Anda di halaman 1dari 9

8 Bagian-Bagian Nefron Beserta Fungsinya

Nefron adalah unit fungsional dari ginjal. Fungsi utamanya adalah untuk menyaring darah dan mengatur
kadar beberapa zat yang terlarut dalam darah. Hasil yang dikeluarkan oleh nefron adalah urine yang
membuat ginjal menjadi bagian dari sistem ekskresi pada manusia. Setiap ginjal pada manusia dewasa
normal memiliki sekitar 800.000 sampai 1,5 juta nefron. Berikut adalah bagian-bagian nefron:

Bagian dari: 12 Bagian-Bagian Ginjal Beserta Fungsinya (Beserta Gambar)

1. Afferent Arteriole
Afferent arteriole (arteriol aferen) adalah arteri yang mengangkut darah ke glomerulus. Darah pada
arteriol ini masih kotor. Fungsi afferent arteriole adalah untuk membawa darah kotor ke glomerulus.
2. Glomerulus
Baca juga: 5 Bagian-Bagian Glomerulus Beserta Fungsinya

Glomerulus adalah simpul kecil pembuluh darah. Glomerulus adalah alat penyaringan darah pertama dari
tiga proses penyaringan darah. Proses yang dilakukan glomerulus disebut filtrasi. Fungsi glomerulus
adalah untuk melakukan filtrasi (penyaringan darah) zat yang berukuran lebih kecil dari sel darah.
3. Efferent Arteriole
Efferent arteriole (arteriol eferen) adalah kebalikan dari afferent arteriole yaitu arteri yang mengangkut
darah dari glomerulus. Darah pada afferent arteriole masih perlu diproses di tubulus pada nefron. Fungsi
efferent arteriole adalah untuk mengangkut darah setelah disaring di glomerulus untuk diproses di bagian
lain nefron.
4. Kapsula Bowman
Kapsula bowman (kapsul bowman) adalah struktur yang menyelubungi glomerulus. Bentuknya seperti
kantung. Fungsi kapsula bowman adalah untuk menampung sementara hasil filtrat glomerulus dan
menyalurkannya ke tubulus kontortus proksimal.
5. Tubulus Proksimal
Baca juga: 5 Gambar Tubulus Kontortus Proksimal (Beserta Penjelasan)
Tubulus proksimal (tubulus kontortus proksimal) adalah saluran berliku-liku yang berada setelah
glomerulus. Fungsi tubulus kontortus proksimal adalah untuk melakukan reabsorpsi (penyerapan
kembali) zat-zat yang masih dibutuhkan oleh tubuh seperti asam amino.
6. Lengkung Henle
Baca juga: Gambar Penghubung Tubulus Kontortus Proksimal dan Distal (Lengkung Henle)

Lengkung henle adalah bagian melengkung ke bawah yang berada diantara tubulus kontortus proksimal
dan tubulus kontortus distal. Fungsi lengkung henle adalah untuk memisahkan urine yang berada di
kedua tubulus tersebut.
7. Tubulus Distal
Baca juga: Gambar Letak Tubulus Kontortus Distal (Beserta Penjelasan)

Tubulus distal (tubulus kontortus distal) adalah saluran berliku-liku yang berada di paling akhir dari
saluran nefron. Fungsi tubulus kontortus distal adalah untuk melakukan proses augmentasi atau
penambahan zat yang tidak berguna atau berlebihan sehingga urine menjadi pekat dan siap untuk
dikeluarkan dari tubuh.
8. Duktus Kolektivus
Duktur kolektivus (tubulus kolektivus) adalah saluran yang berfungsi untuk mengumpulkan urine dari
berbagai nefron untuk dibawa ke pelvis,

Respirasi internal
Respirasi internal adalah proses memecah makanan dengan adanya oksigen di tingkat sel untuk
menghasilkan energi. Respirasi internal merupakan proses aktif, karena membutuhkan energi.
Menggunakan oksigen untuk menghasilkan energi dan menghasilkan karbon dioksida dan air
sebagai produk limbah.

