Dengan menyebut nama ALLA SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
karunia-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Adapun makalah ini telah saya usahakan semaksimal mungkin untuk memenuhi mata
kuliah manajemen kearsipan.
Namun tidak terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa maupun dari segi lainnya. Oleh karena itu
dengan lapang dada dan tangan terbuka saya membuka selebar-lebarnya bagi pembaca
yang ingin memberi saran dan kritik kepada saya sehingga saya dapat memperbaiki
makalah ini.
saya berharap semoga makalh ini dapat diambil hikmahnya dan manfaatnya bagi yang
membacanya.
penulis,
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 TUJUAN
1. Menjelaskan tujuan penataan sistem penyimpanan arsip
2. Mengetahui kelebihan dan keuntungan dari sistem penyimpanan arsip
3. Menjelaskan mana klasifikasi dari sistem penyimpanan
4. Mengetahui asas-asas sistem penyimpanan arsip
5. Menjelaska dan mengetahui langkah-langkah dari sistem penyimpanan arsip
BAB II
PEMBAHASAN
Kelemahan:
1. Ada kemungkinan terjadi kesalahan penempatan berkas jika tidak
mengikuti aturan secarakonsisten
2. Nama yang sama mungkin membingungkan, khususnya jika ejaannya sama
3. Mudah mengubah beberapa alfabet dalam surat sehingga serangkaian
pemberkasan menjaditidak sesuai dengan aturan
4. Berkas atau arsip yang didasarkan pada nama sangat mudah dilihat dan
diketahui oleh orangyang bermaksud tidak baik sehingga dari segi keamanan
kurang baik.
Sebelumnya telah dibahas sistem penyimpanan alfabet, sekarang akan sedikit mengulas
tentang sistem penyimpanan subjek. Sistem penyimpanan subjek adalah sistem
penyimpanan dan penemuan kembali arsip yang disusun berdasarkan pengelompokkan
nama masalah/subjek pada isi surat. Penempatan arsip menurut klasifikasi subjek terdiri
dari tiga tingkatan, yaitu:
Tingkat I : masalah utama (masalah yang paling luas).
Tingkat II : sub masalah (masalah yang lebih kecil dari masalah utama).
Tingkat III : sub-sub masalah (masalah yang lebih kecil dari sub masalah).
Hal pertama yang harus dilakukan dalam menyimpan arsip dengan sistem subjek adalah
marancang daftar klasifikasi masalah. Mulai dari masalah utama (main subjek) atau
lajur utama, sub masalah atau lajur pembantu, dan sub-sub subjek atau lajur kelompok
kecil. Daftar klasifikasi subjek adalah daftar yang berisi tentang pengelompokkan arsip
berdasarkan masalah-masalah, secara sistematis dan logis, serta disusun berjenjang
dengan tanda-tanda khusus yang berfungsi sebagai kode.
CONTOH MEMBUAT DAFTAR KLASIFIKASI ;
1. DAFTAR KLASIFIKASI MASALAH UTAMA
Tata cara penyimpanan arsip yang baik ada bermacam cara yang dapat
dilakukan diantaranya adalah sbb;
Penyimpanan arsip secara horisontal/mendatar. Penyimpanan arsip gaya mendatar atau
horizontal adalah arsip-arsip yang telah dimasukan kedalam stofmap/folder kemudian
ditumpuk ka atas di dalam lemari arsip (arsip ditumpuk dari bawah ke atas).
Penyimpanan arsip secara vertikal/berdiri. Cara penyimpanan arsip gaya vertikal/berdiri
adalah arsip-arsip yang dimasukan kedalam folder lalu disusun berdiri memanjang di
dalam lemari arsip secara berurutan dari depan ke belakang. Penyimpanan arsip Lateral
filling. Penyimpanan arsip yang dilakukan dengan cara arsip dimasukan kedalam
snelhechter atau brief odner lalu disusun berdiri dengan punggung odner menghadap
kedepan. Punggung odner telah diberi judul dan tahun arsip agar mudah ditemukan.
arsip dapat menggunakan beberapa sistem seperti yang tertera di bawah ini :
a. Sistem abjad
b. sistem tanggal
c. sistem nomor
d. sistem wilayah
e. sistem subyek/pokok masalah.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
sistem pengarsipan adalah cara pengaturan atau penyimpanan arsip secara
logis dan sistematis dengan memakai abjad, numerik, nomor, huruf ataupun
kombinasi huruf dan nomor sebagai identitas arsip yang terkait.
Sistem penyimpanan subjek adalah sistem penyimpanan dan penemuan
kembali arsip yang disusun berdasarkan pengelompokkan nama
masalah/subjek pada isi surat. Penempatan arsip menurut klasifikasi subjek
terdiri dari tiga tingkatan, yaitu:
Tingkat I : masalah utama (masalah yang paling luas).
Tingkat II : sub masalah (masalah yang lebih kecil dari masalah utama).
Tingkat III : sub-sub masalah (masalah yang lebih kecil dari sub masalah).
Tata cara penyimpanan arsip :
1. Memeriksa terlebih dahulu pada lembar disposisi surat apakah surat
tersebut sudah boleh untuk disimpan atau belum (meneliti tanda pelepas
surat). Tanda pelepas surat biasanya berupa disposisi dep. Yang
menunjukkan perintah untuk menyimpan surat.
2. Mengindeks atau pemberian kode pada surat tersebut. Indeks surat/kode
surat dibuat disesuaikan dengna system yang dipakai dalam penyimpanan
arsip dengan maksud untuk memudahkan dalam penyimpanan dan
penemuan kembali surat yang dibutuhkan
3. Pekerjaan menyortir atau memilah-milah surat sesuai dengan bagian,
masalah atau tujuan surat. Untuk kegiatan menyortir atau memilah-milah
surat sebelum disimpan biasanya dilakukan di atas rak atau kotak sortir surat.
4. Berikutnya menyimpan surat ke dalam map (folder). Biasanya surat-surat
disimpan dalam folder/map dalam bentuk stofmap folio, snelhechter, brief
ordner, portapel atau folder gantung, kemudian dimasukan kedalam lemari
arsip atau filling cabinet yang terbuat dari bahan besi tahan api.
5. Menata arsip yang baik sesuai dengan sistem yang digunakan dan sistem
penyimpanan
3.2 SARAN
Saya sebagai penyusun sadar bahwa makalah saya ini jauh dari kata
kesempurnaan karena saya memiliki keterbaasan-keterbatasan yang tidak
dapat dipungkiri,untuk itu diharapkan kritik dan saranyang membangun dari
pada pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.arsipmu.com/tujuan-penataan-sistem-penyimpanan-arsip/
https://www.coursehero.com/file/61231771/KELEBIHAN-DAN-
KELEMAHAN-MACAM-sistem-kearsipandocx/
https://ujiansma.com/asas-dalam-kearsipan
https://pddi.lipi.go.id/cara-menyimpan-arsip-yang-baik/