Kartika Rahmawati
405120099
LO 1
ISK
DEFINISI
• ISK sederhana = jrg sebabkan insufisiensi ginjal IGK),
srg berulang
• ISK berkomplikasi = IGK GGT
• Infeksi pertama kali = 1x atau >6bln bebas dr ISK
• Re-infeksi = > 6 minggu dgn MO lain
• Relaps = MO sama krn terapi tdk adekuat
• Bakteriuria asimtomatik = bermakna, (-) GK
• Bakteriuria bermakna = bermakna, (+) GK
Klasifikasi
Sistitis
Wanita
SUA
Prostatitis
Pria
Epidimidis
PNA
ISK ATAS Uretritis
PNK
Faktor presiposisi
• Litiasis
• Obstruksi sal.kemih • Nefropati analgesik
• Penyakit ginjal • Senggama
polikistik • Hamil
• Nekrosis papilar • Kb dgn tablet
• DM pasca progesteron
transplantasi ginjal • Kateterisasi
Etiologi
GRAM (-) GRAM (+)
FAMILI GENUS SPESIES FAMILI GENUS SPESIES
Enterobacte Esherichia Coli Microcoocaceae Staphylococcus Aureus
riaceae klebsiella Pneumoniae
Oxytosa Streptocceae Streptococcus
Fecalis
Proteus Mirabilis enterococcus
Vulgaris
Enterobacter Cloacae
Aerogenes
Providencia Rettgeri
Stuartii
Morganella Morganii
Citrobacter Freunndii
Diversus
Serratia Morcescens
Pseudomon Pseudomonas Aeruginosa
adaceae
Patogenesis
Masuknya kuman
secara ascending ke
dalam sal.kemih :
(1) Kolonisasi
kuman gram +/-
di uretro distal
(2) Masuknya
kuman melalui
uretra ke buli-
buli
(3) Penempelan
kuman pada
dinding buli-buli
(4) Masuknya
kuman melalui
ureter ke ginjal
• Ggn keseimbangan antara MO dgn epitel sal
kemih imun turun
• F.pertahanan lokal
– Pengosongan urin yg teratur dr buli-buli & gerakan
peristaltik ureter (Wash out)
– pH urin rendah
– Osmolaritas urin tinggi
– Estrogen pd wanita pd usia subur produktif
– Prostatic antibacterial factor (PAF) tdr dr Zn
– Uromukoid (Protein Tamm Horsfall)
Keadaan yang menghalangi wash out:
1. Stagnansi atau stasis urin
– Sering menahan kencing atau tidak teratur
– Obstrusi sal kemih
– Adanya klantong2 di dalam sal kemih yang tidak
dapat mengalir dengan baik, misalkan pada
divertikula
– Adanya dilatasi atau refluks sistem urinaria
2. Didapatkannya benda asing dalam saluran
kemih sebagai tempat persembunyian kuman
Tanda dan Gejala
• Adanya sensasi seperti terbakar saat buang air kecil
• Merasa seperti ingin buang air kecil lebih sering dari biasanya.
• Merasa ingin buang air kecil tapi tidak bisa keluar.
• Air seni yang keluar hanya sedikit.
• Air seni keruh, berbau atau berdarah.
Pemeriksaan
Indikasi investigasi lanjutan setelah ISK
• ISK kambuh
•Pasien laki-laki
•Gejala urologik : kolik ginjal, piuria, hematuria
•Hematuria presisten
•Mikroorganisme (MO) jarang : Pseudomonas spp
dan proteus spp
•ISK berulang dengan interval < 6 minggu
Pemeriksaan Darah Lengkap
• Untuk menentukan adanya proses inflamasi atau
infeksi
• Inflamasi akut :
- leukositosis
- peningkatan LED
• Inflamasi berat perlu :
- pemeriksaan fungsi ginjal
- pemeriksaan elektrolit darah
- analisis gas darah
- kultur kuman
Pencitraan / Radiologi
• Foto polos abdomen
- batu radioopak sal kemih
- distribusi gas abnormal pada pielonefritis akuta
- kekaburan / hilangnya bayangan garis psoas dan
kelainan dari bayangan bentuk ginjal abses
perineal / abses ginjal
• CT Scan
lebih sensitif mendeteksi penyebab ISK tp biaya
mahal
• PIV
- evaluasi pasien dg ISK complicated
• Voiding sistouretrografi
- refluks vesiko-ureter
- buli-bili neurogenik
- divertikulum uretra
• USG :
- hidronefrosis
- pionefrosis
- abses perineal / abses ginjal
PENATALAKSANAAN
BATU GINJAL
Definisi Epidemiologi
“Suatu massa keras seperti • Negara berkembang >> batu
batu yang terletak di sistem buli-buli.
perkemihan”
• Negara maju >> batu sal
kemih atas.
