Anda di halaman 1dari 49

Kata PengantarKATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta
hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas menyusun laporan
pemantapan kemampuan profesional. Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan
judul “Meningkatkan minat belajar siswa tentang perambatan bunyi melalui zat padat
dengan media telepon mainan pada siswa kelas V SDN Glagga 3 Arosbaya,
Bangkalan ”.
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang tidak
terhingga kepada:
1. Ibu Dr. Yuliati, M.Pd, Dosen Pembimbing PKP yang senantiasa mendorong
bahkan menanyakan sejauh mana hasil penelitiannya
2. Kepala Sekolah SDN Glagga 03 Arosbaya bangkalan
3. Eka Nurhayati, S.Pd selaku teman sejawat yang selalu menyemangati dan
member saran-saran yang knstrukstif terhadap penulis
4. Rekan sejawat guru-guru SDN Arosbaya, Bangkalan
5. Siswa-siswa kelas V SDN Galagga 03 Arosbaya, Bangkalan
6. Dan semua pihak secara langsung maupun tidak langsung membantu
menyelesaikan menyusun penelitian ini.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran
bersifat membangun demi kesempurnaan penyusunan laporan ini. Semoga laporan ini
memberi sedikit sumbangan pemikiran untuk meningkatkan mutu pendidikan di
sekolah.

Bangkalan , April 2010


Penulis

49
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1a : Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus 1 ........................... 21

Lampiran 1b : Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus 2 ........................... 24

Lampiran 2a : Lembar Observasi Guru Siklus 1 .......................................... 27

Lampiran 2b : Lembaran Observasi Guru Siklus 2 ...................................... 28

Lampiran 3a : Sistematika Laporan Siklus 1 ................................................ 29

Lampiran 3b : Sistematika Laporan Siklus 2 ................................................ 30

Lampiran 4 : Media Gambar ....................................................................... 31

Lampiran 5 : Format Kesediaan Sebagai Teman Sejawat .......................... 32

48vii
DAFTAR TABEL

1. Jadwal Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran

2. Hasil Observasi Siswa Siklus 1

3. Hasil Observasi Siswa Siklus

47vii
3. Pengumpulan Data ..................................................................... 20

4. Refleksi (Analisis dan interpretasi)............................................ 22

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBASAHAN

A. Hasil pengolahan data ...................................................................... 23

B. Pembahasan...................................................................................... 27

BAB V KESIMPULAN

A. Simpulan .......................................................................................... 28

B. Saran ................................................................................................ 28

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

1. Surat Pernyataan Teman Sejawat

2. Rencana Perbaikan Pembelajaran / RPP (dibuat per siklus)

3. Data-data hasil pelaksanaan Perbaikan

46 vi
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

LEMBAR IDENTITAS DAN PENGESAHAN................................................... ii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii

ABSTRAK ............................................................................................................ iv

DAFTAR ISI......................................................................................................... v

DAFTAR BAGAN/TABEL ................................................................................. vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................ 1

C. Tujuan .............................................................................................. 2

D. Manfaat ............................................................................................ 3

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Konsepsi Pengajaran Sains .............................................................. 4

B. Tindakan Penelitian ......................................................................... 7

C. Tinjauan Masalah dan Tindakan Perbaikan ..................................... 9

D. Kerangka Berfikir ............................................................................ 11

BAB III PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Tempat dan waktu ............................................................................ 14

B. Deskripsi Pelaksanaan Persiklus ...................................................... 14

1. Perencanaan ............................................................................... 14

2. Pelaksanaan ................................................................................ 19

45 v
LEMBAR PENGESAHAN

Nama Mahasiswa : Moh. Erfan


NIM : 813976434
Program Studi : S1 PGSD
Tempat Mengajar : SDN Galagga 03
Jumlah Pembelajaran : 2
Jumlah Siklus Pembelajaran I : 2
Tanggal Pelaksanaan : 1. 3 Maret 2010
2. 5 Maret 2010
Jumlah Siklus Pembelajaran II : 2
Tanggal Pelaksanaan : 1. 6 Maret 2010
2. 10 Maret 2010
Pembelajaran I : Meningkatkan minat belajar siswa tentang
perambatan bunyi melalui zat padat dengan
media telepon mainan.
Pembelajaran II : Meningkatkan kemampuan siswa tentang
menceritakan pengalaman menggunakan
tehnologi transportasi.

Menyetujui, Bangkalan , 10 Maret 2010


Supervisor Mahasiswa

Dr. Yuliati, M.Pd Moh. Erfan


NIP 195707021983032005 NIM. 813976434

ii
44
LAPORAN PENELITIAN
TINDAKAN KELAS Judul
MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA TENTANG
PERAMBATAN BUNYI MELALUI ZAT PADAT DENGAN
MEDIA TELEPON MAINAN PADA SISWA KELAS IV
SDN GALAGGA 03 KECAMATAN AROSBAYA,
BANGKALAN

Oleh: Moh.
Erfan NIM:
813976434

UNIVERSITAS TERBUKA
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH SURABAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
APRIL 2010

43
Lampiran 2

FORMAT KESEDIAAN TEMAN SEJAWAT


DALAM PENYELENGGARAAN PKP

Kepada
Kepala UPBJJ UT Surabaya
Di
Surabaya

Yang bertanda tangan di bawah ini, menerangkan bahwa:


Nama : Eka Nurhayati, S.Pd
NIP : ....................
Tempat mengajar : SDN Galagga 03
Asal sekolah : ....................– Arosbaya, Bangkalan

Menyatakan bersedia sebagai teman sejawat untuk mendampingi pelaksanaan PKP


atas nama:
Nama : Moh. Erfan
NIM : 813976434
Program studi : S1 PGSD
Tempat mengajar : SDN Galagga 03
Alamat sekolah : Glagga.– Arosbaya, Bangkalan

Demikian agar surat pernyataan ini dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Bangkalan , 10 Maret 2010


Teman Sejawat

Eka Nurhayati, S.Pd

42
Lampiran 1

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Moh. Erfan
NIM : 813976434
UPBJJ-UT : Surabaya

Menyatakan bahwa:
Nama : Eka Nurhayati, S.Pd
Tempat mengajar : SDN Galagga 03
Guru Kelas : IV

Adalah teman sejawat yang akan membantu dalam pelaksanaan perbaikan


pembelajaran, yang merupakan tugas mata kuliah PGSD4412 Pemantapan
Kemampuan Profesional (PKP).

