Oleh:
Muhammad Nor
NIM: 180211020043
PENDAHULUAN
manusia kelas satu sesuai dengan keinginan perbaikan dan pasar proses. Selain
itu, jauh lebih baik untuk melatih kerajaan dalam perjalanan untuk
meningkatkan kedudukan dan nilai mereka sebagai manusia. Dalam bahasa al-
1
Al-Kandahlawi, Himpunan Fadhilah Amal (Yogyakarta: Ash-Shaff, 2010), h. 322.
2
Abd. Basir, “‘Simpul-Simpul Pendidikan Islam Pada Surah Ali Imran, an-Nisa Dan al-
Maidah,’ Dalam at-Tarbawi, Jurnal Kajian Kependidikan Islam, Vol.11, No. 2, (Nopember 2012-
April)” (2013): h. 211.
3
Syaiful Sagala, Konsep Dan Makna Pembelajaran (Bandung: CV. Alfabeta, 2011), h. 3.
Pendidikan membuka potensi peserta didik untuk beriman kepada
Tuhan Yang Maha Esa, bertakwa, berakhlak mulia, menjadi warga negara yang
Dalam hal ini, pembelajar dapat melihat dari masa remaja. Masa remaja
sering secara sederhana didefinisikan sebagai masa transisi antara masa anak-
anak dan dewasa, atau ketika seorang remaja, atau seseorang, menunjukkan
perilaku tertentu seperti tidak terkendali, mudah bersemangat, dll.5 Namun dari
menuju kedewasaan pada masa dewasa. Masa remaja merupakan masa transisi
masa yang menyenangkan dan mengasyikkan dalam hidup. Mereka akan lebih
pintar dan lebih canggih (njelimet) dan akan mampu mengambil keputusan
yang memiliki kepribadian dan profil yang berbeda dengan kelompok manusia
atau masyarakat lainnya. Perbedaan ini terlihat jelas dalam kaitannya dengan
usia di mana masa remaja berada dalam masa transisi dan perkembangan fisik
dan psikologis berkembang pesat. Oleh karena itu, keunikan dan kompleksitas
perilaku remaja terletak pada perubahan perilaku yang kurang stabil dan sangat
4
“Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia” Nomor 20 tahun 2003, bab II pasal
3 Tentang Dasar, Fungsi, dan Tujuan Pendidikan, h. 4.
5
Sarlito W. Sarwono, Psikologi Remaja, Cet. 17. (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,
2015), h. 2.
6
Abuddin Nata, Psikologi Pendidikan Islam, Cet. 1. (Depok: PT RajaGrafindo Persada,
2018), h. 211.
sulit untuk diidentifikasi. Mengenai perkembangan perilaku pada masa remaja,
Zakiah Dadjat mengatakan: “Salah satu kondisi mental yang dapat dipastikan
dan eksternal (eksternal) masa remaja karena adanya rangsangan dari luar.
Situasi ini dapat memiliki efek positif dan negatif pada perubahan perilaku
remaja. Hal ini tercermin dari fenomena perilaku yang menyimpang dari norma
anak laki-laki adalah perilaku menyimpang dan agresif yang ditandai dengan
serangan mendadak).8
Pada tahun 1904, psikolog Amerika G. Stanley Hall menulis buku sains
pertama tentang sifat remaja. G. Stanley Hall sedang membahas masalah "badai
dan stres". Menurut Hall, masa remaja adalah periode konflik dan perubahan
suasana hati, di mana pikiran, emosi, dan tindakan berayun antara kebanggaan
dan kerendahan hati, kelembutan dan godaan, dan kegembiraan dan kesedihan.
Remaja dapat mengerjai teman-temannya pada suatu saat dan menjadi ramah
7
Zakiah Dradjat, Pembinaan Nilai Moral Di Indonesia (Jakarta: Bulan Bintang, 1971), h.
112.
8
Andi Mappiare, Psikologi Remaja (Surabaya: Usaha Nasional, 1982), h. 191-192.
pada saat berikutnya, atau dia bisa merasa sendirian tetapi merasa berada
anomali dan menyimpang daripada normal dan menyimpang, ini adalah refleksi
bermasalah di klub 16 lilin dan sarapan di tahun 1980-an. Boyz Nthe Hood di
tahun 1990-an. Menurut analisis liputan televisi lokal, topik yang paling sering
dilakukan oleh pemuda, dan berita adalah sekitar setengah (46%) dari semua
liputan pemuda).10
vulgar dan tidak patuh, suka bertengkar, selalu menolak perintah, bolos sekolah,
dengan tidak melakukan apa-apa, membuat model dan potongan rambut yang
kikuk atau ceroboh, melakukan hal-hal yang berisiko konyol tanpa berpikir
9
John W. Santrock, Life Span Development, Perkembangan Masa Hidup, 5 Jilid 1.
(Jakarta: Erlangga, 2002), h. 8.
10
Ibid., h. 9.
matang, kehidupan bergaul dengan orang yang tidak disukai karena tidak jelas
aktivitas seksual dini, kinerja yang buruk, putus sekolah, dan perilaku buruk.
Untuk mengatasi krisis moral yang terjadi di negara kita, sangat penting
untuk memperkuat pendidikan karakter dalam situasi saat ini. Diakui atau tidak,
mempengaruhi aset kita yang paling berharga, anak-anak kita. Krisis ini
11
Ruqayyah Waris Masqood, Membawa Pemuda Ke Surga (Bandung: Penerbit Mizan,
1998), h. 43.
12
John W. Santrock, Remaja, Ed.11. Jilid 2. (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2002), h. 269.
13
Ibid. h. 269.
14
Zubaidi, Desain Pendidikan Karakter Konsepsi Dan Aplikasinya Dalam Lembaga
Pendidikan, Ed. 1. (Jakarta: Penerbit Kencana, 2011), h. 1.
kurangnya pandangan ke depan, krisis disiplin, krisis persatuan, dan krisis
keadilan.15
situasi ini. Dalam konteks pendidikan formal di sekolah, ini mungkin salah satu
intelektual atau kognitif, tetapi paling-paling aspek soft skill atau non-akademik
sepertinya diabaikan.
Saat ini, tujuan akademik masih menjadi tujuan utama dari hasil
pendidikan, seperti Ujian Nasional (UN), masih sulit untuk melakukan proses
pendidikan karakter.16
ciri fisik dan non fisik, terutama kognitif dan sosial,17 sangat jelas perbedaannya
akan jauh lebih sulit. Dengan demikian, tugas terberat bagi orang tua adalah
memaksa mereka makan, apalagi jika apa yang mereka didiktekan dan makan
15
Darmiyati Zuhdi, Pendidikan Karakter (Yogyakarta: UNY Press, 2009), h. 39-40.
16
Zubaidi, Desain Pendidikan Karakter Konsepsi Dan Aplikasinya Dalam Lembaga
Pendidikan, h. 2-3.
17
Nata, Psikologi Pendidikan Islam, h. 218.
tidak. sejalan dengan pemikiran mereka.18 Pemberian kebebasan berinisiatif ini
sesuai dengan keadaan jiwa remaja itu sendiri, yang penuh rasa ingin tahu dan
suka mencari jawaban atas sesuatu yang dilihat atau dilakukan. Misalnya,
mereka bertanya mengapa umat Islam harus beriman kepada Allah, menunaikan
shalat, puasa, zakat, dan rukun Islam lainnya. Mereka juga mempertanyakan
antara laki-laki dan perempuan. Oleh karena itu, pendekatan normatif dan
doktrinal dalam pengajaran agama kepada remaja tidak dapat diterima oleh
remaja itu sendiri. Sedangkan pemberian peran dan tanggung jawab kepada
remaja untuk membuat rangkuman dari buku-buku yang telah mereka baca, atau
pengakuan atas usahanya. Hal ini penting bagi remaja, karena remaja adalah
18
Ibid., h. 219.
mendapatkan pengakuan atas peran, kontribusi dan keberadaannya di tengah
penyampaian ajaran dengan menggali argumentasi atau alasan para remaja itu
sendiri.19
dibentuk pada usia dewasa. Menurut Ahmad Tafsir, tidak dapat dipungkiri
bahwa nilai terpenting yang ditanamkan pada anak adalah “menanam iman,
tetap perlu sebagai landasan bagi anak”.20 Pendapat Ahmad Tafsir menyarankan
bahwa iman merupakan bahan utama untuk menanamkan nilai-nilai agama pada
Anbiya / 21:60. Dalam ayat ini disebutkan bahwa remaja yang diduga bernama
Ibrahim bahkan menyalahkan raja atas berhala yang disembah oleh mayoritas
penduduk saat itu. Kecurigaan mereka adalah bahwa berhala yang mereka
19
Ibid., h. 220.
20
Ahmad Tafsir, Pendidikan Agama Dalam Keluarga ((Bandung: Pemuda Rosdakarya,
1996), h. 8.
Mereka juga mengarak Ibrahim di depan orang banyak dan dibakar hidup-hidup
diberikan raja kepadanya. Ibrahim adalah orang yang yakin, kokoh, percaya dan
kuatnya tekad Ibrahim sehingga dia bahkan tidak takut akan ancaman terhadap
nyawanya. Hal ini karena ia dapat melihat kebenaran dan iman yang tertanam
kuat dalam jiwanya. Dia seperti berlian di lumpur. Tetap kokoh di tengah
yang diyakininya.
alfityatu, dan pada ayat 13 kata fityatun berarti muda. Mereka percaya kepada
Allah dan mengungsi ke gua. Allah menutup telinga mereka dan menidurkan
mempertahankan iman mereka daripada mematuhi iman raja yang tidak adil
Selain dua cerita di atas, tentunya masih banyak cerita lain yang menarik
untuk disimak. Kajian remaja merupakan topik yang menarik untuk diangkat
penelitian baru yang berbeda dari penelitian sebelumnya dalam topik model
21
Sayyid Quthb, Tafsir Fi Zhilalil Qur’an (Jakarta: Gema Insani, 2003), h. 71.
pendidikan remaja perspektif alquran, yang mengkaji semua informasi yang
B. Fokus Penelitian
Alquran?” Fokus penelitian masih sangat umum dan luas. Untuk memudahkan
sebagai berikut:
C. Tujuan Penelitian
metode pendidikan.
D. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memiliki nilai teoritis. Dengan kata lain,
perlu ditambah model pendidikan remaja berbasis AlQuran. Selain itu, hasil
survei ini juga diharapkan memiliki nilai praktis. Artinya dapat diterapkan dan
E. Definisi istilah
1. Model
spesies, dan lain-lain yang dibuat setelah aslinya. Model juga mencakup
tiruan kecil dan akurat seperti model pesawat terbang. Menurut Muhaimin,
22
Amirullah Syarbini, Model Pendidikan Karakter Dalam Keluarga, Revitalisasi Peran
Keluarga Dalam Membentuk Karakter Anak Dalam Perspektif Islam (Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo Gramedia Group, 2014), h. 7.
2. Pendidikan
luhur, dan kemampuan yang diinginkan bangsa. Untuk itu perlu adanya
mengajar, dan mendidik para remaja untuk menjadi teladan bagi pendidikan
muslim.
3. Remaja
masa dewasa. Selama masa ini, anak mengalami tahapan pertumbuhan dan
perkembangan fisik dan psikis. Mereka bukan anak-anak dari bentuk tubuh,
cara berpikir, dan perilaku, tetapi mereka bukan orang dewasa yang matang.
Remaja dalam Alquran yang dikaji dalam tesis ini adalah kata fata
(18/069): 60, 62, fatâhâ pada surat Yusuf (12/053): 30, fatayâni/bentuk
23
Syaiful Sagala, Konsep Dan Makna Pembelajaran, Cet. 9. (Bandung: CV. Alfabeta,
2011), h. 3.
tatsniyah pada surat Yusuf (12/053): 36, alfityatu/bentuk jamak pada surat
Al-Kahfi (18/069): 10, fityatun pada surat Al-Kahfi (18/069): 13, dan
4. Perspektif Alquran
dalam surat Yusuf 30, 36, 62, dan Al-Kahfi 10, 13, 60, 62, termasuk jajaran
maudhu’i.
F. Penelitian sebelumnya
seperti:
(Kajian Surat Ali Imran dan Luqman)”, Abd. Basir, Banjarmasin: Antasari
Press, 2015. Hasil penelitian ini membagi Ali Imran dan Luqman menjadi
24
KBBI, http://kbbi.web.id/perspektif
model pendidikan keluarga prenatal dan postnatal. Model pendidikan
keluarga pralahir ditunjukkan kepada Yahya oleh Hannah Binti Fakuz dan
Nabi Zakariya terhadap Nabi Yahya. Dan model pendidikan keluarga pasca
Imran dan Lukman, yang ditunjukkan dalam surat Ali Imran dan Lukman,
aspek prinsip reaksi dalam kajian disertasi penulis, khususnya pada model
pendidikan remaja, namun dalam kajian yang dilakukan oleh Miftahul Huda
tertentu.
model pendidikan merupakan hal yang menarik untuk diteliti, begitu juga
metode penelitian yang berlatar ayat-ayat alquran dengan kajian maudhu’i juga
sangat penting untuk dikaji lebih dalam, dan membuka lapangan penelitian
alquran. Dengan demikian, penelitian yang akan peneliti lakukan ini penting
G. Metode Penelitian
tujuan penelitian.25
dalam konteks khusus dengan menggunakan metode ilmiah yang alami dan
ada.
ditemukan oleh para ahli sebelumnya. Selidiki dan gunakan data sekunder
2. Sumber Data
25
Ulya, Interpretasi Metode Penelitian (Kudus: Nora Media Enterprise, 2010), h. 19.
26
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2011), h. 6.
27
Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survei (Jakarta: LP3S, 1986),
h. 70.
berbagai sumber. Berkaitan dengan penelitian ini, penulis mengambil
sumber dari buku-buku tentang tafsir Al-Qur'an dan buku-buku yang terkait
a. Data Utama
Sumber data utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah: ayat-
ayat Alquran yang ada pada Mushaf Al-Qur'an dan terjemahannya yang
b. Data Sekunder
28
Ibnu Hajar, Fundamentals of Qualitative Research Methodology in Education (Jakarta:
PT. Raja Grafindo, 1996), h. 83.
29
Ibid., h. 84.
Zhilaalil Qur'an oleh Sayyid Qutb, Pesan, Kesan dan Harmoni Al-
Qur'an oleh Prof. M. Quraish Shihab. Buku tentang hadits, buku tentang
penelitian ini.
Qur'an yang dibutuhkan dalam penelitian ini, maka digunakan buku Al-
Fuad Abdul Baqi. Saat mendiskusikan kata dan istilah Arab, maka
Husain Ahmad bin Faris bin Zakaria, Al-Qamus al-Munir oleh Al-
Fairuz Abadi dan Kamus Kontemporer Arab Indonesia oleh Atabik Ali
makna kata dan istilah Al-Qur'an adalah kitab Mu'jam Mufradat Alfaz
diselidiki.
c. Mencari dan menemukan ayat dan hadits yang berkaitan dengan kajian
4. Analisis Data
maudhu`i (subjek).
a. Analisis Konten
30
Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, h. 163.
Analisis isi adalah teknik yang digunakan untuk menarik
teks. Sumber data utama untuk penelitian ini adalah teks Al-Qur'an,
sehingga analisis ini sangat cocok untuk digunakan dalam penelitian ini.
maka disusun daftar konversi tertib surat-surat yang dipesan telah diedit
Adapun angka setelah surat adalah nomor urut turunnya.31 Untuk studi
dalam alquran.
31
Abdullah Karim, Tanggung Jawab Kolektif Manusia Menurut Al-Qur’an (Banjarmasin:
Antasari Press, 2010), h. 24.
32
Mustafa Muslim, Mabahis Fi Al-Tafsir al-Maudhu’i (Damaskus: Dar al-Qalam, 1997),
h. 16.
suatu masalah tertentu, ayat-ayat tersebut disusun sedemikian rupa,
ayat Al-Qur'an yang mengarah pada pemahaman dan tujuan yang sama,
dan tersebar pada berbagai surat dalam Al Qur'an dan turun wahyunya
pun pada waktu dan tempat yang berbeda pula.35 Adapun prosedurnya
1) Pilih topik.
33
Usman, Ilmu Tafsir (Yogyakarta: Teras, 2009).
34
Abdul Hayy Al-Farmawi, Metode Tafsir Maudhu’i (Bandung: Setia Pustaka, 2002), h.
55-56.
35
Said Agil Husin Al-Munawwar, Al-Qur’an Membangun Tradisi Kesalehan Hakiki, Cet.
3. (Jakarta: Intermasa, 2004), h. 74.
3) Tentukan urutan ayat menurut waktu turunnya dan berikan Asbab
Nuzulnya.
topik kajian.
tentang subjek.
36
Ibid., h. 74.
Meskipun metode tafsir maudhu`i menjadi dasar pendekatan dalam
sedang dibahas.
5. Pengolahan Data
sebagai berikut:
yang digunakan sebagai data latar belakang turunnya ayat itu (asbab
6. Teknik Menulis
penelitian.
H. Sistematika Penulisan
Tesis ini terdiri dari lima bab, dan sistematika penulisan adalah sebagai
berikut.
Bab III: Tafsir Ayat-Ayat Remaja Dalam Surat Yusuf dan Al-Kahfi
meliputi kedudukan surat, penamaan surat, isi surat, asbabun nuzul surat,
37
Abd. Muin Salim, Fiqh Siasah: Konsepsi Kekuasaan Politik Dalam Al-Quran (Jakarta:
RajaGrafindo Persada, 1994), h. 26-27.
Bab IV Model Pendidikan Remaja Dalam Surat Yusuf dan Al-Kahfi
Alquran dan Al Hadis. Namun, istilah yang dekat dengan makna pendidikan
akhlak. Sumber lain juga menambahkan istilah al-tabyin dan al-tadris.38 Dalam
tesis ini, penulis menjelaskan lima istilah yang berkaitan dengan pendidikan
1. Al-Tarbiyah
dengan kata tarbiyah. Istilah ini sering digunakan untuk menyebut lembaga
pertama kali, Quran dan Al-hadis tidak memiliki istilah al-tarbiyah, tetapi
ada beberapa kata kunci yang memiliki akar kata yang sama, seperti al-
Rabb, rabbayani, murabbi, yurbi, dan rabbani. Dalam kamus bahasa Arab,
kata al-tarbiyah adalah bentuk masdar dari kata rabba yurabbii, bentuk dari
fi'il tsulatsi mazid bi harf (kata kerja tiga huruf yang menambahkan huruf
38
M. Jindar Wahyudi, Nalar Pendidikan Qur’ani (Yogyakarta: Apeiron Philotes, 2006), h.
52.
