Anda di halaman 1dari 11

PANDUAN MENDIRIKAN MEDIA CETAK, MEDIA ONLINE SAMPAI

MENGHASILKAN UANG

Hampir 3 tahun lebih saya berkecimpung dan terlibat


langsung dengan para awak media atau akrab dipanggil
juga kuli tinta.
Ada kesan tersendiri selama bergaul dengan komunitas
media cetak dan media online yang terkadang dipenuhi
gelak tawa dan tangis miris ketika berdiskusi seputar
masalah-masalah publik yang berhasil diliput.

Namun bukan itu yang menjadi topik bahasan kali


ini, karena sejatinya tugas seorang jurnalis memang sudah
seperti itu, meliput sana sini, wawancara, minta tanggapan
ke sejumlah anggota legislatif, pejabat, atau bahkan ke
lembaga swadaya masyarakat.

Terlepas dari tugas seorang jurnalis, dengan pesatnya


perkembangan lalu lintas informasi dunia digital maka
media cetak dan media online begitu tumbuh subur bak
jamur di musim penghujan
Seolah memberitahukan pada dunia, saat ini dunia bisnis
melalui industri kata-kata tidak lagi dimonopoli perusahaan
papan atas semisal group kompas. Namun telah menular
bak virus ke setiap orang dengan mendirikan media cetak
dan media online sesuka-suka hatinya.

