Anda di halaman 1dari 17

Resume Buku

PSIKOLOGI PEMUDA

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kepemudaan

Dosen Pengampu : Lutfi Wibawa, M.Pd.

Oleh :

Ribka Ambarwati (13102241033)

Program Studi Pendidikan Luar Sekolah


Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Yogyakarta
2016
IDENTITAS BUKU :

Judul : Psikologi Pemuda


Penulis : Sirot Fajar
Tahun Terbit : 2013
Penerbit : Mitra Pustaka Nurani (MATAN)
Kota Terbit : Yogyakarta

2
Resume Buku

PSIKOLOGI PEMUDA

Penulis : Sirot Fajar

A. PENDAHULUAN
Negeri ini memiliki banyak asset yang cukup berharga dan mahal.
Pemuda, merupakan asset yang paling berharg bagi negeri ini, karena
pemudalah yang nantinya akan meneruskan kelangsungan negeri ini.
Seringkali terdengar dan diketahui bahwa seorang mahasiswa yang
juga pemuda adalah agen perubahan (agent of change). Namun, yang menjadi
pertanyan adalah, bagaimana mungkin mereka bisa menjadi agen perubahan
sedangkan diri mereka sendiri saja telah diubah-ubah oleh media dan
lingkungan. Banyak pemuda sat ini yang tidak menyadari akan kemudaannya.
Atau mungkin juga sadar, hanya saja tidak mau menggerakan potensi
besarnya itu untuk membangun umat.
Pemuda itu sedemikian hebat, jika kemudaannya dimanfaatkan dengan
baik dan benar akan menghasilkan sesuatu yang luar biasa. Potensi-potensi
muda ini jika diolah dan dipelihara akan menjadi bahan bakar perjuangan.
Pemuda-pemuda adalah besi yang siap ditempa.
Dalam buku introduction to psychology, Rita L. Atkinson dan kawan-
kawan mengatakan, tidak ada orang pada masa ini yang dapat mengaku tidak
mengelah psikologi; psikologi telah menyentuh semua aspek kehidupan.
Dalam tulisan Dr. Kartini Kartono (2006) bahwa psikologi berusaha
mempelajari pribadi manusia tidak sebagai objek murni, akan tetapi
meninjau manusia sebagai subyek aktif dengan ciri sifat-sifatnya yang unik.
Psikologi pemuda belum terlalu dikenal, bahkan psikologi pemuda itu tidak
ada karena memang hampir sama dengan psikologi remaja.
Perbedaan mendasar yang membedakannya adalah, jika psikologi
remaha yang ada saat ini kebanyakan adalah membahas teori perkembangan
dan masalah yang dihadapinya, maka dalam psikologi pemuda ini lebih
menekankan pada bagaimana seharusnya pemuda itu menjadi; bagaimanakah

1
seharusnya pemuda itu menjalani kehidupannya dengan sebaik-baiknya dan
bermanfaat bagi umatnya.

B. Bagian Pertama SIAPAKAH PEMUDA ITU?


1. Karena Pemuda Tidak Lagi Remaja
Pakar sosiologi, Kenneth Kenniston, mendefinisikan masa muda
(youth) adalah periode transisi antara masa remaja dan masa dewasa yang
merupakan masa perpanjangan kondisi ekonomi dan pribadi yang
sementara. Jadi pemuda dan remaja itu berbeda. Jika melihat pendapat
diatas maka dapat disimpulkan bahwa;
Pemuda : adanya perjuangan membangun pribadi yang mandiri dan
menjadi terlibat secara sosial.
Remaja ; usaha untuk mendefinisikan dirinya.
Dalam pendapat tersebut kita juga dapat melihat bahwa yang namanya
pemuda adalah orang yang melakukan perjuangan secara mandiri dan
menjadi terlibat secara sosial. Pertama, membangun pribadi yang mandiri
baik itu mendiri dalam membuat keputusan dan kemandirian ekonomi.
Kedua, menjadi terlibat secara sosial. Ini bukan masalah pergaulannya
yang semakin luas akan tetapi lebih pada kesadaran dalam dirinya bahwa
ia adalah bagian dari lingkungan sosialnya.
Pemuda bukanlah orang yang sibuk dengan dirinya sendiri. Pemuda
adalah mereka yang mulai berpartisipasi untuk kemudian berkontribusi. Ia
adalah orang yang berusaha membangun kemandirian dan keunggulan
dirinya.
2. Antara Pemuda Dan Kedewasaan
Tidak semua pemuda itu dewasa dengan sendirinya. Bahkan
seringkali, ada pemuda yang kekanak-kanakan dan anak-anak belia yang
sudah bisa berfikir begitu dewasa. Menurut Prof. Dr. Sarlito Wirawan
Sarwono, secara psikologis kedewasaan adalah keadaan berupa sudah ada
ciri-ciri psikologis tertentu pada seseorang, salah satunya adalah pola
pikirnya dimana seorang pemuda itu bisa berfikir dengan dewasa terhadap
pemikiran, ide, isu atau lainnya. Umumnya manusia itu menilai suatu ide
atau pemikiran dalam tiga fase.

