Anda di halaman 1dari 43

MELANOCYTES &

MELANOCYTES-LIKE TUMORS

dr. Djohan, SpKK, Mked (DV)


PEMBENTUKAN PIGMEN MELANIN

4 Tahapan pada pembentukan granul melanin yang matang:

Tahap 1 :
• Sebuah vesikel dikelilingi oleh membran dan menunjukkan awal proses dari aktivitas enzim tirosinase
dan pembentukan substansi granul halus; pada bagian perifernya.

Tahap 2 :
• Vesikel (melanosom) berbentuk oval dan memperlihatkan pada bagian dalam filamen-filamen. Melanin
disimpan dalam matriks protein.
Tahap 3 :
• Peningkatan pembentukan melanin membuat struktur halus agak sulit terlihat.

Tahap 4 :
• Granul melanin matang dapat terlihat dengan mikroskop cahaya dan melanin secara sempurna mengisi
vesikel. Granul yang matang berbentuk elips, dengan panjang 1 µm dan ø 0,4 µm
Faktor-faktor penting dalam interaksi antara keratinosit dan
melanosit yang menyebabkan pigmentasi:

1. Kecepatan pembentukan granul melanin dalam melanosit


2. Perpindahan granul ke dalam keratinosit
3. Penempatan terakhirnya dalam keratinosit

Melanosit Keratinosit Unit.


Proses melanosit dan melanin pindah ke
keratinosit
1. NEVUS PIGMENTOSUS
Nevus pigmentosus adalah lesi kulit melanositik jinak yang terjadi
akibat proliferasi melanosit pada jaringan kulit. Lesi pada nevus
pigmentosus memiliki diameter, warna, dan jumlah yang bervariasi
antar individu.

Terdapat beberapa teori mengenai proliferasi melanosit pada nevus


pigmentosus, antara lain terjadi migrasi melanosit selama proses
embriogenesis, sebagai variasi morfologi dari melanosit, dan sebagai
akibat proliferasi lentiginosa pada epidermis.
Etiologi nevus pigmentosus hingga saat ini masih belum jelas.
Beberapa faktor risiko, seperti faktor genetik dan paparan sinar
ultraviolet, diduga berhubungan dengan munculnya nevus
pigmentosus.

Pada nevus pigmentosus yang didapat, iradiasi sinar ultraviolet diduga


memiliki peranan penting dalam pembentukkan nevus pigmentosus.

Jumlah nevus pigmentosus pada masa anak-anak berbanding terbalik


dengan derajat pigmentasi kulit yang dimiliki.

Nevus pigmentosus meningkat jumlahnya pada anak dengan toleransi


sinar ultraviolet yang rendah.
.
Secara epidemiologi, nevus pigmentosus ditemukan di seluruh dunia.
Angka kejadian nevus pigmentosus ditemukan lebih tinggi pada
Kaukasia. Pada Kaukasia, nevus pigmentosus lebih banyak
ditemukan di area punggung, sementara pada keturunan Afrika
nevus pigmentosus banyak ditemukan di area ekstremitas.

Patofisiologi nevus pigmentosus berhubungan dengan proliferasi


melanosit. Salah satu hipotesis tentang patofisiologi munculnya
nevus pigmentosus adalah melanosit berasal dari sel-sel pluripoten
yang bermigrasi dari neural crest ke kulit melalui ganglia paraspinal
dan sistem saraf perifer. Setelah sampai ke bagian dermis dan
lapisan basal epidermis, akan terjadi diferensiasi dari melanosit
sehingga terbentuk nevus pigmentosus
Manifestasi klinis nevus pigmentosus berbeda-beda sesuai dengan
jenis nevus yang dimiliki. Nevus pigmentosus biasanya tidak disertai
dengan rasa gatal, nyeri, bengkak, (peradangan) ataupun perdarahan
pada lesi

Diagnosa nevus pigmentosus ditegak secara klinis .Pemeriksaan


penunjang umumnya tidak diperlukan untuk menegakkan diagnosis,
kecuali terdapat kecurigaan ke arah keganasan
Terapi :Pada sebagian besar nevus pigmentosus jinak, tidak
diperlukan penatalaksanaan apapun. Opsi pembedahan dapat
dipertimbangkan dengan menilai berbagai aspek, seperti faktor
kosmetik dan diameter nevus.

Terapi pembedahan pada nevus pigmentosus dilakukan pada kasus-


kasus tertentu, seperti nevus pigmentosus yang mengganggu secara
kosmetik dan fungsional, serta nevus pigmentosus kongenital dengan
diameter besar. Jenis nevus ini memiliki risiko keganasan yang lebih
tinggi dibandingkan nevus dengan ukuran kecil atau sedang.
Prognosis nevus pigmentosus bergantung pada ada atau
tidaknya evolusi pada lesi. Pada kasus yang jarang, nevus
pigmentosus bisa menimbulkan komplikasi berupa melanoma atau
melanosis neurokutaneus.

