Di tempat lain, beberapa orang petugas mencoba menarik orang-orang dari tumpukan mayat.
Jeritan penuh kesedihan terdengar dari sana.
Jenazah korban, beberapa di antaranya mengenakan kostum Halloween, dibariskan di
sepanjang jalan dengan ditutupi selimut.
Lainnya dibawa ke ambulans. Sebagian anggota masyarakat berusaha memberikan
pertolongan pertama kepada mereka yang terbaring tak sadarkan diri.
Hal serupa juga dilakukan tim darurat yang dikirim untuk membantu para korban.
Sangat sesak, nyaris tidak bisa bergerak' - saksi mata
Sejumlah saksi mata menggambarkan kekacauan parah ketika jalan-jalan sempit di distrik
Itaewon, Seoul, disesaki puluhan ribu orang.
Video-video yang beredar memperlihatkan kengerian, dan seorang saksi menyamakan
bencana itu dengan sebuah film perang.
Lebih dari 150 orang meninggal, lebih dari 80 orang terluka.
Soal/Pertanyaan :
1. Apakah Faktor Penyebab Konflik tersebut?
Diperbolehkan Tidak Memakai Masker ketika Berkerumun
Selain perayaan pertama yang akhirnya kembali digelar oleh masyarakat, antusiasme
yang ada semakin meningkat. Sebab diperbolehkannya tidak memakai masker walau
sedang berkerumun.
Tingkat Toleransi yang Tinggi di Itaewon
Banyaknya orang yang memilih Itaewon menjadi tempat dalam merayakan
Halloween bukan tanpa alasan. Itaewon sudah terkenal dengan tingkat toleransinya
yang tinggi.
Sehingga baik warga lokal maupun turis asing diterima dengan baik disana, bahkan
tersedia berbagai bar, club dan restoran internasional. Hal itulah yang membuat
masyarakat merasa bahwa mereka bebas berekspresi disana khususnya dalam
merayakan Halloween.
Memilih Untuk Datang di Tanggal 29 Oktober
Sebenarnya, perayaan Halloween telah dilakukan sejak hari Jumat (28/10). Namun,
banyak orang yang lebih memilih untuk datang di tanggal 29, karena bertepatan
dengan weekend dan juga agar mereka dapat beristirahat di keesokkan harinya.
Rumor
Adapun penyebab tragedi Itaewon menurut rumor yang beredar di masyarakat,
seperti;
Adanya artis yang datang dan menjadi perhatian banyak orang sehingga kerumunan
yang memadat terbentuk di satu tempat.
Adanya provokator yang menyuruh orang-orang lainnya melakukan aksi dorong-
mendorong dari tanjakan di gang. Sehingga terjadi Domino Effect. Hal ini di dukung
kesaksian beberapa orang di lokasi yang mendengar bahwa ada seseorang yang
mengarahkan aksi dorong-dorongan.
Tidak Adanya Pengendalian Massa
Berdasarkan kesaksian banyak orang seperti salah satunya, Suah Cho (23 tahun) yang
selamat dari insiden itu berkata bahwa ia tidak melihat adanya polisi yang berusaha
mengendalikan kerumunan sebelum insiden terjadi.
Di gang yang tidak terlalu besar tersebut, sebanyak 100 ribu orang berada di tempat
yang sama ketika dorong-dorongan mulai terjadi. Sehingga memicu terjadinya Crowd
Crush.
Kesulitan Bernapas & Domino Effect
Memadatnya kerumunan yang ada, menyebabkan orang-orang disana harus berdesak-
desakkan hingga banyak orang yang sulit untuk bernapas dengan baik. Akibatnya hal
itu memicu aksi dorong-dorongan dan kepanikan orang untuk segera keluar dari gang
tersebut.
Jalan yang menanjak di gang tersebut semakin memperparah efek domino yang
terjadi. Sehingga orang yang terjatuh di kerumunan itu akan terinjak-injak sebab
sangat sulit untuk bisa berdiri kembali.
Kurangnya Jumlah Anggota Kepolisian di Kantor Polisi Terdekat
Ternyata, dekat gang tersebut sebenarnya terdapat kantor polisi, namun mengapa
banyak sekali panggilan yang dilakukan orang-orang seakan tidak ada polisi yang
datang?
Hal ini dikarenakan di kantor itu tidak memiliki banyak anggota sehingga hanya 11
anggota yang bisa datang ke lokasi.
Sedikitnya anggota yang ada membuat mereka kewalahan dan meminta bantuan
kepada orang-orang yang mampu melakukan CPR untuk menolong para korban.
"Saya merasa tanggung jawab tak terbatas tentang keselamatan publik atas kecelakaan
ini dan saya akan melakukan yang terbaik untuk memastikan tragedi seperti ini tidak
terjadi lagi," kata Yoon dalam konferensi pers.
"Polisi akan dengan cepat dan ketat melakukan pemeriksaan dan penyelidikan intensif
pada semua aspek tanpa kecuali untuk menjelaskan kebenaran kecelakaan ini,"
tambah Yoon.
"Kita harus membuat langkah-langkah keamanan konkret untuk mengelola
kerumunan, tidak hanya di jalan-jalan ini di mana bencana besar ini terjadi tetapi di
tempat-tempat lain seperti stadion dan tempat konser di mana banyak orang
berkumpul," katanya pada pertemuan kabinet.
Semua korban telah diidentifikasi dan altar peringatan telah didirikan di balai kota
Seoul dan di distrik Itaewon, di mana warga memberikan penghormatan.
Kelompok 7 :
Afiqa Khairunnisa
Aliyah Putri Chania
Nadira Kayla Rizni
Kelas : VII.2