Demikian pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Bangkalan , 5 Maret 2010


Teman Sejawat Mahasiswa,

Eka Nurhayati, S.Pd Moh. Erfan


NIM: 813976434

41
Lampiran 6

Media Peraga

40
Lampiran 5b

SISTEMATIKA LAPORAN
(SIKLUS 2)
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : IV/II
Alokasi waktu : 1 x 40 menit

A. Masalah yang diatasi

1. Siswa dapat menyebutkan contoh perambatan bunyi melalui zat padat..

2. Siswa mampu mendiskripsikan energi panas dan energi yang terdapat di

lingkungan.

B. Cara mengatasinya:

1. Memberikan pertanyaan arahan.

2. Memberikan latihan dan contoh yang bervariasi.

C. Hasil

- Ada peningkatan yang cukup pesat dalam menyelesaikan tugas. Dari 29 siswa

ternyata ada beberapa siswa saja yang belum bisa menyelesaikan tugas

dengan baik.

39
Lampiran 5a

SISTEMATIKA LAPORAN
(SIKLUS 1)
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : IV/II
Alokasi waktu : 1 x 40 menit

A. Masalah yang diatasi

1. Siswa mampu mendiskripsikan energi panas dan energi yang terdapat di

lingkungan.

2. Siswa masih ragu dalam menyelesaikan tugas

B. Cara mengatasinya:

1. Menjelaskan materi dengan tanya jawab masalah kesulitan yang dihadapi

2. Mendemonstrasikan perambatan bunyi melalui zat padat, cair dan gas.

C. Hasil

- Hasil rata-rata pelajaran siswa kurang memuaskan. Dari 29 siswa cuma 28%

yang bisa menjawab dengan benar, sedang yang lainnya belum dapat

menyelesaikan. Hal ini perlu adanya pemberian pekerjaan rumah untuk

latihan.

38
Lampiran 4b
LEMBAR OBSERVASI
(SIKLUS 2)
Mata Pelajaran : IPA
Kelas : IV
Hari/Tanggal : Rabu, 10 Maret 2010
Fokus Observasi : Guru

Kemunculan Komentar
No Aspek yang diobservasi
Ada Tidak
I Persiapan √
II Pelaksanaan
a. Kegiatan awal
1. Memotivasi siswa √
2. Menyampaikan PTK √
3. Apersepsi √
b. Kegiatan inti
1. Menjelaskan kelemahan dan √
kelebihan menggunakan
transportasi masa lalu dan masa
kini √
2. Membimbing siswa tentang
perkembangan transportasi
III Suasana Kelas
1. Berpusat pada siswa √
2. Siswa aktif √
3. Guru aktif √

Pengamat

Eka Nurhayati, S.Pd

37
Lampiran 4a

LEMBAR OBSERVASI
(SIKLUS 1)
Mata Pelajaran : IPA
Kelas : IV
Hari/Tanggal : Senin, 10 Maret 2010
Fokus Observasi : Guru

Kemunculan Komentar
No Aspek yang diobservasi
Ada Tidak
I Persiapan √
II Pelaksanaan
a. Kegiatan awal
1. Memotivasi siswa √
2. Menyampaikan PTK √
3. Apersepsi √
b. Kegiatan inti
1. Menjelaskan materi yang akan √
disampaikan
2. Melatih siswa untuk:
- Menghargai pendapat orang √
lain
- Mengambil giliran dan √
berbagai tugas
- Memberikan bantuan pada √
kelompok yang mengalami
kesulitan
III Suasana Kelas
1. Berpusat pada siswa √
2. Siswa aktif √
3. Guru aktif √

Pengamat,

Eka Nurhayati, S.Pd

36
LKS II

Jawablah dengan singkat!

1. Semua benda-benda yang menghasilkan bunyi disebut....

2. Kamu bisa mendengar bunyi karena bunyi.....

3. Bagian telinga yang berfungsi mengumpulkan bunyi adalah....

4. Bunyi merambat melalui....

5. Bagaimana jika ruang hampa?

6. Beri 2 contoh bunyi yang merambat melalui zat padat!

7. Dapatkan bunyi merambat melalui kabel?

8. Berikan contohnya!

9. Lebih kelas manakah bunyi telepon mainan yang terbuat dari kaleng dan gelas

aqua?

10. Mengapa bunyi telepon yang terbuat dari kaleng lebih jelas?

35
- Kegiatan inti (30 menit)

1. Memberikan beberapa contoh perambatan bunyi

2. Memberikan tugas siswa untuk menjawab pertanyaan

- Kegiatan akhir (5 menit)

1. Pemantapan materi

2. Pemberian tugas di rumah (PR)

F. Materi

Bunyi merambat melalui zat padat

G. Metode

• Tanya jawab

• Pemberian tugas

H. Sarana dan Sumber

Buku Erlangga kelas IV

I. Evaluasi

a. Prosedur evaluasi

Evaluasi dilakukan selama proses belajar mengajar

b. Alat evaluasi

Test tulis

34
Lampiran 3b

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN

(SIKLUS 2)

Mata Pelajaran : IPA

Kelas/Semester : IV/II

Alokasi waktu : 1 x 40 menit

A. Kompetensi Dasar

Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaan dalam kehidupan sehari-

hari.

B. Hasil Belajar

Siswa mampu mendiskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat

dilingkungan sekitar serta sifat-sifatnya.

C. Indikator

- Siswa mampu mendemonstrasikan perambatan bunyi melalui zat padat

dengan media telepon mainan.

D. Tujuan Perbaikan

- Siswa dapat menyebutkan contoh perambatan bunti melalui zat padat.