2
Fase pertama, menilai baik buruknya suatu ide dengan kebendaan
(materi) atau berdasarkan pada panca indera yang timbul dari kebutuhan-
kebutuhan primer. Fase kedua. Menilai suatu ide, pemikiran atau gerakan
atas keteladanan yang diberikan oleh seseorang; dan atau tidak terlepas
dari penjelmaan dalam diri pribadi seseorang. Fase ketiga, yaitu fase
kedewasaan. Dalam fase ini, seseorang menilai suatu ide didasarkan atas
nilai-nilai yang terdapat pada unsure-unsur ide itu sendiri.
3. Pemuda Abadi
Kemudaan ternyata bukanlah soal usia saja. tapi, ia lebih
ditentukan pada sebuah sikap. Diusia muda ini kita wajib memiliki jiwa
muda, jiwa yang selalu bergelora, bersemangat, selalu berazzam yang
kuat, dan jiwa yang tidak pernah masa bodoh. Berikut ini sikap yang
pantang dimiliki oelh para pemuda :
a. Malas
Di antata salah satu rahasia manusia sukses, menurut Satria
Hadi Lubis adalah mendobrak kemalasan. Dalam sukses jalan terus
beliau menuliskan malas membuat potensi seseorang menjadi
terpendam atau muncul tapi lambat. Malas membuat seorang bgaikan
lumpuh; tak bertenaga dan tak berdaya untuk menghindarinya.
Pikirannya menjadi irasional, jiwanya kosong dan perbuaannya
menjadi tak bertanggung jawab.
b. Masa Bodoh
Menurut Kamus Terbaru Bahasa Indonesia, masa bodoh berarti
tidak mempedulikan apa-apa, tidak mengindahkan, dan tidak
menghiraukan. Orang masa bodoh berarti orang yang tidak
mempedulikan kondisi sekitarnya; ia tidak mau tahu dengan apa yang
terjadi pada umatnya. Bahkan yang lebih parah, ia tidak peduli
terhadap dirinya sendiri.
4. Pemuda Dan Umat

Untuk menjadi pemuda hebat yang dirindu umat maka yang perlu
dilakukan adalah : pertama kali adalah meningkatkan kapasitas kita.
Kedua adalah berusaha agar menjadi orng yang tidak kebanyakan. Yang

3
ketiga adalah kita harus berthan dalam kemusliman kita. Yang kempt dala
membaca buku psikologi pemuda yang menginspirasi.

5. Pemuda Hari Ini Adalah


Dalam bahasa Indonesia ada istilah pemuda hari ini adalah
pemimpin esok hari atau youth today as a leader for tomorrow
sedangkan dalam bahasa arab berbunyi, syubbanul yaum rijaalul ghad,
yang berarti pemuda hari ini adalah Rijaal di esok hari. Ada beberapa hal
yang perlu dimiliki pemuda agar menjadi seorang Rijaal.
Pertama, pemuda harus memiliki sifat kepemimpinan, minimal ia
bisa memimpin dirinya sendiri. Kedua, pemuda harus memiliki sifat :
Responbility, Integrity, Justice, Attitude dan Learning.
a. Responbility (tanggung jawab), ia harus berusaha bertanggung jawab
atas apa yang diamanahkan kepadanya.
b. Integrity (integritas), yaitu sikap yang teguh mempertahankan prinsip
atau membuktikan tindakannya sesuai dengan ucapannya.
c. Justice (keadilan) dimana emosi dan kepentingan tidak terlibat
dalamnya. Bahkan ketika bencipun harus berlaku adil.
d. Attitude (sikap), pemuda harus belar bersikap yang benar di saat yang
tepat.
e. Learning (belajar) masa muda adalah saat yang tepat untuk belajar
sebanyak-banyaknya.

