Proposal PTK Seni Budaya PDF
Proposal PTK Seni Budaya PDF
PROPOSAL
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Oleh :
A S E R A N I, S. P d
NIP. 196302031994031005
2 0 11
LEMBAR PERSETUJUAN
Oleh:
A s e r a n i, S. P d
NIP. 196302031994031005
Peneliti,
Aserani, S.Pd
NIP. 196302031994031005
Menyetujui :
Kepala SMK Negeri 1 Tanjung,
ii
KATA PENGANTAR
F
Puji syukur kami panjatkan ke khadirat Allah SWT. yang mana berkat
rahmat dan izin-Nya jualah sehingga dapatlah peneliti menyusun proposal PTK ini,
Penyusunan proposal PTK ini adalah dalam rangka memenuhi tugas tindak
basis PTK yang diselenggarakan oleh SMK Negeri 1 Tanjung dari tanggal 14 sam-
pai dengan 16 Juni 2011, sekaligus juga merupakan sebuah upaya peneliti untuk
tas guru.
kegiatan penelitian tindakan kelas sesuai dengan jadual yang telah disusun.
Atas segala perhatian dan dukungan semua pihak, khususnya bapak Kepala
SMK Negeri 1 Tanjung yang telah memberikan dukungan moril dan bantuan fasi-
litas sehingga proposal ini bisa terselesaikan, dan selanjutnya nanti melakukan
Berbasis PTK yang telah memberikan pembekalan ilmu dan keterampilan tentang
Kepada Allah jualah kita berserah diri, semoga kita mampu terus berkarya
Peneliti,
iii
DAFTAR ISI HAL :
LEMBAR PERSETUJUAN ii
I. PENDAHULUAN 1
C. Rumusan Masalah 5
D. Tujuan Penelitian 5
E. Kegunaan Penelitian 6
A. Kajian Teori 8
B. Hipotesis Tindakan 18
B. Setting Penelitian 20
D. Skenario Tindakan 21
G. Analisis Data 26
iv
MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN SENI MUSIK
MELALUI PEMBERDAYAAN MEDIA AUDIO VISUAL
DI TINGKAT X AKUNTANSI 2 SMK NEGERI 1 TANJUNG
I. PENDAHULUAN
telektual, sosial dan emosional peserta didik. Disamping itu, pembelajaran seni bu-
studi. Dengan pembelajaran seni budaya, diharapkan dapat membantu peserta didik
untuk mengenal dirinya, budayanya dan budaya orang lain, mengemukakan ga-
Seni musik sebagai bagian dari unsur seni budaya, merupakan seni yang
mempunyai daya ekspresi yang paling halus dan paling langsung dibandingkan de-
ngan bidang seni lainnya. Melalui seni musik kita dapat menerka bahkan mengerti
suasana hati dan aspirasi penciptanya atau seseorang yang membawakan musik ter-
sebut (pemain musik atau penyanyinya/yang menyanyikan). Segala sesuatu yang ti-
dak mungkin diungkapkan melalui seni yang lain, ternyata secara lengkap, jelas dan
gamblang dapat diungkapkan melalui seni musik. Pengungkapan perasaan, ide dan
gagasan, ternyata lebih mudah menyatakannya melalui seni musik. Bahkan ke-
mungkinan salah pengertian, salah paham, salah persepsi, sangat kecil, bila diung-
kapkan melalui seni musik. Demikian juga kemampuan sugestif yang dimiliki seni
musik sungguh tidak diragukan lagi. Dalam hubungan ini Machlis (2009:2)
"memahami musik sebagai bahasa emosi yang tujuannya sama seperti bahasa pada
1
2
ngan nada-nada yang lain. Kata-kata mengekspresikan ide-ide yang spesifik, se-
dangkan nada menyugestikan pernyataan misterius dari pikiran atau perasaan ter-
sebut".
