Anda di halaman 1dari 14

Diabetes

Hubungan Sakit Gigi dan Diabetes


Wajahnya mengernyit. Gusi Muhardjo (55 tahun) membengkak. Tak hanya itu, sudah
beberapa waktu giginya mudah goyah. Terakhir, salah satu giginya pun tanggal.

Pemeriksaan di dokter gigi membuat Muhardjo heran. Pasalnya, sang dokter bertanya, apakah
ia menderita Diabetes mellitus (DM) alias kencing manis. Meski tak merasa sebagai
penderita DM, Muhardjo mengikuti saran sang dokter untuk memeriksakan kadar gula
darahnya. Hasilnya, ia ternyata menderita DM tipe-2.
Lantas, apa hubungannya dengan gigi-geligi? Menurut Sekretaris Bagian Periodontologi di
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gajah mada (UGM), drg H Ahmad Syaify, Sp. Perio
diabetes memang menimbulkan komplikasi di banyak hal. Termasuk salah satunya adalah
periodontitis.

Fondasi gigi rusak Periodontitis adalah radang pada jaringan pendukung gigi (gusi dan
tulang). Dari seluruh komplikasi DM, periodontitis merupakan komplikasi nomor enam
terbesar di antara berbagai macam penyakit. DM adalah komplikasi nomor satu terbesar
khusus di rongga mulut.

''Hampir sekitar 80 persen pasien DM, gusinya bermasalah,'' kata Syaify yang saat ini sedang
meneliti untuk disertasi S3-nya tentang Gangguan Sistem Pertahanan Tubuh pada Penderita
Periodontitis Diabetika.

Menurut Syaify, tanda-tanda periodontitis antara lain: pasien mengeluh gusinya mudah
berdarah, warna gusi agak lain yaitu mengkilat, tekstur kulit jeruknya (stippling) hilang,
kantong gusi dalam, ada kerusakan tulang di sekitar gigi, pasien mengeluh giginya goyah,
dan mudah lepas.

''Walaupun usia relatif muda sekitar 45-50 tahun, giginya sudah hilang, tetapi gigi tidak
rusak, melainkan fondasi giginya yang rusak,''jelasnya. Dari berbagai penelitian
membuktikan bahwa orang yang giginya mudah goyah dan lepas ternyata menderita DM.
Bahkan kasus periodontitis pada penderita DM lebih banyak dibanding pada bukan penderita
DM.

''Jadi, penyakit DM sebetulnya bisa diketahui dari rongga mulut, terutama bagi pasien yang
tidak mengetahui bahwa dirinya menderita DM,'' kata Syaify. DM adalah suatu kelainan
metabolik yang ditandai dengan hyperglicemia (peningkatan konsentrasi gula darah). Di
Indonesia diperkirakan penderita DM tahun 2000 sebanyak 4 juta orang, sedangkan tahun
2010 diprediksi penderita DM sekitar 6 juta orang. DM ini sebetulnya masalah yang besar,
tutur Syaify.

DM umumnya terdiri dari dua tipe yaitu: tipe 1 dan tipe 2. National Institute of Diabetes and
Digestive and Kidney Diseases (NIDDK) di Amerika Serikat menjelaskan, untuk tipe 1,
penderita tergantung pada pasokan insulin dari luar. Pada tipe ini, produksi insulin oleh
pankreas terganggu atau tidak ada sama sekali.

Sedangkan pada DM tipe 2, tulis NIDDK, pankreas tetap memproduksi insulin. Sayangnya,
insulin ini tidak mampu merespon makanan yang masuk ke dalam saluran pencernaan.
Kurangnya aktivitas dan kelebihan berat badan memperburuk penderita DM tipe ini.

DM tipe 2 ini diderita oleh sekitar 90 persen dari seluruh pasien DM. Umumnya tanda-
tandanya baru terasa pada usia di atas 45 tahun. Tanpa penanganan, biasanya pasien
mengalami tanda diabetes klasik yaitu polyuria (air seni keluar berlebihan terutama malam
hari), polydipsia (dahaga berlebihan), dan polyphagia (selera makan berlebihan), juga gatal-
gatal, kelemahan dan kelelahan.

