Buku Pekan Suci Untuk Imam Dan Pelayan Liturgi Kecil.50230113
Buku Pekan Suci Untuk Imam Dan Pelayan Liturgi Kecil.50230113
Komisi Liturgi
Keuskupan Agung Jakarta
2014
PEKAN SUCI
KOMISI LITURGI
KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA
2014
DAFTAR ISI
Kata Pengantar 2
Katekese Liturgi Pekan Suci 4
Minggu Palma 7
Hari-hari dalam Pekan Suci 33
Senin Dalam Pekan Suci 34
Selasa Dalam Pekan Suci 37
Rabu Dalam Pekan Suci 40
Kamis (Dalam Pekan Suci) 43
Misa Krisma
Katekese Liturgi Trihari Paskah 56
Kamis Putih 59
Jumat Agung 86
Sabtu Suci 126
Hari Minggu Paskah 128
Misa Vigili Paskah
Hari Raya Paskah 199
KATA PENGANTAR
Dalam pertemuan dekenat dan paroki di Keuskupan Agung
Jakarta ini, Komisi Liturgi senantiasa ditanya apakah menyediakan
buku semacam pedoman pelaksanaan upacara- upacara selama Pekan
Suci baik bagi imam, para petugas liturgi maupun umat. Baru
sekarang ini Komisi Liturgi KAJ mencoba untuk menyusun buku
yang diharapkan oleh banyak paroki dengan kekhususan untuk imam
dan para pelayan liturgi.
Tentu saja buku ini disusun berdasarkan buku resmi terbitan
Komisi Liturgi KWI. Semua bacaan dikutip dari sumber resmi KWI.
Sedangkan nyanyian-nyanyian yang disarankan dalam buku untuk
imam dan para pelayan liturgi ini diambil dari Puji Syukur dengan
harapan agar umat turut berpartisipasi aktif dalam liturgi resmi Gereja
ini. Kami juga mencoba membuatkan beberapa catatan ringkasan di
akhir setiap bagian, berharap dapat membantu pemahaman umum
secara butir-butir yang perlu mendapat perhatian.
Harapan kami di Komisi Liturgi, semoga buku ini sungguh
dapat menjawab kebutuhan umat untuk merayakan Misteri
Penyelamatan Allah yang dihayati, dikenang dan dihadirkan dalam
Pekan Suci dengan baik.
Segala kritik dan saran mohon disampaikan kepada Komisi
Liturgi Keuskupan Agung Jakarta di email kajkomlit@gmail.com.
Semoga dari kritik saran tahun ini, kami dapat menyusun
kembali revisinya dan menjadi dasar untuk menyusun buku umat.
Salam Liturgi,
Keterangan:
Tahun Liturgi A - Injil Matius.
Tahun Liturgi B - Injil Markus.
Tahun Liturgi C - Injil Lukas.
UNSUR KHAS :
1. Perarakan atau upacara masuk meriah triumphalis (yang dihiasi
daun-daun palma atau daun lain yang dibawa umat) menjadi
ritus pembuka.
Sebelum perarakan, dibacakan Injil -- mengisahkan peristiwa
Yesus masuk Yerusalem.
2. Mengenang sengsara Tuhan, karena itu sering disebut juga
dengan Minggu Sengsara
3. Minggu Palma merupakan paduan dari dua perasaan
kegembiraan dan kesedihan.
KETENTUAN LITURGI :
1. Minggu Palma adalah pintu masuk Pekan Suci. Dapat dirayakan
mulai Sabtu sore.
2. Apabila perarakan / upacara masuk meriah tidak dapat diadakan,
seyogyanya diselenggarakan Perayaan Sabda untuk mengenang
peristiwa Tuhan memasuki Kota Yerusalem secara meriah.
3. Prosesi hanya satu kali saja pada hari tersebut.
4. Dalam prosesi imam mendahului umat.
5. Pembawaan Kisah Sengsara harus diberi tempat istimewa dengan
cara menyanyikannya atau membacakannya seturut cara
tradisional yaitu oleh tiga orang sebagai Kristus, Penginjil, umat.
6. Untuk mendukung suasana liturgis yang berwarnakan
penderitaan, Pembawaan Kisah Sengsara tidak didampingi
(simbol-simbol) lilin dan dupa, salam, juga tanpa penandaan salib
pada buku Injil dan pada diri masing-masing.
Lalu imam mereciki daun palma dengan air suci tanpa mengucapkan
apa-apa.
7. Kemudian diakon atau, kalau tidak ada, imam sendiri
memaklumkan Injil yang mengisahkan Tuhan memasuki Kota
Yerusalem, menurut satu dari keempat Injil. Kalau dianggap baik,
Kitab Injil dapat didupai.
