Anda di halaman 1dari 11

1

Mie Ampas Tahu Pelangi. Inovasi Produk Makanan Sehat Rendah Kalori
Oda Winda, Ainun Khoiriyah, Dewi Ayu Novita, Dina Nur Azyyati dan Aprilia L

RINGKASAN
Ampas tahu merupakan limbah padat dari industri tahu, selama ini hanya
dimanfaatkan oleh perajin tahu untuk membuat tempe gembus, tepung atau pakan
ternak. Padahal ampas tahu memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi. Kandungan
unsur gizi dan kalori dalam ampas tahu per 100 g bahan adalah energi 393 kal, air 4.9 g,
protein 17.4 g, lemak 5.9 g, karbohidrat 67.5 g, mineral 4.3 g, kalsium 19 g, fosfor 29 g,
zat besi 4 mg, vitamin B 0.2 mg (Suprapti, 2005). Potensi ampas tahu di Jawa Tengah
cukup tinggi. Pada tahun 2012, jumlah kebutuhan kacang kedelai sebesar 300.000 ton
per tahun, apabila 50% dari kacang kedelai tersebut diolah menjadi tahu dengan nilai
konversi menjadi ampas tahu 25%-67% (Anonim, 2010), maka jumlah ampas tahu di
Jawa Tengah pada tahun 2012 sebesar 138.000 ton per tahun. Jumlah tersebut hanya
dimanfaatkan untuk tempe gembus, pakan ternak dan tepung. Padahal nilai ekonomi
tempe gembus dan tepung ampas tahu tidak tinggi, sehingga perajin mendapat
keuntungan yang kecil. Salah satu makanan yang dapat dibuat dengan memanfaatkan
ampas tahu adalah mie.
Produk mie sangat populer bagi rakyat Indonesia. Mie merupakan bahan
pangan yang cukup potensial, harganya murah dan praktis mengolahnya. Mie rendah
akan kandungan kalorinya sehingga cocok untuk orang yang sedang menjalani diet
rendah kalori. Untuk kebanyakan orang, diet normal berarti mengkonsumsi sekitar 2000
kalori per hari, sedangkan diet rendah kalori berkisar antara 1500 sampai 1800 kalori
per hari (Stringfellow, 2010). Volume penjualan mie secara nasional diperkirakan
tumbuh rata-rata 10% pada periode 2012-2013. Saat ini, mie yang banyak tersedia di
pasaran adalah mie yang mengandung bahan-bahan yang kurang baik bagi kesehatan
karena mengandung pengawet, pewarna dan bahan kimia lainnya. Di sisi lain,
masyarakat mulai memperhatikan kandungan bahan makanan yang dikonsumsi. Hal ini
membuka peluang bagi produksi mie sehat yang menggunakan bahan-bahan organik,
yang tidak hanya enak tapi baik untuk kesehatan.
Dalam pembuatannya mie sehat ini tidak menggunakan pengawet dan pewarna
sintesis. Oleh karena itu muncul gagasan membuat produk mie sehat pelangi dengan
memanfaatkan ampas tahu. Warna pelangi yang dihasilkan merupakan warna dari sari
sayuran seperti wortel, bayam, dan cabai merah. Selain menambah daya tarik, sari
sayuran juga menambah nilai gizi dari mie karena memiliki banyak kandungan vitamin.
Wortel mengandung 0.02 mg vitamin B1, 0.05 mg vitamin B2 ,6.00 mg vitamin C per
100 g. Bayam mengandung 0.09 mg vitamin A ,0.04 mg vitamin B1 ,0.05 mg vitamin
B2,0.04 mg vitamin B6 dan 8.00 mg vitamin C per 100 g. Cabai merah per 100 g
mengandung 0.12 mg vitamin B6 dan 40.00 mg vitamin C (Anonim, 2008). Ampas tahu
dapat diolah menjadi olahan mie kering dan basah Proses yang digunakan merupakan
proses pembuatan mie secara sederhana, sehingga dapat dipraktekan dan diaplikasikan
hingga skala rumah tangga. Juga dapat membantu pengrajin tahu untuk dapat mengolah
sisa produksi tahu (ampas tahu) guna meningkatkan nilai jual dari ampas tahu. Selain
itu, dengan cara pembuatan yang sederhana, mudah, dan berbiaya produksi rendah,
diharapkan gagasan ini berpotensi untuk dikembangkan lebih lanjut. Inovasi ini
membutuhkan peran serta berbagai pihak yaitu produsen tahu, unit UKM, mahasiswa,
masyarakat dan pemerintah. Sehingga dapat diprediksikan gagasan ini mempunyai
manfaat yang besar terutama bagi produsen tahu karena bisa menambah pendapatan.
Selain itu gagasan ini bisa membuka peluang inovasi usaha dalam bidang kuliner di
Indonesia khususnya daerah Jawa Tengah bagi produk mie sehat yang bergizi tinggi.
2

