REMBONG 2017-2019
SKRIPSI
DISUSUN OLEH
ANGGALINA JEMUR
593.2.16.054
2020.
i
ii
iii
iv
MOTTO
v
PERSEMBAHAN
Sujud Syukur pada-Mu Allah, atas nikmat sehat dan kekuatan yang
1. Tuhan tanpa henti kuucapkan rasa syukur atas semua karunia dan
2. Papa dan Mama kini salah satu keberhasilan yang telah ku capai, akan
merekalah yang selalu memberi semangat dan selalu ada untukku ketika
suka maupun duka, dan tak lupa selalu mendoakanku disetiap sujudnya.
Korlin, Lisa, Helmi ) yang selalu memberi semangat dan selalu ada ketika
5. Seseorang yang spesial dihidupku (Rian Akas, Yocan campa, Cici Luhur,
Chin Endro, Atik Mojeng, Beti Alviana, Helmi Gunda) yang selalu setia
menemani aku dalam mengerjakan skripsi ini dan juga selalu memberi
vi
6. Teman- teman mahasiswa akuntansi angkatan 2020 STIE KARYA
Terima Kasih
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi
Dalam penulisan skripsi ini penulis mendapat banyak bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan limpah terima
kasih kepada:
1. Bapak Kristianus Risaldo Madur, S.E., M.M selaku ketua Sekolah Tinggi
3. Ibu Yosefa M.J Hale S.E.,M.Si selaku Ketua Jurusan Akuntansi Stie
Karya Ruteng.
viii
pengambilan surat untuk melakukan penelitian serta berkas lain yang
7. Bapak dan Ibuku tersayang, terimakasih atas doa, cinta dan pengorbanan
yang tak pernah ada habisnya, kasih sayangmu tak akan pernah kulupakan.
9. Petugas pajak bumi dan bangunan dibadan keuangan daerah yang telah
10. Masyarakat wajib pajak bumi dan bangunan di kelurahan Bangka Nekang
11. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini.
Akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata
sempurna, maka dari itu penulis mengharapkan saran dan kritikan yang bersifat
Ruteng, 2020
Anggalina Jemur
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................iii
HALAMAN MOTO......................................................................................v
HALAMAN PERSEMBAHAN..................................................................vi
KATA PENGANTAR...............................................................................viii
DAFTAR ISI.................................................................................................x
DAFTAR TABEL......................................................................................xiv
DAFTAR GAMBAR..................................................................................xv
DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................xvi
ABSTRAK.................................................................................................xvii
BAB 1 PEBDAHULUAN.............................................................................1
x
2.1.2. Pengertian Pajak................................................................................13
bangunan.............................................................................................44
bangunan...........................................................................................45
xi
3.3. Populasi.................................................................................................49
3.4 Sampel...................................................................................................50
4.3.3 Hasil Uji Validitas Kepatuhan Wajib Pajak Bumi Dan Bangunan..... 65
xii
4.5.1 Uji T (Uji Parsial)................................................................................71
BAB V PENUTUP......................................................................................77
5.2 Saran......................................................................................................78
5.3 Keterbatasan...........................................................................................79
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................80
LAMPIRAN.................................................................................................85
xiii
DAFTAR TABEL
xiv
DAFTAR GAMBAR
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 4 Skor Butir Uji Kuesioner Variabel Kepatuhan Wajib Pajak .........94
Lampiran 5 Dokumentasi.....................................................................................96
Lampiran 9 Hasil Output SPSS 22- Uji Validitas Kepatuhan Wajib Pajak ..... 104
Lampiran 12 Hasil Output SPSS 22- Uji Reabilitas Kepatuhan Wajib Pajak ...106
xvi
ABSTRAK
xvii
ABSTRACT
xviii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang
imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat. Pajak merupakan iuran rakyat kepada kas negara
(Mardiasmo, 2011).
Tata cara perpajakan menjelaskan bahwa wajib pajak adalah orang pribadi
atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak dan pemungut pajak yang
balas jasa secara lansung, sifatnya mengikat dan dapat dipaksakan, yang
digunakan untuk kemakmuran rakyat (Wulandari et al., 2014). Oleh karena itu,
pendapatan negara pada masa sekarang ini, karena pajak adalah sumber yang
pasti dalam memberikan kontribusi kepada negara. Berkaitan dengan hal tersebut
maka pengelolaan pajak menjadi hal yang penting untuk menjadi prioritas bagi
pemerintah.
1
Kepatuhan perpajakan merupakan suatu keadaan dimana wajib
dan jelas, menghitung jumlah pajak yang terutang dengan benar dan
karena itu, wajib pajak yang patuh adalah wajib pajak yang taat dan
kepatuhan wajib pajak yang baik akan dapat dilihat dari keteraturannya
pajak bumi dan bangunan dibagi menjadi dua yaitu: Pajak bumi dan
bumi dan bangunan perdesaan dan pajak bumi dan bangunan perkotaan
2
merupakan pajak atas bumi dan bangunan yang dimiliki, dikuasai dan
(2013), menyatakan pajak bumi dan bangunan adalah pajak yang bersifat
keadaan obyek yaitu bumi atau tanah dan bangunan. Keadaan subjek
(2016), yaitu: bumi adalah permukaan bumi dan tubuh bumi yang ada di
konstruksi teknik yang ditanam atau dilekatkan secara tetap pada tanah
dan atau perairan untuk tempat tinggal, tempat usaha dan tempat yang
daerah.
Strategi pajak bumi dan bangunan tidak lain karena objek pajak
yang meliputi seluruh bumi dan bangunan yang berada diwilayah Negara
3
satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kepatuhan wajib pajak
yang baik maka diharapkan wajib pajak patuh akan kewajibannya dan
sedangkan Fiskus bersifat aktif (Jati, 2016) walaupun wajib pajak bersifat
4
pajak, diharapkan pelayanan fiskus maupun para perangkat desa
kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak yang pada akhirnya akan
para perangkat desa dapat membuat wajib pajak patuh dan sadar akan
5
Kualitas Pelayanan adalah sebuah ukuran mengenai seberapa baik
Seorang wajib pajak akan taat membayar pajak, apabila wajib pajak
fiskus maupun para perangkat desa terhadap wajib pajak. Oleh karena
itu, jika wajib pajak puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh pihak
yang baik khususnya pada saat membayar pajak serta hal lain yang
untuk membayar pajak dari wajib pajak akan meningkat dan wajib pajak
sangat puas apabila pelayanan yang diberikan oleh pihak fiskus maupun
perangkat sangat rama. Susyanti dan Tri Utami (2018) meneliti tentang
bangunan.
pajak puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh pihak fiskus maupun
dalam membayar pajak bumi dan bangunan. Hal ini karena terkait
6
masalah ekonomi, kurangnya kesadaran dari masyarakat. Agung
dengan jumlah wajib pajak 690 yang membayar pajak di tahun 2017 ada
296 orang, tahun 2018 ada 405 orang dan di tahun 2019 ada 366 orang.
7
merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk diteliti, hal ini
penerimaan pajak daerah, salah satunya adalah dari hasil pajak bumi dan
lebih keras mencari potensi pendapatan asli daerah (PAD) dari bangunan
rumah, bangunan usaha, tanah, kebun dari sektor pajak bumi dan
Nekang ?
8
1.3 Tujuan Penelitian
berikut:
1. Manfaat Teoritis.
2. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk memperkaya ilmu
peneliti ini dapat di jadikan referensi bagi peneliti yang akan datang.
3. Manfaat Praktis
a. Bagi penulis
9
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi wacana atau referensi dalam
penelitian selanjutnya.
wajib pajak orang pribadi yang memiliki bangunan rumah, bangunan usaha,
Nekang.
