PENDAHULUAN
Lingkungan hidup yang ada di bumi mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Seiring dengan
perubahan lingkungan tersebut, terjadi pula perubahan pada makhluk hidup. Perubahan-perubahan yang
terjadi pada makhluk hidup dari zaman ke zaman dipelajari dalam suatu teori yang disebut teori evolusi.
Teori evolusi masih dipertentangkan hingga saat ini. Banyak teori yang teleh dikemukakan para
ahli,tetapi tampaknya belum ada satupun teori yang dapat menjawab semua fakta dan fenomena tentang
sejarah perkembangan makhluk hidup.
Evolusi dalam biologi berarti proses kompleks pewarisan sifat organism yang berubah dari
generasi ke generasi dalam kurun waktu jutaan tahun. Evolusi berusaha memahami factor-faktor yang
mendorong terbentuknya berbagai makhluk hidup yang ada di dunia saat ini. Evolusi mempelajari
bagaimana spesies baru dapat muncul dari berbagai spesies tumbuhan dan hewan dalam jangka waktu
tertentu. Evolusi juga mempelajari bagaimana spesies-spesies yang berbeda dapat memiliki kekerabatan.
Sejak abad ke-6 sebelum masehi, banyak ahli yang telah berusaha mengemukakan pendapatnya
tentang asal usul berbagai jenis makhluk hidup yang ada di dunia dan banyak pendapat mereka menjadi
fondasi teori evolusi.
2. Empedocles (495-435 SM), berpendapat bahwa kehidupan muncul dari lumpur dan tumbuhan,
kemudian berubah menjadi hewan.
3. Erasmus Darwin (1731-1802 M), berpendapat kehidupan berasal dari asal mula yang sama dan
bahwa respon fungsional akan diwariskan. Erasmus Darwin adalah kakek dari Charles Darwin.
4. Sir Charles Lyell (1797-1875 M), berpendapat bahwa permukaan bumi terbentuk melalui proses
bertahap dalam jangka waktu yang lama.
5. Thomas Robert Malthus (1766-1834 M), adalah ahli ekonomi Inggris yang dalam bukunya berjudul
Essay on the Principle of Population, yang intinya menyatakan tidak adanya keseimbangan antara
pertumbuhan penduduk dengan bahan makanan, Penduduk bertambah menurut deret ukur,
sedangkan bahan makanan bertambah menurut deret hitung.
6. George Cuvier (1769-1832 M), berpendapat bahwa setiap masa diciptakan makhluk hidup berbeda.
1. Jean Baptiste de Lamarck (1744-1829), ialah seorang ahli biologi Perancis yang menjelaskan evolusi
berdasarkan suatu gagasan bahwa perubahan suatu individu disebabkan oleh lingkungan dan bersifat
diturunkan.
2. Charles Robert Darwin (1809-1882), berpendapat bahwa evolusi terjadi karena seleksi alam, hanya
individu yang mampu beradaptasi dengan lingkungannya yang akan bertahan hidup.
Pada tahun 1831, ia mengikuti pelayaran HMS Beagle, untuk memetakan jalur pelayaran. Selama
pelayaran, Darwin banyak mengumpulkan data-data makhluk hidup, bebatuan dan fosil, Saat merapat
di kepulauan Galapagos (1.050 km sebelah barat Amerika Selatan), Darwin menjumpai berbagai
makhluk hidup yang menarik perhatiannya, diantaranya burung burung Finch dengan banyak variasi
pada bentuk paruhnya.
Bentuk paruh burung Finch di kep.Galapagos terjadi akibat perbedaan jenis makanan dari
burung-burung tersebut. Nenek moyang burung finch yang berasal dari daratan benua Amerika sudah
sedemikian jauh berbeda bentuk paruhnya dengan keturunannya yang berada di kep. Galapagos.
3. August Weismann (1834-1914), berpendapat bahwa sel-sel tubuh tidak dipengaruhi oleh lingkungan.
Ia membuktikan pendapatnya dengan mengawinkan 2 tikus yang dipotong ekornya. Hingga generasi
ke-2, semua anak tikus yang dilahirkan dari keturunan kedua ekor tikus tadi, berekor panjang.
