STASE ANAK
(BRONCHOPNEUMONIA)
DI RS BHAYANGKARA
Disusun Oleh :
Rio Agusto
(SRP163100079)
III. Sasaran
Keluarga dari An.S yang sedang menjalani perawatan di RS Bhayangkara pontianak, tepatnya di
ruang CP 1
IV. Materi (terlampir)
1. Pengertian Bronchopneumonia
2. Penyebab Bronchopneumonia.
3. Tanda dan gejala Bronchopneumonia
4. Komplikasi Bronchopneumonia
5. Penatalaksanaan medis Bronchopneumonia
6. Tindakan pencegahan Bronchopneumonia
V. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab / Diskusi
VI. Media
1. Leaflet
2. Flip chart
VII.Kegiatan Penyuluhan
Pembukaan:
1. Membuka kegiatan
dengan mengucapkan
salam.
1. Menjawab salam
1 3 menit 2. Pembukaan.
2. Mendengarkan Ceramah
3. Menjelaskan tujuandari
3. Memperhatikan
penyuluhan.
4. Menyebutkan materi
yang akan diberikan.
2 15 menit Pelaksanaan :
1. Menjelaskan pengertian 1. Memperhatikan Ceramah dengan
dari Bronchopneumonia 2. Mendengarkan menggunakan
2. Menjelaskan penyebab banner
dari Bronchopneumonia
3. Menyebutkan tanda dan
gejala dari
Bronchopneumonia.
4. Menyebutkan
komplikasi dari
Bronchopneumonia.
5. Menjelaskan
penatalaksanaan medis
dari Bronchopneumonia.
6. Menyebutkan tindakan
pencegahan dari
Bronchopneumonia.
Evaluasi :
Menanyakan kepada peserta Menjawab pertanyaan Tanya jawab dan
tentang materi yang telah diskusi
3 10 menit
diberikan, dan reinforcement
kepada para peserta yang
dapat menjawab pertanyaan
Terminasi :
1. Menyampaikan 1. Mendengarkan Ceramah dan
4 2 menit kesimpulan 2. Menjawab salam membagikan
2. Mengucapkan salam leaflet
penutup
VIII. Evaluasi
1. Kriteria struktur
a. Pemateri harus datang lebih awal 10 menit sebelum kegiatan untuk memepersiapkan.
b. Pengorganisasian penyelenggara penyuluhan dilakukan sebelum dan saat penyuluhan
2. Kriteria proses
a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
b. Peserta konsentrasi mendengarkan penyuluhan
c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara lengkap dan benar.
3. Kriteria hasil
a. Peserta mampu menjelaskan pengertian dari Bronchopneumonia
b. Peserta mampu menjelaskan penyebab dari Bronchopneumonia
c. Peserta mampu menyebutkan tanda dan gejala Bronchopneumonia
d. Peserta mampu menyebutkan komplikasi dari Bronchopneumonia
e. Peserta mampu menjelaskan penatalaksanaan medis dari Bronchopneumonia
f. Peserta mampu menyebutkan tindakan pencegahan dari Bronchopneumonia
IX. Pengorganisasian
Pembicara : Rio Agusto
X. Setting Tempat
JENDELA KAMAR
KETERANGAN :
1. Pembicara :
MATERI PENYULUHAN
HIPERTENSI
I. Pengertian
Bronchopneumonia adalah salah satu jenis peneumonia yang mempunyai pola penyebaran
berbercak, teratur dalam salah atau lebih area terlokalisasi di dalam bronchi dan meluas ke
parenkim paru yang berdekatan di sekitarnya. (Smeltzer & Suzzane dalam Nurarif & Kusuma ,
2016)
II. Penyebab
Etiologi pada hipertensi primer / essensial tidak diketahui namun factor dari hipertensi primer
antara lain :
1. Usia antara umur 30-40 tahun
2. Jenis kelamin atau seks : pria paling banyak
3. Keturunan 75%
4. Obesitas atau kegemukan
5. Konsumsi garam yang berlebihan, lemak berlebih, dan tinggi kalori.
Etiologi pada hipertensi sekunder :
1. Endokrin
2. Ginjal
III. Patofisiologi
Menurunnya tonus vaskuler meransang saraf simpatis yang diterukan ke seljugularis. Dari
sel jugalaris ini bias meningkatkan tekanan darah. Danapabila diteruskan pada ginjal, maka akan
mempengaruhi eksresi pada rennin yang berkaitan dengan Angiotensinogen. Dengan adanya
perubahan pada angiotensinogen II berakibat pada terjadinya vasokontriksi pada pembuluh
darah,sehingga terjadi kenaikan tekanan darah.Selain itu juga dapat meningkatkan hormone
aldosteron yang menyebabkanretensi natrium. Hal tersebut akan berakibat pada peningkatan
tekanandarah. Dengan Peningkatan tekanan darah maka akan menimbulkan kerusakan pada
organ organ sepertijantung.
V. Pemeriksaan Penunjang
1. Riwayat dan pemeriksaan fisik secara menyeluruh.
2. Pemeriksaan retina.
3. Pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui kerusakan organ seperti ginjal dan jantung.
4. EKG untuk mengetahui hipertropi ventrikel kiri.
5. Urinalisa untuk mengetahui protein dalam urin, darah, glukosa.
6. Pemeriksaan : renogram, pielogram intravena arteriogram renal, pemeriksaan fungsi ginjal
terpisah dan penentuan kadar urine.
7. Foto dada dan CT scan.
VI. Komplikasi
Efek pada organ :
1. Otak
a. Pemekaran pembuluh darah
b. Perdarahan
2. Olahraga Teratur
Olahraga teratur seperti berjalan, lari, berenang, bersepeda bermanfaat untuk menurunkan
tekanan darah dan dapat memperbaiki keadaan jantung. Olaharaga isotonik dapat juga bisa
meningkatkan fungsi endotel, vasodilatasi perifer, dan mengurangi katekolamin plasma.
Olahraga teratur selama 30 menit sebanyak 3-4 kali dalam satu minggu sangat dinjurkan
untuk menurunkan tekanan darah.
4. Farmakoterapi
Pengobatan hipertensi atau penyakit jantung hipertensi dapat menggunakan berbagai
kelompok obat antihipertensi seperti thiazide, beta-blocker dan kombinasi alpha dan beta
blocker, calcium channel blockers, ACE inhibitor, angiotensin receptor blocker dan
vasodilator seperti hydralazine. Hampir pada semua pasien memerlukan dua atau lebih obat
antihipertensi untuk mencapai tekanan darah yang diinginkan.
MATERI PENYULUHAN
ANSIETAS
I. Pengertian
Ansietas adalah perasaan was-was, kwatir, atau tidak nyaman seakan-akan terjadi sesuatu
yang dirasakan sebagai ancaman.
c. Mulut kering
d. Anoreksia
f. Gelisah
g. Berkeringat
h. Tremor
i. Sakit kepala
j. Sulit tidur
2. Respon kognitif
a. Gerakan tersentak-sentak
Individu
a. Tujuan
b. Tindakan keperawatan
b) Berjabat tangan
d) Membuat kontrak topic, waktu dan tempat setiap kali bertemu pasien
3) Ajarkan pasien teknik relaksasi untuk meningkatkan control dan rasa percaya diri:
a) Pengalihan situasi
b) Latihan relaksasi
Keluarga
a. Tujuan
b. Tindakan keperawatan
4) Diskusikan cara merawat pasien dengan ansietas dengan cara mengajarkan teknik
relaksasi :
a) Mengalihkan situasi
DAFTAR PUSTAKA