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Ampas tahu merupakan limbah padat yang dihasilkan dari proses penyaringan
dan penggumpalan sari kacang kedelai pada industri tahu. Limbah ini kebanyakan oleh
pengrajin dijual dan diolah menjadi tempe gembus dan pakan ternak. Di pasaran harga
ampas tahu berkisar Rp 700,00 per kg sedangkan harga tempe gembus berkisar Rp
500,00 per buah. Padahal potensi ampas tahu di Jawa Tengah cukup tinggi. Kacang
kedelai di Jawa Tengah tahun 2012 sebanyak 300.000 ton per tahun. Bila 50 % kacang
kedelai tersebut digunakan untuk membuat tahu dan konversi kacang kedelai menjadi
ampas tahu sebesar 25%-67% (Anonim, 2010), maka jumlah ampas tahu tercatat
138.000 ton per tahun. . Jumlah tersebut hanya dimanfaatkan oleh perajin tahu untuk
tempe gembus, pakan ternak dan tepung ampas tahu. Padahal nilai ekonomi tempe
gembus dan tepung ampas tahu tidak tinggi, sehingga perajin mendapat keuntungan
yang kecil. Apabila dilihat dari kandungan unsur gizi dan kalori dalam ampas tahu per
100 g bahan adalah sebagai berikut : energi 393 kalori, air 4.9 gram, protein 17.4 gram,
lemak 5.9 gram , karbohidrat 67.5 gram, mineral 4.3 gram, kalsium 19 gram, fosfor 29
gram, zat besi 4 miligram, vitamin B 0.2 miligram (Suprapti, 2005). Dilihat dari
kandungan kalorinya, ampas tahu memiliki kandungan kalori yang rendah sehingga
berpotensi dimanfaatkan menjadi makanan diet.
Salah satu makanan yang dapat dibuat dengan memanfaatkan ampas tahu adalah
mie. Produk mie sudah tidak asing lagi bagi rakyat Indonesia, hampir semua kalangan
mengenal makanan ini. Mie merupakan bahan pangan yang cukup potensial, harganya
murah dan praktis mengolahnya. Sehingga tidak heran industri mie di Indonesia
berkembang sangat pesat. Volume penjualan mie secara nasional diperkirakan tumbuh
rata-rata 10% pada periode 2012-2013. Di dalam 100 gr mie kering terkandung 338 Kal,
protein 7.6 g, lemak 11.8g, karbohidrat 50.0 g, mineral 1.7 mg dan kalsium 49 mg. Mie
rendah akan kandungan kalorinya sehingga cocok untuk orang yang sedang menjalani
diet rendah kalori. Untuk kebanyakan orang, diet normal berarti mengkonsumsi sekitar
2000 kalori per hari, sedangkan diet rendah kalori berkisar antara 1500 sampai 1800
kalori per hari. (Stringfellow, 2010). Saat ini, mie yang banyak tersedia di pasaran
adalah mie yang mengandung bahan-bahan yang kurang baik bagi kesehatan karena
mengandung pengawet, pewarna dan bahan kimia lainnya. Di sisi lain, masyarakat
mulai memperhatikan kandungan bahan makan yang dikonsumsi. Hal ini membuka
peluang bagi produksi mie sehat yang menggunakan bahan-bahan organik, yang tidak
hanya enak tapi baik untuk kesehatan. Dalam pembuatannya mie sehat ini tidak
menggunakan pengawet dan pewarna sintesis. Di masyarakat saat ini, makanan yang
berwarna-warni ala pelangi atau lebih dikenal dengan sebutan rainbow sedang
menjamur. Warna-warna tersebut biasanya dihasilkan dari pewarna makanan sintesis
yang dijual di pasaran dan tidak memiliki tambah nilai gizi. Oleh karena itu muncul
gagasan membuat produk mie sehat pelangi dengan memanfaatkan ampas tahu. Mie
sehat ini juga mempunyai warna yang menarik, tidak kalah dengan mie yang ada di
pasaran. Warna pelangi yang dihasilkan merupakan warna dari sari sayuran seperti
3

