5. Nama yang memakai gelar kebangsawanan, keagamaan, kesarjanaan dan 9. Nama yang memakai kata bin, binti, dan al. Diindeks menjadi satu nama dalam
kepangkatan. satu unit.
NAMA UNIT I UNIT II UNIT III KODE NAMA UNIT I UNIT II UNIT III KODE
Agung Dt. Rajoameh Agung Datuk Rajoameh A (Ag)
Hasan bin Ibrahim bin Ibrahim Hasan ---- I (Ib)
Sultan Syahril Syahril Sultan ---- S (Sy)
Raden Ajeng Kartini Kartini Raden Ajeng K (Ka)
Vanya binti Yudiferi binti Yudiferi Vanya ---- Y (Yu) Robert Mc. Donnell Mc. Donnel Robert ---- D (Do)
Ilham Al Riyadi Al Riyadi Ilham ---- R (Ri) Giovani A. Prato A. Prato Giovani ---- P (Pr)
Robert de Niro de Niro Leonardo ---- N (Ni)
10.Nama orang yang masih memakai ejaan lama, diindeks berdasarkan nama
dalam ejaan tersebut dan diberi Lembar penunjuk silang untuk melihat nama 4. Nama orang Cina dan Korea. Diindeks tetap nama keluarga, karena nama
dalam ejaan baru. keluarga berada di depan nama.
NAMA UNIT I UNIT II UNIT III KODE NAMA UNIT I UNIT II UNIT III KODE
Soeharto Soeharto ---- ---- S (So) Liu Teu Hua Liu Teu Hua L (Li)
Chou Yen Fat Chou Yen Fat C (Ch)
Calvin Soetop Yoedi Yoedi Calvin Soetopo Y (Yo)
The Liang Gie The Liang Gie T (Th)
b. Peraturan mengindeks nama orang asing c. Peraturan Mengindeks dan Memberi Kode Nama Perusahaan
1. Nama orang Barat, Jepang, India, Korea dan sejenisnya, diindeks berdasarkan 1. Nama perusahaan pada umumnya
nama keluarga dan biasanya terdapat setelah nama asli. Nama perusahaan, toko, kantor, yang diutamakan adalah nama yang dipenting-
NAMA UNIT I UNIT II UNIT III KODE kan baru diikuti jenis badan hukum atau kegiatannya.
UNIT UNIT IV
George R. Terry Terry George R T (Te) NAMA UNIT II UNIT III KODE
I
Yashuhiro Takada Takada Yashuhiro ---- T (Ta) Terbata
PT. Pos Indonesia POS Indonesia Perseroan P (Po)
Mahatma Gandhi Gandhi Mahatma ---- G (Gh) s
Rishi Kapoor Kapoor Rishi ---- K (Ka) PT. Mekarsari Mekarsari Perseroan Terbatas ---- M (Me)
Pabrik Sepatu Bata Bata Pabrik Sepatu ---- B (Ba)
2. Nama orang Eropa yang memakai tanda penghubung, diindeks sebagai satu Toko Buku Gunung
Gunung Agung Toko Buku G (Gu)
kata. Agung
NAMA UNIT I UNIT II UNIT III KODE Perusahaan Roti Aroma Aroma Perusahaan Roti ---- A (Ar)
Sylvia Loper-Tiana Loper-Tiana Sylvia ---- L (Lo)
2. Nama Bank atau Perusahaan yang disingkat
Charles Bick-Grand Bick-Grand Charles ---- B (Bi) Harus diperpanjang kemudian diindeks sesuai nama.
NAMA UNIT I UNIT II UNIT III KODE
3. Nama ketiga (surname) orang barat yang diikuti dengan Prefiks (awalan) Seperti BRI Bank Rakyat Indonesia B (Ba)
: A, D, Del, Dela, Des, L, Le, Mc, St, Fitzs, dll. IBM International Business Machine I (In)
NAMA UNIT I UNIT II UNIT III KODE GIA Garuda Indonesia Airways G (Ga)
