Anda di halaman 1dari 20

PRE PLANNING DAN LAPORAN PELAKSANAAN

PENDIDIKAN KESEHATAN
PIJAT BAYI PREMATURE
DI RUANG PBRT RS dr. KARIADI SEMARANG
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Profesi Keperawatan Anak
Pembimbing Akademik : Ns. Zubaidah, M.Kep.Sp.Kep.An

Oleh :
Indah Ayu setyaningrum
22020115183010

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS ANGKATAN XXIX


DEPARTEMEN KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2017
PRE PLANNING PENDIDIKAN KESEHATAN
PIJAT BAYI PREMATURE
DI RUANG PBRT RS dr. KARIADI SEMARANG

A. Latar Belakang Masalah


Bayi lahir dengan bayi berat lahir rendah (BBLR) merupakan salah satu
faktor resiko yang mempunyai kontribusi terhadap kematian bayi khususnya
pada masa perinatal. Selain itu bayi berat lahir rendah dapat mengalami
gangguan mental dan fisik pada usia tumbuh kembang selanjutnya, sehingga
membutahkan biaya perawatan yang tinggi. Bayi berat lahir rendah (BBLR)
adalah salah satu hasil dari ibu hamil yang menderita energy kronis dan akan
mempunyai status gizi buruk. BBLR berkaitan dengan tingginya angka
kematian bayi dan balita, juga dapat berdampak serius pada kualitas generasi
mendatang, yaitu akan memperlambat pertumbuhan dan perkambangan anak,
serta berpengaruh pada penurunan kecerdasan.
Menurut perkiraan WHO, pada tahun 1995 hampir semua 98% dari 5 juta
kematian neonatal di Negara berkembang atau berpenghasilan rendah. Lebih
dari 2/3 kematian adalah BBLR yaitu berat badan kurang dari 2500 gram.
Secara global diperkirakan terdapat 25 juta persalinan per tahun dimana 17%
diantaranya adalah BBLR dan hampir semua terjadi di Negara berkembang.
Salah satu penanganan bayi BBLR / prematur yang dapat dilakukan oleh
ibu dirumah adalah dengan pijat bayi prematur. Pijat adalah terapi sentuh
tertua yang dikenal manusia dan yang paling popular. Pijat adalah seni
perawatan kesehatan dan pengobatan yangg dipraktekkan sejak berabad-abad
silam lamanya. Bahkan diperkirakan ilmu ini telah dikenal sejak awal manusia
diciptakan di dunia, mungkin karena pijat berhubungan sangat erat dengan
kehamilan dan proses kelahiran manusia (Lee, 2009).
Pijat bayi memberikan manfaat yang sangat besar pada perkembangan
bayi, baik secara fisik maupun emosional. Banyak penelitian yang
menunjukkan bahwa bayi yang kurang bulan yang mendapat pijatan 10-15
menit 3 kali perhari mengalami kenaikan berat badan 20-47 % perhari lebih
dari yang tidak di pijat. Penelitian terhadap bayi cukup bulan yang di pijat
selama 15 hari sebanyak 2 kali seminggu untuk masa 6 minggu menunjukkan
kenaikan berat badan yang lebih dari normal. Pijat bayi ini juga mempunyai
pengaruh pada sistem peredaran darah dan sistem syaraf yang dapat
menciptakan relaksasi pada tubuh. Sehingga pertumbuhan berat badan bayi
diharapkan dapat meningkat, kuantitas tidur bayi dapat lebih lama dan ikatan
kasih sayang antara orang tua dan bayi juga dapat terbentuk dengan adanya
proses pijat bayi ini (Roesli, U. 2004).