“Massa keras seperti batu • 1-12% penduduk dunia
yang terbentuk di sepanjang menderita BSK.
saluran kemih dan bisa
• Merupakan 3 penyakit
menyebabkan nyeri,
terbanyak bidang urologi.
perdarahan, penyumbatan
(ISK, BPH, BSK).
aliran kemih atau infeksi”
Klasifikasi
Nefrolithiasis
Berdasarkan
letak : Vesikolithiasis
Ureterolithiasis
BSK Primer
Berdasarkan
pembentukan :
BSK Sekunder
Etiologi
1. Gangguan aliran urine
2. Gangguan metabolik
3. ISK
4. Dehidrasi
5. Idiopatik
Faktor Resiko
Herediter
– Treatment (hyperoxaluria)
• diet low in oxalate and with a normal intake of calcium and
magnesium to reduce oxalate absorption
• Enteric hyperoxaluria low-fat, low-oxalate diet and calcium
supplements, given with meals, to bind oxalate in the gut lumen
• oxalate-binding resin cholestyramine at a dose of 8–16 g/d
additional
• high fluid intake, neutral phosphate, and pyridoxine (25–200
mg/d) primary
• Citrate suplementation
• Magnesium ammonium phospate stones ~
struvite stones
– formed largely after infections by bacteria (e.g.,
Proteus and some staphylococci) convert urea ->
ammonia
– Alkaline urine precipitation magnesium ammonium
phospate salts largest stone (staghorn calculi)
– Treatment
• Percutaneous nephrolithotomy
• extracorporeal lithotripsy
• Irrigation of the renal pelvis and calyces with hemiacidrin
• Antimicrobial treatment
• acetohydroxamic acid (many side effects limit), an
inhibitor of urease
• Uric acid stones
– common in individuals with hyperuricemia (gout, diseases
involving rapid cell turnover, such as the leukemias)
– hyperuricemia nor increased urinary excretion of uric acid half
of patients
– Urine pH , 5,5 predisposing factors
– Radiolucent stones
– Treatment
• Supplemental alkali, 1–3 mmol/kg (3-4 divided dose, one given at
bedtime)
• A low-purine diet, allopurinol
• Cystine stones
– genetic defects in the renal reabsorption
of amino acids (cysteine, lysine, arginine,
and ornithine) cystinuria
– Form at low urine pH
– Treatment
• High fluid intake, even at night; Daily urine
volume should exceed 3 L
• Raising urine pH with alkali
• A low-salt diet (100 mmol/d)
• penicillamine and tiopronin (use only when
fluid loading, salt reduction, and alkali
therapy are ineffective)
Pembedahan
Pencegahan (KIE)
• Menghindari dehidrasi
• Diet untuk mengurangi
kadar zat komponen
pembentuk batu.
• Aktivitas harian cukup.
• Medikamentosa.
Diet
• Rendah protein
• Rendah oksalat
• Rendah garam
• Rendah purin
LO 3
The role of the gubernaculum in the descent and undescent of the testis, Ther Adv Urol. 2009 Jun; 1(2): 115–121.
Dasar-Dasar Uroogi, Edisi ke 3
Proses descending testis
Pemeriksaan lab
• Unilateral cryptorchidism tidak perlu pemeriksaan lab
• Curiga kondisi intersex:
– 17-hydroxylase progesterone, testosterone, LH, and follicular-
stimulating hormone (FSH)
– Analisa kromosom
– USG
• Membedakan dengan anorchia:
– Stimulasi hormon (HCG stimulation)
– Anorchia di diagnosa pada pasien yang kadar LH dan FSH
meningkat diatas batas, dan testosteron yang rendah tanpa
peningkatan pasca stimulasi
Letak undescended testis
Th/ Cryptorchidism
• Jika usia 1 tahun tidak ada gunanya menunggu
testis turun secara spontan
• Terapi sebaiknya dilakukan sebelum usia 12-18
bulan
• Terapi bedah dilakukan dalam usia 9-15 bulan
(usia 6 bulan)
• Prosesnya :
– Hingga usia 3 – 4 tahun, penis tumbuh dan berkembang
– Smegma mengumpul di dalam prepusium perlahan-lahan
memisahkan prepusium dari glans penis
– Ereksi penis yang terjadi secara berkala prepusium terdilatasi
perlahan-lahan prepusium jadi retraktil & dapat ditarik ke proksimal