Yang ketiga adalah, harus senantiasa membersihkan diri baik secara


lahir maupun batin. Keempat adalah untuk menjadi rijaal harus memiliki
kehendak yang kuat dan yang kelima adalah harus berusaha menepati
janji.

C. Bagian Kedua FISIK PEMUDA


1. Fisik Kuat, Kontribusi Harus Lebih Dahsyat!
John W. Santrock menyebut perkembangan fisik pemuda (dewasa
awal) sebagai puncak dan penurunan kemampuan fisik. Pada masa ini
kondisi fisik pemuda tidak hanya mencapai puncaknya, tetapi juga mulai
mengalami penurunan. Puncak dari kemampuan fisik seringkali dicapai

4
seseorang antara usia 19 dan 26. Ada fakta yang menunjukkan bahwa
masa pemuda adalah masa di mana terhimpun kekuatan dan tenaga yang
besar. Bahwa para pemuda (dewasa awal) lebih kuat dibandingkan dengan
orang setengah baya (dewasa tengah) dan orangtua (dewasa akhir).
2. Ketika Fisik Begitu Lemah

Kesehatan yang buruk di dalam ribuan bentuknya digunakan


sebagai salah stu dalih untuk kegagalan melakukan apa yang seseorang
ingin lakukan, kegagalan untuk menerima tanggung jawab lebih besar,
kegagalan untuk menghasilkan uang lebih banyak, kegagalan urntuk
mencapai keberhasilan tulis David J.Schwartz.

3. Bukan Dengan Tampang Saja


a. Untuk Para Pemuda
Dunia ini tidak membutuhkan pemuda yang sibuk keluar
masuk salon, yang menghabiskan waktunya untuk berdandan. Dunia
saat ini tidak butuh pemuda yang takut kulitnya lecet karena
melakukan perjuangan. Yang dibutuhkan dunia saat ini adalah pemuda
yang tangguh dan teguh dalam memegang peonsip yang diyakininya,
ia tidak akan menyerah oleh haling rintang yang menghadangnya. I
sellu menebar kemanfaatan untuk sesame. Ia pemuda yang kontributif.
b. Untukmu Para Pemudi
Kecantikan itu semu adanya, tidak semua orang
memperhatikan cantikmu namun lebih pada akhlak dirimu. Lebih pada
budimu, lebih pada tindak tandukmu. Lebih pada sikapmu. Kalaupun
engkau mmang cantik engkau harus sadar bahwa standar kecantikan
orang itu berbeda-beda. Mungkin sebagian orang engkau dianggap
cantik, tapi pada sebagian orang lin engkau dianggap biasa saja.
c. Bila Tampang Tidak Sesuai Harapan
Yang harus dilakukan adalah mengelola ketidaksempurnan
melalui proses pembelajaran. fisik mungkin tidak bisa diubah. Tapi,
pesona fisik bukan hanya tampang. Ia lebih ditentukan oleh aura yang
dibentuk dari gabungan antara kepribadian bawaab, pengetahuan dan

5
pengalaman hidup. Ketiga hal itu biasanya termanifestasi pada garis-
garis wajah, senyuman dan tatapan mata serta gerak reflek tubuh.
Mungkin inilah yang disebut dengan inner beauty. Daripada
menyibukan diri untuk memperhatikan penampilan, sibuklah diri
untuk beramal, beramal dan beramal.
D. Bagian Ketiga PSIKOLOGI PEMUDA
1. Konsep Diri

Dalam buku Social Psychology, David G. Myers menjelaskan


bahwa konsep diri adalah jawaban dari pertanyaan, siapa saya? dan
dalam delapan mata air kecemerlangan, Anis Matta menjelaskan bawha
konsep diri adalah suatu kesadaran pribadi yang utuh, kuat jelas, dan
mendalam tentang visi dan misi hidup; pilihan jalan hidup beserta prinsip
dan nilai yang membentuknya; peta potensi; kapasitas dan kompetensi
diri; peran yang menjadi wilayah aktualisasi dan kontribusi; serta rencana
amal dan karya unggulan. Mengenali diri merupakan hal yang sangat
penting, sebab dari pengetahuan dan pengenalan diri yang baik, seseorang
memiliki titik start yang pas bagi banyak sekali lanngkah-langkah
hidupnya.