Uraian di atas hanya sebagian dari eksistensi musik, fungsi dan manfaatnya,
yang tentunya masih banyak lagi fungsi dan manfaat lainnya yang dapat diberikan
oleh seni musik. Dengan alasan inilah mungkin sehingga pihak Kementerian
ngan ini, guru hendaknya selalu memikirkan tentang bagaimana upaya yang dilaku-
kat pembelajaran yang tepat guna. Disamping itu, dalam kaitannya dengan pening-
katan kualitas pembelajaran ini, guru juga dituntut agar dapat mengupayakan ter-
ciptanya kondisi pembelajaran yang efektif. Upaya ini menurut Usman (2008:16) ....
mengajar, strategi pembelajaran, sikap dan karakter guru dalam mengelola proses
menyimak pelajaran dengan melibatkan siswa secara aktif, berupaya menarik minat
jaran".
kaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal-balik yang berlangsung
dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan
timbal balik antara guru dan siswa ini merupakan syarat utama bagi berlangsungnya
proses pembelajaran.
aktif di dalam proses pembelajaran, sementara siswa dibuat pasif, sehingga interaksi
antara guru dengan siswa dalam proses pembelajaran kurang jalan. Salah satu
Dari sekian banyaknya media yang dapat digunakan dalam proses pembe-
lajaran, menurut hemat kami media audio visual adalah media yang sangat cocok
digunakan dalam proses pembelajaran seni musik, karena media audio visual me-
1. Karena seni musik medianya adalah bunyi dan suara, maka penggunaan media
2. Karena di dalam penampilan musik tidak saja diperlukan bunyi dan suara tetapi
juga perlu didukung oleh gerakan-gerakan yang artistik, maka tentu penggunaan
4
dapat ditunjukkan dan dimainkan di depan kelas. Seorang guru tidak mungkin
mampu membawa dan memainkan semua alat musik tersebut, karena keterbatas-
an alat musik yang tersedia di sekolah, juga keterbatasan kemampuan guru da-
lam memainkan alat musik, karena jarang sekali ada guru musik yang merang-
kap sebagai seniman musik yang serba bisa. Disamping itu, kalau alat musik ter-
sebut selalu di bawa ke kelas tentu sangat merepotkan dan cukup menyita waktu.
Maka, dengan menggunakan media audio visual, memungkinkan semua alat mu-
sik dapat ditunjukkan kepada siswa, bahkan semua alat musik tersebut dapat di-
seni musik;
1. Sebagian besar guru masih belum tepat dan seksama didalam membuat perenca-
2. Sebagian besar guru masih belum maksimal dalam menyiapkan perangkat pem-
belajaran yang tepat guna untuk menunjang pencapaian efektifitas dalam pem-
belajaran;
3. Sebagian besar guru masih belum tepat dalam memilih dan menerapkan metode
5
4. Sebagian besar guru masih belum tepat dalam melakukan strategi belajar meng-
5. Sebagian besar guru masih belum mampu menunjukkan sikap dan prilaku yang
baik dalam mengelola kelas sehingga keefektifan dalam pembelajaran sulit di-
wujudkan;
6. Sebagian besar guru masih belum tepat di dalam memilih dan menggunakan me-
Dari enam identifikasi masalah di atas, ada satu masalah yang menjadi per-
hatian peneliti, yakni tentang pemilihan dan penggunaan media pembelajaran untuk
meningkatkan efektifitas proses belajar mengajar di kelas, yang dalam penelitian ini
di fokuskan pada pemberdayaan media audio visual dalam pembelajaran seni mu-
sik, sehingga batasan masalah dalam penelitian ini adalah, "apakah pemberdayaan
penggunaan media audio visual dalam pembelajaran seni musik, dapat meningkat-
C. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas dan hasil pengamatan pendahuluan yang telah
dilakukan peneliti sesuai dengan batasan masalah diatas, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah: Apakah dengan pemberdayaan media audio visual
D. Tujuan Penelitian
minat, motivasi dan semangat belajar siswa tingkat X Akuntansi 2 dalam pem-
tansi 2;
E. Kegunaan Penelitian
kin meningkat;
Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh guru yang lain dalam mengajarkan seni
Pihak sekolah dapat membuat kebijakan dengan mendorong para guru dan mem-
A. Kajian Teori
"Kondisi belajar mengajar yang efektif adalah adanya minat, motivasi dan
Minat merupakan suatu sifat yang relatif menetap pada diri seseorang. Mi-
nat ini sangat besar pengaruhnya terhadap belajar, sebab dengan adanya minat, se-
orang siswa akan mengikuti atau melakukan sesuatu yang diminatinya itu. William
James dalam Suryadi (1983:35), menilai bahwa : "Minat siswa merupakan faktor
utama yang menentukan derajat keaktifan belajar siswa". Keaktifan siswa dalam
cara keseluruhan.
Memang antara minat dengan motivasi merupakan dua hal yang saling berhubung-
an dan saling menunjang. Seseorang yang berminat terhadap sesuatu, ia akan ter-
motivasi untuk mengetahui lebih jauh tentang sesuatu itu. Sebaliknya, seseorang
yang termotivasi terhadap sesuatu, pasti tumbuh dalam dirinya minat atau keinginan
untuk mengetahui lebih dalam lagi tentang sesuatu itu. Sulit memang menentukan,
minat seseorang. Yang jelas, motivasi itu bisa muncul dari dalam diri seseorang,
yang kita kenal dengan istilah motivasi instrinsik, bisa juga timbul sebagai akibat
8
9
pengaruh dari luar diri seseorang (pengaruh lingkungan), yang kita kenal dengan
untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa, yang diantaranya adalah : "...... Meng-
gunakan media yang baik serta harus sesuai dengan tujuan pembelajaran".
Minat dan motivasi adalah sebuah potensi sekaligus daya yang dapat men-
dorong seseorang untuk melakukan sesuatu, atau kondisi organisme yang membuat
seseorang menjadi siap dan bersemangat dalam melakukan sebuah aktivitas. Indi-
kator fisik yang terlihat secara lahiriyah yang menunjukkan apakah siswa aktif dan
media pengajaran".
Minat, motivasi dan semangat belajar yang telah tertanam dalam diri siswa,
sebagai reaksi dari akibat adanya perlakuan positif seorang guru dalam proses pem-
belajaran, merupakan modal potensial sekaligus langkah strategis yang dapat meng-
antarkan siswa ke jenjang pemahaman terhadap pelajaran. Dengan kata lain, siswa
yang berminat, punya motivasi dan bersemangat dalam mengikuti pelajaran, me-
miliki peluang yang besar untuk dapat memahami materi pelajaran yang sedang
jika minat, motivasi dan semangat belajarnya kurang atau tidak ada sama sekali.
terhadap materi pelajaran yang diajarkan. Jika sebagian besar siswa, bahkan mung-
kin seluruh siswa di kelas dapat mengikuti dan memahami pelajaran yang sedang di
ajarkan guru, maka sudah pasti tingkat aktivitas atau kondisi aktivitas pembelajaran
akan semakin baik, mantap dan kondusif, dan pada gilirannya nanti hasil nilai eva-
luasi belajar siswa pun cenderung akan lebih baik atau meningkat.
Musik adalah bagian dari seni yang menggunakan bunyi dan suara sebagai
media penciptaannya. Walaupun beraneka ragam bunyi, seperti bunyi beduk, mesin
kendaraan , handphone, radio, televisi, tape recorder dan sebagainya senantiasa kita
dengar setiap hari, namun tidak semuanya dapat dianggap sebagai musik, karena
segala macam bunyi-bunyian baru dapat dikatakan musik apabila bunyi tersebut
Walaupun cukup banyak dari para ahli musik telah mencoba memberikan
definisi tentang "apa itu musik?", namun hingga kini belum ada satupun yang
adalah suatu hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi musik yang
irama, melodi, harmoni, bentuk dan struktur lagu serta ekspresi sebagai satu kesa-
tuan".
