Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN STUDI KASUS

1. Bagian awal
1.1 halaman judul yang memuat
1.1.1 Judul Kasus
Judul kasus sudah dibuat singkat dan jelas judul kasus sesuai dengan 15 kata. Dan
dengan menggambarkan jenis penelitian, obyek penelitian, subyek penelitian, waktu
penelitian.

1.1.2 Maksud/Tujuan Penyusunan Laporan Tugas Akhir


Maksud dan tujuan penyusunan laporan telah ditulis dibawah judul laporan dengan
jarak antara 2 (dua) spasi,tetapi peneliti tidak mencantumkan alamat institusi tidak
sesuai dengan pedoman yang ada.
Peneliti :
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Menyelesaikan
Pendidikan Diploma III Kebidanan pada Akademi Kebidanan Dinas Kesehatan
Provinsi Bali

Perbaikan :
Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan
Pendidikan Diploma III Kebidanan
Pada UPT Akademi Kebidanan
Dinas Kesehatan Provinsi Bali.

1.1.3 Lambang Institusi


Pada laporan Tugas Akhir disini sudah diisi dengan Lambang Institusi. Lambang
institusi sudah dibuat (tidak berwarna) dicantumkan dengan ukuran yang sesuai
dengan jarak antara komponen halaman sampul depan dan ukuran kertas.

1
1.1.4 Nama dan Nomor Induk Mahasiswa
Nama penyusun laporan tugas akhir ini sudah menggunakan huruf capital dengan
diisi garis bawah dan dibawah nama penyusun diisikan nomor induk mahasiswa yang
menyusun laporan, dengan menggunakan jarak 1 spasi.

Oleh :

PUTU ADILA DHYANA SIDDHI


NIM.12081

1.1.5 Nama Institusi


Nama institusi ditulis oleh peneliti sudah sesuai dengan pedoman

DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI


UPT. AKADEMI KEBIDANAN

1.1.6 Tempat dan Waktu Pengajuan Proposal


Sudah ditulis sesuai dengan tempat dan tahun pengajuan studi kasus, yaitu :

SINGARAJA
2015

1.2 Halaman Sampul Dalam


Komponen halaman sampul dalam sudah sama dengan halaman sampul depan. Jarak
pengetikan antara baris/kalimat pada halaman sampul depan sudah diketik 1 spasi.

1.3 Halaman Persetujuan


Halaman ini memuat persetujuan untuk diajukan pada ujian tugas akhir yang memuat
judul laporan penulis, tanggal disetujui, tanda tangan dan nama pembimbing I dan
pembimbing II, tanggal pengesahan dan tanda tangan, Nama dan NIP Kepala UPT.

2
Akademi Kebidanan Dinas Kesehatan Provinsi Bali. Jarak pengetikan antara
baris/kalimat pada halaman persetujuan sudah diketik 1 spasi
ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA UMUR 22 BULAN DENGAN
BRONKIOLITIS DI POLIKLINIK ANAK RSUD KLUNGKUNG
TANGGAL 2 APRIL-21 APRILTAHUN 2015

Diajukan oleh :
PUTU ADILLA DHYANA SIDDHI
NIM 12081

Telah disetujui
Oleh :
PEMBIMBING I PEMBIMBING II

(I Ketut Wijana, S.ST, M.Pd) (Ni Luh Putu Nilawati SKM)


NIP. 19631231 198703 1 260 NIP. 19810607 200604 2 016

1.4 Halaman Pengesahan Panitia Penguji


Halaman ini telah memuat judul laporan, penulis, pernyataan ini penulis masih ada
sedikit kesalahan pada penulisan judul pengesahan penguji yang telah diajuka,
tanggal pengajuan, nama dan NIP setra tanda tangan seluruh penguji, tanggal
pengesahan, nama serta tanda tangan Direktur Akademi Kebidanan Pemerintah
Provinsi Bali. Jarak pengetikan antara baris/kalimat pada halaman perngesahan sudah
diketik 1 spasi

Telah Diajukan dan Dipertahankan di Depan Tim Penguji Laporan Studi Kasus
Dinas Kesehatan Provinsi Bali Upt. Akademi Kebidanan pada Tanggal 10 Agustus
2015.

3
tanggal pengajuan, nama dan NIP setra tanda tangan seluruh penguji, tanggal
pengesahan, nama serta tanda tangan Direktur Akademi Kebidanan Pemerintah
Provinsi Bali.

