lampias?
Kartika Rahmawati
405120099
Blok Urologi 2016
ANATOMI & HISTOLOGI PROSTAT DAN
TESTIS
Anatomi kelenjar prostat
KELENJAR PROSTAT
Kelenjar fibromuskular yang mengelilingi uretra pars prostatika, dikelilingi capsula
fibrosa
Bangunan yang pucat, keras, sebagian bersifat kelenjar & sebagian bersifat otot
5 lobus: Lobus anterior (didepan uretra), lobus medius (antara uretra & duc.
Ejakulatorius), lobus posterior (di belakang urethra, di bawah ejaculatory ducts), lobus
lateralis ki-ka (paling banyak kelenjar)
fase kompensasi
detrusor menjadi lebih tebal otot dinding
Keadaan berlanjut
retensi urin
Gejala klinis
Bisa di luar maupun di dalam saluran kemih
Bisa bagian bawah, bisa bagian atas dari
saluran kemih. (LUTS)
LUTS sendiri adalah manifestasi kompensasi
otot buli-buli untuk mengeluarkan urine
Bila otot buli-buli mengalami fatigue maka
akan memasuki fase dekompensasi retensi
urine akut
IPSS (International Prostatic Symptom
Score)
Skoring untuk menilai tingkat keparahan dari LUTS yang
dianjurkan oleh WHO, diisi secara subjektif dan dihitung
sendiri oleh pasien
Sistem skoring IPSS terdiri atas:
7 pertanyaan yang berhubungan dengan keluhan LUTS
1 pertanyaan yang berhubungan dengan kualitas hidup
pasien.
Dari skor tersebut dapat dikelompokkan gejala LUTS dalam 3
derajat, yaitu:
Ringan : skor 0-7
Sedang : skor 8-19
Berat : skor 20-35
INTERNATIONAL PROSTATE SYMPTOM SCORE (IPPS)
Kurang Kadang-
Kurang Lebih
Dalam 1 bulan terakhir Tidak dari sekali kadang Hampir
pernah dalam
dari
(sekitar
dari
selalu
Skor
lima kali setengah setengah
50 %)
Tersering
E. coli, Staphylococci,
Klebsiella spp, Chlamydia trachomatis,
Proteus mirabilis, Ureaplasma urealyticum,
Enterococcus faecalis Mycoplasma hominis
Pseudomonas aeruginosa walaupun masih
menimbulkan perdebatan.
TANDA DAN GEJALA PROSTATITIS
Gejala klinis :
Akut
Kronis (minimal 3 bulan menderita)
Paling sering dikeluhkan: NYERI
Prostat/perineum : 46 %
Skrotum dan atau Testis : 39 %
Penis : 6%
Kandung kemih : 6%
Punggung : 2%
dan LUTS :
Sering BAK
Sulit BAK seperti pancaran lemah, mengedan
Nyeri saat BAK/nyeri bertambah saat BAK
DIAGNOSIS PROSTATITIS
Diagnosis ditegakkan dengan metoda urin empat
porsi (Stamey-Meares) pemeriksaan ini termasuk :
kultur urin inisial (VB1),
urin porsi tengah (VB2),
sekret prostat pasca masase prostat (EPS),
urin pasca masase prostat.
Tanto C, Liwang F, Hanifati S, Pradipta EA, editors. Kapita selekta kedokteran. Edisi 4. Jakarta: Media Aesculapius; 2014.
ETIOLOGI DAN FAKTOR RISIKO KANKER
PROSTAT
Belum diketahui dengan pasti
Faktor risiko yang diduga berpengaruh :
Genetik
Hormon
Diet
Lingkungan (karsinogen)
Infeksi (virus tertentu)
Tanto C, Liwang F, Hanifati S, Pradipta EA, editors. Kapita selekta kedokteran. Edisi 4. Jakarta: Media Aesculapius; 2014.
Purnomo BB. Dasar-dasar urologi. Edisi 3. Jakarta: Sagung Seto; 2011.
PATOGENESIS KANKER PROSTAT
Kemungkinan tahapannya : kelenjar normal
prostate intraepithelial neoplasia (PIN)
karsinoma prostat karsinoma prostat
stadium lanjut karsinoma prostat
metastasis HRPC (hormone refractory
prostate cancer)
Tanto C, Liwang F, Hanifati S, Pradipta EA, editors. Kapita selekta kedokteran. Edisi 4. Jakarta: Media Aesculapius; 2014.
PEMERIKSAAN FISIK PADA KANKER
PROSTAT
Distensi VU e.c. obstruksi
Pemeriksaan colok dubur teraba asimetris,
permukaan tidak rata, konsistensi keras
Tonus sfingter ani tanda-tanda kompresi
medulla spinalis
Tanto C, Liwang F, Hanifati S, Pradipta EA, editors. Kapita selekta kedokteran. Edisi 4. Jakarta: Media Aesculapius; 2014.