3. Pengertian Media
secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun suatu
alat yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau informasi dan pengetahuan
dalam interaksi yang berlangsung antara pendidik dengan peserta didik". Menurut
Mirhanuddin (1986:2): "Media adalah semua bentuk perantara yang digunakan oleh
penyebar ide atau pembagi pengalaman, sehingga gagasan atau pengalaman itu
Media berasal dari kata "medium" yang artinya "perantara" atau "peng-
sampainya pesan belajar (message learning) dari sumber pesan (message resource)
kepada penerima pesan (message receive) sehingga terjadi interaksi belajar meng-
ajar. "Media pembelajaran meliputi segala sesuatu yang dapat membantu pengajar
daya pikir, dan pemahaman peserta didik terhadap materi pembelajaran yang se-
dang dibahas atau mempertahankan perhatian peserta terhadap materi yang sedang
Menurut Rahayu (2010:65), "Ada enam fungsi pokok media dalam proses
pembelajaran, adalah :
pembelajaran. Ini berarti media merupakan salah satu unsur yang harus di-
Oleh karenanya, penggunaan media harus mengacu kepada tujuan dan ba-
han pembelajaran;
yang digunakan untuk sekedar melengkapi proses belajar agar lebih menarik
tian;
gairah belajar;
jaran".
jaran yang sedang dibahas, karena dapat menjelaskan konsep yang sulit atau
2. Dapat menjelaskan materi pembelajaran atau obyek yang abstrak (tidak nya-
ta, tidak dapat dilihat langsung) menjadi konkrit (nyata dapat dilihat, dirasa-
kan atau diraba), seperti menjelaskan peredaran darah dan organ-organ tu-
bantu guru menyajikan informasi secara elebih mudah dan cepat serta jelas;
atau televisi;
suatu obyek, karena disampaikan tidak hanya secara verbal, namun dalam
(psikomotor);
10. Peserta didik belajar sesuai dengan karakteristiknya, kebutuhan, minat, dan
Dilihat dari daya liputnya, jenis-jenis media dibagi menjadi 2 yaitu : Per-
tama, media dengan daya liput luas dan serentak. Penggunaan media ini tidak
terbatas oleh tempat dan ruang serta dapat menjangkau jumlah anak didik yang
banyak dalam waktu yang sama. Kedua, media dengan daya liput yang terbatas oleh
tempat dan ruang. Media ini dalam penggunaannya membutuhkan ruang dan tempat
khusus, seperti media film, slide dan sebagainya, harus digunakan di tempat
15
han pembuatannya, media dibagi atas pertama, media sederhana, yakni media yang
bahan dasarnya mudah diperoleh dengan harga murah, cara pembuatannya mudah,
dan penggunaan tidak sulit. Kedua, media kompleks yakni media dengan bahan
yang sulit didapat atau tidak mudah dibuat dan harga relatif mahal"
Menurut Nana Sudjana dalam Turnip (2009:28), bahwa : "Jenis media yang
menjadi enam, yaitu media grafis (bagan, diagram, poster, kartun dan komik), media
fotografi, media proyeks (OHP, slide/animasi dan film), media audio, media visual
Media yang telah dikenal dewasa ini tentu tidak hanya terdiri dari dua atau
tiga jenis saja, tetapi lebih banyak dari itu. Klasifikasinya pun bermacam-macam,
bisa dilihat dari jenisnya, daya liputnya, bahan serta cara pembuatannya.
a. Media audio. Adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja,
seperti radio, piringan hitam, cassette recorder, CD, Mp3 dan sebagainya. Media
audio ini tentu hanya cocok ditujukan bagi siswa yang alat dengarnya normal.
b. Media visual. Adalah media yang hanya mengandalkan indra penglihatan saja.