Fenomena media cetak, media online

Dalam pengamatan saya, ada hal lain yang begitu menarik,


euphoria, motivasi mendirikan media cetak dan media
online di kalangan pewarta ternyata begitu hebat.
Hampir setiap saat selalu bermunculan media baru berjenis
media online sehingga muncul meme lucu-lucuan dan
anekdot bahwa semua awak media adalah pemimpin
redaksi alias sang pemilik.
Kenapa bisa begitu ?
Pasalnya, untuk mendirikan sebuah perusahaan pers
apalagi yang berjenis kelamin media online sangat mudah.
Cukup bermodal web yang sudah di setting sedemikian
rupa agar layoutnya berkesan situs pemberitaan di tambah
keterampilan olah dua jari yang memadai maka jadilah
sebuah media online.
Sebuah doktrin terselubung di kalangan pewarta
mengatakan memiliki sebuah perusahaan pers entah
berbentuk media cetak atau media online maka sama
dengan kita memiliki penghasilan yang berlimpah ruah.
Benarkah ?
Gaya hidup kesana kemari dengan kendaraan beroda
empat berbagai merk perusahaan otomotif terkenal sudah
lazim dan mudah dijumpai.
Dari mana media dapat penghasilan ?
Sudah menjadi rahasia umum, tabiat pemerintah daerah
yang berusaha untuk mempertahankan citra positif
pemerintahan dengan cara mengontrak media cetak atau
media online yang ada.
Apa sebab demikian ?
Musababnya, pemerintah daerah dimanapun selalu
menginginkan agar setiap pemberitaan yang akan dimuat
sebuah media cetak atau media online mesti beraroma
positif.
Berapa jumlah penghasilan media cetak, media online
kalau dikontrak pemerintah daerah ?
Untuk soal ini sangatlah bervariasi. Media online biasanya
mendapat nilai kontrak tiap bulannya antara Rp. 8 jta - 20
juta/pemerintah daerah. Sedangkan untuk media cetak
lebih tinggi lagi antara Rp. 30 juta - 50 juta.
Jadi, media cetak dan media online begitu dimanjakan
dengan setumpuk kontrak, baik itu sifatnya pemberitaan,
advertorial, iklan-iklan ucapan maupun berita berbayar
iklan dari lingkup instansi pemerintah daerah.
Benarkah mendirikan media cetak,media online begitu
mudah ?
Mendirikan Media Cetak, Media Online
Sebelum dikeluarkannya Undang-undang Nomor 40 tahun
1999 tentang Pers, maka semua perusahaan pers
diwajibkan untuk memiliki Surat Izin Usaha Penerbitan Pers
(SIUPP).
Namun setelah diberlakukan undang-undang nomor 40
tersebut maka kini perusahaan pers tidak lagi diwajibkan
mengantongi SIUPP.
Pasal 1 angka 2 undang-undang pers
menyebutkan Perusahaan Pers adalah badan hukum
Indonesia yang menyelenggarakan usaha pers meliputi
perusahaan media cetak, media elektronik, dan kantor
berita, serta perusahaan media lainnya yang secara khusus
menyelenggarakan, menyiarkan, dan menyalurkan
informasi.
Artinya, bahwa bentuk informasi yang disalurkan dan
disiarkan tidak semata berbentuk koran
pemberitaan namun dapat dengan wajah lain yang
dikemas dalam bentuk majalah, tabloid, jurnal.
Beberapa contoh perusahaan pers itu untuk pemberitaan
berbentuk media cetak semisal, sinar harapan, kedaulatan
rakyat, koran-sindo, kompas, majalah tempo. Sedangkan
yang berbentuk media online sangat banyak
semisal kompas.com, detik.com, pikiran-rakyat.com.
Lebih lanjut, untuk mendirikan perusahaan pers maka
dikatakan dalam pasal 9 ayat 2 undang-undang pers itu
harus berbentuk badan hukum. Inilah yang tidak dijelaskan
lebih tegas dalam ketentuan pasal 9 ini.
Akibatnya pada awal tahun 2014 lalu dewan pers
Indonesia mengeluarkan surat edaran Nomor 01/SE-
DP/I/2014 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Pers
Nomor 40 Tahun 1999 dan standar perusahaan pers
tertanggal 16 Januari 2014, Isinya, menyebutkan
perusahaan pers harus memiliki badan hukum berbentuk
perseroan terbatas (PT).
Jadi tahap pertama untuk mendirikan media cetak, media
online perusahaan harus berbadan hukum berupa
perseroan terbatas. Ini berarti wajib memiliki dokumen akta
notaris,
Berapa biaya untuk membuat akta notaris itu?
Perkara ini sangat beragam jawabnya, ada yang
menyebutkan angka Rp. 30 juta, 20 juta, 1 juta bahkan ada
yang gratis. Di titik ini, saya mau katakan besarnya biaya
akan sangat tergantung dari kedekatan anda dengan
notaris itu sendiri.
Sebagai catatan penting, bahwa saat membuat akta notaris
itu sebaiknya cantumkan dalam klausul pasal bidang
usaha, media cetak dan media online kendati hanya salah
satu yang akan anda gunakan dalam prakteknya.
Apakah setelah memiliki akta notaris perusahaan terbatas,
sudah bisa beroperasi ?
Tunggu dulu, sabar sobat, masih ada tahap selanjutnya
yang mesti anda harus urus lagi yaitu pengurusan izin-izin
yang lainnya. Sesuai ketentuan yang di atur dalam undang-
undang nomor 40 tahun 2007 tentang perseroan terbatas
maka anda wajib pula mengurus surat domisili, NPWP,
Surat Izin Usaha Perdagangan, Tanda Daftar Perusahaan
dan izin-izin lainnya.
Apabila semua administrasi perusahaan sudah selesai dan
tuntas, maka anda sudah dapat melakukan aktivitas
sebagai jurnalis yang sah dan dilindungi oleh negara.
Bagi yang memilih jalur media cetak tentukan terlebih
dahulu apakah perusahaan anda. Menerbitkan media
cetaknya secara harian, mingguan atau bulanan. Saran
saya, ada baiknya anda memulai penerbitan dari mingguan
dulu.
Pasalnya untuk turun ke media harian, sangat
berat, menuntut kesiapan sumber daya manusia yang
sudah terlatih dan terbiasa menulis berita setiap hari.
Langkah selanjutnya, siapkan kantor beserta perangkat
meja kursi dan komputer termasuk mesin offset untuk
mencetak Koran.
Ada beberapa pilihan merk dan harga yang ditawarkan di
pasar bebas dengan kualitas yang bagus, tergantung
kemampuan dana yang anda siapkan.
Rata-rata harga 1 buah mesin cetak koran di jual seharga
5.000 - 30.000 dolar, tergantung berapa banyak tinta yang
akan digunakan.

Untuk selengkapnya menyangkut urusan harga mesin


cetak koran termasuk spesifikasinya, bisa anda kunjungi
langsung situs yang menawarkan
di http://www.mesinpercetakan.com
Adapun jika perusahaan anda memilih untuk terjun ke
dunia media online, maka pekerjaan persiapan yang anda
lakukan tidaklah terlalu banyak seperti di media cetak.
Namun bukan berarti itu tanpa biaya juga, untuk
membangun media online anda wajib memiliki sebuah web.
Untuk dapat mewujudkan sebuah web maka anda
wajib memiliki domain dan hosting. Domain adalah nama
media online yang kita miliki. contohnya, seperti blog ini
kabela-kabela.blogspot.com
Memiliki domain tanpa sebuah hosting, percuma saja.
Hosting adalah istilah untuk menunjukkan tempat dimana
kita akan menyimpan file-file yang kita buat.
Bagaimana Cara mendapatkan Domain dan Hosting itu
dan berapa harganya?