2. Nama Instansi/Negara Asomg
3. Nama perusahaan yang terdiri dari angka dan nama perusahaan yang Diindeks unit politik negara yang bersangkutan.
menggunakan huruf, dan yang memakai tanda penghubung NAMA UNIT I UNIT II UNIT III UNIT IV KODE
NAMA UNIT I UNIT II UNIT III UNIT IV KODE Republik Rakyat China Rakyat China Republik --- R (Ra)
Toko Buku 55 Limalima Toko Buku ---- L (Li) CIA Amerika Central Intelegence (of) --- A (Am)
PT. YZ Y Z Perseroan Terbatas Y (Yz) Dep. of U.S.A United States America Dep. U (Un)
Andi & Motor Service Andi (&) Motor Service ---- A (An) Republik Pakistan Pakistan Republik ---- ----- P (Pa)
4. Nama badan usaha yang bergerak dibdang pendidikan
3. Peraturan Mengindeks & Memberi Kode Nama Organisasi &
NAMA UNIT I UNIT II UNIT III UNIT IV KODE
Perhimpunan
SMKN. 2 Selong Menengah Kejuruan Negeri (2) Selong (Sek) M (Me)
Diindeks kata pengenal terpenting dari nama itu dan sifat organisasi
IKIP Keguruan Ilmu Pendidikan Institut K (Ke)
ditempatkan pada unit terakhir.
UNES Semarang Negeri Semarang Universitas --- N (Ne)
NA UNIT IV
5. Nama perusahaan yang memakai tanda penghubung seperti dari, dan, UNIT I UNIT II UNIT III KODE
MA
pada, of, and, dan sebagainya, tidak diindahkan dalam mengindeks dan
PGRI Guru Republik Indonesia Persatuan G (Gu)
ditempatkan di antara dua tanda kurung
ISWI Sarjana Wanita Indonesia Ikatan S (Sa)
HMI Mahasiswa Islam Himpunan ---- M (Ma)
NAMA UNIT I UNIT II UNIT III KODE
PPP Persatuan Pembangunan Partai ---- P (Pe)
Beauty Fashion & Make up Beauty Fashion Make Up B (Be)
Ta and Ti Service Ta (and) Ti Service T (Ta)
MENYUSUN DAFTAR KLASIFIKASI
d. Peraturan Mengindeks dan Memberi Kode Instansi Pemerintah Setelah nama-nama diidenks berdasarkan peraturan yang telah ditetapkan, maka
kegiatan selanjutnya adalah mengklasifikasikan warkat-warkat berdasarkan abjad mulai dari
1. Nama Instansi/Lembaga Pemerintah A sampai Z. Apabila ada abjad yang sama, maka penyusunannya dilakukan berdasarkan
Yang diindeks adalah nama pokok dari instansinya, sifat organisasinya huruf kedua, ketiga dan seterusnya. Penyusunan kode dan judul warkat tersebut ditulis
ditempatkan dalam kurung, tapi bila sifat organisasi diiringi nama tunggal, menjadi daftar klasifikasi.
Daftar Klasifikasi adalah suatu daftar yang bersi pengelompokan arsip secara
maka sifat organisasi ikut diindeks mengutamakan nama pokok organisasi.
sistematis, berdasarkan urutan abjad dari perorangan atau organisasi.
NAMA UNIT I UNIT II UNIT III KODE
Dep. Dalam Negeri Dalam Negeri (Departemen) D (Da) Contoh :
LAN Administrasi Negara (Lembaga) A (Ad) DAFTAR KLASIFIKASI
Dep. P & K Pendidikan & Kebudayaan (Departemen) P (Pe) KODE CAPTION
LIPI Ilmu Pengetahuan Indonesia (L) I (Il) A
Ar Aryaduta, CV
As Asah Asih Asuh, Panti Asuhan
B
Bu Budi Rahayu, PO
G
Ga Gajah Mada, Universitas
H
Ha Harapan Kita, Rumah Sakit
He Herlambang (Prof. DR.)
b. Guide.
KEGIATAN PEMBELAJARAN : 18
Materi : Prosedur Penyimpanan Arsip Sistem Abjad A
Tujuan : Setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran 18, siswa
Pembelajaran diharapkan dapat: B
1. Menyimpan arsip sistem abjad
2. Menemukan kembali arsip dalam pengelolaan arsip sistem abjad A = TAB
B = Pembatas
a. Filing Cabinet.
