Anda di halaman 1dari 8

PASAR COKRO KEMBANG KLATEN

Pasar Tradisional Berfasilitas Modern...

Seorang pedagang jajanan di Pasar Cokro Kembang, Daleman, Tulung, Chayin, tengah
melayani pembeli, Minggu (11/8/2013). (Shoqib Angriawan/JIBI/Solopos)

Selasa, 13 Agustus 2013

Semilir angin begitu terasa saat memasuki pasar Pasar Cokro Kembang yang terletak
di Daleman, Kecamatan Tulung, Klaten pada Minggu (11/8/2013) pagi. Pasalnya, mayoritas
pasar itu tidak disekat oleh tembok yang terbuat dari beton, melainkan didirikan dengan
model terbuka.

Pagi itu, tidak semua pedagang membuka dagangannya. Sebab, pada saat itu
bukanlah hari pasaran yang ramai dengan pedagang maupun pembeli. Biasanya, pasar
tersebut sangat ramai saat Pon dan Legi.

Sebelum digunakan sebagai pasar pada 1942, lokasi itu merupakan pabrik gula. Pada
2011, pasar tersebut direnovasi total setelah mendapatkan bantuan dari Dinas Perindustrian
dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah. Pembangunan menelan dana APBN senilai
Rp7.611.990.000 pada pertengahan tahun itu.

Kini, ratusan pedagang menempati pasar tradisional itu dengan sejumlah fasilitas
modern. Betapa tidak, pasar seluas 9.800 meter persegi itu memiliki standar kenyamanan
dan keamanan yang tinggi. Lurah Pasar Cokro Kembang, A Suhirman, melalui stafnya, Iwan
Nugroho, mengungkapkan pasar tersebut memiliki pengaman berupa pipa hidran yang siap
menyemprotkan air jika terjadi kebakaran.

Di pasar ini juga dilengkapi dengan alarm kebakaran, sehingga pengunjung bisa
segera melakukan tindakan penyelamatan dini, jelas Iwan kepada Solopos.com di lokasi.

Bahkan, sekitar 25 tabung gas pemadam kebakaran dan delapan closed-circuit


television (CCTV) juga siap mengamankan pasar itu. Pedagang maupun pembeli juga
dimanjakan dengan fasilitas berupa wastafel di setiap sudut gedung, sehingga kebersihan
dan kesehatan sangat diperhatikan di pasar itu.

Selain itu, tidak kurang dari 40 tempat sampah ada di pasar itu untuk menampung
kotoran dari sisa jual beli. Bahkan, sampah organik pun dipisah dari sampah non organik.
Diharapkan, dengan adanya fasilitas modern itu pembeli maupun penjual bisa semakin
nyaman dan betah di pasar itu.

Saat ini, di Pasar Cokro Kembang memiliki sekitar 450 los dan 40 kios. Tempat
berjualan pedagang di pasar itu dipisah berdasarkan jenis barang yang dijual. Di antaranya,
los dan kios yang dipisah yakni los kelontong, bumbon, daging ayam dan ikan, pedagang
khusus, gerabah dan bolo pecah, klitikan dan alat pertanian, buah dan sayuran dan kios
pakaian.

Salah satu pedagang jajanan, Chayin, 63, mengatakan suasana Pasar Cokro Kembang
kini sangat nyaman dibandingkan dengan sebelum direnovasi. Dengan adanya fasilitas
modern itu, dia merasa nyaman dan aman jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
Makanya saya membuka dagangan setiap hari, tidak tergantung dengan pasaran.
Blackberry Bakal Jual Perusahaan

Logo Blackberry
Selasa, 13 Agustus 2013 16:27 WIB

Solopos.com, JAKARTA Pesaingan smartphone makin menggila. Setiap pekan hampir


muncul produk baru yang menyuguhkan keunggulan masing-masing. Blackberry salah satu produsen
smartphone berancang-ancang akan menjual perusahaan yang berpusat di Kanada itu. Alasannya,
penjualan Blackberry yang tak lagi menggembirakan.

Produsen telepon pintar BlackBerry Ltd., sedang memikirkan menjual perusahaan. Satu
komite direksi khusus tengah memperttimbangkan cara-cara untuk meningkatkan nilai dan skala
ekonomi perusahaan Blackberry, termasuk peluang membentuk perusahaan ventura, kemitraan
atau menjual perusahaan.

