PENDIDIKAN KESEHATAN
PIJAT BAYI PREMATURE
DI RUANG PBRT RS dr. KARIADI SEMARANG
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Profesi Keperawatan Anak
Pembimbing Akademik : Ns. Zubaidah, M.Kep.Sp.Kep.An
Oleh :
Indah Ayu setyaningrum
22020115183010
B. Tujuan
1. Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, diharapkan ibu dapat
mempraktekan pijat bayi prematur.
2. Khusus
a. Ibu dapat menyebutkan manfaat pijat bayi prematur.
b. Ibu dapat menjelaskan dan mempraktikkan prosedur pemijatan bayi
prematur.
C. Sasaran
Ibu dengan bayi prematur atau BBLR yang dirawat diruang PBRT RS dr.
Kariadi Semarang.
D. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Demonstrasi
E. Media Intervensi
1. Leaflet
2. Flipchart
3. Phantom
F. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Hari/tanggal : Sabtu, 04 Maret 2017
Tempat : Ruang KMC PBRT RS dr. Kariadi
Waktu : 15.00 - 16.00 WIB
A. Setting Tempat
Keterangan :
Klien
Perawat
B. Susunan Acara
C. Pengorganisasian
Peran Tugas Pelaksana
Memberikan penilaian dan observasi kegiatan
Observer CI Pembimbing Klinik
implementasi
Pelaksana Melakukan kegiatan pendidikan kesehatan Indah Ayu S
Menerima materi pendidikan kesehatan tentang pijat bayi
Sasaran Ibu klien dengan bayi premature
premature.
F. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Pre planning disiapkan 2 hari sebelum implementasi supervisi
dilakukan.
b. Kontrak waktu dan tempat, 1 hari sebelum pendidikan kesehatan yang
sudah disepakati.
c. Alat, media dan tempat telah disiapkan.
d. Mahasiswa siap memberikan pendidikan kesehatan tentang pijat bayi
premature.
2. Evaluasi Proses
a. Peserta kooperatif selama dilakukan pendidikan kesehatan.
b. Waktu dan tempat pelaksanaan sesuai kontrak.
c. Observer, mahasiswa, dan ibu klien melakukan kegiatan sesuai dengan
perannya.
d. Peserta dapat mengikuti kegiatan sampai selesai.
e. Acara berjalan sesuai dengan perencanaan.
3. Evaluasi Hasil
a. Peserta dapat menjelaskan kembali manfaat pijat bayi premature.
b. Peserta mampu mendemonstrasikan pijat bayi premature.
c. Peserta mampu mengungkapkan perasaannya kepada mahasiswa
tentang materi pendidikan kesehatan yang telah disampaikan.
G. Referensi Jurnal
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Gultom (2015)
menunjukkan pijat bayi sangat efektif dalam meningkatkan berat badan bayi
prematur di ruang Perinatologi RS Imelda Medan.
H. Materi
1. Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).
Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi baru lahir
yang berat badan lahirnya pada saat kelahiran kurang dari 2500 gram,
dahulu neonatus dengan berat badan lahir kurang dari 2500 gram
atau sama dengan 2500 gram disebut prematur (Festy, 2009).
Menurut Sarwono (2007) ditinjau dari tuanya kehamilan.
kehamilan terbagi atas 3 trimester yaitu :
a. Kehamilan trimester I antara 0-12 minggu
b. Kehamilan trimester II antara 12-28 minggu
c. Kehamilan trimester III antara 28-40 minggu
Dalam trimester pertama organ-organ mulai dibentuk. Trimester
kedua organ telah dibentuk, tetapi belum sempurna dan viabilitas janin
masih diragukan. Sementara janin yang dilahirkan pada trimester terakhir
telah viable (dapat hidup). Bila hasil konsepsi dikeluarkan dari kavum
uteri pada kehamilan dibawah 20 minggu disebut abortus (keguguran).
Bila hal tersebut terjadi dibawah 36 minggu disebut partus prematur.
Kelahiran dari 38 minggu sampai 40 minggu disebut partus aterm
(Sarwono, 2007).