B. Tujuan
1. Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, diharapkan ibu dapat
mempraktekan pijat bayi prematur.
2. Khusus
a. Ibu dapat menyebutkan manfaat pijat bayi prematur.
b. Ibu dapat menjelaskan dan mempraktikkan prosedur pemijatan bayi
prematur.
C. Sasaran
Ibu dengan bayi prematur atau BBLR yang dirawat diruang PBRT RS dr.
Kariadi Semarang.
D. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Demonstrasi
E. Media Intervensi
1. Leaflet
2. Flipchart
3. Phantom
F. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Hari/tanggal : Sabtu, 04 Maret 2017
Tempat : Ruang KMC PBRT RS dr. Kariadi
Waktu : 15.00 - 16.00 WIB
A. Setting Tempat
Keterangan :

Klien

Perawat

B. Susunan Acara

No. Acara Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Sasaran Waktu

1. Pembukaan - Menyampaikan salam pada ibu - Memberikan respon 5 menit


klien dan memperkenalkan diri terhadap yang disampaikan
- Menjelaskan maksud dan tujuan - Memperhatikan dengan baik
kedatangan
2. Penyajian Menyampaikan pada ibu klien - Ibu klien memberikan 30 menit
materi tentang manfaat pijat bayi respon terhadap apa yang
prematur dan mendemonstrasikan dijelaskan
pijat bayi prematur. - Memperhatikan dengan baik
- Mencermati materi yang
diberikan
4. Evaluasi - Mengevaluasi kegiatan yang - Ibu klien memberikan 20 menit
dilakukan respon.
- Menanyakan perasaan ibu klien - Ibu klien
setelah pemberian program mendemosntrasikan cara
pijat bayi prematur.
5. Penutup - Mengakhiri kontrak - Ibu klien memberikan 5 menit
- Memberi reinforcement positive respon dengan menjawab
- Mengucapkan salam penutup salam

C. Pengorganisasian
Peran Tugas Pelaksana
Memberikan penilaian dan observasi kegiatan
Observer CI Pembimbing Klinik
implementasi
Pelaksana Melakukan kegiatan pendidikan kesehatan Indah Ayu S
Menerima materi pendidikan kesehatan tentang pijat bayi
Sasaran Ibu klien dengan bayi premature
premature.

D. Hal-hal yang Perlu Diwaspadai


1. Kebosanan perserta pendidikan kesehatan.
2. Peserta tidak mengerti dan tidak memperhatikan penjelasan yang
diberikan.
E. Antisipasi untuk Meminimalkan Hambatan
1. Menginformasikan terlebih dahulu kepada ibu klien dengan bayi prematur
atau BBLR tentang kegiatan yang akan dilaksanakan 1 hari sebelum
kegiatan dilakukan agar dapat mempersiapkan waktunya.
2. Waktu penjelasan materi tidak terlalu lama.
3. Memperbanyak kegiatan diskusi.

F. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Pre planning disiapkan 2 hari sebelum implementasi supervisi
dilakukan.
b. Kontrak waktu dan tempat, 1 hari sebelum pendidikan kesehatan yang
sudah disepakati.
c. Alat, media dan tempat telah disiapkan.
d. Mahasiswa siap memberikan pendidikan kesehatan tentang pijat bayi
premature.
2. Evaluasi Proses
a. Peserta kooperatif selama dilakukan pendidikan kesehatan.
b. Waktu dan tempat pelaksanaan sesuai kontrak.
c. Observer, mahasiswa, dan ibu klien melakukan kegiatan sesuai dengan
perannya.
d. Peserta dapat mengikuti kegiatan sampai selesai.
e. Acara berjalan sesuai dengan perencanaan.
3. Evaluasi Hasil
a. Peserta dapat menjelaskan kembali manfaat pijat bayi premature.
b. Peserta mampu mendemonstrasikan pijat bayi premature.
c. Peserta mampu mengungkapkan perasaannya kepada mahasiswa
tentang materi pendidikan kesehatan yang telah disampaikan.
G. Referensi Jurnal
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Gultom (2015)
menunjukkan pijat bayi sangat efektif dalam meningkatkan berat badan bayi
prematur di ruang Perinatologi RS Imelda Medan.