2. Pemuda Yang Pandai Dan Mengerti

Pandai dan mengerti, bedakah? Dalam buku lelaki pendek, hitam


dan lebih jelaek dari untanya, Ahmad Zairofi menuliskan, mengerti
artinya paham. Paham artinya menghayati. Menghayati artinya ilmu atau
kehlian yang ada dalam pikiran seseorang berfungsi sebagai penerang
jiwanya. Lalu kendali keyakinan pada jiwa dan hatinya itu, dengan
bantuan cahaya kepintaran itu, menuntunnya untuk berjalan diatas
kebaikan.

3. Pemekaran Diri

6
Pemekaran diri sendiri 9extension of the self), yang ditandai
dengan kemampuan seseorang untuk menganggap orang atau hal lain
sebagai bagian dari dirinya sendiri juga. Perasaan egoism (mementingkan
diri sendiri) berkurang, sebaliknya tumbuh perasaan ikut memiliki. Salah
satu tanda yang khas adalah tumbuhnya kemampuan utnuk mencintai
orang lain dan alam sekitarnya (Sarwono, 2007: 71).

4. Peran Sosial

Menjadi pemuda harus berusaha untuk memulai memiliki peran


sosial; kontribusi; menebar manfaat sebanyak-banyaknya pada umat, pada
masyarakat. Sebab, kehadiran kita di tengah masyarakat tidak aka nada
gunanya jika kita tidak member kontribusi apapun.

Pertama, kontribusi pemikiran-pemikiran baru yang mencerahkan,


atau temuan-temuan ilmiah baru yang dibutuhkan masyarakat, atau ilmu
yang kita ajarkan, atau karya seni dan sastra tentang pemaknaan
kehidupan. Kedua, kontribusi profesionalisme, dimana keahlian yang
dimiliki dapat memenuhi kebutuhan komunitas sekitar. Ktiga, kontribbsui
kepemimpinan, dimana dengan visi yang kuat dan jelad kita memberikan
arah bagi perjalanan komunitas kita, dan dengan kemampuan leadership
kita mensinergikan segenap potensi yang mereka miliki untuk
merealisasikan visi tersebut dalam kenyataan. Keempat, kontribusi
financial, dimana kita mendistribusikan kembali kekayaan yang kita
peroleh dari hasil kerja untuk komunitas kita untuk tujuan-tujuan luhur.

5. Perkembangan Religi

Dalam buku Psikologi Agama, Prof. Dr. H. Jalaluddin menjelaskan


bahwa sejalan dengan tingkat perkebangan usianya, maka sikap
keberagaman pada orang dewasa antara lain memiliki ciri sbb:

7
a. Menerima kebenaran agama berdasarkan pertimbangan pikiran yang
matang, bukan sekedar ikut-ikutan.
b. Cenderung bersifat realis, lebih banyak mengaplikasikan dalam sikap
dan tingkah laku.
c. Bersika positif terhadap ajaran dan norma agama dan berusaha untuk
mempelajari dan memperdalam pemahaman keagamaan.
6. Perkembangan Moral

Ketika seorang telah memasuki masa muda, maka segala perilaku


dan tindak tanduknya akan menjadi tanggungjawabnya sendiri. Untuk
merealisasikan akhlak yang baik dan menghantarkan kita menjadi orang
terbik, ada langkah-langkah konkret yang disampaikan oleh Ustadz
Fakhruddin Nursyam :

a. Membekali diri dengan ilmu.


b. Mendidik dengan berbagai potensi diri.
c. Mendidik kehendak sehingga menjadi kehendak yang baik, yakni
mencintai kebajikan dan membenci keburukan.
d. Memunculkan motivasi internal yaitu berupaya membangun kekuatan
jiwa yang ada pada diri agar mampu menggerakan perasaan dan
membangkitkan kemauan utnuk melakukan suatu perbuatan yang
terpuji.
e. Mengantisipasi hal-hl yang dapat merusak kemuliaan akhlak.

E. Bagian Keempat PEMUDA SEBAGAI SUBKULTURAL


1. Pemuda Dan Keluarga

Keluarga merupakan lingkungan sosial yang kita jumpai pertama kali.


