Kartika Rahmawati
405120099
BLOK REPRODUKSI
LO
1
ANATOMI
LO
1
HISTOLOGI
Ovarium
Letak dalam rongga panggul
Lamina propria
Isthmus kompak, pcabangan Jelas (sir-long)
(-)/ sgt sdikit
Tuba Uterina Fallopi
Struktur dinding:
- siklus haid
Disokong oleh lamina propia
Ada 2 lapisan: stratum kompakta
Stroma endometrium. (menghadap lumen) & stratum
Mengandung banyak kelenjar spongiosa
Stratum kompakta mempunyai
uterina (tubulosa simpleks).
jaringan penyambung banyak dan
Menjulur dari lumen yg padat, lebih sedikit pembuluh
darah dibandingkan stratum
meluas ke bagian miom
spongiosa.
Serviks Uterus
Tidak ikut mengelupas pada selapis silindris bersilia & tidak bersilia
DIAGNOSIS KEHAMILAN
LO
3
ANC
6 alasan asuhan
antenatal
1. Membangun rasa saling percaya antara pasien
dan petugas kesehatan
2. Mengupayakan terwujudnya kondisi terbaik bagi
ibu dan bayi yang dikandungnya
3. Memperoleh informasi dasar tentang kesehatan
ibu dan kehamilannya
4. Mengidentifikasi dan menatalaksana kehamilan
risiko tinggi
5. Memberikan pendidikan kesehatan yang
diperlukan dalam menjaga kualitas kehamilan
dan merawat bayi
6. Menghindari gangguan kesehatan selama
kehamilan yang akan membahayakan
keselamatan ibu hamil dan bayi yang
dikandungnya
Jadwal
Pemeriksaan abdomen :
Inspeksi (btk,ukuran,tanda kehamilan,bekas op,
gerakan janin, varises, hernia,edema)
Palpasi (TFU,puka/puki, sejauh mana bag terbawah
bayi masuk PAP)
Auskultasi (16 minggu doppler, 18-20minggu laenec)
Inspekulo vagina utk identifikasi vaginitis trimester 1/2
PALPASI ABDOMEN PADA
KEHAMILAN
Leopold I :
Kedua telapak tangan pemeriksa
diletakkan pada puncak fundus
uteri.
Tentukan tinggi fundus uteri
untuk menentukan usia
kehamilan.
Rasakan bagian janin yang
berada pada bagian fundus
Leopold II : atau kepala atau kosong
( bokong
).Kedua telapak tangan pemeriksa
bergeser turun kebawah sampai
disamping kiri dan kanan
umbilikus.
Tentukan bagian punggung janin
untuk menentukan lokasi
auskultasi denyut jantung janin
nantinya.
Leopold III :
Pemeriksaan ini dilakukan dengan
hati-hati oleh karena dapat
menyebabkan perasaan tak
nyaman bagi pasien.
Bagian terendah janin dicekap
diantara ibu jari dan telunjuk
tangan kanan.
Ditentukan apa yang menjadi
bagian terendah janin dan
ditentukan apakah sudah
mengalami engagemen atau
Leopold
belum.IV :
Pemeriksa merubah posisinya
sehingga menghadap ke arah
kaki pasien.
Kedua telapak tangan
ditempatkan disisi kiri dan kanan
bagian terendah janin.
Digunakan untuk menentukan
sampai berapa jauh derajat
desensus janin.
