HEPATOBILLIER
SYSTEM
KARTIKA RAHMAWATI
405120099
HEPATITIS
Fase inkubasi:
Merupakan waktu antara masuknya virus dan timbulnya gejala (ikterus)
Tergantung pada dosis inokulum yang ditularkan dan jalur penularan, makin
besar inokulum, makin pendek fase inkubasi ini
Asimptomatik dan enzim markernya positif
Fase prodromal (pra ikterik)
Fase diantara timbulnya keluhan-keluhan pertama dan timbulya gejala ikterus
Malaise umum, mialgia, atralgia, mudah lelah, gejala saluran napas,
anoreksia
Serum sickness HBV
Demam derajat rendah HAV
Fase ikterus
Urin berwarna gelap, feses pucat, ikterus, hepatomegali
Muncul setelah 5-10 hari
Terjadi perbaikan klinis yang nyata.
Fase konvalesen
Menghilangnya ikterus dan keluhan lain
Hepatomegali dan abnormalitas fungsi hati tetap ada
Enzim liver normal
HEPATITIS A
Famili: Picornaviridae
Virion: 27nm ikosahedral
Envelope: tidak ada
Genom: ssRNA
Stabilitas: stabil terhadap
panas & asam
Masa inkubasi: 15-50 hr
Prevalensi: tinggi
Penularan: fecal-oral
Kronis: tidak
Onkogenik: tidak
http://emedicine.medscape.com/article/177
484-overview#a0104
Pertama diidentifikasi tahun 1947
angka kejadian di seluruh dunia 1,5 juta kasus per tahun,
diperkirakan 80% kasus tidak dilaporkan
Infeksi endemis di negara dengan sanitasi buruk dan sosial
ekonomi rendahbiasa pd usia <5th
Derajat endemisitas hepatitis A di Indonesia termasuk tinggi
(>150/100.000)
Penularan melalui fecal-oral makanan dan minuman yang
terkontaminasi atau kontak person-to-person
ETIOLOGI
Virus hepatitis A kebanyakan ditemukan dalam tinja dan darah
dari orang yang terinfeksi.
Virus ini hadir sekitar 15 sampai 50 hari sebelum gejala muncul
dan selama minggu pertama penyakit.
Seseorang bisa mengidap hepatitis A jika:
makan atau minum makanan atau air yang telah terkontaminasi
oleh tinja (kotoran) yang mengandung virus hepatitis A buah,
sayur, kerang, air
kontak dengan tinja atau darah orang yang saat ini memiliki
penyakit.
Menyebarkan virus ke objek atau makanan karena tidak cuci
tangan setelah dari toilet
http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/ar
ticle/000278.htm
RISK FACTOR
Semua orang yang belum divaksin dapat terinfeksi hepatitis A
Di daerah endemisitas tinggi, kebanyakan infeksi hepatitis terjadi
pada anak usia dini
Faktor risiko :
sanitasi yang buruk
kekurangan air bersih
Injecting drugs
tinggal di rumah dengan orang yang terinfeksi
menjadi mitra seksual seseorang dengan hepatitis akut infeksi A
bepergian ke daerah endemisitas tinggi tanpa diimunisasi.
http://www.who.int/mediacentre/factsheets/
fs328/en/
TRANSMISSION
Menyebar secara fecal oral
Hepatitis A dapat menyebar melalui makanan atau air yang
terkontaminasi, kebersihan pribadi atau kondisi sanitasi yang
buruk
Virus ini juga dapat ditularkan melalui kontak fisik yang erat
dengan orang yang terinfeksi, meskipun kontak biasa antara
orang-orang tidak menyebarkan virus.