Tahun B
Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan.
Tahun C
Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan.
Atau:
Mazmur 24
Antifon 2
Anak-anak Ibrani membentangkan pakaian di jalan
dan berseru: Hosanna bagi Putra Daud.
Diberkatilah yang datang dalam nama Tuhan.
(PS 492, Ulangan 2)
Antifon ini dapat diulangi di antara bait-bait mazmur berikut.
Mazmur 47
P Refren:
Kemuliaan, pujian, dan hormat bagi-Mu
ya Raja Kristus Penebus.
Anak-anak menyongsong-Mu
dengan pujian khidmat.
U Kemuliaan, pujian, ...
P Pujian kepada-Mu,
yang rela menderita.
Bagi-Mu, ya Raja,
kami melambungkan madah pujian.
U Kemuliaan, pujian, ...
11. Setelah tiba di altar, imam menghormati altar dan, bila dianggap
perlu, mendupainya. Lalu ia pergi ke tempat duduk, menanggalkan
pluviale (jika tidak ada pluviale, dapat digunakan alba, kasula
dan singel) dan mengenakan kasula. Dengan menghilangkan
bagian-bagian ritus pembuka misa, termasuk, bila ada, Kyrie,
imam langsung mengucapkan doa pembuka. Kemudian misa
dilanjutkan seperti biasa.
16. Dalam semua misa lain pada hari Minggu ini, apabila tidak dapat
diadakan upacara masuk meriah, peristiwa Tuhan memasuki Kota
Yerusalem diperingati dengan upacara masuk sederhana.
17. Waktu imam menuju altar dilagukan antifon pembuka dengan
mazmurnya (no. 18) atau nyanyian lain yang sesuai. Setelah tiba
di altar, imam menghormati altar, lalu menuju tempat duduk.
Sesudah membuat tanda salib, imam memberi salam kepada umat.
Kemudian misa dilanjutkan seperti biasa.
Dalam misa-misa yang lain, apabila tidak dilagukan nyanyian
pembuka, imam sesudah tiba di altar menghormati altar,
menyampaikan salam kepada umat, membacakan antifon
pembuka, dan melanjutkan misa seperti biasa.
21. Kisah Sengsara Tuhan dibacakan tanpa lilin dan pendupaan, tanpa
salam dan tanpa tanda salib pada buku; kisah ini dibacakan oleh
diakon atau, kalau tidak ada, oleh imam sendiri. Dapat juga
Kisah Sengsara dibacakan oleh lektor, tetapi bila mungkin, sabda
Yesus dibawakan oleh imam.
Sebelum membawakan Kisah Sengsara, diakon mohon berkat
imam seperti biasa sebelum Injil, tetapi pembaca awam tidak perlu.
22. Sesudah Kisah Sengsara, bila mungkin, diadakan homili singkat,
atau saat hening sejenak.
Syahadat diucapkan, lalu dilanjutkan dengan doa umat.
UNSUR KHAS :
1. Minggu Suci masuk minggu sengsara suasana pertobatan makin
mendalam
2. Pada hari Kamis pagi (biasanya), uskup merayakan Misa
konselebrasi dengan para imamnya, disebut Misa Krisma, sehingga
Kamis Suci kadang disebut Kamis Krisma
3. Misa Krisma biasanya dirayakan sebelum Perayaan Ekaristi
Perjamuan Tuhan (Kamis sore) atau hari lain dalam Pekan Suci
sebelum Trihari Paskah.
KETENTUAN LITURGI:
1. Hari-hari dalam Pekan Suci adalah Senin,Selasa,Rabu, Kamis.
2. Liturgi hari-hari itu dutamakan di atas semua Hari Raya
3. Warna liturgi : UNGU
lambang pertobatan, kurban dan persiapan
4. Sakramen Baptis dan Krisma tidak boleh diberikan pada hari-hari
itu
Simbolisme Pengurapan
Kata Yunani khrisma yang berarti urapan atau pengurapan.
Yesus adalah Kristus yang artinya Dia yang terurapi (Messias). Maka
khrisma (pengurapan) yang telah melekat pada diri Kristus
Yesus, telah diberikan kepada kita pengikutNya dalam sakramen
baptis dan krisma, sebagai imamat umum. Juga diberikan kepada
imam sebagai imamat jabatan. Simbol dasarnya adalah minyak, yang
terbuat dari minyak zaitun, dan untuk menjadi minyak krisma harus
dicampur balsam, suatu damar aromatik sebagai pengharum.