Respirasi internal adalah proses metabolisme yang terjadi dalam sel, di mana glukosa dari
makanan bereaksi dengan oksigen dari pernapasan untuk menghasilkan energi biokimia dalam
bentuk Adenosin trifosfat, disingkat ATP.

Energi ini sangat berguna untuk melakukan semua proses biologis kecuali berpikir atau
bermimpi. Selain glukosa, asam amino dan asam lemak juga sering digunakan nutrisi untuk
respirasi dengan oksigen seluler.

Air, amonia, dan karbon dioksida adalah produk limbah respirasi internal. Sebagian besar air dan
karbon dioksida bergerak keluar dari tubuh melalui pernapasan, sedangkan amonia dikeluarkan
bersama urin. Respirasi merupakan proses tanpa sadar, yang hewan tidak bisa mengendalikan.
Namun, respirasi internal yang bisa berupa aerobik atau anaerobik. Respirasi aerobik melibatkan
oksigen dalam proses, sedangkan tidak ada oksigen yang terlibat dalam proses anaerobik.
Respirasi eksternal
Respirasi eksternal adalah proses mengambil oksigen ke dalam dan mengeluarkan karbon
dioksida dari tubuh. Respirasi eksternal sangat penting bagi kehidupan karena pasokan oksigen
untuk mengekstrak energi dari makanan melalui respirasi internal maupun seluler. Selain itu, ia
bisa menghilangkan karbon dioksida, yang merupakan produk limbah respirasi. Selain itu,
respirasi eksternal menghilangkan kelebihan air dari tubuh melalui pernafasan.

Respirasi eksternal adalah proses fisik yang terdiri dari inhalasi, pernafasan, dan relaksasi.
Inhalasi adalah proses aktif sementara pernafasan pasif. Respirasi eksternal melibatkan dua tahap
yang dikenal sebagai ventilasi dan pertukaran gas. Ventilasi adalah pergerakan udara masuk dan
keluar dari paru-paru. Pertukaran gas terjadi di alveoli paru-paru. Dua hal terjadi selama
pertukaran gas; oksigen masuk ke dalam darah dan karbon dioksida berdifusi keluar ke paru-
paru.

Respirasi eksternal adalah tindakan sadar, yang hewan dapat mengontrolnya. Namun, hewan
tidak selalu sadar bernapas, tetapi bisa merupakan proses tak sadar yang terjadi saat sistem saraf
pusat di batang otak secara otomatis mengatur respirasi eksternal.

Respirasi Internal dan Eksternal


Apa perbedaan antara Respirasi Internal dan Eksternal?
1. respirasi eksternal adalah proses mekanis, tetapi respirasi internal adalah proses kimia.
2. respirasi eksternal terutama terjadi pertukaran sebagian besar gas masuk dan keluar dari tubuh,
sementara respirasi internal proses pemecahan nutrisi dengan oksigen untuk menghasilkan energi.
3. respirasi eksternal terjadi antara tubuh dan lingkungan eksternal sedangkan respirasi internal yang terjadi
di tingkat sel.
4. respirasi eksternal melibatkan proses aktif dan pasif, tetapi respirasi internal hanya proses aktif.
5. respirasi eksternal baik sadar dan tidak sadar, sedangkan respirasi internal selalu proses tidak disengaja.
6. respirasi internal menghasilkan energi dan produk-produk limbah, tapi tidak ada kecuali pertukaran gas
dan suara yang diproduksi dalam respirasi eksternal.

Pembentukan urin terjadi dalam empat pruses, yaitu Penyaringan (Filtrasi), Penyerapan
(Absorbsi), Penyerapan Kembali (Reabsorbsi), dan Augmentasi.