JPMorgan Chase & Co, akan bertindak sebagai penasehat keuangan. Saham BlackBerry
dilaporkan menguat 10 persen di bursa New York. Pengumuman itu terkait dengan sebuah langkah
pada tahun lalu ketika BlackBerry menyewa

JPMorgan dan RBC Capital Markets untuk mengarahkan perusahaan itu terkait alternatif
strategis. Pada saat itu, CEO Thorsten Heins mengatakan menjual perusahaan adalah sebuah arahan
utama yang tengah dipertimbangkan.

Kuartal pertama tahun ini, pendapatan Blackberry sebenarnya naik 15 persen dibandingkan
kuartal yang sama tahun sebelumnya atau 3,1 miliar dolar AS.

Namun, tingkat penjualan smartphone-nya jauh dari harapan. Saat itu Blackberry
mengumumkan hanya menjual 2,7 juta smartphone Blackberry 10 dalam masa tiga bulan.

Mengingat pentingnya dan kuatnya teknologi kami, industri yang berputar dan kompetitif,
kami percaya bahwa sekaranglah waktu tepat untuk meneliti alternatif-alternatif strategis, ujar
Timothy Dattels, Chairman komite khusus Blackberry.
Cerys Cooksammy, Gadis Ber-IQ Lebih Tinggi daripada
Eisntein & Hawking

Cerys Cooksammy, gadis ber-IQ tinggi (news.com.au)

Selasa, 13 Agustus 2013 01:00 WIB | Yasinta Adhiguna/JIBI/SOLOPOS | Dilihat: 1635 Kali

Solopos.com, LONDON Gadis berusia 11 tahun, Cerys Cooksammy-Parnell memiliki IQ


lebih tinggi daripada ilmuwan kemanaan Albert Einstein dan fisikawan Stephen Hawking.

Sebagaimana dilaporkan Wall St Journal, Cerys mendaftar test IQ dengan ayahnya, Dean, 45,
yang berprofesi sebagai pengacara. Hasilnya, IQ Derys mencapai 162.

Dean pun mengaku tidak menyangka bahwa anaknya memiliki IQ setinggi itu. Saya memang
berharap IQ-nya 145 ke atas. Tapi mendapatkan nilai sebagus itu merupakan kejutan bagi saya. Saya
sangat bangga padanya, ujar Dean.

Saya suka bekerja dengan angka, jadi saya berpikir untuk bekerja di bank. Mungkin menjadi
gubernur Bank Inggris, tutur Cerys seperti yang dilansir news.com.au, Senin (12/8/2013).

Mimpi Cerys tersebut tampaknya akan menjadi kenyataan, karena Gubernur Bank Inggris,
Mark Carney memutuskan untuk menambah jumlah ekonom muda dalam Bank Inggris. Dengan IQ
162, Cerys menjadi remaja yang memiliki IQ lebih tinggi daripada Einstein dan Stephen Hawking,
yang hanya memiliki IQ 160.
Follower Joget Caisar, dari Artis Hingga Siswa

Caisar Adhitya pencetus joget Caisar di Yuk Kita Sahur (mytranscorp.com)

Senin, 12 Agustus 2013 20:30 WIB

Solopos.com, SOLO Goyang heboh di Indonesia bukan lagi Gangnam Style maupun Harlem
Shake. Kini giliran joget Caisar atau Cesars Style melanda Tanah Air.

Jogetan kocak ala Caisar, asisten komedian Yadi Sembako digandrungi para kawula muda di
negeri ini. Gayanya yang khas dengan iringan musik bertajuk Bukak Sithik Joss itu menjadi goyangan
fenomenal.

Banyak kalangan yang membikin flash mob jogetan itu dan diunggah di Youtube. Seperti
yang dilakukan Iqbaal Dhiafakhiri Ramadhan, salah satu personel Coboy Junior, bersama keluarganya
bergoyang ala Cesar seusai menjalankan Salat Id, Kamis (8/8/2013) lalu.

Video berdurasi satu menit 11 detik itu diunggah Resky Maulana dalam Youtube pada Jumat
(9/8/2013) lalu. Video itu dilihat sebanyak 1.182 pengguna Youtube. Video itu juga di-apload dalam
jejaring sosial Twitter oleh Coboy Junior dalam akunnya @COBOY_JUNIORZ.

Para mahasiswa Akademi Teknologi Warga (ATW) Solo pun membikin flash mob goyang
Cesar saat ujian semester di kampusnya pada pekan lalu.

Bahkan para mahasiswa Dong Eui University Korea Selatan juga ikut goyang Cesar saat
berkunjung ke STIES Perbanas Surabaya akhir Juli lalu. Para mahasiswa Korea bersama para
mahasiswa STIES berjoget di panggung kecil dan diabadikan dalam sebuah video amatir yang
diunggah di Youtube.

Video ini direkam secara amatir ketika mahasiswi Dong-Eui University Korea melakukan
kunjungan ke kampus kami. Kami ajak mereka bergoyang ala Cesar YKS, tulis Ulif Meinar, salah
seorang mahasiswi STIES Perbanas Surabaya yang mengunggah video tersebut dalam akunya di
Youtube.
Goyang Cesars Style populer saat tayang dalam acara Show Imah di TransTV beberapa
waktu lalu. Saat itu beberapa komedian hadir dalam acara itu, seperti Yadi Sembako, Deswita
Maharani, Soimah dan Cesar sendiri. Saat mereka beristirahat, Soimah pun melantunkan lagu
pantura bertajuk Bukak Sithik Joss. Sontak, Cesar pun bergoyang. Dari sinilah goyangan Cesar pun
menjadi populer bersama lagunya bergenre dangdut koplo itu.

Gaya Cesar juga mengikuti ketika menyapa penonton. Penonton! Keep Smile! seru Cesar
seraya kedua jari telunjuknya ditempelkan ke kedua pipinya dengan posisi silang seraya tersenyum.
Video flash mob goyang Cesar ini ditemukan lebih dari 20 channel di Youtube dengan jumlah viewer
bervariasi, mulai dari ratusan sampai ratusan ribu viewer.
Minim, Pengajar Pramuka Berlisensi

Ilustrasi Kegiatan Pramuka (Dok/JIBI/Solopos)

Minggu, 11 Agustus 2013 13:48 WIB

Solopos.com, SOLO Keterbatasan jumlah pengajar pramuka berlisensi dinilai


menghambat pengembangan kegiatan kepemudaan tersebut. Minimnya pengajar
menyebabkan tak semua sekolah menerapkan pendidikan pramuka dengan baik.

Menurut Kabid Pemuda Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Solo,
Kelik Isnawan, sangat sedikit pengajar pramuka yang telah memiliki lisensi kepelatihan.
Padahal, lisensi tersebut penting sebagai modal menjadi tenaga pendidik pramuka.

Tidak semua orang bisa menjadi pelatih pramuka. Mereka wajib memiliki lisensi
kepelatihan mulai dari tingkat dasar hingga lanjutan, ujarnya kepada wartawan di
Banjarsari, Minggu (11/8/2013).

Kelik mengatakan, minimnya sumber daya manusia (SDM) pelatih mengakibatkan


tak semua jenjang sekolah terpapar pendidikan pramuka. Menurut Kelik, idealnya pramuka
diberikan mulai SMP kelas 1-3 dan SMA/SMK kelas 1-3. Keterbatasan di lapangan
mengakibatkan sekolah acapkali hanya menunjuk siswa kelas tertentu untuk mengikuti
pramuka.

Akhirnya kami menyerahkan sekolah untuk mengatur jadwal kegiatannya masing-


masing. Termasuk siswa kelas berapa saja yang wajib mengikuti pramuka, tutur Wakil
Ketua Binaan Muda Kwarcab Pramuka Solo itu.

Selain problem SDM, pihaknya menyoroti penyediaan alat-alat pramuka yang kadang
terkendala. Terlepas berbagai masalah, Kelik mendorong sekolah tetap menyertakan
pramuka dalam kurikulum pendidikannya. Kelik mengatakan pramuka penting untuk
membentuk sikap positif dan penyelesai masalah. Terlebih, kewajiban pramuka masuk
kurikulum telah tertuang dalam isi kongres dan organisasi itu.

Pramuka dapat mengasah tenggang rasa, disiplin, kerja sama, musyawarah dan
menghargai perbedaan, urainya.

http://www.solopos.com/arsip

Anda mungkin juga menyukai