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
peneliti.
10
Bab ini menguraikan teori-teori yang akan dijadikan acuan dalam menganalisis
permasalahan pada penelitian ini, dan teori-teori lain yang mendukung adalah
kerangka berfikir.
Bab ini berisi tentang waktu dan wilayah penelitian, jenis penelitian, populasi, sampel,
teknik pengambilan sampel data dan sumber data, teknik pengumpulan data,
Bab ini menguraikan tentang gambaran umum penelitian hasil penelitian dan
pembahasan.
BAB V PENUTUP
Berisi kesimpulan dari hasil penelitian, keterbatasan penelitian, dan saran-saran yang
hasil penelitian.
11
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
bagimana kita menentukan penyebab perilaku orang lain atau diri sendiri,
hasil yang menyenangkan untuk dapat merasa baik tentang diri mereka
disebabkan dari faktor internal atau faktor eksternal, (Robbins & Judge
2014).
sendiri.
12
Fikriningrum, (2012), teori atribusi juga berkenaan tentang
muncul baik dari diri sendiri maupun dari orang lain. Hal ini merupakan
2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan Pasal 1 Ayat 1
adalah Kontribusi kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi atau
yang wajib dibayarkan oleh wajib pajak menurut peraturan yang telah
13
dengan tidak mendapat prestasi kembali (kontraprestasi/balas jasa) secara
sifatnya dapat dipaksakan. Dengan tidak mendapat balas jasa secara lansung
kepastian hukum, baik bagi petugas pajak sebagai pengumpul pajak maupun
3. Pajak dipungut oleh negara baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
Pajak daerah adalah kontribusi wajib kepada daerah yang terutang oleh orang
dililimpakan kepada pihak lain) dan digunakan untuk keperluan daerah bagi
pajak yang dikelola oleh pemerintah pusat (direktorat jendral pajak) dengan
pembangunan (APBN)
14
4. Pajak diperuntukkan bagi pengeluaran-pengeluaran pemerintah, karena sebagai
fungsi budgeter atau fungsi sebagai sumber keuangan negara dan fungsi
penghasilan (PPh), pajak pertambahan nilai (PPN), pajak penjualan atas barang
2. Fungsi Mengatur (reguler) adalah pajak sebagai alat untuk mengatur atau
15
1. Pajak Subjektif merupakan pajak yang pengenaannya memerhatikan keadaan
subjek pajak (wajib pajak) maupun tempat tinggal. Contoh pajak objektif
adalah pajak pertambahan nilai (PPN), pajak penjualan atas barang mewah
dua yaitu pajak negara (pajak pusat) dan pajak daerah (Resmi, 2016).
1. Pajak Negara (pajak pusat) adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat
dan digunakan untuk membiayai rumah tangga negara pada umumnya. Contoh
2. Pajak Daerah merupakan pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah naik
masing. Contoh pajak daerah adalah pajak kendaraan bermotor, bea balik nama
kendaraan bermotor, pajak bumi dan bangunan, pajak hotel, pajak hiburan,
16
Dalam memungut pajak dikenal beberapa sistem pemungutan, yaitu
(Resmi 2016):
Sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada wajib pajak dalam
Sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada pihak ketiga yang
ditunjuk untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh wajib pajak
17
perpajakan, keputusan presiden, dan peraturan lainnya untuk mendorong serta
2009 tentang pajak dan retribusi daerah, maka kewenangan dalam pajak
bangunan perdesaan dan perkotaan merupakan pajak atas bumi dan / atau
pagar mewah, tempat olah raga, galangan kapal, dermaga, taman mewah,
menara.
18
Undang-undang ini adalah bumi adalah permukaan bumi dan tubuh bumi
ditujukan untuk mencari keuntungan. Hal ini dapat diketahui antara lain
dari anggaran dasar dan anggaran rumah tangga dari yayasan/badan yang
Contoh :
2. Madrasah.
3. Tanah wakaf.
Ayat (2)
19
Yang dimaksud dengan objek pajak dalam ayat ini adalah objek
oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daeah. Oleh sebab itu wajar
Ayat (3)
Untuk setiap Wajib Pajak diberikan Nilai Jual Objek Pajak Tidak
Nilai Jual Objek Pajak hanya salah satu Objek Pajak yang nilainya
Contoh :
1. Seorang Wajib Pajak hanya mempunyai Objek Pajak berupa bumi dengan nilai
sebagai berikut :
20
Karena Nilai Jual Objek Pajak berada dibawah Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak,
maka Objek Pajak tersebut tidak dikenakan Pajak Bumi dan Bangunan.
2. Seorang Wajib Pajak mempunyai dua Objek Pajak berupa bumi dan bangunan
a. Desa A
b.Desa B
21
7. Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak Rp. 0,00(-)
Untuk Objek Pajak di Desa B, tidak diberikan Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak
sebesar Rp 8.000.000,00 (delapan juta rupiah), karena Nilai Jual Objek Pajak
Tidak Kena Pajak telah diberikan untuk Objek Pajak yang berada di Desa A.
3. Seorang Wajib Pajak mempunyai dua Objek Pajak berupa bumi dan bangunan
a. Objek I
Karena Nilai Jual Objek Pajak berada di bawah Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak,
b. Objek II
22
3. Nilai Jual Objek Pajak untuk Penghitungan Pajak :
pajak bumi bangunan merupakan salah satu jenis pajak daerah yang
pajak dalam hal ini wajib pajak bumi dan bangunan adalah wajib pajak
23
pajak bumi bangunan tersebut dimasukkan dalam kelompok penerimaan
pajak daerah.
(taxing power). Salah satu jenis pajak baru yang dapat dipungut oleh
24
daerah (PAD) dari sektor pajak bumi bangunan pada wilayah
daerah .
Pasal 77
1. Objek pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan adalah bumi
pribadi atau badan, kecuali kawasan yang digunakan untuk kegiatan usaha
b. Jalan tol.
c. Kolam renang.
d. Pagar mewah.
e. Tempat olahraga.
g. Taman mewah.
25
h. Tempat penampungan/kilang minyak, air dan gas, pipa minyak dan.
i. Menara.
3. Objek Pajak yang tidak dikenakan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan
pemerintahan.
dengan itu.
d. Merupakan hutan lindung, hutan suaka alam, hutan wisata, taman nasional,
tanah penggembalaan yang dikuasai oleh desa, dan tanah negara yang
4. Besarnya Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak ditetapkan paling rendah
5. Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
Pasal 78
26
(1) Subjek Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan adalah orang
pribadi atau Badan yang secara nyata mempunyai suatu hak atas Bumi
(2) Wajib Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan adalah orang
pribadi atau Badan yang secara nyata mempunyai suatu hak atas Bumi
Pasal 79
(1) Dasar pengenaan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan adalah
NJOP.
(2) Besarnya NJOP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan setiap 3
(tiga) tahun, kecuali untuk objek pajak tertentu dapat ditetapkan setiap tahun
(3) Penetapan besarnya NJOP sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan
sebidang tanah seluas 100 m2. Diketahui bangunana tersebut sebesar Rp.
Jawabannya:
Rumus PBB:
27
NJOP = (NJOP Bumi = Luas tanah x nilai tanah) + (NJOP Bangunan =
a. 80 x 500.000 = 40.000.000
60.000.000
Rp.30.000
Pasal 80
(1) Tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan ditetapkan paling
(2) Tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan ditetapkan dengan
Peraturan Daerah.
Pasal 81
Besaran pokok Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan yang terutang
dalam Pasal 79 ayat (3) setelah dikurangi Nilai Jual Objek Pajak Tidak
28
Pasal 82
(2) Saat yang menentukan pajak yang terutang adalah menurut keadaan objek
(3) Tempat pajak yang terutang adalah di wilayah daerah yang meliputi letak
objek pajak.
