Anda di halaman 1dari 7

TRAGEDI HALLOWEEN ITAEWON DALAM PRESPEKTIF ANAXIMENES

Yosifa Rania Dewi Zahra (22401161)


Maulidya Puspitasari (22401171)
Muhammad Syirojjudin (22401183)

Prodi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Institut Agama Islam Negeri Kediri ( @iainkediri.ac.id.)

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang teori anaximenes di zaman yunani
kuno yang menyatakan udara adalah substansi pertama yang bersifat kekal dan ada dengan
sendirinya, menurutnya udara merupakan sumber segala kehidupan. Udara merujuk kepada
campuran gas yang terdapat pada permukaan bumi. Udara tidak tampak mata, tidak berbau,
dan tidak ada rasanya. Kehadiran udara hanya dapat dilihat dari adanya angin yang
menggerakan benda. Udara termasuk salah satu jenis sumber daya alam karena memiliki
banyak fungsi bagi makhluk hidup. Makhluk hidup memerlukan keadaan udara untuk
memenuhi kebutuhannya sehari-hari, terutama untuk bernafas. Hal ini di kaitkan dengan
tragedi perayaan halloween di Itaewon yang menyebabkan tewasnya 156 orang akibat
berdesak desakan saat berlangsungnya pesta sehingga membuat banyak orang mengalami
sesak nafas. Dari kejadian tragedi tersebut dibuktikan benar adanya bahwa udara yang lebih
seperti tambahan oksigen sangat dibutuhkan setiap manusia terutama di situasi tersebut untuk
bernafas dan bertahan hidup.

Abstract

The purpose of this study is to find out about the Anaximenes theory in ancient Greece which
states that air is the first substance that is eternal and exists by itself, according to him, air is
the source of all life. Air refers to the mixture of gases found on the earth's surface. Air is
invisible to the eye, odorless, and tasteless. The presence of air can only be seen from the
wind that moves objects. Air is one type of natural resource because it has many functions
for living things. Living things need air conditions to meet their daily needs, especially to
breathe. This is related to the tragedy of Halloween celebrations in Itaewon which caused
the deaths of 156 people due to jostling during the party, causing many people to experience
shortness of breath. From the tragedy, it is proven true that air, whi ch is more like
additional oxygen, is needed by every human being in that situation to breathe and survive.

Kata Kunci: Teori Anaximenes,Tragedi,Halloween Itaewon

PENDAHULUAN

Pada dasarnya awal berpikir filosofis adalah pengetahuan, disini adalah pengetahuan
berdasarkan rasa ingin tahu, kepastian berdasarkan keraguan, dan filosofi berdasarkan
keduanya. Pengetahuan adalah bagian dari pengetahuan yang dipelajari seseorang untuk
mengetahui segala sesuatu dalam hidup. Seringkali seseorang memiliki keinginan untuk
mengetahui sesuatu. Sesuatu yang ingin Anda ketahui ada dalam kehidupan sehari-hari.
Pemahaman pengetahuan membutuhkan pendekatan yang dikaitkan dengan hakikat
pengetahuan itu sendiri, yaitu pengetahuan melalui pemikiran rasional/logis, pengetahuan
melalui pengalaman aktual dan pengetahuan melalui perasaan individu, sehingga dapat
disimpulkan bahwa pengetahuan adalah produk manusia Pengetahuan tentang kerja sama
antara subjek yang mengetahui dan objek yang mengetahui. Perkembangan ilmu pengetahuan
sangat dipengaruhi oleh ilmu pengetahuan, dimana ilmu pengetahuan dibangun atas dasar
metode ilmiah yang objektif.1Filsafat dapat diartikan sebagai rasa ingin tahu yang mendalam
tentang asal usul sesuatu, bagaimana sesuatu itu, dan mengapa tujuannya. Filsafat juga dapat
diartikan sebagai cinta akan kebenaran, karena hakikat filsafat adalah berusaha mencari
kebenaran dalam sesuatu. Secara rinci dan konkrit, filsafat dapat diartikan sebagai usaha
untuk menemukan kebenaran sejati dari segala sesuatu yang ada dan dapat, atau pencarian
hakekat segala sesuatu, yang secara singkat dapat digambarkan sebagai usaha untuk
menemukan kebenaran hakiki. Pemikiran seperti itu menimbulkan perbedaan pandangan,
pendapat dan reaksi, yang pada akhirnya membentuk kesepakatan untuk dikenal bersama dan
berbaur dengan lingkungannya.2