E. Langkah Pembelajaran

Kegiatan awal (5 menit)

1. Memotivasi siswa melalui tanya jawab materi yang lalu

2. Menyampaikan tujuan pembelajaran

33
LKS I

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat!

1. Pernahkah kamu mendengar bunyi?

2. Dari mana asal bunyi?

3. Mengapa kita dapat mendengar bunyi?

4. Bunyi dapat merambat melalui media. Tulis 3 media perambatan bunyi!

5. Beri contoh bunyi yang merambat melalui zat padat?

6. Bagaimana jika bunyi melalui ruang hampa?

7. Selain benda padat adakah perambatan bunyi yang lain?

8. Sebutkan perantara perambatan bunyi yang lain!

9. Bunyi dapat merambat lebih baik melalui apa?

10. Beri contoh perambatan bunyi melalui benda gas!

32
- Kegiatan inti (30 menit)

1. Guru menjelaskan materi tentang perambatan bunyi siswa dikelompokkan

menjadi 4.

2. Siswa mengeluarkan alat-alat untuk demonstrasi.

3. Siswa menyimpulkan hasil demonstrasi.

- Kegiatan akhir (5 menit)

1. Dengan bimbingan guru siswa menyimpulkan hasil demonstrasi.

2. Pemberian tugas.

F. Materi

Bunyi merawat melalui zat padat dengan media telepon mainan.

G. Sarana dan Sumber

- Dua gelas aqua, benang ini, jarum dan 2 batang korek api.

- Buku paket Erlangga.

H. Metode

- Tanya jawab

- Demonstrasi

- Pemberian tugas

I. Evaluasi

1. Prosedur evaluasi

Evaluasi dilakukan selama proses belajar mengajar

2. Prosedur evaluasi

Test tulis

31
Lampiran 3a

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN

(SIKLUS 1)

Mata Pelajaran : IPA

Kelas/Semester : IV/II

Alokasi Waktu : 1 x 40 menit

A. Kompetensi Dasar

Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan

sehari-hari.

B. Hasil Belajar

Siswa mampu mendiskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat

dilingkungan sekitar serta sifat-sifatnya.

C. Indikator

- Siswa mampu mendemonstrasikan perambatan bunyi melalui zat padat, cair

dan gas.

D. Tujuan Perbaikan

- Siswa dapat mendemonstrasikan perambatan bunti melalui zat pada dengan

media telepon mainan

E. Langkah Pembelajaran

- Kegiatan awal (5 menit)

Apersepsi, tanya jawab tentang bunyi menyampaikan tujuan pembelajaran.

30
DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. Kurikulum Sains SD 2004. Jakarta.

Haryanto. 2004. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD jilid 4. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Wardani I.G.A.K. 2002. Penilaian tindakan kelas. Jakarta. Pusat penerbit Universitas
Terbuka.

Wardani I.G.A.K. Julaiha, Siti Marsih, Ngadi (2004) Pemantapan Kemampuan


Profesional (Panduan) . Jakarta: Pusat Penerbit Universita Terbuka.

29
BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan diatas dapat diambil

beberapa kesimpulan:

1. Dalam penyajian materi perambatan bunyi melalui media telepon mainan

akan lebih mudah didemonstrasikan bila alat peraganya dari kaleng, benang

yang besar dan lain-lain.

2. Pemberian contoh perambatan bunyi akan memudahkan siswa untuk

menyelesaikan latihan soal.

3. Siswa akan mahir mendemonstrasikan jika sering diberi latihan dan

bimbingan.

B. Saran

1. Penggunaan metode demonstrasi dalam pembelajaran IPA sangat cocok untuk

ditindak lanjuti pada pembelajaran yang lain.

2. Dalam pembelajaran ini guru mengalokasikan waktu yang cukup.

3. Agar siswa lebih mahir mendemonstrasikan, alangkah baiknya jika diterapkan

lebih awal atau dari kelas rendah.

28
B. Pembahasan

Siklus 1

Berdasarkan temua pada pelaksanaan tindakan tersebut, peneliti

mengadakan diskusid engan teman sejawat untukmengetahui penyebab yang

terjadi pada Siklus 1. dalam diskusi ditemukan bahwa alat peraga yang dipakai

kurang tepat.

Untuk mendemonstrasi kembali pada Siklus 1 alat peraga yang digunakan,

peneliti menyediakan beberapa benda.

Siklus 2

Dalam pembelajaran Siklus 2 sebagian besar permasalahan yang muncul

bosa diatasi oleh peneliti. Akan tetapi masih ada beberapa siswa yang belum

paham. Hal ini dapat diatasi dengan melatih siswa menjawab latihan soal-soal.

27
Tabel 3 Siklus 2
Hasil Test Formatif Semester Genap kelas IV
SDN Galagga 03 Bidang studi IPA
Tidak
No Nama siswa Nilai Tuntas Keterangan
tuntas
1 Moh. Jem’in 70 V Pengayaan
2 Alfa Isfan 60 V Pengayaan
3 Jumlatul Hilaidiyah 60 V Pengayaan
4 Lutfiah 50 V Perbaikan
5 Fathor Rahman 70 V Pengayaan
6 Moh. Ilyas 80 V Pengayaan
7 Hujjatul Mabrur 90 V Pengayaan
8 Ahana mira wardana 70 V Pengayaan
9 Nur Haula 80 V Pengayaan
10 Nur Chidayah 60 V Pengayaan
11 Mustaina 90 V Pengayaan
12 Moh. Sifak 80 V Pengayaan
13 Moh. Adlinsyah 70 V Pengayaan
14 Zulfikar 60 V Pengayaan
15 Manajil 100 V Pengayaan
16 Jona 80 V Pengayaan
17 Nur Indah Sari 80 V Pengayaan
18 Zainal Arifin 60 V Pengayaan
19 Moh. Ulil Absor 50 V Perbaikan
20 Susilawati 90 V Pengayaan

Jumlah 20 18 2

Keterangan:
Jumlah siswa : 20 Bangkalan , 10 Maret 2010
Tuntas : 18 Guru kelas IV/Mahasiswa,
Tidak tuntas : 2
Tindak lanjut : Pengayaan

