Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL KEGIATAN

PENYULUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK

Oleh :
MSY. NURUL QOMARIAH (04111004002)
ZARA ALVIOMETHA PUTRI (04111004003)
KEITRIA TWINSANANDA (04111004009)
MIRANDA KARTIKA PUTRI (04111004010)
FIERA OLIVIA (04111004016)
AMELIA PILLIANG (04111004018)
MEITY ISRIYANTI L. (04111004019)
EGI UTIA ASIH (04111004022)
MUHAMMAD QISTHY (041110040)
FEBRISALLY PURBA (041110040)
ESSYA NOVA R.R. (04111004067)

Dosen Pembimbing:
drg. LASMA EVI LANI, MARS

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2015
1. Latar Belakang
Pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut di kalangan masyarakat
belum begitu mewabah, sehingga banyak masyarakat yang masih menganggap
enteng permasalahan kesehatan rongga mulut. Bagi mereka, gigi yang
berlubang merupakan hal yang biasa dan tidak mengancam jiwa. Tidak heran
jika prevalensi karies semakin meningkat pesat. Hal ini bergantung dari
berbagai faktor, misalnya: tingkat pendidikan, ekonomi, pengetahuan dan
kesadaran diri akan pentingnya menjaga kesehatan rongga mulut.
Untuk mewujudkan perubahan tingkah laku dan pemikiran masyarakat
tentang pentingnya kesehatan rongga mulut harus disesuaikan dengan
tingkatan masyarakatyang menekankan pada pendidikan dengan menggunakan
pendekatan persuasif dan sugestif. Pendekatan persuasif dan sugestif dalam
proses penyuluhan kesehatan gigi merupakan salah satu alternatif untuk
mencapai hasil yang memuaskan. Pemberian penjelasan cenderung memberi
penekanan dan arahan melalui perasaan dan emosi dengan cara membujuk
orang lain secara langsung/tidak langsung dengan suatu ide atau kepercayaan
yang meyakinkan. Agar dapat berhasil dengan baik, perlu dibantu dengan alat
peraga edukatif yang merangsang ketertarikan.
Tindakan penyuluhan ini harus dilakukan sedini mungkin, terutama pada
anak anak yang menjelang usia erupsi gigi permanen atau gigi bercampur.
Hal ini karena anak anak usia sekolah sudah mulai bisa diajak
berkomunikasi mengenai kesehatan gigi yang harus mereka jaga sejak dini,
bahkan para orang tua juga semestinya diberikan edukasi untuk membimbing
anak menerapkan perilaku hidup sehat termasuk menjaga kesehatan gigi dan
mulut.
Walaupun sebagian besar anak-anak menyatakan menggosok giginya
sekurang-kurangnya 2 kali sehari, kebanyakan mereka masih mempunyai
debris pada gigi-giginya (Todd dan Dodd, 1985). Hal ini menunjukkan bahwa
menggosok gigi biasanya dilakukan dengan tidak efisien. Dalam mengajar
anak untuk menggosok gigi-gigi mereka, tujuannya haruslah memberi
instruksi dan mendorong semangat mereka untuk mengeluarkan semua debris
dan plak dari semua permukaan gigi yang dapat dijangkau, namun tetap pada
teknik yang benar dan tidak menyebabkan gingivitis. Tidak hanya itu,
makanan, minuman bahkan kebiasaan buruk yang harus dihindari juga harus
diedukasikan kepada anak-anak serta orang tua mereka.
Pada kegiatan penyuluhan kali ini, sasaran yang akan diberikan edukasi
tentang kesehatan gigi dan mulut adalah anak anak sekolah dasar dimana
mereka belum begitu bisa diajak berkomunikasi dengan lancar, terutama bagi
anak-anak yang belum bisa membaca. Alat peraga yang akan digunakan untuk
melakukan penyuluhan harus kreatif dan inovatif, sehingga mereka merasa
tertarik untuk mengetahui informasi apa yang akan disampaikan dan harus
mereka terapkan, seperti: flip book, film edukasi, puzzle, kartu kwartet dan
lain-lain.

2. Tujuan
Untuk menanamkan rasa kepedulian anak terhadap kesehatan gigi dan
mulutnya sejak dini.
Memberikan pengetahuan tentang cara memelihara kesehatan gigi dan
bahaya nya apabila tidak menjaga kebersihan mulut
Meningkatkan kecerdasan anak melalui alat peraga dalam kegiatan
penyuluhan kesehatan gigi dan mulut