Contoh teori pemikiran Anaximenes percaya bahwa asal usul dunia adalah udara.
Karena udara meresap ke seluruh alam dan udara juga merupakan dasar kehidupan manusia
yang sangat diperlukan untuk bernafas. 3Anaximenes filsuf Miletus lainnya, mengatakan
bahwa substansi terdalam dari segala sesuatu bukan berasal dari air, seperti yang dikatakan
Thales, tetapi dari "toapeiron" atau sesuatu yang tidak terbatas. Anaximenes, filsuf ketiga dari

1
Jujun S. Suriasumantri, Filsafat Ilmu (Sebuah Pengantar Populer), 2016
2
Noor Amirudin, Filsafat Pendidikan Islam: Konteks Kajian Kekinian, Caramedia Communication, 2018,hal. 11
3
Jostein Garden, Dunia Shopie: Sebuah Novel Filsafat, PT Mizan Pustaka, 2006, hal. 49
Miletus, menolak pendapat Thales dan Anaximenes mengatakan bahwa hal yang paling
mendasar berasal dari udara. Menurut Anaximenes, udara menutupi seluruh alam semesta,
udara membuat manusia hidup dan manusia mati tanpa udara. Para filosof ini sering disebut
sebagai filosof alam karena fokusnya selalu pada kejadian-kejadian di alam semesta. Alam
terus berubah, misalnya : Siang menjadi malam, bulan terang menjadi bulan gelap, musim
panas menjadi musim dingin.4

PEMBAHASAN

Tragedi Halloween di Itaewon

Festival Halloween yang biasa dirayakan setiap 31 Oktober berubah menjadi tragedi


ketika 156 orang tewas berdesakan. Peristiwa ini terjadi di Itaewon, Korea Selatan, pada
Sabtu, 29 Oktober 2022. Itaewon memang menjadi pusat Korea Selatan yang popular bagi
orang-orang untuk merayakan Halooween. Diperkirakan 100 ribu orang datang ke tempat
wisatawan yang merupakan jalan kecil dengan kontur menurun tersebut,dekat bekas markas
besar pasukan militer AS di daerah yang terkenal dengan bar, klub, dan restoran trendi. Di
sanalah digelar perayaan Halloween outdoor terbesar di negara itu, sejak pandemi
dimulai. Dilansir Reuters, Minggu (30/10), insiden tersebut terjadi ketika kerumunan besar
yang merayakan Halloween di Itaewon melonjak pada Sabtu malam, kata pejabat darurat.
Acara Itaewon Halloween 2022 merupakan pertama dalam tiga tahun setelah negara itu
mencabut pembatasan COVID-19. Beberapa saksi menggambarkan kerumunan di Itaewon
menjadi semakin sulit diatur ketika menjelang larut malam. Insiden itu terjadi sekitar pukul
22.20 (1320 GMT). Ratusan orang berdesakan di gang sempit dan tidak bergerak hingga
petugas darurat dan polisi turun. Saksi mata bernama Moon Ju-young (21) mengungkapkan
kondisi sebelum adanya penyerbuan memang sudah kacau. Polisi kesulitan mengantisipasi
kerumunan dalam acara tersebut. Keramaian mencapai 10 kali lipat dibandingkan biasanya.
"Setidaknya lebih dari 10 kali ramai dari biasanya," katanya.5

