Anda di halaman 1dari 8

TUGAS INDIVIDU

Program Pelatihan : Pelatihan Dasar CPNS


Angkatan : 102
Mata Pelatihan : BerAkhlak/Agenda II Nilai-nilai Dasar ASN
Nama Peserta : Stefany Cindy, S.Kep., Ns
Nomor Daftar Hadir : 15
Lembaga Penyelenggara Pelatihan :

Isu yang dipakai


Kurangnya kepatuhan pasien untuk control post rawat inap
Penyebab isu
 Kurangnya edukasi tentang pentingnya kontrol post rawat inap.
 Pada beberapa pasien terkendala dengan biaya / tidak menggunakan BPJS.
 Pasien/ keluarga lebih mementing untuk bekerja dari pada datang control post rawat inap.

Berorientasi
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Akuntabel Kompeten Harmonis Loyal Adaptif Kolaboratif
Pelayanan
1. Mengedukasi pasien a. Mengkaji kebutuhan edukasi Ada - Ada Ada - - -
dan keluarga tentang pasien dan keluarga.
pentingnya control b. Mengkaji hambatan belajar Ada - Ada Ada - - -
post rawat inap. pasien dan keluarga.
c. Membuat bahan belajar/ - - Ada - - Ada -
edukasi sesuai dengan

1
kebutuhan belajar pasien dan
keluarga.
d. Melakukan edukasi kepada
pasien dan keluarga selama Ada Ada Ada - - - -
masa perawatan.

2. Menganjurkan pasien a. Mengkaji alasan tidak Ada - - Ada - - -


dan keluarga untuk memiliki BPJS Kesehatan.
membuat BPJS b. Berkoordinasi dengan petugas - - Ada Ada - Ada Ada
Kesehatan BPJS Kesehatan yang bertugas
di Rumah Sakit dalam
membuat bahan belajar/
edukasi mengenai BPJS
Kesehatan sesuai dengan
kebutuhan pasien dan
keluarga.
c. Berkoordinasi dengan petugas Ada - Ada - - - Ada
BPJS Kesehatan yang bertugas
di Rumah Sakit dalam
meberikan edukasi mengenai
BPJS Kesehatan.

2
3. Mengedukasi pasien a. Mengkaji pengetahuan pasien Ada - Ada Ada - - -
dan keluarga tentang dan keluarga tentang penyakit
kekambuhan penyakit yang diderita.
yang diderita bila b. Mengkaji hambatan belajar Ada - Ada Ada - - -
pengobatan tidak pasien dan keluarga.
terpantau dan tuntas c. Membuat bahan belajar/ - - Ada - - Ada -
akan menghambat edukasi sesuai dengan
pekerjaan mereka. kebutuhan belajar pasien dan
keluarga.
d. Melakukan edukasi kepada Ada Ada Ada - - - -
pasien dan keluarga tentang
kekambuhan penyakit yang
diderita bila pengobatan tidak
terpantau dan tuntas akan
menghambat pekerjaan
mereka.

3
Penjelasan singkat :
1. Kegiatan : Mengedukasi pasien dan keluarga tentang pentingnya control post rawat inap.
a. Tahapan Kegiatan : Mengkaji kebutuhan edukasi pasien dan keluarga.
 Berorientasi Pelayanan : Dalam mengkaji kebutuhan edukasi pasien dan keluarga kita
mencari tahu akan kebutuhan pasien dan keluarga dalam belajar. Sehingga kita bisa
memenuhi dan memahami kebutuhan tersebut. Dalam proses mengkaji kita sebagai
seorang perawat harus bisa bersikap ramah sehingga akan terbina hubungan saling percaya
antara klien dan perawat.
 Kompeten : Dalam tahapan kegiatan ini juga kita bisa membantu orang lain untuk belajar
memahami kebutuhan edukasinya. Dalam mengkaji kita juga harus melakukannya dengan
sebaik mungkin untuk bisa mendapatkan data yang diharapkan demi mencapai hasil yang
berkualitas dan berguna bagi pasien dan keluarga.
 Harmonis : Dalam mengkaji kebutuhan edukasi pasien dan keluarga kita tidak memandang
pasien berdasarkan suku, agama, ras dan golongan. Selain itu kita juga harus membangun
lingkungan yang kondusif sehingga pasien dan keluarga merasa nyaman saat kita
melakukan pengkajian.

b. Tahapan Kegiatan : Mengkaji hambatan belajar pasien dan keluarga.


 Berorientasi Pelayanan : Dalam mengkaji hambatan belajar pasien dan keluarga kita
mencari tahu hambatan pasien dan keluarga dalam belajar. Sehingga pada saat
mengedukasi pasien nanti kita sudah memiliki solusi untuk mengatasi hambatan belajar
pasien, dan kegiatan edukasi kita nanti bisa berjalan dengan lancar dan berhasil guna.
 Kompeten : Hambatan belajar pasien yang kita dapatkan membuat kita untuk terus
meningkatkan kompetensi kita agar dapat mengatasi hambatan belajar pasien dan
keluarga. Sehingga kita dapat menjalankan tugas kita dalam mengedukasi pasien dan
keluarga dengan kualitas yang terbaik.
 Harmonis : Dalam mengkaji hambatan belajar pasien dan keluarga kita tidak memandang
pasien berdasarkan suku, agama, ras dan golongan. Selain itu kita juga harus membangun
lingkungan yang kondusif sehingga pasien dan keluarga merasa nyaman saat kita
melakukan pengkajian.