Untuk membangun dunia ini, kita perlu memulainya dari lingkup yang paling
kecil: keluarga kita.

a. Dua Pintu Surga


Orangtua adalah pintu surga bagi kita, para pemuda. Sebagai
seorang pemuda, kita harus berbakti kepada orangtua. Bahkan, ketika
orangtua berbeda keyakinan, kitapun masih harus tetap berbuat baik
kepadanya.

8
1) Bertutur kepada keduanya dengan perkataan yang lemah lembut.
2) Mendoakan orangtua.
b. Menghilangkan Kecemburuan Itu

Saudara sekandung. Ia seharusnya menjadi teman kita untuk


berbakti kepada orangtua dan taat kepada-Nya. Namun, terhadap ia
jugalah kita perlu berhati-hati, banyak di antara saudara itu yang saling
berseteru karena saling cemburu atau karena hal lain. Kecemburuan dalam
persaudaraan sering terjadi dmana menganggap bahwa kehadiran saudara
dapat mengurangi perhatian dan kasih sayang kepadanya, atau dalam
bahasa psikologi disebut Sibling Rivalry yaitu perasaan dimana seseorang
cemburu dengan saudaranya sendiri.

c. Pemuda Dan Sahabatnya

Dalam Social Psychology, Robert A. Baron dan Bonn Byrne


menjelaskan bahwa elemen yang umum dari semua hubungan akrab
termasuk persahabatan adalah saling ketergantungan (interdepencence),
suatu asosiasi interpersonal dimana dua orang secara konsisten
mempengaruhi kehidupan satu sama lain, memusatkan pikiran dn emosi
mereka terhadap satu sama lain, dan secara teratur terlibat dalam aktifitas
bersama sebisa mungkin.

Bersahabat dengan orang baik itu seperti bersahabat dengan


penjual minyak wangi, ketika dekat dengannya kita akan mencium bau
wangi yang membuat kita jadi betah. Dan demikian juga sebaliknya,
bersahabat dengan orang jahat seperti bersahabat dengan pandai besi. Bau
asap yang tidak sedap akan menusuk hidung, belum lagi percikan apu
yang mungkin membuat diri tak nyaman karena takut terbakar.

d. Pemuda Dan Lingkungan Sosial


Sebagai manusia, kita memiliki kecenderungan untuk berkumpul
dengan sesama. Maka para sosiolog menyebutnya sebagai homo socius

9
karena kecenderungan manusia untuk selalu berkelompok, berinteraksi
satu sama lain.
Dunia ini sangat beragam isinya. Karateristik orang pun berbeda-
beda. Di kehidupan ini, kita pasti akan menemui berbagai lingkungan
sosial yang berbeda. Bagaimanapun lingkungan sosial itu, kita harus tetap
berbut kebaikan; bahwa kita harus tetap survive dan istiqamah. Dan tetap
berusaha mempertahankan kebaikan tersebut, sesulit apapun lingkungan
kita.

e. Pemuda Di Lingkungan Masyarakatnya

Selain lingkungan sosial, tentu seorang pemuda akan hidup


ditengah lingkungan masyarakat. Sebab, tidak mungkin ia tinggal di
tengah hutan seorang diri. Berbuat baik kepada tetangga adalah sesuatu
yang sangat penting karena secara fisik merekalah orang yang paling
dekat dengan kita.

Berbuat baik kepada tetangga merupakan langkah awal bagi kita


untuk berbuat baik ke lingkup yang lebih luas. Berbuat baik kepada
mereka akan melatih kita agar berbuat baik kepada siapa saja.

f. Pemuda dan Negara

Dalam sejarah bangsa ini, begitu banyak kiprah pemuda yang


tercatat dalam sejarah. Para pemuda menghiasi sejarah bangsa-bangsa,
bukan hanya di Indonesia saja, tapi bahkan sampai ke seluruh dunia. Kini
kita adalah pemuda. Beberapa puluh tahun kedepan, kita tidak lagi muda.
Kitalah nantinya yang akan mengelola negeri ini. Bagaimana wajah
bangsa ini dua puluh tahun ke depan, itu sebagaimana wajah kita sekarang
ini. Para pemuda adalah mereka yang memiliki sifat nasionalisme. Ia
senantiasa mencintai tanah airnya,

g. Ku Nantikan Peranmu, Saudariku

10
Kini, peran perempuan semakin diakui dalam kehidupan
masyarakat dan Negara. Namun, walaupun demikian tetap saja yang
berperan di lingkungan sosial masyarakat lebih di dominasi oleh kaum
Adam padahal secara kuantitas kaum Hawa lebih mendominasi.

Umat membutuhkan peran perempuan, seperti mengajar di


lingkungan kaum muslimah; dokter kandungan; psikolog; desainer
muslimah; dll. Sebab bukan maksud untuk mememnjarakanmu diantara
dapur, kelambu dan sumur, atau kalu dalam istilah jawa, tugasmu bukan
sekedar 3M (Macak, Masak, Manak). Dan sejarahpun telah
memperlihatkan bahwa kaum perempuan telah berperan aktif di
kehidupan masyarakat.

F. Bagian Kelima PEMUDA DAN CINTA


1. Cinta Itu.. Apaan Sih?

Cinta itu seperti biji-bijian. Kita harus menanamnya di hati orang


yang kita cintai. Dan menanam saja tidak cukup, tapi kita juga harus
berusaha untuk menumbuhkannya. Ketika pohon cinta itu mulai tumbuh,
maka kita harus merawatnya agar ia bisa terawatt indah dan tidak layu dan
mati. Dam kita harus merawatnya, sehingga pohon cinta itu mengeluarkan
buah cinta yang bisa dirasakan orang yang kita cintai.

Yang perlu dilakukan pemuda adalah memahami cinta itu dengan


baik. jangan sampai salah dalam memahami cinta. Sebab, seperti apa
pemahaman kita akan cinta, seperti itu pulalah sikap kita terhadap cinta.

2. Jatuh cinta? Bangun saja!

Jatuh tetaplah jatuh. Jatuh cinta dan jatuh dari pohon itu tidak ada
bedanya: sama-sama sakit. Orang yang jatuh cinta bukanlah orang yang
merasakan cinta dihatinya, karena perasaan ini pasti ada pada semua
orang. Namun, jatuh cinta adalah ketika seseorang itu merasakan cinta, ia

11
tidak bisa menguasai dirinya. Cinta itu yang mengendalikan dirinya dan
bukan ia yang mengendalikan cinta itu.

Kalau sudah jatuh cinta

Jika rasa itu sudah sedemikian membuncahnya, maka tidak ada


jalan lain kecuali menikah. Pemuda hebat bukanlah pemuda yang kalah
oleh cinta, sebab jika demikian justru ia kan menjadi beban. Pemuda yang
dirindu umat adalah mereka yang bisa menaklukan cinta dengan gagah,
dan cinta itu justru menjadikannya berubah menjadi lebih baik.

3. Ketika Mereka Saling Menyukai


Dalam mencintai niatkan pada-Nya
Agar makna cinta tidak sia-sia
Janganlah mencintai selain karena Allah
Karena cinta pada-Nya itu yang mulia

Terdapat kisah antara Ali dan Fatimah yang sudah berteman sejak
kecil, wajar jika bunga-bunga cinta mekar di hati keduanya. Orang jawa
bilang, witing trisna jalaran saka kuina. Diantara salah satu sebab
tumbuhnya cinta adalah kaena seringnya bertemu. Namun keduanya
menjaga kesucian cintanya.

4. Awas, Jangan Dekat-Dekat!

Dalam buku Laa Taqrabuu inaa, Ibnu Qayyim Al-jauziyah


menjelaskan bahwa sebagian besar maksiat itu terjadi pada :

a. Pandangan pertama, yang merupakan provokator syahwat.


b. Pikiran yang melintas dalam benak..
c. Ungkapan kata-kata, yang tidak bermanfaat dan tidak bernilai.
d. Langkah nyata untuk sebuah perbuatan tidak mendekatkan diri kesana.

Bahkan dalam lamaran (khitbah) ia harus tetap menjaga diri sebagaimana


terhadap orang non muhrim yang tidak halal baginya.

5. Bahkan Yang Halal Pun

12
Bahkan, kita hrus tetap mewaspadai yang halal. Agar jangan
sampai cinta itu justru melalaikan kita dari Tuhan YME. Agar jangan
sampai cinta kepada makhluk melebihi cinta kita kepada-Nya.