Dilansir AFP, Minggu (30/10/2022) tiga tentara AS mengatakan mereka adalah


bagian dari kerumunan yang turun dari gang sempit dan curam di distrik tersebut, tetapi
mereka dapat melarikan diri ke area sampingnya."Tetapi tepat setelah mereka berhasil
4
Keens Bertens, Sejarah Filsafat Yunani Barat 1, op. cit, 18
5
Fahri Zulfikar - detikEdu, https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6380403/jadi-tragedi-di-itaewon-
bagaimana-sejarah-awal-perayaan-halloween (diakses 08 November 2022)
melompat keluar dari kerumunan 'itu mulai terjadi-semua orang jatuh di atas satu sama lain
seperti kartu domino," kata Jarmil Taylor (40) kepada AFP. Orang-orang di puncak gang
mencoba memaksa turun, meskipun jalanan sudah penuh. Kemudian orang-orang mulai
berjatuhan. Orang-orang di tumpukan panik yang membuat situasi semakin buruk.Sejauh ini,
insiden tersebut menelan ratusan korban termasuk di antaranya meninggal dan luka-luka.
Dilaporkan pula ratusan orang hilang. Pihak berwenang mengatakan mayoritas korban adalah
wanita muda berusia 20-an.

Pertolongan pertama yang diberikan kepada korban yang tergeletak di jalan berupa
tindakan CPR (cardiopulmonary resuscitation).Saksi mata mengungkapkan bentrok di tengah
kerumunan massa jadi pemicu insiden di Itaewon. Tak sekadar kericuhan biasa, disebutkan
juga banyak yang melihat peserta malam pesta menggunakan narkoba. Saksi juga melihat
banyak barang bukti narkoba yang diamankan polisi.

"Kami datang ke sini sekitar jam 10 malam, lalu kami melihat seperti adegan dari film
di depan hotel di sana, seperti hal-hal yang terjadi selama perang. Itu memang terjadi. Mereka
melakukan CPR di sana-sini dan orang-orang bergegas masuk karena tidak ada yang bisa
dikendalikan. semua benar-benar di luar kendali," ungkap saksi Park Jung-hoon (21) kepada
Reuters. "Arus kerumunan dua arah, jalan-jalan sempit, volume kerumunan tanpa kontrol
adalah faktor yang menonjol pada tahap ini,"kata Allen kepada Korea Times, Senin (31/10).
Menurut laporan, polisi Korea Selatan mengerahkan 137 personel ke Itaewon pada Sabtu
lalu. Mereka tak mengira kerumunan akan sebesar itu.Tak seperti aksi unjuk rasa,
demonstrasi atau festival yang biasanya diorganisir lalu dilaporkan kepada pihak berwenang
sebelumnya, polisi tak memperkirakan pertemuan massal malam itu. Lokasi kerumunan yang
sempit untuk jumlah yang pengunjung hingga ratusan ribu. Mereka beralan selebar 3,2 meter
dengan kemiringan 10 derajat tampaknya memperburuk bagi mereka yang berjalan di area
itu. 6

Kontelektuasi Pemikiran Anixamenes dalam Tragedi Halloween di Itaewon

Dari tragedi Halloween di Itaewon, berdasarkan pemikiran salah seorang tokoh


Yunani Kuno yaitu Anixamenes, yang mempunyai pemikiran yaitu bahwa asal muasal dunia
adalah udara. Anaximenes mengatakan bahwa substansi yang paling dasar dari segala sesuatu

6
Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews, https://news.detik.com/internasional/d-6377748/tentara-as-
cerita-kengerian-tragedi-pesta-halloween-itaewon-usai-selamat (diakses 08 November 2022)
berasal dari udara. Menurut Anaximenes, udara meliputi seluruh alam semesta, udara
menjadikan manusia hidup dan manusia akan mati tanpa ada udara. 7 Jadi kejadian tragedi
Halloween di Itaewon jika dikaitkan dengan pemikiran Anixamenes ialah ketika ratusan ribu
orang berjalan dan berdesak desakan di gang sempit dan curam. Maka otomatis mereka juga
kekurangan oksigen. Ketika orang-orang berada dalam kerumunan dan berdesakan dengan
orang lain misalnya di depan, belakang, kanan dan kirinya, maka napasnya menjadi kurang
lega dan tidak bisa bernapas dengan baik. Akibatnya, oksigen tidak bisa terhantar dengan
baik karena fungsi jantung sebagai pompa pembuluh darah dan penghantar oksigen juga
mengalami kekurangan oksigen. Kerumunan orang pun jatuh dalam ‘efek domino’, sehingga
sulit bagi mereka untuk bangun kembali.Kondisi tersebut digambarkan sebagai crowd crush,
yang berbeda dengan diinjak-injak. Semakin besar kerumunan, semakin tinggi risiko crowd
crush.