Weisman menyimpulkan bahwa ;
a. Perubahan sel tubuh karena pengaruh lingkungan tidak akan diwariskan ke generasi
berikutnya. Hal ini membuktikan bahwa teori evolusi Lamarck, tidak benar.
b. Evolusi adalah masalah pewarisan gen-gen melalui sel kelamin, atau evolusi adalah gejala
seleksi alam terhadap faktor-faktor genetika.
Hukum Hardy-Weinberg, menyatakan bahwa frekuensi alel atau gen dalam populasi dapat tetap stabil dan
tetap berada dalam keseimbangan dari satu generasi ke generasi berikutnya, dengan syarat :
1. Jumlah populasi besar
2. Perkawinan secara acak atau random
3. Tidak ada seleksi
4. Tidak ada migrasi
Frekuensi gen adalah perbandingan antara suatu gen atau genotip dengan gen atau genotip yang lain di
dalam suatu populasi.
Menurut hukum Hardy-Weinberg, perbandingan antara alel A dengan a di dalam suatu populasi misalnya,
tidak akan berubah dari generasi ke generasi. Andaikan ferkuensi alel A didalam populasi diumpamakan p,
sedangkan frekuensi alel a diumpamakan q, maka kemungkinan kombinasi spermatozoa dan sel telur (ovum)
pada perkawinan individu heterozigot Aa X Aa ialah sebagai berikut :
Jadi, untuk mencari frekuensi dari dua buah alel di dalam suatu populasi dapat digunakan hukum Hardy-
Weinberg, yang rumusnya :
Di dalam populasi didapatkan 64% perasa PTC (symbol TT) dan 36% bukan perasa PTC (diberi symbol tt).
Berapakah perbandingan frekuensi genotif kelompok perasa PTC (symbol TT atau Tt) ?
Jawab ;
Diketahui frekuensi genotip tt = 36% , atau 0,36
Jadi frekuensi gen t dalam populasi tersebut = 0,36 = 0,6
Dengan mengetahui frekuensi gen T dan t, maka frekuensi genotip dapat dihitung sbb. ;
TT : Tt : tt = 16 : 48 : 36
4 : 12 : 9
Contoh 2:
Di dalam populasi, misalnya di dalam suatu kelas yang berjumlah 20 orang, didapatkan 14 orang mampu
menggulung lidah (diberi symbol MM) dan 6 orang tidak mampu menggulung lidah (diberi symbol mm).
Berapakah perbandingan frekuensi genotif kelompok mampu menggulung lidah (symbol Mm) ?
Jawab ;
Dengan mengetahui frekuensi gen T dan t, maka frekuensi genotip dapat dihitung sbb. ;
MM : Mm : mm = 20 : 50 : 30
2 :5 :3
Beberapa factor yang menyebabkan terjadinya perubahan keseimbangan frekuensi gen atau alel di
dalam suatu populasi, adalah :
1. Perkawinan tak acak
Beberapa makhluk pada perkawinannya dipengaruhi banyak factor pilihan, sehingga alel yang
membawa sifat yang disukai lebih sering dijumpai. Alel dengan sifat yang tidak disukai akan
berkurang dan mungkin akan hilang dari populasi.
2. Migrasi
Individu yang meninggalkan populasi (emigrasi), akan membawa alel keluar. Sebaliknya individu
yang masuk ke dalam populasi (=imigrasi), akan berpotensi membawa alel yang baru.
3. Hanyutan genetik,
Terjadi jika ada sebagian anggota populasi yang terpisah dari populasi besar dan kemudian kawin
hanya antar populasi kecil mereka, frekeunsi alel akan berubah.
4. Seleksi alam
Didasarkan atas kemampuan adaptasi makhluk hidup yang bersangkutan.
5. Mutasi
Merupakan perubahan materi genetic yang bersifat menurun dan terjadi dalam waktu yang relative
singkat.