Mengapa menyerang gusi?

Karena di mulut ada jutaan bakteri yang dibutuhkan (flora normal). Tetapi ada bakteri-bakter
tertentu yang disebut bakteri periodonpatik, karena bakteri ini khas terdapat pada jaringan
periodontal atau disebut bakteri gram negatif yang anaerobe (bakteri yang mampu hidup
tanpa oksigen). ''Bisa dibayangkan, di gusi kita ada kantongnya dan yang makin ke dasar
makin tidak ada oksigennya, sehingga bakteri anaerob makin tumbuh subur,'' kata Syaify.

''Kalau kita menyikat gigi, bakteri yang bisa dihilangkan adalah jenis aerobe (bakteri yang
hidupnya membutuhkan oksigen, red). Kalau bakteri anaerobe tidak bisa dihilangkan dengan
sikat gigi, sehingga bakteri anaerobe tersebut bisa menimbulkan masalah di kantong gigi.''
Penderita DM bila mengalami periodontitis lebih parah daripada orang yang sehat, karena:
Pertama, daya tahan tubuh penderita DM rendah dibandingkan orang sehat. Sel-sel
pertahanan tubuh (monocyt, neutrophil, dan makrofag) juga lemah fungsinya.

Pada saat mulut mengalami radang --dalam hal ini periodontitis-- sel-sel pertahanan tubuh
akan mengeluarkan TNF-alfa (Tumor Necrosis Factor). Menurut lembaga kesehatan AS,
Mayo Clinic, protein ini berfungsi memobilisasi sel darah putih untuk melawan infeksi dan
penyerang lainnya. Sayangnya, hal ini mengakibatkan terjadinya resistensi insulin. Karena
tubuh jadi tak mampu memanfaatkan insulin yang diproduksi pankreas.

Dengan demikian, kata Syaify, bila penyakit-penyakit gusinya di atasi, kondisi gulanya akan
menjadi lebih baik. Para pasien DM sebaiknya mulai melirik untuk memeriksakan gusinya.
Jika menderita periodontitis, segeralah atasi, agar gigi bisa bertahan dan kadar gulanya tidak
lebih buruk.

''Kalau plak di dalam kantong gusi dibersihkan, karang giginya dibersihkan, bakterinya
diusir, radangnya diredakan, maka kondisi DM-nya bisa membaik,''tuturnya.

Orang yang membersihkan karang gigi bisa mendapatkan banyak keuntungan yaitu dari segi
estetika bisa lebih bersih, dari segi penampilan bisa lebih bagus, dari segi pergaulan, mulut
pun tak lagi bau.

Manfaat yang lebih besar yaitu untuk mencegah penyakit lain yang keparahannya bisa
diperkuat oleh kondisi rongga mulutnya antara lain: penyakit DM, penyakit jantung,
Rheumatoid arthritis, stroke, keguguran, dan lain-lain.

Tips Perawatan Pasien DM:

Kontrol gula darah secara rutin karena kondisi gula darah yang baik, akan
memperbaiki penyakit jaringan pendukung gigi
Cek gusi/jaringan penyangga gigi dan bersihkan karang gigi secara teratur minimal 3-
6 bulan sekali. Banyak penelitian 10 tahun terakhir ini memperlihatkan kondisi
jaringan penyangga gigi yang baik akan memperbaiki kondisi gula darah pasien
Diabetes mellitus.
Perbaiki pola hidup, jauhkan dari penyebab stres.
Gunakan sikat gigi yang baik dan lakukan cara menyikat gigi yang benar.
Bila ada karies (lubang gigi) harus segera diatasi.
Bila ada gigi yang tanggal harus segera ''diganti''.
Penyakit Gusi dan Gigi Pada Penderita
Diabetes

Ada lebih banyak bakteri di mulut anda daripada jumlah manusia di bumi.Sayangnya, ketika
anda menderita Diabetes, anda lebih rentan terkena penyakit gigi dan gusi. Kadar gula darah
yang tidak terkontrol membuat penderita diabetes lebih rentan terkena penyakit gigi dan gusi.

