PENDAHULUAN
xanthelasma palpebra. Kata xanthos berasal dari kata Yunani yang berarti
kuning dan elasma yang berarti seperti lempengan metal. Meskipun tidak
banyak maka disebut xanthelasmata. Kelainan ini sering ditemukan pada ras
bagian dalam kelopak mata, terutama sering ditemukan di kelopak mata atas
kutaneus yang paling sering ditemui. Xanthelasma biasanya lunak, semisolid atau
dapat timbul di tubuh mana saja, tetapi lebih sering terlihat di area kelopak mata.
meskipun tidak sebanyak kasus kelainan kulit yang lain seperti yang disebabkan
oleh bakteri atau parasit. Ini mungkin disebabkan juga banyak masyarakat di
yang mengadung lemak xanthelasma ini juga dapat disebabkan oleh keturunan. 4
1
1.2. TUJUAN PENULISAN
Referat ini disusun agar penulis dan pembaca dapat mengetahui lebih jauh
refereat ini disusun untuk memenuhi syarat koasisten di stase kulit dan kelamin
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
Stratum korneum (lapisan tanduk) adalah lapisan kulit paling luar
dan terdiri atas beberapa sel-sel gepeng yang mati, tidak berinti,
layer (lapisan akanta) terdiri atas beberapa lapis sel yang berbentuk
3
pagar (palisade). Lapisan ini merupaka lapisan epidermis paling
awah.5
Lapisan dermis adalah lapisan dibawah epidermis yang jauh lebih tebal dari
paling sering dijumpai dari beberapa tipe klinik xantoma yang dikenal. Selain itu
batas tegas berwarna kekuningan biasanya di sekitar mata, sehingga sering disebut
dapat terlihat pada individu berkulit cerah maupun gelap. Riwayat dengan
4
Xanthelasma telah dihubungkan dengan keadaan hiperlipoproteinemia. Semua
xanthelasma, tetapi tipe II dan III, berkisar 30%-40% pada pasien xanthelasma.7
Setengah pasien xanthelasma mempunyai kelainan lipid. Erupsi Xanthomas
dapat ditemui pada hiperlipidemia primer dan sekunder. Kelainan genetik primer
sekunder. Xanthelasma juga bisa terjadi pada pasien dengan lipid normal dalam
darah yang mempunyai HDL kolesterol rendah atau kelainan lain lipoprotein. 2
2.5. PATOFISIOLOGI
cholesterol dan trigycerides. Partikel ini bersifat larut air untuk memfasilitasi
transport pada jaringan perifer. Oleh polar phospolipids dan 12 protein spesifik
kofaktor untuk enzime plasma dan berinteraksi dengan reseptor permukaan sel.
genetik dan dikelompokkan oleh Fredrickson menjadi lima atau enam komponen
akibat penyakit lain yang dapat memunculkan gejala, perubahan lipoprotein, dan
5
peningkatan lipid serum. Pada penelitian Gangopadhya didapatkan hanya 52,5%
dimana jumlah kolesterol yang paling banyak berasal dari LDL yang masuk
melalui dinding vaskular. Dikatakan bahwa trauma dan inflamasi itu dapat
dan kemudian difagositosis oleh sel dermal. Normalnya LDL mempunyai nilai
bahwa nilai kebocoran kapiler dari LDL itu dua kali lebih besar pada daerah yang
lebih sering terekspose oleh gerakan fisik atau gesekan, dibandingkan daerah pada
kulit yang immobilisasi. Kelopak mata lebih sering mengalami pergerakan yang
konstan dan gesekan, dan hal ini mungkin alasan mengapa xanthelasma
mata atas. Lesi berwarna kekuningan dan lembut berupa plaque berisi deposit
lemak dengan batas tegas. Lesi akan bertambah besar dan bertambah jumlahnya.
6
Biasanya lesi-lesi ini tidak mempengaruhi fungsi kelopak mata, tetapi ptosis harus
Gambar 2.3. (Gambar xanthelasma palpebra pada stadium awal berupa lesi
kuning keputihan)9
mata)9
7
Gambar 2.6. (Gambar xanthelasma palpebra berupa benjolan warna kuning
keputihan)9
disarankan untuk pemeriksaan plasma lipid juga HDL dan LDL. Xanthelasma
biasanya dapat didiagnosa dengan jelas secara klinis dan jarang kelainan lain
memberi gambaran klinis sama. Jika ada keraguan, eksisi bedah dan analisis
dengan deposit lemak intraseluler terutama dalam retikuler dermis atas. Lipid
8
Gambar 2.6 : Histologi dari xanthelasma2
hypertriglyceridemia
Necrobiotic xanthogranuloma
Tuberous xanthomata
Diffuse planar xanthoma
Orbital lipogranulomata
Juvenile xanthogranulomata
Erdheim-Chester disease
Wegener granulomatosis
Lipoid proteinosis
Primary systemic amyloidosis
Necrobiosis lipoidica
Sarcoid
Atypical lymphoid infiltrate
2.11. TERAPI
Tujuan utama terapi adalah untuk mengontrol kelainan yang mendasari untuk
9
diturunkan menyebabkan timbulnya xanthelasma ini bisa mengindikasikan
tingginya kolesterol dalam darah atau bisa juga tidak. Apabila tidak ada riwayat
kolesterol yang tinggi dalam darah dan mungkin berhubungan dengan resiko
penting pada pasien dengan lipid abnormal tetapi hanya memberikan respon
TERAPI BEDAH
Banyak pilihan untuk menghilangkan xanthelasma palpebra, termasuk
tercampur dalam jaringan kelopak. Lesi yang membengkak lebih kecil dapat
orbita dengan blade nomer 11, mengangkat atap dan dengan hati-hati
mengambil tumor sepotong demi sepotong dengan gunting mikro dari sisi
karena jaringan yang diambil juga lebih tebal. Eksisi sederhana pada lesi yang
hemostasis, memberi gambaran lebih baik, penutupan yang kurang dan lebih
10
cepat dalam menggunakan tehnik ini; scar dan perubahan pigmen dapat
terjadi. 2
Kauterisasi kimia: penggunaan chloracetic acid efektif untuk menghilangkan
acid dilaporkan memberi hasil yang baik. Haygood menggunakan kurang dari
0.01 ml dari 100% dichloracetic acid dengan hasil yang sempurna dan scar
yang dilakukan pada eksisi bedah dapat terjadi kekambuhan pada 40% pasien.
Persentase ini lebih tinggi dengan eksisi sekunder. Kegagalan ini, terjadi pada
tahun pertama dengan persentase 26% dan lebih sering terjadi pada pasien dengan
11
BAB III
RINGKASAN
Pembagian kulit secara garis besar tersusun atas tiga lapisan utama yaitu
lapisan epidermis atau kutikel, lapisan dermis (korium, kutis vera, true skin),
kelainan lipid. Terjadinya akumulasi kolesterol yang berawal dari darah, dimana
jumlah kolesterol yang paling banyak berasal dari LDL yang masuk melalui
dinding vaskular. Dikatakan bahwa trauma dan inflamasi itu dapat merubah
12
acid, dichloroacetic acid, dan trichloroacetic acid dilaporkan memberi hasil yang
overview#
3.Anonym.Xanthelasma.2009.http://www.palpebra.com/english/clinical_pictu
res/pic_2007014.html
4. R.S.Siregar, Sp.KK (K), Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit Edisi 2,
http;//www.missionforvisionusa.org/anatomy/2006/07/what-is
xanthelasma_25.html).
8. Burns T, Breathnach S, Cox N, Griffiths C. Xanthoma and Abnormalities of
nthelasmaPalpebrarum.htm
10. Roy H. 2008, Xanthelasma, (diakses dari http://www.emedicine.com)
11.Drayer,J.Xanthelasma. 2003. http://health.allrefer.com/health/xanthelasma-
and-xanthoma-prevention.html
13