Para ahli pendidikan dan ahli tafsir memiliki pendapat yang berbeda
tentang fil mujarrad atau kata asal/dasar yang berkaitan dengan kata
(namaa). Dari istilah dasar ini, kita dapat memahami istilah riba.
Al-Qur'an memiliki bagian dalam kosa kata ini yang mengacu padanya
proses di mana murid tumbuh dan dewasa secara fisik, psikologis, sosial
dan spiritual.
39
Abdurrahman An-Nahlawi, Prinsip-Prinsip Pendidikan Islam Di Rumah, Sekolah Dan
Masyarakat (Jakarta: Gema Insani Press, 1996), h. 30-31.
menumbuhkan atau memelihara sesuatu secara bertahap sampai
arti (penggunaan) dalam bahasa Arab. Penguasa yang diikuti, orang yang
mengubah sesuatu, orang yang memiliki sesuatu. Maka rabb (Allah SWT)
melestarikan seluruh alam semesta. Dari kata rabb juga memberitahu kita
ِٰ اﻟِْﻜٰﺘﺐ واْﳊْﻜﻢ واﻟﻨﱡـﺒـﱠﻮَة ُﰒﱠ ﻳـُﻘﻮَل ﻟِﻠﻨﱠﺎِس ُﻛﻮﻧـُﻮا ِﻋﺒﺎدا ِّﱄ ِﻣﻦ دوِن ا7ٰ ﻣﺎ َﻛﺎَن ﻟِﺒﺸٍﺮ اَْن ﻳـﱡﺆﺗِﻴﻪ ا
َوٰﻟِﻜْﻦ ُﻛْﻮﻧـُْﻮا7ّ ُْ ْ ْ ً َ ْ ْ َْ ُ ََ ُ َ َ ُّ ُ َ ْ ََ َ
ﺐ َوِﲟَﺎ ُﻛْﻨـﺘُْﻢ ﺗَْﺪُرُﺳْﻮَن ِ ِ ِ ِﻧPرﱠ
َ ﲔ ﲟَﺎ ُﻛْﻨـﺘُْﻢ ﺗُـَﻌﻠُّﻤْﻮَن اﻟْﻜٰﺘ
42
َّ َ
Ayat di atas tergolong sesuatu dengan menambahkan huruf yaa an-
nisbah pada insaani, seperti kata insaan. Seperti disebutkan pada bagian di
atas, kata rabb menjadi rabani. Quraish Shihab dari Tafsir Al-Mishbah
40
Al-Raghib Al-Asfahani, Mu’jam Mufradat Alfazh Al-Qur’an (Beirut: Dar Al-Fikr, 1992),
h. 189.
41
Abi Ja’far Muhammad bin Jarir Ath-Thabari, Tafsir Ath-Thabari (Kairo: Maktabah Ibnu
Taimiyyah, 1340), h. 89.
42
Departemen Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahannya, Edisi Penyempurnaan (Jakarta:
Departemen Agama, 2019), h. 80.
menjelaskan bahwa Rabbani selalu dapat mengajarkan kitab suci dan
terdiri dari empat komponen. (1) memelihara fitrah anak menjelang dewasa
bahwa semua anak harus rendah hati dan menghormati orang tua mereka.
43
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah, vol. 5 (Jakarta: Lentera Hati, 2002), h. 161.
44
Afifuddin Harisah, Filsafat Pendidikan Islam: Prinsip Dan Dasar Pengembangannya
(Yogyakarta: Deepublish, 2018), h. 23.
45
Samsul Nizar, Filasafat Pendidikan Islam: Pendekatan, Historis, Teoritis Dan Praktis
(Jakarta: Ciputat Pers, 2002), h. 26.
46
Departemen Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahannya, Edisi Penyempurnaan, h. 396.
seseorang untuk mengikuti mereka. Sikap ini merupakan puncak
umat Islam mengakui Allah. Ini adalah satu-satunya esensi murabbi yang
kehilangan maknanya.
konsep dan falsafah pendidikan Islam. Hal ini memperkaya aspek nilai dan
47
Ahmad Mustafa Al-Maraghi, Tafsir Al-Maraghi, Juz 7. (Semarang: CV Thaha Putra,
1992), h. 21.
48
Harisah, Filsafat Pendidikan Islam: Prinsip Dan Dasar Pengembangannya, h. 24.
proses kehidupan Islami. Hal-hal tersebut harus dicapai secara maksimal
oleh siswa. Proses ini dilakukan secara harmonis dan menghasilkan peserta
didik yang berakhlak mulia, sehat jasmani dan rohani, serta mengenal jati
jiwa manusia.49
suci Al-Qur'an.
2. Ta'lim
Kata ta'lim berbentuk mashdar (kata benda) dari akar kata 'allama
49
Al-Maraghi, Tafsir Al-Maraghi, h. 56.
adalah memberikan pemahaman, pengetahuan dan keterampilan.
bergantung pada aspek kognitif, tetapi juga pada aspek emosional dan
kelas matematika.
Namun, tidak semua ahli setuju dengan konsep di atas. Abdul Fatah
Jalal meyakini bahwa proses ta'lim lebih universal dan menyeluruh daripada
2/087:151.
50
Abdul Fattâh Jalâl, Min Al-Ushul Al-Tarbawiyah Fí Al-Islâm (Kairo: Markaz Dauli li
At-Ta’lim Al-Wadhifi li AlKubar fi Al-‘Alam Al-‘Arabi, 1977), h. 26-27.
51
Departemen Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahannya, Edisi Penyempurnaan, h. 31.
menerima al-hikmah. Kata al-hikmah berasal dari kata al-ihkam yang berarti
keterampilan dan kode etik yang diperlukan untuk kehidupan. Jalal sampai
ِ
َ ُ ٰذﻟ7ّٰب َﻣﺎ َﺧﻠََﻖ ا
ﻚ
ۗ ِ
ﺎ ﺴ ﳊ
ْ ا
و ﲔِﻫﻮ اﻟﱠِﺬي ﺟﻌﻞ اﻟﱠﺸﻤﺲ ِﺿﻴۤﺎء ﱠواﻟَْﻘﻤﺮ ﻧـُﻮرا ﱠوﻗَﱠﺪرﻩ ﻣﻨَﺎِزَل ﻟِﺘَـﻌﻠَﻤﻮا ﻋَﺪد اﻟ ِﺴﻨ
َ َ َ َْ ّ َ َ ُْ ْ َ َُ ً ْ َ َ ً َ َ ْ َ َ َ ْ َ ُ
ﺖ ﻟَِﻘْﻮٍم ﻳـﱠْﻌﻠَُﻤْﻮَن
ِ ٰﺼﻞ اْ ٰﻻﻳِ ِۗ ِ ِﱠ
ُ ّ ْﳊَّﻖ ﻳـَُﻔP اﻻ
53
ilmu falak, teknik, dan logika dengan karunia Allah berupa penciptaan
matahari dan bulan. Melakukan. Proses ini dilakukan melalui syafaat ta’lim.
2/087: 3132, mengungkapkan bahwa tujuan ayat ini adalah ajaran yang
diberikan oleh Allah SWT kepada mereka yang mengetahui nama, fungsi,
52
Jalâl, Min Al-Ushul Al-Tarbawiyah Fí Al-Islâm, h. 28.
53
Departemen Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahannya, Edisi Penyempurnaan, h. 286.
54
Jalâl, Min Al-Ushul Al-Tarbawiyah Fí Al-Islâm, h. 26-27.
nama sesuai dengan pertanyaan. Dia menambahkan dalam surat berikutnya
bahwa kata "al'alim" diambil dari akar kata "'ilm". Ini, menurut ahli bahasa,
pemberian ilmu yang berbeda kepada jiwa seseorang, tanpa ada batasan
55
Shihab, Tafsir Al-Mishbah, 5:h. 176-177.
56
Muhammad Rasyid Ridla, Tafsir Al-Manar (Mesir: Darul Manar, 1373), h. 262.
57
Al-Asfahani, Mu’jam Mufradat Alfazh Al-Qur’an, h. 198.
58
Jalâl, Min Al-Ushul Al-Tarbawiyah Fí Al-Islâm, h. 17.
dengan mengacu pada aspek tertentu, dan at-tarbiyah mencakup semua
aspek pendidikan.59
semua. Tuhan menggambarkan segala sesuatu yang ada pada manusia. 2/08
dalam Al-Qur'an mengacu pada adanya sesuatu berupa ilmu yang diberikan
(Sunnah) dan mengajarkan kepadamu apa yang tidak kamu ketahui." Ayat
ini menunjukkan petunjuk dari Allah SWT. Kepada Rasulullah SAW agar
ajaran pada bagian ini berkaitan dengan masalah teoritis dan praktis.
59
Muhammad Athiyah Al-Abrasyi, Ruhut Tarbiyah Wa Ta’lim (Saudi Arabiyah: Darul
Ahya, t.t.), h. 7.
Memberikan pedoman kepada siswa agar mudah memperoleh manfaat dan
lain: ta'lim rabbani adalah penyampaian sesuatu melalui wahyu atau ilham
60
Muhaimin, Paradigama Pendidikan Islam: Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama
Islam Di Sekolah (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2001), h. 45.
61
Dedeng Rosidin, Akar-Akar Pendidikan Dalam Al-Qur’an Dan Al-Hadits (Bandung:
Pustaka Umat, 2003), h. 68-69.
62
Ibid., h. 31.
3. Tazkiyah
Kata tazkiyah berasal dari isim mashdar dari kata zakka yuzakki
tazkiyatan yang memiliki banyak arti. Tazkiyah, dengan kata lain, apa yang
dihormati).63
63
Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010),
h. 16.
64
Kamila Vathin, Rahendra Maya, and Unang Wahidin, Peran Majelis Taklim Quan
Palace Dalam Mengembangkan Akhlakul Karimah Jemaah Melalui Kajian Tazkiyatun Nufus (Prosa
PAI: Prosiding Al hidyah Pendidikan Agama Islam, 2019), h. 145.
65
Departemen Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahannya, Edisi Penyempurnaan, h. 816.
66
M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an: Fungsi Dan Peran Wahyu Dalam
Kehidupan Masyarakat (Bandung: Mizan, 1996), h. 172.
Kata Al-tazkiyah juga digunakan sebagai asal kata Zakat, yang
bahwa berkah ini mencakup dunia dan kejadian yang akan datang. Seperti
68 ِِ َواَﻗِْﻴُﻤﻮا اﻟ ﱠ
َ ْ ﺼٰﻠﻮَة َواٰﺗُﻮا اﻟﱠﺰٰﻛﻮَة َواْرَﻛﻌُْﻮا َﻣَﻊ اﻟّٰﺮﻛﻌ
ﲔ
Dalam jiwa yang murni dan bersih, memungkinkan orang untuk
memperoleh kualitas yang baik di dunia dan pahala yang diterima di akhirat
kelak. Zakat membantu menjaga orang menjadi suci. Situasi ini juga dapat
69 ۖ
ﻗَْﺪ اَﻓْـﻠََﺢ َﻣْﻦ َزّٰﻛﯩَﻬﺎ
Terkadang mereka mengandalkan Allah karena pada dasarnya Allah
4/092:49.
ۤ
70
ُ ﻳـَُﺰّﻛِْﻲ َﻣْﻦ ﻳﱠَﺸﺎءُ َوَﻻ ﻳُﻈْﻠَُﻤْﻮَن ﻓَﺘِْﻴًﻼ7ّٰاََﱂْ ﺗَـَﺮ اَِﱃ اﻟﱠِﺬﻳَْﻦ ﻳـَُﺰﱡﻛْﻮَن اَﻧْـُﻔَﺴُﻬْﻢ ۗ ﺑَِﻞ ا
Dengan mempelajari tasawuf, kita mengetahui materi tazkiyatun
penting. Tanpa tazkiyatun, orang tidak akan bisa mendekati Yang Maha
67
Al-Asfahani, Mu’jam Mufradat Alfazh Al-Qur’an, h. 218.
68
Departemen Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahannya, Edisi Penyempurnaan, h. 9.
69
Ibid., h. 897.
70
Ibid., h. 116.
Suci, Allah. Tazkiyah adalah upaya mengangkat seseorang dari tingkat yang
rendah ke tingkat yang tinggi dalam hal sikap, sifat, kepribadian, dan
Manusia itu seperti robot yang pikirannya hanya terpaku pada uang.
Sedangkan kebutuhan spiritual berupa ajaran Islam dan tazkiyah bagi jiwa
dan korupsi. Hati manusia itu seperti kaca, jika ada kotoran di atasnya akan
meninggalkan bekas jika tidak segera dibersihkan. Cahaya Ilahi akan sulit
masuk ke dalam hati. Selain itu, kemajuan materi yang dirasakan saat ini
mana.
71
Cecep Alba, Tasawuf Dan Tarekat Dimensi Esoteris Ajaran Islam (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2012), h. 12-13.
Konsep tazkiyah sejalan dengan pendidikan karakter yang
mengembalikan nilai spiritual jiwa anak didik, atau dalam hal ini muzakki.
mensucikan jiwanya dari nilai dan naluri dasar hewani. Karena kematian
monumentalnya adalah buku Ihya Ulumuddin. Salah satu topik dalam buku
hanya pada pengetahuan saja, tetapi juga pengetahuan yang terkait dengan
pengendalian jiwa dan jalan menuju akhirat. Upaya serius atau mujahadah
72
Said bin Muhammad Daib Hawa, Al-Mustakhlas Fi Tazkiyatil Anfus (Jakarta: Robbani
Pers, 2004), h. 5.
bagi pengetahuan pikiran dan kebijaksanaan. Proses ini melibatkan
fitrah, kepribadian dan akhlak. Penelitian fiqh terhadap kata tathiir atau
taharah menemukan bahwa dia mensucikan dirinya secara fisik, jadi dia
diri dan berbagai penyakit jiwa dan menggantikannya dengan akhlak yang
baik.
4. Tadris
Kata dengan awal katanya dari da-ra-sa dalam bentuk fi’il mudhari’
terdapat pada beberapa ayat alquran seperti “tadrusun” di surat Ali ‘Imran,
3/089: 79 dan Al-Qalam, 68/002: 37. Kata kerja lampau (fi'il madhi) darasa,
73
Al-Ghazali, Ilmu Dalam Perspektif Tasawuf (Bandung: Karisma, 1996), h. 238-239.
74
Sehat Sultoni Dalimunthe, Filsafat Pendidikan Islam: Sebuah Bangunan Ilmu Islamic
Studies (Yogyakarta: Deepublish, 2018), h. 28-29.
Al Asfahani, dikutip dari Sehat Sultoni, menyatakan bahwa kata
Tadris harus diukir atau diberi tanda (baqaa al-atsar). Apa yang dipelajari
"yadrus". Di sisi lain, tidak semua orang yang yadrus otomatis menjadi
tentang makna At-Tadris adalah suatu jenis kegiatan yang mudarris (guru)
materi yang telah kita pelajari, ungkapkan, jelaskan, baca dan berikan
75
Al-Asfahani, Mu’jam Mufradat Alfazh Al-Qur’an, h. 169.
76
Ibid., h. 243.
Quraish Shihab dari Tafsir Al-Misbah menafsirkan surat Al-Qalam
pemahaman dan respon yang diinginkan. Dalam hal ini, itu bisa disebut
proses pembiasaan dalam pendidikan itu penting, terutama bagi anak usia
dini. Karena anak belum mampu menyadari dan membedakan yang baik
dan yang buruk dalam akhlak. Dalam kondisi ini mereka perlu dibiasakan
mulia, keutamaan jiwa dan untuk menjalankan syariat yang lurus. Proses
dalam kehidupan sehari-hari siswa terutama dalam hal akhlak yang baik,
Dari waktu ke waktu, memori ini dapat direproduksi lagi. Selain aspek
proses, kata tadris juga mencakup tujuan yang diajarkan oleh pelaku, dalam
hal ini Tuhan, terkadang Nabi, dan dalam hal ini manusia. Termasuk juga
77
Shihab, Membumikan Al-Qur’an: Fungsi Dan Peran Wahyu Dalam Kehidupan
Masyarakat, h. 405.
78
Abdullah Nashih Ulwan, Tarbiyah Al-Aulad Fi Al-Islam (Jakarta: Pustaka Amani, 2002),
h. 167.
aspek bahan atau materi, dalam hal ini ajaran langsung dari Tuhan, yaitu Al-
kitab.
5. Mau'izhah
berarti pengajaran yang baik. Ibnu Jarir At-Tabari adalah singkatan dari al-
dari kitab Allah sebagai bukti, penalaran, dan keunggulan dalam proses
penyampaiannya.79
hasanah adalah suatu cara untuk mengajak ke jalan Allah dengan memberi
Sementara itu, Ali Mustafa Yaqub, yang dikutip oleh Siti Muriah,
dan petunjuk lembut kepada mereka untuk berbuat kebaikan. Amsal dan
nasihat yang berguna bagi mereka yang mendengarnya, atau diskusi yang
diajarkan pengkhotbah.81
79
Ja’far Muhammad Ibnu Jarir Thabari, Tafsir Ath-Thabari: Jami’Bayan an Tawilil Qur’an
(Beirut: Darul KuIlmiyah, 1996), h. 663.
80
M. Munir, Metode Dakwah (Jakarta: Kencana, 2006), h. 15.
81
Siti Muri’ah, Metode Dakwah Kontemporer (Yogjakarta: Mitra Pustaka, 2000), h. 44.
Menurut Ahmad Izzan, ungkapan “pengajaran yang baik” memiliki
semua pendidik (guru, ustad, da'i) dan membuat komunikasi dengan peserta
didik menjadi lebih tak terlupakan. Dengan begitu, siswa tidak merasa
bahwa mereka sedang diajar atau bahwa transfer nilai benar-benar terjadi.82
bahwa khalayak yang dihadapi para pendidik atau da'i secara garis besar
menerima.
mudah dipahami. Disertai dengan saran dan nasehat yang santun dan
ramah.
82
Ahmad Izzan and Saehudin, Tafsir Pendidikan: Konsep Pendidikan Berbasis Al-Qur’an
(Bandung: Humaniora, 2015), h. 201.
c. Kelompok-kelompok yang tingkat kecerdasannya berada di antara dua
tetapi tidak hanya sampai batas tertentu. Mereka didorong dan dinasihati
nasehat adalah menentukan cara dan metode yang tepat dan efektif untuk
perlu memilih cara dan metode yang tepat dengan baik. Banyak ayat Al-
muka bumi ini adalah nasehat dan pelajaran, atau al-mau’izhah. Allah SWT
berfirman dalam Surah Ali Imran, 3/08 9: 138. Ini (Quran) adalah cahaya
bagi seluruh umat manusia, petunjuk dan pelajaran bagi orang-orang yang
saleh.
al-mauizhah berarti kata yang lembut.84 Itu diajarkan dengan bahasa yang
83
Munir, Metode Dakwah, h. 252-253.