1. Penyaringan ( Filtrasi )
Filtrasi darah terjadi di glomerulus, dimana jaringan kapiler dengan struktur spesifik dibuat
untuk menahan komonen selular dan medium-molekular-protein besar kedalam vascular
sistem, menekan cairan yang identik dengan plasma di elektrolitnya dan komposisi air. Cairan
ini disebut filtrate glomerular. Tumpukan glomerulus tersusun dari jaringan kapiler. Pada
mamalia, arteri renal terkirim dari arteriol afferent dan melanjut sebagai arteriol eferen yang
meninggalkan glomrerulus. Tumpukan glomerulus dibungkus didalam lapisan sel epithelium
yang disebut kapsula bowman. Area antara glomerulus dan kapsula bowman disebut bowman
space dan merupakan bagian yang mengumpulkan filtrate glomerular, yang menyalurkan ke
segmen pertama dari tubulus proksimal. Struktur kapiler glomerular terdiri atas 3 lapisan yaitu
: endothelium capiler, membrane dasar, epiutelium visceral. Endothelium kapiler terdiri satu
lapisan sel yang perpanjangan sitoplasmik yang ditembus oleh jendela atau fenestrate
(Guyton.1996).
Dinding kapiler glomerular membuat rintangan untuk pergerakan air dan solute menyebrangi
kapiler glomerular. Tekanan hidrostatik darah didalam kapiler dan tekanan oncotik dari cairan
di dalam bowman space merupakan kekuatn untuk proses filtrasi. Normalnya tekanan oncotik
di bowman space tidak ada karena molekul protein yang medium-besar tidak tersaring.
Rintangan untuk filtrasi (filtration barrier) bersifat selektiv permeable. Normalnya komponen
seluler dan protein plasmatetap didalam darah, sedangkan air dan larutan akan bebas tersaring
(Guyton.1996).
Pada umunya molekul dengan raidus 4nm atau lebih tidak tersaring, sebaliknya molekul 2 nm
atau kurang akan tersaring tanpa batasan. Bagaimanapun karakteristik juga mempengaruhi
kemampuan dari komponen darah untuk menyebrangi filtrasi. Selain itu beban listirk (electric
charged) dari sretiap molekul juga mempengaruhi filtrasi. Kation (positive) lebih mudah
tersaring dari pada anion. Bahan-bahan kecil yang dapat terlarut dalam plasma, seperti glukosa,
asam amino, natrium, kalium, klorida, bikarbonat, garam lain, dan urea melewati saringan dan
menjadi bagian dari endapan. Hasil penyaringan di glomerulus berupa filtrat glomerulus (urin
primer) yang komposisinya serupa dengan darah tetapi tidak mengandung protein
(Guyton.1996).
2. Penyerapan ( Absorbsi)
Tubulus proksimal bertanggung jawab terhadap reabsorbsi bagian terbesar dari filtered solute.
Kecepatan dan kemampuan reabsorbsi dan sekresi dari tubulus renal tiak sama. Pada umumnya
pada tubulus proksimal bertanggung jawab untuk mereabsorbsi ultrafiltrate lebih luas dari
tubulus yang lain. Paling tidak 60% kandungan yang tersaring di reabsorbsi sebelum cairan
meninggalkan tubulus proksimal. Tubulus proksimal tersusun dan mempunyai hubungan
dengan kapiler peritubular yang memfasilitasi pergherakan dari komponen cairan tubulus
melalui 2 jalur : jalur transeluler dan jalur paraseluler. Jalur transeluler, kandungan dibawa
oleh sel dari cairn tubulus melewati epical membrane plasma dan dilepaskan ke cairan
interstisial dibagian darah dari sel, melewati basolateral membrane plasma (Sherwood, 2001).