wortel, bayam, dan cabe. Selain menambah daya tarik, sari sayuran juga menambah
nilai gizi dari mie karena memiliki banyak kandungan vitamin. Pewarna dari mie
pelangi terdiri dari warna orange dari wortel, hijau dari bayam dan merah dari cabai
merah. Wortel mengandung 0.02 mg vitamin B1 (thiamin, Aneurin), 0.05 mg vitamin
B2 atau riboflavin , 6.00 mg vitamin C per 100 g wortel. Bayam mengandung 0.09 mg
vitamin A (retinol atau karoten) , 0.04 mg vitamin B1 (thiamin, Aneurin) ,0.05 mg
vitamin B2 atau riboflavin , 0.04 mg vitamin B6 atau piridoksin dan 8.00 mg vitamin C
per 100 gram bayam. Sedangkan cabai merah mengandung 0.12 mg vitamin B6 dan
40.00 mg vitamin C (Anonim, 2008). Vitamin yang terkandung dalam sayuran wortel,
bayam dan cabai merah tersebut untuk mencukupi kebutuhan vitamin yang tidak ada
dalam mie ampas tahu. Oleh karena itu, inovasi ini menekankan mie ampas tahu sebagai
solusi makanan (mie) sehat dengan nilai gizi tinggi.

Tujuan dan Manfaat

Penulisan ini memiliki tujuan untuk :

1. Menciptakan suatu inovasi produk makanan sehat yakni mie pelangi berbahan dasar
ampas tahu.
2. Meningkatkan nilai gizi dan nilai ekonomi ampas tahu dengan pengolahan yang lebih
menarik.
3. Meningkatkan pendapatan para perajin tahu dengan pemanfaatan limbah tahu.
4. Memperkenalkan dan memberikan salah satu pilihan menu makanan sehat bagi
masyarakat.
5. Memberikan gambaran peluang usaha dalam bidang kuliner kepada masyarakat.

Adapun manfaat yang dapat dicapai dari penulisan ini adalah:


1. Sebagai salah satu solusi pengolahan ampas tahu yang selama ini masih belum
dimanfaatkan secara maksimal.
2. Sebagai upaya dalam mendukung dan mengkampanyekan pola makan makanan sehat
di masyarakat.
3. Memberikan sumbangsih dalam bidang kuliner dengan adanya inovasi olahan produk
mie sehat.
4. Dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dalam usaha di bidang kuliner.