1.5 Halaman Kata Pengantar


Halaman ini telah memuat uraian singkat tentang maksud serta proses penyususnan
laporan, ucapan terima kasih kepada pihak-pihak terkait, serta harapan-harapan
penulis terhadap laporan yang disusunnya.

1.6 Halaman Daftar Isi


Halaman daftar isi sudah berisiskan tentang seluruh isi laporan beserta nomor
halamannya. Isi laporan yang ditulis meliputi bagian awal, sub bab, dan anak sub
bab, dan bagian akhir laporan, dilengkapi dengan nomor halamannya. Daftar isi
sudah ditulis dengan jarak 1 spasi.
Nomor untuk bagaian awal sudah ditulus dengan menggunakan huruf romawi (i, ii,
iii, iv dst) yang ditempatkan di bagian bawah tengah halaman. Nomor halaman untuk
bagain akhir juga sudah ditulis dengan menggunakan huruf romawi kecil (i,ii,iii,iv
dst) yang ditempatkan di bagian tengah halaman. Dimana halaman bagian akhir
merupakan lanjutan dari penomoran halaman bagian awal. Nomor halaman bagian
inti sudah (Bab 1 sampai Bab 5, ditulis dengan menggunakan angka arab (123, dst)
yang ditempatkan pada bagian kanan atas halaman. Kecuali pada bagian halaman
judul bab ditulis di bagian tengah bawah halaman.
Analisa :
Pada penulisan Bab 1,2,3,4,5,6 terjadi kesalahan. Penulis membuat Bab 1, Bab 2,
Bab III, Bab IV, Bab V, Bab VI
Perbaikan :
Penulisan bab menggunakan angka arab, yaitu :
Bab 1, Bab 2, Bab 3, Bab 4, Bab 5, Bab 6

4
1.7 Halaman Daftar Tabel
Pada daftar tabel tidak berisikan nomor tabel, judul tabel, dan halaman tempat tabel
berada. Tetapi pada isi daftar tabel terdapat pada bab 2 tinjauan kasus pada halaman
77. Dalam daftar ini hendaknya memuat seluruh tabel yang terdapat dalam bagian
inti laporan.

1.8 Halaman Daftar Gambar


Pada daftar gambar tidak berisikan nomor gambar, judul gambar, dan halaman
tempat gambar berada. Dalam daftar ini hendaknya memuat seluruh gambar yang
terdapat dalam bagan, foto, grafik, diagram dan peta.

1.9 Halaman Daftar Lampiran


Pada studi kasus ini berisi urutan lampiran, jenis/judul lampiran dan halaman
lampiran. Pada daftar lampiran sudah diketik 2 spasi.
.

5
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Di dalam latar belakang study kasus yang dibuat telah mengandung unsure introduksi
masalah penelitian, jastifikasi masalah, kronologis masalah dan konsep solusi.
Introduksi Masalah : Latar belakang kasus tersebut diangkat pada paragraph 1 , dalam
kasus tersebut yang melatar belakangi mengapa kasus itu diangkat adalah: ISPA ini
dapat dipicu oleh beberapa faktor diantaranya : perilaku hidup bersih dan sehat yang
kurang, dan lingkungan tempat tinggal yang tidak kondusif. Infeksi saluran pernafasan
akut (ISPA) merupakan masalah kesehatan yang sangat serius baik di dunia maupun di
Indonesia.
Justifikasi Masalah : Masalah yang di angkat sudah di dukung oleh fakta-fakta atau data-
data kejadian yang berkaitan dengan masalah yang diangkat yaitu diperoleh dari Data
(Depkes RI,2010), dan di Provinsi Bali. Secara umum telah diungkapkan besarnya
masalah, pengaruhnya terhadap kesehatan, tahun kejadian, tempat kejadian, serta
karakteristik masyarakat yang terkena. Pada justifikasi masalah sudah menggunakan
metode krucut terbalik yaitu dari jangkauan yang luas ke jangkauan yang lebih sempit.
Berdasarkan data yang diperoleh di Depkes RI pada tahun 2010, di Profil Kesehatan
Kabupaten/Kota provinsi Bali pada tahun 2013, Profil Kesehatan Kabupaten Klungkung
pada tahun 2013, dua bulan terakhir pada tahun 2015.