Komplikasi
Nevus pigmentosus jarang menimbulkan komplikasi. Namun, ada
kemungkinan nevus berevolusi menjadi melanoma atau
menimbulkan komplikasi melanosis neurokutaneus.
2. NEVUS DISPLASTIK
Nevus melanositik atipikal yang disebut juga dengan nevus displastik
(ND), atau nevus Clark merupakan lesi melanositik yang didapat dan
umum terjadi.

Merupakan lesi berpigmen pada dewasa, prevalensi terutama pada


pasien berusia dibawah 30 – 40 tahun; namun lesi ini dapat muncul
pada orangtua dan anak prepubertas.

Secara klinis ND merupakan lesi dinamik, dengan penurunan jumlah


lesi yang terkait dengan meningkatnya usia
Etiologi dari ND masih belum diketahui secara luas. Muncul pada pola
penurunan keluarga, beberapa studi menunjukkan penurunan secara
autosomal dominan. Perkembangan ND dikatakan didasari oleh
integrasi genetik dan faktor lingkungan.

Beberapa bukti menunjukkan bahwa paparan matahari atau sinar


ultraviolet (UV) penting dalam etiologi ND . Lesi terutama muncul pada
daerah terpapar matahari terutama pada daerah yang terpapar secara
intermiten, tetapi ND dapat juga terjadi pada daerah yang tidak
terpapar.

Daerah yang paling sering terkena ND adalah pada trunkus terutama


pada punggung. ND sedikit terjadi pada daerah yang tertutup seperti
pada bokong
Gambaran morfologis yang sering dijumpai pada ND :

a. Asimetris: ND sering tidak simetris seperti gambaran di cermin.


Semakin asimetris semakin menandakan tipikal.

b. Ukuran: ND dapat berukuran berapa saja, tetapi umumnya diameter


berkisar dari 3 – 15 mm. Terdapat korelasi positif yang
umum diantara peningkatan ukuran dan semakin atipikal.

c. Pinggir: ND pinggirnya sering ireguler dan batasnya tidak jelas,


tetapi pinggir yang berlekuk atau bergerigi bukan
merupakan tanda khas melanoma.
d. Pewarnaan: ND seringnya memiliki banyak warna. Seringnya
menunjukkan pigmentasi yang ireguler dengan dua atau tiga
warna coklat, misalnya, kecoklatan, coklat, dan coklat gelap.
Dapat juga memiliki daerah kulit berwarna pink, abu – abu,
atau coklat kehitaman.

Sebagai catatan, beberapa ND muncul dengan warna yang seragam dan


gambaran yang eritematosa.

Daerah yang sering terlibat ND adalah trunkus dan scalp, sedikit pada daerah
badan yang tertutup (payudara wanita dan daerah bathing-trunk pada pria).
ND terutama didiagnosis banding dengan:
1.Nevus umum yang didapat
2.Nevus kongenital atau tipe kongenital
3.Dermatofibroma
4.Keratosis seboroik
5.Nevus kombinasi
6.Nevus Spitz/varian Spitz
7.Pigmented spindle cell nevus
8.Nevus biru
9.Keratosis aktinik berpigmentasi
Terapi : dilakukan tindakan eksisi

Pengobatan bergantung pada apakah pasien memiliki satu atau


beberapa nevus atau apakah terdapat riwayat melanoma, serta
apakah dalam silsilah keluarga terdapat ND dan/atau melanoma.
Risiko melanoma kemungkinan dapat meningkatkan progresifitas
peningkatan jumlah lesi pada ND, dan kejadian personal atau
familial dari nevus atipikal atau melanoma.

Terlepas dari kelompok risiko, setiap lesi berpigmen yang


mencurigakan dan setiap lesi yang terus-menerus dan secara
signifikan berubah, harus dilakukan eksisi sempurna dengan batas
sekitar 2 mm untuk pemeriksaan histopatologi.
3. NEVUS MELANOSITIK KONGENITAL

Nevus melanositik kongenital atau Congenital melanocytic nevus


(CMN) adalah nevus melanositik yang muncul sejak lahir atau pada
tahun pertama kehidupan.

Lesi dapat kecil atau menutupi sebagian besar permukaan tubuh.


Biasanya berwarna lebih gelap dibandingkan dengan kulit
sekelilingnya, terdapat rugose atau permukaan halus yang meninggi,
kadang dapat disertai rambut yang tebal, panjang dan gelap.
NEVUS MELANOSITIK KONGENITAL
Klasifikasi nevus melanositik kongenital dibagi berdasarkan
ukurannya; kecil (<1,5 cm), sedang (1,5–19 cm), dan besar (>20
cm).
Lesi dengan ukuran besar dapat menimbulkan masalah psikososial
dan meningkatkan risiko terjadinya melanoma maligna (MM).