Pasal 83
(2) SPOP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus diisi dengan jelas, benar,
(tiga puluh) hari kerja setelah tanggal diterimanya SPOP oleh Subjek Pajak.
Pasal 84
(2) Kepala Daerah dapat mengeluarkan SKPD dalam hal-hal sebagai berikut:
disampaikan dan setelah Wajib Pajak ditegur secara tertulis oleh Kepala
pajak yang terutang lebih besar dari jumlah pajak yang dihitung
Objek pajak yang diteliti oleh peneliti dan yang termasuk dikenakan
29
a. Bangunan rumah
c. Tanah
d. Kebun
Subjek pajak dan wajib pajak bumi dan bangunan (Mardiasmo, 2011).
a. Mempunyai suatu hak atas bumi dan Memperoleh manfaat atas bumi
dari kepala kehutanan untuk membuka lahan tersebut, maka dari hasil
(rumah, dll)
hasil persawahan dan hasil sayuran seperti bayam, sawi dll. Maka dari
30
objek pajak (SPOP) secara jelas, benar dan lengkap serta ditandatangani
diambil gratis di kantor pelayanan pajak bumi bangunan atau tempat lain
cara:
mempunyai peta, daerah terpencil atau potensi pajak bumi bangunan relatif
kecil.
31
Dapat dilaksanakan pada daerah yang sudah mempunyai peta yang dapat menentukan
posisi relatif obyek pajak dan tidak mempunyai data administrasi pajak bumi
Dapat dilaksanakan pada daerah yang sudah mempunyai peta yang dapat menentukan
posisi relatif obyek pajak dan mempunyai data administrasi PBB tiga tahun
Dapat dilaksanakan pada daerah yang sudah mempunyai peta tetapi tidak dapat
Dasar pengenaan pajak bumi dan bangunan adalah “nilai jual objek
1. Harga rata-rata yang diperoleh dari transaksi jual beli yang terjadi secara wajar
2. Perbandingan harga dengan objek lain yang sejenis yang letaknya berdekatan
3. Nilai perolehan baru. Suatu pendekatan atau metode penentuan nilai jual suatu
objek pajak dengan cara menghitung seluruh biaya yang dikeluarkan untuk
32
4. Penentuan nilai jual objek pajak pengganti. Suatu pendekatan atau metode
penentuan nilai jual suatu objek pajak yang berdasarkan pada hasil produksi
dan bangunan ada 4 (empat) asas utama yang harus diperhatikan, yaitu:
2. Adil, dalam arti keadilan vertikal maupun horizontal dalam pengenaan pajak
bumi dan bangunan yang disesuaikan dengan kemampuan wajib pajak. Yang
yang sama harus dikenakan pajak yang sama besarnya. Sedangkan keadaan
4. Menghindari pajak berganda, pengenaan pajak bumi dan bangunan tidak terjadi
dua kali atau lebih atas suatu objek pajak yang sama. Pajak bumi dan bangunan
dikenakan atas objek pajak berupa bumi dan/atau bangunan yang dimiliki atau
adalah
33
1. Menjaga perdamaian dan keamanan dunia
Manfaat pajak bumi dan bangunan (PBB) yaitu khusus dalam pengguna hasil
34
pidana. Dalam kamus besar bahasa indonesia, yang dimaksud dengan
patuh adalah suka menurut perintah, taat pada aturan atau perintah,
lingkungan.
keadaan saat wajib pajak paham atau berusaha untuk memahami semua
pajak dengan lengkap dan jelas, dan membayar pajak yang terutang tepat
pada waktunya. Terdapat 2 jenis kepatuhan wajib pajak yaitu formal dan
35
Maret. Apabila wajib pajak telah melaporkan surat pemberitahuan (SPT)
tahunan sebelum atau pada tanggal 31 maret maka wajib pajak telah
Dengan kualitas pengetahuan yang semakin baik akan memberikan sikap yang
pajak.
wajib pajak dari pekerjaan pokok dan sampingannya, serta jumlah anggota
36
4. Faktor penegakan hukum pajak, yang terdiri dari sanksi-sanksi, keadilan
pada umumnya dan wajib pajak pada khususnya mengenai segala sesuatu
direktorat jenderal pajak diperkirakan akan menambah jumlah wajib pajak baru
37
2. Tingkat kepatuhan wajib pajak terdaftar masih memiliki ruang yang besar
untuk ditingkatkan.
melalui komunikasi baik dari media cetak seperti surat kabar, majalah maupun
masyarakat yang akan membayar pajak pada saat kegiatan tertentu. Misalnya
3. Pemberitaan (News), pemberitaan disini yaitu dalam arti khusus yang menjadi
bahan berita dalam arti positif, sehingga dapat menjadi sarana pemberitahuan
yang efektif. Pajak juga dapat disosialisasikan dalam bentuk berita kepada
pajak.
orang yang ada di dalam komunitas yang sudah di bagi tugas untuk beberapa
38
5. Pencantuman identitas (Identity, merupakan seseorang yang ada di dalam suatu
wajib pajak.
39
Pelayanan pembayaran pajak bumi bangunan disini adalah mekanisme
membayar di bank wajib pajak akan dibantu oleh petugas bank. Selain itu
kenyamanan wajib pajak dalam membayar pajak bumi bangunan harus lebih
wajib pajak yang ingin membayar juga merupakan bagian dari pelayanan.
kebutuhan wajib pajak dalam hal perpajakan. Salah satu faktor yang
dijelaskan pelayanan yang baik harus adanya sarana dan prasarana yang
40
1. Menyiapkan database dan teknologi agar administrasi penyimpanan data dapat
tersimpan baik.
dilakukan oleh setiap wajib pajak melalui dua cara sebagi berikut:
perangkat desa.
pelayanan.
yang jelas.
4. Keadilan, yaitu memberi perhatian yang sama terhadap wajib pajak tanpa
adanya diskriminasi yang dapat dilihat dari materi atau kedekatan seseorang.
41
5. Keamanan dan kenyamanan pada saat memberikan pelayanan kepada wajib
pajak
pelayanan kepada wajib pajak. Petugas pajak harus benar-benar mampu dan
42
2.2 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.2
Jounica Zsezsa dan Pengaruh sosialisasi perpajakan dan Sosialisasi perpajakan berpengaruh negatif terhadap
Sabhatini sanksi perpajakan terhadap kepatuhan pelaporan spt tahunan wajib pajak badan
Warouw1 kepatuhan pelaporan SPT sedangkan sanksi perpajakan berpengaruh positif
(2015) tahunan wajib pajak badan terhadap kepatuhan pelaporan spt tahunan wajib
pada KPP Pratama Manado pajak badan pada KPP Pratama Manado dan Bitung.
dan Bitung.
Donny Binambuni Pengaruh sosialisasi pajak bumi dan Sosialisasi pajak bumi dan bangunan berpengaruh positif
(2013) bangunan terhadap kepatuhan terhadap kepatuhan wajib pajak di desa Karatung
wajib pajak di desa Karatung Kecamatan Nanusa Kabupaten Talaud
Kecamatan Nanusa
Kabupaten Talaud
Susyanti, Tri Peran kepemimpinan, kualitas Peran Kepemimpinan (leadership) berpengaruh negatif
Utami. pelayanan petugas pemungut terhadap kepatuhan wajib pajak bumi dan bangunan,
43
2018 pajak, dan motivasi wajib kualitas pelayanan petugas pemungut pajak bumi dan
pajak dalam membayar pajak bangunan (quality) berpengaruh positif terhadap
bumi dan bangunan kepatuhan para wajib pajak bumi dan bangunan dan
motivasi para wajib pajak bumi dan bangunan
berpengaruh positif terhadap kepatuhan para wajib
pajak bumi dan bangunan.