http://www.who.int/mediacentre/factsheets/ http://www.cdc.gov/hepatitis/a/pdfs/hepage
fs328/en/ neralfactsheet.pdf
PATOFISIOLOGI
Virus stabil pada suhu lingkungan, dapat bertahan hidup pada
suhu 60oC selama 60 menit, tidak aktif pada suhu 81oC stlh
pemanasan 10 menit
Dapat bertahan hidup pada feses, tanah, makanan, dan air yg
terkontaminasi
HAV resisten thd deterjen dan pH yg rendah selama transisi
menuju lambung menembus mukosa lambung mulai
bereplikasi di kripta sel epitel intestinke hati melalui V.porta
Interaksi sel virus belum sepenuhnya diketahui studi
menunjukkan HAV masuk hepatosit sebagai kompleks virus-IgA
melalui reseptor asialoglikoprotein hepatoselular stlh msk
sitoplasma bereplikasi di hati dan menempel pada feses melalui
kanalikuli bilier dan dalam darah dalam jumlah yg sedikit di hati
menyebabkan mis-function heptosit terdeteksi sistem imun
respons imun inflamasi
SYMPTOMS
Tidak semua orang memiliki gejala.
Jika timbul gejala, mereka biasanya muncul 2 sampai 6 minggu
setelah terinfeksi dan dapat meliputi:
Fever
Loss of appetite
Nausea
Vomiting
Abdominal pain
Grey-colored stools
Dark urine
Joint pain
Jaundice
http://www.cdc.gov/hepatitis/a/pdfs/hepage
neralfactsheet.pdf
Gejala lebih mungkin terjadi pada orang dewasa dibandingkan
anak-anak.
biasanya berlangsung kurang dari 2 bulan, meskipun bisa juga
terjadi selama 6 bulan.
Anak yang terinfeksi di bawah usia enam tahun biasanya tidak
mengalami gejala terlihat, dan hanya 10% mengembangkan
penyakit kuning.
http://www.who.int/mediacentre/factsheets/ http://www.cdc.gov/hepatitis/a/pdfs/hepage
fs328/en/ neralfactsheet.pdf
DIAGNOSIS
Pemeriksaan Fisik: Sklera, kulit & selaput lendir langit-
langit ikterus, hepar teraba 2-3 cm di bawah arcus
costae dengan konsistensi lunak, tepi tajam, & sedikit
nyeri tekan, limpa terkadang teraba lunak
http://www.who.int/mediacentre/factsheets/
fs328/en/
Lab
Bilirubin total, direk, indirek meningkat
SGOT, SGPT meningkat (bisa smapai >1000U/L)
ALP, Gamma GT meningkat
Anti HAV IgM positif diikuti anti HAV IgG positif
Urin : Bilirubinemia +
TREATMENT
tidak ada pengobatan khusus untuk hepatitis A.
Pemulihan dari gejala berikut infeksi mungkin lambat dan
membutuhkan waktu beberapa minggu atau bulan.
Terapi ditujukan untuk menjaga keseimbangan gizi, termasuk
penggantian cairan yang hilang dari muntah dan diare.
http://www.who.int/mediacentre/factsheets/
fs328/en/
KOMPLIKASI
Relaps serum aminotransferase meningkat, ikterus, ekskresi
HAV pada feses
Kolestasis hepatitis kolestasis jaundice dan pruritus
http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/ar
ticle/000278.htm
PREVENTION
Memperbaiki sanitasi, kebersihan pangan dan imunisasi adalah
cara terbaik mencegah hepatitis A
Penyebaran hepatitis A dapat dikurangi dengan:
kecukupan pasokan air minum yang aman
praktek kebersihan pribadi seperti biasa mencuci tangan dengan
air bersih.
Beberapa vaksin hepatitis A yang tersedia secara internasional.
menghindari alkohol dan obat-obatan yang toxic terhadap liver,
termasuk acetaminophen (Tylenol).
http://www.who.int/mediacentre/factsheets/
fs328/en/
Dosis dan jadwal vaksin HAV
>19 thn. 2 dosis HAVRIX (1440 Unit Elisa) dengan interval 6-12 bulan.
Anak > 2thn. 3 dosis HAVRIX (360 Unit Elisa) 0,1, dan 6-12 bulan atau 2
dosis (720 Unit Elisa) 0, 6-12 bulan
http://www.cdc.gov/hepatitis/a/pdfs/hepage
neralfactsheet.pdf
HEPATITIS B
Hepatitis B tersebar di seluruh dunia, WHO memperkirakan lebih dari 2
milyar orang terinfeksi HBV (termasuk 240 juta dengan infeksi kronis).