Contoh ; mutasi yang terjadi pada HbS (Haemoglobin sel sabit) yang menyebabkan
tergantinya asam amino urutan ke-6 dari asam glutamate kode DNA sense normal adalah CTT)
menjadi valin (kode CAT).
E. Petunjuk Evolusi
1. Adanya variasi individu dalam satu keturunan.
Tidak adanya satu individu yang sama persis dengan individu yang lain, walaupun kembar identik.
3. Perbandingan embriologi.
Perbandingan 3 fase pertumbuhan
embrio /janin pada 6 jenis makhluk
hidup.
4. Fosil
Merupakan sisa-sisa makhluk hidup yang telah membatu.
Secara umum, umur fosil ditentukan dari kedalaman fosil tersebut ditemukan. Semakin tua
umur batuan tempat fosil tersebut berada, maka semakin tua umur fosil tersebut. Umur fosil dapat
diketahui secara lebih akurat dengan menggunakan teknik runut unsure radioaktif dari fosil tersebut.
Fosil ikan
UMUR
ZAMAN PERIODE EPISODE (Juta Tahun yang Lalu) Peristiwa penting dalam sejarah kehidupan
3. Paleontology
Molekul supramolekul
(Membran, Ribosom, Kromatin, Mikrotubulus)
Organel :
(Nukleus, Mitokondria, Badan Golgi, unit pembangun)
Tujuan :
1. Membuktikan bahwa evolusi dapat terjadi akibat proses seleksi alam dan adaptasi
2. Mengetahui dan memahami hubungan antara seleksi dan proses adaptasi.
Alat dan Bahan:
1. Potongan kertas (karton) berbentuk lingkaran (mengunakan pelubang kertas)
a. warna hijau : 100 buah
b. warna kuning : 100 buah
2. Kotak kertas atau kantong plastik (tempat potongan kertas)
3. Tali rafia 8 meter (untuk membatasi wilayah penelitian), patok 4 buah
4. Arloji, stopwatch (untuk menentukan waktu)
5. Lapangan rumput atau halaman sekolah.
Cara kerja:
1. Buatlah batas ploting pada lapangan berumput dengan ukuran kira-kira 4 m2 (2x2 meter)
dengan pembatas tali rafia.
2. Campurkan dengan rata ke-2 kertas warna, kemudian taburkan secara rata pada petak
plating.
3. Kemudian ambillah kertas tadi dalam waktu 1 menit, (yang mengambil 1 orang saja)
4. Sebelumnya tentukan siapa pengambil, siapa pencatat waktu, penghitung dan tabulasi
data.
5. masukkan data pengambilan pada tabel berikut ini :
PERTANYAAN :
1. Warna apakah yang lebih banyak terambil?
2. Apakah penyebab pada soal nomor 1 diatas?
3. Kesimpulan apakah yang bisa anda peroleh?
Soal
1,
Di dalam populasi di dapatkan 75% perasa PTC dan 25% bukan perasa PTC (diberi symbol tt).
Berapakah perbandingan frekuensi genotif kelompok perasa PTC (symbol TT atau Tt) ?
Jawab ;
Diketahui frekuensi genotip tt = 25% , atau 0,25
Jadi frekuensi gen t dalam populasi tersebut = 0,25 = 0,5
Dengan mengetahui frekuensi gen T dan t, maka frekuensi genotip dapat dihitung sbb. ;
TT : Tt : tt = 25 : 50 : 25 (dibagi 25)
1 :2 :1
2.
Di dalam populasi, misalnya di dalam suatu kelas yang berjumlah 20 orang, didapatkan 14 orang mampu
menggulung lidah (diberi symbol MM) dan 6 orang tidak mampu menggulung lidah (diberi symbol mm).
Berapakah perbandingan frekuensi genotif kelompok mampu menggulung lidah (symbol Mm) ?
Jawab ;
Dengan mengetahui frekuensi gen T dan t, maka frekuensi genotip dapat dihitung sbb. ;
Homo sapiens
sapiens (manusia
modern
Homo erectus
Austrolopithecus
Lucy)
Homo halibis
Driopithecus