H. Materi
1. Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).
Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi baru lahir
yang berat badan lahirnya pada saat kelahiran kurang dari 2500 gram,
dahulu neonatus dengan berat badan lahir kurang dari 2500 gram
atau sama dengan 2500 gram disebut prematur (Festy, 2009).
Menurut Sarwono (2007) ditinjau dari tuanya kehamilan.
kehamilan terbagi atas 3 trimester yaitu :
a. Kehamilan trimester I antara 0-12 minggu
b. Kehamilan trimester II antara 12-28 minggu
c. Kehamilan trimester III antara 28-40 minggu
Dalam trimester pertama organ-organ mulai dibentuk. Trimester
kedua organ telah dibentuk, tetapi belum sempurna dan viabilitas janin
masih diragukan. Sementara janin yang dilahirkan pada trimester terakhir
telah viable (dapat hidup). Bila hasil konsepsi dikeluarkan dari kavum
uteri pada kehamilan dibawah 20 minggu disebut abortus (keguguran).
Bila hal tersebut terjadi dibawah 36 minggu disebut partus prematur.
Kelahiran dari 38 minggu sampai 40 minggu disebut partus aterm
(Sarwono, 2007).
2. Pijat Bayi.
Pijat bayi adalah seni perawatan kesehatan pada bayi dengan
teknik-teknik tertentu sehingga manfaat pengobatan dan kesehatan
tercapai. Banyak penelitian menunjukkan bahwa pemijatan pada bayi
memberikan manfaat sangat besar pada perkembangan bayi, baik secara
fisik maupun secara emosional. Pijat bayi akan merangsang peningkatan
aktivitas nervus vagus yang akan menyebabkan penyerapan lebih baik
pada sistem pencernaan bayi akan lebih cepat lapar dan ASI akan lebih
banyak diproduksi (Luize A, 2006).
Pengaruh positif sentuhan pada proses tumbuh kembang anak telah
lama dikenal manusia. Namun, penelitian ilmiah tentang hal ini masih
belum banyak dilakukan. Kulit merupakan organ tubuh manusia yang
berfungsi sebagai reseptor terluas yang dimiliki manusia. Sensasi sentuh
atau raba adalah indera yang aktif sejak dini. Oleh karena itu, sejak dalam
kandungan, janin telah dapat merasakan belaian hangat cairan ketuban di
dalam rahim.
Pengalamann pijat yang pertama yang dialami manusia ialah waktu
dilahirkan, yaitu pada waktu melalui jalan lahir dari ibu. Proses kelahiran
adalah suatu pengalaman traumatik bayi karena bayi yang lahir harus
meninggalkan rahim yang hangat, aman, dan nyaman, dan dengan
keterbatasan ruang gerak menuju ke suatu dunia dengan kebebasan gerak
yang tanpa batas, yang menakutkan, tanpa sentuhan-sentuhan yang
nyaman disekelilingnya, seperti halnya ketika berada di dalam rahim
(Suririnih, 2009).
a. Manfaat pijat bayi prematur / BBLR :
1) Meningkatkan frekuensi menyusu.
2) Meningkatkan berat badan bayi.
3) Membantu bayi untuk berlatih relaksasi.
4) Membuat tidur lebih lelap dan lama.
5) Membuat ikatan dengan ibu.
b. Manfaat bagi orang tua :
1) Memberikan perhatian dan mempererat ikatan.
2) Meningkatkan komunikasi orang tua dan bayi.
3) Membuat suasana yang menyenangkan.
c. Persiapan dan peralatan pijat bayi :
Persiapan Pemijatan
1) Waktu yang tepat
a) Pagi hari sebelum memulai aktivitas ( akan mandi ).
b) Dilakukan sekitar 15 menit setelah si kecil makan /
menyusu.
c) Malam hari ( menjelang tidur ).
d) Jangan membangunkan bayi yang sedang tidur.
e) Jangan paksakan memijat di waktu yang kurang
mendukung.
2) Siapkan peralatan.
a) Alat yang empuk dan lembut serta datar.
b) Handuk lembut dan nyaman untuk kulit bayi.
c) Popok untuk menutup bagian yang sudah dipijat.
d) Baju ganti.
e) Siapkan baby oil, lotion, dan minyak zaitun untuk memijat.
f) Sediakan air hangat beserta handuk kecil dan washlap
3) Pemijatan pada bayi prematur berbeda dengan pemijatan pada
bayi cukup bulan. Untuk bayi perterm (kurang bulan)
pemijatan dilakukan dalam 3 rangkaian rangsangan yaitu :
a) rangsangan taktil (raba).
b) rangsangan kinestetik (gerak) dan .
c) kembali lagi pada rangsangan taktil (raba).
Total lama pemijatan adalah 15 menit dan dilakukan jika bayi
dalam kondisi stabil.
a) RANGSANGAN TAKTIL (RABA)
Bayi dalam posisi ditengkurapkan
Tiap gerakan dilakukan dalam waktu 2 x 5 detik
Tiap gerakan diulang enam (6) kali
Dikerjakan selama lima (5) menit
PIJATAN KEPALA
Letakkan telapak tangan pada dahi
Usap dari dahi dengan telapak tangan (tidak dengan ujung
jari) sampai pangkal leher dan kembali ke dahi secara
perlahan.