Moh. Erfan
NIM 813976434

26
12 Moh. Sifak 50 V Perbaikan
13 Moh. Adlinsyah 70 V Pengayaan
14 Zulfikar 50 V Perbaikan
15 Manajil 100 V Pengayaan
16 Jona 80 V Pengayaan
17 Nur Indah Sari 50 V Perbaikan
18 Zainal Arifin 60 V Pengayaan
V
19 Moh. Ulil Absor 50 Perbaikan
V
20 Susilawati 90 Pengayaan

Jumlah 9 11

Keterangan:
Jumlah siswa : 29
Tuntas : 14
Tidak tuntas : 15
Tindak lanjut : Perbaikan Siklus 2

Bangkalan , 5 Maret 2010


Mahasiswa,

Moh. Erfan
NIM 813976434

Siklus 2

Bagian yang peneliti amati pada pembelajaran ini adalah beberapa contoh

perambatan bunyi melalui zat padat.

Dari data yang diperoleh didapatkan bahwa sebagian besar siswa sudah

mampu memberi contoh perambatan bunyi melalui zat padat. Hal ini

menunjukkan bahwa adanya peningkatan walaupun masih ada beberapa siswa

yang belum berhasil. Data hasil observasi dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

25
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil pengolahan data

Siklus 1

Pada perbaikan pembelajaran Siklus 1 bagian yang peneliti amati dari

siswa adalah kerja sama dan partisipasi siswa dalam melaksanakan demonstrasi.

Dari data didapatkan bahwa 49% mampu menjawab dengan benar, sedang

yang lainnya 50 ke bawah. Berikut ini saya lampirkan tabel observasi pada

pelaksanaan perbaikan pembelajaran Siklus I.

Tabel 2
Hasil Test Formatif Semester Genap kelas IV
SDN Galagga 03
Bidang studi IPA
Siklus 1

Tidak
No Nama siswa Nilai Tuntas Keterangan
tuntas
1 Moh. Jem’in 50 V Perbaikan
2 Alfa Isfan 50 V Perbaikan
3 Jumlatul Hilaidiyah 50 V Perbaikan
4 Lutfiah 50 V Perbaikan
5 Fathor Rahman 60 V Pengayaan
6 Moh. Ilyas 50 V Perbaikan
V
7 Hujjatul Mabrur 90 Pengayaan
V
8 Ahana mira wardana 40 V Perbaikan
9 Nur Haula 80 V Pengayaan
V
10 Nur Chidayah 40 Perbaikan
11 Mustaina 90 Pengayaan

24
Keterangan:
Jumlah siswa : 20
Tuntas : 18
Tidak tuntas : 2
Tindak lanjut : Perbaikan Siklus 2

23
Siklus 2

Berdasarkan data observasi dapat direfleksi bahwa kemampuan siswa

untuk mendemonstrasikan sudah baik siswa mampu menyelesaikan tugas dari

guru dengan baik.

Hasil Test Formatif Semester Genap kelas IV


SDN Galagga 03
Bidang studi IPA
Siklus 2

Tidak
No Nama siswa Nilai Tuntas Keterangan
tuntas
1 Moh. Jem’in 50 V Pengayaan
2 Alfa Isfan 50 V Pengayaan
3 Jumlatul Hilaidiyah 50 V Pengayaan
4 Lutfiah 50 V Perbaikan
5 Fathor Rahman 60 V Pengayaan
6 Moh. Ilyas 50 V Pengayaan
7 Hujjatul Mabrur 90 V Pengayaan
8 Ahana mira wardana 40 V Pengayaan
9 Nur Haula 80 V Pengayaan
10 Nur Chidayah 40 V Pengayaan
11 Mustaina 90 V Pengayaan
12 Moh. Sifak 50 V Pengayaan
13 Moh. Adlinsyah 70 V Pengayaan
14 Zulfikar 50 V Pengayaan
15 Manajil 100 V Pengayaan
16 Jona 80 V Pengayaan
17 Nur Indah Sari 50 V Pengayaan
18 Zainal Arifin 60 V Pengayaan
19 Moh. Ulil Absor 50 V Perbaikan
20 Susilawati 90 V Pengayaan

Jumlah 20 18 2

22
15 Manajil 100 V Pengayaan
16 Jona 80 V Pengayaan
17 Nur Indah Sari 50 V Perbaikan
V
18 Zainal Arifin 60 Pengayaan
V
19 Moh. Ulil Absor 50 V Perbaikan
20 Susilawati 90 Pengayaan

Jumlah 20 9 11

Keterangan:
Jumlah siswa : 20
Tuntas : 9
Tidak tuntas : 11
Tindak lanjut : Perbaikan Siklus 2

Bangkalan , 5 Maret 2010


Teman Sejawat, Guru kelas IV/Mahasiswa,

Eka Nurhayati, S.d. Moh. Erfan


NIM 813976434

d. Deskripsi temuan dan refleksi

Siklus 1

Dari data observasi dapat direfleksikan bahwa pelajaran berlangsung

dengan baik. Semua kelompok dapat menyelesaikan tugas dengan baik. Diantara

4 kelompok, hanya satu kelompok yang berhasil melaksanakan demonstrasi,

sedangkan yang lainnya belum seumpurna.

21
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran ini diamati oleh teman sejawat untuk

membantu penelitian dalam merekam data.

