Anda di halaman 1dari 17

Modul : Administrasi Perkantoran

MODUL Mata Diklat : KEARSIPAN


Standar Kompetensi : Mengelola Sistem Kearsipan (KK.118.7)
Kompetensi Dasar : Mengimplementasikan Sistem
Kearsipan)
Alokasi Waktu : 8 Jam Pelajaran ( 4 x Pertemuan )
Pertemuan : Pada Pertemuan Ke 17 s.d. 20
ADMINISTRASI PERKANTORAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN : 17
MATERI : Materi : Penyimpanan Arsip Sistem Abjad

Mengelola Sistem Kearsipan Tujuan


Pembelajaran
: Setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran 17, siswa
diharapkan dapat:
(KK-118.7) 1. Menyebutkan Macam-macam sistem penyimpanan Arsip.
( KD : Mengimplementasikan Sistem Kearsipan ) 2. Menjelaskan penyimpanan Arsip sistem Abjad
3. Menjelaskan kekurangan penyimpanan Arsip sistem Abjad
4. Menjelaskan kelebihan penyimpanan Arsip sistem Abjad.
KELAS XI / SMK
5. Langkah Penyimpanan dan Penemuan Kembali Arsip

Sistem penyimpanan arsip/warkat adalah suatu proses kegiatan atau proses


pengaturan mulai dari penerimaan, pencatatan, penyimpanan dengan
menggunakan sistem tertentu, menemuan kembali dengan cepat dan tepat,
Disusun Oleh penggunaan, pemeliharan, penyusutan dan pemusnaan arsip.
S A B R I, S.Pd
Ada lima macam sistem penyimpanan arsip (sistem filing ) yang umum dipakai
yaitu :
a. Penyimpanan arsip sistem abjad
SMK NEGERI 2 SELONG b. Penyimpanan arsip sistem tanggal
Jalan Raya Sukamulia Telp. (0376) 22317 c. penyimpanan arsip sistem wilayah
Lombok Timur NTB d. Penyimpanan arsip sistem subjek/pokok masalah
e. Penyimanan arsip sistem nomor
e-mail : smknegeri2selong@yahoo.co.id
2010
A. PENYIMPANAN ARSIP SISTEM ABJAD
PERISTILAHAN/GLOSSARY Sistem filing abjad adalah sistem penerimaan, penyusunan, penyimpanan,
penggunaan, pemeliharaan, dan penemuan kembali surat/warkat dengan
Caption : Judul suatu bab atau artikel. mengunakan petunjuk abjad, disusun mulai dari A sampai Z, Aa sampai Zz, dan
Familiy name : Nama keluarga sebagai tanda pengenal. seterusnya. Surat/warkat yang akan disimpan dikelola berdasarkan nama orang
Filing cabinet : Lemari tempat penyimpanan arsip. atau nama organisasi disimpan menurut tata urutan abjad. Abjad yang diperguna-
Folder : Map untuk menempatkan surat/arsip dalam filing cabinet. kan adalah huruf pertama dari nama orang atau nama organisasi. Nama orang dan
Guide : Petunjuk dalam pembagian surat/arsip yang ada dalam nama perusahaan yang akan dipergunakan sebagai kode penyimpanan ini diindeks
filing cabinet. dan diurutkan sesuai dengan urutan abjad seperti yang digunakan dalam kamus.
Out Sheet : Lembar pengganti di tempat selembar arsip yang sedang Sistem ini cocok digunakan oleh organisasi yang masalahnya belum kompleks atau
dipinjam. masih sederhana.
Out Guide : Lembar pengganti di tempat sekelompok arsip yang Filing sistem abjad umumnya dipilih sebagai filing sistem arsip karena
sedang dipinjam. beberapa alasan berikut:
Indeks : Daftar kata atau istilah penting, tersusun menurut abjad Dokumen/arsip cenderung dicari atau diminta melalui nama.
atau angka yang memberikan informasi mengenai Petugas menginginkan agar dokumen/arsip dari nama yang sama akan
halaman tempat kata atau istilah itu ditemukan. berkelompok di bawah satu nama.
Klasifikasi : Pengelompokan. Unit kerja hanya menerima dan menyimpan dokumen/arsip yang berhubungan
Kode : Tanda (kata-kata, tulisan) yang disepakati untuk maksud- dengan fungsi/tugas masing-masing, dalam hal ini susunan nama lebih
maksud tertentu. membantu.
Lajur : Kolom. Sistem nama mudah diingat.
Filing sistem abjad adalah sistem penyimpanan yang sederhana dan mudah
Seniority : Suatu sebutan/tamatan nama yang menunjukkan urutan.
dalam menemukan kembali dokumen. Dalam mencari dokumen petugas dapat
Sortir : Memilih.
langsung ke file (tempat) penyimpanan dan melihat huruf abjad dari nama yang
Tunjuk silang : Suatu petunjuk berbentuk formulir yang berfungsi untuk
dicari. Oleh karena itu, filing sistem abjad disebut sistem langsung (direct filing
menunjukkan letak surat yang dicari dalam tempat
system). Yang dimaksud sistem langsung adalah sistem dapat langsung menuju ke
penyimpanan.
file penyimpanan dalam usahanya mencari dokumen tanpa alat bantu misalnya
Unit : Bagian terkecil dari sesuatu yang dapat berdiri sendiri.
indeks.
Mengabjad : kegiatan menyusun kode menurut urutan abjad dari Distem filing sistem abjad dapat pula dipakai oleh sistem penyimpanan arsip
nama/ judul yang sudah diindeks lainnya. Misalnya, meskipun sistem menyimpanan utama berdasarkan wilayah,
maka untuk memperkuat menemukan arsip yang memuat wilayah tertentu harus
a. Uraian Materi 1 disusun menurut urutan abjad. Jadi di samping dapat dipakai sebagai sistem
penyimpanan utama, maka filing sistem abjad dapat pula digunakan sebagai sistem
FILING SISTEM ABJAD penyimpanan lanjutan.
Apabila filing sistem abjad yang dipilih sebagai sistem penyimpanan, maka Setelah mempelajari sistem ini, Anda akan mengetahui bahwa ada
nama merupakan ciri atau identitas penting di dalam pencarian dokumen sesuai beberapa bagian dari alpabet yang mempunyai lebih banyak sub bagian
dengan kebutuhan dan jenis kegiatan dari unit kerja bersangkutan. Oleh karena itu, daripada bagian alpabet yang lain seperti alpabet B, H, S, dan W. Sub
pencarian atau permintaan atas dokumen/arsip yang diperlukan hendaklah bertitik bagian dalam kelompok surat ini diperlukan karena ada banyak nama-nama
tolak dari nama koresponden. yang dimulai dengan huruf-huruf ini. Sebaliknya, nama-nama yang dimulai
dengan huruf awal O, Q, U, X, Y, Z lebih sedikit frekuensinya, sehingga
PENATAAN FILE DENGAN SISTEM ABJAD kelompok surat ini tidak terlalu memerlukan sub-sub bagian.
Guide dilengkapi dengan huruf yang tercetak pada tab-tab. Tab
File yang ditata dengan sistem abjad terdiri atas banyak bagian kecil yang
akan mempermudah kita ketika kita akan menyelipkan berkas untuk
mewakili satu bagian abjad. Setiap bagian abjad tidak selalu berupa sebuah huruf
menunjukkan bagian yang tepat sesuai dengan alpabet. Selain itu guide
dalam abjad. Cara penataan dan peralatan yang dibutuhkan sebagai berikut.
juga berfungsi untuk menjaga agar berkas tetap berdiri, rapi, dan mudah
1. Guide ditata serta ditemukan kembali. Karena itu guide perlu mempunyai bentuk
Guide berfungsi membantu petugas dalam menyimpan dan menemukan yang tebal dan kaku sehingga penataan dan penemuan kembali berkas