Media visual ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film strip (film
rangkai), slides (film bingkai), fhoto, gambar atau lukisan, termasuk tulisan
(bahan cetakan). Ada pula media visual yang menampilkan gambar atau simbol
16
yang bergerak seperti film bisu, film kartun tanpa suara, dan sebagainya.
c. Media Audiovisual. Adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gam-
bar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi
kedua jenis media di atas (audio dan visual). Media audiovisual terdiri dari :
audiovisual diam, yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam, se-
perti film bingkai suara (sound slides), film rangkai suara dan cetak suara; au-
diovisual gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar
yang bergerak seperti film, video cassette (VCD). Antara unsur suara dan gam-
bar, ada yang berasal dari sumber yang sama (satu sumber), seperti film, VCD,
ini disebut audiovisual murni. Ada pula antara suara dan gambar berasal dari
sumber yang berbeda, seperti gambar yang ditampilkan, suaranya berasal dari
manusia, rekaman tape recorder, seperti slide proyektor, film strip suara dan cetak
masing, oleh karena itu maka diharapkan kepada para guru agar dapat menentukan
pilihannya sesuai dengan kebutuhan pada saat tatap muka dalam proses pembe-
lajaran. Hal ini dimaksudkan agar jangan sampai penggunaan media yang semula
a. Materi pelajaran seni musik lebih di arahkan pada suara dan bunyi, maka dalam
17
penyajiannya diperlukan media yang mendukung suara dan bunyi tersebut. Di-
samping itu, materi pelajaran seni musik juga berhubungan dengan gerak dan
laku, antara lain : bagaimana cara dan teknik memainkan alat musik, bagaimana
posisi pemain di atas panggung pada saat pagelaran musik ditampilkan, bagai-
mana mengenalkan bentuk dan wujud alat musik, dan sebagainya, tentu dalam
penyajian materi seni musik ini diperlukan media visual, baik yang bergerak
b. Belajar seni musik tentu memerlukan sejumlah alat musik yang perlu ditunjuk-
yang dimiliki sekolah (terutama dalam hal penyediaan alat musik), juga
keterbatasan guru dalam hal penguasaan alat musik (sebagian besar guru bukan
c. Memperoleh media audiovisual dewasa ini relatif mudah dan murah, jenis dan
macamnya pun sangat banyak dan beragam, sehingga memungkinkan guru dapat
bertambah mantap".
motivasi belajar;
b. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh
para siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik;
melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru ti-
dak kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar untuk setiap jam pelajaran".
B. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan pada rumusan masalah dan kajian teori yang telah diuraikan di
Tindakan Kelas (PTK). Pendekatan ini dipilih karena masalah yang dikaji adalah
masalah yang bersifat praktis dan terfokus pada proses belajar mengajar, dan segera
berdaur yang meliputi (a) perencanaan, (b) pelaksanaan, (c) observasi, dan (d) ref-
leksi, dan seterusnya sampai perbaikan atau peningkatan yang diharapkan tercapai
(Suhardjono dalam Aqib, 2007:53). Untuk lebih jelasnya mengenai tahapan tersebut
Bila
Dilanjutkan
Permasalahan
belum ke siklus berikutnya
terselesaikan
B. Setting Penelitian
1. SMK Negeri 1 Tanjung merupakan tempat bertugas peneliti sebagai guru, sejak
2. Lokasi SMK Negeri 1 Tanjung dengan rumah tempat tinggal peneliti sangat de-
Subyek yang diteliti adalah guru seni musik dan siswa tingkat X Akuntansi 2
1. Faktor siswa, yaitu mengamati aktivitas kegiatan belajar siswa tentang materi
2. Faktor Guru, yaitu mengamati kegiatan guru dalam melaksanakan proses belajar
D. Skenario Tindakan
sebagai berikut :
1. Siklus I
a. Perencanaan
kan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan akan
dilakukan. Di dalam proses penelitian tindakan ini, keberadaan peneliti dan guru
tentu dibedakan, maka dalam tahap menyusun rancangan harus ada kesepakatan
bersama antara guru yang akan melakukan tindakan dengan peneliti yang akan
mengamati proses jalannya tindakan. Hal tersebut dilakukan dalam rangka untuk
ajar;.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap ini rancangan strategi dan skenario penerapan pembelajaran mu-
lai dilaksanakan. Rancangan tindakan tersebut tentu saja sebelumnya telah dilatih-
kan kepada si pelaksana tindakan (guru yang ditunjuk) untuk diterapkan di dalam
Siswa mencatat apa yang dipelajari dan mendiskusikannya dengan siswa lainnya;
- Tahap kegiatan akhir, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya,
Tahap ini sebenarnya telah berjalan bersamaan dengan saat pelaksanaan tin-
dakan. Pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang berjalan. Jadi keduanya
terhadap apa yang sedang dilaksanakan oleh guru tersebut, serta mengamati aktivi-
sungkan.