84
Jalaluddin As-Suyuthi and Jalaluddin Al-Mahalli, Tafsir Al-Qur’anil Adzim (Indonesia:
Maktabah Dar Ihya Al-Kutub Al-Arabiyah, t.t.), h. 175.
menyentuh dan mendarah daging. Oleh karena itu, kesimpulan mau'idzah
hasanah adalah pesan, nasehat, atau perkataan yang meresapi hati dengan
cinta, sopan santun, dan kebaikan. Nasehat itu tidak menampakkan aib siapa
pun. Kelembutan konseling seringkali dapat meluluhkan hati yang keras dan
Dalam Alquran term remaja disebut dengan ﻓﱴ/fatâ yang berarti pemuda
atau remaja, terulang sebanyak 10 kali dalam lima surat dengan berbagai bentuk
lifatâhu pada surat Al-Kahfi (18/069): 60, 62, fatâhâ pada surat Yusuf (12/053):
jamak pada surat Al-Kahfi (18/069): 10, fityatun pada surat Al-Kahfi (18/069):
13, lifityânihî pada surat Yusuf (12/053): 62, dan fatayâtikum pada surat An-
85
Muhammad Fu’ad Abd. Al-Baqi, Al-Mu’jam al-Mufahras Li al-Fazh al-Qur’an al-
Karim (Al-Qahirah: Dar al-Kutub al-Misriyah, 1364), h. 512.
3 (ﻓﺘﻴﺔfityatun) Al-Kahfi: 10, 13 Pemuda-pemuda
pemuda atau reamja dan tidak ada kaitannya dengan penelitian penulis yaitu
model pendidikan remaja. Seperti halnya surat an-Nisa dan an-Nur, kedua surat
ini tidak dibahas karena berkaitan dengan perbudakan. Oleh karena itu,
pembahasannya hanya tentang dua surat, Surat Yusuf dan al-Kahfi. Adapun
(tunggal) atau syabab dalam bentuk jamak (banyak), semuanya berarti remaja.
Menurut Manzur, salah satu makna kosakata syab adalah orang yang memiliki
اﺣﺪﳘﺎ ﻳﺪل: ﻓﱴ اﻟﻔﺎء واﻟﺘﺎء واﳊﺮف اﳌﻌﺘﻞ اﺻﻼن,وﻛﻤﺎ ﻗﺎل رﺳﻮل ﷲ ذﻛﺮ ﰱ ﻛﺘﺎب اﳌﻘﺎﻳﺲ
واﻟﻔﱴ. اﻟﺸﺎب: و ذﻛﺮ ﰱ ﻛﺘﺎب ﻟﺴﺎن اﻟﻌﺮب ﻓﺘﺎﻩ اﻟﻔﺘﺎء87. واﻷﺧﺮ ﻋﻠﻰ ﺗﺒﻴﲔ ﺣﻜﻢ,ﻋﻠﻰ ﻃﺮاوة و ﺟﺪة
86
Jamaluddin Abul Fadal Muhammad bin Makram bin Manzur Al-Anshari Al-Ifriqi Al-
Misri, Lisan al ‘Arab, Jilid 1., vol. 1 (Beirut: Darul-Kutub al-‘Ilmiyyah, 2002), h. 558.
87
Abi Husain Ahmad Ibn Faris Ibn Zakariyya: Mu’jam Maqayis Lugah, (1399 H/1979 M)
h. 473.
ب اول ﺷﺒﺎﺑﻪ ﺑﲔ
اﻟﺸﺎ ﱡ: ذﻛﺮ ﰱ ﻛﺘﺎب ﻣﻌﺠﻢ اﻟﻮﺳﻴﻂ اﻟﻔﱴ88. واﻟﻔﻌﻞ ﻓﺘﻮ ﻳﻔﺘﻮ ﻓﺘﺎء. اﻟﺸﺎب واﻟﺸﺎﺑﺔ:واﻟﻔﺘﻴﺔ
واﻟﻨﺠﺪة و ﻣﺴﻠﻚ أوﻧﻈﺎم ﻳﻨﻤﻮ ﺧﻠﻖ اﻟﺸﺠﺎﻋﺔ. اﻟﻔﺘﻮة اﻟﺸﺒﺎب ﺑﲔ ﻃَْﻮَرِى اﳌﺮاﻫﻖ و اﻟﺮﺟﻮﻟﺔ.اﳌﺮاﻫﻖ و اﻟﺮﺟﻮﻟﺔ
89
. اﻟﻔﺘﻮى اﳉﻮاب ﻋﻤﺎ ﻳﺸﻜﻞ ﻣﻦ اﳌﺴﺎﺋﻞ اﻟﺸﺮﻋﻴﺔ أو اﻟﻘﺎﻧﻮﻧﻴﺔ.و اﻟﻨﺠﺪة ﰱ اﻟﻔﱴ
Dinyatakan dalam kitab Maqayis bahwa kata fata memiliki dua arti:
keputusan. Dalam kitab Lisanul Arab bahwa fata adalah remaja. Dalam kitab
Mu'jam al-Wasit bahwa fata adalah anak muda yang masa mudanya dimulai
antara masa remaja dan dewasa: al-fatwah adalah masa muda antara fase remaja
dan dewasa. Dari teks ini terlihat bahwa al-fata memiliki akar yang sama dengan
al-fatwa. Fata diartikan sebagai anak muda yang masa mudanya pertama kali
antara masa remaja dan dewasa. Al-fatwah diartikan sebagai anak muda yang
masa mudanya berada di antara fase remaja dan dewasa. Sedangkan al-fatwa
adalah jawaban atas apa yang sulit dari syariat atau hukum.
1. fata
90 ِ واِْذ ﻗَﺎَل ﻣﻮٰﺳﻰ ﻟَِﻔٰﺘﯩﻪ َﻻٓ اَﺑـﺮح ﺣ ٰٓﱴ اَﺑـﻠَُﻎ َْﳎﻤﻊ اﻟْﺒﺤﺮﻳِﻦ اَو اَﻣ
ﻀَﻲ ُﺣُﻘﺒًﺎ ْ ْ َْ ْ َ َ َ ْ ّ َ ُ َْ ُ ُْ َ
Kata fata yang disebutkan Allah dalam Al-Qur'an dan ditujukan
kepada Musa dikatakan sebagai Yusya bin nun. Dan secara tradisional
88
Abdullah Ibn Muhammad Ibn Almukarram Ibn Abil Hasan Ibn Ahmad Al-Anshari Al-
Khazraji; Lisanul Arab, (Qahirah: Darul Ma’arif, 1374 H), h. 3347
89
Ibrahim Anis dkk: Al-Mu’jam Al-Wasit, (Al-Qahirah: Maktabah As-Syuruq Ad-
Dauliyyah, 1425 H/2004 M), cet. Ke 4, h. 673.
90
Departemen Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahannya, Edisi Penyempurnaan, h. 421.
dikatakan: disebut fata karena dia sering bepergian dan tinggal. (Kadang
berhenti berturut-turut sampai aku bertemu dengan dua laut: dan ini
yaitu Yusya bin Nun, adalah Musa berkata bahwa ada seorang hamba
ia milikinya.
ِ ِ ۖ ۤ ِ ِ
َ َ ٰﻫَﺬا ﻧ¤َ ﻟََﻘْﺪ ﻟَﻘْﻴـﻨَﺎ ﻣْﻦ َﺳَﻔِﺮ¤ََﻓَـﻠَﱠﻤﺎ َﺟﺎَوَزا ﻗَﺎَل ﻟَﻔٰﺘﯩﻪُ اٰﺗﻨَﺎ َﻏَﺪاء
ﺼﺒًﺎ
93
Fata yang dimaksud dalam ayat ini sama dengan ayat 60 Surat
al-Kafi, yaitu Yusya bin Nun. Dan secara tradisional dikatakan: disebut
fata karena dia sering bepergian dan tinggal. (Kadang pergi, kadang di
ِۗ ِِ ِ ِ ِ
ٍ ْ ِﺿٰﻠٍﻞ ﱡﻣﺒ
ﲔ ُ ََوﻗَﺎَل ﻧْﺴَﻮةٌ ِﰱ اﻟَْﻤﺪﻳْـﻨَﺔ اْﻣَﺮا
َ ﻟَﻨَـٰﺮﯨَﻬﺎ ِ ْﰲ¤ت اﻟَْﻌِﺰﻳِْﺰ ﺗُـَﺮاِوُد ﻓَـٰﺘﯩَﻬﺎ َﻋْﻦ ﻧـﱠْﻔﺴﻪ ﻗَْﺪ َﺷﻐََﻔَﻬﺎ ُﺣﺒ¦ﺎ اﱠ
95
91
Muhammad Husein At-Tabatabai’, Al-Mizan Fi ‘Ulum al-Qur’An, Juz 13. (Beirut:
Muassasah ‘alami lilmatbu’at, 1991), h. 334.
92
Ibid., h. 335.
93
Departemen Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahannya, Edisi Penyempurnaan, h. 421.
94
At-Tabatabai’, Al-Mizan Fi ‘Ulum al-Qur’An, h. 334.
95
Departemen Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahannya, Edisi Penyempurnaan, h. 330.
Fata pada bagian ini merujuk kepada Nabi Yusuf as.96 Istri Al-
(Qalbu).97
2. Fatayani
sangat dekat, mencintai Yusuf dari lubuk hatinya, dan mengaku terus
berdua." “Itu selalu terjadi, begitu sialnya saya, orang yang mencintai saya
selalu menyakiti saya. Kemudian saya dicintai oleh ayah saya dan saudara-
Kemudian cintai saya juga, istri Yang Mulia, dan ini adalah Takdirku! "
"Namun demikian, kamu mengatakan bahwa demi Allah kami tidak dapat
96
At-Tabatabai’, Al-Mizan Fi ‘Ulum al-Qur’An, h. 151.
97
Ibid., h. 36.
98
Departemen Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahannya, Edisi Penyempurnaan, h. 331.
membebaskan diri kami dari mencintaimu."99
3. Fityatun
100
َرَﺷًﺪا¤َﻚ َرْﲪَﺔً ﱠوَﻫﻴِّْﺊ ﻟَﻨَﺎ ِﻣْﻦ اَْﻣِﺮ ِ اِْذ اَوى اﻟِْﻔْﺘـﻴﺔُ اَِﱃ اﻟَْﻜْﻬ
َ ْﻒ ﻓَـَﻘﺎﻟُْﻮا َرﺑـﱠﻨَﺎٓ اٰﺗِﻨَﺎ ِﻣْﻦ ﻟﱠُﺪﻧ َ َ
Kata Fityatun pada bagian ini merupakan bentuk jamak dari
kata Fata, yang berarti pemuda yang sempurna.101 Dan mereka adalah
tempat dia menetap, dan kata fityatun ialah kata jama’ sima’i (didengar
dari bahasa Arab), dari kata fata yang berarti pemuda atau remaja.102
kasihanilah kami dari sisi-Mu. Allah SWT telah memberi tahu Anda
tentang remaja yang melarikan diri dengan ajaran agama mereka dari
99
Haji Abdulmalik Abdulkarim Amrullah Hamka, Tafsir Al-Azhar, cet. IV., vol. volume 5
(Singapura: Pustaka Nasional PTE LTD, t.t.), h. 3649.
100
Departemen Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahannya, Edisi Penyempurnaan, h. 411.
101
Wahbah Zuhaili, Tafsir Al-Munir (Beirut: Dar al-Fikr, 1998), h. 211.
102
At-Tabatabai’, Al-Mizan Fi ‘Ulum al-Qur’An, h. 243.
103
Ibnu Katsir, Tafsir Al-Qur’an al-‘Adzim, vol. IX (Jizah: Maktabah al-Awlad ash-shaih
li at-turath, 2000), h. 107.
b. Surat Al-Kahfi ayat 13
104
ُْﻢ ُﻫًﺪۖىµُْٰﻢ ﻓِْﺘـﻴَﺔٌ اَٰﻣﻨُـْﻮا ﺑَِﺮِّ¶ِْﻢ َوِزْدµْﳊَِّۗﻖ اِﱠPِ ﻚ ﻧَـﺒَﺎَُﻫْﻢ
َ ﺺ َﻋﻠَْﻴ
َْﳓُﻦ ﻧَـُﻘ ﱡ
dengan kepercayaan kuat yang disukai oleh Tuhan mereka. Jika iman
itu tidak ada, itu tidak akan ditujukan kepada mereka.106 Wazidnahum
4. fityan
108
َﺎٓ اَِذا اﻧْـَﻘﻠَﺒُـ ْٓﻮا اِ ٰٓﱃ اَْﻫﻠِِﻬْﻢ ﻟََﻌﻠﱠُﻬْﻢ ﻳَـْﺮِﺟﻌُْﻮَنµَﻀﺎَﻋﺘَـُﻬْﻢ ِ ْﰲ ِرَﺣﺎِﳍِْﻢ ﻟََﻌﻠﱠُﻬْﻢ ﻳَـْﻌِﺮﻓُـْﻮ ِ ِ ِِ
َ َِوﻗَﺎَل ﻟﻔْﺘـٰﻴﻨﻪ اْﺟَﻌﻠُْﻮا ﺑ
104
Departemen Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahannya, Edisi Penyempurnaan, h. 412.
105
Zuhaili, Tafsir Al-Munir, h. 211.
106
At-Tabatabai’, Al-Mizan Fi ‘Ulum al-Qur’An, h. 247.
107
Ibid., h. 247
108
Departemen Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahannya, Edisi Penyempurnaan, h. 335.
diperintahkan untuk dimasukkan kembali ke dalam saku mereka. "Biarkan
Ini adalah manfaat kedua, dan setelah dipuji sebagai tamu, harga
tahu bahwa mereka telah dimanipulasi secara halus oleh Yusuf. Mereka
1. Definisi Remaja
atau “pubertas” yang digunakan dewasa ini memiliki arti yang lebih luas,
109
Hamka, Tafsir Al-Azhar, volume 5:h. 3687.
110
Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan, kelima. (Jakarta: Erlangga, 1980), h. 206.
111
Piaget, The Intellectual Development of the Adolescent (New York: Basic Books, 1969),
h. 22.
112
Jhon W Santrock, Adolescence Perkembangan Remaja (Jakarta: Erlangga, 2003), h. 26.
Pendapat lain dari kaum muda atau remaja adalah mereka yang telah
dan merupakan masa yang paling bervariasi, sehingga berubah dari anak-
awal dari 13-16 atau 17 tahun dan remaja akhir dari 16 atau 17 sampai 18
kematangan seksual.
113
Hasan Basri, Remaja Berkualitas, cet. 2. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996), h. 4.
114
Zakiyah Darajat, Problema Remaja Di Indonesia (Jakarta: Bulan Bintang, 1959), h. 35.
115
Hurlock, Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan,
h. 206.
116
Sarlito Wirawan Sartono, Psikologi Remaja (Jakarta: CV. Rajawali, 1994), h. 9.
Kemudian di Indonesia, definisi remaja dalam masyarakat Indonesia
Indonesia terdiri dari berbagai suku, adat, sosial ekonomi, dan tingkat
menemukan orang-orang seperti orang Samoa. Dengan kata lain, tidak ada
umum, batasan usia 11-24 dan belum menikah remaja Indonesia dapat
b. Bagi banyak orang Indonesia, usia 11 tahun tidak lagi dianggap sebagai
(standar sosial).
peluang bagi mereka yang masih bergantung pada orang tua sampai
dan seterusnya. Dengan kata lain, orang yang mencapai batas usia 24
tahun belum dapat memenuhi persyaratan kematangan sosial dan
usia tersebut.
keseluruhan. Orang yang sudah menikah, pada usia berapa pun dianggap
dan diperlakukan sebagai orang dewasa yang utuh, baik secara hukum
itu, pengertian remaja di sini dibatasi secara khusus bagi mereka yang
belum menikah.117
2. Karakteristik Remaja
117
Sarlito Wirawan Sarwono, Psikologi Remaja (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007), h.
1416.
118
Hurlock, Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan,
h. 207-209.
a. Pubertas adalah masa yang penting. Meskipun seluruh rentang hidup itu
penting. Namun, pada tahap remaja ini, ada beberapa tahap yang lebih
b. Pubertas adalah masa migrasi. Dalam setiap fase transisi, status individu
tidak jelas dan pertanyaan tentang peran yang harus mereka mainkan.
Pada titik ini remaja bukan lagi anak-anak, tetapi juga orang dewasa.
c. Masa remaja adalah masa perubahan. Laju perubahan sikap dan perilaku
pada masa remaja sejajar dengan laju perubahan fisik. Ada beberapa
d. Dengan kata lain, masa pubertas adalah masa yang bermasalah. Setiap
e. Masa remaja adalah masa untuk menemukan jati diri. Pada masa remaja
mendambakan identitas dan mereka tidak lagi puas dalam segala hal
destruktif.
sendiri dan orang lain seperti yang dia inginkan, terutama sehubungan
1) Perubahan Fisik.
laki dan sel telur untuk anak perempuan. Ada ciri-ciri seksual
2) Perubahan Psikis
3) Pembangunan Sosial
119
Agus Sujanto, Psikologi Perkembangan (Jakarta: Aksara Baru, 1998), h. 186.
120
Zakiyah Darajat, Peranan Agama Dalam Kesehatan Mental (Jakarta: Gunung Agung,
1985), h. 16.
memungkinkan untuk mengendurkan ikatan keluarga. Perilaku
dihormati oleh orang dewasa. Hal ini dilanjutkan oleh remaja dari
121
Hurlock, Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan,
h. 149.
otonom, dan hubungan dengan Tuhan mulai menyertai kesadaran
Dalam hal ini, pendidikan adalah proses, metode, dan tindakan pendidikan.
a. Faktor Internal
dilakukan secara sadar oleh pendidik melalui pembinaan jasmani dan rohani
anak didik menuju pembentukan karakter utama.125 Oleh karena itu, perlu
Orang tua adalah pendidik utama dan penting. Karena orang tua
122
Abdul Aziz Ahyadi, Psikologi Agama (Bandung: Sinar Baru, 1991), h. 43.
123
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta:
Balai Pustaka, 1994), h. 232.
124
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia
(Jakarta: Balai Pustaka, 2002), h. 263.