Diagnosis banding NMK adalah nevus verukosa, dan nevus


melanositik atipikal.

Terapi:
Semua NMK didokumentasi sejak lahir
NMK atipikal harus segera diangkat
NMK kecil dievaluasi untuk eksisi profilaktik <12 tahun
4. HALO NEVUS

Halo nevus adalah nevus yang dikelilingi oleh cincin atau lingkaran
putih. Nevus ini biasanya bersifat jinak.

Halo nevi (bentuk jamak dari nevus) kadang-kadang disebut juga


sebagai Sutton nevi atau leukoderma acquisitum centrifugum.

Halo nevi paling umum terjadi pada anak-anak dan remaja,


meskipun halo nevus juga dapat terjadi pada usia berapa pun.
Etiologi : halo nevus terjadi karena sistem kekebalan tubuh berpikir
bahwa nevus merupakan suatu yang berbahaya. Sebagai
perlindungan ekstra, sel T menyerang sel-sel pigmen dalam nevus
yang menyebabkan nevus memudar dan akhirnya menghilang.

Sel T juga dapat menyerang pigmen yang mengelilingi tahi lalat dan
menciptakan garis putih khas yang dikenal sebagai halo nevi.

Halo nevi paling umum terjadi pada anak-anak dan remaja,


meskipun halo nevus juga dapat terjadi pada usia berapa pun.
Tanda dan Gejala Halo Nevus
Halo nevi terlihat seperti tahi lalat
berwarna coklat atau merah muda yang
terletak di tengah dan biasanya dikelilingi
dengan bercak putih melingkar.
Halo nevus dapat muncul di bagian tubuh
mana saja, tetapi paling sering muncul di
daerah dada, perut, dan punggung. Selain
itu, tahi lalat tersebut biasanya hanya
memiliki satu warna dengan
permukaannya yang rata.
Halo nevus tidak menyebabkan gatal atau
rasa nyeri.
Diagnosa
Dalam banyak kasus, halo nevus dapat di diagnosis hanya dengan
gambaran klinis. Jika memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker
kulit, karena riwayat keluarga, dianjurkan tindakan biopsy.

Tindakan biopsi biasanya melibatkan pengangkatan seluruh atau


sebagian nevi dan memeriksa adanya sel-sel kanker yang
dicurigai.

Biopsi adalah satu-satunya cara untuk mendiagnosis, atau


mengesampingkan kemungkinan melanoma.
Terapi
Halo nevus umumnya tidak memerlukan pengobatan apa pun.
Halo nevus pada akhirnya akan memudar dengan sendirinya, dan
pigmentasi kulit akan kembali ke warna normal.

Oleskan sunscreen ke halo nevus setiap kali berada di luar


ruangan selama lebih dari 15 menit.

Kurangnya pigmen di sekitar nevi membuat kulit lebih rentan


terhadap sengatan sinar matahari, yang dapat meningkatkan risiko
terjadinya kanker kulit.
5. BLUE NEVUS

Blue nevus atau nevi bisa muncul pada anak-anak, orang dewasa
dan lebih sering terjadi pada wanita.

Nevus yang tampak biru disebabkan oleh posisinya yang jauh lebih
kedalam kulit bila dibandingkan nevus yang berwarna kecoklatan.

Warna nevus yang biru dapat bervariasi mulai dari biru keabuan
atau biru kecoklatan bahkan kekuningan.

Timbul akibat akumulasi ektopik melanosit di dermis


Karakteristik umum Blue Nevus adalah:
1.Berukuran kecil antara 0,5 sd 1 cm
2.Berbentuk melingkar (bulat) atau lonjong
3.Permukaannya halus dan berwarna kebiruan
4.Biasanya kelainan kulit ini ditemukan tunggal

Blue nevus dapat terjadi di area kulit mana pun.


Beberapa area tubuh yang sering dijumpai
adalah kulit kepala dan leher, bokong, punggung
tangan dan kaki.
Terapi :
Umumnya blue naevus atau tahi lalat lain tidak perlu sampai
dioperasi untuk menghilangkannya, kecuali untuk kepentingan
estetika maka dilakukan Tindakan eksisi

Harus diwaspadai jika blue naevus muncul kembali setelah


diangkat karena bisa jadi merupakan pertanda kanker kulit.
6. NEVUS OF OTA

Merupakan sejenis hiperpigmentasi (peningkatan intensitas warna


dibandingkan dengan kulit sekitarnya) pada daerah mata dan
daerah sekitarnya akibat penumpukan melanosit (pigmen).
Walaupun
Nevus of Ota dikenal dengan istilah “bercak hitam” tetapi bercak
pada Nevus of Ota biasanya berwarna kebiruan atau kecoklatan.