6
Justifikasi akibat ISPA ini (99,9% terutama Pneumonia, bronchitis, dan bronkiolitis)
terjadi pada Negara-negara sedang berkembang. Kematian akibat ISPA lebih didominasi
balita usia 1-4 tahun yaitu lebih dari 2 juta kematian tiap tahunnya, ini juga berarti 1 dari
5 orang balita di dunia meninggal setiap harinya. Dari seluruh kasus kematian balita usia
1-5 akibat ISPA, tiga perempatnya terjadi pada 15 negara, termasuk Indonesia yang
menempati peringkat keenam dengan jumlah kasus ISPA sebanyak 6 juta kasus per tahun
(Depkes RI, 2010). Setiap tahunnya diperkirakan 4juta anak balita meninggal karena
ISPA (terutama pneumonia dan bronkiolitis). Berdasarkan hasil survey demogravi
kesehatan Indonesia, kematian balita 1-4 tahun(AKABA) pada tahun 2007 sebesar 44 per
1000 kelahiran hidup, 15,5% atau sebesar 30.470 kematian pada balita usia 1-5 tahun
disebabkan oleh ISPA dimana 8% disebabkan oleh bronkiolitis. Ini berarti secara rata-
rata di Indonesia 63 orang balita meninggal setiap harinya karena terinfeksi bronkiolitis.
Penyakit saluran pernafasan merupakan salah satu penyebab kesakitan dan kematian yang
paling penting pada anak. Salah satu penyakit saluran pernafasan pada anak adalah
bronkiolitis. Kasus bronkiolitis di provinsi Bali masih cukup tinggi, khususnya di
kabupaten Klungkung. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya kasus bronkiolitis yang
ditemukan hamper setiap bulan Poliklinik Anak RSUD Klungkung. Hal ini dapat dilihat
berdasarkan data yang diperoleh dari Profil Kesehatan Kabupaten/Kota provinsi Bali
tahun 2013 capaian nilai AKABA sebesar 5,97 per 1.000 kelahiran hidup. Menurut profil
kesehatan Kabupaten Klungkung kejadian ISPA yaitu Bronchiolitis di taun 2014 terjadi
sebanyak 14% pada anak balita.
Kronologis Masalah : Hubungan sebab akibat yang akan diangkat telah diuraikan. Dan
dilakukan penggambaran timbal balik hubungan sebab akibat bila masalah tersebut
ditangani ataupun tidak. Penguraian ini talah didukung oleh teori-teori yang mendukung
untuk memperjelas masalah yaitu: Kajian menunjukan jika bayi dan balita yang
menderita bronkiolitis maka akan berpotensi mempunyai resiko menderita asma.
Penyakit ini ditandai dengan adanya batuk, pilek dan biasanya demam. Apabila penyakit
ini tidak segera dideteksi dan ditangani akan menyebabkan terjadinya infeksi yang
meluas sehingga menjadi semakin berat dan dapat menyebabkan kematian.

7
Konsep Solusi : Sudah memuat konsep-konsep solusi yang selama ini telah dilaksanakan
untuk menanggulangi masalah yang dimaksud,Beberapa contoh program pemerintah
untuk pemberantasan penyakit ISPA yaitu dimulai dari pencegahan non spesifik seperti;
meningkatkan derajat sosio-ekonomi, menurunkan angka kemiskinan, meningkatkan
pendidikan kesehatan, meningkatkan status gizi, meningkatkan derajat kesehatan,
lingkungan yang bersih, bebas polusi. Penegahan spesifik seperti ; pemberian makanan
yang baik/gizi seimbang, vaksinasi, pertolongan pertama penderita ISPA (Depkes
RI,2010).

1.2 Rumusan Masalah Penelitian


Analisa: Rumusan masalah yang dibuat sudah memuat pertanyaan penelitian yang di
dasarkan pada masalah yang menjadi focus dalam penelitian dengan berlandaskan
pada pemikiran secara teoritis. .Pertanyaan yang dibuat telah mengandung unsure
QSS (Question = Pertanyaan, Specific = Kekhususan, Separated = Penyebaran),
yaitu: Bagaimana Asuhan Kebidanan pada Balita dengan bronkiolitis di Poliklinik
Anak RSUD Klungkung ?