kembali suatu arsip di antara arsip-arsip yang lain. Penempatan guide yang akan menjadi efisien.
tepat akan mengurangi waktu yang tersita dalam pencarian huruf/nama yang
dibutuhkan. Guide dalam metode penyimpanan abjad dibedakan menjadi dua b. Guide Pembantu (Auxilary Guide)
tipe berdasarkan isinya yaitu yang berisi huruf dan yang berisi kata/nama/ Guide pembantu diperlukan agar penemuan arsip dapat dilakukan
masalah. dengan lebih cepat. Guide pembantu atau disebut juga guide sekunder
karena letaknya mengikuti atau ada di belakang guide primer. Guide
a. Guide utama/guide primer pembantu ini dibuat karena volume berkas individu dalam file penyimpanan
Guide utama mewakili semua bagian kelompok berkas secara garis besar. Guide ini berfungsi:
besar. Guide A1 dan B2 pada posisi pertama merupakan guide utama. Jika 1) menunjukkan lokasi kelompok folder individu atau instansi yang terdiri
volume berkas individu di perusahaan dalam file penyimpanan kecil, maka atas jumlah surat yang banyak;
hanya guide utama yang diperlukan untuk membagi file/berkas dalam 2) memperlihatkan bagian masalah tertentu, seperti perlengkapan bidang
beberapa bagian alpabet. Dalam sistem ini, guide sebaiknya menggunakan yang dapat disusun dan ditemukan berdasarkan abjad;
warna tertentu. 3) menunjukkan bagian yang mempunyai indeks nama depan yang sama.
Seperangkat guide digunakan untuk membagi alpabet dalam bagian- Guide ini menunjukkan hal yang umum yang kemudian diikuti
bagian yang berbeda. Perangkat yang paling sederhana adalah 23 atau 25 dengan kelompok surat yang diawali dengan huruf/kata yang sama, yang
bagian. Guide mempunyai sebuah tab untuk menulis salah satu huruf dari merupakan sub bagian dari berkas itu. Di bagian General A misalnya, di
A sampai W, sebuah tab dengan label MC, dan tab akhir dengan kombinasi belakangnya diikuti General Appliance, General Aquamarine, General
XYZ. Dengan cara ini, ratusan folder dengan nama yang diawali huruf besar Asbeston dan seterusnya.
A akan dapat dibedakan antara kelompok satu dengan kelompok yang lain. c. Guide Keluar dan Lembar Keluar ( out guide &
Selain itu hal ini akan berguna untuk membantu penyimpanan kembali out sheet)
surat/warkat pada tempat penyimpanan yang tepat dalam suatu bagian.
1. Guide Keluar (out guide) adalah guide yang dipergunakan sebagai Folder khusus merupakan guide untuk membantu menunjukkan suatu sub
petunjuk kelompok berkas yang sedang dipinjam atau sedang tidak bagian yang terdiri atas surat-surat khusus dari bagian alpabet. Dalam
berada di tempat penyimpanannya. Agar mudah terlihat dan terbaca folder ini surat-surat khusus tentang jenis pekerjaan disusun pertama kali
guide ini diberi warna khusus yang mencolok. Guide keluar akan tetap berdasarkan urutan nama. Jika surat lebih dari satu berkas disusun
terus berada di tempat penyimpanan sampai kelompok berkas yang berdasarkan urutan tanggal.
dipinjam dikembalikan ke tempat penyimpanan tersebut.
Pemeliharaan Folder
2. Lembar keluar (out sheet) berfungsi sama dengan guide keluar yaitu
Folder perlu dirawat dan diperhatikan setiap saat agar dokumen yang
menggantikan berkas yang sedang dipinjam atau yang sedang keluar
disimpan selalu terjaga baik dari segi fisik maupun informasinya. Ada dua
dari tempat penyimpanan. Namun perbedaannya adalah bahwa guide
aspek dalam perawatan folder ini, yaitu:
keluar berfungsi untuk menggantikan sekelompok berkas yang sedang
Folder yang kelebihan muatan
dipinjam, sedangkan lembar keluar berfungsi untuk menggantikan
Folder yang kelebihan muatan sebaiknya segera dibagi menjadi dua dengan
selembar arsip yang sedang dipinjam.
menyiapkan folder baru. Muatan isi folder tidak boleh dipaksakan.
2. Folder
Laci yang penuh sesak
Di belakang semua guide terdapat folder yang digunakan untuk
Usahakan mengisi laci dengan volume muatan folder yang tepat (isi tidak
menyimpan kelompok berkas secara bersama. Folder harus tepat ukuran,
terlalu sesak tapi juga tidak terlalu longgar).
tinggi, dan lebarnya, agar penyimpanan dapat dilakukan secara efisien.
Dengan menggunakan folder ini kita dapat memperkecil volume berkas, biaya 3. Kata Tangkap dan Label
penyimpanan, dan tempat penyimpanan. Istilah kata tangkap dan label digunakan saling bergantian. Kata,
Ada tiga jenis folder yang digunakan dalam pengelolaan dokumen huruf, dan nomor atau kombinasi ketiganya membangun kata tangkap atau
dengan sistem abjad. Ketiga jenis folder tersebut adalah: label dalam tab guide dan folder.
a. Folder campuran (misscellaneus folder) a. Label Guide
Folder ini digunakan untuk menyimpan arsip yang volumenya masih Guide mempunyai jendela tab tempat informasi diselipkan.
sedikit. Bila volume arsip yang ada dalam folder campuran meningkat, Informasi yang dimasukkan adalah kata tangkap yang diketik dan diselipkan
maka arsip tersebut dibuatkan folder baru yang berdiri sendiri. di dalam jendela tab. Guide primer dan guide pembantu mempunyai
pengaturan kata tangkap yang sama, bila guide primer terdiri atas huruf
b. Folder individu (individual folder)
dan nomor maka guide pembantu juga terdiri atas huruf dan nomor. Tab
Folder individual ditempatkan di antara guide primer dan surat yang
perlu diberi warna yang berbeda sehingga membantu dan mempermudah
namanya ada pada tab dalam susunan alpabetic. Karena jumlahnya sedikit,
kita dalam menyimpan dan menemukan posisi suatu arsip.
berkas individu tidak diperlukan. Folder ini biasanya memiliki volume yang
banyak dan frekwensi penggunaan yang relatif sering. Surat/dokumen yang b. Label Folder
jumlahnya lebih dari lima lembar akan dimasukkan ke dalam folder individu, Label folder sebaiknya berupa kertas tempel. Bila label tersebut
sedangkan yang jumlahnya kurang dari lima akan disimpan ke dalam folder langsung diketik di atas folder, maka hal tersebut akan sangat menyulitkan
campuran. petugas, karena folder akan sulit digulung ke atas pada saat mengetik.
c. Folder khusus (special folder)
Kedudukan folder diatur sebagai berikut. 1. Kata tangkap dapat terdiri atas nama saja, nama pada baris pertama,
1) Folder individu di sebelah kanan; nama kota dan negara pada baris kedua, atau pada baris pertama
2) Folder khusus di tengah di depan folder individu; nama kota dan negara, pada baris kedua berisi nama jalan atau
3) Folder campuran di bagian belakang. alamat;
Untuk memudahkan penyimpanan dan penemuan kembali suatu arsip, label 2. Pada saat mengindeks sering terjadi berbedaan pendapat tentang tanda