Ni Komang Ayu Pengaruh pemahaman peraturan pajak, Pemahaman peraturan pajak, penerapan kebijakan pajak, dan
dan penerapan kebijakan pajak administrasi pajak berpengaruh positif terhadap
Widyanin dan kemudahan administrasi kepatuhan membayar pajak hotel dan restoran di
gsih 2019 pajak terhadap kepatuhan Kabupaten Badung.
wajib pajak hotel dan restoran
di Kabupaten Badung
44
2.3 Pengembangan Hipotesis
bangunan
yang diberikan oleh fiskus dan para perangkat desa dapat membuat wajib
pajak patuh dan sadar akan memenuhi kewajibannya sebagai wajib pajak.
45
Namun berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Vionita (2018).
dilakukan oleh Dewi Kusuma Wardani dan Erma Wati (2018). Hasilnya
bangunan
Seorang wajib pajak akan taat membayar pajak, apabila wajib pajak
fiskus dan para perangkat desa terhadap wajib pajak. Oleh karena itu, jika
wajib pajak puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh pihak fiskus
pelayanan yang berkualitas maka wajib pajak akan senang dan patuh
46
kenyamanan, keramahan, dan kepastian hukum, kesopanan, dan sikap
dapat dipercaya yang dimiliki oleh aparat pajak alasan inilah yang akan
selamanya wajib pajak puas dan taat terhadap pelayanan yang diberikan
oleh pihak fiskus dan para perangkat desa karena terkait masalah
Namun berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Susyanti dan Tri
Penelitian serupa juga perna dilakukan oleh Komang Sudaarsa dan Ketut
47
pajak bisa mengetahui, memahami, dan menyadari pentingnya
pajak. Namun tidak selamanya sosialisasi yang diberikan oleh fiskus dan
para perangkat desa dapat membuat wajib pajak patuh dan sadar akan
wajib pajak akan senang dan patuh dalam membayar pajak. Pelayanan
yang dilakukan dengan baik dan sesuai dengan keinginan wajib pajak
48
penelitian yang dilakukan oleh wirenungan, 2013 Hasil penelitian
puas dan taat terhadap pelayanan yang diberikan oleh pihak fiskus dan
Sosialisasi
perpajakan
H1 +
x1
Kepatuhan wajib pajak
Y
Kualitas pelayanan H2 +
x2
H3 +
Keterangan
49
: Parsial
: Simultan
X1, X2 : Independen
Y : Dependen
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian.
pajak bumi dan bangunan di kelurahan Bangka Nekang. Alat ukur yang
Penelitian ini di lakukan selama bulan Maret sejak tanggal 12 maret-31 maret.
50
3.3. Populasi
dan bangunan yang patuh dan memiliki hak atas bangunan rumah,
bangunan usaha, tanah, dan kebun yang terdaftar yaitu sebanyak 690
3.4 Sampel
(Yusuf, 2014)
n= N
1+(Nxe2)
Keterangan:
n = Jumlah Sampel
N = Populasi
51
E = persen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan
n= 690
1+(690x10%)2
n = 690 = 99,71
69,1
Dari hasil perhitungan tersebut, maka diketahui besar sampel yang diperlukan
52
3.5.1 Variabel dan Pengukuran
Tabel 3.5.1
Variabel Defenisi variabel Indikator
pen
elit
ian
Kepatuhan Kepatuhan wajib pajak adalah suatu Menurut Rahayu No ( 2010)
waj keadaan dimana wajib pajak
ib memenuhi semua kewajiban 1. Wajib pajak berusaha memahami semua kententuan
paj perpajakan dan melaksanakan hak peraturan perundang-undangan perpajakan
ak perpajakannya. 2. Wajib pajak mengisi formulir dengan tepat
(Yulsiati, 3. Wajib pajak mendaftarkan diri dan membayar pajak bumi
20 bangunan tepat waktu
15. 4. Setelah menerima SPPT pajak bumi dan bangunan,wajib
) pajak lansung membayar sebelum batas akir pembayaran.
53
8. Wajib pajak selalu memberikan informasi terkait pajak
ketika informasi dibutuhkan oleh petugas pajak atau fiskus.
54
Kualitas Kualitas pelayanan yang diberikan Menurut
kepada Sapriadi, (2015)
pel wajib pajak merupakan pelayanan 1. Fiskus atau petugas pajak selalu konsisten dalam
aya publik yang lebih diarahkan memberikan pelayanan terhadap wajib pajak
nan sebagai suatu cara pemenuhan 2. Kemampuan dari petugas pajak dalam memberikan
(Permatasri, kebutuhkan masyarakat, pelayanan yang cepat, tepat dan akurat kepada wajib pajak
20 pelayanan pada wajb pajak 3. Kedisiplinan petugas
16) bertujuan untuk menjaga 4. Petugas pajak dapat menjamin wajib pajak agar terhindar
. kepuasan wajib pajak yang dari risiko pelayanan yang gagal
nantinya diharapkan mampu 5. Adanya sikap empati atau kedekatan yang baik antara
meningkatkan kepatuhan wajib petugas pajak dengan wajib pajak
pajak dalam memenuhi
perpajakannya.
Menurut Suprianto (2013)
6. Kesopanan dan keramahan petugas
7. Petugas pajak harus bertanggungjawab dalam
penyelesaian masalah-masalah yang dihadapi wajib pajak
8. Pelayanan petugas pajak saat wajib pajak membayar pajak
55
3.6 Teknik Pengumpulan Data.
kualitas data dengan uji validitas dan releabilitas kemudian uji asumsi klasik yang
1. Analisis Deskriptif
(Sugiyono, 2016)
Uji kualitas data merupakan uji yang disyaratkan dalam penelitian dengan
56
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
yang sudah kita buat betul-betul dapat mengukur apa yang hendak kita ukur
tinggi validitas ini dilakukan dengan cara melakukan korelasi antara skor butir
pertanyaan dengan total skor variabel. Sedangkan total skor variabel diperoleh
signifikansinya 5%. Suatu indikator dapat dikatakan valid apabila r hitung > r
b.Uji Reliabilitas
indikator dari variabel atau konstruk, suatu kuesioner dikatakan reliabel atau
handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil
konstruk/variabel dapat dilihat dari hasil statistik Cronbach Alpha (α). Suatu
57
3. Uji Asumsi Klasik
heteroskedastisitas.
a. Uji normalitas
Uji normalitas data yang digunakan untuk mengetahui apakah suatu data
terdistribusi secara normal atau tidak. Untuk mendeteksi suatu data terdistribusi
secara normal atau tidak, dapat menggunakan analisis grafik. Jika distribusi
b. Uji Multikolinearitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya
korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak
menerima hipotesis yang salah dan mengolah hipotesis yang benar. Uji asumsi
klasik ini dapat dilakukan dengan jalan mengregresikan model analisis dan
melakukan uji korelasi antar variabel independen. Untuk mendekteksi ada atau
58
lainnya. Jadi nilai Tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi karena
VIF = 1/Tolerance Value. Nilai yang umum dipakai untuk menunjukan adanya
multikolineralitas adalah nilai Tolerance Value> 0,1 atau sama dengan nilai
(Ghozali, 2013).