125
Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2009),
h. 8.
kesabaran, dilandasi kesadaran yang mendalam dan kasih sayang yang
mendalam.126 Dalam hal ini yang dimaksud dengan pendidik adalah orang
selanjutnya yaitu tahap kedewasaan. Kali ini dianggap sebagai krisis, karena
126
Mardiyah, “Peran Orang Tua Dalam Pendidikan Anak Terhadap Pembentukan
Kepribadian Anak” vol 3, no. 2 (November 2015): h. 117.
127
Moh Roqib, Ilmu Pendidikan Islam (Yogyakarta: Lkis, 2009), h. 30.
128
Masdudi, “Akulturasi Deviasi Perilaku Sosial Remaja Dan Implikasi Bimbingannya” 1,
no. 2 (December 2012): h. 62.
129
Departemen Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahannya, Edisi Penyempurnaan, h. 827.
mereka dari tidak menaati-Nya. Dan kamu harus menaati perintah Allah
mereka.130
diberikan untuk dibina, dididik dan dibina menjadi generasi muda yang
kebaikan, dia akan tumbuh menjadi kebaikan. Tetapi ketika dia terbiasa
yang dibuat oleh manusia di hadapan Tuhan. Ketika mereka berada di alam
roh, orang membuat Syahadat bahwa Tuhan mereka adalah Allah. Tapi
130
Ibnu Katsir, Tafsir Ibnu Katsir, Terj. M. Abdul Ghofar E.M (Jakarta: Pustaka Imam
Syafi’i, n.d.), h. 229.
pada hakekatnya merupakan alat untuk mengenalkan dan meneguhkan
keyakinan yang telah disumpah manusia kepada Tuhan. Pola asuh seperti
ini melahirkan generasi umat Islam yang berkepribadian kuat (qaim bi al-
Qist).131
dengan kemampuan lahir dan batin yang dapat mengabdikan tindakan dan
sadar orang tua agar remaja dapat tumbuh, berkembang, menjadi terbiasa
dengan kebaikan, dan menjadi remaja yang berkualitas dengan daya dan
b. Faktor Eksternal
Islam adalah adanya dukungan dari masyarakat. Pasal 34 ayat (1) UUD
131
Al Rasyidin, Falsafah Pendidikan Islami; Membangun Kerangka Ontologi,
Epistimologi, Dan Aksiologi Praktik Pendidikan (Bandung: Citapustaka Media Perintis, 2008), h.
86.
132
Hasnidar Karim, “Kepribadian Muslim Dalam Pendidikan Islam” 1 (2012): h. 14.
dipelihara oleh Negara”.133 Hal ini merupakan tanggung jawab masyarakat
yang layak bagi anak-anak terlantar yang kurang mampu, termasuk anak
yatim.
yang utuh didasarkan pada simbol sosial yang sangat primitif, dengan
mirip dengan anak-anak lain yang tidak ditinggalkan. Mereka ingin sekolah.
orang dewasa. Dalam hal ini, tidak selalu cukup hanya mengantarkannya
menginginkan cinta. Cinta adalah hal yang sangat penting dalam sekolah.
Tanpa cinta, sekolah terbaik tidak mungkin.135 Hal ini menjelaskan mengapa
133
“Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia” (Jakarta: 2002), h. 10.
134
M. Amir, Isyarat Alquran Tentang Pengentasan Kemiskinan Perspektif Pendidikan
Islam (Makasar: Alauddin University Press, 2003), h. 32.
135
Imam Sukadi, “Tanggung Jawab Negara Terhadap Anak Terlantar Dalam
Operasionalisasi Pemerintah Di Bidang Perlindungan Hak Anak” 5, no. 2 (December 2013): h. 127.
anak terlantar, khususnya anak yatim, mendapat perlindungan dan kasih
sayang baik dari masyarakat maupun negara. Oleh karena itu, faktor
yang secara sadar dibimbing oleh orang tua untuk menjamin agar generasi
memenuhi kebutuhan hidup dan kasih sayang kepada fakir miskin dan anak
yatim.
BAB III
A. Surat Yusuf
Surat Yusuf terdiri dari 111 ayat, yang merupakan surat kedua belas
dalam urutan mushaf, setelah surat Hud dan sebelum surat Al-Hijr. Surat ini
diyakini oleh banyak ulama turun setelah turunnya surat Hud, sehingga
Madinah. Situasi hijrah waktu itu mirip dengan waktu dikirimnya surat
Yunus, yaitu sangat genting, terutama setelah insiden Isra dan Mi’raj, yang
diduga banyak orang ragu dengan insiden itu, bahkan orang dengan iman
yang lemah pun bisa menjadi murtad. Sementara itu, hati Nabi Muhammad
sedang dilanda rasa sangat sedih karena istrinya Sayyidah Khadijahra dan
pamannya Abu Thalib baru saja meninggal. Dalam situasi seperti itu, surat
berhijrah. Ada pendapat bahwa tiga ayat pertama diturunkan setelah Nabi
136
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah: Pesan, Kesan Dan Keserasian al-Qur’an, cet.
IV., vol. volume 6 ((Jakarta: Lentera Hati, 2005), h. 387.
137
Ibid., volume 6:h. 388.
Ketiga ayat yang diterka dikirim di madinah merupakan pembukaan
penjelasan surat ini dan sejalan dengan kesimpulan surat tersebut, sehingga
membentuk satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Oleh karena itu, tepat
pula untuk menilai bahwa pendapat eksklusif itu lemah, atau seperti yang
dia membaca surat Yusuf. Setelah mendengarkan ayat-ayat surat ini ayat
Nama surat ini berasal dari tokoh utama yang disebutkan dalam surat
ini, Nabi Yusuf. Surat Yusuf adalah satu-satunya nama untuk surat ini.
Sudah dikenal sejak zaman Nabi Muhammad. Penamaan juga sesuai dengan
isinya, yaitu menjelaskan kisah Nabi Yusuf. Tidak seperti banyak nabi
sebuah nama dan dapat ditemukan dalam surat al-An’am dan surat Mu’min
(Ghafir).
Yusuf adalah anak dari Ya’kub ibnu Ishaq ibnu Ibrahim. Ibunya
adalah Rahill, salah satu dari tiga istri Nabi Ya’kub. Ibunya meninggal
138
Ibid., volume 6:h. 388-389.
139
Ibid., volume 6:h. 466.
daripada saudara-saudara laki-lakinya. Hal ini menimbulkan kecemburuan
penguasa Mesir adalah dinasti yang oleh orang Mesir disebut Hexos, atau
"penggembala babi".
Qur'an -bukan Fir’aun- Yusuf datang dan dijual oleh caravan yang
Perjanjian Lama merupakan kepala penjaga raja. Ini terjadi sekitar tahun
1720 SM.
penguasa Mesir dan memperoleh kedudukan yang tinggi. Nabi Yusuf AS.
diawetkan, seperti kebiasaan di Mesir pada saat itu. Dan ketika bangsa Israel
cobaan dan ujian yang menimpanya, serta sikapnya saat itu. Surat ini
140
Ibid., volume 6:h. 387-388.
menjelaskan dalam salah satu episode bagaimana cobaan yang menimpanya
tua, bagaimana dia terjebak di negeri yang jauh, dan bagaimana dia dirayu
seorang wanita cantik dan kaya. Perhatikan apa yang dia lakukan dan istri
penguasa menghadap pria itu. Seorang pemuda biasa, yang juga memiliki
emosi dan keinginan. Dan seberapa baik cerita berakhir setelah menjadi
tanpa henti dan sabar. Kesabaran dan istiqamah adalah kunci sukses yang
Ya’kub dan Nabi Yusuf, dua orang sekaligus orang yang sabar, termasuk
golongan muhsinin yang tidak disia-siakan oleh Allah swt. perbuatan baik
mereka.141
Ibnu Jarir berkata dari Ibnu Abbas, "Rasul Allah, dapatkah Anda
memberi tahu kami?" Kemudian turunlah ayat, “Muhammad, kisah yang
paling baik Kami turunkan kepadamu …” 142
Riwayat 'Aun bin Abdullah menyatakan bahwa Asbabun Nuzul
surat Yusuf adalah sahabat rasul Allah pada saat itu ada perasaan bosan dan
Setelah itu, Allah SWT. mengirim ayat untuk membaca allahu nazzala
141
Ibid., volume 6:h. 388.
142
Jalaluddin As-Suyuthi, Asbabun Nuzul. Sebab Turunnya Ayat Al-Qur’an (GP, t.t), h.
316.
ahsanal hadith. Setelah itu, semangat temanku akhirnya bangkit kembali.
mereka.
sesuatu di luar hadits, bukan Quran, yaitu Al-Qashash (cerita). Setelah itu,
Allah SWT. mengungkapkan salah satu ayat surat Yusuf, tepatnya yang
Dari kasus ini, ada sesuatu yang patut dipikirkan. Ketika para
duka Yusuf Raslullah. Ini berisi kebijaksanaan terbesar bagi semua orang
menyampaikan perasaannya sejak usia dini dan tenang dan pelukan tidak
meskipun dia tidak bersalah. Dan dia dimasukkan ke penjara hanya untuk
143
Ali bin Ahmad Al-Wahidi, Asbab An-Nuzul (Mesir: Darussalam, t.t), h. 182-183.
144
Sayyid Quthb, Tafsir Fi Zhilalil Qur’an (Jakarta: Gema Insani, 2003), h. 301.
"kebijakan" keamanan rumah untuk orang tinggi. Dapat dikatakan bahwa
itu mempertahankan ketenaran hari ini. Dari penjara ini, meskipun dia telah
itu juga anaknya, saudara dari anak yang hilang, yang mengkhianati
pemikiran, kesabaran yang luar biasa, tetapi itu tercetak dan mempesona,
“Namun Nabi….'…!!!”145
Ayat pembuka dari ayat berikut ada di awal surat ini, dan Allah
145
Ibid., volume 6:h. 3578-3579.
dikatakan swt. dalam surat ini saya memberitahu Anda bahwa itu adalah
pengantar dari keseluruhan isi surat ini. Dalam kelompok ini, Allah
Mesir.
Aziz.
Al-Aziz dianggap selesai. Namun, saat itu, istri Al-Aziz masih genit
istri pejabat kerajaan saat itu. Saat itu, para istri pegawai negeri rela
duduk dan memberikan kepada mereka masing-masing sebilah
melihat tujuh ekor sapi gemuk dimakan oleh sapi-sapi kurus, dan
dan ayah tercintanya, Nabi Ya’kub. Kelompok ini adalah satu bagian
bahwa munasabah antara surat Yusuf dan surat Hud adalah sebagai
berikut:
1) Kedua surat ini diawali dengan alif laam raa (surat pembuka) dan
dalam surat Hud dan surat Yusuf, kemudian kisah tersebut dijadikan
wahyu ilahi; tidak ada lagi setelah Nabi Muhammad. nabi atau rasul
bahwa dalam surat Hud disebutkan kisah para rasul dan kaumnya
saudara dan orang tuanya. Karakter Nabi Yusuf. Ini harus menjadi
146
Ahmad Mustafa Al-Maraghi, Tafsir Al-Maraghi (Semarang: CV. Toha Putra, 1994), h.
255.
d. Munasabah Surat Yusuf dengan Surat ar-Ra'd
lagi.
2) Kedua surat itu berisi pengalaman para nabi zaman dahulu dan
1) ayat 30
ۗ
ﻟَﻨَـٰﺮﯨَﻬﺎ ِ ْﰲ¤ت اﻟَْﻌِﺰﻳِْﺰ ﺗُـَﺮاِوُد ﻓَـٰﺘﯩَﻬﺎ َﻋْﻦ ﻧـﱠْﻔِﺴِﻪ ﻗَْﺪ َﺷﻐََﻔَﻬﺎ ُﺣﺒ¦ﺎ اِﱠ ِ ِ ِ
ُ َ۞ َوﻗَﺎَل ﻧْﺴَﻮةٌ ِﰱ اﻟَْﻤﺪﻳْـﻨَﺔ اْﻣَﺮا
ٍ ْ ِﺿٰﻠٍﻞ ﱡﻣﺒ
ﲔ َ
Para wanita di kota itu berkata, “Istri Al-Aziz merayu pelayannya
2) ayat 36
Menurut satu riwayat, kedua pemuda itu adalah pelayan raja. (Surat
Yusuf, 12/053:36).148
3) ayat 62
َﺎٓ اَِذا اﻧْـَﻘﻠَﺒُـ ْٓﻮا اِ ٰٓﱃ اَْﻫﻠِِﻬْﻢ ﻟََﻌﻠﱠُﻬْﻢ ﻳَـْﺮِﺟﻌُْﻮَنµَﻀﺎَﻋﺘَـُﻬْﻢ ِ ْﰲ ِرَﺣﺎِﳍِْﻢ ﻟََﻌﻠﱠُﻬْﻢ ﻳَـْﻌِﺮﻓُـْﻮ ِ ِ ِِ
َ َِوﻗَﺎَل ﻟﻔْﺘـٰﻴﻨﻪ اْﺟَﻌﻠُْﻮا ﺑ
Dia (Yusuf) berkata kepada para pembantunya, “Masukkan
Yusuf (as) yang digunakan sebagai alat tukar bahan makanan adalah
147
Departemen Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahannya, Edisi Penyempurnaan, h. 330.
148
Ibid., h. 331.
dengan menanamkan kebaikan agar mereka bersedia kembali lagi
1) ayat 30
kuno pada masa pemerintahan Firaun. Para istri agung itu sibuk
menjadi rahasia umum. Dia petunjuk orang dalam, tapi itu normal
bagi siapa saja yang tahu segalanya mulai dari berbisik hingga
berbisik. Maka berita istri Raja Muda, istri orang besar kedua di
149
Ibid., h. 335.
itu. Dalam budaya Melayu, mereka diberi gelar bendahara. Dalam
Mesir atau istri bendahara jatuh cinta dengan seorang budak yang
diambil alih oleh lajang atau suaminya dan dibesarkan sebagai anak
cinta. "150
seperti itu mudah menyebar. Dia sudah jatuh cinta dengan bujangan
dan pemudanya. Kami tidak berharap dia menjadi seperti ini. Kami
selalu berpikir dia adalah orang yang jujur dan taat. Rupanya
150
Haji Abdulmalik Abdulkarim Amrullah Hamka, Tafsir Al-Azhar, cet. IV., vol. volume
5 (Singapura: Pustaka Nasional PTE LTD, tt), h. 3639.
mencintai budak. '
nilai moral. Oleh karena itu, kasus pencemaran nama baik ini harus
Yusuf. Sebagai orang yang prestisius, rasa malu itu benar, tetapi
151
Ibid., volume 5:h. 3640.
tidak mungkin untuk mengungkapkan rasa malu orang lain.
Yusuf sesudah kejadian itu pasti berbeda, terutama untuk istri tuan
meski sepintas dari perilaku istri jauh sebelum kasus itu terjadi. Dari
sini asap api sudah terlihat. Bukan tidak mungkin jika wanita itu
istrinya.
Dari sini muncul episode baru yang dijelaskan oleh ayat ini,
23 yang telah lalu. Hal yang harus ditekankan di sini adalah present
pendapat ini sejalan dengan sifat gosip yang selalu melengkapi dan
membesar-besarkan berita.
kendali atas dirinya dan tidak bisa berpikir atau membedakan cinta,
2) ayat 36
152
Shihab, Tafsir Al-Mishbah: Pesan, Kesan Dan Keserasian al-Qur’an, volume 6:h. 439-
441.
ayat 36). Saat hukuman dijatuhkan, dua pemuda masuk penjara
mereka.
tidak adil. Suatu hari, salah satu dari dua orang yang dipenjara
153
Ibid., volume 6:h. 451.
Yusuf menjawab: “Semoga Allah merahmati kalian berdua. Karena
itu selalu terjadi, sialku, siapa pun yang mencintaiku cintanya selalu
bertanya: "Jelaskan kepada kami ta'wil." Apa arti dari dua mimpi
3) ayat 62
harap mereka tahu bahwa itu adalah milik mereka yang sengaja
hadiah gratis bagi mereka yang sangat membutuhkan. Dalam hal ini,
154
Hamka, Tafsir Al-Azhar, volume 5:h. 3649-3650.
Yusuf memiliki kewenangan untuk menentukan hal ini.155
155
Shihab, Tafsir Al-Mishbah: Pesan, Kesan Dan Keserasian al-Qur’an, volume 6:h. 490-
491.
156
Al-Maraghi, Tafsir Al-Maraghi, h. 14.
terpaksa kembali lagi nanti untuk mendapatkan Benyamin.
olah mereka diberi 10 acar makanan gratis sebagai hadiah yang tak
157
Hamka, Tafsir Al-Azhar, volume 5:h. 3687.
158
Badan Wakaf Universitas Islam Indonesia, Al-Qur’an Dan Tafsirnya, Jilid 5.
(Yogyakarta: PT. Dhana Bhakti Wakaf, 1990), h. 13.
yang mereka bawa ke dalam tas belanjaan tanpa sepengetahuan
mereka terpenuhi. Oleh karena itu, diharapkan ada tekad yang lebih
membawa Benyamin.
B. Surat Al-Kahfi
Surat ini merupakan wahyu Al-Qur'an yang ke-68 dan turun setelah
surat al Ghasyiyah dan sebelum surat asy Syura. Surat tersebut terdiri dari
110 ayat yang menurut mayoritas ulama diturunkan sekaligus sebelum Nabi
Ada ciri khusus yang ditemukan oleh para ulama dalam penempatan
surat ini, yaitu berada di tengah Al-Qur'an, yaitu akhir juz 15 dan awal juz
16. Di awal surat ada juga tengah surat Al-Qur'an, yaitu huruf ta' pada
firman-Nya: Wal yatalaththaf (ayat 19). Ada juga yang menyatakan bahwa
bagian tengah surat Al-Qur'an adalah huruf nun untuk firman-Nya: laqad
Surat ini diberi nama Surat al-Kahfi, yang secara harfiah berarti gua.
Nama tersebut berasal dari kisah sekelompok pemuda atau remaja yang
lolos dari kekacauan penguasa waktu itu dan tidur di sebuah gua selama 300
tahun. Nama tersebut sudah dikenal sejak zaman para Rasul Allah, bahkan
dirinya sendiri memberi nama tersebut. Dia menyatakan: "Siapa pun yang
menghafal sepuluh ayat pertama surat itu dilindungi dari fitnah ad-Dajjal"
(Muslim dan Abu Daud mengatakan melalui Abu Darda). Seorang sahabat
Nabi Muhammad juga menyebutkan kumpulan ayat dari surat ini yang
disebut Surat Al-Kalfi. Dalam cerita lain, itu dinamai dengan surat Ashhab
Al-Kalfi.160
yang benar dan perbuatan baik melalui pengumuman dan peringatan yang
mendorong, seperti yang dibaca di awal dan akhir ayat surat itu.
dari surat ini. Pertama ada kisah Ashhab Al-Kalf, lalu kisah dua tukang
kebun, dan kemudian kisah Adam dan iblis. Di tengah surat itu adalah kisah
Nabi Musa dengan hamba Allah yang saleh, dan akhirnya, ada kisah
159
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah: Pesan, Kesan Dan Keserasian al-Qur’an, cet.