1.3 Tujuan Pemberian Asuhan


Dalam tujuan pemberian asuhan memuat tujuan yang akan dicapai oleh penulis
dalam asuhan yang akan dilaksanakan yaitu memuat Tujuan Umum dan Tujuan
Khusus.
Tujuan Umum : Memuat mengenai keseluruhan tujuan yang akan dicapai oleh
penulis dalam asuhan yang akan dilaksanakan. Yaitu:,Untuk melakukan Asuhan
Kebidanan pada Balita dengan bronkiolitis di Poliklinik Anak RSUD Klungkung
tahun 2015.
Tujuan Khusus : Sudah menjabarkan dari tujuan umum dimana sifatnya lebih
operasional dan spesifik serta sudah mencakup unsur SOAP.
1) Dapat melakukan pengkajian data subjektif pada Balita dengan bronkiolitis di
Poliklinik Anak RSUD Klungkung

8
2) Dapat melakukan pengkajian data objektif pada Balita dengan bronkiolitis di
Poliklinik Anak RSUD Klungkung
3) Padat melakukan analisis data yang didapat pada Balita dengan bronkiolitis di
Poliklinik Anak RSUD Klungkung
4) Dapat melakukan penatalaksanaan pada Balita dengan bronkiolitis di
Poliklinik Anak RSUD Klungkung

1.4 Manfaat Asuhan


Analisa: Dalam manfaat asuhan telah dibuat manfaat-manfaat yang mungkin akan
dinikmati oleh pihak-pihak yang diprediksi yaitu dari ruang lingkup kecil ke yang
paling luas. Manfaat asuhan tersebut yaitu bagi peneliti mahasiswa, bagi Institusi
pendidikan, bagi tempat praktek, bagi masyarakat.

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

9
2.1 Konsep Dasar Balita
Kajian Teori Klinis
Sudah berisikan uraian tentang konsep teori dari kasus yang akan diberikan asuhan.
Kajian teori merupakan hasil kajian penulis terhadap pendapat ungkapan ahli/pakar
di bidangnya. Teori-teori yang diadopsi dapat diperoleh di buku, jurnal, makalah
seminar, hasil penelitian, internet, dll. Kajian teori yang meliputi teori yang mendasar
kasus yang diangat serta kajian teoritis asuhan kebidanannya. Kajian teori pada studi
kasus ini sudah meliputi teori yang mendasari kasus yang diangkat serta kajian
teoritis asuhan kebidanannya. Tinjauan teori meliputi teori-teori:
2.1.1 Penegertian Balita
Menurut (Nelson, 2010)
2.1.2 Anatomi dan Fisiologi Pernafasan
Melalui hidung, faring,laring,trakea, bronkus, bronkiolus, alveoli, paru-paru.
Melalui 2 proses
2.1.3 Bronchiolitis
o Pengertian bronchiolitis (R. Hartono, 2012)
o Etiologi (Widagdo, 2011)
o Gejala klinis
o Patofisiologi (Widagdo, 2012)
o Faktor resiko/ Predisposisi
o Komplikasi
o Pemeriksaan penunjang
o Penatalaksanaan
o Pendidikan yang diberikan bagi orang tua

2.2 Kajian Teori Asuhan Kebidanan menurut Hellen Varney 2007 dan SOAP

10
Analisa: Dalam tinjauan sudah menggunakan menejemen varney, setiap langkah
dilengkapi dengan rasionalisasi. Sedangkan pada pendokumentasian juga sudah
menggunakan pendokumentasian SOAP hanya membahas data focus tanpa
mencantumkan rasionalisasi yaitu :
1) Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Pada Anak dengan Bronchiolitis
a) Menurut Varney (2007), manajemen kebidanan terdiri dari 7 langkah
yang berurutan, dimana setiap langkah disempurnakan secara periodic.
1) Langkah pertama: pengumpulan dan pengkajian data
Sistematis dalam mengumpulkan data dari berbagai
sumber data untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi
status kesehatan klien (Varney, 2007).
Tahap ini meliputi:
1) Data Subjektif
Data subjektif adalah data yang dikatakan oleh
pasien atau orang terdekat yang menceritakan
pikiran perasaan dan persepsi mereka sendiri.
2) Data Objektif
Data ini diperoleh dari hasil pemeriksaan fisik
pasien dan pemeriksaan laboratorium
2) Langkah kedua: Interpretasi
3) Langkah ketiga: Mengidentifikasi Diagnosa atau
Masalah Potensial
4) Langkah keempat: Menetapkan Kebutuhan Terhadap
Tindakan Segera.
5) Langkah kelima: Menyusun Rencana Asuhan Yang
Menyeluruh.
6) Langkah keenam: Pelaksanaan Langsung Asuhan
Dengan Efisien dan Aaman
7) Langkah ketuju: Evaluasi
2) Pendokumentasian asuhan kebidanan (SOAP)

11
2.3 Landasan Hukum
Pada bagian ini tidak diuraikan dasar hukum yang melandasi proses asuhan yang
diberikan sesuai Permenkes No. 1464/Menkes/Per/X/2010 tentang Ijin dan
Penyelenggaraan Praktek Bidan dan landasan hokum yang lain yang mendasari
pengambilan studi.