juga bisa diberi warna yang spesifik. Warna yang digunakan adalah warna pastel baca. Ada pengetik atau petugas yang senang menghilangkan tanda
yang tidak menyilaukan yang ditempatkan secara berselang-seling antara warna baca, sementara itu ada petugas atau pengetik yang senang
yang satu dengan warna yang lain. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah bahwa menggunakan tanda baca sebagaimana biasanya. Hal ini tidak perlu
pemberian label sebaiknya dicetak pada kertas agar:
dijadikan masalah, yang lebih penting pada masalah ini adalah
a. label tidak mudah rusak,
konsistensi penggunaanya;
b. memungkinkan penghapusan dengan mudah tidak kelihatan bekasnya,
4. Nama boleh diketik dengan huruf kapital semua atau menggunakan
c. mudah dilubangi tapi cukup kuat untuk diketik,
huruf kapital hanya pada huruf pertama dari setiap kata penting;
d. mempunyai warna cerah sehingga hasil ketikan mudah dibaca.
5. Untuk menghemat ruang sebaiknya digunakan block style;
Label sebaiknya tidak ditulis tangan, tetapi diketik sehingga hasilnya
6. Label sebaiknya ditempel pada tab, karena cara ini lebih mudah dilakukan;
seragan dan mudah dibaca. Tulisan tangan biasanya sulit dibaca dan tidak
1. Ketika folder baru disiapkan, sebaiknya Anda berhati-hati ketika
seragam. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalah pembuatan label adalah
menempatkan label dan format pengetikan yang tepat. Folder baru
sebagai berikut.
mungkin diperlukan apabila:
1. Pengetikan dimulai dengan jarak yang sama dari tepi kiri label, 2 atau 3
a. kelompok nama baru ditambahkan pada file;
spasi dan dari tepi atas 1 kait (satu jarak baris kosong);
b. folder lama telah penuh, dan untuk mencegah kelebihan muatan;
2. Bila label dibuat dobel maka judul diketik bagian bawah, setengah c. arsip untuk satu nama/perusahaan sudah mungkin dibuatkan folder individu;
bagian atas setelah itu dilipat ke bawah dan diletakkan pada bagian d. folder telah lusuh dan harus diganti;
belakang folder; e. pemindahan arsip inaktif ke unit kearsipan.
3. Kata tangkap sebaiknya ditampakkan dengan nama terbalik (disebut
indexing order) atau dengan nama sebagaimana yang tertulis (disebut c. Label Tempat Penyimpanan
straight order). Bandingkan dua daftar identifikasi nama di bawah in.
Tunjukkan mana yang lebih mudah untuk dicek penyusunan Label pada filing kabinet, rak arsip, atau tempat penyimpanan lain
alpabetisnya. sebaiknya jelas dan singkat. Cara penulisan indikasi rentang alpabetis dari isi
antara lain:
Indexing Order Straight Order 1. Notasi terbuka (open notation), menunjukkan hanya huruf pertama dari
Sujono HS H.S. Sujono isi bagian tersebut (rak tersebut) yang ditulis;
Andalan, Sabukinten P. Sabukinten P. Andalan 2. Notasi tertutup (close notation), menunjukkan kedua bagian, awal dan
akhir, dari alpabetic isi rak yang ditulis;
Brown, Sue L (Miss) Miss Sue L.Brown
Nainggolan, Rita (Dra) Dra. Rita Nainggolan
3. Multiple closed notation , menunjukkan tidak hanya rentang alpabetis dan isi file Tab folder yang panjang berisi 3 label; 2 label berwarna diwakili 2 huruf
yang ditulis, tetapi juga frekuensi kombinasi dalam rentang tersebut Contoh: pertama dari nama folder yang disimpan, dan label ketiga berwarna putih berisi nama
rentang Aa-Be, dengan A1 dan Ba. Frekuensi kombinasi dalam rentang Aa-Be. lengkap. A berwarna merah dan C berwarna oranye. Setiap huruf alpabetis dicetak
APLIKASI SISTEM PENYIMPANAN SISTEM ABJAD (ALPABETIS) dengan warna berbeda atau dengan satu atau dua garis berwarna sehingga tiap 2
huruf pertama setiap folder akan mudah terlihat. Sebab dari 2 warna yang terlihat
Banyak perusahaan telah merancang sistem alpabetis. Tentu saja hal ini terdiri atas 10 warna spectrum warna yang diformulasikan secara khusus sehingga
dilakukan dengan peralatan dan karakter tertentu yang diharapkan dapat membantu seandainya warna itu menyilaukan, menjadi tidak menyilaukan lagi.
kecepatan dalam penyimpanan dan penemuan kembali arsip, serta pengawasan yang Keuntungan sistem ini adalah bahwa:
ketat dalam mengantisipasi kesalahan penyimpanan. (1) penyimpanan dengan menggunakan rak terbuka akan lebih cepat dilakukan
daripada menggunakan laci-laci yang harus dibuka dan ditutup;
Empat sistem alpabetis (2) Setiap folder yang salah simpan akan cepat terlihat sebab warnanya tidak sama
dengan warna yang lain;
1) Variadex System (3) Label dalam folder dan guide dapat dilihat dari sisi lain;
Variadex system dirancang oleh Kardex system Inc. Marietta, Ohio. Dalam (4) Seperangkat guide alpabetis a-z diperlukan, sedangkan sub bagian tidak diperlukan
sistem ini penataan alpabetis menggunakan warna tertentu untuk memudah
lagi.
penyimpanan dan penemuan kembali arsip. Setiap huruf alpabet diberi warna oranye,
Namun kerugian sistem ini adalah sistem warna yang tidak sesuai dengan
kuning, hijau, biru, dan ungu. Guide Alpabetis ditempatkan pada posisi pertama, posisi
ketentuan, meskipun sistem alpabetis dikelola secara menyeluruh dengan warna
kedua untuk folder campuran, posisi ketiga dan ke empat untuk folder individual;
berbeda.
terdaat guide khusus untuk nama yang memerlukan tempat yang besar atau untuk
nama-nama yang frekuensi penggunaannya tinggi. Tanda arsip keluar ( out indicator) 3. Super Ideal System
mendapat tab pada posisi kelima. Semua tab folder berwarna tertentu ada di belakang Super ideal system dibuat oleh Shaw Waker of Muskegon, Michigan. Sistem ini
guide yang berwarna sama. mempunyain guide alpabetis yang dinomori secara berurutan dengan tab one fifth cut
Warna tab ditentukan oleh huruf kedua dari unit yang dijadikan patokan. Bila yang ditegakkan pada bagian pertama dan kedua. Folder campuran dengan tab one
huruf kedua adalah a, b, c, atau d maka warnanya adalah oranye, bila huruf kedua fifth cut diberi nomor untuk menghubungkannya dengan guide yang diikuti pada posisi
adalah e, f, g, atau h warnanya kuning. Bila huruf keduanya i, j, k, l, m, atau n warna I. Folder nama individual dengan one third cut ditegakkan dalam posisi dua dan tiga.
yang digunakan hijau, bila huruf keduanya r, s, t, u, v, w, x, dan z warnanya adalah Guide nama dengan guide one third cut ada pada bagian kanan. Guide keluar dengan
ungu. Sebagai contoh, folder untuk nama Natusch akan diberi tab berwarna oranye tab one third cut pada posisi ketiga. Notasi pada beberapa guide dan tab folder