Liturgi kristen (katolik) tetap setia pada ritual kudus dari pengurapan
ini, seraya memberi makna baru bahwa pengurapan yang telah ada
dalam Perjanjian Lama itu terpenuhi secara paripurna dalam diri
Yesus Kristus, Putra Allah terkasih. Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh
sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik
kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku (Luk 4,
18 ; selengkapnya Luk 4, 16 20, yang merupakan bacaan Injil pada
misa krisma ini).
Jadi bagi mereka yang mendapat pengurapan dari minyak ini akan
mendapat daya kekuatan Roh Kudus (bdk. doa pemberkatan minyak
krisma). Urapan dengan minyak krisma ini juga merupakan materi
utama dari Sakramen Krisma suci (setiap sakramen ada forma dan
materi). Selain itu minyak krisma merupakan materi sekunder dari
sakramen baptis dan imamat. Harus diingat juga bahwa pengurapan
merupakan tindakan pengudusan dan pengabdian kepada Allah; dan
juga tindakan untuk pemberkatan: gereja, altar atau barang-barang
kudus lainnya.
KETENTUAN LITURGI :
1. Biasanya dirayakan sebelum Perayaan Ekaristi Perjamuan Tuhan
kamis sore atau hari lain dalam Pekan Suci disesuaikan
keuskupan.
2. Warna Liturgi : PUTIH
meskipun perayaan Ekaristi hari itu masih terhitung Masa
Prapaskah (ungu); Putih melambangkan kemurnian jiwa
3. Tempat di gereja Katedral atau karena alasan pastoral boleh juga
di tempat lain yang punya keistimewaan bagi keuskupan
SUSUNAN LITURGI
I. Ritus Pembuka: Perarakan, Tanda Salib dan Salam, Kata
Pengantar, Ritus Tobat, Madah Kemuliaan, Doa Pembuka
II. Liturgi Sabda : Bacaan I, Mazmur Tanggapan,Bacaan II, Bait
Pengantar Injil, Bacaaan Injil, Homili
III. Pembaruan Janji Imamat
IV. Liturgi Pemberkatan Minyak: Perarakan, Pemberkatan bergantian
Minyak Krisma, Minyak Pengurapan Orang Sakit, Minyak
Katekumen
V. Liturgi Ekaristi
VI. Ritus Penutup
7. Doa Pembuka
Marilah kita berdoa
Ya Allah,
Engkau telah mengurapi
Putra Tunggal-Mu dengan Roh Kudus,
dan menetapkan Dia menjadi Tuhan dan Kristus.
Perkenankanlah kami,
yang sudah diikutsertakan dalam pengudusan-Nya,
agar kami menjadi saksi Penebusan-Nya di bumi.
Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang
bersama dengan Dikau
dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa,
Allah, sepanjang segala masa.
Para imam:
Saya mau.
Uskup:
Semoga Tuhan melindungi kita semua dalam kasih-
Nya
dan mengantar kita semua, para gembala dan
kawanan domba,
menuju hidup abadi.
Semua:
Amin.
1
Sumber : MAJALAH LITURGI , EDISI 2, 2011
1. Menurut tradisi kuno Gereja, pada hari ini, semua Misa tanpa
jemaat dilarang.2
2
Bdk. Op.cit., Perayaan Paskah dan Persiapannya, no. 47.
3
Bdk. ibid., no. 48.
4
Bdk. ibid., no. 51.
5
Bdk. ibid., no. 54.
6
Bdk. ibid., no. 55.
KETENTUAN LITURGI:
1. Hari ini adalah hari terakhir masa Prapaskah.
Maka Kamis Putih pagi hari masih boleh diadakan Sakramen
Tobat/Pengakuan dosa, namun sebaiknya sakramen ini sudah
tidak diadakan lagi selama Trihari Paskah.
2. Perayaan Ekaristi dirayakan sore hari
Hanya satu kali Misa saja, kecuali bila ada pertimbangan pastoral.
3. Warna liturgi: PUTIH
warna yang dipakai pada perayaan-perayaan khusus Tuhan Yesus.
4. Sebelum perjamuan, Yesus membasuh kaki para muridNya
(perintah cinta kasih)
Setelah Homili dalam Liturgi Sabda, ada ritus pembasuhan kaki
12 wakil umat (laki-laki dewasa),
5. Pada malam itu,Yesus mempersembahkan Tubuh - DarahNya
dalam rupa roti anggur.
Saat puncak perayaan, pada waktu DSA dalam Liturgi Ekaristi hari
ini, tidak ada bunyi logam lagi. Logam, bunyi gemerincing
menandakan kemeriahan sukacita
Bunyi diganti dengan klotohkan kayu. Juga Setelah Gloria, bel dan
lonceng (benda-benda yang terbuat dari metal) tidak lagi
dibunyikan sampai Paskah.