G. Bagian Keenam BAHAYA YANG MENGANCAM PEMUDA


1. Media Massa

Disaat perkembangan teknologi begitu pesat seperti saat ini,arus


informasi pun seakan tidak bisa kita bending lagi. Media yag menyerang kita
semakin banyak, mulai dari internet, televisi, radio, Koran, majalah dsb.
Semuanya itu cukup efektif mempengaruhi persepsi dan perilaku kita, untuk
itulah kita perlu selektif dalam menyikapi media massa yang ada.

a. Internet
Adanya internet membawa begitu banyak kemudahan bagi kita
untuk mencari informasi. Melalui dunia maya ini, kita bisa menjelajah ke
seluruh dunia, baik di timur, barat, utara dan selatan. Sebagai dunia yang
tanpa batas, internet juga membawa sesuatu yang patut diwaspadai seperti
situs porno dan lain sebagainya.
b. Televisi

Televisi merusak tapi dicintai, televisi menjadikan otak pasif,


melumpuhan kemampuan berfikir kritis, dan merusak terutama sekali
kecerdasan spasial di otak sebelah kanan. Semakin sering menonton
televisi, orang juga semakin kurang bergerak. Padahal gerakanlah yang
mengaktifkan dan membangkitka kapasitas mental seseorang.

c. Radio

Saat ini banyak sekali lagu yang isinya kurang baik, jorok,
cengeng dan bertentangan dengan ajaran agama. Jika kita sering
mendengarkan lagu-lagu yang tidak jelas, maka secara perlahan itupun
akan mempengaruhi karakter kita.

13
d. Koran, Majalah, Tabloid dan lainnya

Kalau mau baca Koran, majalah tau tabloid pilihlah yang mendidik
dan bagus karena banyaknya media yang hanya menjual berita dan tulisan
murahan.

2. Rokok

Rokok lebih bahaya dari asap motor. Menurut Ippho bahaya merokok
adalah :

a. Penyebab kematian paling utama, kanker paru-paru dan jantung koroner.


b. 6,5 detik rokok menghilangkan 1 jiwa.
c. Setiap hari di Indonesia, rokok menghilangkan 1172 jiwa.
d. Jumlah korban rokok jauh lebih banyak daripada korban kecelakaan dan
bencana alam.
e. Jumlah korban rokok Cuma satu tingkat dibawah jumlah korban narkoba.
f. Menghisap rokok menjadi langkah pertama mencoba narkoba.
g. Mencandui rokok menjadi langkah kedua mencoba narkoba.
3. Porno(s)aksi

Pornosaksi adalah orang yang melihat atau menyaksikan sesuatu yang


berbau porno. Misalnya adalah orang yang melihat video porno. Dampak dari
pornosaksi adalah :

a. Mengakibatkan otak bagian tengah depan (ventrak tegmental area) fisik


mengecil. Kerusakan orak akibat kecanduan pornografi adalah yang paling
berat, lebih berat dari kecanduan kokain.
b. Stimulus yang diterim individu akan melahirkan persepsi atau tafsirn
terhadap sesuatu, jika yang dilihat adalah berbau porno tenu sangat
berpotensi bahwa pola pikirnyapun akan berbau porno dan mempengaruhi
alam bawah sadarnya.
c. Melakukan pornosaksi akan menjadikan orang bernafsu untuk melakukan
tindakan criminal, terutama yang berhubungan dengan seksual.
4. Kebodohan

14
Trainer senior Trustco Surabaya, Akhmad Aqrom mengatakan asset
utama yang perlu kita tabung adalah ilmu. Sebab manusia selalu
membutuhkan asset ilmu dalam sesi perjalanan hidupnya.

a. Self Development (pengembangan diri); pengembangan otot spiritual,


menumbuhkan kekuatan keyakinan, mempupuk rasa percaya diri,
mempunculkan spirit dan motivasi.
b. Life Skill (keterampilan hidup); memandu bagaimana berhubungan dengan
orang lain dalam menangani berbagai tugas-tugas kehidupan.
c. How To Learn (bagaimana belajar); mengelola kebiasaan belajar menjadi
aktifitas yang konsisten dan menyenangkan.
d. Need In Job (kebutuhan teknis kerja); menambah penguasaan atas ilmu
yang berkembang di bidang pekerjan agar tidak tertinggal.

15

Anda mungkin juga menyukai