Pemeriksaan
Laboratorium :
Analisis urin rutin
Analisis tinja rutin
Hb, MCV
Gol darah
Hitung jenis sel darah
Gula darah
Antigen hep B
Antibodi rubela
HIV
USG rutin pd kehamilan usia 18-22minggu
Tanda bahaya
Pendarahan
<20 mgg keguguran, kelainan
kromosom, mola hidatidosa,
pembesaran uterus yg lbh kecil dr usia
kehamilan, KET
>20mgg plasenta previa
Preeklampsia
>20mgg pe TD
Tanda bahaya
Nyeri hebat bag. Abdominopelvikum
Biasanya trimester 2 & 3 solusio plasenta
N
bag bawah bayi sdh masuk PAP = 11
Bag bawah bayi blm masuk PAP = 12
Klasifikasi
Kategori Gambaran klinis
Normal Ibu sehat, TFU sesuai dgn usia kehamilan, PF PL (N),
Tdk ada row obstetri buruk
Masalah Masalah keluarga/psikososial, KDRT, masalah sosial
khusus ekonomi
Masalah HT, Anemia berat, Preeklampsia, pertumbuhan janin
kesehatan terlambat, ISK, penyakit kelamin
Masalah gawat Pendarahan hebat, eklampsia, ketuban pecah dini
darurat
Imunisasi TT
Antigen Interval (selang waktu Lama % perlindungan
minimal) perlindungan
TT1 Pada kunjungan - -
antenatal pertama
TT2 4 minggu setelah TT1 3 tahun* 80
TT3 6 bulan setelah TT2 5 tahun 95
TT4 1 tahun setelah TT3 10 tahun 99
TT5 1 tahun setelah TT4 25 tahun / 99
seumur hidup
KARBOHIDRAT
Kebutuhan harus cukup SERAT
menyediakan kalori yang cukup
untuk mencegah terjadinya Sereal, sayur-sayuran (warna
ketosis dan mempertahankan hijau dan kuning), buah-buahan
kadar glukosa darah yang sesuai menyediakan tambahan mineral,
LIPID vitamin, dan serat
Serat yang adekuat membantu
Jumlah tergantung kebutuhan mencegah konstipasi
energi untuk BB yang tepat
PUFA -6 (asam linoleat) 13
g/hari
PUFA -3 (asam -linolenat)
1,4 g/hari
ASAM FOLAT VIT B6 (PIRIDOKSIN)
Kebutuhan saat hamil Kofaktor berbagai enzim
eritropoiesis maternal, sintesis DNA, dekarboksilase dan
pertumbuhan fetus dan plasenta
transaminase (terutama untuk
Defisiensi laju sintesis DNA dan
aktivitas mitotik sel <<, anemia metabolisme asam amino)
megaloblastik pada ibu (stadium Sumber : daging, ikan, unggas
akhir), insiden malformasi
kongenital (cleft lip and palate, neural
tube defects)
Wanita yang merokok, mengonsumsi
VIT B12 (KOBALAMIN)
alkohol dalam jumlah sedang s/d
berat, obat-obatan tertentu status Fungsi :
folat dapat terganggu Reaksi enzim
Pembentukan metionin dan
KOLIN THF
Saat perkembangan otak
Fungsi : janin fungsi kognitif dan
Integritas struktur membran perkembangan motorik
sel setelah lahir
Cell signaling Sumber : hewani (daging, dairy
Transmisi impuls saraf products)
Sumber : hati sapi, babi, ayam, Vegetarian risiko tinggi
ikan, kuning telur, lesitin kedelai, defisiensi vitamin B12
VIT. C VIT. A
Defisiensi teratogenik, pertumbuhan
Fungsi : dan perkembangan terganggu
Sintesis kolagen Dosis vitamin A yang >> defek
Antioksidan krista neuralis
Wanita yang menggunakan isotretinoin
(analog vitamin A) untuk acne
VIT. D hentikan sebelum hamil risiko
terjadinya anomali fetus
fungsi imunitas mungkin
terlibat dalam regulasi sitokin,
Th1, Th2
perkembangan otak VIT. K
Defisiensi hipokalsemia
neonatus (mineralisasi tulang Fungsi :
yang inadekuat, hipoplasia Kesehatan tulang
VIT. E
enamel gigi, konvulsi) Homeostasis koagulasi
Sumber : sayuran berwarna hijau
Antioksidan lipofilik gelap
Defisiensi diduga menyebabkan
keguguran, lahir prematur, IUGR
KALSIUM YODIUM
TEMBAGA
ZAT BESI
Defisiensi perkembangan
Fungsi :
embrio terganggu, aktivitas
Hemopoiesis
enzim, stres oksidatif,
Jaringan fetus dan plasenta
perubahan metabolisme Fe,