Bentuk penyakit gigi dan gusi yang tergolong parah disebut Periodontitis. Ketika penderita
diabetes sampai di tahap ini, gusi mulai menjauh dari gigi. Ada jarak antara gigi dan gusi
yang kemudian menjadi tempat kuman-kuman mulai masuk dan berkumpul. Ketika ini
terjadi, perlu dilakukan operasi untuk menyelamatkan gigi atau infeksi akan menghancurkan
tulang di sekitar gigi dan gigi mulai rontok.

Apa Hubungan Antara Diabetes dan Penyakit Gigi dan


Gusi?
Riset telah menunjukkan adanya peningkatan penyakit gigi dan gusi di antara penderita
diabetes, menambahkan daftar panjang penyakit komplikasi lainnya yang berhubungan
dengan Diabetes seperti : Penyakit Jantung, Stroke dan Ginjal.

Jika Saya Terkena Diabetes, Apakah Saya Berisiko


Terjangkiti Penyakit Gigi dan Gusi?
Jika Kadar gula anda tidak terkontrol dengan baik, anda lebih rentan terkena penyakit gigi
dan gusi dan mungkin saja kehilangan gigi ketimbang Non-diabetes. Contoh lain Penyakit
Gigi dan Gusi : Thrush, infeksi yang disebabkan oleh Jamur yang tumbuh di dalam mulut.
Penderita diabetes juga cenderung memiliki mulut kering yang dapat menyebabkan sariawan,
infeksi atau gigi berlubang.

Bagaimana Saya Dapat Mencegah Penyakit Gigi dan Gusi


yang Berhubungan dengan Diabetes?
Yang paling utama adalah mengontrol Kadar Gula darah dengan baik. Kemudian, kontrol
kesehatan gigi dan gusi dengan melakukan check up setiap 6 bulan sekali. Untuk
mencegah Thrush, infeksi jamur, hindari merokok dan gosoklah gigi secara teratur setiap
hari.
TANYA :

Dok saya mau bertanya, saya menderita penyakit diabetes mellitus. Apakah sakit tersebut
berpengaruh terhadap kesehatan gigi saya? Mengapa setiap menggosok gigi selalu
berdarah. Padahal, saya sudah menggunakan pasta gigi yang dianjurkan. Selain itu, saya
juga sudah menghindari makan yang dingin dan panas. Hampir semua gigi saya juga
goyang dan mengalami bau mulut? Mohon penjelasannya. Terima kasih.

(Muhammad Reza, 33, Langsa)

JAWAB :

Mas Reza di Langsa,

diabetes mellitus dan kesehatan gigi sangat erat kaitannya, terutama dengan jaringan
pendukung gigi.

diabetes mellitus adalah kelainan metabolik kompleks yang ditandai dengan hiperglikemia
kronis, yaitu pengurangan produksi insulin, terganggunya aksi insulin, atau kombinasi
keduanya yang menghasilkan ketidakmampuan glukosa untuk ditransportasikan dari aliran
darah ke jaringan tubuh. Mengakibatkan tingkat glukosa darah meningkat dan terjadi
pengeluaran gula di urin.

Beberapa perubahan di dalam rongga mulut yang terjadi pada penderita diabetes antara lain,
luka pada sudut mulut, mukosa mulut kering dan pecah-pecah, sensasi rasa terbakar pada
mulut dan lidah, berkurangnya aliran ludah, serta terpengaruhnya jumlah bakteri di rongga
mulut yang didominasi oleh Candida albicans, Streptococcus hemolitik, dan Staphylococcus.
Peningkatan resiko gigi berlubang juga ditemukan pada pasien dengan diabetes tidak
terkontrol.

Sedangkan perubahan pada jaringan pendukung gigi yang terjadi pada penderita diabetes
antara lain, kecenderungan untuk terjadi pembengkakan gusi, polip gusi, proliferasi polip
gusi, pembentukan abses, infeksi jaringan pendukung gigi (periodontitis), dan terjadi
kehilangan gigi.

Namun, perubahan yang paling menyolok pada penderita diabetes yang tidak terkontrol
adalah berkurangnya sistem pertahanan tubuh dan lebih mudah terkena infeksi, yang
menyebabkan kerusakan jaringan pendukung gigi.