7
Sesudah Madah Kemuliaan pada Kamis Putih, bel dapat diganti dengan genta dari kayu.
10. Seusai homili diadakan pembasuhan kaki para pria terpilih8, jika
pertimbangan pastoral menyarankan demikian.
11. Orang-orang yang telah dipilih diantar oleh para pelayan ke tempat
duduk yang sudah disediakan. Kalau perlu, imam menanggalkan
kasula. Kemudian imam menghampiri tiap-tiap orang, dan dengan
bantuan para pelayan, ia membasuh kaki mereka serta
menyekanya.
12. Sementara itu dilagukan beberapa dari antifon berikut, atau
nyanyian lain yang sesuai.
8
Kongregasi Ibadat, Surat Edaran Perayaan Paskah dan Persiapannya, no. 51.
LITURGI EKARISTI
9
Di sini dapat disebut uskup koajutor atau uskup pembantu, atau uskup lain, sebagaimana
diuraikan dalam Pedoman Umum Misale Romawi, no. 149.
U: Amin.
22. Sambil mengulurkan tangan di atas roti dan anggur, imam berkata:
Ya Allah, kami mohon,
sudilah memberkati dan menerima
persembahan kami ini
sebagai persembahan yang sempurna, yang benar,
dan yang layak di hadapan-Mu,
agar bagi kami
menjadi Tubuh dan Darah Putra-Mu terkasih,
Tuhan kami, Yesus Kristus.
12
Bdk. op.cit. Perayaan Paskah dan Persiapannya, no. 48 dan 59.
13
Bdk. Ibid., no. 61.
14
Bdk. Ibid., no. 63.
15
Bdk. Ibid., no. 64.
16
Bdk. Ibid., no. 66.
17
Bdk. ibid., no. 68.
18
Bdk. ibid., no. 69
Jawaban:
Konfirmasi dari Romo Harimanto (narasumber Liturgi yang
menyatakan ini)
Yang benar hanya 1 Salib yang dipakai untuk penghormatan
salib. Umat boleh mencium atau menyentuh. Jika umat banyak,
maka tak perlu semua maju. Penghormatan pribadi bisa
dilakukan setelah ibadat. Penggandaan salib melemahkan makna
Salib Kristus yang satu dan sama. Ini ajaran lama bukan baru.
Pencerahan 19
Pendapat tersebut benar karena sejalan dengan Surat Edaran
tentang Perayaan Paskah dan Persiapannya.
Salib harus disajikan kepada setiap orang beriman untuk
dihormati, karena penghormatan pribadi adalah unsur hakiki
perayaan ini; hanya bila hadir jemaat yang amat besar, ritus
penghormatan bersama dapat dilaksanakan.
Hanya satu salib disediakan untuk dihormati, karena
dituntut kesejatian tanda. Pada penghormatan salib dinyanyikan
antifon, improperia dan madah, yang mengingatkan sejarah
keselamatan dalam bentuk lirik; tetapi dapat juga diambil
nyanyian lain yang sesuai.20
Salib disediakan oleh Gereja. Jika umat terlalu banyak,
pemecahan pastoralnya adalah pihak Paroki menyediakan
beberapa salib di beberapa titik tempat penerimaan Komuni Suci,
tentu saja pemberkatan salib yang lain diusahakan bersama
dengan Salib Utama.
19
Oleh Romo Zepto-Triffon.
20
Lih. op.cit., Perayaan Paskah dan Persiapannya, no. 69.
Pencerahan21 :
Sebelum cium salib baik bila dapat berlutut khidmat. Sikap ini
lebih menunjukkan hormat total dengan kesungguhan yang
mendalam. Tetapi yang terutama adalah sikap batin saat
menghormat Salib Kristus yang sesungguhnya .
Pencerahan:
Passio pada hari Jumat (juga Minggu Palma) adalah Sabda
Tuhan, dan untuk Hari Jumat Agung diambil dari Injil Yohanes.
21
Oleh P. Yohanes Samiran, SCJ.
22
Lih. PUMR, no. 24
23
Lih. ibid., no. 29.
24
Lih. ibid., no. 55.
25
Komisi Liturgi KWI, Redemptionis Sacramentum (Sakramen Penebusan), Jakarta,
Desember 2004, no. 62, hal. 37
UNSUR KHAS :
1. Gereja merenungkan sengsara Kristus , menghormati salibNya,
serta mendoakan keselamatan seluruh dunia dalam doa umat
meriah .