IV., vol. volume 8 (Jakarta: Lentera Hati, 2005), h. 3-4.
160
Ibid., volume 8:h. 3.
Dzulqarnain. Sebagian besar ayat yang tersisa adalah komentar tentang
surat ini adalah kesatuan tauhid dan keyakinan akidah yang benar. Menurut
semua kekurangan dan sekutu. Surat ini juga dengan benar dan tepat
tindakannya. Pokok bahasan yang tentang hal ini adalah kisah Ahl al Kahfi
menyatakan bahwa surat ini bertema tentang keyakinan yang benar melalui
penyajian kisah-kisah inspiratif.161
Kata Asbab adalah jamak dari kata Sababa dan berarti penyebab.
Kata nuzul berasal dari kata nazala, yang berarti: turun. Di sisi lain, secara
istilah, itu adalah wahyu Al-Qur'an dari Allah SWT kepada Nabi
sebagaimana surat Al-Kahfi pada ayat 60-82. Adapun Asbabun Nuzul kisah
Nabi Musa dan Nabi Khidir dimulai ketika Nabi Musa berdakwah di depan
umatnya, Bani Israel. Dia mengajak Bani Israil untuk mengingatkan mereka
akan karunia yang Allah berikan kepada mereka. Kemudian salah seorang
anak buahnya berteriak “ya nabiyaallah”. Siapa yang paling taat di muka
bumi? Nabi Musa menjawab "Aku". Tidak puas, mereka bertanya lagi:
"Apakah ada orang di planet ini yang memiliki kecerdasan lebih dari
yang memiliki ilmu yang tidak kamu miliki yang bertempat di pertemuan
dua laut. Kedua lautan tersebut memiliki tanda kehebatannya ketika ikan-
ikan yang mati di dalam keramba bisa dihidupkan kembali.” Dan ketika
Musa dan murid-muridnya tiba di tempat dua laut bertemu, ikan pindah ke
sana dan melompat ke laut. Dan Allah SWT menekan air hingga
161
Ibid., volume 8:h. 4.
162
Muhammad Amin Suma, Ulumul Quran (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013), h. 204.
membentuk lengkungan atau parit bagi ikan untuk berjalan di dalamnya.163
sebuah batu besar, karena mereka lupa perjalanan mereka sampai mereka
lelah dan lapar, Musa berkata kepada murid-muridnya. Saya sangat lapar
dalam perjalanan ini, "kata pemuda itu. Tahukah Anda apa yang terjadi pada
ikan ketika Anda dievakuasi ke batu besar? Ikan itu bergerak melalui
kandang dan kembali, sehingga mereka tersesat ke laut dengan cara yang
aneh. dalam hidup, kemudian jatuh ke laut ketika saya ceroboh, dan
sebenarnya saya lupa memberi tahu Guru tentang ikan, dan benar-benar
Musa berkata, “Inilah tempat yang kita cari, karena itu adalah tanda
bahwa kita telah mencapai tujuan kita yang sebenarnya untuk bertemu
jumlah dan status kekayaan yang banyak, ataupun dengan kekuasaan tetapi
dengan iman yang kuat dan keyakinan keapda Allah, untuk menunjukkan
163
Ibid., h. 15.
164
Dahlan, Azbabun Nuzul (Bandung: Penerbit Diponegoro, 2000), h. 35.
orang-orang miskin.165
ilmu dan manfaat, namun tetap diinstruksikan untuk belajar dari hamba
(Nabi) Khidir yang saleh, rendah hati yang jauh melebihi dari keangkuhan.
ُْﻢ ُﻫًﺪۖىµُْٰﻢ ﻓِْﺘـﻴَﺔٌ اَٰﻣﻨُـْﻮا ﺑَِﺮِّ¶ِْﻢ َوِزْدµْﳊَِّۗﻖ اِﱠPِ ﻚ ﻧَـﺒَﺎَُﻫْﻢ َْﳓُﻦ ﻧَـُﻘ ﱡ
َ ﺺ َﻋﻠَْﻴ
Kami menceritakan kepadamu (Nabi Muhammad) kisah nyata
mereka. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang
beriman kepada Tuhannya dan Kami tambahkan kepada mereka
petunjuk. (Surat al-Kahfi, 18/069:13)168
165
Wahbah Zuhaili, Tafsir Al-Munir (Beirut: Dar al-Fikr, 1998), h. 215.
166
Ibid., h. 216.
167
Departemen Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahannya, Edisi Penyempurnaan, h. 411.
168
Ibid., h. 412.
3. ayat 60
ِ واِْذ ﻗَﺎَل ﻣﻮٰﺳﻰ ﻟَِﻔٰﺘﯩﻪ َﻻٓ اَﺑـﺮح ﺣ ٰٓﱴ اَﺑـﻠَُﻎ َْﳎﻤﻊ اﻟْﺒﺤﺮﻳِﻦ اَو اَﻣ
ﻀَﻲ ُﺣُﻘﺒًﺎ ْ ْ َْ ْ َ َ َ ْ ّ َ ُ َْ ُ ُْ َ
(Ingatlah) ketika Musa berkata kepada asistennya, 451) "Aku tidak
akan berhenti (berjalan) sampai aku datang ke pertemuan dua lautan
atau aku akan berjalan (terus) selama bertahun-tahun."
451
) Menurut sebagian ahli tafsir, nama laki-laki itu adalah Yusya'
bin Nun, salah seorang penguasa Bani Israil. (Surat al-Kahfi,
18/069:60).169
4. ayat 62
ِ ِ ۖ ۤ ِ ِ
َ َ ٰﻫَﺬا ﻧ¤َ ﻟََﻘْﺪ ﻟَﻘْﻴـﻨَﺎ ﻣْﻦ َﺳَﻔِﺮ¤ََﻓَـﻠَﱠﻤﺎ َﺟﺎَوَزا ﻗَﺎَل ﻟَﻔٰﺘﯩﻪُ اٰﺗﻨَﺎ َﻏَﺪاء
ﺼﺒًﺎ
Ketika mereka telah melewati (tempat itu), Musa berkata kepada
asistennya, "Bawalah makanan kami ke sini. Sungguh, kami sangat
lelah dari perjalanan kami." (Surat al-Kahfi, 18/069:62).170
b. Tafsir Ayat
1) ayat 10
169
Ibid., h. 421.
170
Ibid., h. 421.
kami yang mampu mengamankan kami dan agama kami dari
ataapun akhirat.”171
tunggalnya adalah Fata yakni remaja. Istilah ini tidak hanya berarti
lalu mereka. Tetapi iman dan idealisme merasuki pikiran dan jiwa
tinggal mereka. Mungkin itu sebabnya kata ini dipilih, tetapi dari
(Awal dari ayat 10). Ketika mereka sampai di sana, mereka berseru
171
Shihab, Tafsir Al-Mishbah: Pesan, Kesan Dan Keserasian al-Qur’an, volume 8:h. 20.
172
Ibid., volume 8:h. 20-21.
tidak hanya berdoa memohon belas kasihan, tetapi juga meminta,
"berikan arahan tentang situasi kami ini." (Akhir dari ayat 10).
2) ayat 13
(awal dari ayat 13). Ini berarti bahwa ini adalah informasi yang
datang langsung dari Kami, yaitu dari Tuhan. Untuk orang percaya
173
Hamka, Tafsir Al-Azhar, volume 5:h. 4160-4161.
orang tua telah berdiri untuk menjadi penentang dan penghalang,
oleh anak muda saat itu. Mereka mendapatkan ilham dari Allah ke
jalan yang benar, sehingga jiwa mereka dipenuhi dengan iman dan
takwa, dan mereka sampai pada kesimpulan bahwa Allah itu Esa,
tidak ada sekutu bagi-Nya. dengan yang lain: "Dan Kami juga
Allah adalah satu. Oleh karena itu, dasar iman telah tumbuh. Saat
tumbuh selama itu terus dipupuk. Cobaan dan cobaan yang datang
hanya menambah kekuatan iman. Dalam Surat 3 Ali Imran ayat 173
ini adalah janji yang telah kita tunggu-tunggu, dan iman mereka
yang bertambah hatinya adalah kotor. Maka para pemuda Kahfii ini
3) ayat 60
tidak dekat atau jauh. Ada banyak hal dalam kumpulan ayat ini yang
ayat-ayat cerita ini, mari kita simak dulu beberapa ulama untuk
174
Ibid., volume 5:h. 4163-4164.
Tahir Ibn `Asyur menilai bahwa kisah-kisah yang dikumpulkan
dalam ayat-ayat ini sangat cocok dengan kisah Adam dan godaan
dakwah di awal surat ini. Ulama menulis bahwa segala sesuatu yang
kata lain, ada makna lain di balik apa yang tertulis. Maknanya akan
menjadi jelas ketika saatnya tiba. Bagi para rasul yang pesannya
karena semua memiliki waktu dan tahapan. Nah, setelah itu, kisah
yang memiliki ilmu yang baik dan tentunya dari Tuhan, dia juga
tidak boleh diuji. Ceritanya juga mengandung kritik pada perdebatan
dan kritik yang tidak berdasar, dan ketika terbukti lagi, semua orang
dia tidak bisa menjawab, dia bukan seorang nabi." Seolah-olah ayat
ini mengatakan bahwa Nabi Musa yang diakui dan dihormati Bani
ayat sebelumnya.
itu adalah cara untuk merangsang rasa ingin tahu yang merupakan
hadapan Bani Israil, lalu dia ditanya, 'Siapakah orang yang paling
yang berada di pertemuan dua lautan. Dia tahu lebih baik dari Anda.'
wadah yang terbuat dari daun kurma dan di mana Anda kehilangan
Nah, ini awal ceritanya. Nabi Musa as. lalu pergi menemui
hamba Allah dengan seorang hamba dan makanan serta seekor ikan
agar ingat dan merenungi cerita Adam dan setan, kemudian Allah
berfirman di sini: Dan ingat kasus yang anak Imran, Nabi Musa,
untuk bertemu laut, Nabi Musa dan asistennya lupa ikan mereka, dan
sini nabi besar yang mendapat Taurat. Namun dia adalah salah satu
keturunan Nabi Yusuf as. putra Nabi Ya'qub as., yang juga salah
seorang nabi. Pendapat ini lemah. Tidak kurang dari 130 kali Al-
Nabi 'Imran as, Nabi agung yang menghadap Fir'aun. Jika sesuatu
selain dia yang dimaksudkan di sini, tentu saja, ada tanda-tanda yang
menunjuk padanya.
disebut fata. Mungkin itu berarti bahwa tidak peduli seberapa tidak
kata-kata itu sesuai dengan arti dari bagian ini. Jadi orang yang
selalu menemani Nabi Musa as itu disebut Fata, orang yang selalu
masyarakat.
putri saudara perempuannya. Yusya’ adalah salah satu dari dua belas
tahun, atau 80 tahun atau lebih, atau selalu. Bentuk jamaknya adalah
ahqab. Apapun artinya, itu adalah kata-kata Nabi Musa yang jelas
“Aku tidak akan berhenti sampai batas pertemuan dua lautan” (dasar
175
Shihab, Tafsir Al-Mishbah: Pesan, Kesan Dan Keserasian al-Qur’an, volume 8:h. 87-
91.
ayat 60). Nabi kita Muhammad diberitahu untuk mengingat cerita
muda. Dalam bahasa Arab, ayat itu mengatakan fatahu. Arti dari
atau kaki tangannya. Dalam bahasa Arab, kata lain, khadam, dapat
Anas bin Malik, seorang hadits dan akuntan sejati bagi Nabi
Yusya’ bin Nun adalah orang muda Nabi Musa yang diajari
keduanya, dan Dia diangkat menjadi nabi dan rasul oleh Allah,
pemuda itu bahwa dia akan melanjutkan perjalanan ini, dan dia
Mujahid mengatakan 70 tahun. Jadi kita masuk akal saja. “Saya akan
176
Hamka, Tafsir Al-Azhar, volume 5:h. 4219-4220.
4) ayat 62
mereka cukup jauh, meskipun belum sampai satu malam satu hari,
terbukti dari ayat ini bahwa mereka baru saja merasa lapar sehingga
mereka. Hal ini juga dapat ditarik dari kesan kata ini yang mengacu
perjalanan dan mencari sosok yang diidamkan Nabi Musa itu; jadi
perjalanan kami saat ini atau hari ini.” Dia, yaitu pembantunya,
Saya benar-benar lupa ikan dan tidak ada yang membuat saya
mengingatnya, dan dia, ikan itu, pergi ke laut. Ini sangat ajaib,
dia bisa melompat ke laut/”. Musa berkata, “Itu tempat atau tanda”
yang kita cari.” Kemudian mereka berdua kembali, mengikuti jejak
mereka.177
ini dan artinya? Bawa ke kami, bukan saya. Aku akan memakannya
(Akhir dari ayat 62). Lelah, payah, dan penat, apa lagi juga sudah
177
Shihab, Tafsir Al-Mishbah: Pesan, Kesan Dan Keserasian al-Qur’an, volume 8:h. 92-
93.
178
Hamka, Tafsir Al-Azhar, volume 5:h. 4220-4221.
BAB IV
A. Pendidik
Berdasarkan kisah antara Nabi Ya`qub AS dan Nabi Yusuf AS, sebagai
pendidik yaitu Nabi Ya'qub AS. Beliau menjadi salah satu Nabi dan Rasul yang
dipilih oleh Allah SWT. Beliau adalah putra Ishaq bin Ibrahim. Tentang saat
yang sebenarnya adalah para Malaikat. Ya’kub dilahirkan oleh Sarah yaitu istri
tumbuh dan berkembang dari masa kanak-kanak hingga dewasa. Dengan sebab
memiliki dua belas anak yang diberi nama oleh Allah SWT Asbath, seorang
Yahuudza, Isaakhar, dan Zabilon. Hamba Rahiil melahirkan Daan dan Naftaali,
tertinggi, dengan hati yang paling saleh dan murni, kecuali yang termuda. Itulah
sebabnya Nabi Ya’kub AS memberinya perhatian dan kasih sayang yang lebih.
179
Departemen Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahannya, Edisi Penyempurnaan, h. 317.
Itu sudah menjadi karakter. Dengan kata lain, ayah menyayangi yang bungsu
untuk melemparkan Yusuf ke dalam sumur untuk menyusul kafilah dan menjadi
budak.
membujuk ayahnya untuk berburu dan mengundang Yusuf. Tentu sulit bagi
mereka untuk memberikan izin karena Nabi Ya’kub AS mengetahui sifat dan
ayahnya dengan kedok kesedihan. Ketika Yusuf tidak kembali ke rumah, Nabi
Ya’kub sangat sedih harus berpisah dengan putra kesayangannya dan dibutakan
oleh kesedihan yang begitu dalam. Kemudian Allah Subhaanahu wa Ta'ala
Dari dialog Nabi Yakub dan anak-anaknya dalam surat Yusuf, tampak
setidaknya ada sembilan karakter dirinya sebagai ayah, yaitu sebagai berikut:
sikap kasih sayang kepada anak. Hasih dari cinta dan kasih sayang ini ialah
timbulnya rasa cinta dan hormat dari anak kepada orang tua yang dinyatakan
dalam kisah para nabi lainnya, termasuk Nabi Muhammad. Dalam sebuah
Hasan, cucunya, dan ini terlihat oleh salah satu sahabat yang mengaku tidak
pernah melakukan apa pun yang dilakukan Nabi. Nabi juga bersabda,
komunikasi yang berkualitas antara ayah dan anak. Menjadi pendengar yang
180
Adnan Hasan Shalih Baharits, Mendidik Anak Laki-Laki (Jakarta: Gema Insani, 1991),
h. 42-43.
baik membuat anak terbuka dan dekat dengan ayah, sehingga memudahkan
ayah dalam menanamkan nilai-nilai baik pada anak. Nabi kecil Yusuf, yang
baik ini. Buah dari kepribadian ayah sebagai pendengar yang baik bagi
anaknya.
hadits menyatakan bahwa Rasul Allah dengan hati-hati dan penuh kasih
Tidak semua anak berperilaku baik atau buruk kepada orang tuanya.
Orang tua yang sabar dengan berbagai bentuk kenakalan dan sikap buruk
kesabaran yang baik (jamil), yaitu sabar tanpa mengeluh.182 Dalam tafsir
lain, kesabaran yang baik adalah kesabaran tanpa rasa khawatir atau takut.183
181
Ibid., h. 42-43.
182
Muhammad Nasib Ar-Rifai, Kemudahan Dari Allah: Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir Jilid
2, (Surah al Maidah – an Nahl) (Jakarta: Gema Insani, 1999), h. 843.
183
Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi, Tafsir Al-Qur’an Al-Aisar Jilid 3 (Jakarta: Darus
Sunnah, 2015), h. 783.
4. Menghindari dan memelihara konflik
antara ayah dan anak. Nabi Yakub melihat masalah pada pakaian Nabi
Yusuf yang berlumuran darah serigala tetapi tidak robek, tetapi tidak
Dengan cara ini, konflik antara ayah dan anak dapat dihindari.
5. Tawakal
Pola pikir kepercayaan seorang ayah dalam diri Nabi Ya’qub terlihat
dalam kondisi vital seperti yang terampil melalui lingkaran kerabat Yaqub
Sifat sekarang tidak lagi depresi telah menjadi pola pikir yang
menonjol dalam diri Nabi Yaqub yang terus menerus berdoa pada suatu saat
Pola pikir sekarang bukan lagi depresi sangat diperlukan saat kondisi vital.
Nabi Yaqub perlu melakukan petualangan yang tidak stabil ke Mesir. Dan
Pola pikir pasrah dan pasrah dari berbagai macam kesengsaraan dan
persoalan kepada Allah ini dibuktikan melalui Nabi Yaqub dalam setiap
Pola pikir ini merupakan pola pikir yang dapat menahan datangnya depresi.
Allah dalam setiap masalah yang dilakukan oleh orang-orang seperti yang
dan meminta maaf kepadanya. Meskipun kesulitan dan kesedihan yang dia
alami cukup berat, Nabi Yaqub tetap memaafkan kesalahan putra-putranya
kejahatan akibat dengki. Pada kesempatan lain, pola pikir protektif juga
bagi seorang anak. Rasulullah SAW pun juga mendoakan cucunya, Hasan
dan Husen, “Saya mencari tempat berlindung yang aman dengan kalimat-
kalimat ideal Allah dari semua setan yang menimbulkan rasa was-was dan
mata cela.184
Nabi Khaidir dan peserta didiknya Nabi Musa, ada beberapa jenis interaksi
bahwa Musa tidak akan sabar, tetapi setelah dia mendengar kejujuran
184
Mustafa Al-Adawi, Fiqih Pendidikan Anak (Jakarta: Qisthi Press, 2006), h. 51.
ِ ِ ِ
َ ﻗَﺎَل اﻧﱠ
َ ﻚ ﻟَْﻦ ﺗَْﺴﺘَﻄْﻴَﻊ َﻣﻌَﻲ
ﺻ ْ ًﱪا
185
bahwa dengan kata-kata seperti itu, sang guru seolah mengenali jiwa
langsung dari Allah SWT. Intuisi orang percaya membantu para guru
banyak membaca tentang kisah Nabi Musa. Dalam Al-Qur'an, kita juga
berpikir yang spontan. Karena itu, sejak awal guru menyatakan bahwa
dia tidak akan tega untuk menaatinya, dan akan dikuatkan lagi dalam
186
ﺼِﱪُ َﻋٰﻠﻰ َﻣﺎ َﱂْ ُِﲢْﻂ ﺑِِﻪ ُﺧ ْ ًﱪا
ْ َﻒ ﺗ
َ َوَﻛْﻴ
Dalam Al-Qur'an dan Tafsirnya dijelaskan bahwa dalam hal ini
Khidir menekankan kepada Nabi Musa as, tentang mengapa dia tidak
akan sabar nanti jika dia terus menemaninya. Di sana Nabi Musa as.
dengan syariat Nabi Musa (as). Oleh karena itu, Khidir berkata kepada
185
Departemen Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahannya, Edisi Penyempurnaan, h. 422.
186
Ibid., h. 422.
mungkin kamu akan mendapatkan pekerjaan yang secara lahiriah jahat,
dapat diperluas ke tes minat dan bakat. Karena bisa jadi seseorang yang
tidak memiliki bakat tetapi memiliki minat yang tinggi maka dia akan
berhasil. Meskipun dalam hal ini Musa tidak berhasil. Hal tersebut di
atas sesuai dengan pendapat Mahmud Yunus yang dikutip oleh Ahmad
minatnya).
atau wali peserta didik dalam jangka waktu tertentu. Untuk itu
dengan mudah memahami jiwa dan karakter siswa. Salah satunya adalah
potensi yang dimiliki siswa tidak akan berkembang tanpa bantuan guru.
dapat membangkitkan semangat belajar pada diri siswa. Oleh karena itu,
adanya keterikatan (akad) antara Musa dan Khidir, yaitu Musa dilarang
dilakukan oleh Khidir. Hal ini sesuai dengan sabda Khidir kepada Nabi
ﻚ ِﻣْﻨﻪُ ِذْﻛًﺮا ِ ٍ ِ
َ ﻗَﺎَل ﻓَﺎِن اﺗﱠـﺒَـْﻌﺘَِ ْﲏ ﻓََﻼ ﺗَْﺴٔـَْﻠ ِ ْﲏ َﻋْﻦ َﺷْﻲء َﺣ ّٰٓﱴ اُْﺣﺪ
َ َث ﻟ
187
Khidir dapat menerima Musa sebagai. “Jika Anda (Nabi Musa) berjalan
dengan saya (Khidir), jangan tanyakan apa yang saya lakukan dan
atas, jelas bahwa interaksi, atau pola perilaku, diatur antara pendidik
(Khidir) dan murid (Nabi Musa). Menurut aturan yang dipatuhi pendidik
187
Ibid., h. 422.
Dari keterangan di atas dapat kita simpulkan bahwa kontrak
oleh para pihak yang membuat kontrak, baik siswa maupun guru.
antara lain:
18/069: 72.
ِ ِ ِ
ﺻ ْ ًﱪا َ ﻗَﺎَل اََﱂْ اَﻗُْﻞ اﻧﱠ
َ ﻚ ﻟَْﻦ ﺗَْﺴﺘَﻄْﻴَﻊ َﻣﻌَﻲ
188
18/069: 75.
ِ ِ ِ َ ُﻚ ﺳﺎُﻧَـﺒِّﺌۚ ِ ِ
َ ﻚ ﺑﺘَﺄِْوﻳِْﻞ َﻣﺎ َﱂْ ﺗَْﺴﺘَﻄْﻊ ﱠﻋﻠَْﻴﻪ
ﺻ ْ ًﱪا َ َ ﻗَﺎَل ٰﻫَﺬا ﻓَﺮاُق ﺑَـْﻴ ِ ْﲏ َوﺑَـْﻴﻨ
190
188
Ibid., h. 422.
189
Ibid., h. 423.
190
Ibid., h. 423.
Jika seorang siswa bersalah, sudah sewajarnya pendidik
langkah yang ia ambil selama perjalanannya bersama Musa. Hal ini sesuai
191
Ibid., h. 424.
masalah emosional dan psikomotorik yang membuat siswa lebih peka
18/069:80.
193
ۚ ﱠوُﻛْﻔًﺮا¤ًﲔ ﻓََﺨِﺸْﻴـﻨَﺎٓ اَْن ﻳـﱡْﺮِﻫَﻘُﻬَﻤﺎ ﻃُْﻐﻴَﺎ
ِ ْ َواَﱠﻣﺎ اﻟْﻐُٰﻠﻢ ﻓََﻜﺎَن اَﺑَـﻮاﻩُ ُﻣْﺆِﻣﻨ
َ ُ َ
Berikutnya adalah Q.S. Al-Kahfi, 18/069: 81.
ِ ِ
َ ٓ اَْن ﻳـﱡْﺒﺪَﳍَُﻤﺎ َرﱡ¶َُﻤﺎ َﺧ ْ ًﲑا ّﻣْﻨﻪُ َزٰﻛﻮًة ﱠواَﻗْـَﺮ¤َﻓَﺎََرْد
ب ُرْﲪًﺎ
194
192
Nurwadjah Ahmad, Tafsir Ayat-Ayat Pendidikan (Bandung: Marja, 2010), h. 191.
193
Departemen Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahannya, Edisi Penyempurnaan, h. 424.
194
Ibid., h. 424.
195
Ibid., h. 424.
menunjukkan bahwa pendidik harus bekerja dengan rajin untuk
mereka.
B. Peserta Didik
Murid dalam kisah Ya`qub dan Yusuf adalah Nabi Yusuf AS. cerita
Nabi Yusuf diantaranya termuat dalam Alquran surat Yusuf terdiri dari 111
Surat ini disebut surat Yusuf karena titik berat isinya mengenai riwayat Nabi
Yusuf. Riwayat tersebut merupakan salah satu kisah ghaib yang diturunkan
Baihaqi dalam kitab “ad-Dalail” bahwa sekelompok orang Yahudi masuk Islam
setelah mereka mendengar kisah ini, karena persis sama dengan kisah yang
Adapun murid dalam dalam surat al-Kahfi yaitu Nabi Musa yang
diketahuinya. Surat ini merupakan wahyu Al-Qur'an yang ke-68 dan turun
setelah surat al Ghasyiyah dan sebelum surat asy Syura. Surat tersebut terdiri
dari 110 ayat yang menurut mayoritas ulama diturunkan sekaligus sebelum
Dari surat al-Kahfi, ada beberapa cara interaksi antara peserta didik dan
petunjuk dari Allah SWT, agar niatnya untuk beribadah kepada Allah SWT.
Niat merupakan faktor utama dan sangat penting dalam belajar, karena niat
adalah inti dari segala perbuatan. Dengan niat yang kuat ini menjadikan
saleh (Khidir) dalam sabda Nabi Musa (as) di Q.S. Al-Kahfi, 18/069:60.
196 ِ واِْذ ﻗَﺎَل ﻣﻮٰﺳﻰ ﻟَِﻔٰﺘﯩﻪ َﻻٓ اَﺑـﺮح ﺣ ٰٓﱴ اَﺑـﻠَُﻎ َْﳎﻤﻊ اﻟْﺒﺤﺮﻳِﻦ اَو اَﻣ
ﻀَﻲ ُﺣُﻘﺒًﺎ ْ ْ َْ ْ َ َ َ ْ ّ َ ُ َْ ُ ُْ َ
Dalam tafsir al-Azhar, Hamka memaknai Nabi Musa sebagai
mempunyai niat dan tekad yang kuat dari Nabi Musa. Belajar harus
dilandasi dengan niat beribadah kepada Allah SWT. Teori ini sesuai dengan
pandangan Hasan Fahmi bahwa salah satu sifat yang harus dimiliki para
harus dengan niat sebagai Allah SWT. Karena semua amalan tergantung
niat. Latihan akan menjadi lemah atau kuat, dan benar atau salah,
Dalam sabda Nabi Muhammad, niat adalah inti dari semua tindakan.
Artinya: “Amirul Mu`minin Abi Hafsh Umar bin Khatab ra berkata: Saya
196
Ibid., h. 421.
197
Haji Abdulmalik Abdulkarim Amrullah Hamka, Tafsir Al-Azhar, Jilid 6, Juzu 15.
(Singapura: Pustaka Nasional PTE LTD, tt), h. 4220.
198
Abu Bakar Jabir Al-Jaza’iri, Minajul Muslim (Solo: Insan Kamil, 2008), h. 125.
disengaja (dilandasi niat) dan setiap orang diberi imbalan sesuai dengan
untuk bertemu dengan hamba Allah yang saleh (Kidil) dalam rangka
menimba ilmu yang diajarkan Allah kepadanya. Jadi dia memutuskan untuk
belajar dalam perjalanan yang panjang dan melelahkan. Hal ini dapat dilihat
200 ِ واِْذ ﻗَﺎَل ﻣﻮٰﺳﻰ ﻟَِﻔٰﺘﯩﻪ َﻻٓ اَﺑـﺮح ﺣ ٰٓﱴ اَﺑـﻠَُﻎ َْﳎﻤﻊ اﻟْﺒﺤﺮﻳِﻦ اَو اَﻣ
ﻀَﻲ ُﺣُﻘﺒًﺎ ْ ْ َْ ْ َ َ َ ْ ّ َ ُ َْ ُ ُْ َ
Al-Qur'an dan interpretasinya dari bagian ini melaporkan betapa
kerasnya tekad Nabi Musa. Untuk mencapai tempat di mana dua laut
bertemu. Dia tidak peduli selama bertahun-tahun, dan kapan pun dia harus
apa yang dia inginkan. Ini adalah tekad Nabi Musa untuk belajar, hal ini
harus dia perhatikan, semua siswa harus rajin untuk belajar dengan
perasaan malasnya.
Begitu pula saat ingin bertemu Khidir selama perjalanan Nabi Musa. Inilah
199
Imam An-Nawawi, Terjemah Hadis Arba’in an-Nawawi Terjemahan Muhil Dhofir
(Jakarta: Al-I’tishom, 2001), h. 6.
200
Departemen Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahannya, Edisi Penyempurnaan, h. 421.
kesabarannya saat menghadapi rintangan saat ingin bertemu dengan Khidir,
201
Pًَُﻤﺎ ﻓَﺎﱠﲣََﺬ َﺳﺒِْﻴـﻠَﻪُ ِﰱ اﻟْﺒَْﺤِﺮ َﺳَﺮÁَﻓَـﻠَﱠﻤﺎ ﺑَـﻠَﻐَﺎ َْﳎَﻤَﻊ ﺑَـْﻴﻨِِﻬَﻤﺎ ﻧَِﺴﻴَﺎ ُﺣْﻮ
Berikutnya adalah Q.S. Al-Kahfi, 18/069: 62.
ِ ِ ۖ ۤ ِ ِ
َ َ ٰﻫَﺬا ﻧ¤َ ﻟََﻘْﺪ ﻟَﻘْﻴـﻨَﺎ ﻣْﻦ َﺳَﻔِﺮ¤ََﻓَـﻠَﱠﻤﺎ َﺟﺎَوَزا ﻗَﺎَل ﻟَﻔٰﺘﯩﻪُ اٰﺗﻨَﺎ َﻏَﺪاء
ﺼﺒًﺎ
202
mudah putus asa dengan hambatan dan rintangan yang dihadapinya. Jangan
putus asa karena kegagalan yang Anda hadapi, Anda harus menanamkan
201
Ibid., h. 421.
202
Ibid., h. 421.
203
Ibid., h. 421.
204
Mansur, Kamus Percakapan Bahasa Arab (Kediri: Al-Fatih Press, 2015), h. 184.
dalam diri Anda bahwa kegagalan adalah langkah awal menuju kesuksesan.
sebagai murid terhadap Nabi Musa sebagai pendidik, hal ini ditunjukkan
beristirahat di batu tempat dua lautan bertemu, ikan itu kembali hidup,
tidak memperhatikan ketika kami berhenti di sebuah batu besar" (akhir ayat
63). Kemudian berhenti untuk membuang rasa penat. "Kalau begitu aku
lupa ikannya" Aku lupa memberi tahu tuan tentang apa yang terjadi. "Dan
tidak seorang pun yang membuat aku lupa, kecuali Setan," Saya membuat
bertanggung jawab.
205
Departemen Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahannya, Edisi Penyempurnaan, h. 421.
Ketika Nabi Musa (as) sedang belajar dengan hamba Allah (Khidir)
gurunya sebagai calon muridnya. Artinya Nabi Musa sangat sopan dan
rendah hati. Dia pikir dia bodoh dan meminta Khidir untuk dia dapat
bagian ini. Hal itu secara gamblang menjelaskan sikap Nabi Musa as
berupa surat pernyataan. Artinya Nabi Musa sangat sopan dan rendah hati.
diajarkan kepadanya. Sikap ini harus dimiliki oleh setiap siswa dalam
bersikap sopan dan rendah hati kepada gurunya. Nabi Musa (as) adalah
seorang Nabi, tetapi dia sangat sopan dan rendah hati kepada Khidir. Ini
206
Ibid., h. 422.
dikatakan, bukan siapa yang mengatakannya. Menurut mahfudhat, yaitu:
dalam upaya Nabi Musa mengikuti hamba Allah yang saleh sebagai orang
Musa menjadi magang dan tidak mengerti banyak di depan guru (Khidir).
Kelebihan ilmu guru adalah harapan yang dijelaskan kepadanya sampai dia
mengerti sebagai murid yang setia. Dalam Al-Qur'an dan tafsir ayat ini,
Allah SWT, secara gamblang menjelaskan sikap Nabi Musa as, sebagai
calon siswa untuk calon gurunya dengan mengajukan lamaran berupa surat
pernyataan.
Artinya Nabi Musa sangat sopan dan rendah hati. Dia pikir dia
berperilaku seperti ini ketika bertanya kepada guru. Sabda Nabi Musa as,
dengan lembut berkata, ini berarti Nabi Musa (as) saya sangat ingin
207
M. Muslikin, Kamus Fi‟il (Kata Kerja) (Kediri: Trimus Press, 2016), h. 141.
208
Departemen Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahannya, Edisi Penyempurnaan, h. 422.
mengikuti Khidir dengan harapan bisa mendapatkan ilmu yang Allah SWT
berikan kepadanya.
Melalui upaya ini, Musa menjadi orang percaya atau murid. Ini
mengisi gelasnya.
6. Hormati pendidik
kesalahan, dia langsung meminta maaf dan berjanji untuk bersabar dan
209
ﺖ َوَﻻ ﺗُـْﺮِﻫْﻘ ِ ْﲏ ِﻣْﻦ اَْﻣِﺮْي ﻋُْﺴًﺮا ِ ِ ِﻗَﺎَل َﻻ ﺗُـﺆاِﺧْﺬ
ُ ﱐ ﲟَﺎ ﻧَﺴْﻴ
ْ َ
Dalam Al-Qur'an dan tafsirnya, ayat ini menafsirkan Nabi Musa as
lupa akan janjinya. Karena itu, dia meminta Khidir untuk tidak
Ini adalah salah satu sikap Nabi Musa yang sangat menghormati gurunya
Khidir. Hal ini sejalan dengan teori Athiyah al-Abrasi yang menyatakan
209
Ibid., h. 423.
bahwa hal itu harus dilakukan, yakni dalam kewajiban yang harus
dan memujinya karena Allah SWT. Dan dia mencoba untuk menyenangkan
Khidir (guru). Oleh karena itu, Nabi Musa (harus mematuhi kontrak
210
ﻚ اَْﻣًﺮا ِ ﺻﺎﺑِﺮا ﱠوَﻻٓ اَْﻋ7ٰ ﻗَﺎَل ﺳﺘَِﺠُﺪِﱐ اِْن َﺷۤﺎء ا
َ َﺼْﻲ ﻟ ً َ ُّ َ ْٓ َ
Hamka dalam tafsir al Azhar menafsirkan ayat 69 Nabi Musa,
mengatakan dia akan mematuhi apa pun yang dia ajarkan, saya
Dari sabda ini, Nabi Musa tidak bisa dinilai kebohongan dengan
ketidaksabarannya karena dia berusaha. Dan sabda Nabi Musa as, ini adalah
contoh yang baik dari seorang siswa yang melayani seorang guru. Para ahli
tasawuf juga mengambil posisi Nabi Musa, menjadi contoh serius seorang
210
Ibid., h. 422.
Secara manusiawi, jika Anda tidak mengetahui beberapa rahasia,
Anda tidak akan sabar dan akan sulit untuk menemukan sesuatu yang
berarti. Oleh karena itu, siswa perlu memahami bahwa dibutuhkan waktu
yang lama untuk menemukan suatu rahasia. Jadi, Anda tidak ingin
dan peserta didik. Jika tidak ada kontrak belajar dalam proses pembelajaran,
hal ini dapat menyebabkan kurangnya keseriusan baik dari pihak pendidik
maupun peserta didik. Oleh karena itu, kontrak belajar harus terdiri dari
C. Tujuan Pendidikan
Jika pendidikan dianggap sebagai proses, maka proses itu berakhir
Islam pada hakikatnya adalah terwujudnya nilai-nilai ideal manusia yang ingin
diciptakan Allah SWT di muka bumi seperti Abdullah atau Khalifah fil ardhi.
beribadah kepada-Nya.
Berkaitan dengan kisah Nabi Yakub dan Nabi Yusuf, tujuan pendidikan
dapat didasarkan pada bahan ajar yang memuat kandungan penting akidah
tawhid dan kesabaran akhlak. Bahan-bahan tersebut akan menjadi modal utama
untuk memperoleh status sebagai hamba Allah dan khalifah di muka bumi.