BAB 3

12
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Analisa: Jenis penelitian yang digunakan dalam penyusuanan laporan tugas akhir ini
sudah menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan rancangan studi kasus. Pada
bagian ini dijelaskan jenis kasus yang diambil sesuai dengan ruang lingkup penelitian
kebidanan.

Menurut Notoadmojo (2010) jenis studi kasus ini merupakan laporan studi kasus
dengan metode deskriptif dengan rancangan studi kasus. Pada bagian ini dijelaskan
jenis kasus yang diambil sesuai dengan ruang lingkup penelitian kebidanan mengenai
Balita.

3.2 Lokasi Penelitian


Analisa: Pada bagian ini sudah dijelaskan tempat pengambilan kasus dengan
mendeskripsikan mengenai lokasi tersebut.

Pada kasus ini asuhan yang diberikan pada Balita dengan bronkiolitis di Poliklinik
Anak RSUD Klungkung Tahun 2015.

3.3 Subyek Penelitian


Pada subyek penelitian ini sudah menjelaskan tentang subyek penelitian yang di
pakai sebagai kasus yaitu: Balita dengan bronkiolitis berumurkurang dari 2 tahun
yang berkunjung ke Poliklinik Anak RSUD Klungkung

3.4 Pelaksanaan Penelitian


Analisa: Pada bagian ini sudah diuraikan rencana yang akan dilakukan dalam
penelitian.
Pelaksanaan penyusunan laporan studi kasus ini, meliputi:
1) Menyusun proposal penelitian

13
2) Mengurus ijin penelitian di institusi pendidikan UPT. Akademi Kebidanan Dinas
Kesehatan Provinsi Bali yang di tunjukkan kepada tempat penelitian terkait.
3) Mengurus ijin ke Kesbang Limnas Kabupaten Klungkung
4) Mengurus ijin ke Kantor RSUD Klungkung
5) Setelah ijin penelitian diperoleh maka dapat dilanjutkan dengan mencari balita
yang mengalami bronkiolitis untuk di asuh
6) Melalukukan informd concent kepada klien terkait dengan asuhan yang dibeikan
7) Melakukan asuhan secara komperhensif kepada Balita dengan bronkiolitis di
Poliklinik Anak RSUD Klungkung mulai dari tanggal 2 April 2015-21 April
2015. Dimana asuhan yang diberikan telah sesuai dengan teori.

3.5 Teknik Pengumpulan Data


3.5.1 Metode Pengumpulan Data
Analisa: Pada metode pengumpulan data penulis sudah menjabarkan cara
pengumpulan data secara primer dan sekunder
Data primer adalah materi atau kumpulan fakta yang dikumpulkan
sendiri oleh peneliti pada saat berlangsungnya suatu penelitiana
(Nursalam,2004)
Data sekunder adalah data yang diperoleh selain dari pemeriksaan atau
terapi diperoleh dari ketentua keluarga, lingkungannya (Notoatmodjo,
2010)
Metode pengumpulan data dalam studi kasusu dengan teknik
wawancara, observasi, maupun dokumentasi, kepustakaan.

3.6 Alat Pengumpulan Data


Analisa: Penulis sudah memaparkan alat-alat pendukung untuk pengumpulan data.

Menurut Saifuddin (2008), alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pengambilan data
yaitu:

14
1. Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam wawancara
Format pengkajian pada asuhan kebidanan balita dengan bronkiolitis,
buku tulis, balpoint
2. Alat dab bahan dalam melakukanobservasi
Sunkup, Oksigen, Aat nebulizer, tensimeter, stetoskop, thermometer,
timbangan berat badan, handsoon steril, bengkok, jam, lampu senter,
lila, metelin.