PEMERIKSAAN PENUNJANG PADA
KANKER PROSTAT
Laboratorium
Ureum, kreatinin obstruksi
Penanda tumor Prostatic Acid Phosphatase
(PAP), Prostate Specific Antigen (PSA)
Alkali fosfatase metastasis
TRUS
Rontgen abdomen dan IVP penilaian fungsi
ginjal; indentasi pada dasar VU
Tanto C, Liwang F, Hanifati S, Pradipta EA, editors. Kapita selekta kedokteran. Edisi 4. Jakarta: Media Aesculapius; 2014.
PEMERIKSAAN PENUNJANG PADA
KANKER PROSTAT
Histopatologi (biopsi)
CT scan dan MRI curiga metastasis pada
limfonodi (pasien dengan skor Gleason > 7 /
kadar PSA )
Bone scan (skintigrafi) mencari metastasis
hematogen pada tulang
Positif palsu artritis degeneratif pada tulang
belakang, penyakit Paget, sembuh dari cedera
patah tulang, penyakit tulang lainnya
Tanto C, Liwang F, Hanifati S, Pradipta EA, editors. Kapita selekta kedokteran. Edisi 4. Jakarta: Media Aesculapius; 2014.
Purnomo BB. Dasar-dasar urologi. Edisi 3. Jakarta: Sagung Seto; 2011.
http://www.prostatehealth.org.au/wp-content/uploads/2013/06/prostatecancergleasons.jpg
Robbins SL, Cotran RS. Robbins and cotran atlas of pathology. 2nd edition. Philadelphia: Saunders Elsevier; 2010.
Robbins SL, Cotran RS. Robbins and cotran atlas of pathology. 2nd edition. Philadelphia: Saunders Elsevier; 2010.
Robbins SL, Cotran RS. Robbins and cotran atlas of pathology. 2nd edition. Philadelphia: Saunders Elsevier; 2010.
TATALAKSANA KANKER PROSTAT
Stadium Alternatif Terapi
T1 T2 Radikal prostatektomi
Observasi (pasien tua)
T3 T4 Radiasi
Prostatektomi
N atau M Radiasi
Hormonal
Macam hidrokel :
Hidrokel testis:
Kantong hidrokel seolah-olah mengelilingi testis testis tidak teraba
Hidrokel funikulus:
Berada di funikulus (terletak di sebelah kranial dari testis) testis
dapat diraba diluar kantong hidrokel.
Hidrokel komunikan:
Terdapat hubungan antara prosesus vaginalis dengan rongga
peritoneum prosesus vaginalis dapat terisi cairan peritoneum.
Hidrokel
Hidrokel
Terapi Operasi
Hidrokel pada bayi Indikasi untuk melakukan
ditunggu sampai usia 1 operasi:
tahun. Hidrokel yang besar
menekan pembuluh darah
Dengan harapan prosesus
Indikasi kosmetik
vaginalis dapat menutup
Hidrokel permagna yang
sendiri.
dirasakan terlalu berat
Aspirasi cairan tidak Menganggu pasien dalam
dianjurkan terjadi melakukan aktivitasnya
sehari-hari.
kekambuhan, infeksi
Pembedahan
Hidrokel
Hidrokel kongenital sering disertai hernia
inguinalis
Pendekatan inguinal
Saat operasi hidrokel, sekaligus melakukan
herniorafi.
Hidrokel testis dewasa
Pendekatan skrotal, melakukan eksisi dan
marsupialisasi kantong hidrokel
Hidrokel
KOMPLIKASI
Mudah mengalami truma
Hidrokel permagna menekan penbuluh
darah atrofi testis
VARIOKEL
VARIKOKEL
dilatasi abnormal dari
vena pada pleksus
pampiniformis akibat
gangguan aliran darah
balik vena spermatika
interna
EPIDEMIOLOGI
salah satu penyebab infertilitas pada pria.
bbrp literatur tertulis 21 -41 % pria mandul
didapatkan menderita varikokel.
Insidens varikokel terdapat pada 15% pria.
Varikokel biasanya muncul setelah pubertas.
ETIOLOGI
Varikokel testis kiri lebih sering daripada testis kanan karena :
- vena spermatika interna kiri bermuara pada vena renalis kiri
dengan arah tegak lurus, sedangkan yang kanan bermuara
pada vena kava dengan arah miring
- vena spermatika interna kiri lebih panjang daripada yang
kanan dan katupnya lebih sedikit dan inkompeten