Terutama setelah usia 30 tahun, penderita diabetes lebih beresiko untuk mengalami kerusakan
jaringan pendukung gigi.

Mayoritas penelitian yang telah dilakukan, menunjukkan prevalensi dan keparahan penyakit
pendukung gigi lebih tinggi pada penderita diabetes dibandingkan dengan non diabetes.
Antara lain peningkatan kehilangan perlekatan jaringan pendukung gigi, peningkatan
perdarahan gusi, dan peningkatan kegoyangan gigi.
Penyebab penderita diabetes rentan terkena infeksi disebabkan oleh peningkatan glukosa
pada cairan gusi dan darah, kekurangan sel darah putih polimorfonuklear, peningkatan
aktivitas kolagen dan penurunan sintesis kolagen. Semua hal ini akan mengubah lingkungan
mikroflora di dalam mulut, yang menyebabkan kualitatif bakteri berubah. Sehingga penderita
diabetes rentan terhadap infeksi dan mengakibatkan terjadinya penyakit pada jaringan
pendukung gigi.

Hal-hal yang perlu dilakukan penderita diabetes dalam menjaga kesehatan rongga mulutnya,
antara lain:

1. Melakukan kontrol tahunan terkait penyakit diabetes ke Dokter Spesialis Penyakit


Dalam.
2. Mengunjungi Dokter Gigi secara rutin untuk melakukan pemeriksaan keseluruhan
rongga mulut.
3. Melakukan pemeriksaan rutin di Dokter Gigi Spesialis Periodonsia (Drg.,SpPerio),
khusus untuk menangani gejala-gejala penyakit gusi dan penyakit pendukung gusi (antara
lain perdarahan saat menyikat gigi, gusi bengkak dan berwarna merah mengkilat, serta gigi
goyang).
4. Melakukan perawatan rutin di rumah untuk menyikat gigi dan lidah secara teratur 3 kali
sehari dengan sikat gigi berbulu lembut dan teknik menyikat gigi yang tepat dengan tekanan
ringan, serta menggunakan pasta gigi khusus untuk perawatan gusi.
5. Mengkonsumsi banyak air mineral, sayuran hijau, serta buah untuk menstimulasi aliran
air ludah di dalam mulut anda.
6. Mengurangi frekuensi makanan karbohidrat olahan diantara waktu makan utama.

Karena begitu eratnya kaitan antara diabetes mellitus dan kesehatan rongga mulut, maka anda
harus rajin mengontrol penyakit diabetes-nya dan lebih memperhatikan perawatan rongga
mulut di rumah, serta rajin mengunjungi Dokter Gigi. Langkah pertama saat ini, tentu saja
mengunjungi Dokter Gigi untuk mengatasi penyakit gusi dan jaringan pendukung gigi yang
telah terjadi. Kemudian kunjungi Dokter Spesialis Penyakit dalam untuk melakukan kontrol
diabetes.

Demikian Mas Reza, semoga lekas sembuh. Salam gigi sehat.


Masalah gigi yang sering dialami penderita
diabetes
Reporter : Kun Sila Ananda | Senin, 29 Oktober 2012 15:37
2
1
Share

Tweet

Ilustrasi perawatan gigi. Thinkstock photos/ Getty Images

Merdeka.com - Apakah kesehatan mulut dan gigi berbeda bagi orang biasa dan penderita
diabetes? Jawabannya, iya. Dr Shalini Jaggi, seorang konsultan senior di Sri Balaji Action
Medical Institute menjelaskan bahwa penderita diabetes lebih rentan mengalami masalah
gigi.

"Peningkatan glukosa membuat bakteri berkumpul dalam mulut dan berkembang biak. Ini
menyebabkan kerusakan sel darah putih yang menjadi pelindung tubuh dari serangan bakteri
dalam mulut. Penderita diabetes yang merokok bahkan lebih berisiko terkena penyakit gigi,"
jelasnya, seperti dilansir oleh Health Me Up (29/10).