PIJATAN BAHU
Dengan menggunakan 2-3 bagian jari tangan kanan dan kiri
secara bersamaan. Lakukan gerakan menyilang pada
tengkuk dan turun ke siku kemudian masing-masing
menuju ke arah sebaliknya bersilangan di tengkuk.
PIJATAN PUNGGUNG
Dengan menggunakan bantalan jari-jari dari kedua tangan
secara bersama pijat secara perlahan kedua sisi tulang
belakang dari leher ke pinggang dan kembali ke leher.
Pastikan tidak melakukan penekanan pada tulang belakang.

PIJATAN KAKI BELAKANG


Dengan menggunakan bantalan jari dari setiap tangan, pijat
bagian belakang kedua kaki pada saat bersamaan dari
pangkal paha kepergelangan kaki dan kembali ke pangkal
paha.
PIJATAN LENGAN
Pijat bagian belakang kedua lengan pada saat yang
bersamaan, mulai dari bahu kemudian turun ke pergelangan
tangan dan kembali ke bahu.
b) RANGSANGAN KINESTETIK
Bayi dalam posisi ditelentangkan.
Tiap gerakan dilakukan dalam waktu 2 x 5 detik.
Tiap gerakan diulang enam (6) kali.
Dikerjakan selama lima (5) menit.

MENGGERAKKAN SIKU

Letakkan tangan kita di pangkal lengan untuk menahan


Dengan menggunakan tangan yang satunya secara lembut
menggerakkan lengan bawah kearah bahu secara perlahan
kemudian diluruskan kembali. Lakukan hal yang sama pada
lengan yang satunya.
PIJATAN TELAPAK TANGAN
Letakkan tangan di pergelangan tangan bayi
Menggerakkan dan memijat telapak tangan bayi dengan
lembut kearah jari. Akhiri pijatan telapak tangan dengan
menarik lembut setiap jari tangan bayi.

MENGGERAKKAN LUTUT
Memegang tungkai bawah bayi menggerakkan sendi lutut
secara lembut ke arah perut dan kembali ke posisi.

MENGERAKKAN SENDI PINGGUL


Memegang kedua pergelangan kaki menggerakkan paha ke
arah perut dengan mendorong perlahan kemudian
mengembalikan ke posisi lurus.
PIJATAN TELAPAK KAKI
Letakkan tangan di pergelangan kaki menggerakkan dan
memijat telapak kaki bayi dengan lembut.
LAPORAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN
PIJAT BAYI PREMATUR
DI RUANG PBRT RS dr. KARIADI SEMARANG