Setiap tahun diperkirakan sekitar 1.000.000 orang meninggal akibat infeksi
HBV.
Pada negara dengan VHB endemis tinggi (prevalensi HBsAg berkisar di atas
8%),
infeksi dapat terjadi pada semua golongan usia.
Tingkat prevalensi Hepatitis B di Indonesia sangat bervariasi yaitu berkisar
dari 2,5% di daerah Banjarmasin hingga 25,61% di Kupang, sehingga
Indonesia termasuk dalam kelompok negara dengan endemisitas sedang
hingga tinggi.
Sebelum kebijakan skrining terhadap darah donor ditetapkan, penderita yang
menerima darah dari donor carrier Hepatitis B mempunyai risiko tinggi
tertular penyakit ini. Namun saat ini sebagian besar negara di dunia
menyediakan fasilitas skrining untuk HBsAg terhadap darah donor sebelum
diberikan kepada penderita yang memerlukan.
Komponen Hepatitis B
HBV Hepatitis B virus, etiologic agent of serum hepatitis. A
hepadnavirus
HBsAg Hepatitis B surface antigen. Surface antigen of HBV detectable
in large quantity in serum ; several subtype identified
HBeAg Hepatitis B enveloped antigen. Soluble antigen. A part of the
core; related to the potential for infectivity and HBV replication
with high titer of HBV in serum
HBcAg Hepatitis B core antigen
Sexual
Perkutaneus (IV)
Perinatal
Horizontal
Transfusi
Infeksi nosokomial
Transplantasi organ
Recommended untuk yang belum divaksin passive active
imunisasi
Dosis pertamasecepat mungkin (12 jam paling lambat)
Plus Hepatitis B immunoglobulin
Sudah divaksin test untuk anti HBs titerkalau tidak
mencukupimemerlukan vaksinasi kedua
Klasifikasi
Masa inkubasi1-4 bulan
Fase prodromal timbul sebelum akut
hepatitisdemam,skin rash,arthralgia dan
arthriitis
Laboratorium:
-ALT > dan AST meningkat
Hepatitis Akut
-bilirubin normal
-aminotransferasenormal1-4 bulan
-peningkatan serum aminotransferase lebih
6 bulanhepatitis kronis
Asimtomatik karierhepatitis
Hepatitis kronis ronik,cirosis,dan hepatocelullar
carcinoma
HEPATITIS B KRONIK
Adanya persistensi virus hepatitis B(VHB) lebih dari 6 bulan
Akutkronis bervariasi umur
Infeksi saat lahirsecara klinisakutsilent90% kronis
Dewasa muda yang imunokompetenakutklinis
terlihatkronis1%
Epidemiologi
Masalah kesehatan besarAsia75 % dari 300 juta individu
HBsAg positif menetap di seluruh dunia
Di Asia Infeksi perinatal tidak bergejala sampai akhirnya
penyakit hati kronik
TANDA DAN GEJALA
Sangat bervariasikelihatan saat kerusakan hatisirosis hati
Tidak ada keluhan maupun gejala dan pemeriksaan tes faal
hati normal
Hepatomegali,splenomegali
Eritema palmaris,spider nevi
Kenaikan konsentrasi ALT
GAMBARAN HISTOPATOLOGIK
Interferon
Kelompok Timosin alfa 1
imunomodulasi Vaksinasi terapi
Kelompok terapi
antivirus Lamivudin
Adefovir dipivoksil
PROGNOSIS,KOMPLIKASI
Prognosis tergantung dari kerusakan hati saat replikasi HBV
dihentikan
Sirosis
Extrahepatic komplicationmirip dengan fase prodromal pada
akutatralgia,artritis
HEPATITIS C
Golongan keluarga Flaviridae. Virus beramplop RNA beruntai tunggal
dengan diameter 50 nm.