Beberapa penyakit gigi dan mulut yang bisa menjangkiti penderita diabetes, antara lain:

1. Mulut kering
Salah satu penyakit mulut yang sering dialami penderita diabetes adalah mulut kering. Ini
terjadi ketika kadar air liur tak cukup untuk melembapkan mulut. Padahal, air liur untuk
melembapkan mulut sangat penting bagi kesehatan dan kenyamanan. Mulut yang kering bisa
menjadi ladang subur bagi bakteri untuk tumbuh dan berkembang.

2. Pembengkakan gusi (Gingivitis)


Gingivitis dan periodontitis kronis adalah kondisi pembengkakan yang wajar dan biasanya
merupakan pertanda diabetes. Orang yang mengalami penyakit ini bisa mengalami kerusakan
tulang penyangga gigi yang menyebabkan gigi lepas. Diabetes yang tidak terkontrol membuat
penyakit gingivitis dan periodontitis menjadi semakin parah.

3. Penyembuhan lambat
Penderita diabetes yang tidak terkontrol biasanya memiliki tingkat penyembuhan yang lebih
lama ketika mengalami sakit gigi. Hal ini disebabkan oleh terbatasnya aliran darah pada
mulut. Bagi penderita diabetes, penyembuhan luka yang lama adalah hal yang biasa terjadi.

4. Sariawan
Meski sariawan biasa dialami oleh banyak orang, namun penyakit ini bisa menyebabkan
komplikasi parah jika dialami oleh penderita diabetes. penderita diabetes sangat rentan
terkena infeksi jamur dalam mulut dan lidah yang kemudian menimbulkan penyakit semacam
sariawan. Sariawan ini disebabkan oleh jamur yang berkembang seiring naiknya tingkat gula
dalam darah dan air liur penderita diabetes.

5. Mulut terbakar
Penderita diabetes biasanya mengeluh tentang terasa terbakar atau mati rasa pada mulutnya.
Biasanya, penderita diabetes juga mengalami mati rasa pada bagian wajah.

Itulah beberapa penyakit mulut yang bisa dialami penderita diabetes. Sebelum mengunjungi
dokter gigi, ada baiknya penderita diabetes melakukan langkah-langkah berikut ini:
1. Menjaga tingkat gula dalam darah, tekanan darah, dan kolesterol mendekati normal.
2. Membersihkan mulut dan gigi setiap hari serta memeriksakan kesehatan gigi dan mulut
setidaknya dua kali setahun.
3. Menggunakan dental floss paling tidak sekali sehari untuk mencegah plak muncul di gigi.
4. Menggunakan pembersih mulut anti bakteri untuk mengurangi jumlah bakteri penyebab
sakit gigi pada mulut.
5. Menggosok gigi, terutama setelah makan. Gunakan sikat gigi dengan bulu yang lembut.
6. Jika Anda merokok, berkonsultasilah pada dokter untuk menghilangkan kebiasaan
tersebut.

Karena penderita diabetes rentan terkena penyakit gigi dan mulut, maka mereka harus lebih
memperhatikan kesehatan gigi mereka dan lebih rajin memeriksakan gigi ke dokter gigi.
6 Cara Jaga Kesehatan Gigi Penderita
Diabetes
12860 views
Penyakit diabetes atau yang dikenal juga dengan penyakit kencing manis,
ternyata juga mempengaruhi kesehatan mulut dan gigi penderitanya. Beberapa
gangguan ditemukan dalam rongga mulut seperti infeksi jamur, keradangan
gusi dan jaringan pendukung gigi, mulut kering, bau mulut tidak sedap, dan
timbulnya rasa sakit.

Klikdokter.com - Penyakit
diabetes atau yang dikenal
juga dengan penyakit kencing
manis, ternyata juga
mempengaruhi kesehatan mulut dan gigi
penderitanya. Beberapa
gangguan ditemukan dalam
rongga mulut seperti infeksi
jamur, keradangan gusi dan jaringan pendukung gigi,
mulut kering, bau mulut tidak sedap, dan timbulnya rasa
sakit. Gejala serta kelainan didalam rongga mulut penderita
penyakit diabetes ini tentu saja harus di tangani dengan baik
dan dijaga agar jangan sampai bertambah parah.
Secara umum penderita diabetes dituntut untuk menjaga pola makan,
berolah raga, melakukan pola hidup sehat yang sesuai
dengan anjuran dokter, kontrol gula darah dan minum
obat secara teratur. Selain hal-hal tadi, diperlukan juga
beberapa cara guna untuk menjaga kesehatan rongga
mulut dan gigi pada penderita diabetes, yaitu:
1. Gunakanlah sikat gigi yang berbulu lembut dan
menyikat dengan metode yang benar.
2. Jagalah kebersihan gigi dan mulut Anda dengan
menyikat gigi 2 kali sehari dan membersihkan selah-
selah gigi 1 kali sehari.
3. Kontrol ke dokter gigi secara teratur minimal 6
bulan sekali dan informasikan ke dokter gigi yang
Anda kunjungi mengenai keadaan penyakit Anda
dan obat-obatan yang sedang dikonsumsi, diskusikan
mengenai masalah kesehatan gigi dan mulut yang
Anda alami dengan dokter gigi Anda serta
sampaikan semua keluhan yang dirasa sekitar rongga
mulut.
4. Apabila Anda menggunakan gigi palsu maka
sebaiknya bersihkan gigi palsu tersebut setiap hari.
5. Jagalah kadar gula Anda agar terhindar dari infeksi
jamur dalam rongga mulut.
6. Apabila Anda mempunyai kebiasaan merokok maka
sebaiknya segera dihentikan karena hal tersebut
dapat memperbesar risiko infeksi jamur serta resiko
keradangan jaringan pendukung gigi yaitu tulang
dan gusi.
Bagi Anda yang ingin mengetahui lebih jauh mengenai
topik ini, silakan ajukan pertanyaan Anda di fitur Tanya
Dokter Klikdokter.com di laman website kami.[](AM)
Hubungan Kesehatan Gigi dan
Diabetes Melitus

Kebanyakan orang mempunyai kebiasaan


suka makan malas sikat gigi. Tapi itu juga tidak semua. Apalagi bila orang tersebut tahu
benar dengan menjaga kesehatan gigi dapat menghindarkan tubuh dari penyakit lainnya.
Salah satu penyakit yang dapat dihindari adalah penyakit diabetes melitus. Karena menurut
studi penelitian di Amerika menunjukkan bahwa penderita kerusakan gigi kronis bisa jadi
orang tersebut pengidap penyakit diabetes melitus tipe 2.

Pada kerusakan gigi yang parah, bakteri dapat masuk ke aliran darah dan mengganggu sistem
kekebalan tubuh. Sel sistem kekebalan tubuh yang rusak melepaskan sejenis protein yang
disebut cytokines. Cytokines inilah penyebab kerusakan sel pankreas penghasil insulin,
hormon yang memicu diabetes. Jika ini terjadi sekali saja, walaupun orang itu sebelumnya
dalam keadaan sehat maka orang tersebut berpeluang menderita diabetes tipe 2.

Selain itu tingginya kandungan kolesterol dari glukosa yang dibutuhkan tubuh merupakan
faktor utama pemicu risiko diabetes bagi orang yang mengalami kerusakan gigi. Dan
kolesterol rendah dapat menolong orang sehat untuk tidak terserang problem gangguan gigi
yang mampu memicu diabetes. Untuk itu, penderita diabetes sebaiknya mengikuti diet rendah
kalori, rajin mengonsumsi obat pengatur hormon insulin dan menjaga kesehatan gigi. Dan
alangkah baiknya jika orang sehat juga ikut menjaga kesehatan giginya agar tidak berisiko
terkena diabetes.

Radang gusi adalah jenis penyakit gigi yang paling ringan, disebabkan oleh bakteri dalam
plak. Penyakit ini masih bisa disembuhkan, tapi jika disepelekan tanpa perawatan lebih lanjut
bisa berkembang menjadi penyakit gigi yang parah juga. Plak yang menempel pada rongga
antara gusi dan gigi mampu menimpulkan infeksi dan menyebabkan kasus serius. Bahkan
pada stadium tertentu, gigi harus dicabut.

Diabetes merupakan kondisi di mana tubuh tidak mampu meregulasi kandungan glukosa.
Artinya, tekanan darah bisa menjadi sangat tinggi. Pengobatan dengan insulin bisa membantu
tubuh mengontrol jumlah glukosa pada aliran darah.

Pada diabetes tipe 2, insulin diproduksi sangat sedikit sehingga tidak cukup jumlahnya untuk
keperluan tubuh manusia. Biasanya hal ini sangat berpengaruh pada orang berusia di atas 40
tahun. Untuk mengatasinya dibutuhkan diet teratur dan mengonsumsi pil atau suntikan
reguler

Tips Kesehatan: Hubungan Diabetes


dengan Masalah Gigi & Mulut
Amazine.co - Online Popular Knowledge

Baca juga

6 Tips Mengontrol Kadar Gula Darah dengan Diet


Tips Herbal: Jamur Lingzhi untuk Mengobati Diabetes
Tips Kesehatan: Tips Perawatan Kaki pada Pasien Diabetes

Apakah ada hubungan antara penyakit gusi dengan diabetes?

Menurut penelitian, ada peningkatan prevalensi penyakit gusi pada mereka yang mengidap
diabetes.

Penyakit gusi serius menambah daftar komplikasi lain yang terkait dengan diabetes, seperti
penyakit jantung, stroke, dan penyakit ginjal.

Penyakit gusi serius biasanya disebut periodontitis. Dalam kondisi ini, gusi mulai menjauh
dari gigi. Membentuk kantung antara gigi dan gusi.
Kantung ini kelamaan akan diisi dengan kuman dan nanah. Jika hal ini terjadi, maka
diperlukan pembedahan gusi untuk menyelamatkan gigi.

Jika tidak dilakukan, infeksi akan terus berlanjut hingga menghancurkan tulang di sekitar
gigi. Gigi akan mulai goyah bahkan lepas.

Hasil penelitian lain juga menunjukkan bahwa hubungan antara penyakit gusi serius dan
diabetes adalah dua arah.

Artinya tidak hanya orang yang mengidap diabetes yang lebih rentan terhadap periodontitis,
namun sebaliknya periodontitis mungkin memiliki potensi untuk memengaruhi glukosa darah
dan berkontribusi terhadap munculnya diabetes.

Menurut laporan The Surgeon General, kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian integral
dari kesehatan secara umum.

Jadi, pastikan untuk menyikat gigi dan membersihkan gigi dengan benar serta kunjungi
dokter gigi secara teratur.

Jika Saya terkena diabetes, apakah Saya berisiko terkena masalah gigi dan mulut?

Kadar glukosa darah yang kurang terkontrol bisa meningkatkan risiko terkena periodontitis
dan kehilangan gigi.

Seperti semua infeksi, periodontitis bisa menjadi faktor penyebab gula darah naik dan dapat
membuat diabetes sulit untuk dikendalikan.

Masalah mulut lainnya yang terkait dengan diabetes meliputi: sariawan, infeksi yang
disebabkan oleh jamur yang tumbuh di mulut, mulut kering yang dapat menyebabkan rasa
sakit, bisul, infeksi, serta gigi berlubang.

Bagaimana Saya bisa mencegah masalah gigi dan mulut yang mungkin muncul akibat
diabetes?

Pertama dan yang terpenting adalah mengontrol kadar gula darah. Kemudian rawat gigi dan
gusi, serta ke dokter gigi untuk pemeriksaan rutin setiap enam bulan.

Untuk mengontrol sariawan dan infeksi jamur, hindari merokok. Jika Anda memakai gigi
palsu, lepas dan bersihkan gigi palsu setiap hari.

Kontrol gula darah yang baik juga dapat membantu mencegah atau meringankan mulut
kering yang disebabkan oleh diabetes.

Apakah Saya harus mengatakan pada dokter gigi mengenai diabetes Saya?

Orang yang menderita diabetes memiliki kebutuhan khusus dan dokter gigi berperan untuk
memenuhi kebutuhan itu, namun perlu bantuan dari orang tersebut.
Selalu informasikan kepada dokter gigi mengenai perubahan kondisi dan obat-obatan yang
Anda konsumsi. Tunda semua prosedur yang tidak darurat jika gula darah Anda sedang
kurang terkontrol.[]

Anda mungkin juga menyukai