dan folder untuk nama Neuman diberi tab berwarna kuning, folder untuk nama Nicholas campuran digunakan (contoh BE, BL, BR). Notasi tertutup ganda digunakan pada
diberi tab berwarna hijau, folder untuk Nowel diberi tab berwarna biru, dan folder untuk huruf-huruf alpabetis yang berisi kombinasi huruf yang banyak dipergunakan (Contoh;
nama Nugent atau Nystrom diberi tab berwarna ungu. B, C, H, M).
Oleh karena itu karena itu keuntungan sistem ini adalah tidak mengandalkan
2. Alpha Code System pada warna, dan folder file standar dan label dapat digunakan. Folder campuran
Alpha code system diproduksi TAB Product Company, Palo alto, California. mempunyai tab pada ukuran yang sama dan posisi seperti guide primer sehingga
Sistem ini digunakan untuk penataan di rak sebagai ganti penataan di dalam laci. Folder memudahkan petugas penyimpan untuk melihat alpabetis secara keseluruhan.
yang menampung label berkode warna pada sisi terbuka dibagi dari bagian atas, dan Penggunaan huruf dan nomor pada tab guide memungkinkan dilakukannya dua kali
hanya guide yang diperlukan yang diberi huruf alpabet. pengecekan secara sepat dan benar. Kerugiannya adalah bahwa penambahan folder
individu untuk disimpan, akan mengacaukan tatanan, sejak beberapa kombinasi posisi a. Dapat langsung menempatkan berkas pada tempat
tab ketiga dan keempat disimpan bersamaan. Tampilan berkas yang disimpan di laci penyimpanannya, karena semua berkas ditata berdasarkan nama. Orang lebih
kelihatan kacau. Hal ini tidak akan menjadi masalah bila folder disimpan dalam mudah menemukan berkas berdasarkan nama;
penataan yang lurus. Salah simpan lebih sering terjadi pada saat hanya mengandalkan b. Petunjuk penataan berkas sederhana dan mudah dipahami;
penataan secara alpabetis saja tanpa warna yang dapat digunakan untuk mengecek. c. Tunjuk silang sangat mudah diterapkan jika mengikuti prosedur
4. Alpha Z System atau petunjuk yang ada
Alpha-Z system yang diproduksi oleh Smead Manufacturing Company Hatings, d. Kesalahan berkas mudah dicek di tempat berkas dengan abjad
Minnesota merupakan metode pemberian kode warna pada laci. Berkas rak terbuka yang sama/ serangkai;
dengan elemen building block yang secara sederhana ditambahkan bersama berkas e. Peralatan/perlengkapan yang diperlukan sangat sederhana dan
yang berkembang. Folder mempunyai tab akhir dengan tanda tiga label. Label dapat dipergunakan untuk bermacam-macam dokumen dan cocok untuk tiap-tiap
tersedia dalam 13 warna dengan huruf warna putih di atas latar belakang berwarna, dokumen
untuk setengah bagian pertama dari alpabetis dan huruf berwarna pada latar belakang f. Biaya pelaksanaannya lebih murah;
putih untuk menandai huruf alpabet. g. Dengan penggunaan warna dalam pengkodean, kesalahan
Label pertama menampung nama yang diketik berwarna dan huruf alpabet penempatan berkas akan mudah diketahui;
pada unit pertama nama. Label kedua dan ketiga diberi kode warna untuk h. Hanya memerlukan satu kali penyortiran yaitu sesuai dengan
menghubungkan dengan huruf II dan II pada unit pertama dari nama yang disimpan. kesamaan abjad;
Semua label mudah dibaca dan setiap sisi folder bagian alpabetis mudah dilihat dalam i. Surat yang berkaitan dengan memberkas menjadi satu dan
label yang disisipkan dan ditempel pada bagian atas guide biru yang tebal. Sub bagian jarang terpisah, jika penyimpanannya didasarkan nama.
dari alpabetis ditentukan oleh perusahaan yang membutuhkan Guide keluar yang kalau j. Sangat mudah menggolongkan surat menurut nama
dalam 7 warna sesuai dengan warna tempat berkas yang dipindahkan. organisasi/instansi/ lembaga/ perusahaan
Keuntungan terbesar dari sistem ini adalah folder dapat ditambahkan dengan k. Menyimpan dapat dilakukan dengan mudah dan cepat
sangat mudah sebanyak yang dibutuhkan. Peralatan dari bagian-bagian sistem ini l. Sederhana dan mudah dimengerti baik pekerjaan maupun
mudah didapat di toko-toko terdekat, sebab label yang ditempatkan terbuat dari tab pencariannya
yang biasa namun dilindungi dengan laminating, digosok, dan dilumasi. Proteksi ini
membuat folder menjadi kuat meski sering dipegang petugas ketika memindahkan dan 2. Kerugian
menyisipkan. a. Ada kemungkinan salah penempatan berkas jika tidak
Kerugiannya, pada saat digunakan warna yang berurutan dapat saja diambil mengikuti aturan secara konsisten;
bersamaan, dan warna yang membingungkan akan menyebabkan kesalahan b. Kesalahan penyimpanan merupakan hal yang tidak aneh bila
menyimpan. Ini mungkin terasa berat bagi orang yang tidak bisa membedakan dari 13 tidak ada aturan yang dianut atau semua orang membuat aturan sendiri-sendiri;
warna. A merah, B biru tua, C hijau tua, D biru muda, E purple, F oranye, G abu-abu, H c. Nama yang sama mungkin membingungkan, khususnya jika
coklat tua, I pink, J kuning, K coklat muda, L lavender, dan M hijau muda. Urutan ini ejaannya sama;
diulang lagi dari N - Z. d. Mudah mengubah beberapa alpabet dalam surat, sehingga
serangkaian pemberkasan menjadi tidak sesuai aturan;
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN PENYIMPANAN SISTEM ABJAD (ALPABETIS) e. Penambahan berkas akan menyebabkan masalah, khususnya
jika penambahan tersebut memakan tempat dalam satu bagian berkas sehingga
1. Keuntungan tempat untuk menyelipkan guide dan foldernya tidak ada lagi;
f. Memindahkan atau menghapuskan berkas yang sudah lama Sheddy N. Rjandra, dkk. 2008. Kesekretarisan Jilid 2 untuk SMK, Jakarta :
sulit atau jarang dilakukan sehingga arsip tidak berguna tetap tersimpan jadi satu; Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat
g. Tunjuk silang yang berlebihan akan membuat penyimpanan
Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah,
cepat penuh/sesak;
h. Berkas/arsip berdasarkan nama sangat mudah dilihat dan Departemen Pendidikan Nasional, 2008.
diketahui oleh orang yang bermaksud tidak baik, sehingga dari segi keamanan
kurang baik; Puspitasari, Devi, Dra., M.Pd. 2007. Mengelola dan Menjaga Sistem
i. Pemberian label pada volder memakan banyak tenaga. Kearsipan Untuk SMK, Depok: Arya Duta.
j. Dalam sistem-sistem yang sangat luas memerlukan waktu yang
lama untuk menemukan surat/warkat yang diperlukan
k. Sulit memperkirakan persyaratan-persyaratan ruang untuk Sriyani, Ika, S.Pd.. 2009. Mengelola Sistem Kearsipan untuk SMK,
huruf-huruf abjad yang berlainan Surakarta: Hayati Tumbuh Subur,

PENTINGNYA PEMILIHAN DAN DESAIN SISTEM


PENYIMPANAN SECARA BERHATI-HATI KEGIATAN PEMBELAJARAN : 18
Materi : Mengindeks
Hal yang perlu diketahui manager arsip dalam memilih dan mendesain sistem
Membuat Daftar Klasifikasi
alpabetis adalah sebagai berikut.
Tujuan : Setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran 18, siswa
1. Volume arsip yang akan disimpan; Pembelajaran diharapkan dapat:
2. Setelah alpabetis dikelompok-kelompokkan, perlu ditentukan kapasitas kelompok A, 1. mengindeks surat/berkas yang ada
kelompok B, kelompok C, dan beberapa huruf alpabet yang dijadikan satu kelompok; 2. membuat kartu indeks dari surat/berkas yang ada
3. Perkiraan perkembangan file; estimasi berapa banyak setiap kelompok alpabetis 3. memberi kode pada surat/berkas yang ada.
tersebut; 4. membuat daftar klasifikasi sistem Abjad
4. Berapa lama arsip disimpan;
5. Efisiensi petugas penyimpanan;
6. Pemberian training kepada para petugas. .A Uraian Materi 2

MENGINDEKS NAMA ORANG


Dalam sistem abjad, biasanya yang di indeks dan diberi kode adalah nama
orang, perusahaan, instansi pemerintah serta organisasi/perhimpunan.
DAFTAR PUSTAKA a. Peraturan mengindeks nama orang Indonesia
1. Nama Tunggal, yaitu nama yang terdiri dari satu kata diindeks
sebagai mana nama itu ditulis
Contoh : K.H. Ali Yafi Yafi Ali (K.H.) Y (Ya)
NAMA UNIT I UNIT II UNIT III KODE Prof. Dr. Yurnalis Kamil Kamil Yurnalis (Prof. Dr.) K (Ka)
Winarti Winarti - - W (Wi) Jendral Abdul Tanjung Tanjung Abdul (Jendral) T (Ta)
Yudiagung Yudiagung - - Y (Yu)
6. Nama orang Indonesia dengan urutan kelahiran (orang Bali) diutamakan
2. Nama Ganda, adalah nama yang terdiri dari lebih satu kata diindeks nama diri, diikuti urutan kelahiran dan gelar kalau ada.
berdasarkan nama akhir. Contoh :
Contoh : NAMA UNIT I UNIT II UNIT III KODE
NAMA UNIT I UNIT II UNIT III KODE I Ketut Artha Artha I Ketut ----- A (Ar)
Sri Sudarti Sudarti Sri - S (Su) I Gusti Made Vanya Vanya Made I Gusti V (Va)
Bambang Yudi Agung Agung Yudi Bambang Y (Yu)
7. Nama yang didahului nama Baptis, maka yang diindeks adalah nama aslinya.
3. Nama keluarga, suku dan marga.
Contoh :
Nama orang yang diikuti nama keluarga (Jawa), atau nama suku/
marga/ kaum (Minang, Batak, dll) diindeks berdasarkan nama NAMA UNIT I UNIT II UNIT III UNIT IV KODE
keluarga, suku, marga, dll. Ig. Theresia Theresia Ignatius --- T (Th)
NAMA UNIT I UNIT II UNIT III KODE F.X. Agus Falentino Falentio Agus Fansiscus Xaperius F (Fa)
Wina Hasan Hasan Wina - W (Wi)
Andri Tanjung Tanjung Andri - A (An)
8. Nama wanita yang diikuti nama suami, keluarga suami,atau nama orang tuanya
Yudi Haris Nainggolan Nainggolan Haris Yudi Y (Yu)
termasuk nama yang memakai tanda hubung diutamakan nama suami,
keluarga suami atau nama keluarganya.
4. Nama yang memakai singkatan di depan atau di belakang. Contoh :
NAMA UNIT I UNIT II UNIT III UNIT IV KODE
NAMA UNIT I UNIT II UNIT III KODE
Y.V. Saputra Saputra Y V S (Sa)
T.D. Calvin Agung Agung Calvin T D A (Ag) Ny. Fenny Ibrahim Ibrahim Fenny (Ny) I (Ib)
Vanya W. Y Vanya W Y V (Va) Sundari Sukoco Sukoco Sundari --- S (Su)

5. Nama yang memakai gelar kebangsawanan, keagamaan, kesarjanaan dan 9. Nama yang memakai kata bin, binti, dan al. Diindeks menjadi satu nama dalam
kepangkatan. satu unit.
NAMA UNIT I UNIT II UNIT III KODE NAMA UNIT I UNIT II UNIT III KODE
Agung Dt. Rajoameh Agung Datuk Rajoameh A (Ag)
Hasan bin Ibrahim bin Ibrahim Hasan ---- I (Ib)
Sultan Syahril Syahril Sultan ---- S (Sy)
Raden Ajeng Kartini Kartini Raden Ajeng K (Ka)
Vanya binti Yudiferi binti Yudiferi Vanya ---- Y (Yu) Robert Mc. Donnell Mc. Donnel Robert ---- D (Do)
Ilham Al Riyadi Al Riyadi Ilham ---- R (Ri) Giovani A. Prato A. Prato Giovani ---- P (Pr)
Robert de Niro de Niro Leonardo ---- N (Ni)
10.Nama orang yang masih memakai ejaan lama, diindeks berdasarkan nama
dalam ejaan tersebut dan diberi Lembar penunjuk silang untuk melihat nama 4. Nama orang Cina dan Korea. Diindeks tetap nama keluarga, karena nama
dalam ejaan baru. keluarga berada di depan nama.
NAMA UNIT I UNIT II UNIT III KODE NAMA UNIT I UNIT II UNIT III KODE
Soeharto Soeharto ---- ---- S (So) Liu Teu Hua Liu Teu Hua L (Li)
Chou Yen Fat Chou Yen Fat C (Ch)
Calvin Soetop Yoedi Yoedi Calvin Soetopo Y (Yo)
The Liang Gie The Liang Gie T (Th)
b. Peraturan mengindeks nama orang asing c. Peraturan Mengindeks dan Memberi Kode Nama Perusahaan

1. Nama orang Barat, Jepang, India, Korea dan sejenisnya, diindeks berdasarkan 1. Nama perusahaan pada umumnya
nama keluarga dan biasanya terdapat setelah nama asli. Nama perusahaan, toko, kantor, yang diutamakan adalah nama yang dipenting-
NAMA UNIT I UNIT II UNIT III KODE kan baru diikuti jenis badan hukum atau kegiatannya.
UNIT UNIT IV
George R. Terry Terry George R T (Te) NAMA UNIT II UNIT III KODE
I
Yashuhiro Takada Takada Yashuhiro ---- T (Ta) Terbata
PT. Pos Indonesia POS Indonesia Perseroan P (Po)
Mahatma Gandhi Gandhi Mahatma ---- G (Gh) s
Rishi Kapoor Kapoor Rishi ---- K (Ka) PT. Mekarsari Mekarsari Perseroan Terbatas ---- M (Me)
Pabrik Sepatu Bata Bata Pabrik Sepatu ---- B (Ba)
2. Nama orang Eropa yang memakai tanda penghubung, diindeks sebagai satu Toko Buku Gunung
Gunung Agung Toko Buku G (Gu)
kata. Agung
NAMA UNIT I UNIT II UNIT III KODE Perusahaan Roti Aroma Aroma Perusahaan Roti ---- A (Ar)
Sylvia Loper-Tiana Loper-Tiana Sylvia ---- L (Lo)
2. Nama Bank atau Perusahaan yang disingkat
Charles Bick-Grand Bick-Grand Charles ---- B (Bi) Harus diperpanjang kemudian diindeks sesuai nama.
NAMA UNIT I UNIT II UNIT III KODE
3. Nama ketiga (surname) orang barat yang diikuti dengan Prefiks (awalan) Seperti BRI Bank Rakyat Indonesia B (Ba)
: A, D, Del, Dela, Des, L, Le, Mc, St, Fitzs, dll. IBM International Business Machine I (In)
NAMA UNIT I UNIT II UNIT III KODE GIA Garuda Indonesia Airways G (Ga)
2. Nama Instansi/Negara Asomg
3. Nama perusahaan yang terdiri dari angka dan nama perusahaan yang Diindeks unit politik negara yang bersangkutan.
menggunakan huruf, dan yang memakai tanda penghubung NAMA UNIT I UNIT II UNIT III UNIT IV KODE
NAMA UNIT I UNIT II UNIT III UNIT IV KODE Republik Rakyat China Rakyat China Republik --- R (Ra)
Toko Buku 55 Limalima Toko Buku ---- L (Li) CIA Amerika Central Intelegence (of) --- A (Am)
PT. YZ Y Z Perseroan Terbatas Y (Yz) Dep. of U.S.A United States America Dep. U (Un)
Andi & Motor Service Andi (&) Motor Service ---- A (An) Republik Pakistan Pakistan Republik ---- ----- P (Pa)
4. Nama badan usaha yang bergerak dibdang pendidikan
3. Peraturan Mengindeks & Memberi Kode Nama Organisasi &
NAMA UNIT I UNIT II UNIT III UNIT IV KODE
Perhimpunan
SMKN. 2 Selong Menengah Kejuruan Negeri (2) Selong (Sek) M (Me)
Diindeks kata pengenal terpenting dari nama itu dan sifat organisasi
IKIP Keguruan Ilmu Pendidikan Institut K (Ke)
ditempatkan pada unit terakhir.
UNES Semarang Negeri Semarang Universitas --- N (Ne)
NA UNIT IV
5. Nama perusahaan yang memakai tanda penghubung seperti dari, dan, UNIT I UNIT II UNIT III KODE
MA
pada, of, and, dan sebagainya, tidak diindahkan dalam mengindeks dan
PGRI Guru Republik Indonesia Persatuan G (Gu)
ditempatkan di antara dua tanda kurung
ISWI Sarjana Wanita Indonesia Ikatan S (Sa)
HMI Mahasiswa Islam Himpunan ---- M (Ma)
NAMA UNIT I UNIT II UNIT III KODE
PPP Persatuan Pembangunan Partai ---- P (Pe)
Beauty Fashion & Make up Beauty Fashion Make Up B (Be)
Ta and Ti Service Ta (and) Ti Service T (Ta)
MENYUSUN DAFTAR KLASIFIKASI
d. Peraturan Mengindeks dan Memberi Kode Instansi Pemerintah Setelah nama-nama diidenks berdasarkan peraturan yang telah ditetapkan, maka
kegiatan selanjutnya adalah mengklasifikasikan warkat-warkat berdasarkan abjad mulai dari
1. Nama Instansi/Lembaga Pemerintah A sampai Z. Apabila ada abjad yang sama, maka penyusunannya dilakukan berdasarkan
Yang diindeks adalah nama pokok dari instansinya, sifat organisasinya huruf kedua, ketiga dan seterusnya. Penyusunan kode dan judul warkat tersebut ditulis
ditempatkan dalam kurung, tapi bila sifat organisasi diiringi nama tunggal, menjadi daftar klasifikasi.
Daftar Klasifikasi adalah suatu daftar yang bersi pengelompokan arsip secara
maka sifat organisasi ikut diindeks mengutamakan nama pokok organisasi.
sistematis, berdasarkan urutan abjad dari perorangan atau organisasi.
NAMA UNIT I UNIT II UNIT III KODE
Dep. Dalam Negeri Dalam Negeri (Departemen) D (Da) Contoh :
LAN Administrasi Negara (Lembaga) A (Ad) DAFTAR KLASIFIKASI
Dep. P & K Pendidikan & Kebudayaan (Departemen) P (Pe) KODE CAPTION
LIPI Ilmu Pengetahuan Indonesia (L) I (Il) A
Ar Aryaduta, CV
As Asah Asih Asuh, Panti Asuhan
B
Bu Budi Rahayu, PO
G
Ga Gajah Mada, Universitas
H
Ha Harapan Kita, Rumah Sakit
He Herlambang (Prof. DR.)