HCV setelah masuk ke dalam sitoplasma hati, translasi (ribosom)
replikasi virus Hepatitis C, kemudian menginfeksi sel lainnya.
Kecepatan replikasi HCV melebihi HIV atau HBV.
HCV virus heterogen, terdapat 6 genotip HCV mayor, dengan bbrp
subtipe, dan 100 strain yang berbeda, variasi dari genotip ini
mempengaruhi respon HCV terhadap kombinasi dari terapi
interferon/ribavirin
Masa inkubasi : 2 minggu sampai 6 bulan
Masa Klinis : Gejala kinis biasanya muncul selama 2-12 minggu
Sedangkan pada infeksi kronis umumnya tidak bergejala, proses
munculnya gejala berlangsung lambat yaitu kira kira 20 tahun
Masa laten/ infeksi : Penularan terjadi dalam seminggu atau lebih
sebelum timbulnya gejala. Puncak konsentrasi virus dalam darah
mempunyai koreksi dengan puncak aktivitas ALT.
Epidemiologi
Dilaporkan 170 juta orang di seluruh dunia terinfeksi HCV. Indonesia belum ada data
resmi mengenai HCV tetapi transmisi terbanyak berhubungan dengan transfusi
darah terutama didapatkan saat donor darah.
Infeksi juga diddapatkan secara sporadik atau tidak deketahui asalnya, yang
dihubungkan dengan sosial ekonomi rendah, pendidikan yg kurang dan perilaku
seksual yag beresiko tinggi.
Umumnya di Indonesia genotipe yang didapatkan yaitu genotipe 1 (60-70%) diikuti
genotipe 2 dan 3.
Prevalensi yang tinggi didapatkan pada beberapa kelompok pasien seperti
pengguna narkotik suntik (80%) dan pasien hemodialisis (70%).
Patofisiologi
Gejala Klinis
Infeksi akut HCV asmptomatik dan bila ditemukan gajalanya berupa malaise,
mual, dan icterus.
Kerusakan hati kronik tidak dapat tergambar pada pemeriksaan fisik dan lab
kecuali bila sudah sirosis hati.
http://www.who.int/mediacentre/factsheets/
fs164/en/
Prognosis
Kebanyakan orang dengan infeksi hepatitis C memiliki bentuk kronis.
Orang dengan genotipe 2 atau 3 lebih mungkin untuk menanggapi
pengobatan dibandingkan dengan genotipe 1.
Obat-obatan baru dan lebih efektif sedang dikembangkan akibatnya,
semakin banyak orang dengan HCV mampu menghindari kerusakan hati
serius dan kanker hati.
http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/ar
ticle/000284.htm
Secondary prevention Bagi orang-orang yang terinfeksi virus
hepatitis C, WHO merekomendasikan:
edukasi dan konseling tentang pilihan untuk perawatan dan
pengobatan;
imunisasi dengan vaksin hepatitis A dan B untuk mencegah koinfeksi
dari virus hepatitis ini untuk melindungi hati mereka;
penatalaksanaan medis yang tepat termasuk terapi antivirus jika
sesuai; dan
pemantauan rutin untuk diagnosis awal penyakit hati kronis.
http://www.who.int/mediacentre/factsheets/
fs164/en/
DRUG INDUCE
HEPATITIS
Drug induced hepatitis
Definisi Inflamasi pada hepar yang disebabkan oleh beberapa jenis obat-
obatan
Patfis - Pada umumnya obat dimetabolisme di hati, tetapi jika obat
diberikan dalam dosis yang besar hati tidak dapat
mengkompensasi dan menyebabkan inflamasi .
- Ada juga beberapa golongan obat dapat menyebabkan hepatitis
dalam dosis rendah.
Etiolog Acetaminophen
i Amiodarone
Anabolic steroids
Chlorpromazine
Erythromycin
Halothane (a type of anesthesia)
Methyldopa
Etiolog Isoniazid
i Methotrexate
Statins
Sulfa drugs
Tetracyclines
Amoxicillin-clavulanate