GAGASAN

Kondisi Kekinian

Ampas tahu yang merupakan limbah padat dari industri tahu, selama ini hanya
dimanfaatkan oleh perajin tahu untuk membuat tempe gembus, tepung atau pakan
ternak. Padahal ampas tahu memilik kandungan gizi yang masih cukup tinggi.
Kandungan unsur gizi dan kalori dalam ampas tahu per 100 g bahan adalah energi 393
kalori, air 4.9 gram, protein 17.4 gram, lemak 5.9 gram , karbohidrat 67.5 gram, mineral
4.3 gram, kalsium 19 gram, fosfor 29 gram, zat besi 4 miligram, vitamin B 0.2 miligram
4

(Suprapti, 2005). Potensi ampas tahu di Jawa Tengah cukup tinggi. Pada tahun 2012,
jumlah kebutuhan kacang kedelai sebesar 300.000 ton per tahun, apabila 50% dari
kacang kedelai tersebut diolah menjadi tahu dengan nilai konversi kacang kedelai
menjadi ampas tahu 25%-67% (Anonim, 2010), maka jumlah ampas tahu di Jawa
Tengah pada tahun 2012 sebesar 138.000 ton per tahun atau 380 ton per hari. Jumlah
tersebut hanya dimanfaatkan untuk tempe gembus, pakan ternak dan tepung. Padahal
nilai ekonomi tempe gembus dan tepung ampas tahu tidak tinggi, sehingga perajin
mendapat keuntungan yang tidak maksimal.
Mie sudah tidak asing lagi bagi rakyat Indonesia, hampir semua kalangan
menyukai makanan yang satu ini, sehingga tidak heran Industri mie terutama mie instan
di Indonesia berkembang sangat pesat. Permintaan yang terus meningkat dan ekspansi
menjadi penopang pertumbuhan penjualan. Hal ini dituturkan oleh Sribugo Suratmo,
Ketua Umum Asosiasi Roti, Biskuit dan Instan (Arobim) bahwa kenaikan volume
konsumsi yang didorong permintaan tahun ini dan tahun depan mengikuti pertumbuhan
penduduk, khususnya di usia produktif. Tahun ini penjualan mi instan secara nasional
diproyeksikan mencapai 16,5 miliar bungkus dan 2013 mencapai 18 miliar bungkus.
Menurut Adhi Siswaja Lukman, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan
Minuman Indonesia (Gapmmi), mengatakan tingginya tingkat konsumsi mi instan di
Indonesia karena terdapat pergeseran konsumsi makanan masyarakat dari beras ke mi
instan. Dia menerangkan pertumbuhan konsumsi mi instan lebih tinggi dibanding beras
karena masyarakat menganggap mi instan lebih praktis, harganya terjangkau, terjamin
ketersediaannya, serta rasanya yang dapat diterima oleh masyarakat Indonesia .
Terdapat dua sisi yang mendorong Indonesia menjadi pasar mi instan terbesar kedua di
dunia. Pertama, dari sisi permintaan, produk mi instan yang ditawarkan oleh produsen
sesuai dengan selera konsumsi masyarakat. Di Indonesia, mi instan merupakan salah
satu makanan pokok substitusi, sehingga untuk jumlah penduduk yang mencapai 230
juta jiwa dengan selera yang sesuai, Indonesia menjadi pasar yang sangat besar untuk
industri mi instan.
Di sisi lain mie yang tersedia di pasaran saat ini adalah mie yang mengandung
bahan-bahan yang kurang baik bagi kesehatan karena mengandung pengawet, pewarna
dan bahan kimia lainnya. Maka dari itu perlu adanya pasar yang menyediakan mie sehat
yang menggunakn bahan-bahan organik yang tidak hanya enak tapi baik untuk
kesehatan. Mie sehat tidak menggunakan pengawet dan pewarna sintesis. Pewarna yang
digunakan berasal dari ekstrak sayuran seperti bayam dan wortel. Mie organik ini juga
mempunyai warna yang menarik, tidak seperti mie instan yang ada di pasaran.

Solusi Terdahulu

Ampas tahu hanya diolah menjadi tempe gembus dan pakan ternak oleh
para perajin tahu. Bahkan diolah menjadi tepung ampas tahu sebagai campuran
pembuatan roti dan kue. Harga tempe gembus di pasaran adalah Rp 1000,00 per kg.
Apabila untuk industry tahu yang besar dengan produksi 1 ton per harinya , maka
keuntungan yang didapat Rp 1.000.000,00 per harinya , namun untuk perajin tahu kecil
dengan kapasitas produksi 50 kg per harinya, hanya mendapat keuntungan Rp 50.000
5

per harinya. Tempe gembus dipilih perajin karena pengolahannya yang mudah dan
perajin tidak memerlukan biaya tinggi untuk proses produksinya. Ampas tahu yang
masih basah diperas sehingga kandungan airnya berkurang. Hal ini bertujuan untuk
mencegah pembusukan ampas tahu, karena apabila ampas tahu yang masih basah
disimpan lebih dari 12 jam akan menimbulkan bau yang busuk. Namun, harga jual
tempe gembus masih sangat rendah, sehingga perajin tahu kecil-kecilan hanya
mendapat sedikit keuntungan.
Selain diolah menjadi tempe gembus, ampas tahu diolah perajin menjadi
tepung ampas tahu yang kering. Proses pembuatannya cukup mudah dan biaya
produksinya yang rendah dan hanya perlu mengeringkan ampas tahu kemudian digiling
emnjadi tepung. Namun harga jual tepung ampas tahu masih rendah daripada harga
tepung terigu. Selain itu, pasar tepung ampas tahu masih kalah bersaing dengan tepung
terigu yang selama ini sering digunakan.

Gagasan Memperbaiki Solusi Terdahulu

Mie pelangi dari ampas tahu ini memiliki beberapa kelebihan dibandingkan
dengan produk ampas tahu lain seperti tempe gembus dan tepung , antara lain sebagai
berikut :
1. Proses pembuatan mie ampas tahu yang mudah dan tidak memerlukan biaya yang
tinggi. Ampas tahu yang akan dijadikan mie hanya dikeringkan dari air dengan
pemerasan. Hal ini bisa dilakukan dengan menggunakan alat press sederhana yang
harganya cukup murah.
2. Adanya inovasi baru yang dilakukan dengan menggunakan pewarna alami dari
sayuran yang tidak hanya menambah daya tarik pembeli tetapi juga kaya akan
vitamin.
3. Mempunyai nilai jual yang lebih tinggi dibanding dengan tempe gembus dan
tepung, sehingga dapat meningkatkan pendapatan perajin. Selain itu, karena
merupakan produk yang digemari masyarakat di semua kalangan, memungkingkan
mie pelangi dari ampas tahu lebih mudah dipasarkan.
4. Mie pelangi dari ampas tahu juga rendah kalori sehingga bisa menjadi makanan
yang baik bagi orang yang sedang berdiet.

Implementasi Gagasasan

Ampas tahu diolah menjadi olahan mie kering dan basah. Proses yang
digunakan merupakan proses pembuatan mie secara sederhana, sehingga dapat
dipraktekan dan diaplikasikan hingga skala rumah tangga. Juga dapat membantu
pengrajin tahu untuk dapat mengolah sisa produksi tahu (ampas tahu) guna
meningkatkan nilai jual dari ampas tahu, yang biasanya hanya dimanfaatkan menjadi
tempe gembus, kerupuk, menjadi tepung ampas tahu yang akan dijadikan bahan dasar
pembuatan roti kering dan cake. Selain itu, dengan cara pembuatan yang sederhana,
mudah, dan berbiaya produksi rendah, diharapkan pemanfaatannya menjadi potensial,
untuk dikembangkan lebih lanjut. Sedangkan untuk menambah nutrisi pada mie dan
6

nenambah daya tarik, mie diolah dengan sayuran beraneka warna seperti bayam, wortel
dan cabai. Sayuran tersebut di samping member warna pada mie, juga menambah
kandungan gizi vitamin yang tidak ada pada ampas tahu dan tepung terigu.

Proses Pembuatan Mie Ampas Tahu


Bahan :
Ampas tahu yang sudah dipress (perbandingan 40%:60% dengan tepung terigu), tepung
terigu, air, garam, soda kue, minyak kelapa, ekstrak sayuran sebagai penambah nutrisi
Alat :
Alat pengukus, kompor, baskom, cetakan mie, alat penipis dan pemotong lembaran mie,
alat pengering mie molen dryer, oven, kipas angin.