3. Nama Kegiatan:
Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak

4. Tema Kegiatan:
More We Care, More Brightly Smile

5. Sasaran :
Siswa Siswi Sekolah Dasar Kelas 3.

6. Bentuk dan Jenis Kegiatan


Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut yang akan dilakukan di SD Negeri 1
Jejawi dengan mengusung tema More we care, more brightly smile, kegiatan
ini dimaksudkan untuk memberikan edukasi tentang kesehatan gigi dan mulut
pada anak anak sedini mungkin. Dimana sasaran kali ini adalah anak anak
sekolah dasar SD Negeri 1 Jejawi kelas 3. Penyuluhan dapat dilakukan dengan
komunikasi yang efektif melalui alat peraga yang inovatif dan tidak
membosankan, karena anak seusia ini masih ingin bermain dan mudah bosan
apabila hanya mendengarkan penjelasan secara lisan saja. Bahkan sebagian
besar masih belum bisa membaca secara lancar, sehingga cukup sulit apabila
penyuluhan hanya menampilkan tulisan layaknya penyuluhan biasa
menggunakan proyektor. Untuk menarik perhatian anak anak dan rasa ingin
tahu nya terhadap apa yang kita sampaikan mengenai kesehatan gigi dan
mulut. Disini kami menyiapkan alat bantu edukasi seperti kartu kwartet.
Sehingga tanpa berpikir panjang anak-anak dapat mencocokkan gambar dan
kata-kata berdasarkan hasil penyuluhan atau informasi yang telah disampaikan
sebelumnya, serta secara tidak langsung mereka dapat mengingat dan
menerapkan cara cara menjaga kesehatan gigi dan mulut yang tepat.

Cara melakukan permainan yaitu :


1. Siswa duduk dengan kelompok, 1 kelompok terdiri dari 4 orang.
2. Kartu dikocok dan dibagi kepada 4 pemain, masing-masing pemain
mendapatkan 4 lembar kartu. Sisa kartu ditumpuk dengan arah terbalik.
3. Pemain yang mendapat giliran pertama bertanya kepada salah satu pemain
lain nama kartu yang hendak dikumpulnya menjadi kwartet. Misalnya
yang hendak dikumpulkan adalah kwartet penyebab gigi berlubang maka
yang harus dikumpulkan adalah kartu lain dengan warna atas yang sama
dan nama-namanya terdapat dalam kartu.
4. Jika pemain yang dimintai memiliki kartu tersebut, maka dia harus
menyerahkan kartunya, dan pemain pertama dapat melanjutkan permainan
dan bertanya untuk kartu lainnya. Jika kartu yang diinginkannya tidak ada,
maka dia mengambil satu kartu dari atas tumpukan kartu, dan permainan
dilanjutkan oleh pemain berikutnya. Permainan berlanjut dengan cara
seperti pertama, hingga semua kartu habis. Pemain yang mengumpulkan
kwartet terbanyak memenangkan permainan.
Untuk efisiensi dan efektifitas waktu, maka kami akan membagi siswa
menjadi kelompok kecil dimana satu kelompok terdiri dari 4 anak, dengan 1-2
orang pembimbing dan waktu yang diberikan sekitar 10-20 menit. Jumlah
kartu yang diberikan sebanyak 24 kartu dengan 6 tema tentang kesehatan gigi
dan mulut.

Penyebab
Gigi Berlubang

COKLAT

Gambar 1. Contoh 1 gambar kartu kwartet

Makanan
Menyehatkan
Gigi

BUAH-BUAHAN
Gambar 2. Contoh 2 gambar kartu kwartet
5. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Hari/Tanggal : Februari-Maret
Tempat : Jejawi OKI
Waktu : 08.00 s.d selesai

6. Susunan Acara
06.30-07.30 Persiapan Panita
07.30-08.00 Persiapan peserta
08.00-08.10 Pembukaan (Muhammad Qisthy)
08.10-08.20 Pemaparan Poster (Miranda Kartika Sari & Zara
Alviometha Putri)
08.20-08.25 Pretest tentang kesehatan gigi (Essya N. Rizki,
Msy. Nurul Qomariah)
08.25-08.45 Games Kartu Kwartet
(Meity Isriyanti, Fiera Olivia, Keitria T,
Ammelia Piliang,)
08.45-08.50 Post Test (Febrisally Purba, , Egi Utia Asih)
08.50-09.00 Penutup (Muhammad Qisthy)

7. Susunan Panitia
-Ketua : Muhammad Qisthy
-Sekretaris : Zara Alviometha Putri
-Bendahara : Meity Isriyanti Lestari
-Anggota :1. Masayu Nurul Qomariah
2. Keitria Twinsananda
3. Miranda Kartika Sari
4. Amellia Pilliang
5. Fiera Olivia
6. Egi Utia Asih
7. Febrisally Purba
8. Essya Nova Relensia Rizki
8. Rencana Anggaran
(disesuaikan)

9. Penutup
Demikian proposal ini kami susun. Semoga acara ini dapat
terselenggara dengan lancar dan sukses. Atas perhatian dan kerjasamanya
kami ucapkan terimakasih.

Menyetujui,
Koordinator Pelaksana,

drg. Lasma Evi Lani, MARS

Anda mungkin juga menyukai