Boyolali - Hujan disertai angin puting beliung melanda Desa Ngaren, Kecamatan
Juwangi, Kabupaten Boyolali, Senin (11/11) sore. Dampaknya puluhan rumah di
wilayah Boyolali Utara itu dilaporkan rusak.
Kepala Desa Ngaren, Budiono, mengatakan akibat puting beliung tersebut
sebanyak tujuh rumah warga di wilayahnya roboh. Selain itu puluhan rumah di
desa lain dilaporkan mengalami kerusakan ringan hingga berat, kebanyakan atap
gentingnya rusak.
"Dampaknya rumah-rumah warga saya itu tujuh rumah yang roboh dan lainnya
ada sekitar 50-an rumah atap gentingnya lepas dari tempatnya," kata Budiono
kepada wartawan, Selasa (12/11/2019).
Dijelaskannya, angin puting beliung terjadi Senin kemarin sekitar pukul 15.00 WIB.
Saat itu wilayah terdampak mendung cukup tebal, kemudian turun hujan dan
disusul angin puting beliung.
"Ada hujan tapi tidak deras, jadi itu barengan dengan hujan, terus ada angin
puting beliung yang suaranya gemuruh," ceritanya.
Suara gemuruh itupun mengejutkan warga yang segera mencari lokasi aman
untuk berlindung. Beruntung tak ada korban jiwa maupun luka dalam peristiwa
tersebut.
Dampak Puting Beliung di Boyolali, Puluhan Rumah RusakSejumlah rumah warga
Ngaren, Juwangi, Boyolali, roboh setelah diterjang angin puting beliung, Selasa
(12/11/2019).
Budiono mengimbau kepada warganya untuk waspada karena memasuki musim
hujan rawan terjadi hujan disertai angin kencang. Wilayah desanya juga termasuk
wilayah yang rawan angin kencang.
"Kami mengimbau kepada warga saya untuk waspada dan hati-hati. Ini awal
musim hujan seperti ini, bagaimana caranya supaya aman," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, hujan disertai angin kencang melanda Desa
Ngaren, Juwangi, Boyolali. Sedikitnya sembilan rumah warga dilaporkan roboh
dan rusak berat. Dari hasil pendataan sementara, rumah yang roboh milik Wiro
Samidi (80) dan Ngatiman (45), keduanya warga Dukuh Doplang, Desa Ngaren.
Satu unit sepeda motor milik Ngatiman juga ikut tertimpa reruntuhan rumah.
Kemudian, rumah warga lainnya yang roboh milik Waji (42), Ngatimin (51),
Kalimin (55), dan Marmin (53), keempatnya warga Kalitlawah. Sedangkan yang
rusak berat rumah milik Rukinem (60), Pujiyono (32) dan Rusmen yang juga Kadus
Kalitlawah.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Boyolali, Bambang Sinungharjo, mengatakan
pihaknya sudah menerjunkan tim ke lokasi untuk mengecek sekaligus melakukan
pendataan.
CONTOH TEKS EKSPLANASI SOSIAL
Viral Video Jambret Mobil Kabur Lewat Busway, Polisi
Minta Korban Melapor
Selama satu bulan penuh dari 23 Juli – 23 Agustus 2019, diselenggarakan Festival
Seni Rupa Anak Indonesia bertajuk MAIN di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta.
Festival ini terdiri dari pameran, pemutaran film, lokakarya, permainan, dan
dongeng, yang secara keseluruhan terkait dengan sains, lingkungan, dan motivasi
bagi anak-anak. "Melalui Festival Seni Rupa Anak Indonesia MAIN, Galeri Nasional
Indonesia menjadi rumah yang kondusif bagi anak-anak untuk bermain, belajar,
dan berkreasi,"ujar Kepala Galeri Nasional Indonesia Pustanto Senin
(22/7/2019).Pustanto mengharapakan Festival Seni Rupa Anak Indonesia dapat
menjadi wadah edukasi dan apresiasi seni rupa yang tidak hanya memberikan
pengalaman estetik, namun juga memunculkan inspirasi dan motivasi,
menggugah daya imajinasi, serta mengembangkan potensi dan kreativitas.