2. Suasana ibadat hening, tanpa musik iringan, sejak perarakan
masuk
3. Tidak ada Perayaan Ekaristi, jadi tidak ada DSA,
4. Tapi ada Perayaan Komuni (hosti yang telah dikonsekrir pada
Kamis Putih)
KETENTUAN LITURGI
1. Hari ini ditetapkan sebagai hari laku tapa dan tobat dengan
kewajiban berpantang dan berpuasa bagi seluruh anggota Gereja.
2. Disebut juga sebagai hari puasa Paskah sebab sudah termasuk
dalam rangkaian Trihari Paskah. Namun dibedakan dengan hari-
hari puasa Prapaskah (40hari).
Biasanya sudah dimulai sejak Kamis malam hingga menjelang
Sabtu Malam Paskah, saat itu Sang Pengantin Pria sudah
meninggalkan Gereja, maka seluruh Gereja berpuasa.
3. Tidak ada perayaan Ekaristi, tidak ada DSA ,namun Komuni Kudus
dibagikan kepada umat hanya dalam Perayaan Pengenangan
Sengsara Tuhan,kecuali orang sakit/viaticum
4. Perayaan dimulai pada jam 15.00 atau karena alasan pastoral
boleh juga tidak lama setelah jam 12.00. jangan sesudah jam
21.00
5. Dilarang merayakan Sakramen apa pun pada hari ini, kecuali
sakramen rekonsiliasi dan pengurapan orang sakit. Upacara
pemakaman pun dilaksanakan tanpa nyanyian, musik atau bunyi
lonceng.
Atau:
Selama doa ini berlangsung, umat dapat tetap berlutut atau berdiri.
12. Seturut tradisi, sebelum doa imam, dapat disisipkan ajakan diakon
"Berlututlah kita" "Berdirilah". Sesudah ajakan Berlututlah
kita, seluruh umat berlutut untuk berdoa dalam keheningan, dan
sesudah ajakan Berdirilah, seluruh umat berdiri.
_ _________ _________
3 5 6 7 6 6 ||
Ber- lu - tut- lah ki - ta.
___
6 56 6 6 ||
Ber- di- ri - lah.
Nyanyian
Selama Penghormatan Salib Suci
Antifon
Ulangan:
Salib-Mu, Tuhan, kami sembah,
kebangkitan-Mu yang suci kami muliakan dan
kami puji,
sebab berkat kayu salib
seluruh bumi dipenuhi sukacita.
Ayat: Bdk. Mzm. 67:2
Semoga Allah mengasihani dan memberkati kita.
Semoga Ia mengarahkan wajah-Nya kepada kita
dan mengasihani kita.
Madah
(Jika dinyanyikan, dapat diambil dari PS 509)
Umat:
Salib suci nan mulia, kayu paling utama.
Tiada yang menandingi daun, bunga, buahnya.
Kayu, paku bahagia memangku pangkal hidup.
Solis:
1. Dengungkan madah pujian, kemenangan yang
jaya.
Bersoraklah dengan riang bagi salib mulia.
Menanglah penebus kita, unggul sebagai kurban.
U Salib suci nan mulia, kayu paling utama.
Tiada yang menandingi daun, bunga, buahnya.
Ya Bapa,
bebaskanlah kami dari segala yang jahat
dan berilah kami damai-Mu.
Kasihanilah dan bantulah kami
supaya selalu bersih dari noda dosa
dan terhindar dari segala gangguan,
sehingga kami dapat hidup dengan tenteram,
sambil mengharapkan
kedatangan Penyelamat kami, Yesus Kristus.
Teks dengan lagu, lihat TPE Imam halaman 215 atau 217 atau
219.
31. Untuk pembubaran umat, diakon atau, kalau tidak ada, imam
sendiri dapat mengajak umat: Tundukkanlah kepalamu untuk
menerima berkat Tuhan.
KETENTUAN LITURGI :
Karena makna dan suasana perayaan hari itu maka dilarang mengadakan
Perayaan Ekaristi, merayakan sakramen perkawinan ataupun sakramen-
sakramen lainnya, kecuali sakramen rekonsiliasi/tobat dan pengurapan
orang sakit dan komuni kudus bagi orang sakit (viaticum).