e. Kartu Indeks
B
Nama : Budiman
Nomor Surat : 99/I/01
Tanggal Surat: 18 Oktober 2002
Kode Surat : KP(Kepegawaian)
A B C D E F
A - C M -
g. Laci Kartu Indeks O
G H I J K L D - F P - R
M N O P Q R G - I S - U
J - L V - Z
S E U V W X C
Y Z
indeks berarti pemberian nama sebagai dasar penyimpanan. Agar pemberian
indeks dilakukan dengan tepat, beberapa aturan di bawah ini perlu
Laci filing cabinet dalam filing sistem abjad diperhatikan:
(1) nama yang digunakan adalah paling sering digunakan dalam pencarian
3. Langkah-langkah Penyimpanan Arsip arsip;
(2) dalam arsip korespondensi, nama kepala surat seringkali digunakan untuk
Sistem penyimpanan alpabetis harus dilakukan dengan pengetahuan dan
permintaan arsip, meski tidak selalu;
pemahaman, setiap kesalahan akan memakan banyak biaya. Dalam sistem
(3) bila kepala surat tidak memuat alamat penulis atau hubungan bisnis si
penyimpanan ini arsip bisa disimpan di pusat arsip (sentralisasi) atau di unit
kerja masing-masing (desentralisasi) atau campuran. Hal tersebut tidak penulis maka kepala surat tidak digunakan sebagai kode penyimpanan
menjadi masalah, tetapi prosedur yang dilaksanakan adalah sama yaitu: (4) kadangkala surat tidak mempunyai kepala surat maka digunakan nama
penandatangan;
(1) Pengumpulan Warkat, (5) bila nama perusahaan sama penting dengan nama penandatangan
Warkat yang sudah selesai diproses dikumpulkan di bagian kearsipan maka nama perusahaan dipakai sebagai kode penyimpanan;
(6) untuk surat keluar nama yang penting adalah nama pada alamat
(2) Penelitian / Pemeriksaan tanda pelepas dalam,
Tanda pelepas ini diberikan oleh pimpinan sebagai tanda bahwa surat (7) bilamana individu dan nama perusahaan tercantum dalam alamat
tersebut telah selesai diproses. Tanda pelepas ini berupa kata-kata seperti: dalam, maka nama perusahaan yang dijadikan kode penyimpanan,
arsip, simpan, file, dep (deponer) atau paraf (8) pada surat tembusan maka nama penulis digunakan sebagai dasar
Arsip tidak akan disimpan sebelum isinya dicatat oleh petugas yang penyimpanan;
berwenang. Petugas arsip harus memastikan bahwa arsip tersebut telah: (9) jika pokok masalah digunakan dalam penyimpanan sistem alpabetis,
1). ditangani dengan hati-hati, maka nama orang/organisasi harus tampak pada arsip tersebut.
2). dicatat sesuai dengan tanggal yang tepat. Petugas harus menulis subyek tersebut pada sudut kanan atas;
Penyimpanan arsip sebelum dicatat akan menyebabkan kesalahan yang (10) bila nama atau masalah yang di dalam arsip tersebut dianggap paling
tidak dapat diperbaiki dan merugikan kegiatan perusahaan. Apalagi bila arsip penting maka nama atau masalah tersebut digunakan dalam
tersebut sampai tidak ditindak lanjuti oleh pejabat yang berwenang. Maka penyimpanan;
prosedur pertama yang harus dilakukan adalah pastikan arsip yang akan (11) bila ada masalah yang membingungkan dalam menentukan nama
disimpan tersebut telah memenuhi aturan penyimpanan yang telah disetujui yang terpenting, maka harus diklarifikasikan kepada pembuat surat
oleh penanggungjawabnya. tersebut;
(12) kadang-kadang ada dua nama yang sama penting, maka salah satu
(3) Mengindeks dipilih dan yang lain dipakai sebagai tunjuk silang.
Arsip yang siap disimpan diindeks sesuai asal arsip. Sebelum arsip
disimpan, terlebih dahulu dibaca untuk menentukan tempat penyimpanan- (4) Pengkode-an
nya. Proses ini disebut pengindeks-an atau pengklasifikasian. Penentuan
Hasil indeks arsip menjadi kode yang berfungsi sebagai dasar Kegiatan penyimpanan adalah kegiatan yang sangat penting di dalam
penyimpanan arsip tersebut. Pengkodean dapat diartikan sebagai kegiatan kantor yaitu menempatkan berkas di dalam tempat
pemberian tanda pada arsip yang mengindikasikan penyimpanannya dalam penyimpanannya. Kesalahan penyimpanan berarti kehilangan arsip berarti
file. Agar dapat memberi kode yang tepat maka seperangkat aturan dalam kehilangan waktu, uang, dan ketenangan sewaktu pencarian arsip.
penyimpanan alpabetis harus diikuti. Bila arsip siap disimpan, maka arsip Penyimpanan dilakukan dengan memperhatikan hal-hal berikut.
