Anda di halaman 1dari 2

NAMA : YOGI PRATAMA

KELAS : XII-IPS2

M.P : BAHASA INDONESIA

TEKS EDITORIAL

Tragedi Halloween Itaewon

Festival Halloween di distrik itaewon, Seoul, menyisakan duka bagi Korea


Selatan. Sebanyak 155 orang meninggal dunia dalam kerumunan massa
mengerikan itu di pesta Halloween pada sabtu 29 Oktober 2022.

Banyak dari mereka muda mudi yang siap dengan kostum haloween untuk
berpesta. Mereka memadati Itaewon salah satu lingkungan paling popular di
Seoul untuk keluar malam. Namun bukannya senang, horror Halloween benar
benar terjadi. Pada malam itu kerumunan membuat gang-gang sempit di Itaweon
penuh sesak. Tak ada ruang gerak. Mereka yang datang dari belakang, merangsek
maju mendorong orang-orang di depannya. Mereka terjepit. Tak sedikit yang
pingsan, terinjak-injak, lemas kehabisan napas.

Festival Halloween ini bukanlah hari besar bagi Korea selatan, Tapi acara ini
sudah menjadi tradisi perayaan tahunan, dan itaewon dikenal sebagai tempat
untuk menggelar acara tersebut. Peristiwa ini menjadi salah satu bencana terburuk
yang pernah dialami Korea selatan selama bertahun tahun. Penyebab pasti dari
kerumunan massa yang datang lebih dari biasanya ini belum di ketahui, maka dari
itu Presiden korea Selatan Yoon Suk-Yol, telah menjanjikan penyelidikan
menyeluruh atas tragedi tersebut. Polisi Korea Selatan mengakui kegagalannya
dalam mencegah tragedi Itaewon. Kepolisian mengaku sudah memprediksi akan
ada banyak warga yang datang ke Itaewon, tetapi tidak memperkirakan tragedi
berdesak-desakan akan terjadi. Kim Ye-Ji seorang wanita muda dari Seoul yang
ikut merayakan Halloween tiba untuk meletakkan bunga di dekat pintu keluar
stasiun Itaewon. Menurutnya, gambar kantong mayat yang berjejer di jalanan
sangat mengecewakan dan mengundang tangis.

Dari kejadian ini seharusnya polisi bukannya hanya memprediksi banyak atau
tidaknya warga yang akan datang ke festival itu, kalau dibilang polisi pasti sudah
tau betapa banyaknya kerumunan, karena acara ini yang diselenggarakan di setiap
tahunnya. Polisi seharusnya memberi arahan pada para massa, lebih
mengantisipasi kejadian kejadian seperti ini ,bukannya hanya berfikirir acara akan
berlangsung lancar seperti pada tahun tahun sebelumnya, karena kita tidak akan
tahu peristiwa seperti ini akan terjadi. Dan mengerahkan personel keamanan yang
lebih banyak, dari yang diketahui polisi hanya mengerahkan 137 personel yang
ada untuk acara besar seperti ini, jadi wajar saja dengan personel yang begitu
sedikit akan sulit untuk mengontol kerumunan yang jumlahnya hampir 100.000
orang.

Pemerintah Korea Selatan juga harus cepat menanggulangi peristiwa ini, karena
bukan hanya warga Korea Selatan saja yang menjadi korban tetapi banyak juga
warga Negara asing yang terlibat dalam tagedi ini. Dikarenakan Korea selatan
adalah Negara maju, dan kejadian ini bisa menjadi aib buruk untuk mereka.

Anda mungkin juga menyukai