mengamati tentang:
4) Sejauhmana nilai evaluasi yang dicapai siswa setelah proses pembelajaran ber-
d. Refleksi
Dalam tahap refleksi ini, hasil pengamatan yang telah dilakukan kemudian
dianalisis untuk memperoleh gambaran bagaimana dampak dari tindakan yang telah
dilakukan, hal apa saja yang perlu diperbaiki dan apa saja yang harus menjadi per-
Hal-hal yang perlu dilakukan pada kegiatan tahap refleksi ini, diantaranya :
4) Menyimpulkan hasil siklus pertama untuk dijadikan acuan dalam menyusun pe-
Seperti halnya pada siklus pertama, siklus kedua dan ketiga pun terdiri dari
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada siklus ke dua dan ke tiga ini tidak jauh berbeda
dengan pelaksanaan tindakan pada siklus pertama, hanya saja pada beberapa hal
mungkin perlu adanya peningkatan atau perubahan tindakan (tindakan yang dise-
suaikan);
Hal-hal yang di amati pada siklus ke dua dan ketiga ini juga seperti pada
siklus pertama, hanya saja mungkin ada beberapa tambahan pengamatan yang di-
perlukan, atau ada beberapa komponen tindakan yang perlu pengamatan lebih sek-
d. Refleksi
Maksud melakukan refleksi juga sama seperti siklus sebelumnya, hanya saja
25
pada refleksi siklus ke dua dan ke tiga ini lebih di arahkan pada evaluasi tindakan
siklus sebelumnya.
Jenis data yang diperlukan dan digunakan dalam penelitian ini adalah beru-
pa data empiris yaitu data yang berhubungan dengan perbuatan, pengalaman, pe-
ristiwa, kejadian dalam kegiatan tindakan kelas. Sumber datanya adalah guru dan
1. Data kuantitatif yaitu data yang dapat dinayatakan atau diuji dengan bilangan/
angka yang diwujudkan dalam bentuk nilai evaluasi, misalnya pre-test, post-test,
2. Data kualitatif yaitu data yang tidak dapat dinyatakan atau diuji dengan bilang-
nelitian (ruang kelas) serta melihat dan megamati langsung bagaimana pene-
rapan media audiovisual dalam kegiatan proses pembelajaran seni musik yang
2. Test, yaitu melakukan evaluasi dari hasil penerapan media audiovisual di kelas.
Evaluasi ini dilakukan baik evaluasi proses maupun evaluasi hasil akhir kegi-
atan pembelajaran;
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik tes,
26
observasi dan wawancara, dan alat pengumpul datanya berupa butir soal, lembar
G. Analisis Data
Aserani. 2011. Bahan Diklat Seni Budaya bidang Seni Musik. Tanjung: SMK
Negeri 1.
Djamarah, Bahri, Syaiful. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Gearlach dan Ely. 1971. General Methods of Effektif Teaching. New York: Thomas
Y. Growell Company.
Tafsir, Ahmad. 2008. Metodologi Pengajaran Agama Islam. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
27