Anda di halaman 1dari 3

ASKEP HEPATOMA

A. DEFINISI HEPATOMA
Hepatoma (Karsinoma Hepatoseluler) adalah kanker yang berasal dari hepatosit (karsinoma
hepatoseluler) atau dari duktus empedu (kolangiokarsinoma). (Corwin, 2009).
Hepatoma adalah massa abnormal pada sel hati,tumor hati dapat berupa benigna atau
maligna.tumor dapat berupa tumor primer atau metastase dari jaringan lain (Timby,1999)

ETIOLOGI HEPATOMA
1) Penyebab pasti Hepatoma belum diketahui secara pasti
2) Studi epidemiologi menunjukkan hepatoma berhubungan dengan Sirosis Hepatis, hepatitis
kronis, Hepatitis B dan Hepatitis C. Virus hepatitis B dapat menyebabkan kanker hati karena
adanya kombinasi peradangan kronis dan integrasi genom virus ke dalam DNA pasien. Risiko
kanker hati seumur hidup dari pasien hepatitis C adalah 5%, dan terjadi setelah 30 tahun
terinfeksi.
3) Bahan-bahan Hepatokarsinogenik :
Aflatoksin. Karsinogen hati ini adalah hasil dari kontaminasi jamur pada bahan makanan di Afrika
dan Asia Tenggara. Hal ini menyebabkan kerusakan DNA dan mutasi gen p53. Biasanya
aflatoksin terdapat pada kacang-kacangan atau makanan yang disimpan dalam waktu lama
Alkohol. Risiko kanker hati lebih besar terjadi setelah pasien berhenti minum alkohol, karena
peminum berat tidak bertahan cukup lama untuk mengembangkan kanker. Pecinta alkohol yang
minum lebih dari 80 g/d atau lebih dari 6-7 gelas per hari, dapat meningkatkan risiko kanker hati
hingga 5 kali lipat.
Penggunaan steroid anabolic
Penggunaan androgen yang berlebihan
Bahan kontrasepsi oral
Penimbunan zat besi yang berlebihan dalam hati (Hemochromatosis)

PATOFISIOLOGI HEPATOMA
Hepatoma 75 % berasal dari sirosis hati yang lama/menahun. Khususnya yang disebabkan
oleh alkoholik dan postnekrotik.
Pedoman diagnostik yang paling penting adalah terjadinya kerusakan yang tidak dapat
dijelaskan sebabnya. Pada penderita sirosis hati yang disertai pembesaran hati mendadak.
Tumor hati yang paling sering adalah metastase tumor ganas dari tempat lain. Matastase ke
hati dapat terdeteksi pada lebih dari 50 % kematian akibat kanker. Hal ini benar, khususnya
untuk keganasan pada saluran pencernaan, tetapi banyak tumor lain juga memperlihatkan
kecenderungan untuk bermestatase ke hati, misalnya kanker payudara, paru-paru, uterus, dan
pankreas.
Diagnosa sulit ditentukan, sebab tumor biasanya tidak diketahui sampai penyebaran tumor
yang luas, sehingga tidak dapat dilakukan reseksi lokal lagi.
Ada 2 type :
1. Type masif : tumor tunggal di lobus kanan.
2. Type Nodule : tumor multiple kecil-kecil dalam ukuran yang tidak sama.
Penyebarannya :
1. Intrahepatal.
2. Ekstrahepatal.

TANDA DAN GEJALA


1. Terdapatnya suatu masssa yang besar, yang dapat dirasakan/diraba di perut kanan bagian atas.
2. Demam
3. Keluhan sakit perut atau rasa penuh ataupun ada rasa bengkak di perut kanan atas
4. Nafsu makan berkurang,
5. Berat badan menurun, dan rasa lemas.
6. Keluhan lain terjadinya perut membesar karena ascites (penimbunan cairan dalam rongga perut),
mual, tidak bisa tidur, nyeri otot, berak hitam, demam, bengkak kaki, kuning, muntah, gatal,
muntah darah, perdarahan dari dubur, dan lain-lain.

KOMPLIKASI
Komplikasi yang sering terjadi pada sirosis adalah asites, perdarahan saluran cerna bagian
atas, ensefalopati hepatika, dan sindrom hepatorenal. Sindrom hepatorenal adalah suatu keadaan
pada pasien dengan hepatitis kronik, kegagalan fungsi hati, hipertensi portal, yang ditandai
dengan gangguan fungsi ginjal dan sirkulasi darah Sindrom ini mempunyai risiko kematian yang
tinggi.

STADIUM
dium I : Satu fokal tumorberdiameter \ hati.
dium II : Satu fokal tumor berdiameter > 3 cm. Tumor terbatas pada segment I atau multi-fokal tumor
terbatas padlobus kanan atau lobus kiri hati.
dium III : Tumor pada segment I meluas ke lobus kiri (segment IV) atau ke lobus kanan segment V dan
VIII atau tumor dengan invasi peripheral ke sistem pembuluh darah (vascular) atau pembuluh
empedu (biliary duct) tetapi hanya terbatas pada lobus kanan atau lobus kiri hati.
dium IV :Multi-fokal atau diffuse tumor yang mengenai lobus kanan dan lobus kiri hati.
- atau tumor dengan invasi ke dalam pembuluh darah hati (intra hepaticvaskuler ) ataupun
pembuluh empedu (biliary duct)
- atau tumor dengan invasi ke pembuluh darah di luar hati (extra hepatic vessel) seperti
pembuluh darah vena limpa (vena lienalis)
- atau vena cava inferior-atau adanya metastase keluar dari hati (extra hepatic metastase)

PENATALAKSANAAN
1. Tindakan bedah bagi tumor yang kecil dan berada pada salah satu lobus hati
Dapat di lakukan dengan reseksi segmen atau lobus yang terkena tumor,meski hasil akhirnya
cenderung buruk karena metastase intra hepatic yang dapat kambuh.
2. Kemoterapi dapat dilakukan untuk menurunkan ukuran tumor dan untuk mengurangi nyeri
3. Transplantasi liver dapat di lakukan pada stadium akhir tumor hati
Pasca transplantasi liver perlu pemberian obat imunosupresan untuk mencegah terjadinya
penolakan tubuh.

PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium:
Darah lengkap ; SGOT,SGPT,LDH,CPK, Alfa fetoprotein 500 mg/dl, HbsAg positf dalam
serum, Kalium, Kalsium. Alkaline fosfatase naik,
2. Radiologi : Ultrasonografi (USG), CT-Scan, Thorak foto, Magnetic Resonance Imaging
(MRI), Arteriography ataupun Positron Emission Tomography (PET.
3. Biopsi dan Peritoneoscopy jaringan liver.

Anda mungkin juga menyukai