b. Guide.
KEGIATAN PEMBELAJARAN : 18
Materi : Prosedur Penyimpanan Arsip Sistem Abjad A
Tujuan : Setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran 18, siswa
Pembelajaran diharapkan dapat: B
1. Menyimpan arsip sistem abjad
2. Menemukan kembali arsip dalam pengelolaan arsip sistem abjad A = TAB
B = Pembatas

PROSEDUR PENYIMPANAN ARSIP


1. Persiapan c. Folder d. Label
Kegiatan yang penting sebelum melakukan penyimpanan arsip
adalah persiapan peralatan yang akan digunakan dalam penyimpanan arsip A - C
yang menggunakan filing sistem abjad. Peralatan yang perlu disiapkan
antara lain sebagai berikut. D - F

a. Filing Cabinet.
e. Kartu Indeks
B

Nama : Budiman
Nomor Surat : 99/I/01
Tanggal Surat: 18 Oktober 2002
Kode Surat : KP(Kepegawaian)

f. Rak Penyortir 2. Cara Menyusun Perlengkapan


1. Laci pertama pada filing cabinet diberi guide mulai dari A sampai
dengan abjad yang diperlukan;
2. Di belakang guide terdapat folder yang jumlahnya tergantung abjad
yang diperlukan, misalnya Aa, Ab, Ac, Ad.
Bila frekfensi arsip masih sangat sedikit, satu laci bisa dipergunakan
untuk beberapa guide, misalnya laci pertama berisi guide A - C, laci
kedua berisi guide D F dan seterusnya. Untuk lebih jelasnya lihat
gambar berikut ini.