Berdesakkan dalam kerumunan, apalagi sampai terjatuh, bisa membuat dada


seseorang terhimpit, sehingga paru-paru tidak bisa memiliki ruang yang cukup untuk
mengembang dan mendapatkan oksigen yang cukup. Kadar oksigen dalam tubuh pun mulai
menurun dan menyebabkan kondisi yang bernama hipoksia. Kondisi yang tidak terkendali,
kepanikan dan ketegangan juga akan memicu jumlah karbondioksida meningkat akibat begitu
banyaknya jumlah orang dan adrenalin meningkat. Hal itu kemudian menyebabkan pembuluh
darah menguncup dan menghambat sirkulasi oksigen. Itulah yang menyebabkan orang bisa
pingsan, bahkan henti jantung saat berdesakkan dalam kerumunan. Saat jantung seseorang
tiba-tiba berhenti berdetak, darah akan berhenti mengalir ke otak dan organ tubuh lainnya.
Bila tidak ditangani segera, henti jantung mendadak biasanya bisa menyebabkan kematian
hanya dalam beberapa menit.

7
Purwo Husodo, Sejarah Pemikiran Barat, 2018 , hal. 22
KESIMPULAN

Peristiwa yang terjadi di Itaewon membuktikan bahwa keberadaan oksigen memiliki


peran sangat penting dalam kehidupan makhluk hidup memang benar adanya, karena jika
ketika kita kekurangan oksigen maka kita akan sesak nafas, henti jantung, sampai paling
parah kita bisa meninggal jika kekurangan oksigen. sehingga dalam kehidupan oksigen
memang sangat dibutuhkan oleh manusia. Keadaan tersebut terhubung dengan pemikiran
Filusuf Yunani Kuno yaitu Anaximenes. Yang dalam pemikirannya ia menyampaikan bahwa
“udara meliputi seluruh alam semesta, udara menjadikan manusia hidup dan manusia akan
mati tanpa ada udara.”.

Pemikiran Anixamenes, mengenai “udara meliputi seluruh alam semesta, udara


menjadikan manusia hidup dan manusia akan mati tanpa ada udara.” memang benar adanya,
karena adanya tragedi Halloween di Itaewon yang menjadi bukti bagaimana keadaan
makhluk hidup apabila terdapat dalam keadaan yang membuat kita kesulitan dalam mendapat
akses untuk keadaan tubuh yang membutuhkan oksigen yang lebih banyak, akan kesulitan
dalam mempertahankan kehidupan sehingga banyak sekali kemungkinan yang didapatkan
salah satunya ialah kematian.
DAFTAR PUSTAKA
Amirudin, N. (2018). , Filsafat Pendidikan Islam: Konteks Kajian Kekinian.
Caramedia Communication.
Bertens, K. (2018). Sejarah Filsafat Yunani Barat.
Garden, J. (2006, November). Dunia Sophie: Sebuah Novel Filsafat. Google Buku.
Retrieved from https://books.google.co.id/books?
id=45gF4vfALPcC&printsec=frontcover&dq=dunia
%2Bsophie&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&source=gb_mobile_se
arch&sa=X&ved=2ahUKEwj9-
pfbkYz8AhUkTnwKHWNrDMYQ6AF6BAgJEAM#v=onepage&q=dunia
%20sophie&f=false
Husodo, P. (2018, August). Sejarah Pemikiran Barat. Google Buku. Retrieved from
https://books.google.co.jp/books?
id=os47EAAAQBAJ&pg=PA12&dq=Anaximenes
Permana, R.H. (2022) Tentara as Cerita Kengerian tragedi pesta Halloween Itaewon
USAI SELAMAT, detiknews. Available at:
https://news.detik.com/internasional/d-6377748/tentara-as-cerita-kengerian-tragedi-pesta-
halloween-itaewon-usai-selamat (Accessed: November 8, 2022)
Zulfikar, F. (2022) Jadi tragedi di Itaewon, Bagaimana Sejarah Awal Perayaan
Halloween?, detikedu. Available at: https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6380403/jadi-
tragedi-di-itaewon-bagaimana-sejarah-awal-perayaan-halloween (Accessed: November 8,
2022)

Anda mungkin juga menyukai