PENDAHULUAN
Indonesia adalah negara yang kaya akan keanekaragaman hayati. Indonesia sendiri
mempunyai berbagai macam nama kota. Seperti Jogjakarta, Solo,Madiun, Bekasi, dan masih banyak
lagi. Dan tentunya, setiap kota tersebut, mempunyai keistimewaan / ke khas an nya masing-masing
tentunya. Dan itu merupakan salah satu bentuk identitas lokal yang tujuannya untuk membedakan
antara kota yang satu dengan yang lainnya.Bekasi misalnya. Kota yang berdekatan dengan Ibu Kota
Indonesia (Jakarta) ini juga mempunyai identitas lokal yang belum banyak orang ketahui. Seperti
keseniannya, arti dari lambang kota Bekasi itu sendiri, tempat wisatanya, makanan khasnya, dan
masih banyak lagi.
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan disusunnya makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian dari identitas lokal itu sendiri
2. Mengetahui macam-macam contoh identitas lokal yang dimiliki oleh setiap kota yang ada di
Indonesia
3. Menambah pengetahuan baru
4. Memahami arti dari lambang daerah asal kita sendiri dan orang lain
Latar Belakang
Kecapi merupakan salah satu jenis buah-buahan asli Indo-
nesia yang populasinya terus mengalami penurunan khusus-nya di
Jawa. Buah Kecapi selain dimakan segar juga dapat diproses untuk
pembuatan gula-gula, sambal, yeli dan selai. Pohon Kecapi cukup
rindang dan dapat di-manfaatkan sebagai pohon pe-neduh dan
kayunya untuk bahan konstruksi rumah. Kulit batangnya dapat digunakan untuk membasmi cacing
gelang. Sedangkan akarnya untuk mengobati diare, sakit perut dan juga sebagai tonik bagi ibu-ibu
setelah me-lahirkan. Kecapi berasal dari kawasan Indo-Cina dan Malesia bagian barat kemudian
menyebar ke daerah-daerah tropis lainnya di Asia terutama di Malaysia, Filipina, Thailand dan Viet-
nam. Untuk menjaga kelestarian pohon Kecapi maka pemerintah Kota Bekasi memilih tanaman ini
sebagai flora identitas daerahnya.
Pertelaan
Pohon tinggi mencapai 30 m dengan garis tengah batang 90 cm dan bergetah. Daun
berseling, beranak daun 3. Anak daun jorong sampai bundar telur lonjong. Perbungaan di ketiak dan
berbentuk malai. Bunga berkelamin 2, hijau kekuningan, kelopak berbentuk piala dan terdiri atas 5
cuping, mahkota bunga juga terdiri atas 5 cuping dan melanset terbalik, benang sari 10 dan
membentuk tabung, putik dengan kepala putik yang besar. Buah beri, bulat, kuning keemasan,
berbulu halus, daging buah bagian luar tebal dan agak asam se-dangkan di bagian dalam putih yang
rasanya manis asam. Berbiji 2 5, bulat telur terbelah dan kecoklatan.
Ekologi
Tanaman ini menyukai daerah dengan musim kering yang panjang. Tumbuh baik di daerah
yang curah hujannya merata, pada tanah liat atau tanah liat berpasir dari ketinggian 0 1000 m di
atas permukaan laut.
Pembudidayaan
Kecapi telah lama dibudidayakan dan umumnya ditanam di peka-rangan dan di kebun-kebun.
Perbanyakan tanaman dilakukan dengan mengecambahkan biji. Biji akan mulai berkecambah kira-
kira setelah 20 hari dari mulai dikecambahkan. Semainya akan tumbuh cepat dan dapat berbunga
setelah berumur 5 7 tahun.
3. TEMPAT WISATA
1. Saung Ranggon
2. Gedung Juang45
Gedung Juang 1945, yang saat ini menjadi tempat kawah
candradimukanya Paskibraka kabupaten Bekasi, tempat Latihan
awal Paskibraka kabupaten Bekasi sebelum berlatih di Plasa
Pemba kabupaten Bekasi di kawasan Delta Mas. Perjuangan
rakyat Bekasi sempat diabadikan dalam puisi terkenal karya
Chairil Anwar, Karawang-Bekasi.
4. Curug Parigi
Curug Parigi letaknya cukup tersembunyi
dibelakang area yang kini sudah menjadi kompleks
perumahan Villa Nusa Indah 5 dan juga pabrik-pabrik
yang ada berada di Jalan Raya Narogong-Cileungsi,
Bekasi. Curug Parigi hanya memiliki ketinggian sekitar
2 meter namun dengan bentuk yang memanjang yang
tampak seperti Air Terjun Niagara dalam versi yang
kecil. Selain biasa disebut dengan nama Curug Parigi,
air terjun ini juga biasa disebut dengan nama Curug
Pangkalan 5 karena berada didaerah yang bernama Pangkalan 5.
4. KESE
NIAN
KHAS
1.
Calung Dalengket
7. RUMAH ADAT
Saung Ranggon adalah rumah adat khas Bekasi. Namun, sayangnya banyak
orang yang tidak mengetahui akan hal ini. Selain karena seiring berkembangnya zaman,
daerah yang masih menggunakan rumah adat ini juga sulit sekali untuk ditemukan.
Padahal, zaman dahulu kala Saung Ranggon ini adalah tempat persembunyian Pangeran
Rangga, putra dari Pangeran Jayakarta.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
2) Sebagai warga negara dan para penerus bangsa, alangkah baiknya kita mengetahui akan
identitas-identitas yang dimiliki oleh negara kita ini, Indonesia. Minimal, kita mengetahui
identitas yang dimiliki oleh kota kelahiran kita sendiri
3) Kita harus bangga dengan apa yang dimiliki oleh negara tercinta kita, Indonesia. Khusunya
daerah kita sendiri. Caranya dengan selalu menjaga, merawat ,melestarikan dan
mempromosikan apa yang sudah menjadi icon di kota kita itu.