4
c. Tahapan Kegiatan : Membuat bahan belajar/ edukasi sesuai dengan kebutuhan belajar
pasien dan keluarga.
 Kompeten : Dalam membuat bahan edukasi tentunya kita harus meningkatkan kompetensi
kita sehingga edukasi yang kita berikan kepada pasien bermanfaat bagi pasien dan keluarga.
 Adaptif : Dalam membuat bahan belajar/edukasi memerlukan inovasi dan kreatifitas
sehingga media belajar dan isi pembelajaran menarik minat pasien dan keluarga untuk
terus belajar dan memahami edukasi yang kita berikan.
d. Tahapan Kegiatan : Melakukan edukasi kepada pasien dan keluarga selama masa
perawatan.
 Berorientasi Pelayanan : Dalam melakukan edukasi kita harus bersikap ramah dan memiliki
solusi untuk permasalahan pasien dan keluarga. Sehingga kita dapat memahami dan
memenuhi kebutuhan pasien dan keluarga. Dan terus melakukan perbaikan terhadap
materi yang kita berikan dalam proses edukasi.
 Akuntabel : Dalam mengedukasi kita harus bersikap jujur mengenai edukasi yang diberikan,
dan bertanggung jawab atas setiap edukasi yang diberikan kepada pasien dan klien.
 Kompeten : Dalam mengedukasi pasien tentunya kita harus lebih banyak mengetahui apa
yang akan diedukasikan kepada pasien dan keluarga. Hal ini tentunya membuat kita
menjadi terus mengasah kompetensi kita sehingga pembelajaran nantinya bisa berjalan
dengan lancar dan berhasil guna. Bila pembelajaran berjalan dengan lancar dan berhasil
guna itu sama dengan kita berhasil dalam melaksanakan tugas dengan hasil yang
berkualitas.

2. Kegiatan : Menganjurkan pasien dan keluarga untuk membuat BPJS Kesehatan


a. Tahapan Kegiatan : Mengkaji alasan tidak memiliki BPJS Kesehatan.
 Berorientasi Pelayanan : Dalam mengkaji alasan pasien tidak memiliki BPJS Kesehatan kita
menjadi memahami kebutuhan pasien dan dapat memenuhinya. Dalam mengkaji kita juga
harus bersikap ramah, sehingga terbina hubungan saling percaya antara pasien dan
perawat.
 Harmonis : dalam mengkaji kita harus membina suasana yang kondusif sehingga proses
pengkajian berjalan dengan baik dan menghasilkan data yang di inginkan dan membantu
kita dalam pembuatan bahan materi edukasi.

5
b. Tahapan Kegiatan : Berkoordinasi dengan petugas BPJS Kesehatan yang bertugas di Rumah
Sakit dalam membuat bahan belajar/ edukasi mengenai BPJS Kesehatan sesuai dengan
kebutuhan pasien dan keluarga.
 Kompeten : Dalam penyusunan materi/bahan yang akan digunakan dalam proses
belajar/edukasi tentunya diperlukan pengetahuan yang baik dari penyusun/ pembuat
materi edukasi.
 Harmonis : Dalam berkoordinasi dengan petugas BPJS tentunya perlu dibangun lingkungan
kerja yang kondusif, dan dalam bekerja sama kita tidak boleh memilih hanya mau bekerja
sama dengan orang yang memiliki latar belakang yang sama dengan kita, baik suku, agama,
ras dan golongan.
 Adaptif : Dalam berkoordinasi dengan petugas BPJS yang bertanggung jawab kita perlu yang
namanya beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan suasana yang terbangun saat bekerja
sama. Dalam koordinasi penyusunan materi/ bahan untuk edukasi ini kita membutuhkan
inovasi dan kreatifitas untuk bisa membuat materi/ bahan yang menarik dan
menyenangkan untuk di pelajari.
 Kolaboratif : Dalam berkoordinasi itu artinya kita memberikan kesempatan kepada pihak
BPJS untuk berkontribusi dalam pembuatan/ penyusunan materi/ bahan edukasi. Kita
terbuka satu sama lain dalam bekerja sama sehingga bisa menghasilkan nilai tambah yang
berhasil guna bagi pasien.
c. Tahapan Kegiatan : Berkoordinasi dengan petugas BPJS Kesehatan yang bertugas di Rumah
Sakit dalam memberikan edukasi mengenai BPJS Kesehatan.
 Berorientasi Pelayanan : Dalam koordinasi untuk memberikan edukasi kepada pasien dan
keluarga mengenai BPJS Kesehatan berarti kita juga memenuhi kebutuhan pengetahuan
pasien tentang BPJS Kesehatan.
 Kompeten : dalam melakukan edukasi tentunya kita terlebih dahulu harus mempelajari
materi/ bahan ajar yang akan kita edukasikan sehingga proses edukasi berjalan dengan
lancar dan semua yang mendapatkan edukasi mengerti dan memahami apa yang
diedukasikan. Dan juga memiliki ketertarikan terhadap apa yang telah diedukasikan.
 Kolaboratif : dalam berkoordinasi dengan petugas BPJS yang bertanggung jawab tentunya
akan terbina kerja sama yang baik dan saling memberikan kesempatan kepada pihak-pihak
lain untuk bisa berkontribusi dalam proses edukasi yang berjalan.kerja sama yang baik
antara berbagai pihak akan menghasilkan nilai tambah yang baik dalam kinerja.