Dalam tradisi Liturgi Gereja Katolik perayaan Malam Paskah diawali dengan
upacara cahaya. Tuhan Yesus yang bangkit dari kuburNya merupakan
cahaya yang menerangi kegelapan dan kekelaman dunia ; maut dan dosa
dikalahkan, dunia dilimpahi kasih dan keselamatan Allah. Dunia bergema
dengan sorak sorai:
26
Oleh RD Philipus Seran
Lilin Paskah merupakan simbol cahaya Kristus yang bangkit. Hal ini
terutama dalam kata-kata imam ketika menyalakan lilin Paskah dengan
mengucapkan: Semoga Cahaya Kristus yang bangkit mulia menghalau
kegelapan hati dan budi kita . Ketika Lilin Paskah diarak masuk ke dalam
gereja, Gereja dalam keadaan gelap, dan cahaya lilin Paskah ini mulai
memberi terang dalam kegelapan. Memang, sesungguhnya terang
kebangkitan Kristus memberi cahaya untuk menerangi kegelapan hidup kita,
bahkan mencerahkan dan mengubah hidup yang suram.
Selama nyala dari suatu lilin dapat diedarkan dan diperbanyak, ia dapat
digunakan sebagai simbol memberi semangat, maka dalam iman, cahaya
adalah juga simbol iman.
Dalam Liturgi Sabda (termasuk pada liturgi Malam Paskah), isi Kitab Suci
yang dibacakan kita imani sebagai Sabda Allah. Iman ini terekspresi secara
ritual dalam seruan: Demikianlah Sabda Tuhan.. Juga dari Lectionarium
(Buku Bacaan resmi yang lengkap) kita temukan bahwa setelah masing-
masing Bacaan ada Mazmur yang mengikutinya. Mazmur ini telah dipilih
dengan baik secara liturgis. Maka sebaiknya mazmur sesuai dengan
Bacaan sebelumnya. Hal ini bisa dilihat dalam buku Mazmur Tanggapan
yang berpedomankan pada Lectionarium itu. Jangan lupa Mazmur adalah
nas Kitab Suci, maka sebaiknya tidak diganti dengan sembarang nyanyian.
Lagu Maka Jadilah Petang dan Pagi yang digunakan dalam bacaan
pertama Malam Paskah adalah kreasi Gereja lokal di Indonesia, aslinya
bacaan berlangsung seperti biasa tanpa ada selingan lagu tersebut. Jadi
penambahan selingan itu TIDAK menggantikan Mazmur tanggapan (yang
tetap harus ada setiap selesai bacaan).
Litani Para Kudus: apa yang kita serukan kepada Para Kudus?
Dalam kenyataannya, semua doa ditujukan kepada Allah. Jadi kita tidak
berdoa kepada para kudus, tetapi meminta mereka untuk menjadi perantara
kita di hadapan Allah; para kudus mendoakan kita di hadapan Tuhan dan
Yesus Kristus. Kita bisa memohon perlindungan, bantuan, dukungan dan
kemampuan untuk hidup baik dan suci
Dalam tradisi liturgi Gereja, litani para kudus dinyanyikan pada parayaan
Malam Paskah.
Litani Para Kudus dapat digunakan kalau pada malam Paskah itu diadakan
pemberkatan air baptis walaupun tidak ada yang dibaptis pada malam itu.
Kalau tidak ada pemberkatan air baptis, maka tidak perlu ada Litani Para
Kudus.
SEKUENSIA PASKAH
Jika ada Diakon maka sebaiknya Sekuensia Paskah dinyanyikan oleh
Diakon (bisa bergantian dengan umat). Jika Diakon tidak ada, bisa
dinyanyikan bergantian oleh solis/kor dan umat.
Malam Tuhan lewat (pesach) yang dikenangkan bangsa Israel setiap tahun itu
melambangkan saat kebangkitan Kristus (Paskah), malam pembebasan sejati.
Inilah puncak Trihari Paskah. Saat Kristus bangkit sebagai pemenang atas maut.
Disebut sebagai Ibu dari segala vigilia .Gereja memperingatinya setiap tahun.
KETENTUAN LITURGI :
1. Minggu Kebangkitan dimulai dengan perayaan vigilia, berjaga menantikan
Kebangkitan Tuhan, pada Malam Paskah sampai Ibadat Sore Hari Minggu
Kebangkitan.
2. Perayaan berlangsung pada malam hari, dianjurkan sebaiknya setelah matahari
terbenam dan selesai sebelum fajar hari Minggu
3. Warna liturgi : PUTIH atau KUNING EMAS
4. nyanyian-nyanyian Mazmur Tanggapan jangan diganti dengan lagu-lagu lain,
apalagi lagu yang tidak berkaitan dengan Bacaan sebelumnya
5. Umat yang telah hadir dalam Perayaan Ekaristi malam Paskah, sebaiknya juga
hadir dalam Perayaan Ekaristi hari Minggu
6. Tempat air suci kosong , akan diisi keesokan harinya dengan Air Baptis yang
dibekati malam ini
7. Exsultet dinyanyikan oleh diakon, imam, atau jika mereka tidak bisa bernyanyi
boleh diganti oleh seorang awam yang bisa bernyanyi dengan baik dan indah,
tetapi pembukanya tetap dilakukan oleh imam .
