MUH.RIZALDI.JAINAL
15.040
KATA PENGANTAR
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah swt, karena atas berkat
rahmat dan Hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan
semaksimal mungkin dan dalam bentuk yang sederhana.
Di dalam Makalah ini dibahas tentang MACAM-MACAM LAMPU yang mana
merupakan bagian dari materi pembelajaran dalam mata kuliah Instalasi Listrik Dasar.
Diharapkan dengan adanya makalah ini dapat membantu proses belajar-mengajar yang
berlangsung.
Penulis menyadari bahwa makalah ini memiliki kelemahan dan kekurangan. Oleh sebab
itu, Penulis membutuhkan dukungan berupa saran dan kritik untuk membuat makalah ini
menjadi lebih baik lagi. Akhir kata berharap makalah ini dapat bermanfaat buat kita semua.
A. SENSOR KIMIA
SENSOR KIMIA
Sensor kimia ini adalah sensor yang mendeteksi jumlah suatu zat kimia dengan cara
mengubah besaran kimia menjadi besaran listrik. Biasanya ini melibatkan beberapa
reaksi kimia. Yang termasuk jenis sensor kimia yaitu :
Sensor Gas
Sensor oksigen
Sensor Ledakan
Berikut penjelasan tentang sensor tersebut adalah :
Sensor Gas
Sensor gas terdiri dari elemen sensor, dasar sensor dan tudung sensor. Elemen
sensor terdiri dari bahan sensor dan bahan pemanas untuk memanaskan elemen.
Elemen sensor menggunakan bahan-bahan seperti timah (IV) oksida SnO2, wolfram
(VI) oksida WO3, dan lain-lain, tergantung pada gas yang hendak dideteksi.
Penggunaan sensor gas adalah gas LPG ini mudah meledak dan bocor sehingga
mengeluarkan gas. Jadi apabila terdapat kebocoran gas LPG maka sensor akan
mendeteksi.Sensor Oksigen
Sensor oksigen
Sensor Ini dikembangkan oleh perusahaan yang bernama Robert Bosch GmbH
pada tahun 1960-an di bawah pengawasan Dr Gnter Bauman. Elemen penginderaan
asli dibuat dengan bidal berbentuk zirkonia keramik dilapisi pada kedua knalpot dan
referensi sisi dengan lapisan tipis platinum dan datang baik dalam bentuk panas dan
pemanas. Sensor planar bergaya memasuki pasar pada tahun 1998 (juga dipelopori
oleh Bosch) dan secara signifikan mengurangi massa elemen penginderaan keramik
serta menggabungkan pemanas dalam struktur keramik. Hal ini mengakibatkan sensor
yang mulai cepat dan merespons lebih cepat.
Aplikasi yang paling umum adalah untuk mengukur konsentrasi gas buang
oksigen untuk mesin pembakaran internal dalam mobil dan kendaraan lainnya. Divers
juga menggunakan sebuah perangkat yang mirip untuk mengukur tekanan parsial
oksigen dalam gas pernapasan mereka.
Sensor Ledakan
Lampu ultraviolet juga digunakan sebagai alat untuk membunuh kuman dan bakteri.
Lampu UV memancarkan sinar Ultraviolet yang memilki kemampuan untuk mempengaruhi
fungsi sel makhluk hidup dengan mengubah materi inti sel atau DNA, sehingga makhluk tersebut
mati. Jenis lampu ultraviolet tersebut dengan panjang gelombang 200-260 nm atau lebih dikenal
dengan UV C.
1.1. SOP Pengoperasian Alat
Cara Kerja
Seperti halnya lampu jenis lain, lampu UV pun memilki cara kerja yang hampir sama.
Sinar ultraviolet dipancarkan dari lamou ultraviolet yang dilindungi oleh kaca berwarna hitam.
Kaca tersebut melindungi lampu ultraviolet dari kerusakan akibat kontak dengan pelarut organik.
Terdapat dua jenis lampu UV yang terdapat pada keseluruhan perangkat UV. Pertama lampu
yang memancarkan sinar pada gelombang dibawah 366 nm dan kedua pada panjang gelombang
254 nm. Jika sinar yang dibutuhkan untuk menyinari suatu alat berada pada panjang gelombang
300nm, maka lampu yang akan menyala ialah lampu dengan panjang gelombang 366 nm. Begitu
juga sebaliknya jika sampel yang digunakan berada pada panjang gelombang di bawah 254 nm.
Cara menggunakan alat:
1. Sambungkan kabel pada sumber arus listrik lebih baik jika menggunakan stabilizer
2. Tekan tombol On/Off
3. Panaskan selama 15 menit
4. Atur panjang gelombang sesuai dengan yang diinginkan
5. Masukkan sampel yang akan diamati
6. Amati warna yang berpendar
7. Setelah selesai tekan On/Off
2. SOP Pemeliharaan Alat
Perawatan dilakukan secara berkala pada lampu UV yang sering digunakan. Hal ini
dilakukan untuk memperpanjang umur alat dan memperbaiki sistem kerja alat. Cara perawatan
lampu UV adalah :
a. Box harus bersih dari bedu baik luar maupun dalam
b. Lampu UV harus disimpan di meja datar, stabil, dan tidak goyang (meja permanen)
c. Untuk mengamati spot pada kromatografi lapis tipis atau kromatografi kertas platnya harus
kering ketika dimasukan
3. SOP Pemeriksaan Alat
Ketika UV Lamp putus atau rusak maka alarm akan berbunyi terus menerus dan tercium
bau hangus.
4. SOP Intruksi Kerja
Pencegahan Keselamatan Untuk Penggunaan Intensitas Tinggi UV Lamp
1. Pengguna apabila menggunakan intensitas tinggi lampu UV, hindari melihat langsung pada
sumber, karena hal ini dapat menyebabkan fluoresensi pada mata.
2.Filter yang digunakan dengan sumber UV-A, baik karena bagian terpisah dari bola / tabung
atau sebagai komponen terpisah, harus selalu dijaga dalam kondisi baik dan bebas dari retakan,
seperti radiasi pada panjang gelombang di bawah 320nm bisa sangat berbahaya. Ini adalah
praktik yang baik untuk tidak terkena kulit yang dapat menyebabkan iritasi. Disarankan agar
pengguna memakai lengan panjang dan kacamata.
UV lamp sangat rentan terhadap perubahan tegangan listrik, banyak scara teoritis umur
lampu s/d 25.000 jam ( 3 tahun pemakaian) namun pada prakteknya hanya 2 tahun, 1 tahun
bahkan 1 hari
B. LAMPU FILAMEN
Lampu pijar adalah sumber cahaya buatan yang dihasilkan melalui penyaluran arus listrik
melalui filamen yang kemudian memanas dan menghasilkan cahaya.[1] Kaca yang menyelubungi
filamen panas tersebut menghalangi udara untuk berhubungan dengannya sehingga filamen tidak
akan langsung rusak akibat teroksidasi.[2]
Lampu pijar dipasarkan dalam berbagai macam bentuk[3] dan tersedia untuk tegangan (voltase)
kerja yang bervariasi dari mulai 1,25 volt[4] hingga 300 volt.[5] Energi listrik yang diperlukan
lampu pijar untuk menghasilkan cahaya yang terang lebih besar dibandingkan dengan sumber
cahaya buatan lainnya seperti lampu pendar dan diode cahaya, maka secara bertahap pada
beberapa negara peredaran lampu pijar mulai dibatasi.[6][7]
Di samping memanfaatkan cahaya yang dihasilkan, beberapa penggunaan lampu pijar lebih
memanfaatkan panas yang dihasilkan, contohnya adalah pemanas kandang ayam, [8] dan
pemanas inframerah dalam proses pemanasan di bidang industri.
Konstruksi
Komponen utama dari lampu pijar adalah bola lampu yang terbuat dari kaca, filamen yang
terbuat dari wolfram, dasar lampu yang terdiri dari filamen, bola lampu, gas pengisi, dan kaki
lampu.[12]
1. Bola lampu
2. Gas bertekanan rendah (argon, neon, nitrogen)
3. Filamen wolfram
4. Kawat penghubung ke kaki tengah
5. Kawat penghubung ke ulir
6. Kawat penyangga
7. Kaca penyangga
8. Kontak listrik di ulir
9. Sekrup ulir
10. Isolator
11. Kontak listrik di kaki tengah
Bola lampu
Selubung gelas yang menutup rapat filamen suatu lampu pijar disebut dengan bola lampu.
Macam-macam bentuk bola lampu antara lain adalah bentuk bola, bentuk jamur, bentuk lilin, dan
Foto yang sangat diperbesar dari filamen lampu pijar 200 Watt.