6
3. Kegiatan : Mengedukasi pasien dan keluarga tentang kekambuhan penyakit yang diderita bila
pengobatan tidak terpantau dan tuntas akan menghambat pekerjaan mereka.
a. Tahapan Kegiatan : Mengkaji pengetahuan pasien dan keluarga tentang penyakit yang
diderita.
 Berorientasi Pelayanan : Dalam mengkaji kebutuhan edukasi pasien dan keluarga kita
mencari tahu akan kebutuhan pasien dan keluarga dalam belajar. Sehingga kita bisa
memenuhi dan memahami kebutuhan tersebut. Dalam proses mengkaji kita sebagai
seorang perawat harus bisa bersikap ramah sehingga akan terbina hubungan saling percaya
antara klien dan perawat.
 Kompeten : Dalam tahapan kegiatan ini juga kita bisa membantu orang lain untuk belajar
memahami kebutuhan edukasinya. Dalam mengkaji kita juga harus melakukannya dengan
sebaik mungkin untuk bisa mendapatkan data yang diharapkan demi mencapai hasil yang
berkualitas dan berguna bagi pasien dan keluarga.
 Harmonis : Dalam mengkaji kebutuhan edukasi pasien dan keluarga kita tidak memandang
pasien berdasarkan suku, agama, ras dan golongan. Selain itu kita juga harus membangun
lingkungan yang kondusif sehingga pasien dan keluarga merasa nyaman saat kita
melakukan pengkajian.
b. Tahapan Kegiatan : Mengkaji hambatan belajar pasien dan keluarga.
 Berorientasi Pelayanan : Dalam mengkaji hambatan belajar pasien dan keluarga kita
mencari tahu hambatan pasien dan keluarga dalam belajar. Sehingga pada saat
mengedukasi pasien nanti kita sudah memiliki solusi untuk mengatasi hambatan belajar
pasien, dan kegiatan edukasi kita nanti bisa berjalan dengan lancar dan berhasil guna.
 Kompeten : Hambatan belajar pasien yang kita dapatkan membuat kita untuk terus
meningkatkan kompetensi kita agar dapat mengatasi hambatan belajar pasien dan
keluarga. Sehingga kita dapat menjalankan tugas kita dalam mengedukasi pasien dan
keluarga dengan kualitas yang terbaik.
 Harmonis : Dalam mengkaji hambatan belajar pasien dan keluarga kita tidak memandang
pasien berdasarkan suku, agama, ras dan golongan. Selain itu kita juga harus membangun
lingkungan yang kondusif sehingga pasien dan keluarga merasa nyaman saat kita
melakukan pengkajian.

7
c. Tahapan Kegiatan : Membuat bahan belajar/ edukasi sesuai dengan kebutuhan belajar
pasien dan keluarga.
 Kompeten : Dalam membuat bahan edukasi tentunya kita harus meningkatkan kompetensi
kita sehingga edukasi yang kita berikan kepada pasien bermanfaat bagi pasien dan keluarga.
 Adaptif : Dalam membuat bahan belajar/edukasi memerlukan inovasi dan kreatifitas
sehingga media belajar dan isi pembelajaran menarik minat pasien dan keluarga untuk
terus belajar dan memahami edukasi yang kita berikan.
d. Tahapan Kegiatan : Melakukan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang kekambuhan
penyakit yang diderita bila pengobatan tidak terpantau dan tuntas akan menghambat pekerjaan
mereka..
 Berorientasi Pelayanan : Dalam melakukan edukasi kita harus bersikap ramah dan memiliki
solusi untuk permasalahan pasien dan keluarga. Sehingga kita dapat memahami dan
memenuhi kebutuhan pasien dan keluarga. Dan terus melakukan perbaikan terhadap
materi yang kita berikan dalam proses edukasi.
 Akuntabel : Dalam mengedukasi kita harus bersikap jujur mengenai edukasi yang diberikan,
dan bertanggung jawab atas setiap edukasi yang diberikan kepada pasien dan klien.
 Kompeten : Dalam mengedukasi pasien tentunya kita harus lebih banyak mengetahui apa
yang akan diedukasikan kepada pasien dan keluarga. Hal ini tentunya membuat kita
menjadi terus mengasah kompetensi kita sehingga pembelajaran nantinya bisa berjalan
dengan lancar dan berhasil guna. Bila pembelajaran berjalan dengan lancar dan berhasil
guna itu sama dengan kita berhasil dalam melaksanakan tugas dengan hasil yang
berkualitas.

Anda mungkin juga menyukai