2. Pijat Bayi.
Pijat bayi adalah seni perawatan kesehatan pada bayi dengan
teknik-teknik tertentu sehingga manfaat pengobatan dan kesehatan
tercapai. Banyak penelitian menunjukkan bahwa pemijatan pada bayi
memberikan manfaat sangat besar pada perkembangan bayi, baik secara
fisik maupun secara emosional. Pijat bayi akan merangsang peningkatan
aktivitas nervus vagus yang akan menyebabkan penyerapan lebih baik
pada sistem pencernaan bayi akan lebih cepat lapar dan ASI akan lebih
banyak diproduksi (Luize A, 2006).
Pengaruh positif sentuhan pada proses tumbuh kembang anak telah
lama dikenal manusia. Namun, penelitian ilmiah tentang hal ini masih
belum banyak dilakukan. Kulit merupakan organ tubuh manusia yang
berfungsi sebagai reseptor terluas yang dimiliki manusia. Sensasi sentuh
atau raba adalah indera yang aktif sejak dini. Oleh karena itu, sejak dalam
kandungan, janin telah dapat merasakan belaian hangat cairan ketuban di
dalam rahim.
Pengalamann pijat yang pertama yang dialami manusia ialah waktu
dilahirkan, yaitu pada waktu melalui jalan lahir dari ibu. Proses kelahiran
adalah suatu pengalaman traumatik bayi karena bayi yang lahir harus
meninggalkan rahim yang hangat, aman, dan nyaman, dan dengan
keterbatasan ruang gerak menuju ke suatu dunia dengan kebebasan gerak
yang tanpa batas, yang menakutkan, tanpa sentuhan-sentuhan yang
nyaman disekelilingnya, seperti halnya ketika berada di dalam rahim
(Suririnih, 2009).
a. Manfaat pijat bayi prematur / BBLR :
1) Meningkatkan frekuensi menyusu.
2) Meningkatkan berat badan bayi.
3) Membantu bayi untuk berlatih relaksasi.
4) Membuat tidur lebih lelap dan lama.
5) Membuat ikatan dengan ibu.
b. Manfaat bagi orang tua :
1) Memberikan perhatian dan mempererat ikatan.
2) Meningkatkan komunikasi orang tua dan bayi.
3) Membuat suasana yang menyenangkan.
c. Persiapan dan peralatan pijat bayi :
Persiapan Pemijatan
1) Waktu yang tepat
a) Pagi hari sebelum memulai aktivitas ( akan mandi ).
b) Dilakukan sekitar 15 menit setelah si kecil makan /
menyusu.
c) Malam hari ( menjelang tidur ).
d) Jangan membangunkan bayi yang sedang tidur.
e) Jangan paksakan memijat di waktu yang kurang
mendukung.
2) Siapkan peralatan.
a) Alat yang empuk dan lembut serta datar.
b) Handuk lembut dan nyaman untuk kulit bayi.
c) Popok untuk menutup bagian yang sudah dipijat.
d) Baju ganti.
e) Siapkan baby oil, lotion, dan minyak zaitun untuk memijat.
f) Sediakan air hangat beserta handuk kecil dan washlap
3) Pemijatan pada bayi prematur berbeda dengan pemijatan pada
bayi cukup bulan. Untuk bayi perterm (kurang bulan)
pemijatan dilakukan dalam 3 rangkaian rangsangan yaitu :
a) rangsangan taktil (raba).
b) rangsangan kinestetik (gerak) dan .
c) kembali lagi pada rangsangan taktil (raba).
Total lama pemijatan adalah 15 menit dan dilakukan jika bayi
dalam kondisi stabil.
a) RANGSANGAN TAKTIL (RABA)
Bayi dalam posisi ditengkurapkan
Tiap gerakan dilakukan dalam waktu 2 x 5 detik
Tiap gerakan diulang enam (6) kali
Dikerjakan selama lima (5) menit
PIJATAN KEPALA
Letakkan telapak tangan pada dahi
Usap dari dahi dengan telapak tangan (tidak dengan ujung
jari) sampai pangkal leher dan kembali ke dahi secara
perlahan.
PIJATAN BAHU
Dengan menggunakan 2-3 bagian jari tangan kanan dan kiri
secara bersamaan. Lakukan gerakan menyilang pada
tengkuk dan turun ke siku kemudian masing-masing
menuju ke arah sebaliknya bersilangan di tengkuk.