akan diberi tanda atau kode tempat penyimpanan. Bila hal tersebut telah a. Singkirkan benda yang merusak arsip seperti pin, klip dan lain-lain;
dilakukan maka petugas tinggal membaca sekilas atau mengindeks isi surat b. sebelum arsip dimasukkan dalam folder, sebaiknya tarik folder ke atas
guna konfirmasi pemberian kode tersebut. Bila ada kata yang penting, dahulu. Ketika menarik ke atas, petugas sebaiknya menghindari
pembuatan tunjuk silang dilakukan saat itu juga. Pemberian kode yang menarik folder dengan memegang tab, sebab bila hal ini terulang
tepat akan menghemat waktu pada saat akan menyimpan kembali arsip. terus menerus akan membuat tab rusak dan tidak terjadi arsip terselip
Pemberian kode harus hati-hati dan konsisten, bila dilakukan secara di luar folder;
tergesa-gesa hanya akan berakibat kesalahan. c. Tempatkan setiap arsip pada folder dengan bagian atas di sebelah tepi
(5) Penyortiran kiri, ketika arsip diambil dari tempat penyimpanan folder dibuka
Setelah ditetapkan kodenya, arsip disortir sesuai dengan kode seperti membuka buku dari tepi tab ke arah kanan, yang dibuka
penyimpanan. Penyortiran dapat diartikan sebagai tindakan menyusun langsung pada posisi siap dibaca;
berkas secara abjad atau numerik. Di sebagian besar instansi, penyortiran d. Selalu tempatkan arsip-arsip paling kanan di posisi paling atas pada
merupakan langkah awal sebelum pemberkasan. Penyortiran sangat penting folder individu sehingga ketika folder dibuka, arsip paling tua ada di
dilakukan secepatnya setelah pemberian kode dan pembuatan tunjuk silang, paling belakang. Arsip yang diambil (dipinjam) ketika dikembalikan
agar pemberkasan tidak tertunda. Bila kegiatan penyortiran ditunda hingga harus disusun secara kronologis semacam itu, tidak berdasar penting
kegiatan pemberian kode selesai maka itu berarti melakukan pekerjaan dua tidaknya isi arsip;
kali, dan itu memakan waktu dan tenaga yang lebih banyak. Berkas setelah e. Tata arsip yang disimpan dalam folder masalah/subyek ( application
dikode langsung disortir sesuai tempat kelompok yang sama. Sebagai folder) berdasarkan alpabetis, kemudian berdasar tanggal, seperti
contoh kelompok A-B-C dijadikan satu, kelompok D-E-F dikumpulkan halnya yang dilakukan pada penataan di folder campuran.
menjadi satu dan seterusnya. Banyak kantor mempunyai tempat penyimpanan arsip, dengan
Bila kegiatan penyortiran ditunda hingga semua kegiatan pemberian empat atau lima laci yang sulit dijangkau oleh petugas. Oleh karena itu,
kode selesai, arsip akan disimpan dalam tumpukan yang tidak teratur. Maka arsip aktif dan arsip yang paling banyak digunakan biasanya disimpan
setelah arsip disortir secara garis besar ( rough sorting) menjadi kelompok- pada laci bagian tengah. Arsip inaktif dan arsip yang jarang dipakai
kelompok alpabetis, lalu dipisahkan berdasarkan kelompok alpabethisnya ditempatkan pada laci teratas dan paling bawah.
masing-masing untuk penyimpanan sementara. Kegiatan ini selanjutnya
disebut fine sorting. Setelah dikelompokkan ke bagian masing-masing, Petugas penyimpanan arsip adalah orang yang:
berkas siap disimpan dan dipindahkan ke tempat penyimpanan. 1. mengetahui pentingnya pembuatan pada tanda pengenal pada sistem
penataan alpabetis;
(6) Penyimpanan dan Penataan Warkat
2. memahami dan bisa menerapkan aturan pengindeks-an secara alpabetis Sheddy N. Rjandra, dkk. 2008. Kesekretarisan Jilid 2 untuk SMK, Jakarta :
dengan baik; Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat
3. membuat kode arsip secara telit;, Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah,
4. mahir menyiapkan/membuat tunjuk silang; Departemen Pendidikan Nasional, 2008.
5. selalu menyortir arsip sebelum disimpan, mengetahui dan memanfaatkan
keuntungan penggunaan peralatan baku untuk penyimpanan secara baik,
Puspitasari, Devi, Dra., M.Pd. 2007. Mengelola dan Menjaga Sistem
sehingga membantu mencapai keberhasilan dalam efisiensi sistem
Kearsipan Untuk SMK, Depok: Arya Duta.
penyimpanan alpabetis.