A. Waktu Pelaksanaan
1. Hari/tanggal : Sabtu, 04 Maret 2017
2. Jam : 15.00 16.00 WIB
3. Tempat : Ruang KMC PBRT
4. Sasaran : Ibu dengan bayi prematur dan BBLR
B. Tahap Persiapan
Persiapan dalam pelaksanaan pendidikan kesehatan ini yaitu tersusunnya
pre planning 2 hari sebelum dilakukan pendidikan kesehatan, telah disepakati
kontrak waktu dan tempat 2 hari sebelum pelaksanaan pendidikan kesehatan
dan menyiapkan media dan alat untuk pendidikan kesehatan, mengulang
kontrak waktu 1 jam sebelum kegiatan dan mempersiapkan ibu klien dan
lingkungan sebelum pendidikan kesehatan.
C. Proses Pelaksanaan
NO. Kegiatan Waktu
1. Mempersiapkan alat, tempat dan peserta 14.30 WIB
2. Salam pembuka, Perkenalan 15.00 WIB
3. Kontrak waktu 15.10 WIB
5. Pelaksanaan pendidikan kesehatan pijat bayi prematur 15.15 WIB
6. Evaluasi dan terminasi 15.45 WIB
7. Penutup 16.00 WIB
D. Tahap Evaluasi
1. Evaluasi Struktural
a. Menyiapkan pre planning 2 hari sebelum pelaksanaan pendidikan
kesehatan.
b. Menyiapkan media berupa flipchart 2 hari sebelum kegiatan.
c. Kontrak waktu, tempat dan topik 2 hari sebelum kegiatan dengan klien
dan pembimbing.
2. Evaluasi Proses
a. Pembukaan pendidikan kesehatan sesuai dengan jadwal yang telah
disusun.
b. Materi dapat disampaikan sesuai yang telah dijadwalkan dan
menggunakan bahasa yang mudah dimengerti target.
c. Peserta antusias mengikuti kegiatan pendidikan kesehatan seperti yang
diharapkan dibuktikan dengan klien memperhatikan materi dan
bertanya.
d. Peserta mengikuti pendidikan kesehatan sampai selesai dengan
kooperatif.
e. Waktu kegiatan sesuai dengan yang direncanakan yaitu 60 menit
3. Evaluasi Hasil
a. Peserta dapat menjelaskan kembali manfaat pijat bayi premature.
b. Peserta mampu mendemonstrasikan pijat bayi premature.
c. Peserta mampu mengungkapkan perasaannya kepada mahasiswa
tentang materi pendidikan kesehatan yang telah disampaikan.
E. Faktor Pendukung
1. Ibu klien dapat mengikuti pendidikan kesehatan yang telah di sepakati
sebelumnya.
2. Tersedianya media berupa flipchart yang menarik sehingga membantu
pemahaman ibu klien.
3. Ibu klien antusias mengikuti kegiatan pendidikan kesehatan.
4. Tersedianya tempat dan waktu yang representatif bagi mahasiswa untuk
mengadakan kegiatan pendidikan kesehatan.
F. Hambatan
Tidak ada hambatan

G. Kesimpulan dan Saran


1. Kesimpulan
Setelah diberikan pendidikan kesehatan mengenai pijat bayi prematur, ibu
klien dapat mengetahui manfaat pijat bayi prematur dan dapat
mendemonstrasikan secara mandiri teknik pijat bayi prematur.
2. Saran
Peran perawat sebagai educator karena pendidikan adalah salah satu cara
yang digunakan perawat agar klien dan keluarga dapat membuat
keputusan, sehingga diharapkan setiap perawat dapat memberikan
pendidikan kesehatan kepada klien mengenai apa yang dibutuhkan klien
dan keluarga.
H. Lampiran
DAFTAR PUSTAKA

Festy,pipit.2009.Analisis Faktor Resiko pada Kejadian Berat Badan Lahir


Rendah di Kabupaten Sumenep. Surabaya : Fakultas Ilmu kesehatan
UM

Lee Naurah.2009. Cara Pintar Merawat Bayi 0-12 Bulan. CV Solusi Distribusi:
Yogyakarta.

Roesli Utami, 2009. Pedoman Pijat Bayi. PT Trubus Agri Widia: Jakarta.

Gultom, D.Y.2015. Efektifitas Pijat Bayi Terhadap Peningkatan Berat Badan Bayi
Prematur di Ruang Perinatologi RS Imelda Medan. Jurnal Ilmiah
Kebidanan,1(1), 27-33.

Prawirohardjo,Sarwono.2007.Ilmu Kebidanan.Jakarta:PT Bina Pustaka

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). 2009. Bayi Berat Lahir Rendah. Dalam :
Standar Pelayanan Medis Kesehatan Anak. Edisi I. Jakarta

Mochtar, Rustam.1998, synopsis obstetric. Jakarta :EGC


Nursalam. 2008. Proses dan Dokumentasi Keperawatan : Konsep dan Praktik.
Jakarta : Salemba Medika

Syafruddin dan Hamidah. 2009. Kebidanan Komunitas. Jakarta :EGC

Yayasan bina pustaka sarwono prawirohardjo, 2007. Buku acuan nasional


pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. Jakarta
Wong, donna,L.2004 . Pedoman klinis keperawatan pediatric. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai