Anda di halaman 1dari 2

Batuk adalah salah satu sarana pertahanan tubuh yang secara fisiologis membersihkan saluran

pernafasan dari lendir (mukus) dan bahan/benda asing , timbulnya pada umumnya secara
reflektorik namun adakalanya dilakukan secara sengaja. Batuk dapat terjadi oleh karena kelainan
pada paru maupun diluar paru. Walaupun batuk adalah salah satu gejala penyakit paru yang
paling sering dan penting namun relatif tidak spesifik. Adanya batuk bersama-sama dengan
gejala-gejala lain mungkin sangat membantu mengarahkan diagnosis.
Sesak nafas atau disebut juga dispneu merupakan gejala berbagai gangguan patofisiologi :
obstruksi jalan nafas, berkurangnya jaringan paru yang berfungsi, berkurangnya elastisitas paru,
kenaikan kerja pernafasan, gangguan transfer oksigen (difusi), ventilasi tak seimbang dalam
kaitannya dengan perfusi.
Pada ilustrasi kasus, di temukan hasil pemeriksaan secara auskultasi yang didapatkan adanya
ronkhi basah kasar. Suara ronkhi merupakan suara tambahan dari paru yaitu suara yang tidak
terdengar pada keadaan paru sehat. Suara ini timbul akibat dari adanya secret didalam saluran
napas, penyempitan dari lumen saluran napas dan terbukanya acinus / alveoli yang sebelumnya
kolap. Ronki basah kasar seperti suara gelembung udara besar yang pecah, terdengar pada
saluran napas besar bila terisi banyak secret.
Pada pemeriksaan laboratorium, pasien didapatkan hasil laboratorium:
1. Leukosit (White Blood Cell / WBC)
Leukosit merupakan komponen darah yang berperanan dalam memerangi infeksi yang
disebabkan oleh virus, bakteri, ataupun proses metabolik toksin, dll. Nilai Normal Sel Leukosit
berkisar 3.200 - 10.000 / mm3 dan rasio sel darah putih dari neutrofil umumnya mencapai sekitar
55-70 %. Pada pemeriksaan laboratorium, di dapatkan hasil abnormal pada jumlah leukosit
yaitu 17.000 / mm3 dengan 72 % neutrophil 8 % bands berarti mengalami peningkatannya bisa
ditemukan pada adanya dugaan infeksi bakteri dan penyakit inflamasi kronis.
2. Monosit
Monosit atau makrofag mencakup 2-8% leukosit. Sel ini melawan infeksi dengan memakan
kuman dan memberi tahu sistem kekebalan tubuh mengenai kuman apa yang ditemukan.
Monosit beredar dalam darah. Monosit yang berada di berbagai jaringan tubuh disebut makrofag.
Jumlah monosit yang tinggi umumnya menunjukkan adanya infeksi bakteri. Pada pasien
ditemukan hasil monosit 4 % artinya masih berada dalam ambang normal.
3. Limfosit
Limfosit merupakan pusat sistem kekebalan yang berfungsi melindungi tubuh dari infeksi virus,
membantu sel lainnya untuk melindungi tubuh dari infeksi bakteri dan jamur, berubah menjadi
sel yang membentuk antibodi (sel plasma), melawan kanker, dan membantu mengatur aktivitas
sel lainnya dalam sistem kekebalan. Nilai normal pemeriksaan Limfosit 25-35% (absolut 1750-
3500 sel/mm3). Pada pasien ditemukan hasil laboratorium pemeriksaan limfosit yaitu 16 %. Ini
artinya ada penurunan dan hasil abnormal dapat menyebabkan proses inflamasi atau infeksi
bakteri, virus, atau jamur.
Pada kasus pasien pria yang mengalami gejala demam tinggi, batuk berdahak, disertai sesak
nafas disarankan adanya pemeriksaan foto thoraks. Pemeriksaan paru tanpa pemeriksaan foto
thoraks saat ini dapat dianggap tidak lengkap. Suatu penyakit paru belum dapat disingkirkan
dengan pasti sebelum dilakukan pemeriksaan radiologik. Selain itu,berbagai kelainan dini dalam
paru juga sudah dapat dilihat dengan jelas pada foto thoraks sebelum timbul gejala-gejala klinis.
Foto thorax atau sering disebut chest x-ray (CXR) adalah suatu proyeksi radiografi dari thorax
untuk mendiagnosis kondisi-kondisi yang mempengaruhi thorax, isi dan struktur-struktur di
dekatnya. Sehingga untuk menegakkan diagnose medis diperlukan adanya foto thoraks.

Anda mungkin juga menyukai