Prosedur pelaksanaan

Siklus 2

Langkah-langkah yang ditempuh dalam perbaikan Siklus 2 adalah:

1. Memotivasi siswa tentang materi yang lalu

2. Menjelaskan contoh perambatan bunyi melalui zat padat

3. Memberi tugas menjawab pertanyaan

c. Pengumpulan Data
Hasil Test Formatif Semester Genap kelas IV
SDN Galagga 03
Bidang studi IPA
Siklus 1

Tidak
No Nama siswa Nilai Tuntas Keterangan
tuntas
1 Moh. Jem’in 50 V Perbaikan
2 Alfa Isfan 50 V Perbaikan
3 Jumlatul Hilaidiyah 50 V Perbaikan
4 Lutfiah 50 V Perbaikan
5 Fathor Rahman 60 V Pengayaan
6 Moh. Ilyas 50 V Perbaikan
V
7 Hujjatul Mabrur 90 Pengayaan
V
8 Ahana mira wardana 40 V Perbaikan
9 Nur Haula 80 V Pengayaan
V
10 Nur Chidayah 40 V Perbaikan
V
11 Mustaina 90 Pengayaan
V
12 Moh. Sifak 50 Perbaikan
13 Moh. Adlinsyah 70 Pengayaan
14 Zulfikar 50 Perbaikan

20
Kegiatan Inti (30 menit)

- Memberikan beberapa contoh perambatan bunyi melalui zat padat

- Memberi tugas siswa untuk menjawab pertanyaan

Kegiatan Akhir (5 menit)

- Pemantapan materi

- Pemberian tugas di rumah (PR)

F. Evaluasi

Prosedur evaluasi

Evaluasi pencapaian siswa dilakukan selama proses belajar mengajar dengan

cara pemberian latihan soal.

• Alat evaluasi

• Test Tulis

b. Prosedur Pelaksanaan

Siklus 1

Langkah-langkah yang ditempuh Siklus 1 adalah:

1. Memotivasi siswa melalui tanya jawab tentang perambatan bunyi

2. Mendemonstrasikan perambatan bunyi melalui zat padat dengan media

telepon mainan.

3. Penyelesaian materi tentang perambatan bunyi

4. Mengatur siswa dalam kelompok belajar

5. Mengawasi setiap kelompok secara bergiliran

6. Memberi bantuan pada siswa yang mengalami kesulitan

19
d. Sekarang giliranmu berbicara dan teman mendengarkan. Apakah

suaramu terdengar oleh temanmu?

e. Cobalah membuat telepon dengan berbagai ukuran panjang

benang. Berapa ukuran benang terpanjang yang memungkinkan

kamu dan temanmu mendengar suara?

Siklus 2

A. Kompetensi Dasar

Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan

sehari-hari.

B. Hasil Belajar

Siswa mampu mendeskripsikan energi panas danbunyi yang terdapat

dilingkungan sekitar serta sifat-sifatnya.

C. Indikator

Siswa mampu mendemontrasikan perambatan bunyi melalui zat padat, cair

dan gas.

D. Tujuan Perbaikan

Siswa memberikan beberapa contoh perambatan bunyi melalui zat padat.

E. Langkah Pembelajaran

Kegiatan awal (5 menit)

- Memotivasi sisa melalui tanya jawab materi yang lalu

- Menyampaikan tujuan pembelajaran

18
LEMBAR TUGAS

Telepon mainan

2. Alat dan bahan:

- Dua gelas plastik

- Benang

- Jarum

- 2 batang korek api

3. Cara Kerja:

- Lubangi dasar kedua gelas plastik dengan jarum

- Potong benang sepanjang 1 meter

- Masukkan ujung benang kedalam lubang pada dasar gelas

- Ikat korek api pada ujung-ujung benang

- Uji telepon tersebut.

Caranya seperti berikut:

a. Pegang salah satu gelas plastik dan temanmu memegang gelas

yang lain.

b. Menjauhlah dari temanmu sampai benang terentang dengan

kencang.

c. Tempelkan gelas plastik ketelingamu, mintalah temanmu untuk

berbicara melalui gelas plastiknya. Dapatkah kamu mendengar

suara temanmu?

17
4. Siswa mendemontrasikan perambatan bunyi dengan telepon

mainan

5. Siswa menyimpulkan hasil demontrasinya

- Kegiatan Akhir (5 menit)

Siswa bersama guru menyimpulkan hasil demontrasi pemberian tugas

dirumah (PR).

F. Evaluasi

Prosedur evaluasi

Evaluasi dilakukan selama proses belajar mengajar dengan cara pemberian

soal latihan.

Alat evaluasi

16
Siklus 1

A. Kompetensi Dasar

Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam

kehidupan sehari-hari.

B. Hasil Belajar

Siswa mampu mendiskusikan energi panas dan bunyi yang terdapat

dilingkungan sekitar serta sifat-sifatnya.

C. Indikator

Siswa mampu mendemontrasikan perambatan bunyi melalui zat padat,

cair dan gas.

D. Tujuan Perbaikan

1. Siswa dapat mendemontrasikan perambatan bunyi melalui zat padat

dengan media telepon mainan.

2. Siswa dapat memberi contoh perambatan bunyi melalui zat padat.

E. Langkah Pembelajaran

- Kegiatan awal (5 menit)

Apersepsi, tanya jawab tentang bunyi

- Menyampaikan tujuan pembelajaran

- Kegiatan Inti (30 menit)

1. Guru menjelaskan materi tentang perambatan bunyi

2. Siswa dibagi menjadi 4 kelompok

3. Menyiapkan alat-alat demontrasi

15
BAB III

PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Tempat dan waktu

Perbaikan pembelajaran dilaksanakan di kelas IV SDN Galagga 03,

Arosbaya, Bangkalan. Jadwal pelaksanaan Siklus 1 sampai Siklus 2 dapat dilihat

pada tabel 1.

Tabel 1
Jadwal Pelaksanaan Sikus 1 dan Siklus 2

No Hari/tanggal Jam ke Siklus Pengamat


1 Rabu, 3 Maret 2010 07.77 – 08.35 1 Eka Nurhayai,
S.Pd
2 Rabu, 10 Maret 2010 07.15 – 07.55 2 Eka Nurhayai,
S.Pd

B. Deskripsi Pelaksanaan Persiklus

a. Rencana Perbaikan

Perbaikan pembelajaran dilakukan melalui 2 Siklus. Siklus 1 masalah

mendemontrasikan bunyi merambat melalui zat padat dengan media telepon

mainan. Siklus 2 mencakup contoh bunyi merambat melalui zat padat.