15
BAB 4
TINJAUAN KASUS

Pada tinjauan kasus ini sudah menggunakan pola piker manajemen vaerney yang
didokumentasikan dengan metode pendokumentasian SOAP. Tinjauan kasus berdasarkan data
subjektif, data objektif, analisa, penatalaksanaan.
4.1 Data Subjektif
Hari/tagl: Rabu, 1 april 2015
Waktu: 11.00 WITA
Tempat: Poliklinik Anak RSUD Klungkung
1) Identitas
2) Keluhan Utama
3) Riwayat Prenatal
4) Riwayat Intranatal
5) Riwayat Postnatal
6) Riwayat Masa Neonatus
7) Riwayat Masa Bayi
8) Riwayat Masa Balita
9) Riwayat Imunisasi
10) Bio-Psiko-Sosial-Spiritual
11) Pengetahuan orang tua yang perlu dijelaskan

4.2 Data Objektif


1) Keadaan umum
2) Kesadaran
3) Keadaan Psikologi
4) Pengukuran Antopometri
5) Tanda-tanda vital
6) Pemeriksaan fisik
7) Pemeriksaan penunjang

16
4.3 Analisa (2 April 2015, pukul 11.30 WITA)
Balita umur 22 bulan dengan bronchiolitis
Masalah:
1) Ibu asuh belum tahu tentang imunisasi lanjutan pada balita
2) Nafsu makan balita menurun
3) Balita mengalami susah tidur
4) Ibu asuh belum tahu cara pencegahan dan penanganan awal pada balita
dengan gangguan pernafasan seperti bronkiolitis
5) Ibu asuh belum mengetahui cara menstimulasi tumbuh kembang balita sesuai
dengan umur balita saat ini.

4.4 Penatalaksanaan (2 April 2015, pukul 11.30 WITA)


1) Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu asuh. Ibu asuh paham dengan
kondisi balita saat ini.
2) Memberikan informasi pada ibu asuh mengenai penyakit bronkiolitis yang
diderita anaknya. Ibu asuh mengerti dengan informasi yang diberikan dan
mampu menyebutkan kembali penjelasan yang telah diberikan.
3) Melakukan kolaborasi dengan dr.SP.A. dalam pemberian nebulizer dan terapi
obat. Anak akan diberikan terapi nebulizer dan diberikan obat ambrool syrup
3X1 cth, salbutamol syrup 3X1 cth, dan cefadroxil syrup 3X1 cth.
4) Menjelaskan advice dokter dalam pemberian nebulizer dengan kandungan
ventolin ampul dan NaCl 3% 3 ml selama 10 menit. Anak tampak rewel
saat diberikan nebulizer, setelah diberikan nebulizer pernafasan 30x/menit
teratur dan anak langsug tertidur.
5) Memberitahukan pada ibu asuh untuk memberikan obat pada anak secara
teratur dan sesuai dosis. Ibu asuh bersedia dan berjanji akan memberikan obat
pada anak secara teratur dan sesuai dosis.
6) Menjelaskan cara pencegahan dan penanganan pada balita yang menderita
bronkiolitis seperti menjauhkan anak dari debu dan asap rokok, menjaga pola
nutrisi anak, hindarkan anak dari makanan dan minuman yang mengandung
pemanis buatan dan pengawet, berikan anak minuman hangat untuk

17
mengencerkan secret. Ibu asuh paham, dapat mengulang kembali penjelasan
bidan dan bersedia mengantisipasi anak saat batuk, pilek dan mengalami
gangguan pernafasan.
7) Menganjurkan ibu asuh untuk memantau anak agar terhindar dari polusi
seperti asap rokok, dan debu serta memperhatikan jenis makanan yang sering
dikonsumsi oleh anak agar tidak memicu batuk dan pilek pada anak. Ibu asuh
mengerti serta paham dan bersedia memantau dan menjaga balita agar
terhindar dari asap rokok dan polusi.
8) Menganjurkan ibu asuh untuk menstimulasi tumbuh kembang anak dengan
cara mengajak bermain sambil belajar seperti mewarnai, menyusun balok dan
menggunakan pakaian sendiri. Ibu asuh mengerti dan paham dengan
penjelasan bidan serta bersedia melakukan anjuran bidan.
9) Memberikan KIE pada ibu asuh tentang pemberian imunisasi lanjutan pada
balita. Ibu asuh mengerti dan paham dengan penjelasan yang diberikan bidan
dan berjanji akan mengantar anak ke puskesmas untuk mendapat imunisasi
lanjutan.
10) Menganjurkan orang tua/ wali untuk segera ke petugas kesehatan jika terjadi
sesak atau terdapat keluhan pada balita, orang tua/wali bersedia membawa
anaknya ke UGD/Poliklinik anak RSUD Klungkung segera jika terdapat
keluhan dengan anaknya.