(Tuhan sertamu.... dan bait pertamanya)
8. Setelah Madah Pujian Paskah selesai dinyanyikan, lampu-lampu dinyalakan
9. Lilin Paskah ditempatkan di tempatnya dan didupai
7.III.Liturgi Baptis
1. Liturgi Baptis mengajak setiap orang untuk kembali memperbarui janji
baptisnya.
Janji kesetiaan iman kita . Diitandai dengan pemercikan Air Baptis dan
menyalakan lilin-lilin mereka dari api Lilin Paskah. Senantiasa hidup menjadi
Anak-Anak Terang yang bersumbe dari Terang Kristus sendiri.
2. Bila ada baptisan baru, diawali dengan Litani para kudus .Melalui seruannya
yang panjang dan indah , Gereja di dunia memohon bantuan doa kepada Allah
dari Gereja yang jaya di surga.
UNSUR KHAS :
1. Malam Paskah ditandai dengan Upacara Cahaya yang membuka perayaan
Vigilia.
Cahaya melambangkan Kristus Sang Terang yang membebaskan dunia dari
kegelapan.
Ditutup dengan Pujian Paskah-Exsultet, Gereja bersyukur, bersukacita dan
memuliakan Allah dengan sangat meriah atas karya penebusanNya.
2. Vigilia Paskah dilanjutkan dengan Upacara Pembaptisan, tetapi tidak harus ada
orang yang dibaptis. Setiap orang diajak untuk kembali memperbarui janji
baptisnya.
Setelah dibebaskan, setiap baptisan hendaknya selalu hidup dalam kesetiaan
iman, senantiasa hidup dalam TerangNya dan menjadi terang-terang kecil
bagi sesama.
BAGIAN PERTAMA:
a. Demi luka-luka-Nya 1
b. yang kudus dan mulia 4 2 5
c. semoga kita dilindungi 3
d. dan dipelihara
e. oleh Kristus Tuhan. Amin
13. Apabila ada kesulitan sehingga tidak dapat dibuat api unggun,
pemberkatan api disesuaikan dengan keadaan. Sesudah umat berkumpul
dengan cara lain di dalam gereja, imam bersama para pelayan yang
membawa Lilin Paskah pergi ke pintu gereja. Umat, sedapat mungkin
mengarahkan perhatiannya kepada imam.
Lalu imam menyampaikan salam dan ajakan singkat seperti pada no. 9
di atas. Kemudian ia memberkati api dan menyediakan Lilin Paskah
seperti pada no. 10-12 di atas.
. _______ _. .
1 ... 7 6 1 1 |
Semoga cahaya Kristus, yang telah bang- kit mu-lia,
.
1 ... 4 ||
menghalau kegelapan hati dan bu - di.
Perarakan
15. Sesudah Lilin Paskah dinyalakan, seorang pelayan mengambil bara dari
api baru dan memasukkannya ke dalam stribul, dan dengan cara biasa
imam mengisi dupa ke dalamnya. Diakon atau, kalau tidak ada, seorang
pelayan khusus, menerima Lilin Paskah dari pelayan, lalu diatur
perarakan. Pembawa stribul yang mengayun-ayunkan stribul berasap
berjalan di depan diakon atau pelayan khusus yang membawa Lilin
Paskah itu. Lalu menyusullah imam, para pelayan, dan umat; semua
membawa lilin.
Pada pintu gereja diakon berdiri sambil mengangkat lilin dan bernyanyi:
. . . .
1 1 1 1 6 . ||
I Ca- ha- ya Kristus.
. . . . . .
1 1 1 1 1 1 6 . ||
U Syukur ke- pa- da Al - lah
Cahaya Kristus
U. Syukur kepada Allah
Semua orang menyalakan lilin dari nyala Lilin Paskah, lalu perarakan
berjalan maju.
17. Sesampai di depan altar, diakon berdiri menghadap umat, dan sambil
mengangkat lilin ia bernyanyi:
Cahaya Kristus
U. Syukur kepada Allah
Lalu diakon menempatkan Lilin Paskah di kaki lilin yang disediakan di sisi
mimbar atau di tengah pelataran imam.
Kini semua lampu dalam gereja dinyalakan, kecuali lilin-lilin di altar.
