Infertility dan kontrasepsi

Kelompok 12
 infertility
Definisi : tidak ada kehamilan dalam kurung dgn
syarat hubungan reguler atau tidak diproteksi
Dibagi 3 klasifikasi:
Primary : belum pernah hamil, secondary infertility /
subfebrile = pernah hamil tpi kemudian gagal
Fecundability : kemungkinan mencapai suatu
kehamilan dalam 1 siklus kehamilan
Fecundity : kemungkinan mencapai kelahiran hidup
selama 1 siklus mensturasi
 Penyebab utama infertilitas (secara
umum)
Male factor
Ovulatory factor
Tuba injury, blockage, or paratubal adhesion
(endometriosis dengan tubal atau peritoneal
adhesion)
Uterine factor
Systemic condition (infeksi atau penyakit kronis :
autoimune disease atau gagal ginjal kronis)
Unexplained factor (endometriosis tanpa tubal
atau peritoneal adhesion)
 Male factor
Penyebab infertilitas = 25-40% kasus
Etiologi:
Pretesticular =
endocrine => hypogonadotropic hypogonadism
Coital disorder => erectil dysfunction (
psychosexual ; endocrine neural or vascular,
ejaculatory failure (psychosexual, after
genitourinarysurgery, neural, drug related)
 Testicular
genetic => klinefeiter syndrome, y chromosome deletions,
immotile cilia syndrome
Congenital => cryptochdism (undescended testis)
Infective (orchitis)
Anti spermatogenic agents => heat,chemotherapy, drugs
iritation
Vascular torsion, varicocele (abnormal dilation of veins =>
naikin temperature or reflux toxic metabolism)
Immunologic => kerusakan blood testis barrier, sehingga
antibody dari serum menyerang antigen2 sperma, testicular
trauma or torsion, occlusi vas deferens karena inguinal
herniorrhaphy atau cystic fibrosis. Vasectomy reversal dan
infeksi genital
 Post testicular
Obstructive => epididymal, congenital, inefective :
vasal = genetic ( cystic fibrosis), acquired (
vasectomy)
Epididymal hostility => epididymal
astenozoosperma
Ascessory gland infection
Immunologic => idiopatik postvasectomy
 Female factor
Penurunan ovarian reserved
Dimulai di awal 30 an dan meninggi saat usia akhir
30 an dan awal 40 an
Dilihat dari jumlah dan quality dari folicle2 yg
tumbuh dan berkembang atau dilihat dari potensi
oocytenya sendiri => menurun
 Ovulatory factor
Siklus ovulasi yg tidak teratur atau terganggu pada
30-40% infertilitas pada wanita
Penyebab utama oligo-ovulasi dan anovulasi adalah
PCOS (Polycystic ovarian syndrome) dgn diagnosis :
oligo-ovulasi atau anovulasi, hyperandrogenemia,
hyperandrogenism, polycysic ovaries (terdeteksi USG)
Penyebab anovulatory lain : hyperprolactenemia,
hypergonadotropic, hypogonadism, hypothriodism
 Tubal paratubal dan peritoneal factors:
Tubal dan peritoneal faktor ada 30-40% kasus
infertility
Tubal factor: kerusakan atau obstruksi fallopian
tubes dan diasosiasikan dgn PID atau operasi
pelvic atau tuba sebelumnya
Peritoneal factor: adhesi peritubal dan periovarian
akibat PID operasi atau endometriosis.
 Cervical dan imunologi faktor
Baik pria maupun wanita memiliki respon
humoral thdp sperma => ada antisperm
antibodies/ ASA (menyebabkan fagositosis)
yang berupa:
IgG : di serum,cervical mukus, semen
IgM: di serum (susah)
IgA:di cervical mukus dan seminal plasma
 ASA ditemukan juga di ovarian follicular fluid
(antibodi mengikat sperma yang motile ataupun
imotile)
Biasanya wanita dengan antibodi tinggi
kadarnya (c/: epiel vagina rusak pasca coital
trauma)
Sperma dapat hidup di cervical mucus +-72 hari
 Uterine factor
Terdiagnosis pada 50% kasus infertile
Bisa disebabkan oleh poly dan fibroid, congenital
anomalies (bentuk uterus yang aneh2), inutero
exposure to dietilbestrol (esterogen sintesis,
biasanya IUD), asherman syndrome, masalah pada
fase luteal dan fungsi endometrium