A B C D E F
A - C M -
g. Laci Kartu Indeks O
G H I J K L D - F P - R

M N O P Q R G - I S - U

J - L V - Z
S E U V W X C

Y Z
indeks berarti pemberian nama sebagai dasar penyimpanan. Agar pemberian
indeks dilakukan dengan tepat, beberapa aturan di bawah ini perlu
Laci filing cabinet dalam filing sistem abjad diperhatikan:
(1) nama yang digunakan adalah paling sering digunakan dalam pencarian
3. Langkah-langkah Penyimpanan Arsip arsip;
(2) dalam arsip korespondensi, nama kepala surat seringkali digunakan untuk
Sistem penyimpanan alpabetis harus dilakukan dengan pengetahuan dan
permintaan arsip, meski tidak selalu;
pemahaman, setiap kesalahan akan memakan banyak biaya. Dalam sistem
(3) bila kepala surat tidak memuat alamat penulis atau hubungan bisnis si
penyimpanan ini arsip bisa disimpan di pusat arsip (sentralisasi) atau di unit
kerja masing-masing (desentralisasi) atau campuran. Hal tersebut tidak penulis maka kepala surat tidak digunakan sebagai kode penyimpanan
menjadi masalah, tetapi prosedur yang dilaksanakan adalah sama yaitu: (4) kadangkala surat tidak mempunyai kepala surat maka digunakan nama
penandatangan;
(1) Pengumpulan Warkat, (5) bila nama perusahaan sama penting dengan nama penandatangan
Warkat yang sudah selesai diproses dikumpulkan di bagian kearsipan maka nama perusahaan dipakai sebagai kode penyimpanan;
(6) untuk surat keluar nama yang penting adalah nama pada alamat
(2) Penelitian / Pemeriksaan tanda pelepas dalam,
Tanda pelepas ini diberikan oleh pimpinan sebagai tanda bahwa surat (7) bilamana individu dan nama perusahaan tercantum dalam alamat
tersebut telah selesai diproses. Tanda pelepas ini berupa kata-kata seperti: dalam, maka nama perusahaan yang dijadikan kode penyimpanan,
arsip, simpan, file, dep (deponer) atau paraf (8) pada surat tembusan maka nama penulis digunakan sebagai dasar
Arsip tidak akan disimpan sebelum isinya dicatat oleh petugas yang penyimpanan;
berwenang. Petugas arsip harus memastikan bahwa arsip tersebut telah: (9) jika pokok masalah digunakan dalam penyimpanan sistem alpabetis,
1). ditangani dengan hati-hati, maka nama orang/organisasi harus tampak pada arsip tersebut.
2). dicatat sesuai dengan tanggal yang tepat. Petugas harus menulis subyek tersebut pada sudut kanan atas;
Penyimpanan arsip sebelum dicatat akan menyebabkan kesalahan yang (10) bila nama atau masalah yang di dalam arsip tersebut dianggap paling
tidak dapat diperbaiki dan merugikan kegiatan perusahaan. Apalagi bila arsip penting maka nama atau masalah tersebut digunakan dalam
tersebut sampai tidak ditindak lanjuti oleh pejabat yang berwenang. Maka penyimpanan;
prosedur pertama yang harus dilakukan adalah pastikan arsip yang akan (11) bila ada masalah yang membingungkan dalam menentukan nama
disimpan tersebut telah memenuhi aturan penyimpanan yang telah disetujui yang terpenting, maka harus diklarifikasikan kepada pembuat surat
oleh penanggungjawabnya. tersebut;
(12) kadang-kadang ada dua nama yang sama penting, maka salah satu
(3) Mengindeks dipilih dan yang lain dipakai sebagai tunjuk silang.
Arsip yang siap disimpan diindeks sesuai asal arsip. Sebelum arsip
disimpan, terlebih dahulu dibaca untuk menentukan tempat penyimpanan- (4) Pengkode-an
nya. Proses ini disebut pengindeks-an atau pengklasifikasian. Penentuan
Hasil indeks arsip menjadi kode yang berfungsi sebagai dasar Kegiatan penyimpanan adalah kegiatan yang sangat penting di dalam
penyimpanan arsip tersebut. Pengkodean dapat diartikan sebagai kegiatan kantor yaitu menempatkan berkas di dalam tempat
pemberian tanda pada arsip yang mengindikasikan penyimpanannya dalam penyimpanannya. Kesalahan penyimpanan berarti kehilangan arsip berarti
file. Agar dapat memberi kode yang tepat maka seperangkat aturan dalam kehilangan waktu, uang, dan ketenangan sewaktu pencarian arsip.
penyimpanan alpabetis harus diikuti. Bila arsip siap disimpan, maka arsip Penyimpanan dilakukan dengan memperhatikan hal-hal berikut.
akan diberi tanda atau kode tempat penyimpanan. Bila hal tersebut telah a. Singkirkan benda yang merusak arsip seperti pin, klip dan lain-lain;
dilakukan maka petugas tinggal membaca sekilas atau mengindeks isi surat b. sebelum arsip dimasukkan dalam folder, sebaiknya tarik folder ke atas
guna konfirmasi pemberian kode tersebut. Bila ada kata yang penting, dahulu. Ketika menarik ke atas, petugas sebaiknya menghindari
pembuatan tunjuk silang dilakukan saat itu juga. Pemberian kode yang menarik folder dengan memegang tab, sebab bila hal ini terulang
tepat akan menghemat waktu pada saat akan menyimpan kembali arsip. terus menerus akan membuat tab rusak dan tidak terjadi arsip terselip
Pemberian kode harus hati-hati dan konsisten, bila dilakukan secara di luar folder;
tergesa-gesa hanya akan berakibat kesalahan. c. Tempatkan setiap arsip pada folder dengan bagian atas di sebelah tepi
(5) Penyortiran kiri, ketika arsip diambil dari tempat penyimpanan folder dibuka
Setelah ditetapkan kodenya, arsip disortir sesuai dengan kode seperti membuka buku dari tepi tab ke arah kanan, yang dibuka
penyimpanan. Penyortiran dapat diartikan sebagai tindakan menyusun langsung pada posisi siap dibaca;
berkas secara abjad atau numerik. Di sebagian besar instansi, penyortiran d. Selalu tempatkan arsip-arsip paling kanan di posisi paling atas pada
merupakan langkah awal sebelum pemberkasan. Penyortiran sangat penting folder individu sehingga ketika folder dibuka, arsip paling tua ada di
dilakukan secepatnya setelah pemberian kode dan pembuatan tunjuk silang, paling belakang. Arsip yang diambil (dipinjam) ketika dikembalikan
agar pemberkasan tidak tertunda. Bila kegiatan penyortiran ditunda hingga harus disusun secara kronologis semacam itu, tidak berdasar penting
kegiatan pemberian kode selesai maka itu berarti melakukan pekerjaan dua tidaknya isi arsip;
kali, dan itu memakan waktu dan tenaga yang lebih banyak. Berkas setelah e. Tata arsip yang disimpan dalam folder masalah/subyek ( application
dikode langsung disortir sesuai tempat kelompok yang sama. Sebagai folder) berdasarkan alpabetis, kemudian berdasar tanggal, seperti
contoh kelompok A-B-C dijadikan satu, kelompok D-E-F dikumpulkan halnya yang dilakukan pada penataan di folder campuran.
menjadi satu dan seterusnya. Banyak kantor mempunyai tempat penyimpanan arsip, dengan
Bila kegiatan penyortiran ditunda hingga semua kegiatan pemberian empat atau lima laci yang sulit dijangkau oleh petugas. Oleh karena itu,
kode selesai, arsip akan disimpan dalam tumpukan yang tidak teratur. Maka arsip aktif dan arsip yang paling banyak digunakan biasanya disimpan
setelah arsip disortir secara garis besar ( rough sorting) menjadi kelompok- pada laci bagian tengah. Arsip inaktif dan arsip yang jarang dipakai
kelompok alpabetis, lalu dipisahkan berdasarkan kelompok alpabethisnya ditempatkan pada laci teratas dan paling bawah.
masing-masing untuk penyimpanan sementara. Kegiatan ini selanjutnya
disebut fine sorting. Setelah dikelompokkan ke bagian masing-masing, Petugas penyimpanan arsip adalah orang yang:
berkas siap disimpan dan dipindahkan ke tempat penyimpanan. 1. mengetahui pentingnya pembuatan pada tanda pengenal pada sistem
penataan alpabetis;
(6) Penyimpanan dan Penataan Warkat
2. memahami dan bisa menerapkan aturan pengindeks-an secara alpabetis Sheddy N. Rjandra, dkk. 2008. Kesekretarisan Jilid 2 untuk SMK, Jakarta :
dengan baik; Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat
3. membuat kode arsip secara telit;, Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah,
4. mahir menyiapkan/membuat tunjuk silang; Departemen Pendidikan Nasional, 2008.
5. selalu menyortir arsip sebelum disimpan, mengetahui dan memanfaatkan
keuntungan penggunaan peralatan baku untuk penyimpanan secara baik,
Puspitasari, Devi, Dra., M.Pd. 2007. Mengelola dan Menjaga Sistem
sehingga membantu mencapai keberhasilan dalam efisiensi sistem
Kearsipan Untuk SMK, Depok: Arya Duta.
penyimpanan alpabetis.

Sriyani, Ika, S.Pd.. 2009. Mengelola Sistem Kearsipan untuk SMK,


Surakarta: Hayati Tumbuh Subur,

4. Prosedur penemuan kembali arsip yang disimpan


Penemuan kembali arsip filing sistem abjad dapat dicari langsung ke
tempat penyimpanan. Langkah-langkah penemuannya kembali sebagai
berikut.
1. Teliti arsip yang diminta atau yang akan dicari dan ditemukan kodenya;
2. Isi bon peminjaman;
3. Bergeraklah menuju tempat penyimpanan; KEGIATAN PEMBELAJARAN : 20
4. Cari arsip ke laci filing cabinet sesuai kode arsip;
5. Ambil arsip yang diminta; ULANGAN HARIAN IV
6. Tempatkan out guide atau out sheet di tempat arsip yang diambil;
7. Serahkan arsip kepada yang memerlukan.

Kompetensi Dasar : Mengimpelentasi Sistem Kearispan


Materi : Penyimpanan dan Penemuan Arsip
Penyimpanan Sistem Abjad

Skor Nilai Per Total


Bentuk Soal Jumlah Soal Keterangan
soal Nilai
DAFTAR PUSTAKA
Pilihan
20 2 40
Ganda
Essay 5
Soal No. 1 1 10 10
Soal No. 2 1 15 15
Soal No. 3 1 5 5
Soal No. 4 1 20 20
Soal No. 5 1 10 10
Total Nilai 100

Anda mungkin juga menyukai