Anda di halaman 1dari 3

REFERAT

NEVUS MELANOSITIK

PENDAHULUAN
Melanosit adalah sel berdendrit yang terdapat di epidermis dan dermis. Pada semua spesies
mamalia melanosit kebanyakan terdapat didermis dan tersebar diberbagai tempat diseluruh
badan. Melanosit yang memegang peran utama pada pembentukan melanin. Melanosit mudah
dikenal karena tidak mempunyai tonofibril dan desmosom, tetapi mempunyai dendrit terutama
yang terletak di epidermis. Dendrit berfungsi memindahkan melanin ke keratinosit yang dibawa
oleh melanosom. Melanosit dianggap sebagai kelenjar bersel satu yang produknya (melanin)
dipindahkan ke sel / jaringan sekitarnya.1 Melanosit merupakan derivate dari neural crest dan
bermigrasi sewaktu embriogenesis ke ectoderm target (primer di kulit dan sistem susunan saraf
pusat), serta pada mata dan telinga.
Melanosit dermal tidak mempunyai nilai biologis yang berarti untuk manusia, kecuali dalam
hal-hal tertentu, miasalnya ada bercak mongoloid didaerah sacral yang terdapat pada waktu lahir.
Melanosit dermal juga terdapat pada keganasan (tumor) dan dalam keadaan tertentu dapat
berubah dengan cepat.
Pigmen dermal member warna biru. Bila pigmen dermal tersebut adalah melanin, umunya
terdapat sebagai nevus atau melanoma. Pada orang dengan kelainan endokrin atau neoplasma
sering terdapat melanosis yang berat di epidermis dan dermis. Hal ini mungkin disebabkan
prekusor melanin yang tinggal dalam sirkulasi darah atau melanin terbentuk oleh metastasis
melanosit yang tersebar.
Hiperpigmentasi dapat suatu tanda dari tumor jinak atau ganas. Tumor jinak (nevo cellular nevi)
disebabklan oleh proliferasi sel nervus dalam kulit. Tumor ganas
(melanoma) disebabkan oleh transformasi maligna drai melanosit atau sel nevus.2
Modalitas terapi untuk nevus melanositik terbagi menjadi tindakan pembedahan dan non
pembedahan. Tindakan pembedahan dengan teknik eksisi ellips/fusiform klasik merupakan
metode yang paling banyak digunakan dan salah satu metode terbaik karena dapat mengangkat
tumor dengan margin yang tepat, serta aksis panjang eksisi diorientasikan sejalan dengan RSTL
untuk mencapai hasil kosmetik yang optimal dan kedalaman eksisi yang mencapai subkutis,
sehingga tepi luka dapat diangkat dengan menyeluruh. Nevus melanositik di area wajah
merupakan masalah aestetik pada banyak pasien terutama perempuan. Pasien dengan nevus di
area wajah sangat memperhatikan bekas luka pasca eksisi, oleh karena itu bekas luka minimal
merupakan salah satu faktor yang harus diperhatikan. Faktor-faktor yang mempengaruhi bekas
luka minimal antara lain teknik eksisi, penentuan tegangan kulit area nevus, teknik penjahitan
dan perawatan luka.3

DEFINISI
Nevi melanosit adalah tumor jinak melanosit, populasi sel dengan fungsi spesifik untuk
sintesis pigmen, terletak terutama di kulit, rambut dan mata. Nevi melanositik adalah neoplasma
jinak yang paling umum terdapat pada populasi orang kulit putih. Biasanya berkembang pada
orang dewasa. Diantaranya ada tipe bawaan dan didapat dan nevi melanositik umum dan atipikal
dibedakan. Jumlah nevi melanositik merupakan indikasi risiko pengembangan melanoma, dan
nevi melanosit dapat menjadi precursor melanoma.4

A. ETIOLOGI
Etiologi dari nevus melanositik masih belum diketahui. Tidak ada data akurat tentang
pengaruh genetik atau lingkungan yang dapat mengkontribusi terhadap perkembangan nevus
kongenital. Faktor genetik spesifik yang mengkontribusi terhadap perkembangan nevus
melanositik didapat juga masih belum diketahui. Beberapa data menunjukkan kecederungan
perkembangan nevus dalam jumlah banyak, seperti nevus displastik multipel mungkin dapat
diturunkan secara autosomal dominan.1
Kirana TKW. Seorang Anak Perempuan usia 5 Tahun dengan Giant Congenital Hairy Nevy.
2015:11
B. EPIDEMIOLOGI
Nevus adalah lesi jinak ketiga terbanyak pada regio periokular setelah papilloma dan
kista inklusi epidermal. Insiden nevus melanositik didapat meningkat pada tiga dekade
pertama kehidupan. Insiden puncak nevus melanositik adalah pada dekade 4 dan dekade 5
kehidupan, dan insidennya berkurang dengan berkurangnya setiap dekade, dengan insiden
terendah pada orang lansia. Insiden nevus didapat meningkat sewaktu masa anak – anak
sehingga dewasa muda, dan secara perlahan mengalami involusi, dan akhirnya menjadi
sangat jarang pada usia lanjut.1

DAFTAR PUSTAKA

1. Kirana TKW. Seorang Anak Perempuan usia 5 Tahun dengan Giant Congenital Hairy
Nevy. 2015:11.
2. Putra IB. Tumor Kulit yang Berasal dari Melanocytes system. Medan:2008.
3. Pranowo TP, Widiatmoko A, Retnani DP. Eksisi Ellips Nevus Melanositik Intradermal
pada Area Wajah. Majalah Kesehatan. Juni 2019,6:147
4. Hauschild A, Egberts F, Garbe C, Bauer J, Grabbe S, Hamm H and other members of the
expert group. Melanocytic Nevi. Journal of the German. 2011. 1

Anda mungkin juga menyukai