18
BAB 5
PEMBAHASAN

5.1 Pembahasan
Analisa: Hasil pemberian asuhan yang diperoleh sudah memperkuat teori yang telah
ada, pada bagian ini sudah menggunakan kognitif (pola pikir yang baik untuk
menyelesaikan kasusnya) dan pada bagaian ini juga sudah mencerminkan tingkat
penguasaan penulis terhadap maslah yang diangkat, perkembangan ilmu, pradigma,
konsep dan teori yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan.

Pada bab ini akan dibahas tentang Balita dengan bronkiolitis di Poliklinik Anak
RSUD Klungkung. Adapun pembahasan ini akan dibahas secara SOAP, meliputi:
1) Data Subjektif
Analisa: dalam data subjektif fakta berdasarkan hasil asuhan yang diperoleh
sudah dikaitkan dengan teori/konsep, ataupun hasil asuhan sejenis yang
relevan , sudah menjabarkan mengapa dan bagaiman bisa terjadi hal yang
sesuai dengan hasil pengamatan. Dalam pengkajian data subjektif tidak
ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan kenyataan, jadi dalam data
subjektif ini memperkuat antara teori/konsep yang di peroleh dari asuhan
tersebut. Dan sudah ada opini atau pandangan peneliti terhadap komparasi
fakta dan teori yang ada yaitu: dalam pengkajian data subjektif tidak
ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan kenyataan.
2) Data Objektif
Analisa: dalam data objektif fakta berdasarkan hasil asuhan yang diperoleh
sudah dikaitkan dengan teori/konsep, ataupun hasil asuhan sejenis yang
relevan. Sudah menjabarkan mengapa dan bagaiman bisa terjadi hal yang
sesui dengan hasil pengamatan.
Dalam pengkajian data objektif tidak ditemukan adanya kesenjanagn antara
teori dan kenyataan, jadi dalam data objektif ini memperkuat antara
teori/konsep yang diperoleh dari asuhan tersebut. Dan sudah ada opini atau
pandangan peneliti terhadap komparasi fakta dan teori yang ada yaitu: pada

19
pengkajian data objektif dapat dilihat tidak ditemukan adanya kesenjangan
antara teori dan kenyataan.
.
3) Analisa: dalam analisa fakta berdasarkan pada hasil asuhan yang diperoleh
sudah dikaitkan dengan teori/konsep, ataupun hasil asuhan sejenis yang
relevan, peneliti tidak menjabarkan mengapa dan bagaiman bisa terjadi hal
yang sesuai dengan hasil pengamatan. Dalam pengkajian analisa tidak
ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan kenyataan, jadi dalam analisa
ini memperkuat antara teori/konsep yang diperoleh dari asuhan tersebut. Dan
sudah ada opini atau pandangan peneliti terhadap komparasi fakta dan teori
yang ada yaitu: pada analisa dapat dilihat tidak ditemukan adanya
kesenjangan antara teori dan kenyataan.

4) Peanatalaksanaan: pada penatalaksanaan fakta berdasarkan hasil asuhan yang


diperoleh sudah dikaitkan dengan teori/konsep, ataupun hasil asuhan
sejenisnya yang relevan. Peneliti tidak menjabarkan mengapa dan bagaiman
bisa terjadi hal yang sesuai dengan hasil pengamatan. Dalam pengkajian
penatalaksanaan terdapat kesesuaian antara teori dengan pelaksanaan asuhan
kebidanan. Dan sudah ada opini atau pandangan peneliti terhadap komparasi
fakta dan teori yang ada yaitu: terdapat kesesuaian antara teori dengan
pelaksanaan asuhan kebidanan.

20
BAB 6
SIMPULAN DAN SARAN

6.1 Simpulan
Analisa: Pada bagian ini peneliti sudah mencantumkan jawaban atas rumusan
masalah dan tujuan khusu asuhan yang telah ditentukan. Dan tidak membuat suatu
kesimpulan yang keluar dari rumusan masalah ataupun tujuan khusus asuhan yang
telah ditetapkan. Simpulan diambil berdasarkan intisari dari pembahasan yang telah
dilakukan pada bab sebelumnya.

