Potensi Permasalahan SIRS, Suatu Aplikasi SIRS yang andal apabila dapat mengantisipasi
adanya perubahan dalam SOP , Kebijakan, peraturan-peraturan atau adanya pengembangan
subsistem dalam rumah sakit.
Berikut ini saya akan menampilkan beberapa perubahan terbanyak yang seharusnya terjadi/ tidak
dapat dihindari (karena perubahan tersebut dapat meningkatkan citra rumah sakit) , tetapi dapat
menimbulkan permasalahan pada Aplikasi SIRS (asumsi telah mempunyai Aplikasi
SIRS/SIMRS):
dan lain-lain perubahan atau pengembangan medical pathways atau pengembangan subsistem
lainya misalnya jenjang pendidikan, kepangkatan , prestasi.
Permasalahan (SIRS) di rumah sakit, Anda mungkin sebagai Manajemen rumah sakit atau
pengembang sistem di rumah sakit atau mungkin juga sebagai konsultan dan sistem informasi
yang dibuat sampai saat belum memberikan hasil secara optimal apa yang diharapkan atau
disepakati sejak awal pelaksanaan , maka tidak perlu khawatir jika pelaksanaan belum setahun ,
karena membuat suatu aplikasi yang dapat memberikan solusi pada user tidaklah semudah yang
dibayangkan. Tetapi apabila pelaksanaannya telah melebihi setahun dan apalagi telah melampaui
masa periode uji coba tetapi tetap saja permasalahan yang anda hadapi tidak berkurang , malah
bertambah dengan adanya aplikasi SIRS maka dapat disimpulkan bahwa aplikasi SIRS tersebut
sebenarnya yang bermasalah , hanya saja penyebab permasalahannya ada pada masing individu
(Pengembang, konsultan dan manajemen) yang terkait.
Oleh karena itu perlu dilakukan tindakan koreksi bersama-sama
SIRS merupakan integrasi subsistem yang ada di rumah sakit , SIMRS adalah satu diantara
subsistem dalam SIRS, oleh karena itu agar SIRS dapat mendukung manajemen rumah sakit
dalam mencapai Visi dan Misinya maka seharusnya SIMRS berjalan optimal. Suatu dukungan
teknologi saat ini agar SIMRS dapat berfungsi optimal yaitu dengan menggunakan Applikasi
komputer yang selanjutnya (dalam tulisan ini) disebut Aplikasi SIMRS
Inventarisasi Masalah
1. Penerimaan pengeluaran Biaya
2. Penerimaan pengeluaran BAKHP, Op RS, dll
3. Kinerja Karyawan termasuk pendidikan/penjenjangan
5. Medical Records
6. Pelayanan Medis termasuk obat
7. Pelayanan Non medis termasuk registrasi
8. Keluhan eksternal dan internal
9. Monitoring indikator kesehatan, KPI, Indikator Operasional
10.Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan
11.Pemasaran/Informasi
12.Aplikasi Pihak ketiga ..
Masing-masing permasalah tersebut di analisa sampai akar permasalahannya , kemudian
menetapkan Tindakan koreksi maupun tindakan pencegahannya
Tindakan Koreksi dan pencegahan inilah yang menjadi tujuan utama Aplikasi Sistem Informasi
Manajemen yang akan dibuat oleh Pengembang..
REGISTRASI
Kegagalan registrasi terutama disebabkan oleh ketidak patuhan pengunjung maupun petugas
eMEDICAL RECORD
Kegagalan eMR terutam disebabkan methode pengumpulan data yang tidak efisien dan optimal
BILLING SYSTEM
Kegagalan Billing System disebabkan aplikasi tdk mempunyai mekanisme kendali
PELAPORAN
Ketidak akurasian Laporan disebabkan banyaknya data tidak teridentifikasi
Suatu kendala utama sampai saat ini yang dialami oleh unit pelayanan / rumah sakit yang
mempunyai kontrak kerja dengan pihak ketiga/penanggung/pemasok alat adalah ketidak
sepahaman nomenklatur
Blue print SIRS: sebaiknya dibuat dan disesuaikan dengan rancangan strategi jangka panjang
pengembangan rumah sakit secara keseluruhan .
Blue print SIRS memuat antara lain
1. Visi -Misi pengembangan SIRS yang merupakan sub dari Visi- Misi Rumah Sakit diserta
target pencapaian jangka pendek/ tahunan
2. Penetapan plat form soft ware dan alternatifnya serta pemilihan hardwere yang
mendukung.
3. Kondisi ruang dan pengembangannya (SDS)
4. Potensi lain yang mendukung antara lain SDM dan pengembangannya serta Sumber
Anggaran
Sebenarnya kalau mau jujurKebijakan, komitmen dan infra struktur lainnya termasuk SDM
dan SDS dari Rumah sakit sudah ada..dan difahami betul oleh Manajemen RS sebab kalau tdk,
tidak akan pernah terjadi kontrak kerja sama dengan pengembang SW dan
HW..,Kendala.Adakah Analist yang mampu menterjemahkan kebutuhan serta menggali
permasalahan2 yang ada di RS??? selanjutnya mengkomunikasikannya ke pengembang,.Kendala
kedua dan ini yang terbanyak..adakah Pengembang mampu menerima informasi dari Analist
yang kemudian menterjemahkan kedalam Visi,Misi,Kebijakan,aturan2 RS????, sebagai contoh
Keinginan manajemen RS agar Regstrasi berjalan lancar(tdk ada masalah) kemudian
Pengembang telah membuatkan Modul registrasi dengan aplikasi flatform tercanggih, dengan
barcode, dengan Electronic Waiting List, informasi pasien menggunakan LCD 49 inch ala
bandara udara plus sound system yang nyaring dan jelas..menggunakan 8 unit Komputer
WStetapi apa yang terjadi ??, pasien tetap bertumpuk dengan antrian (rata pasien RJ 600-700
orang perhari) pada jam 8-12 Pagi..,apa penyebabnya?..Ruang Tunggu hanya mempunyai
kapasitas 40-50 orang jadi terlihat pasien berjubel didepan loket.., kalau ditanya pengembang
jawabannya Ruang tunggu sempit, terus apakah disarankan kepada Manajemen RS merombak
Rumah Sakitnya..??, gile..,dampak kondisi tersebut pencitraan RS makin jelek..,pasien tdk mau
tau apakah RS menggunakan alat yang canggih yang penting nyaman.dan aman .(Standar
pelayanan non medik waktu tunggu adalah 5 menit edeal di Indonesia, di LN kurang 1
menit)..kenapa???, karena pasien yang menunggu bisa saling menularkan ..lho
BILLING SYSTEM
Banyak unit pelyanan mempunyai subsistem akuntansi tersendiri , namun pada prinsipnya
memudahkan para menejemen dalam pengelolaan keuangan ,transaksi/ pencatatan serta
informasi yang real time, akurat dan akuntabel
Transaksi real time dengan menggunakan semua cara bayar misalnya Tunai (cash,cek,),kartu
debet/kredit, uang muka/ panjar, pengakuan piutang dll
Otomatisasi tercatat dalam mekanisme pembukuan
Informasi Penerimaan termasuk dari pihak penanggung, informasi pengeluaran termasuk
pembagian jasa medik per periode per subunit serta biaya jasa rumah sakit dan bahan alat
kesehatan habis pakai (BAKHP)
Termasuk Neraca rugi/laba operasional
Dilengkapi perhitungan kewajiban/ pajak
Kesemuanya terjembatani menjadikan suatu subsistem dalam Sistem Informasi Manajemen
Keuangan yang andal
MEDICAL RECORD
Catatan medik pasien (medical record) adalah satu-satunya dokumen yang sangat diyakini
kebenarannya, tidak mempunyai kadaluarsa , seperti layaknya dokumen sejarah , berbeda dengan
catatan inventaris kekayaan atau keuangan yang mempunya masa retensi/ penyimpanan, autentik
medical record dilindungi undang undang, sangat rahasia , tidak boleh hilang/ rusak dan tidak
boleh berubah. Seseorang/ pasien seharusnya hanya mempunyai satu catatan medik di satu
rumah sakit.
Untuk memenuhi tuntutan tersebut diatas , catatan medic pasien harus tersimpan aman dalam arti
yang seluas-luasnya.
Pengelolaan catatan medik pasien membutuhkan suatu seni dan ilmu tersendiri, kekeliruan
pengelolaan berdampak serius.
Permasalahan yang sering terjadi antara lain..
Hilang dalam peminjaman
Rusak dalam penyimpanan / penelitian
Berubah/ lapuk dalam penyimpanan
Tercecer sebahagian dalam pelayanan
Mudah diganti/ disalin bila sobek (keakurasian tdk terjamin)
Kesulitan mencari bila dibutuhkan
Terjadi duplikasi dalam pembuatannya
REGISTRASI
Kenapa harus dipersulit kalau bisa dilaksanakan dengan mudah.. , dinegara maju hampir semua
pelayanan tidak lagi memerlukan suatu registrasi ditempat pelayanan.
PELAPORAN
Selain tugas sebagai menejer suatu unit pelayanan, pembuatan laporan mutlak harus dibuat.
Berbagai bentuk informasi yang perlu dilaporkan, menjadikan mekanisme kerja ini perlu
penanganan tersendir.
Hambatan yang mungkin terjadi adalah:
Keterlambatan pembuatan laporan (bentuk , jumlah dan periode pelaporan, serta sumber data
sangat mempengaruhi ketepatan waktu)
Reproduksi laporan untuk jenis dan periode yang sama sering berbeda
Pengarsipan / dokumentasi
Pembuatan SP (Surat Pengantar) , Nomor surat/ identifikasi serta alamat tujuan Laporan
Hal tersebut dapat menyebabkan Laporan kurang akurat
VERIFIKASI
Suatu kendala utama sampai saat ini yang dialami oleh unit pelayanan / rumah sakit yang
mempunyai kontrak kerja dengan pihak ketiga/penanggung/pemasok alat adalah ketidak samaan
persepsi tentang item (jenis pelayanan, tarif /cost atau kodasi ). Penyebab permasalahannya
adalah , mereka mempunyai aplikasi program (software) dan aturan sendiri. Akibatnya
rumahsakit mempersiapkan segala sumber daya (Waktu, tenaga dan alat) untuk itu. Suatu
mekanisme kerja yang tidak efisien dan akhir kesemuanya itu menggangu cash flow dan atau
operasional rumah sakit.