Cara mendapatkan sebuah domain adalah dengan


membelinya. Banyak perusahaan yang berserakan di
internet menyediakan domain
semisal www.idwebhost.com

Harga jual rata-rata untuk 1 buah domain sekitar Rp 95.000


- 200.000/tahun. Domain ini hanya berlaku 1 tahun, jadi
harus selalu diperpanjang kalau media online anda tidak
mau hilang dari dunia maya.

Untuk mendapatkan hosting, ada dua jalan, yang pertama


secara gratisan menggunakan platform blogger,
wordpress. Kedua dengan jalan membelinya di tempat kita
membeli domain.
Harga jual untuk sebuah hosting kalau dibeli biasanya Rp.
3 jutaan. Sama juga dengan domain, hosting juga harus
diperpanjang setiap tahun kalau anda tidak ingin semua
filenya dihapus perusahaan penyedian hosting.
Untuk hosting yang gratisan, sudah jelas anda tidak perlu
membayarnya sobat tinggal daftar saja secara gratis.
Domain dan hosting sudah punya terus apa lagi yang
diurus ?
Tahap berikutnya membuat web, sebagai tampilan atau
wajah media online milik kita, tempat orang akan membaca
apa yang kita publish.
Perkara ini mudah, gunakan saja jasa pembuatan web
yang banyak beterbangan di internet,
semisal studiowebindo.com

Setelah semua sudah rampung, beres dan tuntas, maka


media online anda sudah siap untuk dipublikasi.
Untuk mendapat kontrak dengan pemerintah
daerah, maka media online anda sudah mesti terhitung
aktif minimal selama 6 bulan terakhir.
Kalau itu bisa dipenuhi, maka ajukan proposal kerjasama
dengan pihak humas atau dinas informasi dan komunikasi
pemerintah daerah setempat.
Artikel lain
Kritik Pedas Media Massa
Lakukan point ini di beberapa pemerintah daerah lainnya,
dan jika diterima maka uang jutaan itu akan mengalir setiap
bulan ke saku baju anda.
Penting untuk diketahui, kewajiban perusahaan
pers kepada wartawan dan karyawannya sesuai isi pesan
undang-undang pers, meliputi :

1. Wajib memberi upah sesuai dengan upah minimum


provinsi minimal 13 kali setahun(Butir 8 Standar
Perusahaan Pers).
2. Wajib mengumumkan nama, alamat dan penanggung
jawab secara terbuka melalui media yang
bersangkutan, khusus untuk penerbitan pers ditambah
nama dan alamat percetakan (Pasal 12 UU No
40/1999). Jika tidak diindahkan perusahaan
anda dapat dipidana denda sekurang-kurangnya
Rp100 juta.
Kesimpulan

Mendirikan sebuah perusahaan pers baik itu berwujud


media cetak atau media online harus mengikuti ketentuan
yang di atur dalam undang-undang per nomor 40 tahun
1999 dimana badan hukumnya berbentuk perseroan
terbatas.

Tahap-tahapan mendirikan media cetak dan media


tersebut adalah :

Media cetak :

1. Mengurus akta notaris perusahaan


2. Mengurus surat domisili, NPWP, Surat Izin Usaha
Perdagangan, Tanda Daftar Perusahaan dan izin-izin
lainnya
3. Menyediakan kantor, kursi meja, komputer dan mesin
cetak
4. Merekrut karyawan untuk posisi admin dan wartawan.
Media Online

1. Mengurus akta notaris perusahaan


2. surat domisili, NPWP, Surat Izin Usaha Perdagangan,
Tanda Daftar Perusahaan dan izin-izin lainnya.
3. Menyediakan kantor, kursi meja dan komputer
4. Membeli domain dan hosting
5. Menyewa jasa untuk membuat web
Dari sisi bisnis, jika dibandingkan dari segi pengeluaran
antara media cetak dan media online, maka pengeluaran
media online akan jauh lebih kecil dibanding media cetak.
Namun dari segi kontrak, penghasilan media cetak jauh
lebih tinggi.

Anda mungkin juga menyukai