Bercak bisa muncul pada daerah sekitar mata, tetapi paling jelas
ditemukan pada bagian putih mata. Beberapa orang mungkin juga
memiliki bercak pada dahi, hidung, dan pipi.
Diperkirakan sekitar 50% dari semua kasus Nevus of Otaditemukan
sejak lahir, sedangkan sisanya biasanya berkembang selama masa
remaja.

Saat ini, tidak ada penelitian definitif yang menunjukkan penyebab


utama munculnya Nevus of Ota. Beberapa peneliti menyatakan
bahwa Nevus of Ota bisa disebabkan oleh mutasi genetik, hormon
atau radiasi. Meskipun diperlukan lebih banyak penelitian untuk
membuktikan hal-hal ini.
Nevus of Ota jauh lebih sering ditemukan pada wanita daripada
pria, dengan perkiraan rasio 5: 1.

Nevus of Ota juga terjadi lebih umum pada orang keturunan Asia
atau Afrika. Namun, Nevus of Ota dapat hadir pada semua orang
dengan semua pigmen kulit yang berbeda.

Ras kaukasoid adalah ras yang paling kecil kemungkinannya


terkena Nevus of Ota. Meskipun demikian, ras kaukasoid adalah
ras yang paling mungkin terkena melanoma ganas terkait dengan
kondisi tersebut.
Gejala Nevus of Ota
Nevus of Ota biasanya hanya muncul pada satu sisi wajah. Dalam
beberapa kasus, Nevus of Ota dapat hadir pada kedua sisi wajah.
Jika Nevus of Ota muncul pada kedua sisi wajah, kondisi ini disebut
sebagai nevus Hori.

Tanda yang khas pada Nevus of Ota adalah muncul bercak


hiperpigmentasi di sekitar mata dan di wajah yang berwarna biru-abu-
abu atau cokelat.

Orang dengan Nevus of Ota dapat mengalami hiperpigmentasi pada


area: kelopak mata, area di sekitar mata, hidung, dahi, pipi. Wajah,
putih mata, dan iris
iris
Bercak hiperpigmentasi yang
disebabkan oleh Nevus of
Ota muncul pada area yang dikontrol
oleh saraf trigeminal. Saraf ini
terletak di sisi wajah dan
bertanggung jawab atas sensasi
pada wajah.
Nevus of Ota yang mempengaruhi
mata itu sendiri dapat menyebabkan
penebalan jaringan di dalam dan
sekitar mata.
Pengobatan Nevus of Ota
Perawatan laser adalah pendekatan korektif paling efektif untuk
mengatasi Nevus of Ota, walaupun harus diulang lebih dari sekali,
dengan beberapa pendekatan dan aplikasi.

Selain menggunakan terapi laser, Nevus of Ota dapat untuk


menutupi hiperpigmentasi dengan produk-produk kosmetik.

Produk-produk ini termasuk penggunaan krim untuk menyamarkan


bercak, atau concealer.
7. MELANOMA

Melanoma adalah salah satu jenis kanker kulit yang berasal dari sel
melanosit, sel penghasil melanin yang biasanya terdapat pada kulit.

Gejala Melanoma
Melanoma dapat dimulai terlihat dari perubahan dalam ukuran, bentuk atau
warna dari tahi lalat atau bintik kulit yang ada. Proses ini bisa berlangsung
selama beberapa minggu hingga beberapa bulan. Melanoma biasanya
memiliki bentuk yang tidak teratur, berantakan, dan warna yang tidak
merata. Melanoma muncul ke atas permukaan kulit dan tampak seperti
kotoran biasa. Melanoma bisa tumbuh dengan cepat dan menimbulkan lesi
di sekitarnya.
Penyebab dan Faktor Risiko Melanoma
Penyebab melanoma belum diketahui pasti, namun penyakit ini
rentan menyerang wanita maupun pria usia 30-60 tahun.

Beberapa faktor yang berperan, yaitu :


1.Faktor genetik : adanya keluarga primer yang terkena melanoma
meningkatkan riisko terkena melanoma hingga 200 kali lipat.
2.Melanocytic nevi.
3.Faktor lingkungan (UV).
4.Faktor trauma biologis yang berkepanjangan.
MM IN SITU
MELANOMA MALIGNA
MELANOMA MALIGNA – KSB
BERPIGMEN
Diagnosis Melanoma
Selain dari anamnesis dan pemeriksaan fisik, diagnosis ditegakkan
dengan hasil biopsi.

Penanganan Melanoma
Pengobatan melanoma bisa bervariasi, tergantung pada ukuran,
jenis, lokasi, dan stadium melanoma. Mulai dari pembedahan,
kemoterapi, teknik fotodinamik, dan radioterapi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai