Anda di halaman 1dari 4

Hubungan Diabetes Mellitus dengan Kesehatan Rongga Mulut Pada Pasien Prolanis

Penyakit Diabetes Mellitus (DM) atau yang sering dikenal dengan penyakit kencing
manis adalah salah satu penyakit dengan jumlah penderita yang paling banyak di dunia.

Penyakit Diabetes Mellitus (DM) merupakan pintu gerbang dari berbagai penyakit
jika kita tidak mampu menjaganya dengan baik.

Diabetes Mellitus adalah penyakit yang berlangsung lama atau kronis serta ditandai
dengan kadar gula (glukosa) darah tinggi atau diatas normal. Glukos yang menumpuk di
dalam darah akibat tidak diserap sel tubuh dengan baik dapat menimbulkan berbagai
gangguan organ tubuh.

Kontrol gula darah yang buruk dapat mendatangkan berbagai macam komplikasi
termasuk masalah gigi dan mulut. Namun, nyatanya hubungan antar Diabetes Mellitus dan
penyakit gigi dan mulut tidak berlangsung satu arah. Artinya mereka dengan diabetes
mellitus sangat beresiko terhadap penyakit gigi dan mulut.

Menjaga kadar gula darah tetap normal adalah kunci pengobatan dan pengelolaan
diabetes secara efektif sekaligus menjadi langkah utama dalam mencegah diabetes. Maka itu,
mengetahui informasi kadar gula normal penting bagi masyarakat sebagai upaya menghindari
risiko diabetes di kemudian hari

Usia Gula Darah Gula Darah Gula Darah Setelah Makan dan Sebelum
Normal Puasa Tidur
< 6 tahun 100-200 mg/dL ± 100 mg/dL ± 200 mg/dL
 
6-12 70-150 mg/dL ± 70 mg/dL ± 150 mg/dL
tahun
 
>12 tahun < 100mg/dL 70-130 mg/dL < 180 mg/dL (setelah makan)
   
100-140 mg/dL (sebelum tidur)
Secara umum, kadar gula darah normal memiliki perbedaan tergantung pada usia seseorang

Kadar gula darah tersebut dapat bervariasi bagi setiap orang tergantung aktivitas fisik,
jenis makanan, efek samping obat, dan lainnya. Bagi anak akan cenderung lebih tinggi dan
mudah berubah karena perubahan hormon tertentu.
Perubahan kadar gula darah memang dapat terjadi seiring waktu, biasanya dipicu
oleh sejumlah faktor tertentu. Penyebab umum kadar gula darah naik antara lain dehidrasi,
hormon, stres, penyakit tertentu, dan suhu ekstrem. Sementara penyebab kadar gula darah
turun biasanya dikarenakan oleh pola makan tidak teratur (contoh: melewatkan waktu
makan), serta adanya efek samping obat dan insulin.
Jika tidak dikontrol, kadar gula darah yang terlalu tinggi maupun terlalu rendah dapat
berdampak buruk bagi kesehatan. Gula darah tinggi akan menimbulkan keluhan pada tubuh
seperti gangguan penglihatan, infeksi gigi dan gusi, masalah pencernaan, sering buang air
kecil, hingga kerusakan saraf dan infeksi kronis pada kaki. Begitu juga jika gula darah terlalu
rendah, seseorang dapat mengalami gangguan irama jantung, sulit berkonsentrasi, tubuh
gemetar, hilang keseimbangan, lemah, lesu, dan mudah lapar.
 
Mari terapkan pola hidup sehat untuk menunjang kadar gula normal dengan mulai
dari rutin berolahraga, mengonsumsi makanan kaya nutrisi lengkap dan
seimbang, hinggamengelola stres dengan baik. Jangan lupa juga untuk mengecek darah rutin
agar mengetahui kondisi kesehatan tubuh secara lebih pasti. Selalu konsultasikan ke dokter
jika mengalami keluhan kesehatan, terutama jika kadar gula darah naik maupun turun secara
dratis.

Pada pasien Diabetes Mellitus akan terjadi penurunan kemampuan pertahanan diri
terhadap bakteri dalam rongga mulut pasien.

Peningkatan kadar gula darah menjadi sumber bahan makanan untuk pertumbuhan
dan perkembangan bakteri di dalam rongga mulut.

Ciri-ciri Diabetes Mellitus pada Kesehatan gigidan mulut:

 Gusinyang berwarna merah meradang


 Terasa nyeri
 Berdarah
 Bengkak
 Gigi mengalami kegoyangan
 Bau mulut

Penyakit gigi dan mulut yang dapat menjangkit penderita Diabetes Mellitus:

 Radang Gusi ( Gingivitis)


Gingivitis atau inflamasi gingiva merupakan penyakit periodontal yang paling sering
dijumpai baik pada usia muda maupun dewasa. Gingivitis merupakan tahapan
pertama dalam perkembangan penyakit periodontal yang terjadi sebagai respon
terhadap bakteri plak, dan apabila berlanjut akan menyebabkan terbentuknya poket
periodontal. Gingivitis secara klinis dapat terlihat dalam 1 minggu setelah plak
terakumulasi. Pada umumnya setelah 10-20 hari dari pertumbuhan plak akan terjadi
gingivitis yang ditandai dengan warna merah pada gingiva, adanya pembengkakan
pada gingiva, serta adanya tendensi terhadap perdarahan saat dilakukan probing.

 Radang Jaringan Pendukung Gigi ( Periodontitis)


Periodontitis adalah penyakit multifaktorial yang menyebabkan infeksi dan
peradangan jaringan pendukung gigi, biasanya menyebabkan hilangnya tulang dan
ligamen periodontal dan bisanya merupakan penyebab kehilangan gigi pada orang
dewasa dan edentulousness. Periodontitis merupakan suatu infeksi campuran dari
mikroorganisme seperti Porphyromonas gingivalis, Prevotella intermedia, Bacteroides
forsythus, Actinobacillus actinomytemcomitans, dan mikroorganisme Gram-positif,
misalnya Peptostreptococcus micros dan Streptococcus intermedius.

 Mulut Kering (Xerostomia)


Mulut kering, atau xerostomia, terjadi ketika kelenjar ludah seseorang tidak
menghasilkan air liur yang cukup untuk menjaga kelembapan mulut. Xerostomia bisa
menjadi gejala diabetes dan juga efek samping dari obat yang mengobati diabetes.

 Lidah Terasa Terbakar ( Burning Tongue)


Mulut atau lidah yang terasa terbakar bisa menjadi tanda peringatan diabetes.
Hal tersebut bisa disebabkan kerena sariawan atau indeksi jamur pada mulut
dan lidah. kadar gula darah yang tinggi di dalam mulut dan air liur menjadikan
mulut sebagai lingkungan sempurna bagi pertumbuhan jamur. Orang dengan
diabetes menghadapi risiko lebih tinggi dari biasanya untuk masalah kesehatan
mulut.

 Penurunan tulang penyangga gigi sehingga gigi dapat goyang/ lepas sendiri
Di Indonesia penyakit periodontal menduduki urutan ke dua utama yang masih
merupakan masalah di masyarakat. Penyakit yang menyerang gingiva dan jaringan
pendukung gigi ini merupakan penyakit infeksi yang serius dan apabila tidak
dilakukan perawatan yang tepat dapat mengakibatkan kehilangan gigi. Penumpukan
bakteri plak pada permukaan gigi merupakan penyebab utama penyakit periodontal.
Penyakit periodontal dimulai dari gingivitis yang bila tidak terawat bisa berkembang
menjadi periodontitis dimana terjadi kerusakan jaringan pendukung periodontal
berupa kerusakan fiber, ligamen periodontal dan tulang alveolar.

Cara mencegah masalah gigi dan mulut pada pasien Diabetes Mellitus:

 Kontrol gula darah


 Gosok gigi setiap hari dengan cara yang baik dan benar
 Memilih sikat gigi dengan bulu sikat yang lembut dan ujung yang kecil
 Menggosok gigi minimal 2 kali sehari, pagi setalah makan dan malam sebelum tidur
 Periksakan ke dokter gigi secara rutin, minimal 6 bulan sekali

Anda mungkin juga menyukai