Anda di halaman 1dari 5

Konflik dalam Kehidupan Sosial

Judul : Tragedi Helloween di Itaewon


Sumber : https://www.bbc.com/indonesia/dunia-63443917

Tragedi Halloween di Itaewon, Korsel: setidaknya 154 orang meninggal akibat


berdesakan.
Sebagian besar korban meninggal dunia adalah para remaja berusia 20-an tahun. Sembilan
belas diantaranya diyakini warga negara asing.
Keterangan dari Kementerian Luar Negeri Indonesia menyebutkan, ada "dua WNI yang luka
ringan" akibat tragedi itu.
"Kedua WNI tersebut saat ini dalam keadaan baik dan telah pulang dari rumah sakit," kata
Direktur Perlindungan WNI Kemenlu, Judha Nugraha, dalam keterangan tertulis, Minggu
(30/10) siang.
Sejauh ini penyebab insiden ini masih diselidiki.
Setelah menggelar pertemuan darurat, Presiden Korea Selatan, Yoon Suk-yeol,
memerintahkan membentuk tim untuk membantu merawat korban luka-luka.
Dia juga memerintahkan dilakukan penyelidikan atas kejadian itu.
Dengan jumlah korban tewas, ini adalah bencana paling mematikan di Korea Selatan sejak
2014, ketika kapal feri Sewol tenggelam yang menewaskan lebih dari 300 orang.
Orang-orang yang datang ke sana untuk berkumpul tidak dibatasi dan mereka tidak perlu
memakai masker. Suasana mulai tidak terkendali, agaknya, dimulai di satu gang sempit yang
penuh sesak.
Foto dan video-video di media sosial menunjukkan jalan sempit itu dipadati banyak orang,
dan mereka tidak bisa bergerak. Satu video memperlihatkan orang-orang di sana sekuat
tenaga untuk dapat bernapas

Terdengar 'jeritan penuh kesedihan'

Di tempat lain, beberapa orang petugas mencoba menarik orang-orang dari tumpukan mayat.
Jeritan penuh kesedihan terdengar dari sana.
Jenazah korban, beberapa di antaranya mengenakan kostum Halloween, dibariskan di
sepanjang jalan dengan ditutupi selimut.
Lainnya dibawa ke ambulans. Sebagian anggota masyarakat berusaha memberikan
pertolongan pertama kepada mereka yang terbaring tak sadarkan diri.
Hal serupa juga dilakukan tim darurat yang dikirim untuk membantu para korban.
Sangat sesak, nyaris tidak bisa bergerak' - saksi mata
Sejumlah saksi mata menggambarkan kekacauan parah ketika jalan-jalan sempit di distrik
Itaewon, Seoul, disesaki puluhan ribu orang.
Video-video yang beredar memperlihatkan kengerian, dan seorang saksi menyamakan
bencana itu dengan sebuah film perang.
Lebih dari 150 orang meninggal, lebih dari 80 orang terluka.
Soal/Pertanyaan :
1. Apakah Faktor Penyebab Konflik tersebut?
Diperbolehkan Tidak Memakai Masker ketika Berkerumun
Selain perayaan pertama yang akhirnya kembali digelar oleh masyarakat, antusiasme
yang ada semakin meningkat. Sebab diperbolehkannya tidak memakai masker walau
sedang berkerumun.
Tingkat Toleransi yang Tinggi di Itaewon
Banyaknya orang yang memilih Itaewon menjadi tempat dalam merayakan
Halloween bukan tanpa alasan. Itaewon sudah terkenal dengan tingkat toleransinya
yang tinggi.

Sehingga baik warga lokal maupun turis asing diterima dengan baik disana, bahkan
tersedia berbagai bar, club dan restoran internasional. Hal itulah yang membuat
masyarakat merasa bahwa mereka bebas berekspresi disana khususnya dalam
merayakan Halloween.
Memilih Untuk Datang di Tanggal 29 Oktober
Sebenarnya, perayaan Halloween telah dilakukan sejak hari Jumat (28/10). Namun,
banyak orang yang lebih memilih untuk datang di tanggal 29, karena bertepatan
dengan weekend dan juga agar mereka dapat beristirahat di keesokkan harinya.
Rumor
Adapun penyebab tragedi Itaewon menurut rumor yang beredar di masyarakat,
seperti;

Adanya artis yang datang dan menjadi perhatian banyak orang sehingga kerumunan
yang memadat terbentuk di satu tempat.
Adanya provokator yang menyuruh orang-orang lainnya melakukan aksi dorong-
mendorong dari tanjakan di gang. Sehingga terjadi Domino Effect. Hal ini di dukung
kesaksian beberapa orang di lokasi yang mendengar bahwa ada seseorang yang
mengarahkan aksi dorong-dorongan.
Tidak Adanya Pengendalian Massa
Berdasarkan kesaksian banyak orang seperti salah satunya, Suah Cho (23 tahun) yang
selamat dari insiden itu berkata bahwa ia tidak melihat adanya polisi yang berusaha
mengendalikan kerumunan sebelum insiden terjadi.