4. Uji Heteroskedastisitas
dependen (ZPRED) dengan nilai residual (SRESID). Dasar analisis ini adalah :
a) Titik-titik tersebar di atas dan di bawah atau disekitar angka 0 dan data tidak
melebar kembali.
dengan satu atau lebih variabel independen dengan tujuan untuk mengestimasikan
independen yang diketahui (Ghozali, 2013). Analisis data yang digunakan dalam
makna bahwa dalam suatu persamaan regresi terhadap satu variabel dependen dan
59
Y= a+b1X1+b2X2+e
Keterangan:
a = Nilai Konstanta
b = Besarnya Koefisien
X1 = Sosialisasi Perpajakan
X2 = Kualitas Pelayanan
e = Error
koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nila R2 yang kecil
60
signifikan yang telah ditentukan yaitu 0,05. Apabila nilai signifikan < 0,05 maka
ditolak.
2. Apabila probabilitas signifikansi < 0,05 maka hipotesis tidak di dukung dan Ha
diterima.
61
BAB 1V
Akhirnya peneliti meminta ijin untuk dapat foto bersama dengan para
62
4.2 Analisis Deskriptif
Tabel 4.2 karakteristik responden berdasarkan objek kena pajak bumi dan
bangunan
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation
TOTAL SP (x1) 64 29 33 2039 31,86
1,180
TOTAL KP (x2) 64 28 38 2261 35,331,672
TOTAL KWP (Y) 64 33 40 2436 38,061,612
Valid N (listwise) 64
63
Sumber: output spss 22 202
1. Sosialisasi Perpajakan
2. Kualitas Pelayanan
pelayanan dari 64 responden dari 8 indikator adalah 35,33 dan nilai sum
wajib pajak dari 64 responden dari 8 indikator adalah 38, 06 dan nilai
64
a. Uji Validitas
tersebut dikatakan reliabel jika r hitung lebih besar dari r tabel dan nilai
> r tabel. Hasil perhitungan yang diperoleh sebesar 0,244 yang didapat
dari nilai r tabel untuk N=64 dengan signifikansinya 5%. Jadi semua
65
4.3.2 Hasil Uji Validitas Kualitas Pelayanan
tabel. Hasil perhitungan yang diperoleh sebesar 0,244 yang didapat dari
4.3.3 Hasil Uji Validitas Kepatuhan Wajib Pajak Bumi Dan Bangunan
pertanyaan kepatuhan wajib pajak (Y) telah menunjukkan nilai r hitung >
r tabel. Hasil perhitungan yang diperoleh sebesar 0,244 yang didapat dari
66
nilai r tabel untuk N=64 dengan signifkansinya 5%. Jadi semua
ini realliabilitas karena mempunyai cronbach’s alpha lebih besar dari 0,60.
67
b. Variabel sosialisasi perpajakan sebesar 0,680, sehingga dapat disimpulkan
dari 0,60.
atau tidak (Ghozali, 2016). Uji normalitas yang digunakan oleh penulis adalah
alpha 0,05. Berikut ini adalah hasil pengujian Kolmogrov- Sminorv dengan SPSS
(Ghozali, 2016).
68
Negative -,102
Test Statistic ,102
Asymp. Sig. (2-tailed) ,093c
Sumber : outout spss 22 202
Berdasarkan tabel 4.8 dari hasil menunjukkan nilai signifkan 0,093 > 0,05 atau
mengolah hipotesis yang benar. Uji asumsi klasik ini dapat dilakukan
lainnya. Jadi nilai Tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi
69
0,1 atau sama dengan nilai VIF > 10 maka tidak terjadi multikolinearitas
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
B Std. Error Beta T Sig. Tolerance VIF
(Constant) 14,034 5,316 2,640 ,011
TOTALLSP ,332 ,157 ,243 2,119 ,038
,907 1,103
TOTALLKP ,381 ,110 ,395 3,448 ,001
,907 1,103
a. Dependent Variable: TOTAL KWP
Sumber :output spss 22 2020
nilai VIF dibawah 10 atau kurang dari 10, sehingga dapat disimpulkan
multikolineritas.
70
heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai variabel
dependen (ZPRED) dengan nilai residual (SRESID). Dasar analisis ini adalah :
titik menyebar secara acak, baik di bagian atas angka 0 atau di bagian
bawah angka 0 dari sumbu vertikal atau sumbu Y. Selain itu penyebaran
titik-titik data hampir membentuk pola. Hal ini berarti pada model
71
regresi ini layak dipakai untuk memprediksi tingkat kepatuhan wajib
pada penelitian ini perlu dilakukan analisis statistik terhadap data yang
berikut:
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta T Sig.
(Constant) 14,034 5,316 2,640 ,011
TOTAL SP ,332 ,157 ,243 2,119 ,038
TOTAL KP ,381 ,110 ,395 3,448 ,001
Sumber: output spss 22 2020
72
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Penjelasan hasil uji t
1. Sosialisasi Perpajakan
Sosialisasi Perpajakan berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak bumi dan
signifikansinya sebesar 0,038 lebih kecil dari α= 0,05 dan koefisien regresi
bernilai positif sebesar 2,119, ini berarti hipotesis yang menyatakan sosialisasi
diterima/didukung.
2. Kualitas Pelayanan
Kualitas Pelayanan berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak bumi dan
signifikansinya sebesar 0,001 lebih kecil dari α= 0,05 dan koefisien regresi
bernilai positif sebesar 3,448 ini berarti hipotesis yang menyatakan kualitas
diterima/didukung.
73
membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut tabel.
Apabila nilai F hitung lebih besar dari F table, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
ANOVAa
Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Regression 44,811 2 22,406 11,491 ,000b
Residual 118,939 61 1,950
163,750 63
a. Dependent Variable: TOTAL KWP
b. Predictors: (Constant), TOTALL KP, TOTALL SP
Sumber :output spss 22 2020
bahwa nilai signifikansinya sebesar 0,000 lebih kecil dari 5%. secara
pajak bumi dan bangunan sehingga wajib pajak dapat mengetahui batas
akhir pembayaran, dan dengan adanya pelayanan yang baik maka wajib
74
hasil pengolahan regresi dengan SPSS. Berikut ini adalah hasil uji
Model Summaryb
Std. Error of the
R R SquareAdjusted R Square EstimateDurbin-Watson
,523a ,274 ,250 1,396 1,937
a. Predictors: (Constant), TOTALL KP, TOTALL SP
b. Dependent Variable: TOTAL KWP
Sumber :output spss 22 2020
diperoleh besarnya nilai adjusted R2 adalah 0,250 atau 25,0 %. Hal ini
Ha
Hipotesis
sil
Sosialisasi perpajakan berpengaruh positif terhadap Diterima
kepatuhan wajib pajak bumi dan bangunan
Kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap Diterima
kepatuhan wajib pajak bumi dan bangunan
Sosialisasi perpajakan, kualitas pelayanan secara simultan Diterima
berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak
75
bumi dan bangunan
dan bangunan
Hasil pengujian hipotesis dengan tingkat nilai signifikan 0,038 < 0,05 untuk
pajak bumi dan bangunan. Hal ini berarti dengan adanya sosialisasi tentang pajak
bumi dan bangunan maka wajib pajak akan mengerti dan paham mengenai
yang mudah dipahami, aparatur pajak yang memberikan peringatan atas jatuh
tempo pembayaran serta ketepatan waktu para wajib pajak dalam membayar
Nekang. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Vionita
bangunan
Hasil pengujian hipotesis dengan tingkat nilai signifikan 0,001 < 0,05 untuk
bumi dan bangunan. Apabila kualitas pelayanan yang diberikan oleh fiskus dan
para perangkat desa sangat konsisten dalam artian bahwa pelayanan yang
76
pajak. Sehingga alasan ini yang menjadi dasar untuk mendorongnya tingkat
kepatuhan dalam membayar pajak khususnya pajak bumi dan bangunan orang
pribadi dikelurahan Bangka Nekang. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Susyanti dan Tri Utami (2018). Hasil penelitian yang
wajib pajak.
Bangunan
77
dalam membayar pajak bumi dan bangunan. Tri Utami (2018) Hasil
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
78
Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan yaitu
tentang pajak bumi dan bangunan maka wajib pajak akan mengerti dan paham
atas jatuh tempo pembayaran serta ketepatan waktu para wajib pajak dalam
dalam artian bahwa pelayanan yang diberikan tidak mempersulit wajib pajak
ramah, memahami kebutuhan wajib pajak sehingga alasan inilah yang akan
5.2 Saran
79
Berdasarkan hasil penelitian serta hal-hal yang terkait dengan
berikut.
lebih lanjut kepada wajib pajak mengenai letak tanah, dan pemanfaatan
2. Untuk pihak kelurahan setiap setahun sekali perlu diadakan pendataan bagi
wajib pajak baru tentang kepemilikan tanah dan bangunan agar dapat
Nekang.
Manggarai, sehingga sampel yang diperoleh bisa lebih banyak dan beragam.
selain yang ada dalam penelitian ini seperti tingkat pendapatan ekonomi,
5.3 Keterbatasan
80
Peneliti. Karena responden yang cendrung tidak teliti terhadap pernyataan yang ada
sehingga terjadi tidak konsisten terhadap jawaban kuisioner. Hal ini bisa
yang ada.
penagihan pajak, agar wajib pajak dapat menyediakan dana demi kelancaran
sebelum menagih pajak 1 tahun sekali dan bekerja sama dengan RT/RW
DAFTAR PUSTAKA
81
Diana, 2013. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Bumi
Dan Bangunan Di Kecamatan Teluk Segara Kota Bengkulu. Fakultas
Ekonomi Universitas Dehasen Bengkulu.
82
Fakultas Ekonomi Universitas Mahasaraswati Denpasar Jurnal Sains,
Akuntansi dan Manajemen (Vol. 1, No. 2: Pebruari, 2019)
83
Fakultas Ekonomi Universitas Mahasaraswati Denpasar Jurnal Sains,
Akuntansi dan Manajemen (Vol. 1, No. 2: Pebruari, 2019)
84
Robbins, 2014 Pengaruh Pemahaman Peraturan Pajak, Penerapan Kebijakan
Pajak Dan Kemudahan Administrasi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib
Pajak Hotel Dan Restoran Di Kabupaten Badung
85
Wijoyanti, (2010) Pengaruh Pemahaman Peraturan Pajak, Sanksi Perpajakan,
Dan Kesadaran Wajib Pajak, Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang
Pribadi Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kabupaten Purworejo Pada
Tahun 2017 Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi
Waluyo, 2011. Pengaruh kualitas pelayanan pajak, sanksi pajak dan kesadaran
wajib pajak terhadap kepatuhan Wajib pajak dalam membayar pajak bumi
dan bangunan pada kecamatan selupu rejang
86
Yusuf, 2014 Pengaruh Sosialisasi, Pengetahuan Pajak , Dan Kualitas Pelayanan
Terhadap Tingkat Kepatuhan Pajak Bumi Dan Bangunan Dengan
Kesadaran Sebagai Variabel Intervening (Studi Pada Wajib Pajak Bumi
Dan Bangunan Di Kabupaten Sukoharjo
Pengantar angket ini digunakan untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan
KUESIONER
A. Berikan tanda Check list (√) untuk setiap jawaban yang menurut
bapak/ibu paling sesuai dengan diri bapak/ibu
1. Bangunan (Rumah)
87
2. Bangunan tempat usaha
3. Tanah
4. kebun
Sosialisasi Perpajakan
Pernyataan
88
Petugas pajak melakukan sosialisasi pajak dengan
benar
89
Kualitas Pelayanan
Pernyataan
90
Kepatuhan Wajib Pajak
Pernyataan
91
Lampiran 2
A. Skor Butir Uji Kuesioner Variabel Sosialisasi Perpajakan
SOSIALISASI PERPAJAKAN X1
SP1 SP2 SP3 SP4 SP5 SP6 SP7 SP8 SP9 TOTAL SP
3 3 2 3 3 5 3 4 3 29
2 3 4 5 3 4 2 3 3 29
4 3 3 3 3 4 5 3 4 32
3 3 3 3 3 3 4 5 4 31
2 2 5 3 4 5 4 3 3 31
3 4 4 3 4 3 5 3 4 33
2 3 5 4 4 3 5 4 3 33
3 4 4 3 4 4 3 3 3 31
2 3 3 4 5 4 3 4 3 31
2 4 3 5 2 5 4 4 4 33
2 3 4 3 3 3 3 5 4 30
3 2 3 3 4 3 3 5 5 31
4 3 4 4 3 3 4 4 3 32
3 4 3 3 4 4 3 4 4 32
3 3 4 3 5 4 3 3 4 32
2 4 3 5 3 3 3 4 3 30
2 3 4 3 4 3 4 3 4 30
4 3 4 3 4 3 3 4 4 32
3 4 4 3 3 3 5 3 5 33