"Dengan demikian, gelaran ini mengupayakan alih generasi yang mampu
melahirkan generasi masa depan yang cerdas dan berkarakter demi keberlanjutan
dan keberlangsungan bangsa," jelasnya. Pameran menampilkan 74 karya pilihan
dari 376 karya seni rupa anak Indonesia yang dijaring melalui aplikasi terbuka se-
Indonesia.Pameran Lukisan Dua Kutub di Galeri Nasional Terdiri dari 43 karya
pemenang Lomba Lukis Kolektif Pelajar Galeri Nasional Indonesia (2009-2018),
empat karya pemenang Lomba Lukis dan Cipta Puisi Anak-Anak Tingkat Nasional
2008, Istana Kepresidenan Cipanas, serta 34 karya seni rupa dari lembaga dan
komunitas yang diundang khusus berdasarkan pertimbangan kuratorial. Karya-
karya tersebut disajikan melalui lukisan, batik, keramik, fotografi, instalasi, film,
digital art, seni interaktif, dan seni partisipatif. Dalam pemutaran film ditayangkan
lima film yang dikaitkan dengan lima eksperimen. Lokakarya menyajikan berbagai
kegiatan yang memberikan kesempatan kepada publik untuk ikut aktif
berpartisipasi membuat karya seni. Anak-anak diajak membuat wayang kardus,
cap pada tas jinjing, bereksperimen warna monoprin menggunakan mesin cetak,
mewarnai buku cerita, serta membuat jilid buku cerita dan belajar jilid buku gaya
Jepang.
CONTOH TEKS EKSPLANASI BUDAYA
Pameran Seni Rupa "Orak-arik" di Solo
Kelompok Happines House yang terdiri Amri Faqihudin, Andri Wijaya K, Agusu,
Choirul Imam, Dionisius K, Hario Gembel, Hermawan Prastya, Lahir Setya B,
menggelar pameran seni rupa bertajuk "Orak-arik" di Bentara Budaya Solo.
Pembukaan pameran berlangsung pada Rabu, 24 April 2019 pukul 19.30 WIB,
sementara pameran berlangsung pada 25 – 29 April 2019 pukul 09.30 – 21.30
WIB. Selain pameran, juga diadakan Workshop berjudul Wacana Seni Rupa
Kontemporer oleh Prof Narsen Afatara dan Bonyong Munny Ardhie
yangberlangsung pada Jumat, 26 April 2019 pukul 19.00 WIB. Manusia adalah
makhluk sosial, di mana ia berada tentu hidup di dalam lingkungan yang
membutuhkan komunikasi, partisipasi dan kontribusi yang baik. Dengan berbagai
kebutuhan dan kebiasaan yang berbeda-beda manusia memiliki cara pandang
masing-masing dalam pengalamannya secara individu. Sikap dan perilaku seni
yang dituangkan bisa menjadi bentuk apresiasi yang berbeda-beda walaupun
berada dalam latar belakang yang sama. Pameran Seni Rupa merupakan salah
satu bentuk apresiasi yang bagus untuk bersosialisasi dalam hal seni khususnya
seni rupa. Selain sebagai sarana sosialisasi juga sebagai ajang eksistensi sebagai
seorang seniman. Para mahasiswa-mahasiswa seni rupa FSRD UNS Surakarta yang
tergabung dalam komunitas Happines House mempunyai gagasan untuk
mengadakan pameran seni rupa yang akan diselenggarakan di Bentara Budaya
Solo, Balai Soedjatmoko, 10 april 2019 dengan kurator Sigit Purnomo Adi dan IGN
Marutama. Happines House adalah kelompok seni rupa yang terbentuk pada
tahun 2015 beranggotakan sebagian besar mahasiswa seni rupa murni FSRD UNS
dari berbagai angkatan. Program-program yang sudah dijalankan komunitas
Hapinnes House atau yang akrab dipanggil HH cukup banyak meliputi membuat
diskusi seni rupa, bedah karya, pameran bersama maupun tunggal dan proyek-
proyek seni lain yang asik-asik. Proyek pameran bersama merupakan program
yang sudah berjalan beberapa kali dalam satu rangkaian nama yang disebut
happines art project atau proyek seni bahagia, pada kesempatan yang
menyenangkan ini kami menampilkan 8 perupa yang mempunyai latar belakang
dari mahasiswa aktif Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta dan
mengambil gagasan mereka tentang “orak-arik” berdasarkan dari sudut pandang
dan persepsi mereka. Dengan berbagai teknik yang dituangkan secara visual,
mereka mencoba menghadirkan karya-karya yang diharapkan bisa diapresiasi
oleh masyarakat luas khususnya di Kota Surakarta dan sekitarnya.
CONTOH TEKS EKPLANASI SOSIAL
Pengemis Pincang di Senayan, Mendadak Lari Ketika
Diamankan
Gempa bumi magnitudo 7,4 dilaporkan terjadi di perairan dekat Jailolo, Maluku
Utara, dan Sulawesi Utara pada pukul 23.17. Badan Meteorologi Klimatologi dan
Geofisika (BMKG) menyatakan gempa itu berpotensi tsunami.
Dilansir dari akun Twitter BMKG, Kamis (14/11), mereka menyatakan pusat gempa
berada di koordinat 1,63 derajat Lintang Utara dan 126,49 derajat Bujur Timur.
Jarak pusat gempa sekitar 134 kilometer sebelah barat laut Jailolo. Kedalamannya
mencapai 10 kilometer.Sampai saat ini belum diketahui kondisi di Jailolo dan
sekitar terkait dampak gempa. Peringatan tsunami juga belum dicabut.