Perencanaan masing-masing Siklus perbaikan dapat dijelaskan sebagai

berikut:

14
e. Refleksi

Guru melakukan refleksi setelah melakukan proses pembelajaran atau

proses belajar mengajar berdasarkan analisa data untuk dijadikan

perencanaan tindakan siklus berikutnya.

3. Pemantauan

Untuk mengetahui sejauh mana efektivitas penelitian tindakan kelas

ini dilakukan, maka perlu alat-alat pemantauan, evaluasi yang terinci sehingga

dapat digunakan sebagai alat ukur keberhasilan. Data diperoleh melalui

dokumentasi, lembar observasi, angket, wawancara, brainstrorming dan tes.

Untuk mengumpulkan data di atas peneliti menggunakan berbagai

instrumen. Pemantauannya dilakukan secara kolaborasi bersama dengan guru

peneliti lainnya.

4. Analisis dan refleksi

Data yang diperoleh dianalisis dengan teknik persentase dan hasilnya

dijadikan sebagai penyusunan dan perencanaan tindakan pada siklus

berikutnya. Analisis dan refleksi dilakukan pada setiap akhir pembelajaran

pada setiap akhir siklus.

Pada tahap refleksi ini beberapa pertanyaan yang dijadikan sebagai

pedoman keberhasilan, yaitu:

1. Apakah proses pembelajaran telah sesuai dengan rencana yang telah

disusun?

2. Bagaimana tingkat pencapaian hasil belajar?

3. Perubahan apa yang terjadi baik pada guru maupun siswa?

13
b. Menetapkan kelas yang akan digunakan sebagai obyek penelitian yaitu

kelas IV SDN Galagga 03 Arosbaya, Bangkalan.

c. Menetapkan jenis materi yang dipelajari.

d. Menyusun rencana pembelajaran meliputi: skenario, alokasi waktu,

membuat lembar tugas dan menyusun bentuk tes.

e. Menyusun format observasi dengan melakukan analisis validitas dan

reliabilitas instrumen penelitian. Instrumen penelitian itu meliputi minat

siswa, keseriusan mengerjakan LKS, manfaat tugas, penilaian, persiapan

rencana pembelajaran, dan penilaian pelaksanaan pembelajaran.

2. Implementasi tindakan

a. Memberi tugas

Guru memberi tugas membaca materi sebelum pelaksanaan proses

pembelajaran berupa rangkuman materi esensial untuk memahami

penguasaan konsep.

b. Menetapkan materi ajar

Guru terlebih dahulu memilih dan menetapkan materi pembelajaran sesuai

dengan urutan materi dalam silabus.

c. Kegiatan inti

Guru melaksanakan kegiatan inti dalam pembelajaran sesuai dengan

rencana pembelajaran yang telah disusun.

d. Melakukan observasi

Guru melaksanakan observasi untuk memperoleh data meliputi: minat

siswa, keseriusan dan kualitas tugas rangkuman, kegiatan di kelas, suasana

kelas, manfaat tugas rangkuman dan nilai ulangan harian.

12
D. KERANGKA BERPIKIR

Prestasi belajar siswa kelas IV SDN Galagga 03 Arosbaya, Bangkalan

pada mata pelajaran Sains masih rendah. Nilai rata – rata ulangan harian masih

sangat rendah. Disamping itu ketuntasan belajar siswa juga masih tergolong

rendah.

Rendahnya hasil belajar tersebut disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor

yang mempengaruhi prestasi belajar tersebut antara lain: kurangnya motivasi

siswa pada mata pelajaran yang diajarkan, sulitnya materi pelajaran untuk dapat

dipahami oleh siswa dan metode pembelajaran yang belum sesuai dengan kondisi

siswa dan materi yang diajarkan. Hal ini mengakibatkan siswa kurang bergairah

dalam belajar.

Anggapan tindakan kelas yang peneliti gunakan adalah bahwa model

pembelajaran yang selama ini peneliti gunakan dalam menyampaikan pelajaran

masih belum berhasil. Perlu tindakan kelas baru agar ketuntasan belajar

meningkat dan hasil belajar juga meningkat.

Pemikiran peneliti adalah dengan penerapan metode demonstrasi pada

mata pelajaran Sains. Dengan penerapan metode ini diharapkan siswa lebih dapat

bersemangat, lebih aktif dan pembelajaran lebih menyenangkan.

Adapun kerangka tindakan yang peneliti gunakan dalam metode

demonstrasi adalah sebagai berikut:

1. Persiapan tindakan

a. Menetapkan lamanya pemberian siklus. Tiap siklus dilaksanakan 1-2 kali

tatap muka.

11
tertentu. Karakteristik hubungan antara metode demonstrasi dengan pengalaman

belajar siswa adalah sebagai berikut:

Karakteristik Metode Pengalaman Belajar


1. Mempertunjukkan obyek yang 1. Mengamati sesuatu pada objek

sebenarnya sebenarnya
2. Adanya proses peniruan 2. Berpikir sistematis
3. Ada alat bantu yang digunakan 3. Pemahaman terhadap suatu proses
4. Memerlukan tempat yang strategis 4. Menerapkan sesuatu cara secara
yang memungkinkan seluruh siswa proses
aktif

5. Dapat guru atau siswa yang 5. Menganalisis kegiatan secara proses


melakukan

Prosedur metode demonstrasi yang harus dilakukan dalam pembelajaran adalah:

Pertama : Mempersiapkan alat bantu yang akan digunakan dalam

pembelajaran

Kedua : Memberikan penjelasan tentang topik yang akan didemonstrasikan

Ketiga : Pelaksanaan demonstrasi bersama dengan perhatian dan peniruan

dari siswa

Keempat : Penguatan (diskusi, tanya jawab dan atau latihan) terhadap hasil

demonstrasi

Kelima : Kesimpulan (Winataputra, 1997)

10
adalah meteri subyek yang dibahas, guru pengajar, tahap berpikir siswa sebagai

subyek belajar, pendekatan dan metode, serta alat evaluasi yang digunakan.