24. Sesudah bacaan pertama (Penciptaan: Kej. 1:1 - 2:2 atau 1:1,26-31a) dan
Mazmur (104 atau 33)
Marilah kita berdoa
Allah yang mahakuasa dan kekal,
Sungguh mengagumkan seluruh rencana
dan karya penyelamatan-Mu.
Terangilah umat-Mu yang telah Engkau tebus agar
memahami
bahwa karya penciptaan-Mu pada awal mula sungguh
agung,
namun lebih agung lagi karya penebusan kami
yang berlangsung sampai pada kepenuhan masa
dalam kurban Paskah Kristus,
yang hidup dan berkuasa sepanjang masa.
U Amin
Atau mengenai penciptaan manusia:
26. Sesudah bacaan ketiga (Penyeberangan Laut Merah: Kel. 14:15 15:1)
dan kidungnya (Kel. 15)
Marilah kita berdoa
Allah Bapa kami, karya-Mu yang mengagumkan
kini masih terus berlangsung.
Dahulu Engkau membebaskan satu bangsa
dari kejaran Firaun
dengan kuasa tangan-Mu.
Tetapi kini Engkau menyelamatkan segala bangsa
dengan air pembaptisan.
Kami mohon:
jadikanlah semua orang anak-anak Abraham
_ __ __ __ ____
. __
7 65 5 5 67 76 671 7 65 5 ||
Ke-mu- lia- an kepa-da Al- lah di sur-ga.
32. Sesudah madah berakhir, imam mengucapkan Doa Pembuka seperti biasa
========================================
42. Jika tidak ada calon baptis dan tidak ada pemberkatan bejana baptis,
Litani ditiadakan, langsung diadakan pemberkatan air (no. 54).
========================================
Ajakan:
I Saudara-saudari terkasih,
marilah kita mohon kepada Allah, Bapa yang mahakuasa,
agar rahmat-Nya memenuhi air ini.
Semoga semua yang akan dilahirkan kembali dalam
Kristus
berkat pembaptisan
disatukan dalam keluarga Allah.
44. Dengan tangan terentang imam mengucapkan doa untuk memberkati air
baptis:
45. Lalu lilin diangkat dari air dan sementara itu umat berseru:
BAGIAN KEEMPAT
LITURGI EKARISTI
59. Imam menuju altar dan memulai Liturgi Ekaristi seperti biasa.
60. Sebaiknya persembahan diantar ke altar oleh para baptisan baru; kalau
mereka itu anak-anak, oleh orang tua atau wali baptisnya.
MAKNA PERAYAAN :
Hari ini Gereja merayakan Kebangkitan Kristus dengan penuh sukacita.
Dengan KebangkitanNya, dosa dan maut pun dikalahkan, dunia pun
selamat.
KETENTUAN LITURGI :
1. Perayaan Ekaristi Hari Raya Paskah harus dirayakan semeriah
mungkin
2. Berkat meriah dengan Alleluia panjang
3. Sebagai Hari Minggu yang amat istimewa, maka hendaknya liturgi
hari ini sungguh-sungguh dipersiapkan.
4. Hari ini sudah dihitung Hari Minggu Paskah I
5. Warna liturgi : PUTIH atau KUNING EMAS
6. Sebaiknya Ritus Tobat diisi dengan Percikan Air Baptis yang baru
saja diberkati pada Misa Malam Paskah. Pernyataan Tobat (saya
mengaku atau Tuhan kasihanilah) diganti percikan itu
7. Tempat air suci di pintu-pintu gereja pun sebaiknya diisi dengan air
yang diberkati pada Malam Paskah
8. Lilin Paskah sudah diletakkan di dekat altar atu mimbar
SUSUNAN LITURGI :
I. Ritus pembuka : Tanda Salib dan Salam, Kata Pengantar, Percikan
(Vidi Aquam), Madah kemuliaan , Doa Pembuka
II. Liturgi Sabda : Bacaan I, Mazmur Tanggapan, Bacaan II, Sekuens
Paskah-Bait Pengantar Injil (Alleluia), Bacaan Injil, Alleluia-Homili-
Pembaharuan Jantji Baptis (jika ada maka Percikan pun tidak di
bagian Ritus Pembuka tetapi setelah Pembaharuan janji ini)-
Pengakuan Iman-Doa Umat
III. Liturgi Ekaristi
IV. Ritus Penutup
Doa Pembuka
Marilah kita berdoa.
Ya Allah,
pada hari ini
dengan pengantaraan Putra Tunggal-Mu
Engkau telah menaklukkan kematian
dan membuka bagi kami pintu keabadian.
Semoga kami
yang merayakan pesta kebangkitan Tuhan
dibarui oleh Roh-Mu dan bangkit dalam terang
kehidupan.
Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan
kami,
Syahadat