Jalur paraseluler, kandungan yang tereabsorbsi melewati jalur paraseluler bergerakdari vcairan
tubulus menuju zonula ocludens yang merupakan struktur permeable yang mendempet sel
tubulus proksimal satu daln lainnya. Paraselluler transport terjadi dari difusi pasif. Di tubulus
proksimal terjadi transport Na melalui Na, K pump. Di kondisi optimal, Na, K, ATPase pump
menekan tiga ion Na kedalam cairan interstisial dan mengeluarkan 2 ion K ke sel, sehingga
konsentrasi Na di sel berkurang dan konsentrasi K di sel bertambah. Selanjutnya disebelah luar
difusi K melalui canal K membuat sel polar. Jadi interior sel bersifat negative . pergerakan Na
melewati sel apical difasilitasi spesifik transporters yang berada di membrane. Pergerakan Na
melewati transporter ini berpasangan dengan larutan lainnya dalam satu pimpinan sebagai Na
(contransport) atau berlawanan pimpinan (countertransport). (Sherwood, 2001).
Substansi diangkut dari tubulus proksimal ke sel melalui mekanisme ini (secondary active
transport) termasuk gluukosa, asam amino, fosfat, sulfat, dan organic anion. Pengambilan
active substansi ini menambah konsentrasi intraseluler dan membuat substansi melewati
membrane plasma basolateral dan kedarah melalui pasif atau difusi terfasilitasi. Reabsorbsi dari
bikarbonat oleh tubulus proksimal juga di pengaruhi gradient Na. (Sherwood, 2001)
3. Penyerapan Kembali ( Reabsorbsi )
Volume urin manusia hanya 1% dari filtrat glomerulus. Oleh karena itu, 99% filtrat glomerulus
akan direabsorbsi secara aktif pada tubulus kontortus proksimal dan terjadi penambahan zat-
zat sisa serta urea pada tubulus kontortus distal. Substansi yang masih berguna seperti glukosa
dan asam amino dikembalikan ke darah. Sisa sampah kelebihan garam, dan bahan lain pada
filtrate dikeluarkan dalam urin. Tiap hari tabung ginjal mereabsorbsi lebih dari 178 liter air,
1200 g garam, dan 150 g glukosa. Sebagian besar dari zat-zat ini direabsorbsi beberapa kali.
(Sherwood.2001)
Setelah terjadi reabsorbsi maka tubulus akan menghasilkan urin sekunder yang komposisinya
sangat berbeda dengan urin primer. Pada urin sekunder, zat-zat yang masih diperlukan tidak
akan ditemukan lagi. Sebaliknya, konsentrasi zat-zat sisa metabolisme yang bersifat racun
bertambah, misalnya ureum dari 0,03, dalam urin primer dapat mencapai 2% dalam urin
sekunder. Meresapnya zat pada tubulus ini melalui dua cara. Gula dan asam mino meresap
melalui peristiwa difusi, sedangkan air melalui peristiwa osn osis. Reabsorbsi air terjadi pada
tubulus proksimal dan tubulus distal (Sherwood.2001).
4. Augmentasi
Augmentasi adalah proses penambahan zat sisa dan urea yang mulai terjadi di tubulus
kontortus distal. Komposisi urin yang dikeluarkan lewat ureter adalah 96% air, 1,5% garam,
2,5% urea, dan sisa substansi lain, misalnya pigmen empedu yang berfungsi memberi warm dan
bau pada urin. Zat sisa metabolisme adalah hasil pembongkaran zat makanan yang bermolekul
kompleks. Zat sisa ini sudah tidak berguna lagi bagi tubuh. Sisa metabolisme antara lain, CO2,
H20, NHS, zat warna empedu, dan asam urat (Cuningham, 2002).