Proses Pembuatan Mie:


Ampas tahu sisa pengolahan tahu dipress untuk menghilangkan sisa kandungan air
ampas tahu dihaluskan dicampur tepung terigu, air, garam, soda kue, sayuran
dicampur hingga membentuk adonan dikukus pembentukan lembaran (sheeting)
pemotongan lembaran/ pencetakan (slitting) pemotongan untaian mie (cutting)
dikukus pengeringan mie [oven/ Molen dryer]

Metode:
- Mempersiapkan ampas tahu sebagai bahan campuran adonan. Karena
merupakan limbah, ampas tahu perlu dibersihkan dari kotoran-kotoran.
Kemudian dipress untuk menghilangkan kandungan air sisa pengolahan tahu.
- Proses selanjutnya, adalah pencampuran semua bahan hingga menjadi adonan
yang kalis. Proses pencampuran ini bertujuan untuk mengidrasi tepung dengan
air dan bahan lain seperti ampas tahu, soda kue, garam, dan ekstrak sayur-
sayuran, hingga membuatnya tercampur rata. Buat adonan membentuk jaringan
gluten dengan cara meremas-remas adonan.
- Dikukus sekitar 15 menit proses pengukusan bertujuan untuk mematangkan mie,
dimana proses ini menyebabkan gelatinaisasi pati dan koagulasi gluten yang
dapat menyebabkan pati meleleh dan membentuk lapisan tipis (film) yang dapat
mengurangi penyerapan minyak dan menjadi lembut.
- Pembentukan lembaran (sheeting), penipisan dilakukan secara berulang-ulang
pada adonan melalui pengaturan tekanan roller yang akan mengubah adonan
menjadi lembaran yang tipis. Saat penipisan gluten ditarik ke satu arah sehingga
seratnya menjadi sejajar. Tujuan penipisan adalah menghaluskan serat-serat
gluten dan membuat adonan menjadi lembaran. Tujuan pembaliran dengan
tepung tapioka adalah agar adonan tidak lengket dan menempel sehingga
dihasilkan lembaran tipis yang kalis, tidak lengket,dan tidak rapuh.
- Pencetakan (slitting) membentuk lembaran adona menjadi untaian-untaian mie
yang dilakukan dengan memasukkan lembaran mie ke dalam pencetak mie
sehingga terbentuk untaian-untaian mie, lalu dilakukan, pemotongan untaian mie
(cutting)
7

- Dikukus sekitar 15 menit, setelah proses pengukusan, mie sudah siap


dikonsumsi, dan merupakan mie basah. Mie ditiriskan, kemudian diberi minyak
nabati bertujuan agar mie tidak saling menempel, dan diperoleh mie yang
mengkilat dan bertekstur lembut.
- Pengeringan mie dengan oven 60C selama 1-2 jam pengeringan dilakukan
untuk mengurangi kadar air yang terdapat pada mie. Untuk mie basah tidak
perlu dilakukan pengeringan dengan oven.

Pihak- Pihak yang Dapat Membantu dalam Mengimplementasikan Gagasan

Ada beberapa pihak yang berkaitan dengan implementasi gagasan mengenai Mie
Ampas Tahu Pelangi. Pihak-pihak tersebut antara lain :
1. Produsen Tahu / Pabrik Tahu
Produsen tahu berperan penting dalam implementasi gagasan ini yakni dengan
bentuk penyediaan ampas tahu sebagai bahan baku pembuatan mie pelangi
2. Industri kuliner / UKM
Peran industry kuliner / UKM yaitu sebagai penggerak berjalannya gagasan ini
dalam proses produksi atau pembuatan produk tersebut beserta pemasarannya
3. Mahasiswa
Mahasiswa berperan penting dalam memperkenalkan gagasan (produk) ini kepada
masyarakat yang diharapkan dapat memberikan wawasan mengenai pola makan
makanan sehat sehingga terjalin kepercayaan dari masyarakat untuk memilih
produk ini
4. Masyarakat
Selain sebagai sasaran utama (konsumen) dari gagasan ini, masyarakat dapat
berperan aktif dalam sumbangsih kritik dan saran mengenai produk tersebut,
sehingga masyarakat ikut terlibat dalam evaluasi produk yang harapannya dapat
menginspirasi adanya inovasi-inovasi baru dalam pengembangan produk ke depan
5. Pemerintah
Seyogyanya pemerintah dapat mengapresiasi dan mensupport gagasan ini dengan
ikut andil dalam memberikan fasilitas terbaik untuk tercapainya tujuan dari gagasan
ini.