Untuk menjadi hamba Allah dan khalifah yang baik di muka bumi, kita
membutuhkan modal tauhid dan kesabaran yang sejalan dengan ajaran Islam.
Oleh karena itu, tujuan pendidikan yang diberikan kepada Nabi Yusuf
dari Nabi Yakub adalah transendensi dan humanisasi. Transendensi dalam arti
Nabi Yusuf diajarkan oleh Allah SWT nilai tauhid bahwa tidak ada tuhan yang
biasa bagi sesama manusia. Inilah tujuan dasar potret pendidikan Nabi Ya’kub
D. Materi Pendidikan
1. Percaya kepada Allah SWT dan akhlak
ِۗ ِِ ِ ِ ِ
ٍ ْ ِﺿٰﻠٍﻞ ﱡﻣﺒ
ﲔ ُ ََوﻗَﺎَل ﻧْﺴَﻮةٌ ِﰱ اﻟَْﻤﺪﻳْـﻨَﺔ اْﻣَﺮا
َ ﻟَﻨَـٰﺮﯨَﻬﺎ ِ ْﰲ¤ت اﻟَْﻌِﺰﻳِْﺰ ﺗُـَﺮاِوُد ﻓَـٰﺘﯩَﻬﺎ َﻋْﻦ ﻧـﱠْﻔﺴﻪ ﻗَْﺪ َﺷﻐََﻔَﻬﺎ ُﺣﺒ¦ﺎ اﱠ
211
211
Ibid., h. 330.
اِﻧﱠﻪُ َرِّْٓﰊ اَْﺣَﺴَﻦ7
ِٰ ﺖ اْﻻَﺑـﻮاب وﻗَﺎﻟَﺖ ﻫﻴﺖ ﻟَﻚ ۗﻗَﺎَل ﻣﻌﺎَذ ا
ّ ََ َ َ ْ َ ْ َ َ َ ْ ِ َوَراَوَدﺗْﻪُ اﻟﱠِ ْﱵ ُﻫَﻮ ِ ْﰲ ﺑَـْﻴﺘَِﻬﺎ َﻋْﻦ ﻧـﱠْﻔِﺴِﻪ َوَﻏﻠﱠَﻘ
ي اِﻧﱠﻪُ َﻻ ﻳـُْﻔﻠُِﺢ اﻟ ٰﻈّﻠُِﻤْﻮَنۗ
َ َﻣﺜْـَﻮا
212
Dalam ayat di atas, fataa yang dimaksud adalah tentang Nabi Yusuf
yang sangat menolak godaan istri Al-Aziz karena takut kepada Allah.
Jangan menggunakan kata qâlat pada bagian di atas karena memiliki dua
sisi.213
a. Padahal, kata niswah adalah nama tunggal atau isim mufrad. Kata kerja
dari bentuk jamak mar'ah dan niswah tidak murni dan juga tidak asli.
Mesir saat itu adalah kabar istri Al Aziz yang sangat mencintai seorang
212
Ibid., h. 329.
213
Muhammad Fahruddin Ar-Razi, Tafsir Al-Kabir Aw Mafatih al-Ghaib, Jilid IX. (Beirut:
Dar al-Kitab al-Ilmiah, 1990), h. 101.
214
Ibid. h. 101.
215
Ibid. h. 101.
pembantu yang masih muda, tampan dan imut.216
gebu, dengan kata lain hatinya dipenuhi dengan cinta kepada hamba
muda itu.217
membicarakannya, istri al-Aziz dicela dan diingkari oleh para istri orang
besar dan pejabat terhadap sikapnya pada Yusuf sebab ia merupakan istri
menteri.218
yang tersebar ke kota yaitu Mesir, agar bisa menjadi cerita rakyat. "Dan
wanita kota itu berkata: 'Mereka adalah istri pangeran dan penguasa.
216
Ibid. h. 101.
217
Ibid. h. 101.
218
Ibnu Katsir, Tafsir Al-Qur’an al-‘Adzim, Jilid VIII. (Jizah: Maktabah al-Awlad ash-
shaih li at-turath, 2000), h. 35.
219
Ibid., h. 36.
negara. Mereka berkata:" Istri Al Aziz. Sedang mencoba untuk tunduk
pada orang lajangnya. Artinya, dia merayu orang lajang dan mencoba
kekeliruan yang dilakukan istri al-Aziz dan juga hal yang memalukan serta
Aziz. Artinya hati masih dimabuk cinta hambanya, selalu ingin merayu,
Dan wanita Mesir sangat mencela istri al-Aziz karena dua hal
dimana wanita pada umumnya dicari oleh pria. Sementara itu, istri alAziz
adalah istri yang mulia, tetapi dia bertanya dan merayu pelayannya, dan
dua hal yang membuat para wanita penguasa Mesir mencelanya adalah:
220
Ibid., h. 36.
221
Zuhaili, Tafsir Al-Munir, h. 211.
konsekuensi buruk sesudah menggoda.
yang sangat dalam dan jauh dari kebenaran dan kebodohan yang tidak
Kan’an, hal ini disebut makr yakni menceritakan dan menghina serta
mencela orang lain, tetapi orang yang dicela tidak ada, hanya orang yang
223
َرَﺷًﺪا¤َﻚ َرْﲪَﺔً ﱠوَﻫﻴِّْﺊ ﻟَﻨَﺎ ِﻣْﻦ اَْﻣِﺮ ِ اِْذ اَوى اﻟِْﻔْﺘـﻴﺔُ اَِﱃ اﻟَْﻜْﻬ
َ ْﻒ ﻓَـَﻘﺎﻟُْﻮا َرﺑـﱠﻨَﺎٓ اٰﺗِﻨَﺎ ِﻣْﻦ ﻟﱠُﺪﻧ َ َ
Q.S. Al-Kahfi, 18/069: 13.
224
ُْﻢ ُﻫًﺪۖىµُْٰﻢ ﻓِْﺘـﻴَﺔٌ اَٰﻣﻨُـْﻮا ﺑَِﺮِّ¶ِْﻢ َوِزْدµْﳊَِّۗﻖ اِﱠPِ ﻚ ﻧَـﺒَﺎَُﻫْﻢ َْﳓُﻦ ﻧَـُﻘ ﱡ
َ ﺺ َﻋﻠَْﻴ
Kata fityah dalam ayat merupakan bentuk jamak dari kata fataa yang
sejarah yang sangat rinci dan berisi rincian sejarah itu. Innahum fityatun,
jika keyakinan itu tidak ada, maka tidak akan ditujukan kepada mereka.226
222
Ibid., h. 211.
223
Departemen Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahannya, Edisi Penyempurnaan, h. 411.
224
Ibid., h. 412.
225
Zuhaili, Tafsir Al-Munir, h. 211.
226
At-Tabatabai’, Al-Mizan Fi ‘Ulum al-Qur’An, h. 247.
Wazidnahum hudaa: bimbingan menurut pokok-pokok keyakinan.
Dari sini, Allah SWT memulai narasi seperti yang dijelaskan dalam
anak muda. Mereka memeluk kebenaran dan lebih bersedia untuk menjadi
lebih lurus daripada generasi yang lebih tua, yang jatuh ke dalam agama
palsu dan tenggelam. Oleh karena itu, sebagian besar orang yang
muda. Generasi tua Quraisy umumnya lebih memilih untuk tetap memeluk
agamanya, tetapi tidak ada yang memeluk Islam, tetapi hanya sedikit.228
Inilah yang Allah (SWT) katakan tentang kaum muda, Ashab Al-
yang lain, mereka ingin mengakui keesaan-Nya dan bersaksi bahwa tidak
menjadikan ayat ini sebagai bukti bahwa mereka dapat menambah atau
227
Ibid., h. 247.
228
Ibnu Katsir, Tafsir Al-Qur’an al-‘Adzim, h. 109.
229
Ibid., h. 109.
230
Ibid., h. 109.
ِ ِﱠ ۚ ِ ِِ ِ
231
.ﺴﺘَـْﺒِﺸُﺮْوَن ِ
ْ ََواَذا َﻣﺎٓ اُﻧِْﺰﻟ
ْ َ ﱠوُﻫْﻢ ﻳ¤ًُْﻢ اْﳝَﺎÁْ ﻓَﺎَﱠﻣﺎ اﻟﺬﻳَْﻦ اَٰﻣﻨُـْﻮا ﻓَـَﺰاَد¤ًﺖ ُﺳْﻮَرةٌ ﻓَﻤْﻨـُﻬْﻢ ﱠﻣْﻦ ﻳـﱠُﻘْﻮُل اَﻳﱡُﻜْﻢ َزاَدﺗْﻪُ ٰﻫﺬٓﻩ اْﳝَﺎ
Ada banyak bagian lain yang menunjuk ke arah ini. Lahirnya ayat
ada sebelum adanya agama Kristen. Jika mereka telah memeluk agama
hanya kembali ke tempat manusia atau hewan hidup. Lafal fityah ialah
jamak sima’I (diperoleh dari mendengar lisan orang Arab) dari lafal fataa
artinya remaja.233
kasihanilah kami dari sisi-Mu, dan utuhkanlah bimbingan yang lurus pada
perkara kami ini.” Allah SWT berbicara tentang remaja yang melarikan
diri dengan ajaran agama mereka dari orang-orang agar orang-orang itu
231
Departemen Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahannya, Edisi Penyempurnaan, h. 283-
284.
232
Ibnu Katsir, Tafsir Al-Qur’an al-‘Adzim, h. 109.
233
At-Tabatabai’, Al-Mizan Fi ‘Ulum al-Qur’An, h. 243.
234
Ibnu Katsir, Tafsir Al-Qur’an al-‘Adzim, h. 107.
kami belas kasihan dari sisi Engkau, di mana Engkau mencintai kami dan
perkara kami. Dengan kata lain, letakkan tujuan kita di bawah petunjuk
yang lurus.236
kisah ini. Singkatnya, Nadzir bin Haris, salah satu pemimpin suku Quraisy,
tentang kebesaran Allah dan pada saat yang sama menceritakan kepada
pada waktu itu selalu berselisih paham dan menolak perkatan Nabi.
berdiri dan berkata: Wahai para pemuka Quraisy, demi Tuhan, saya
235
Ibid., h. 107.
236
Ibid., h. 107.
237
Departemen Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahannya, Edisi Penyempurnaan, h. 406.
238
Zuhaili, Tafsir Al-Munir, h. 214.
lebih bagus dari Muhammad.239
belum memilikinya. Oleh karena mereka berdua keluar dan tiba di kota
b. Tentang Thawaf dan dia orang yang sudah mencapai di ujung paling
b. Tentang hantu.
Jadi jika Muhammad memberi tahu Anda tiga hal di atas, dia adalah
seorang nabi, tetapi jika dia tidak memberi tahu Anda, dia bukan seorang
nabi.241
menceritakan kepada Nabi tentang tiga hal di atas dan sekaligus bertanya
kepada Nabi, yang mengatakan pertanyaan itu akan dijawab oleh Nabi
239
Ibid., h. 214.
240
Ibid., h. 215.
241
Ibid., h. 215.
besok. Akhirnya Nabi tinggal di Mekkah selama 15 malam karena
Bagian ini adalah kisah Ashhab al- Kahfi (penghuni gua). Mereka
(Allah).
14. Sampai saat ini, tepat pada tahun 1963, di wilayah Ar-rahib, Yordania.
Rafiq Wafa Ad-Dajani menemukan sebuah gua yang digunakan Ashab Al-
Kahfi sebagai tempat tidur ketika ia melarikan diri dari tirani Raja Diqyanus
Allah SWT. Delapan makam ditemukan di dalam gua. Ini adalah nomor
242
Ibid., h. 215.
243
Yusuf Al-Hajj Ahmad, Ensiklopedia Kemukjizatan Ilmiah Dalam Alquran Dan Sunah
(Jakarta: PT. Kharisma Ilmu, 2008), h. 74.
244
Ibid., h. 74.
Situasi dan peristiwa ini memberikan landasan yang sangat kuat bagi
mereka untuk mempertahankan iman dan tunduk kepada Tuhan Yang Maha
Esa. Mereka semakin percaya bahwa semua janji Tuhan adalah benar.245
Beberapa yang paling menarik adalah wilayah Efhesus dan Tarsus. Hampir
yang lain menjelaskan bahwa tempat itu bukan Efhesus dan mencoba
dan pengamat, termasuk orang Kristen, mengatakan insiden itu terjadi pada
masa Kaisar Romawi Decius (juga dikenal sebagai Dacianus) sekitar tahun
250 Masehi.246
3. Kerendahan hati
ِ ٓ ِ ِ
ُ َواْذ ﻗَﺎَل ُﻣْﻮٰﺳﻰ ﻟَﻔٰﺘﯩﻪُ َﻻٓ اَﺑْـَﺮُح َﺣّٰﱴ اَﺑْـﻠَُﻎ َْﳎَﻤَﻊ اﻟْﺒَْﺤَﺮﻳِْﻦ اَْو اَْﻣﻀﻲ
.ﺣُﻘﺒًﺎ
247
َ
Wa idz qaala muusaa lifataahu, Musa berkata aku tidak akan
berhenti berturut-turut sampai aku tiba di pertemuan dua lautan: dan ini
245
Bey Arifin, Rangkaian Cerita Al-Qur’an (Jakarta Selatan: Zaituna Ufuk Abadi, 2005),
h. 436.
246
Harun Yahya, Pustaka Sains Populer Islam Jejak Bangsa-Bangsa (Bandung: Dzikra,
2004), h. 118.
247
Departemen Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahannya, Edisi Penyempurnaan, h. 421.
thawiilan, aku menghabiskan waktu yang lama.248
yaitu Yusya` bin Nun, adalah bahwa dia mengatakan kepadanya bahwa ada
pengetahuan yang tidak dikuasai Musa. Maka Musa tertarik untuk pergi ke
tempat itu. Dan dia berkata kepada remaja itu, saya tidak akan berhenti
berjalan, artinya saya akan terus berjalan, sampai saya tiba di pertemuan dua
Qatadah dan ulama lainnya berkata: “Dua laut itu adalah laut Persia
yang dekat dengan Masyrik dan laut Romawi yang berbatasan dengan
harus pergi selama bertahun-tahun. Ibnu Jarir, seorang ahli bahasa Arab,
melaporkan sesuai bahasa Qais bahwa kata huqub berarti satu tahun. Dan
Abdullah bin Amur memberitahuku apa yang pernah dia katakan. Huqub
artinya 80 tahun.250
Ketahuilah bahwa ini adalah awal dari kisah ketiga yang Allah
sebutkan dalam surat ini, bahwa Nabi Musa (as) benar-benar bertemu
248
At-Tabatabai’, Al-Mizan Fi ‘Ulum al-Qur’An, h. 335.
249
Ibnu Katsir, Tafsir Al-Qur’an al-‘Adzim, h. 161.
250
Ibid., h. 161.
251
Ar-Razi, Tafsir Al-Kabir Aw Mafatih al-Ghaib, h. 122.
Sebagai seorang nabi, Musa adalah seorang nabi yang jujur di
darinya.252
dalam bagian ini adalah Musa bin Imran, pemilik mukjizat yang jelas dan
Ibnu Abbas: Tentu Naufa bin Ka’ab, Khidir bukanlah sahabat Musa bin
Imran, melainkan Musa bin Misha bin Yusuf bin Ya’kub. Yang lain
menyebutkan bahwa dia yaitu seorang nabi sebelum Nabi Musa bin Imran.
Dan Yusuf AS memiliki dua putra, Afraim dan Misya’, putra Afraim
adalah seorang biarawati, dan biarawati itu memiliki bin nun Yusha, yang
adalah teman Musa dan adalah seorang wali di masanya setelah kematian
Nabi Musa. Dikatakan bahwa putra Misya adalah seorang nabi sebelum
Nabi Musa bin Imran, tetapi ahli kitab ini, dia mengaku telah belajar dari
membangun tembok yang akan segera runtuh, dilakukan oleh Nabi Khidir
Dan jumlah ulama Islam yang disebutkan dalam bagian ini adalah
Musa AS, yang menerima wahyu Taurat. Sebenarnya Allah tidak menyebut
252
Ibid., h. 122.
253
Ibid., h. 122.
254
Ibid., h. 122.
nama Musa dalam kitabnya, tetapi yang dikehendaki Allah adalah Musa,
Fataa di atas memiliki sifat Tawadu terhadap Nabi Musa. Inilah sifat
tawaduk yang harus dimiliki remaja. Tawadu adalah orang yang memahami
dan mempermalukan orang, seperti yang dikatakan Nabi SAW dalam hadits
maupun marah. Orang yang Tawadu adalah orang yang rendah hati dan
257
.ﺿﻌُْﻮا َﺣﱠﱴ َﻻ ﻳَﻔَﺨَﺮ أََﺣٌﺪ َﻋﻠَﻰ أََﺣٍﺪ َوَﻻ ﻳَـْﺒِﻐﻰ أََﺣٌﺪ َﻋﻠَﻰ أََﺣٍﺪ َ أَْوٰﺣﻰ أِ َﱠ/ّٰإِﱠن ا
َ ﱄ أَْن ﺗَـَﻮا
Sesungguhnya Allah telah menurunkan kepadaku bahwa kamu harus saling
rendah hati. Jadi tidak ada yang harus bangga padamu atau menganiaya satu
sama lain.
Faktanya, orang yang rendah hati dan lemah lembut adalah mereka
255
Ibid., h. 122.
256
Ibid., h. 122.
257
Abi Daud Sulaiman bin Al-Asy’ats As-Sijistani, Sunan Abi Daud, no. 4895, (Saudi
Arabia: Baitul Afkar Ad-Dauliyah, n.d.), h. 531.
mereka tenang dan penuh kasih sayang. Sementara itu, bersikap keras dan
e. Bersikap sopan dan santun dalam percakapan dengan semua orang, dan
Efek positif dari tawadhu' berarti hasil yang baik dari tawadhu'. Di
nyaman.
258
Masan Al-Fat, Aqidah Akhlak (Semarang: Adi Cita, 1994), h. 126.
a. Biasakan untuk bersabar.
b. Jangan sombong.
materi.
yang berbeda.259
Kerendahan hati adalah untuk orang tinggi yang takut merasa tinggi
dengan mata kepala sendiri, dia kemudian diberitahu: Rendah hatilah, maka
orang akan melihat kamu seperti bintang di permukaan air, terlihat kecil
padahal besar. Adapun orang rata-rata, dia tidak disebut "Tawadhu", tetapi
lainnya."260
4. Ikuti Pemimpinnya
ِ ِ ۖ ۤ ِ ِ
َ َ ٰﻫَﺬا ﻧ¤َ ﻟََﻘْﺪ ﻟَﻘْﻴـﻨَﺎ ﻣْﻦ َﺳَﻔِﺮ¤ََﻓَـﻠَﱠﻤﺎ َﺟﺎَوَزا ﻗَﺎَل ﻟَﻔٰﺘﯩﻪُ اٰﺗﻨَﺎ َﻏَﺪاء
.ﺼﺒًﺎ
261
Dan lafal fataa sebab yang Allah maksudkan dalam ayat tersebut
adalah Yusya’ bin Nun. Dan satu cerita rakyat mengatakan: sebab dia sering
bepergian sehingga dia tenang, jadi dia dinamai fataa. (Kadang pergi,
259
Ibrahim, Membangun Akidah Dan Akhlak (Solo: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri,
2002), h. 67.