Karbon dioksida dan air merupakan sisa oksidasi atau sisa pembakaran zat makanan yang
berasal dari karbohidrat, lemak dan protein. Kedua senyawa tersebut tidak berbahaya bila
kadarnya tidak berlebihan. Walaupun CO2 berupa zat sisa namun sebagian masih dapat dipakai
sebagai dapar (penjaga kestabilan PH) dalam darah. Demikian juga H2O dapat digunakan
untuk berbagai kebutuhan, misalnya sebagai pelarut (Sherwood.2001).
Amonia (NH3), hasil pembongkaran/pemecahan protein, merupakan zat yang beracun bagi
sel. Oleh karena itu, zat ini harus dikeluarkan dari tubuh. Namun demikian, jika untuk
sementara disimpan dalam tubuh zat tersebut akan dirombak menjadi zat yang kurang beracun,
yaitu dalam bentuk urea. Zat warna empedu adalah sisa hasil perombakan sel darah merah
yang dilaksanakan oleh hati dan disimpan pada kantong empedu. Zat inilah yang akan
dioksidasi jadi urobilinogen yang berguna memberi warna pada tinja dan urin. Asam
urat merupakan sisa metabolisme yang mengandung nitrogen (sama dengan amonia) dan
mempunyai daya racun lebih rendah dibandingkan amonia, karena daya larutnya di dalam air
rendah (Sherwood.2001).

Secara sederhana:

Sel darah, air, garam, nutrisi, dan urea yang terdapat pada arteri akan masuk ke ginjal pada
glomerulus dan terjadi penyaringan: sel darah akan tetap berada pada kepiler darah, sedangkan
urea, air, garam, dan nutrisi masuk ke dalam kapsula bowman. hasil penyaringan ini akan
disebut urin primer. Kapsula bowman akan mengalirkan hasil penyaringan ke Tubulus
proksimal untuk menyerap kembali bahan-bahan yang masih dibutuhkan tubuh. Pada tubulus
proksimal air, garam dan nutrisi akan diserap kembali ke dalam tubuh dan diangkut melalui
vena. Setelah melewati tubulus proksimal, proses berlanjut ke tubulus distal untuk penambahan
zat-zat sisa yang tidak dibutuhkan tubuh seperti sisa hasil metabolisme. Setelah itu akan
disalurkan ke Duktus pengumpul kemudian ke ureter dan dibuang keluar dari tubuh.

Getaran Suara => masuk.Daun telinga => masuk.Saluran pendengaran=>ditan


gkapMembran timpani=>melewati
Tulang martil=>melewatiTulang landasan=>melewatiTulang sanggurdi=>diter
imaKortil=>diteruskanLobus temporalis=>hasil<<Suara>>
Ada dua penghantaran impuls yaitu melalui neuron dan sinapsis.
a. Penghantaran impuls melalui neuron : terjadi karena adanya perbedaan muatan listrik bagian
dalam dan bagian luar membran serabut saraf. Ketika istirahat, bagian luar membran serabut saraf
bermuatan positif, sementara itu bagian dalam membran serabut saraf bermuatan negatif, kejadian
ini disebut polarisasi.
Ketika menerima rangsang berupa impuls, bagian luar membran serabut saraf akan bermuatan
negatif, dan bagian dalam membran serabut saraf akan bermuatan positif, keadaan ini disebut
depolarisasi.
Selanjutnya, akan terjadi aliran listrik dari daerah bermuatan negatif ke daerah yang bermuatan
negatif, impuls akan diteruskan neuron ke sumsum tulang belakang dan otak untuk diolah.

Siklus menstruasi wanita ditentukan oleh interaksi berbagai hormon yang kompleks. Hormon-
hormon utama yang terlibat dalam siklus menstruasi adalah gonadotropin releasing
hormone (GnRH), follicle stimulating hormone (FSH), luteinizing hormone (LH), estrogen, dan
progesteron. GnRH disekresi oleh hipotalamus, FSH dan LH disekresi oleh kelenjar
pituitari anterior, dan estrogen dan progestin disekresikan pada ovarium. GnRH merangsang
pelepasan LH dan FSH dari pituitari anterior, yang pada gilirannya merangsang pelepasan
estrogen dan progestin dari ovarium.
Gonadotropin Releasing Hormone (GnRH)
Gonadotropin releasing hormone (GnRH) dikeluarkan dari hipotalamus yang berdenyut di
sepanjang siklus menstruasi. Agar siklus menstruasi berlangsung normal, GnRH harus
dikeluarkan dalam denyutan. Rata-rata, frekuensi sekresi GnRH adalah satu kali per 90 menit
pada awal fase folikular, meningkat menjadi sekali per 60-70 menit, dan menurun dengan
amplitudo yang meningkat selama fase luteal. GnRH menginduksi pelepasan FSH dan LH,
namun LH jauh lebih sensitif terhadap perubahan tingkat GnRH.
Follicle Stimulating Hormone (FSH)
Follicle stimulating hormone (FSH) disekresikan oleh kelenjar pituitari anterior dan sangat
penting untuk pertumbuhan folikel sampai antrum berkembang. Sekresi FSH mencapai
puncaknya dan paling kritis selama minggu pertama dari fase folikular siklus menstruasi. FSH
menginduksi sekresi estrogen dan progesteron dari ovarium dengan mengaktifkan enzim
aromatase dan p450 dan mengerahkan umpan balik negatif pada sekresi GnRH. FSH lebih lanjut
menginduksi proliferasi sel-sel granulosa dan ekspresi reseptor LH di sel-sel granulosa.
Luteinizing Hormone (LH)
Luteinizing hormone (LH) disekresikan oleh kelenjar pituitari anterior dan diperlukan baik untuk
pertumbuhan folikel praovulasi maupun luteinisasi dan ovulasi folikel yang dominan. Selama
fase folikular dari siklus menstruasi, LH menginduksi sintesis androgen oleh sel-sel teka folikuli;
merangsang proliferasi, diferensiasi, dan sekresi sel-sel teka folikuli; dan meningkatkan reseptor
LH di sel-sel granulosa. Lonjakan LH praovulasi mendorong oosit melakukan
pembelahan meiosis pertama dan memulai luteinisasi sel-sel teka dan granulosa. Korpus
luteum yang dihasilkan kemudian memproduksi sejumlah progesteron dan estrogen.
Estrogen
Estrogen dihasilkan pada ovarium dan sangat penting untuk pengembangan antrum dan
pematangan folikel Graafian. Estrogen berperan dominan pada akhir fase folikular sampai
sebelum ovulasi. Estradiol, estrogen yang paling ampuh dan berlimpah, terutama berasal dari
androgen yang diproduksi oleh sel-sel teka. Androgen bermigrasi dari sel-sel teka ke sel-sel
granulosa, di mana mereka diubah menjadi estradiol oleh enzim aromatase. Sejumlah estradiol
juga dapat diproduksi melalui sintesis de novo oleh sel-sel teka. Tindakan estradiol termasuk
melakukan induksi reseptor FSH pada sel-sel granulosa, proliferasi dan sekresi sel-sel teka
folikular, induksi reseptor LH di sel-sel granulosa, dan proliferasi sel-sel stroma dan epitel
endometrium. Pada tingkat sirkulasi yang rendah, estrogen mengerahkan umpan balik negatif
terhadap sekresi LH dan FSH, namun pada tingkat yang sangat tinggi estrogen mengerahkan
umpan balik positif pada sekresi LH dan FSH. Estrogen selanjutnya menginduksi proliferasi sel-
sel granulosa pengkonversi estrogen dan mensintesis reseptor estrogen, sehingga menciptakan
umpan balik positif untuk dirinya sendiri. Pada siklus endometrial, estrogen menginduksi
proliferasi kelenjar endometrium.