Langkah-Langkah Strategis yang Harus Dilakukan untuk Mengimplementasikan


Gagasan

Langkah-langkah yang dilakukan agar gagasan dapat tercapai adalah sebagai berikut:
1. Mensosialisasikan mie pelangi berbahan dasar ampas tahu sebagai salah satu
makanan sehat kepada masyarakat. Hal ini dapat dilakukan dengan bermacam-
macam cara seperti mengikuti berbagai bazaar / festifal kuliner dan memanfaatkan
media online maupun jejaring sosial.
2. Memberikan pelatihan kepada masyarakat mengenai cara pengolahan mie pelangi
berbahan dasar ampas tahu yang dapat dilakukan dengan bekerja sama melalui
UKM (Usaha Kecil Menengah).
8

3. Adanya riset berkelanjutan dalam pengembangan pengolahan mie pelangi berbahan


dasar ampas tahu.
4. Menjalin kepercayaan antara pemerintah dan masyarakat mengenai pemanfaatan
ampas tahu menjadi suatu produk makanan yang memiliki nilai gizi tinggi dan
sehat.

KESIMPULAN

Gagasan yang Diajukan

Ampas tahu yang merupakan limbah padat industri tahu, selama ini hanya
dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan tempe gembus dan tepung yang nilai jualnya
masih rendah dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan mie dan dikombinasikan
dengan sari sayuran sebagai pewarna alami mie untuk menambah nilai gizi dan
menambah daya tarik mie sehingga nilai jualnya lebih tinggi. Mie ampas tahu pelangi
merupakan produk makanan sehat bergizi tinggi dan rendah kalori.

Teknik Implementasi

Ampas tahu diperoleh dari limbah industri tahu yang belum digunakan secara
maksimal oleh perajin. Ampas tahu akan dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan
mie. Mie ampas tahu dikombinasikan dengan sari sayuran sebagai pewarna mie. Selain
berguna sebagai pewarna, sari sayuran akan menambah nilai gizi dari mie. Ampas tahu
dapat diolah menjadi olahan mie kering dan basah Proses yang digunakan merupakan
proses pembuatan mie secara sederhana, sehingga dapat dipraktekan dan diaplikasikan
hingga skala rumah tangga. Diperlukan sosialisasi mengenai gagasan alat ini untuk
implementasi lebih lanjut, dibutuhkan kerjasama dengan berbagai pihak dalam
menjalankan gagasan ini.

Prediksi Hasil

Aplikasi gagasan ini membutuhkan peran serta berbagai pihak yaitu produsen
tahu, unit-unit UKM, mahasiswa, masyarakat dan pemerintah. Sehingga dapat
diprediksikan gagasan ini mempunyai manfaat yng besar terutama bagi produsen tahu
karena bisa menambah pendapatan. Selain itu gagasan ini bisa membuka peluang
inovasi usaha dalam bidang kuliner di Indonesia khususnya daerah Jawa Tengah.
9