Materi subyek yang dibahas harus dapat dikaitkan dengan konsep IPA yang telah

dimiliki siswa. Konsep tersebut dipelajari dengan menggunakan analogi terhadap

konsep yang berhubungan dan ditemukan dalam kehidupannya sehari – hari, yang

merupakan dasar terhadap konsep – konsep IPA (Sutarno, 2007).

Metode pembelajaran adalah cara dalam menyajikan (menguraikan materi,

memberi contoh dan memberi latihan) isi pelajaran kepada siswa untuk mencapai

tujuan tertentu. Tidak setiap metode pembelajaran sesuai dengan untuk digunakan

dalam mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Oleh karena itu, guru harus

memiliki metode yang sesuai untuk setiap tujuan yang ingin dicapai. Berbagai

metode pembelajaran yang bisa digunakan dalam kegiatan pembelajaran, yaitu

metode ceramah, metode demonstrasi, metode diskusi, metode studi mandiri,

metode simulasi, metode latihan dengan teman, metode studi kasus, metode

proyek, metode praktikum dan lain – lain (Hermawan,2007).

Dalam penerapan pendekatan kontekstual di kelas, salah satu contoh

adalah pemodelan. Pemodelan di kelas ini dilaksanakan, misalnya oleh seorang

guru yang mendemonstrasikan penggunaan thermometer suhu badan (Depdiknas,

2002).

C. TINJAUAN MASALAH DAN TINDAKAN PERBAIKAN

Menurut Winataputra (1997), metode demonstrasi merupakan metode

mengajar yang menyajikan pelajaran dengan mempertunjukkan secara langsung

obyek atau caranya melakukan sesuatu untuk mempertunjukkan suatu proses

9
1. Metode mengajar harus memungkinkan dapat membangkitkan rasa ingin tahu

siswa lebih jauh terhadap materi pembelajaran (curriosity).

2. Metode mengajar harus memungkinkan dapat memberikan peluang untuk

berekspresi yang kreatif dalam aspek seni.

3. Metode belajar harus memungkinkan siswa belajar melalui pemecahan

masalah.

4. Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk selalu ingin menguji

kebenaran sesuatu (sikap skeptis).

5. Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk melakukan penemuan

(baerinkuiri) terhadap suatu topik permasalahan.

6. Metode mengajar harus memungkinkan siswa mampu menyimak.

7. Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk belajar secara mandiri

(independent study).

8. Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk belajar secara bekerja

sama (cooperative learning).

9. Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk lebih termotivasi dalam

belajarnya.

Model pembelajaran IPA dipilih sesuai dengan sifat IPA sebagai

pengetahuan deklaratif maupun pengetahuan prosedural. Model pembelajaran

yang dikembangkan hendaknya memberikan kesempatan untuk terjadi transaksi

aktif antar individu dengan data, dan proses berpikir berurutan. Selain model

pembelajaran yang dikembangkan juga memperhatikan perkembangan kognitif

anak. Komponen utama yang berlangsung membentuk model pembelajaran

8
kegiatan pengamatan itu diolah sebagai titik tolak dan bahan dasar

pengajaran lebih lanjut. Kegiatan berikutnya dapat berupa ekspresi lisan

atau tertulis, menggambar, menyanyi, diskusi, pekerjaan tangan dan

kegiatan lain yang langsung dihubungkan dengan bidang-bidang pelajaran

seperti Bahasa, Matematika, IPA, IPS, Sopan Santun, Olah Raga dan

Kesehatan.

3. Pengembangan Pengajaran Alam Sekitar

Salah seorang tokoh pengajaran alam ialah J. Ligthart (1859 – 1916)

seorang ahli pendidikan bangsa Belanda. Pengajaran alam sekitar ini oleh

J. Ligthart dinamakan “Pengajaran Barang Sesungguhnya”. J. Ligthart

menekankan bahwa didalam pelaksanaan pengajaran yang amat penting ialah

suasananya, yaitu ketulus - ikhlasan, kasih sayang, persaudaraan dan

kepercayaan.

Pengajaran alam sekitar selanjutnya menjadi benih bagi perkembangan

pengajaran pusat perhatian, sekolah kerja dan pengajaran proyek.

B. TINDAKAN PENELITIAN

Menurut Winataputra (1997), metode mengajar merupakan salah satu

komponen yang harus ada dalam kegiatan pembelajaran. Pada dasarnya metode

ini merupakan cara atau teknik yang digunakan guru dalam melakukan interaksi

dengan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. Prinsip – prinsip dalam

penggunaan metode mengajar adalah:

7
Penetapan obyek yang akan diamati didasarkan atas prinsip, konsentrasi,

yaitu mulai dari yang paling dekat, makin lama makin menjauh dan

makin meluas.

b. Persiapan perlu dilakukan baik persiapan guru maupun murid. Persiapan

guru dimaksudkan untuk melancarkan proses peninjauan dan pengamatan

obyek yang telah ditetapkan serta pengolahannya, sedangkan persiapan

untuk murid dimaksudkan agar mereka memiliki kesiapan mental (antara

lain tahu tujuan dan memiliki dorongan kuat untuk melakukan peninjauan,

tahu kegiatan apa dan memiliki dorongan kuat untuk melakukan

peninjauan, tahu kegiatan apa yang akan dilakukan. Jika perlu

murid-murid dibagi dalam kelompok dengan tugas-tugas khusus dan

dilengkapi peralatan yang diperlukan.

c. Jika langkah persiapan telah ditangani dengan baik, pelaksanaan

pengamatan biasanya dapat berjalan dengan lancar. Hal-hal khusus

ditemukan di lapangan menjadi tanggung jawab guru untuk menanganinya

sehingga hal itu tidak mengganggu kelancaran kegiatan dan bahkan

membantu memperkaya pengajaran yang sedang dijalankan itu.

d. Langkah pengolahan tidak harus dilakukan di luar proses kegiatan

pengamatan itu sendiri. Biasanya sambil mengamati anak-anak sudah

langsung belajar atau bahkan menangkap berbagai permasalahan dari

obyek pengamatan itu. Keluasan dan kedalaman pengamatan dan berbagai

pamasalahan dari yang diamati itu banyak tergantung pada perencanaan

dan kesiapan guru dan murid. Berikutnya apa yang diperoleh pada tahap

6
sebagainya, juga rumah, halaman, jalan, sungai, lapangan, gunung, pohon dan

lain-lain merupakan bagian hidup anak yang tidak dapat terlepas dari alam

sekitarnya itu.