260
Ibid., h. 67.
261
Departemen Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahannya, Edisi Penyempurnaan, h. 421.
kadang di lapangan) atau karena sering melayaninya.262
Dalam ayat ini terdapat perintah lisan dari Nabi Musa kepada
Yusya’ bin Nun pada lafal aatinaa gadaana. Dengan kata lain, ada petunjuk
bersabda:
ﺺ اْﻷَِﻣ ْ َﲑ ﻓَـَﻘْﺪ
ِ ﺼﻰ ﷲَ َوَﻣْﻦ ﻳُِﻄِﻊ اْﻷَِﻣ ْ َﲑ ﻓَـَﻘْﺪ أَﻃَﺎَﻋِﲏ َوَﻣْﻦ ﻳَـْﻌ
ْ
ِ
َ َﻣْﻦ أَﻃَﺎَﻋ ِ ْﲏ ﻓَـَﻘْﺪ أَﻃَﺎ
َ ع ﷲَ َوَﻣْﻦ ﻳَـْﻌﺼ ِ ْﲏ ﻓَـَﻘْﺪ َﻋ
263 ِ
.ﱐ
ْ ﺼﺎ َ َﻋ
Siapapun yang mengikuti saya mengikuti Allah. Siapapun yang tidak
menaati saya berarti dia tidak menaati Allah. Siapapun yang mengikuti
seorang pemimpin mengikuti saya. Tidak mengikuti pemimpin berarti dia
tidak mengikuti saya.
E. Metode Pendidikan
Tidak ada bagian yang jelas dalam Al-Qur'an yang menjelaskan cara
mengajar. Akan tetapi, ketika menganalisis aspek editorial Al-Qur'an dan cara
Allah mengajarkan para rasul ajarannya, ada beberapa metode yang dapat
262
At-Tabatabai’, Al-Mizan Fi ‘Ulum al-Qur’An, h. 335.
263
Abi Abdullah Muhammad Bin Ismail Al-Bukhari, Shahih Bukhari, no. 7137, Cet. 1.
(Beirut: Daar Ibnu Katsir, 1423), h. 1764.
1. Metode dialog
Ada beberapa ayat Al-Qur'an yang dimediasi oleh dialog, baik
makhluk lainnya. Dialog antara Allah dan makhluk-Nya dapat dilihat ketika
antara makhluk dengan makhluk lainnya, sebagaimana disebutkan dalam Q.S. Hud
/ 11: 84-95, adalah dialog antara Nabi Syuaib dan kaumnya.266 Demikian pula
Dari ayat di atas, jelas bahwa Allah swt. Dia menggunakan dialog
Tafsir, metode dialog memiliki pengaruh yang mendalam tidak hanya pada
untuk ini. Pertama, dialog berlangsung dinamis, karena kedua belah pihak
264
Departemen Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahannya, Edisi Penyempurnaan, h. 7.
265
Ibid., h. 646.
266
Ibid., h. 319-321.
267
Ibid., h. 422.
yang akan membantu seseorang menemukan kesimpulannya. Keempat, jika
dilaksanakan dengan baik, dialog memenuhi akhlak sesuai ajaran Islam dan
Ya’kub dan Nabi Yusuf ‘alaihima as-salam, Nabi Ya’kub adalah seorang
pendidik dan Nabi Yusuf adalah seorang murid. Metode yang dijelaskan
bersifat dialogis, interaktif dan psikologis antara pendidik dan siswa. Dialog
interaktif psikologis antara Nabi Yakub dan Nabi Yusuf yang dimaksud
ِِ
ﺲ َواﻟَْﻘَﻤَﺮ َراَﻳْـﺘُـُﻬْﻢ ِ ْﱄ ٰﺳﺠﺪﻳَْﻦ ﻗَﺎَل ﻳٰـﺒُ َﱠ
ﲏ َﻻ ِِ ِ ِ ِ ِ ُ اِْذ ﻗَﺎَل ﻳـُْﻮُﺳ
َ ﺖ اََﺣَﺪ َﻋَﺸَﺮ َﻛْﻮَﻛﺒًﺎ ﱠواﻟﱠﺸْﻤُ ْﱐ َراَﻳ
ّْ ﻒ ﻻَﺑْﻴﻪ ٰٓ·َﺑَﺖ ا
ِِ ِ ِ
.ﲔٌ ْ ِﻚ َﻛْﻴًﺪا اۗ ﱠن اﻟﱠﺸْﻴٰﻄَﻦ ﻟْﻼﻧَْﺴﺎِن َﻋُﺪﱞو ﱡﻣﺒ َ َﻚ ﻓَـﻴَِﻜْﻴُﺪْوا ﻟ
َ ِﺺ ُرْءَ·َك َﻋٰﻠٓﻰ اْﺧَﻮﺗ
ْ ﺼ
ُ ﺗَـْﻘ
269
psikologis (bentuk kasih sayang ayah kepada anak laki-lakinya), karena jika
Nabi Yusuf akan cemburu dan membunuh Yusuf. Meski mimpi itu tidak
mencelakakan Yusuf. Dialog yang terjadi antara Ya'qub dan Yusuf bersifat
268
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam (Bandung: Rosdakarya, 2010),
h. 136.
269
Departemen Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahannya, Edisi Penyempurnaan, h. 325-
326.
dialogis-interaktif-psikologis.
ﻚ ِﻣَﻦ اﻟﻨﱠﺎِۗس اِﱠن ِ ﻳـﻌ7ٰ ﻚ ۗواِْن ﱠﱂ ﺗَـْﻔﻌﻞ ﻓَﻤﺎ ﺑـﻠﱠْﻐﺖ ِرٰﺳﻠَﺘَﻪ ۗوا
َ ﺼُﻤ ْ َ ُّ َ ُ َ َ َ ْ َ ْ َ َ ِّﻚ ﻣْﻦ ﱠرﺑ
ِ َ ٰٓ·َﻳـﱡﻬﺎ اﻟﱠﺮﺳﻮُل ﺑـﻠِّْﻎ ﻣﺎٓ اُﻧِْﺰَل اِﻟَﻴ
ْ َ َ ُْ َ
270 ِ ِ ٰ
.َ َﻻ ﻳَـْﻬِﺪى اﻟَْﻘْﻮَم اﻟْﻜﻔﺮﻳَْﻦ7ّٰا
kepada umatnya. Jika tidak, Nabi termasuk di antara mereka yang tidak
ketakutan sehingga sulitnya pekerjaan ini membuat dada Nabi terasa sesak.
Kata “balligh” merupakan ungkapan yang sangat jelas dalam bahasa Arab,
terutama dalam bentuk fi'il amr (kata perintah). Dalam Tafsir Ibn Kasir,
makna “balligh” pada ayat 67 Surat al-Maidah dijelaskan sebagai fi'il amr,
Allah SWT.271
sasaran, atau mencapai tujuan. Jika dikaitkan dengan qawl (ucapan), kata
mengungkapkan apa yang diinginkan. Oleh karena itu, sila qaulan balighan
ampuh. Pertukaran verbal yang efektif dan hijau dapat diterima jika dalam
270
Ibid., h. 160.
271
Ibnu Katsir, Tafsir Ibnu Katsir, Terj. M. Abdul Ghofar E.M, h. 154.
masyarakat sekitar. Kemudian pertukaran verbal dalam teknik belajar dapat
menyentuh pikiran atau akal dan hati pada saat yang bersamaan.272
karīman (Q.S. 17:23), qaulan ma'rūfan (Q.S. 4:5 ) dan qaulan balīghan
2. Metode Cerita
Al-Qur'an menyampaikan pesannya juga menggunakan metode
272
Jalaludin Rahmat, Islam Aktual (Bandung: Mizan, 1992), . 78.
273
Ibid., h. 77.
274
Manna’ Al-Qaththan, Mabāhits Fī ‘Ulūm al-Qur’Ān (Riyād: Mantsurāt al-‘Ashr al-
Hadīs, tt), h. 306.
terdahulu adalah kisah Nabi Nuh dengan perahu penyelamat dan putranya
yang durhaka, kisah keteguhan hati Nabi Ibrahim terhadap pejabat yang
zalim, bahkan ayah dan ibunya sendiri yang kini sudah tak ingin percaya
terhadap Allah. Juga kisah Nabi Musa dengan manusianya yang 'nakal',
kisah Nabi Harun, kisah berjuangnya Nabi Isa, atau bahkan kisah
berjuangnya Nabi Muhammad sendiri. Selain itu, ada juga kesaksian Nabi
kesaksian tentang manusia positif yang kini sudah tidak lagi diberi status
dari rumah mereka karena khawatir akan kematian. Ada juga kisah orang
yang Alquran menjulukinya dengan Thalut dan Jalut, kisah anak Adam,
Qabil dan Habel. Al-Qur'an juga menceritakan tentang keluarga Kahfi, Dzul
Fil.
pada suatu saat pada masa Nabi Muhammad. Misalnya, kisah tentang
perang Badr dan Uhud yang disebutkan dalam surat Ali Imran, kisah
Selain itu, makna ini mengesankan pembaca dan pendengar. Kedua, cerita
atau merasakan isi cerita seolah-olah ia adalah tokoh itu sendiri. Ketiga,
al-Kahfi kepada Nabi Muhammad. "Kami katakan," dalam kalimat ini Allah
275
Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, h. 140-141.
276
Abu Bakar Jabir Al-Jazairi, Tafsir Al-Qur’an Al-Aisar Jilid 4 (Jakarta: Darus Sunnah
Press, 2010), h. 411.
Kata Qisas adalah pernyataan yang jelas dari serangkaian cerita, dan
terpenting.
naratif, kita melihat bahwa nilai pendidikan dalam ayat tiga belas adalah
naratif.
hanya kisah ashhab al-Kahfi, tetapi semua kisah yang dijelaskan Allah
pendidik, cerita yang diceritakan kepada siswa adalah kisah nyata tanpa
membuatnya menarik.
memberikan nilai yang baik bagi siswa, namun menurut penulis, pendidikan
277
Muhammad Mutawalli Sya’rawi et al., Tafsir Sya’rawi Renungan Seputar Kitab Suci
Alqur’an, Jilid 8, Terj. Tafsir Sya’rawi Akhbar al-Yaum, Oleh Zainal Arifin, Abdurahman, Feri
Muhammad Dan Ardiansyah (Jakarta: Ikrar Mandiriabadi, 2008), h. 349.
memahami cerita dengan lebih baik. Selain itu, dengan menceritakan kisah-
3. Metode Teladan
Untuk memudahkan pemahaman dan pelaksanaan ajaran yang
dapat dijadikan contoh, antara lain: 1) Contoh para nabi dapat ditemukan
yang pertama kali masuk Islam dijelaskan dalam Q.S. al-Taubah/9: 100.281
Thur/52:21.282
cenderung meniru guru. Hal ini diakui oleh semua profesional pendidikan
Barat dan Timur. Ide dasarnya adalah bahwa anak-anak secara psikologis
suka meniru tidak hanya yang baik tetapi juga yang buruk.
278
Departemen Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahannya, Edisi Penyempurnaan, h. 188.
279
Ibid., h. 810-811.
280
Ibid., h. 606.
281
Ibid., h. 278.
282
Ibid., h. 768.
4. Metode Berpikir
mengajak sesama narapidana untuk berpikir mana yang lebih baik, lebih
baik banyak Tuhan atau hanya satu Tuhan? (Tuhan Yang Maha Esa). Allah
Islam adalah penting untuk mengajarkan siswa secara rasional dan logis
pengetahuan rasional.284
283
Ibid., h. 332.
284
Kalam Setia, Hafizian Nur, and Zawawi Ismail, “Nabi Yusuf AS Dan Makna Pendidikan
Dalam Islam,” Fikiran Masyarakat 2, no. 1 (2014): h. 5.
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
Ada beberapa saran yang perlu disampaikan dalam tesis ini, yaitu:
1. Kisah Nabi Yusuf bersama Nabi Ya’qub, ashabul Kahfi dan Nabi Musa
bersama Nabi Khaidir merupakan kisah yang mengandung nilai-nilai
Pendidikan yang penting untuk diajarkan kepada anak didik. Sekolah dan
keluarga harus mampu mengajarkan dan menanamkan nilai-nilai
pendidikan yang terdapat dalam kisah Nabi Yusuf bersama Nabi Ya’qub,
ashabul Kahfi dan Nabi Musa bersama Nabi Khaidir kepada anak didik agar
tercipta generasi yang beriman dan berakhlak baik.
2. Terselesaikannya penelitian ini tidak menafikan adanya kekurangan dan
kelemahan. Baik dari aspek analisis, maupun banyaknya ayat yang dibahas
sehingga pembahasan kurang terfokuskan. Kekurangan-kekurangan yang
terdapat dalam penelitian ini hendaknya dapat dikembangkan lebih lanjut
pada penelitian-penelitian berikutnya sebagai upaya mengembangkan
khazanah penafsiran alquran.
3. Penelitian ini bisa dijadikan rujukan untuk mengatasi berbagai masalah
dalam dunia pemuda, agar pemuda menjadi generasi baik sesuai konsep
pemuda dalam alquran.
4. Keterbatasan pada analisis mengenai masalah tersebut kiranya kurang
begitu representatif. Maka dari itu, diharapkan ada orang lain yang
melanjutkan penelitian ini hingga bisa dijadikan teori oleh kebanyakan umat
manusia.
DAFTAR PUSTAKA
Alba, Cecep. Tasawuf Dan Tarekat Dimensi Esoteris Ajaran Islam. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2012.
Al-Bukhari, Abi Abdullah Muhammad Bin Ismail. Shahih Bukhari. Cet. 1. Beirut:
Daar Ibnu Katsir, 1423.
Al-Jaza’iri, Abu Bakar Jabir. Minajul Muslim. Solo: Insan Kamil, 2008.
Al-Jazairi, Abu Bakar Jabir. Tafsir Al-Qur’an Al-Aisar Jilid 4. Jakarta: Darus
Sunnah Press, 2010.
Al-Jazairi, Syaikh Abu Bakar Jabir. Tafsir Al-Qur’an Al-Aisar Jilid 3. Jakarta:
Darus Sunnah, 2015.
Al-Misri, Jamaluddin Abul Fadal Muhammad bin Makram bin Manzur Al-
Anshari Al-Ifriqi. Lisan al ‘Arab. Jilid 1. Vol. 1. Beirut: Darul-Kutub al-
‘Ilmiyyah, 2002.
Arifin, Bey. Rangkaian Cerita Al-Qur’an. Jakarta Selatan: Zaituna Ufuk Abadi,
2005.
As-Sijistani, Abi Daud Sulaiman bin Al-Asy’ats. Sunan Abi Daud. Saudi Arabia:
Baitul Afkar Ad-Dauliyah, n.d.
As-Suyuthi, Jalaluddin. Asbabun Nuzul. Sebab Turunnya Ayat Al-Qur’an. GP, t.t.
Baharits, Adnan Hasan Shalih. Mendidik Anak Laki-Laki. Jakarta: Gema Insani,
1991.
Basir, Abd. “‘Simpul-Simpul Pendidikan Islam Pada Surah Ali Imran, an-Nisa
Dan al-Maidah,’ Dalam at-Tarbawi, Jurnal Kajian Kependidikan Islam,
Vol.11, No. 2, (Nopember 2012-April)” (2013).
Effendi, Masri Singarimbun dan Sofian. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3S,
1986.
Hamka, Haji Abdulmalik Abdulkarim Amrullah. Tafsir Al-Azhar. Cet. IV. Vol.
volume 5. Singapura: Pustaka Nasional PTE LTD, t.t.
———. Tafsir Al-Azhar. Cet. IV. Vol. volume 5. Singapura: Pustaka Nasional
PTE LTD, tt.
———. Tafsir Al-Azhar. Jilid 6, Juzu 15. Singapura: Pustaka Nasional PTE LTD,
tt.
Ibnu Katsir. Tafsir Al-Qur’an al-‘Adzim. Vol. IX. Jizah: Maktabah al-Awlad ash-
shaih li at-turath, 2000.
———. Tafsir Al-Qur’an al-‘Adzim. Jilid VIII. Jizah: Maktabah al-Awlad ash-
shaih li at-turath, 2000.
———. Tafsir Ibnu Katsir, Terj. M. Abdul Ghofar E.M. Jakarta: Pustaka Imam
Syafi’i, n.d.
Ibrahim. Membangun Akidah Dan Akhlak. Solo: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri,
2002.
Izzan, Ahmad and Saehudin. Tafsir Pendidikan: Konsep Pendidikan Berbasis Al-
Qur’an. Bandung: Humaniora, 2015.
Nata, Abuddin. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2010.
Piaget. The Intellectual Development of the Adolescent. New York: Basic Books,
1969.
———. Konsep Dan Makna Pembelajaran. Cet. 9. Bandung: CV. Alfabeta, 2011.
Salim, Abd. Muin. Fiqh Siasah: Konsepsi Kekuasaan Politik Dalam Al-Quran.
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1994.
Setia, Kalam, Hafizian Nur, and Zawawi Ismail. “Nabi Yusuf AS Dan Makna
Pendidikan Dalam Islam.” Fikiran Masyarakat 2, no. 1 (2014): 1–18.
———. Tafsir Al-Mishbah: Pesan, Kesan Dan Keserasian al-Qur’an. Cet. IV.
Vol. volume 6. (Jakarta: Lentera Hati, 2005.
———. Tafsir Al-Mishbah: Pesan, Kesan Dan Keserasian al-Qur’an. Cet. IV.
Vol. volume 8. Jakarta: Lentera Hati, 2005.
Suma, Muhammad Amin. Ulumul Quran. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013.
Vathin, Kamila, Rahendra Maya, and Unang Wahidin. Peran Majelis Taklim
Quan Palace Dalam Mengembangkan Akhlakul Karimah Jemaah Melalui
Kajian Tazkiyatun Nufus. Prosa PAI: Prosiding Al hidyah Pendidikan
Agama Islam, 2019.