Mayoritas Anggota Kepolisian Dikerahkan ke Daerah Lain


Lee Sang-min, Menteri Keamanan Seoul, menyebutkan bahwa banyak tim kepolisian
dan keamanan telah ditugaskan ke area lain Seoul pada hari Sabtu untuk menangani
aksi protes disana. Sehingga hanya tim keamanan tingkat normal yang dikirimkan ke
lokasi kejadian.
100.000 Orang di Gang Sempit dan Miring
Perlu diketahui bahwa perayaan Halloween ini diadakan di gang penghubung yang
hanya selebar 3-4 meter antara pusat kuliner internasional dan jalan utama itaewon
disamping Hotel Hamilton.

Di gang yang tidak terlalu besar tersebut, sebanyak 100 ribu orang berada di tempat
yang sama ketika dorong-dorongan mulai terjadi. Sehingga memicu terjadinya Crowd
Crush.
Kesulitan Bernapas & Domino Effect
Memadatnya kerumunan yang ada, menyebabkan orang-orang disana harus berdesak-
desakkan hingga banyak orang yang sulit untuk bernapas dengan baik. Akibatnya hal
itu memicu aksi dorong-dorongan dan kepanikan orang untuk segera keluar dari gang
tersebut.

Jalan yang menanjak di gang tersebut semakin memperparah efek domino yang
terjadi. Sehingga orang yang terjatuh di kerumunan itu akan terinjak-injak sebab
sangat sulit untuk bisa berdiri kembali.
Kurangnya Jumlah Anggota Kepolisian di Kantor Polisi Terdekat
Ternyata, dekat gang tersebut sebenarnya terdapat kantor polisi, namun mengapa
banyak sekali panggilan yang dilakukan orang-orang seakan tidak ada polisi yang
datang?

Hal ini dikarenakan di kantor itu tidak memiliki banyak anggota sehingga hanya 11
anggota yang bisa datang ke lokasi.

Sedikitnya anggota yang ada membuat mereka kewalahan dan meminta bantuan
kepada orang-orang yang mampu melakukan CPR untuk menolong para korban.

2. Jelaskan Dampak Positif dan Negatif dari Konflik tersebut!


Dampak Positif
 Menumbuhkan kesadaran pemerintah akan pentingnya peranan anggota kepolisian
dalam kehidupan sehari hari sehingga kedepannya hal yang serupa tidak akan
terjadi lagi
 Meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok (in-group solidarity).
Menanamkan sikap toleransi dan saling peduli dengan sesama manusia, terlihat
dari beberapa pengunjung yang turut membantu anggota kepolisiaan memberikan
bantuan kepada korban yang terlibat.
Dampak Negatif
 Kerusakan harta benda dan jatuhnya korban manusia.
Tragedi Halloween di Itaewon, Korea Selatan; Lebih dari 150 orang meninggal,
lebih dari 80 orang terluka akibat berdesakan. Foto dan video-video di media
sosial menunjukkan jalan sempit itu dipadati banyak orang, dan mereka tidak bisa
bergerak. Satu video memperlihatkan orang-orang di sana sekuat tenaga untuk
dapat bernapas.

3. Bagaimana Upaya Pengendalian Konflik tersebut?


Korsel menjanjikan penyelidikan yang cepat dan intensif dan menyerukan langkah-
langkah keamanan baru yang keras untuk mencegah bencana serupa.
Kepala petugas keamanan negara itu, Menteri Dalam Negeri Lee Sang-min,
mengatakan mengerahkan lebih banyak polisi tidak akan mencegah bencana itu.

"Saya merasa tanggung jawab tak terbatas tentang keselamatan publik atas kecelakaan
ini dan saya akan melakukan yang terbaik untuk memastikan tragedi seperti ini tidak
terjadi lagi," kata Yoon dalam konferensi pers.

"Polisi akan dengan cepat dan ketat melakukan pemeriksaan dan penyelidikan intensif
pada semua aspek tanpa kecuali untuk menjelaskan kebenaran kecelakaan ini,"
tambah Yoon.
"Kita harus membuat langkah-langkah keamanan konkret untuk mengelola
kerumunan, tidak hanya di jalan-jalan ini di mana bencana besar ini terjadi tetapi di
tempat-tempat lain seperti stadion dan tempat konser di mana banyak orang
berkumpul," katanya pada pertemuan kabinet.

Semua korban telah diidentifikasi dan altar peringatan telah didirikan di balai kota
Seoul dan di distrik Itaewon, di mana warga memberikan penghormatan.

Kelompok 7 :
 Afiqa Khairunnisa
 Aliyah Putri Chania
 Nadira Kayla Rizni
Kelas : VII.2

Anda mungkin juga menyukai