3 4 3 3 4 4 4 5 3 33
4 4 3 3 3 4 4 3 4 32
3 4 4 3 5 3 4 3 4 33
3 4 3 3 4 4 3 3 4 31
3 4 4 4 3 4 3 3 5 33
3 4 3 3 4 4 3 4 4 32
4 4 3 4 3 4 3 4 3 32
3 4 3 4 3 2 4 3 4 30
3 4 4 3 5 4 3 3 4 33
2 2 2 4 4 4 4 4 3 29
2 4 3 4 3 4 3 5 5 33
4 4 4 4 3 3 3 3 4 32
3 3 3 4 4 3 4 5 3 32
2 4 3 5 4 3 3 5 4 33
4 3 4 4 5 3 3 3 3 32
4 3 3 4 3 4 4 3 5 33
2 3 4 4 5 4 4 5 2 33
92
5 3 3 4 3 3 4 4 4 33
4 3 3 3 4 3 4 4 4 32
2 4 3 4 4 3 3 5 5 33
3 3 4 5 3 5 3 4 3 33
2 3 4 3 5 3 4 4 5 33
3 5 2 3 4 4 3 5 3 32
4 4 4 3 3 5 4 3 3 33
3 3 5 4 3 3 4 4 4 33
3 3 3 5 4 5 3 4 3 33
3 3 4 4 4 3 3 4 5 33
4 3 3 3 5 3 3 3 4 31
3 4 3 4 3 3 3 3 5 31
3 3 4 3 4 3 3 5 3 31
4 3 3 3 4 4 3 5 4 33
4 4 3 5 2 4 3 3 4 32
3 4 3 3 3 3 3 5 3 30
3 3 3 3 4 5 3 3 4 31
4 4 4 4 3 2 5 3 4 33
3 3 3 4 4 5 3 3 4 32
4 3 4 3 3 5 3 3 4 32
3 3 4 3 3 3 4 5 3 31
4 3 4 3 3 4 5 3 4 33
3 3 3 4 3 3 5 4 4 32
3 3 5 3 3 4 3 3 3 30
5 3 3 3 4 3 3 4 3 31
4 3 4 3 4 5 3 3 4 33
4 3 3 3 4 3 3 3 5 31
3 4 4 4 3 4 3 5 3 33
Lampiran 3
B. Skor Butir Uji Kuesioner Variabel Kualitas Pelayanan
93
KP1 KP2 KP3 KP4 KP5 KP6 KP7 KP8 TOTAL KP
2 2 2 5 5 4 4 4 28
5 4 4 4 4 4 5 4 34
3 3 5 5 5 4 4 3 32
4 5 5 4 4 4 4 4 34
4 4 4 4 5 5 4 5 35
5 5 5 5 4 4 4 4 36
5 4 4 5 5 4 4 4 35
5 4 4 5 4 5 4 5 36
4 4 4 4 4 4 4 4 32
4 4 4 4 4 5 4 5 34
4 5 4 5 5 4 4 5 36
5 4 4 4 5 4 4 5 35
4 4 4 5 5 5 5 5 37
5 4 4 5 4 4 5 4 35
4 5 4 4 4 5 5 5 36
3 5 3 5 2 4 4 5 31
4 5 4 5 4 4 5 5 36
3 5 3 5 2 5 4 5 32
4 4 4 4 5 5 4 5 35
4 5 5 4 4 4 4 5 35
4 4 4 5 5 4 4 5 35
4 4 4 5 4 4 5 5 35
5 4 4 5 5 4 5 5 37
5 5 5 4 5 4 4 5 37
4 4 4 4 4 4 5 5 34
5 5 4 4 5 5 4 5 37
4 5 4 4 5 4 4 5 35
5 4 5 4 5 4 5 5 37
4 4 4 5 4 5 5 4 35
4 4 4 5 5 4 4 5 35
5 4 4 4 5 4 4 5 35
5 5 4 4 5 5 4 5 37
5 4 4 5 5 5 4 5 37
4 4 5 5 5 4 4 5 36
5 4 5 5 4 5 4 5 37
4 4 5 5 5 4 4 4 35
5 5 4 5 4 4 4 5 36
3 4 3 5 5 4 5 4 33
4 4 5 4 5 4 5 5 36
4 4 4 4 5 4 4 5 34
4 4 4 4 4 4 5 5 34
94
4 4 4 4 5 4 5 5 35
5 4 5 4 5 4 4 5 36
4 4 4 5 5 5 4 5 36
4 4 5 5 5 4 5 5 37
4 4 4 5 5 4 5 5 36
4 4 5 4 4 5 5 5 36
5 4 5 4 5 4 5 4 36
4 4 5 2 5 5 5 5 35
5 5 4 5 5 4 4 5 37
4 4 5 3 5 4 5 5 35
5 5 4 4 5 5 4 4 36
5 4 4 5 5 5 4 5 37
4 4 4 4 5 5 5 5 36
4 4 4 4 4 5 5 5 35
4 4 5 4 4 4 5 5 35
5 5 4 5 5 4 4 5 37
5 5 4 4 4 5 5 5 37
4 5 4 4 5 4 5 5 36
4 4 5 5 4 4 5 5 36
5 5 5 4 4 4 4 5 36
4 5 4 5 5 4 4 5 36
5 5 5 5 5 4 4 5 38
5 5 4 4 5 4 4 5 36
Lampiran 4
95
KWP 1 KWP2 KWP3 KWP4 KWP5 KWP6 KWP7 KWP8 TOTALKWP
96
4 4 4 4 4 4 5 4 33
5 4 5 5 4 5 5 4 37
3 5 4 4 4 5 5 5 35
4 5 5 5 5 5 5 4 38
4 4 4 5 5 4 5 5 36
3 4 5 5 5 5 5 5 37
5 5 5 5 5 5 5 5 40
5 5 5 5 5 5 4 5 39
3 5 4 3 5 5 5 5 35
5 5 5 5 5 4 5 5 39
4 5 4 5 5 5 5 5 38
3 5 4 5 4 4 5 5 35
5 5 5 4 5 4 5 5 38
5 5 3 5 4 5 5 5 37
5 5 5 5 5 4 5 5 39
5 4 5 5 4 5 5 5 38
3 3 5 4 5 4 5 5 34
4 5 5 4 5 4 5 4 36
4 5 5 5 5 4 4 4 36
5 5 5 5 4 5 4 5 38
5 5 4 5 5 5 5 4 38
5 5 5 5 5 5 4 5 39
5 5 5 5 5 5 5 5 40
4 5 5 5 5 5 5 5 39
5 5 5 4 5 4 5 5 38
5 5 4 5 5 5 5 5 39
5 5 5 5 5 5 5 5 40
5 5 5 4 5 5 5 4 38
5 5 5 5 5 5 4 5 39
5 5 5 5 5 5 5 4 39
5 5 5 5 5 5 5 5 40
5 5 5 5 5 5 5 5 40
5 5 5 5 5 5 5 5 40
5 4 4 5 5 5 5 5 38
5 5 5 5 4 5 5 5 39
5 5 5 5 5 5 4 5 39
5 5 5 5 5 5 5 5 40
5 4 5 5 5 5 5 5 39
5 5 5 4 4 5 5 4 37
5 5 5 5 5 5 5 4 39
5 5 5 5 5 4 5 5 39
5 5 5 5 5 5 5 5 40
97
4 5 5 5 5 5 5 5 39
5 5 5 5 5 4 5 3 37
5 5 5 5 5 5 5 4 39
5 5 5 5 5 5 5 5 40
5 5 5 4 5 4 4 4 36
5 5 5 5 5 5 5 5 40
5 4 5 4 5 5 5 4 37
4 4 4 5 5 5 5 5 37
5 4 4 4 5 5 4 4 35
4 4 5 4 5 5 5 5 37
5 5 5 5 5 4 4 5 38
5 5 5 5 5 4 5 5 39
4 5 5 4 5 5 5 5 38
5 5 5 4 5 4 5 5 38
5 4 5 5 5 4 5 5 38
5 5 5 5 5 5 4 5 39
5 5 5 5 4 5 5 4 38
4 5 5 4 5 5 5 5 38
5 5 5 5 5 4 5 4 38
5 5 5 4 5 5 5 5 39
5 5 5 5 5 4 5 5 39
5 5 5 5 5 5 5 5 40
98
Lampiran 5
Dokumentasi
99
100
101
Lampiran.7 Hasil Output SPSS 22- Uji Validitas.