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2008. Forum Kerjasama Agribisnis: Tahu Berformalin dan Tahu Murni.
http://foragri.blogsome.com/tahu-berformalin-dan-tahu-murni/. Diakses tanggal
6 Maret 2013.
Anonim. 2008. World Population. . http://world-population.net/food/id/3183. Diakses
tanggal 28 Februari 2013.
Anonim. 2010. Ampas Tahu. http://cisaruafarm.com/bahan-baku-pakan/ampas-tahu.
Diakses tanggal 8 Maret 2013.
Kartika, Siska Ela. 2009. Pemanfaatan Limbah Padat Industri Tahu menjadi Soya Bean
Nugget sebagai Upaya Pemberdayaan Perempuan pada Paguyuban Pengrajin
Tahu di Kelurahan Ngabeyan Kartasura. Surakarta: Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Melati, Irma. 2010. Pemanfaatan Ampas tahu Terfermentasi sebagai subsitusi Tepung
Kedelai dalam Formulasi Pakan ikan Patin. Bogor: Balai riset perikanan
budidaya Air Tawar
Stringfellow, Angela. 2010. Definition of Low Calorie Diet.
http://www.ehow.com/about_5104308_definition-low-calorie-diet.html. Diakses
tanggal 8 Maret 2013.
Sudigdo, E.M. 1983. Kedelai Dijadikan Lebih BErgizi. Cetakan ke-2. Bandug: Terate.
Sukarno, Ady. 2012. Harga Kedelai: Perajin Tempe dan Tahu Desak Pemerintah
Subsidi Kedelai. http://www.bisnis-jateng.com/index.php/2012/07/hargakedelai
perajin-tempe-dan-tahu-desak-pemerintah-subsidi-kedelai/ . Diakses tanggal 28
Februari 2013.
Suprapti, M.L. 2005. Pembuatan Tahu. Yogyakarta: Kanisius.
Sutomo, Budi. 2006. Sejarah dan Aneka Jenis Mie.
http://budiboga.blogspot.com/2006/05/sejarah-dan-aneka-jenis-mie.html. Diakses
tanggal 27 Februari 2013.
10

DAFTAR RIWAYAT HIDUP


1. Ketua
Nama : Oda Winda Swari
NIM : 21030111130073
Tempat, tanggal lahir : Semarang, 17 Oktober 1993
Karya Tulis Ilmiah yang Pernah Ditulis :
1. Pemanfaatan Batang Tomat sebagai Solusi Biopestisida Pertanian (2011).
2. DCinnamons : Es Krim Kayu Manis Anti Diabetes (2012).
Penghargaan Ilmiah yang Pernah Diraih :
-

2. Anggota Pelaksana 1
Nama : Ainun Khoriyah
NIM : 21030110120037
Tempat, tanggal lahir : Semarang, 14 November 1992
Karya Tulis Ilmiah yang Pernah Ditulis :
-
Penghargaan Ilmiah yang Pernah Diraih :
-
3. Anggota Pelaksana 2
Nama : Dewi Ayu Novita
NIM : 21030111130096
Tempat,tanggal lahir : Pati, 2 November 1992
Karya Tulis Ilmiah yang Pernah Ditulis :
-
Penghargaan Ilmiah yang Pernah Diraih :
-
4. Anggota Pelaksana 3
Nama : Dina Nur Azyyati
NIM : 21030111120017
Tempat,tanggal lahir : Jepara, 28 Oktober 1993
Karya Tulis Ilmiah yang Pernah Ditulis :
-
Penghargaan Ilmiah yang Pernah Diraih :
-
5. Anggota Pelaksana 4
Nama : Aprilia Laila Fajrin
NIM : 21030112130049
Tempat,tanggal lahir : Semarang, 25 April 1994
Karya Tulis Ilmiah yang Pernah Ditulis :
-
Penghargaan Ilmiah yang Pernah Diraih :
-
11

Dosen Pendamping
Nama : Dr. Dyah Hesti Wardhani, S.T.,M.T
NIP : 197605282000122001
Alamat Rumah dan No Tel./HP : Gg Sahabat No.13 , Jl Ngesrep Timur V
Semarang. Telp. 08156509502
Jabatan : Lektor
Fakultas : Teknik Kimia
Universitas : Universitas Diponegoro
Email : adhin_1976@yahoo.co.id

Anda mungkin juga menyukai