MORBUS HANSEN
Pembimbing :
Dr. dr. Linda Julianti Wijayadi, Sp.KK
Oleh :
Zazillah 406148119
Karissa Anita 406151024
Victoria 406161044
Stefanie 406161019
William Lukman 406161056
Vidia Amanda 406152053
II. ANAMNESIS
Dilakukan autoanamnesis pada tanggal 14 Oktober 2016 pukul 11:00 WIB
Keluhan utama:
Bercak kemerahan di telapak tangan kiri sejak 3 bulan yang lalu.
Keluhan tambahan:
Rasa baal di pergelangan kaki kiri.
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan bakterioskopik (kerokan jaringan kulit) pewarnaan ZHIEHL-
NEELSEN (BTA)
V1. RESUME
Pasien wanita berusia 36 tahun dengan keluhan bercak kemerahan di telapak
tangan kiri sejak 3 bulan yang lalu. Awalnya bercak tersebut timbul hanya sebesar
koin pada telapak tangan kiri searah dengan jari ke-2. Bercak tidak disertai dengan
rasa gatal, nyeri, kebas, tidak bersisik dan tidak menonjol. Lama kelamaan bercak
tersebut melebar dan menonjol yang tidak diketahui sejak kapan terjadinya.
Pasien juga mengeluhkan adanya bercak kemerahan yang timbul di pipi sebelah
kanan, daun telinga kiri, lutut kiri dan bokong kanan yang munculnya satu demi satu
setelah pasien melahirkan 1 bulan yang lalu.
Pasien mengakui bahwa 5 tahun yang lalu pernah muncul bercak seperti ini
daerah pergelangan kaki kiri sebesar telapak tangan pasien dan adanya rasa baal pada
bercak tersebut, namun tanpa disadari bercak tersebut sudah tidak ada, hanya saja di
daerah tersebut masih terasa baal. Pada tahun 2012, ia melakukan pemeriksaan darah
karena ia takut rasa baal yang ia alami diakibatkan karena kencing manis. Hasil
pemeriksaan darah tidak menunjukkan adanya kelainan.
Pasien berkata sampai saat ini ia belum pernah berobat ke dokter tapi ia sudah
pernah menjalani terapi akupuntur dan meminum jamu, namun tidak ada perubahan.
Pasien menyangkal adanya riwayat kontak dengan bahan iritan, digigit serangga dan
memakan makanan yang tidak biasa ia makan. Pasien menyangkal bahwa di tempat
kerjanya dulu dan di lingkungan sekitarnya ada yang mengalami keluhan yang sama.
Status generalis dalam batas normal. Pada status dermatologikus di regio daun
telinga kiri, pipi bawah kanan, telapak tangan kiri, bokong kanan, lutut kiri dengan
distribusi lokalisata, terdapat plak eritematosa, multipel, berukuran numuler dan
plakat, bentuk bulat dengan batas tegas.
X. PENATALAKSANAAN
Non medikamentosa:
Menjelaskan tentang penyakit yang diderita, bahwa pasien menderita penyakit kusta
yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae, dapat ditularkan melalui
inhalasi, atau kontak langsung antar kulit dalam waktu yang lama dengan penderita.
Menjelaskan bahwa obat sudah ditanggung oleh pemerintah.
Menjelaskan kepada pasien untuk minum obat yang teratur, jika obat sudah mau
habis, segera ditebus obat, dan minum obat didepan petugas.
Menjelaskan bahwa obat-obatan tidak berpengaruh dengan keadaan pasien yang
sedang menyusui,sehingga anaknya tetap mendapatkan ASI.
Menjelaskan bila urin berwarna merah tidak perlu khawatir karena merupakan efek
samping obat.
Kontrol ulang setelah 1 bulan.
Medikamentosa:
Sistemik
-Rifampisin 600mg/bulan
-DDS (Diaminodifenil sulfon) 100mg/hari
-Klofazimin 300mg/bulan, dalam pengawasan
Dilanjutkan dengan 50mg/hari
XI. PROGNOSIS
Ad vitam : dubia ad malam
Ad functionam: dubia ad malam
Ad sanationam: dubia ad malam