PIJATAN PUNGGUNG
Dengan menggunakan bantalan jari-jari dari kedua tangan
secara bersama pijat secara perlahan kedua sisi tulang
belakang dari leher ke pinggang dan kembali ke leher.
Pastikan tidak melakukan penekanan pada tulang belakang.
MENGGERAKKAN SIKU
MENGGERAKKAN LUTUT
Memegang tungkai bawah bayi menggerakkan sendi lutut
secara lembut ke arah perut dan kembali ke posisi.
A. Waktu Pelaksanaan
1. Hari/tanggal : Sabtu, 04 Maret 2017
2. Jam : 15.00 16.00 WIB
3. Tempat : Ruang KMC PBRT
4. Sasaran : Ibu dengan bayi prematur dan BBLR
B. Tahap Persiapan
Persiapan dalam pelaksanaan pendidikan kesehatan ini yaitu tersusunnya
pre planning 2 hari sebelum dilakukan pendidikan kesehatan, telah disepakati
kontrak waktu dan tempat 2 hari sebelum pelaksanaan pendidikan kesehatan
dan menyiapkan media dan alat untuk pendidikan kesehatan, mengulang
kontrak waktu 1 jam sebelum kegiatan dan mempersiapkan ibu klien dan
lingkungan sebelum pendidikan kesehatan.
C. Proses Pelaksanaan
NO. Kegiatan Waktu
1. Mempersiapkan alat, tempat dan peserta 14.30 WIB
2. Salam pembuka, Perkenalan 15.00 WIB
3. Kontrak waktu 15.10 WIB
5. Pelaksanaan pendidikan kesehatan pijat bayi prematur 15.15 WIB
6. Evaluasi dan terminasi 15.45 WIB
7. Penutup 16.00 WIB
D. Tahap Evaluasi
1. Evaluasi Struktural
a. Menyiapkan pre planning 2 hari sebelum pelaksanaan pendidikan
kesehatan.
b. Menyiapkan media berupa flipchart 2 hari sebelum kegiatan.
c. Kontrak waktu, tempat dan topik 2 hari sebelum kegiatan dengan klien
dan pembimbing.
2. Evaluasi Proses
a. Pembukaan pendidikan kesehatan sesuai dengan jadwal yang telah
disusun.
b. Materi dapat disampaikan sesuai yang telah dijadwalkan dan
menggunakan bahasa yang mudah dimengerti target.
c. Peserta antusias mengikuti kegiatan pendidikan kesehatan seperti yang
diharapkan dibuktikan dengan klien memperhatikan materi dan
bertanya.
d. Peserta mengikuti pendidikan kesehatan sampai selesai dengan
kooperatif.
e. Waktu kegiatan sesuai dengan yang direncanakan yaitu 60 menit
3. Evaluasi Hasil
a. Peserta dapat menjelaskan kembali manfaat pijat bayi premature.
b. Peserta mampu mendemonstrasikan pijat bayi premature.
c. Peserta mampu mengungkapkan perasaannya kepada mahasiswa
tentang materi pendidikan kesehatan yang telah disampaikan.
E. Faktor Pendukung
1. Ibu klien dapat mengikuti pendidikan kesehatan yang telah di sepakati
sebelumnya.
2. Tersedianya media berupa flipchart yang menarik sehingga membantu
pemahaman ibu klien.
3. Ibu klien antusias mengikuti kegiatan pendidikan kesehatan.
4. Tersedianya tempat dan waktu yang representatif bagi mahasiswa untuk
mengadakan kegiatan pendidikan kesehatan.
F. Hambatan
Tidak ada hambatan
Lee Naurah.2009. Cara Pintar Merawat Bayi 0-12 Bulan. CV Solusi Distribusi:
Yogyakarta.
Roesli Utami, 2009. Pedoman Pijat Bayi. PT Trubus Agri Widia: Jakarta.
Gultom, D.Y.2015. Efektifitas Pijat Bayi Terhadap Peningkatan Berat Badan Bayi
Prematur di Ruang Perinatologi RS Imelda Medan. Jurnal Ilmiah
Kebidanan,1(1), 27-33.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). 2009. Bayi Berat Lahir Rendah. Dalam :
Standar Pelayanan Medis Kesehatan Anak. Edisi I. Jakarta