Konsep pengajaran alam sekitar juga diilhami oleh kata-kata yang

dipetik dari Emmanuel Kant “Pengertian tanpa pengamatan adalah kosong

dan pengamatan tanpa pengertian adalah buta”. Hal ini berarti bahwa antara

pengamatan dan pengertian harus terjalin hubungan yang saling menunjang,

saling memperkuat. Tidak ada gunanya anak memiliki pengertian tertentu jika

ia tidak diberi kesempatan mengamati apa yang dimengertinya itu. Alam

sekitar anak memberikan kemungkinan yang amat kaya untuk pengembangan

konsep pengertian seperti ini.

Pengajaran alam sekitar diselenggarakan terhadap anak dengan

memperkenalkan itu melalui proses pelajaran yang aktif dan kreatif. Dalam

praktek di sekolah, memperkenalkan alam sekitar itu dilakukan dengan

penyelenggaraan pelajaran sekolah.

2. Langkah-langkah Pokok Pengajaran Alam Sekitar

Langkah-langkah pokok pelajaran alam sekitar ialah menetapkan

tujuan mengadakan persiapan, melakukan pengamatan, dan mengolah apa

yang diamati.

a. Dalam menetapkan tujuan, pertimbangan utama yang harus

dipertimbangkan adalah kemampuan dan tingkat perkembangan anak.

Penetapan tujuan ini sekaligus dikaitkan dengan obyek yang akan diamati,

5
BAB II KAJIAN

PUSTAKA

Sains berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistimatis,

sehingga sains bukan sekedar penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta,

konsep atau prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan

sains di sekolah dasar diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk

mempelajari diri sendiri dan alam sekitarnya. Pendidikan sains menekankan pada

pemberian pengalaman secara langsung.

A. KONSEPSI PENGAJARAN SAINS

1. Konsepsi Pengajaran Alam Sekitar

Manusia hidup dalam lingkungan tertentu, manusia terikat pada

lingkungannya dan tidak dapat dilepaskan dari lingkungannya itu. Lebih dari

itu manusia hendaknya mampu memanfaatkan lingkungannya sejauh mungkin

baik kemanfaatan bagi hidupnya sehari-hari maupun kemanfaatan dalam

rangka pengembangan pribadi menusia itu sendiri. Hal inilah yang menjadi

dasar bagi konsep pengajaran alam sekitar. Alam sekitar anak dijadikan

pangkal dari usaha pendidikan anak.

Jika diperhatikan kehidupan anak sehari-hari, semua hal yang menjadi

isi alam sekitar besar pengaruhnya terhadap anak. Segala kejadian di alam

sekitar merupakan sebagian dari hidup anak baik dalam suka maupun duka,

kelahiran, kematian, bertemu, perhelatan, pesta panen, perayaan dan

4
a. Siswa dalam mengatasi kesulitan memahami konsep dalam mata pelajaran

sains, meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa, sehinga dapat

meningkatkan hasil belajar.

b. Guru dapat memperbaiki kinerja, meningkatkan kemampuan dan

profesionalisme dalam memilih metode pengajaran yang baik.

c. Sekolah memberikan masukan bagi kebijakan yang akan diambil oleh sekolah

guna meningkatkan mutu hasil belajar dan memberikan kontribusi yang baik

dalam peningkatan proses pembelajaran untuk semua mata pelajaran.

3
siswa tidak memahami materi pembelajaran karena siswa dalam

mendemontrasikan mengalami kendala antara lain:

Dari uraian di atas yang menjadi fokus pembelajaran adalah

bagaimana meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi sehingga siswa

dapat mendemontrasikan bunyi merambat melalui benda padat dengan media

telepon mainan.

Fokus perbaikan pembelajaran dapat dirumuskan menjadi rumusan

masalah sebagai berikut:

a. Mengapa siswa tidak dapat mendemontrasikan bunyi merambat melalui

zat padat dengan media telepon mainan?

b. Mengapa siswa tidak dapat memberi contoh bunyi merambat melalui zat

padat?

C. Tujuan

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk:

1. Mendiskripsikan aktivitas siswa dalam pembelajaran sains melalui metode

demontrasi.

2. Meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami sains.

D. Manfaat

Hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi, serta saran dan

pendapat para guru maka pembelajaran sains disajikan dengan menerapkan

berbagai pendekatan sehingga relevan dengan tujuan pembelajaran IPA yakni:

menyajikan berbagai fakta atau percobaan sehingga dapat menambah pengalaman

anak didik baik di rumah maupun di sekolah. Membangkitkan minat siswa untuk

dapat menyelidiki gejala-gejala alam disekitarnya melalui pengamatan serta

mengembangkan keterkaitan antara pengetahuan dan tehnologi.

Dalam pemahaman dan kemampuan menjadi masalah bagi siswa kelas IV

SDN Galagga 03 Arosbaya, Bangkalan ini terbukti dalam satu kelas dari 20

siswa yang memperoleh nilai 60 keatas 14 anak, siswa yang lainnya hanya

mendapat 50 kebawah.

Oleh karena itu penulis selaku peneliti melakukan perbaikan pembelajaran

melalui penelitian tindakan kelas sebagai tugas akhir sebagai mata kuliah PKP

Program SI PGSD pelaksanaan perbaikan pembelajaran dilakukan 2 Siklus.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan diskusi dengan teman sejawat dan supervisor penyebab

siswa tidak dapat mendemontrasikan bahwa bunyi dapat merambat melalui

zat padat dan memberi contoh perambatan bunyi melalui zat padat adalah

Anda mungkin juga menyukai