan pengalaman perbuatan baik yang pernah
dilakukan dan mengajak siswa bernyanyi dilanjutkan mengucapkan, Gayatri
Mantra, Saraswati Puja, dan Guru Puja.
- 30 -
Fase 3: Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar
4) Guru meminta siswa yang sudah berpasangan untuk mendiskusikan apa yang
telah dipikirkan pada tahap sebelumnya yaitu tentang perilaku baik dan dan
tidak baik, selanjutnya siswa dapat berbagi jawaban atau berbagi ide
(Pairing).
5) Guru membimbingan siswa di setiap kelompok dalam mendiskusikan LKS
bersama anggota kelompoknya untuk membuat outline naskah cerita pendek
sesuai dengan LKS yang dibagikan.
6) Mediskusikan pengembangan outline cerita pendek yang dikerjakan siswa
di masing-masing kelompok.
7) Guru membimbing siswa dalam menuliskan sinopsis atau cerita singkat dari
gambar yang dimuat pada LKS.
8) Secara berkelompok siswa dibantu guru mengembangkan synopsis menjadi
cerita.
9) Guru memfasilitasi pasangan siswa untuk berbagi informasi (Sharing) dalam
membuat butir-butir simpulan mengenai konsep Karmaphala sebagai hukum
sebab akibat dalam ajaran agama Hindu.
Fase 5: Evaluasi
12) Berdasarkan hasil evaluasi keaktipan kerja kelompok dan hasil LKS yang
telah diselesaikan, guru memberikan penghargaan untuk kelompok yang
memperoleh nilai total yang tertinggi.
2. Pertemuan Kedua: 3 JP
a. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
- 31 -
1) Guru mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan, dengan cara
masing-masing siswa menyampaikan contoh perbuatan baik dan tidak baik
yang pernah ditemukan disekitarnya dan mengajak siswa bernyanyi
dilanjutkan mengucapkan, Gayatri Mantra, Saraswati Puja, dan Guru Puja.
- 32 -
perbuatan sekarang dinikmati hasilnya pada kehidupan saat ini juga
(Prarabda Karmaphala) dan hasil perbuatan dalam kehidupan sekarang
dinikmati pada kehidupan yang akan datang (Kriyamana Karmaphala).
5) Mediskusikan pengembangan dari identifikasi contoh bagian-bagian
karmaphala yang dikerjakan siswa di masing-masing kelompok.
6) Guru membimbing siswa dalam mengidentifikasi contoh perbuatan
dimaksud dihubungkan dengan kehidupan dalam sebuah keluarga.
7) Secara berkelompok siswa dibantu guru mengembangkan hasil diskusi untuk
dibuat synopsis menjadi cerita.
8) Guru memfasilitasi siswa untuk secara bergantian memerankan (bermain
peran) hasil identifikasi dari contoh hasil perbuatan sesuai dengan bagian-
bagian karmaphala yang dihasilkan dalam diskusi kelompok yang
dihubungkan dengan kehidupan keluarga yang bahagia karena anggota
keluarga tersebut selalu berbuat baik dan keluarga yang tidak bahagia.
Fase 5: evaluasi
13) Berdasarkan hasil evaluasi keaktipan kerja kelompok dan hasil LKS yang
telah diselesaikan, guru memberikan penghargaan untuk kelompok yang
memperoleh nilai poin tertinggi.
- 33 -
I. Penilaian
Pertemuan Pertama
1. Teknik penilaian
a. Sikap (spiritual dan sosial)
1). Observasi (jurnal)
2). Penilaian diri
3). Penilaian antarteman
b. Pengetahuan
1). Tes tertulis
2). Tes lisan
3). Penugasan
4). Portofolio
c. Keterampilan
1). Kinerja
2). Proyek
3) Portofolio
2. Instrumen penilaian
a. Pertemuan Pertama (sampel butir soal terlampir)
b. Pertemuan Kedua (sampel butir soal terlampir)
c. Pertemuan Ketiga (sampel butir soal terlampir)
d. Dst.
3. Pembelajaran Remedial
Tulis kegiatan pembelajaran remedial antara lain dalam bentuk:
pembelajaran ulang
bimbingan perorangan
belajar kelompok
pemanfaatan tutor sebaya
bagi siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar sesuai hasil analisis penilaian.
4. Pembelajaran Pengayaan
Berdasarkan hasil analisis penilaian, siswa yang sudah mencapai ketuntasan belajar
diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan dan/atau pendalaman materi
(kompetensi) antara lain dalam bentuk tugas mengerjakan soal-soal dengan tingkat
kesulitan lebih tinggi, meringkas buku-buku referensi dan mewawancarai nara sumber.
- 34 -
Lampiran 1.1
Lembar Penilaian Observasi Sikap Spiritual
Lampiran 1.2
Lembar Penilaian Observasi Sikap Sosial
Lampiran 1.3
A. Pilihan Ganda
Jawablah dengan memilih hurup didepan jawaban yang kamu anggap benar !
1. Karmaphala adalah
a. Perbuatan
b. Hasil
c. Hasil perbuatan
d. Hasil karma
2. Perbuatan yang dilakukan sekarang dan hasilnya dinikmati sekarang disebut :
a. Prarabda Karmaphala
b. Kryamana Karmaphala
c. Sancita Karmaphala
d. Dunia Karmaphala
3. Perbuatan yang dilakukan pada kehidupan terdahulu dan hasilnya dinikmati pada
kehidupan sekarang disebut :
a. Prarabda Karmaphala
b. Kryamana Karmaphala
c. Sancita Karmaphala
d. Karmaphala cicih
4. Perbuatan yang dilakukan sekarang dan hasilnya dinikmati pada kehidupan yang akan
datang disebut :
a. Prarabda Karmaphala
b. Kryamana Karmaphala
c. Sancita Karmaphala
d. Darma karmaphala
B. Uraian
Jawablah dengan jelas dan benar !
1. Berikan contoh akibat-akibat Perbuatan baik dan tidak baik sebagai
karmaphala dalam kehidupanmu
2. Jelaskan Perbedaan jenis jenis karmaphala
Lampiran 1.4
Rubrik Penilaian Penugasan
- 35 -