Defisiensi produksi Hb
crosslinking protein yang
terganggu penyaluran oksigen
abnormal, angiogenesis,
ke uterus, plasenta, dan fetus
perubahan cell signaling
terganggu
ZINC MAGNESIUM
Defisiensi teratogenik, malformasi risiko toksemisa
kongenital, perkembangan otak
fetus yang abnormal, BBLR preeklamptik, IUGR
Sumber : daging merah, makanan
laut
NATRIUM
Metabolisme Na yang
berubah pada ibu hamil
CAIRAN
8 10 gelas per hari
Hidrasi yang adekuat memperbaiki
sense of well being, risiko ISK, batu
ginjal, konstipasi
Hindari alkohol
Teratogenik
Perubahan ekspresi gen
Perubahan perkembangan SSP,
tulang, KV; morfogenesis organ,
respon imun, fungsi endokrin,
homeostasis ion
Risiko aborsi spontan, abrupsio
TERAPI OBAT PADA
KEHAMILAN
ASPEK FARMAKOKINETIK
Kebanyakan obat Faktor yang memengaruhi
transfer obat melalui
dapat plasenta dan efeknya
menembus terhadap fetus :
Sifat fisikokimia obat
plasenta embrio Laju obat menembus
dan fetus yang plasenta dan jumlahnya
yang mencapai fetus
sedang Lamanya terpapar dengan
berkembang obat
terpapar (efek Karakteristik distribusi pada
jaringan fetus yang berbeda
farmakologis dan Tahap perkembangan
teratogenik) plasenta dan fetus saat
terpapar dengan obat
Efek obat pada kombinasi
KELARUTAN PD LIPID UKURAN MOLEKUL
Mekanisme perlindungan
fetus dari obat yang terdapat
dalam sirkulasi maternal :
Pada obat-obatan yang Plasenta membran
sangat tidak larut semipermeabel tempat
metabolisme (hidroksilasi, N-
dalam lipid dan dealkilasi, demetilasi) beberapa
terionisasi obat (Contoh : fenobarbital)
Hasil metabolisme dapat
Beberapa obat terikat membentuk metabolit toksik dan
lebih kuat dengan menambah toksisitas (Contoh :
protein plasma etanol, benzpyrenes)
Obat yang menembus plasenta
maternal masuk sirkulasi fetal melalui
Contoh : agen anestesi V. umbilicalis 40 60% masuk
lokal, glyburide ke hepar fetus (dimetabolisme
sebagian), sisanya masuk
sirkulasi sistemik
ASPEK FARMAKODINAMIK
Aksi obat AKSI OBAT PD
MATERNAL
maternal Efek obat pada jaringan reproduksi
(payudara, uterus, dll.) kadang-
Aksi obat di fetus kadang berubah oleh karena
perubahan endokrin selama kehamilan
Aksi obat yang
Efek obat pada jaringan maternal
diperkirakan lainnya (jantung, paru-paru, ginjal,
toksik pada fetus SSP, dll.) tidak berubah signifikan
oleh kehamilan
Aksi teratogenik Konteks fisiologi (cardiac output, renal
obat blood flow, dll.) dapat berubah
dapat memerlukan obat saat hamil
Glikosida jantung dan diuretik gagal
jantung yang dipresipitasi cardiac
workload
Insulin kontrol gula darah pada DM
gestasional
AKSI OBAT DI FETUS
AKSI OBAT YG DIPERKIRAKAN
TOKSIK PD FETUS
Terapi obat pada wanita
hamil fetus sebagai
target kerja obat Penggunaan opioid
Kortikosteroid stimulasi kronis ketergantungan
maturasi paru-paru fetus pada fetus dan neonatus
pada bayi preterm ACE-inhibitor
Fenobarbital efikasi?
kerusakan ginjal
Obat antiaritmia (digoksin,
flecainide, procainamide,
signifikan dan ireversibel
verapamil, dll.) terapi pada fetus
aritmia jantung fetus Mekanisme toksisitas?
Zidovudine << risiko Dietilstilbestrol
transmisi HIV secara vertikal
risiko adenokarsinoma
Kombinasi antiretroviral
hampir dapat vagina setelah pubertas
mengeliminasi seluruh
infeksi HIV pada fetus
AKSI TERATOGENIK
OBAT
PERSALINAN NORMAL
LO
5
MASA NIFAS
Atonia Uteri
Lemahnya kontrakasi uterus
perdarahan dari implementasi plasenta
tdk nutup
Th/: misoprostol 2tab PO (600ug) stlh bayi
lahir
MANAGEMEN LAKTASI