Correlations
SP1 SP2 SP3 SP4 SP5 SP6 SP7 SP8 SP9 TOTAL SP
Pearson Correlation 1 ,000 -,084 -,250* -,162 -,055 ,057 -,307* ,080 ,254
Sig. (2-tailed) 1,000 ,509 ,047 ,200 ,668 ,657 ,014 ,532 ,100
64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
*
Pearson Correlation ,000 1 -,176 ,096 -,211 -,080 -,074 -,024 ,095 ,295
Sig. (2-tailed) 1,000 ,164 ,453 ,093 ,532 ,563 ,848 ,457 ,028
64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
Pearson Correlation -,084 -,176 1 -,082 ,050 -,084 ,178 -,263* -,086 ,341
Sig. (2-tailed) ,509 ,164 ,521 ,694 ,510 ,160 ,036 ,498 ,055
64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
Pearson Correlation ,250* ,096 ,082 1 ,325** ,028 ,130 ,082 ,113 ,438
Sig. (2-tailed) ,047 ,453 ,521 ,009 ,829 ,307 ,518 ,375 ,276
64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
Pearson Correlation ,162 ,211 ,050 ,325** 1 ,071 ,149 ,020 ,077 ,583
Sig. (2-tailed) ,200 ,093 ,694 ,009 ,576 ,239 ,877 ,547 ,512
64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
Pearson Correlation ,055 ,080 ,084 ,028 ,071 1 ,270* ,177 ,233 ,482
Sig. (2-tailed) ,668 ,532 ,510 ,829 ,576 ,031 ,163 ,064 ,521
64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
102
Pearson Correlation ,057 ,074 ,178 -,130 -,149 -,270* 1 ,111 ,046 ,311*
Sig. (2-tailed) ,657 ,563 ,160 ,307 ,239 ,031 ,385 ,719 ,012
64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
*
Pearson Correlation ,307 ,024 ,263* ,082 ,020 ,177 ,111 1 ,224 ,551
Sig. (2-tailed) ,014 ,848 ,036 ,518 ,877 ,163 ,385 ,076 ,691
64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
Pearson Correlation ,080 ,095 -,086 -,113 -,077 -,233 ,046 -,224 1 ,275*
Sig. (2-tailed) ,532 ,457 ,498 ,375 ,547 ,064 ,719 ,076 ,028
64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
TOTALLSP
Pearson Correlation ,254 ,296* ,341 ,438 ,583 ,482 ,311* ,551 ,275* 1
Sig. (2-tailed) ,100 ,028 ,055 ,276 ,512 ,521 ,012 ,691 ,028
64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
KP1 KP2 KP3 KP4 KP5 KP6 KP7 KP8 TOTALLKP
** **
Pearson Correlation 1 ,387 ,377 ,091 ,229 ,055 ,132 ,168 ,746**
Sig. (2-tailed) ,002 ,002 ,476 ,069 ,667 ,297 ,185 ,000
64 64 64 64 64 64 64 64 64
103
Pearson Correlation ,387** 1 ,114 ,058 ,234 ,004 ,205 ,310* ,453**
Sig. (2-tailed) ,002 ,371 ,647 ,063 ,977 ,105 ,013 ,000
64 64 64 64 64 64 64 64 64
Pearson Correlation ,377** ,114 1 ,278* ,179 ,150 ,100 ,016 ,514**
Sig. (2-tailed) ,002 ,371 ,026 ,158 ,238 ,431 ,899 ,000
64 64 64 64 64 64 64 64 64
Pearson Correlation ,091 ,058 ,278* 1 ,107 ,152 ,228 ,164 ,413
Sig. (2-tailed) ,476 ,647 ,026 ,400 ,230 ,069 ,195 ,922
64 64 64 64 64 64 64 64 64
Pearson Correlation ,229 ,234 ,179 ,107 1 -,115 -,079 -,007 ,375**
Sig. (2-tailed) ,069 ,063 ,158 ,400 ,365 ,537 ,959 ,002
64 64 64 64 64 64 64 64 64
Pearson Correlation ,055 ,004 -,150 -,152 -,115 1 -,009 ,178 ,292
Sig. (2-tailed) ,667 ,977 ,238 ,230 ,365 ,946 ,159 ,129
64 64 64 64 64 64 64 64 64
Pearson Correlation ,132 ,205 ,100 -,228 -,079 -,009 1 ,049 ,305
Sig. (2-tailed) ,297 ,105 ,431 ,069 ,537 ,946 ,703 ,409
64 64 64 64 64 64 64 64 64
Pearson Correlation ,168 ,310* ,016 ,164 ,007 ,178 ,049 1 ,452**
Sig. (2-tailed) ,185 ,013 ,899 ,195 ,959 ,159 ,703 ,000
64 64 64 64 64 64 64 64 64
TOTALLKP
Pearson Correlation ,746** ,453** ,514** ,413 ,375** ,292 ,305 ,452** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,922 ,002 ,129 ,409 ,000
104
64 64 64 64 64 64 64 64 64
**.Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Correlations
KWP1 KWP2 KWP3 KWP4 KWP5 KWP6 KWP7 KWP8 TOTALKWP
* * **
KWP1 Pearson Correlation 1 ,292 ,318 ,357 ,109 ,081 ,170 ,114 ,638**
Sig. (2-tailed) ,019 ,010 ,004 ,392 ,523 ,180 ,368 ,000
64 64 64 64 64 64 64 64 64
*
KWP2 Pearson Correlation ,292 1 ,171 ,148 ,078 ,064 ,114 ,004 ,497**
105
Sig. (2-tailed) ,019 ,178 ,242 ,541 ,614 ,371 ,972 ,000
64 64 64 64 64 64 64 64 64
KWP3 Pearson Correlation ,318* ,171 1 ,099 ,291* ,067 ,101 ,048 ,485**
Sig. (2-tailed) ,010 ,178 ,437 ,020 ,600 ,427 ,705 ,000
64 64 64 64 64 64 64 64 64
KWP4 Pearson Correlation ,357** ,148 ,099 1 ,017 ,117 ,072 ,130 ,569**
Sig. (2-tailed) ,004 ,242 ,437 ,896 ,356 ,570 ,307 ,000
64 64 64 64 64 64 64 64 64
KWP5 Pearson Correlation ,109 ,078 ,291* ,017 1 -,091 -,067 ,106 ,367**
Sig. (2-tailed) ,392 ,541 ,020 ,896 ,473 ,601 ,405 ,003
64 64 64 64 64 64 64 64 64
KWP6 Pearson Correlation ,081 ,064 ,067 ,117 ,091 1 ,003 ,117 ,467**
Sig. (2-tailed) ,523 ,614 ,600 ,356 ,473 ,982 ,356 ,003
64 64 64 64 64 64 64 64 64
KWP7 Pearson Correlation -,170 -,114 -,101 -,072 ,067 ,003 1 ,017 ,271
Sig. (2-tailed) ,180 ,371 ,427 ,570 ,601 ,982 ,896 ,579
64 64 64 64 64 64 64 64 64
KWP8 Pearson Correlation -,114 ,004 -,048 ,130 ,106 ,117 ,017 1 ,346**
Sig. (2-tailed) ,368 ,972 ,705 ,307 ,405 ,356 ,896 ,005
64 64 64 64 64 64 64 64 64
TOTALKWP
Pearson Correlation ,638** ,497** ,485** ,569** ,367** ,467** ,271 ,346** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,003 ,003 ,579 ,005
64 64 64 64 64 64 64 64 64
106
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
107
Lampiran 10. Hasil Output SPSS 22- UjiReabilitas
Reliability Statistics
a
Cronbach's AlphaN of Items
,672 9
Reliability Statistics
Cronbach's AlphaN of Items
690 8
Reliability Statistics
Cronbach's AlphaN of Items
690 8
108
Lampiran 13.HasilOutput SPSS 22 –One-Kolmogrov-Smirnov Test
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
B Std. Error Beta T Sig. Tolerance VIF
(Constant) 14,034 5,316 2,640 ,011
TOTALLSP ,332 ,157 ,243 2,119 ,038 ,907 1,103
TOTALLKP ,381 ,110 ,395 3,448 ,001 ,907 1,103
a. Dependent Variable: TOTALKWP
109
Lampiran 15.Hasil Output SPSS 22- uji Heteroskedastistas
Model Summaryb
Std. Error of the
R R SquareAdjusted R Square EstimateDurbin-Watson
a
,523 ,274 ,250 1,396 1,937
a. Predictors: (Constant), TOTALL KP, TOTALL SP
b. Dependent Variable: TOTAL KWP
110
Lampiran 18.Hasil Output SPSS 22- uji Analisis Berganda
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta t Sig.
(Constant) 14,034 5,316 2,640 ,011
TOTALLSP ,332 ,157 ,243 2,119 ,038
TOTALLKP ,381 ,110 ,395 3,448 ,001
a. Dependent Variable: TOTALKWP
ANOVAa
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression 44,811 2 22,406 11,491 ,000b
Residual 118,939 61 1,950
163,750 63
a. Dependent Variable: TOTALKWP
b. Predictors: (Constant), TOTALLKP, TOTALLSP
111
Lampiran 20
i
ii
iii
iv
v
vi
Lampiran 21
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Data Mahasiswa
2. NIM : 593.2.16.054
7. Kos/Sementara : -
8. Telepon/HP : 085205455689
b. Pekerjaan : Petani
d. Pekejaan : Petani
Anggalina Jemur
NIM (593.2.16.054)
vii