Dalam asuhan kebidanan yang sudah dilakukan pada Balita dengan bronkiolitis di
Poliklinik Anak RSUD Klungkung , dapat ditarik kesimpulan yaitu:
1) Data Subjektif: anak dikeluhkan batuk, pilek sejak dua hari disertai panas dan
sesak nafas sejak dua hari yang lalu. Selama masa balita, balita KA sering
mengalami sakit batuk, pilek serta sesak.
2) Data Objektif: data keadaan umum balita lemah, kesadaran composmentis.
Pemeriksaan tanda-tanda vital : Nadi (HR) : 88/menit, Pernafasan (RR) :
40/menit, Suhu (S) : 36,80C, Pemeriksaan antopometri, BB : 12kg, PB :
100cm.
3) Analisa: pada analisa dari pengumpulan data subjektif dan data objektif yang
suda didapatkan selanjutnya dapat dirumuskan diagnose. Pada diagnose
Balita dengan bronkiolitis di Poliklinik Anak RSUD Klungkung . Masalah:
a) Anak dikeluhkan batuk
b) pilek sejak dua hari disertai panas dan sesak nafas sejak 2 hari yang lalu
c) Ibu asuh cemas dengan kondisi anaknya saat itu
d) Anak mengalami penurunan nafsu makan, rewel, dan susah tidur
e) Ibu asuh mengatakan belum tahu cara menstimulasi tumbuh kembang
anak
f) Belum tahu tentang cara mengatasi sesak nafas seperti bronkiolitis pada
anaknya.

21
4) Penatalaksanaan: dari diagnose dan masalah yang ada maka dilakukan
perencanaan yang selanjutnya dilakukan penatalaksanaan dari asuhan yang
diberikan untuk menyelesaikan masalah yang dialami oleh balita yaitu:
1) Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga tentang kondisi
anaknya saat ini
2) Melakukan kolaborasi dengan dr. Sp.A untuk dilakukan pemeriksaan dan
pemberian obat
3) Memberikan dukungan emosional pada ibu maupun keluarga
4) Memberikan KIE tentang pemberian obat dirumah
5) Pola istirahat pada anaknya tentang bagaimana cara pemberian nutrisi
dirumah
6) Bagaimana cara mengatasi sesak nafas yang dialami anaknya
7) Menganjurkan ibu dan keluarga untuk mengajak anaknya ke petugas
kesehatan jika tidak terdapat perbaikan pada kondisi anaknya,
8) Menganjurkan ibu untuk menstimulasi tumbuh kembang anak dengan
cara mengajak anak bermain sambil belajar seperti mengajari anaknya
menyusun balok, mewarnai gambar dan menggunakan pakaian

6.2 Saran
Analisa: Pada bagian ini peneliti sudah mencantumkan masukan-masukan yang
ditujukan kepada pihak-pihak terkait, berkenaan dengan pemanfaatan hasil penelitian
untuk penentuan kebijakan, melanjutkan asuhan ataupun penyempurnaan hasil
penelitian.
1) Institusi Pelayanan Kesehatan
Diharapkan lebih meningkatkan upaya pencegahan terjadinya komplikasi
pada balita dengan bronkiolitis
2) Institusi Pendidikan
Diharapkan hasil laoran studi kasus ini dapat dijadikan sebagai bahan
referensi dan bacaan bagi peneliti lain untuk menyusun laporan.

22
3) Bagi Pasien
Diharapkan ibu mau untuk melakukan menjaga pola makan, istirahat serta
aktivitas anaknya agar penyakit yang sering dialami anaknya tidak kambuh
lagi dan mencari informasi lebih banyak lagi tentang penyakit anaknya baik
melalui kegiatan penyuluhan atau melalui media lain tentang penyakit
bronkiolitis.
4) Bagi Mahasiswa
Diharapkan pada mahasiswa/peneliti selanjutnya untuk lebih
memperhatikan asuhan yang dilakukan, dan melakukan pengkajian
selengkap-lengkapnya agar tidak menemukan kesenjangan dan hambatan
selama proses pemberian asuhan.

3. Bagian Akhir
Terdiri atas:
3.1 Daftar pustaka
Analisa: penulisan daftar pustaka sudah sesuai. Dimana sudah memuat nama
pengarang dengan aturan pembuatan nama pengarangan dan tahun terbit. Apabila
nama pengarang hanya satu, maka dibelakang nama pengarang langsung diikuti
tahun. Apabila dua orang, maka ditulis kedua nama pengarang, apabila lebih dari
dua, maka diikuti dengan dkk sudah memuat judul buku, dan penerbit.

Nelson, dkk. 2010. Ilmu Kesehatan Anak Volume 2. Jakarta: EGC


Depkes RI. 2010. Riskesda. Jakarta: Departemen Kesehatan RI
Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika

23

Anda mungkin juga menyukai