Progestin
Progestin disekresi pada ovarium, terutama oleh folikel yang terluteinisasi. Tingkat progestin
meningkat sesaat sebelum ovulasi dan memuncak lima sampai tujuh hari pasca-ovulasi. Langkah
pertama dalam sintesis progestin membutuhkan enzim p450 dan dua bentuk sirkulasi progestin
yaitu progesteron dan progesteron-hidroksi-17. Progestin merangsang pelepasan enzim
proteolitik dari sel-sel teka yang pada akhirnya mempersiapkan ovulasi. Progestin lebih lanjut
menginduksi migrasi dari pembuluh darah ke dinding folikel dan merangsang sekresi
prostaglandin dalam jaringan folikel. Selama fase luteal, progestin menginduksi pembesaran dan
peningkatan sekresi endometrium.

Perbedaan antara Antibodi dan Antigen


Pemahaman inti dalam imunologi, serta beberapa aspek mikrobiologi, patologi, dan dermatologi
didasarkan pada pemahaman konsep inti dari reaksi antibodi dan antigen. Ini adalah bahan dasar
bangunan dengan pengetahuan yang luas dan mengembangkan teknologi baru untuk memerangi
jumlah penyakit yang bervariasi. Antigen dan antibodi sekarang dapat dilihat sedang beraksi, dan
mereka telah menjadi penanda penyelidikan, untuk memastikan diagnosis, serta untuk menilai
keparahan kondisi.

Antigen
Antigen adalah zat yang pada pengenalan tubuh menciptakan kegiatan riam mendorong respon
imun. Zat ini dapat molekul, seperti protein atau sel seperti bakteri. Mereka biasanya terdiri dari
protein dan polisakarida. Ada dua varietas utama antigen. Salah satunya adalah antigen diri dan
yang lain adalah antigen non diri.
Biasanya, antigen diri tidak memprovokasi reaksi dari sistem kekebalan tubuh, tetapi mereka
biasanya dapat menyebabkan respon imun seperti yang dijelaskan dalam penyakit autoimun.
Setiap antigen memiliki epitop, atau area di antigen yang bereaksi dengan komponen lain atau
daerah kompatibilitas histo. Daerah ini bertindak sebagai kunci untuk mengunci antibodi.

Antibodi
Antibodi adalah molekul protein dengan ukuran bervariasi, yang hadir dalam darah dan sekresi,
dan bertindak atas antigen untuk menghasilkan keputusan terakhir dari inaktivasi atau perusakan.
Ini dihasilkan dari sel-sel B, yang mengalami diferensiasi menjadi sel plasma sebagai respon
terhadap sistem kekebalan tubuh.

Protein ini biasanya partikel berbentukY, dan dua tangan Y berisi paratop atau gembok pada
antibodi, yang melekat pada kunci dari epitop antigen. Ada lima subkategori utama, yang
berbeda satu sama lain karena jumlah rantai berat dan ringan. Mereka juga berbeda dalam
fungsinya saat ke lokasi, transportasi transplasenta dan menulis peristiwa menakutkan yang lain.

Apa perbedaan antara Antibodi dan Antigen?


1. Baik antigen dan antibodi adalah hal yang terpenting dalam imunologi. Keduanya mengambil bagian
dalam penyakit autoimun dan hasil akhirnya adalah sama.
2. Keduanya antigen dan antibodi adalah partikel mikroskopis, dan mengandung protein. Antigen memiliki
kombinasi dari polisakarida juga, sedangkan antibodi murni terdiri dari protein.
3. Antigen dapat berupa sel, tetapi antibodi tidak pernah berbentuk sel.

Perbedaan antara Antibodi dan Antigen


4. Antigen bertindak sebagai kunci, sedangkan antibodi bertindak sebagai gembok.
5. Ada dua jenis antigen yang utama, yaitu antigen diri dan non-diri.
6. Antibodi terbuat dari lima subkategori utama sesuai dengan konstruksi protein. Tergantung pada sifat
permisif, aspek antibodi seperti transferensi plasenta, sekresi, dll.

Anda mungkin juga menyukai